SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
KEUNIKAN KEPRIBADIAN
GORDON ALLPORT
Nawang Setyoningrum, M.Psi
BIOGRAFI
Gordon Allport (1897-1967). Beliau dibesarkan di Cleveland.
Setelah memperoleh gelar sarjana muda & magister psikologi di
Harvard, beliau belajar ilmu ekonomi dan filsafat tahun 1919. Tahun
1922, meraih gelar Ph.D dalam bidang psikologi dari Harvard, dan
meneruskan karir sebagai Kepala Studi Kepribadian di Amerika.
Beberapa karyanya menyebabkan studi kepribadian menjadi studi
yang dihargai di Amerika Serikat. Oleh karena itu, banyak ahli
psikologi menjadi pengikut Allport dan ia menjadi salah satu ahli
psikologi pertama Amerika yg memusatkan perhatian kepada
kepribadian sehat , bukan kepribadian neurotis.
DASAR TEORI
Gordon Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Menurutnya
manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama
oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa akan
datang, bukan di masa lalu.
Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menurus bergerak, sehingga
konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat individu terus
bergerak.
Arus aktivitas itu memiliki unsur tetap (trait) dan unsur berubah-ubah
(functional otonomy)
3 KOMPONEN POKOK KEPRIBADIAN
GORDON ALLPORT
Dynamic Organization: Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian
terus menerus berkembang dan berubah
Psychophysical System : Komponen ini menyatakan bahwa
kepribadian bukan hanya suatu hal yg tersirat melainkan hal yg nyata.
Dan merupakan satu kesatuan yg tidak dapat terpisahkan
Determine : Komponen ini menyatakan kepribadian bukan hanya
sekedar konsep namun ia dpt mengerjakan sesuatu dan dapat
mempengaruhi tingkah laku seseorang.
STRUKTUR KERPIBADIAN
Sifat (Trait) Trait-Habit-
Atitud
Trait &
Konsistensi
Pribadi
Proprium
SIFAT (TRAIT)
Trait sebagai struktur neuropsikis membimbing orang untuk
bertingkahlaku yang konsisten lintas waktu dan tempat, merespon
secara sama kelompok stimuli yang mirip.
Allport membedakan trait menjadi 2 macam sebagai berikut:
 Trait Umum : Sifat-sifat yg dimiliki bersama oleh banyak orang,
dipakai untuk membandingkan orang dari latar budaya yg berbeda.
Misal : Orang jawa memiliki sifat lbh sopan dalam berbicara dibanding
suku lain.
Trait Individu : Sifat khas atau unik yang menggambarkan karakter
asli individu
3 TINGKATAN DISPOSISI
Trait individu atau disposisi pribadi memiliki tingkat generalitas yang
berbeda-beda, ada yang mempengaruhi tingkah laku seseorang
secara umum, ada pula yang hanya mempengaruhi tingkah laku
tertentu saja. Ada 3 tingkatan disposisi :
Disposisi Kardinal : Sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit
orang, sifat yang sangat berperan dan mendominasi keseluruhan
hidupnya. Disposisi kardinal sangat jelas, tidak dapat disembunyikan,
karena tercermin pada semua tingkah laku orang yang memilikinya.
Con: Narcisstic, sadistic
3 TINGKATAN DISPOSISI
Disposisi Sentral: Kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang.
Trait sentral juga menunjukkan sifat-sifat yang biasa ditulis dalam
surat rekomendasi yang menjelaskan sifat-sifat seseorang. Con:
Posesif, ambisius, baik hati, senang berkompetisi dll
Disposisi Sekunder : Trait yang semakin tidak umum, dan kurang
penting untuk menggambarkan kepribadian. Trait sekunder tidak
menyolok, jarang dipakai atau hanya dipakai pada kesempatan yang
sangat khusus. Con: Org yg biasa sabar menjadi marah meledak
ketika seorang menghina etnik penyabar itu. Sifat marah itu disposisi
sekunder, karena sehari-hari memakai disposisi sentral penyabar.
TRAIT-HABIT-ATITUD
Allport secara cermat membedakan penggunaan istilah trait-attitude-
habit-type yang dalam kehidupan sehari-hari dianggap sinonim. Trait,
attitude, dan habit semua predisposisi, mereka bisa unik, mereka semua
produk faktor genetik dan belajar, dan masing-masing mungkin mengawali
atau membimbing tingkah laku.
Misal: Siswa yang memiliki tipe introvers (tertutup, mengarah kepada diri
sendiri), mempunyai trait pasif menolak mengikat diri dengan lingkungan
eksternal (kecenderungan umum), salah satu diantara habitnya adalah
duduk di tempat yang terpisah/menyendiri (kebiasaan khusus di kelas), dan
atitud tidak ramah, kurang bisa bergaul (mengandung penilaian)
TABEL 1. PERBANDINGAN PENGERTIAN TRAIT-ATTITUDE-HABIT-TYPE
Pengertian Fokus Generalitas Penilaian Contoh
Trait Kecenderungan umum
untuk merespon secara
sama kelompok stimulus
yg mirip
Aspek dari self Sangat
umum
Agak
evaluatif
Sosiabilitas (sifat
pribad) :
terbuka/tertutup
Atitude Adanya sifat penilaian Tersebar
dilingkungan
Agak umum Sangat
evaluatif
Senang
/tidak senang
Habit Kebiasaan khusus Respon tertentu
untuk stimulus
tertentu
Kurang
umum
Kurang
evaluatif
Bersalaman
Type Menggambarkan
kombinasi dari trait-
habit-attitud
Nomotetik Sangat
umum
Kurang
evaluastif
Introversi
TRAIT DAN KONSISTENSI PRIBADI
Trait dimiliki seseorang melalui kerjasama antara aspek keturunan
dengan aspek lingkungan-belajar. Ketika suatu trait sudah menjadi
bagian dari kepribadian seseorang, maka traits itu akan menjadi
penentu model respon terhadap stimuli yang mirip. Trait membuat
tingkah laku orang menjadi konsisten, karena memakai pola sesuai
dengan trait yang dimilikinya.
Misal : Anak yang diasuh dengan kasih sayang dalam sebuah
keluarga besar, akhirnya mengembangkan trait senang berteman
(gregariousness). Stimulus-stimulus yang mengandung makna
hubungan interpersonal akan direspon dengan pola gregarious itu.
Sebaliknya orang yang memiliki trait malu (shyness) akan merespon
berbagai stimulus yang mengandung unsur kepercayaan diri (self
esteem) dengan pola yang sama.
PROPRIUM (PROPRIUS : MILIK)
Proprium ini mencakup semua aspek kepribadian yang
menimbulkan kehidupan emosional individu menjadi berbeda-beda,
membuat kehidupan diri menjadi terpisah dari orang lain, dan
menciptakan unitas dari sikap, persepsi dan tujuan hidup seseorang.
Sebelum proprium muncul-berkembang, tidak ada kesadaran diri.
Ketika bayi lahir, belum ada pemisah “Aku” dengan “Bukan aku”
belum ada perasaan kesadaran diri, mereka mereaksi lingkungan
secara otomatis dan reflektif, tanpa perasaan diri menjadi penengah
antara stimulus dengan responya.
8 ASPEK PROPRIUM Berkembang bertahap
bayi-dewasa
1. Usia 0-3 tahun, berkembang 3 aspek proprium
2. Usia 4-6 tahun, muncul 2 aspek proprium
3. Usia 6-12 tahun, muncul aspek penguasaan
rasional
4. Usia Remaja, muncul aspek berusaha memiliki
5. Usia Dewasa, diri sebagai si tahu(sel as
knower)
MOTIVASI
Dua ciri motivasi dari Allport adalah penolakannya terhadap masa
lalu sebagai elemen penting motivasi dan pendapatnya yang kuat
mengenai pentingnya proses kognitif seperti tujuan (intention) dan
rencana (planning) dari motivasi orang dewasa.
Manusia pertama-tama adalah makhluk sadar dan rasional, yg
berbuat berdasarkan apa yg diharapkanya dpt dicapainya, bukan
berdasarkan keinginan primitive/berdasarkan pengalaman traumatik
masa lalu.
Otonomi
Fungsional
Tingkahlaku Yg
Bukan Otonomi
Fungsional
Motivasi Sadar &
Taksadar
OTONOMI FUNGSIONAL
Otonomi fungsional (functional Otonomy) memandang motif-motif
orang dewasa beranekaragam, mandiri sebagai sistem kontemporer,
berkembang dari sistem anteseden tetapi secara fungsional tidak
tergantung kepada sistem itu. Suatu aktivitas atau tingkahlaku
mungkin menjadi akhir atau tujuan dari tingkah laku itu sendiri,
walaupun mula-mula terikat dengan alasan lain.
Misal: Tingkahlaku membaca mula-mula terikat dengan tujuan
memahami sesuatu, namun kemudian menjadi otonom orang
membaca karena dia ingin membaca dan puas dengan membaca
(bukan puas karena pengetahuan bertambah)
TINGKAHLAKU YANG BUKAN OTONOMI
FUNGSIONAL
Allport mengemukakan ada 8 jenis tingkahlaku yang tidak dibawah kontrol motif otonomi
fungsional:
1. Tingkahlaku yang muncul dari dorongan biologis: Makan, minum, tidur, bernafas.
2. Refleks: Mengedip, mengangkat lutut, proses pencernaan, dll.
3. Peralatan konstitusi: Kecerdasan, bentuk tubuh, temperamen, kesehatan.
4. Habit : Bbrp habit termasuk otonomi fungsional, lainya tidak ada motivasi sama
sekali.
5. Tingkahlaku yang tergantung kepada penguat primer (primary reinforcement)
6. Motif yang terkait langsung dangan usaha mereduksi dorongan dasar
7. Tingkahlaku non produktif: Kompulsi, fiksasi dan regresi
8. Sublimasi
MOTIVASI SADAR & TAKSADAR
Allport menekankan pentingnya motivasi sadar, lebih dari pakar
kepribadian lainya. Orang dewasa yang sehat umumnya sadar
terhadap apa yang mereka kerjakan dan alasan mengapa mereka
melakukannya . Namun Allport tidak mengabaikan eksistensi bahkan
pentingnya proses taksadar.
Dia mengenali kenyataan adanya motivasi yang didorong oleh impuls
masa anak-anak dan dorongan sublimasi. Menurutnya, hampir semua
tingkahlaku simptomatik itu terjadi melalui pengulangan otomatis,
biasanya menyalahkan diri sendiri, dan dimotivasi oleh
kecenderungan taksadar. Tingkahlaku semacam itu berasal dari masa
kanak-kanak dan menjadi tingkahlaku kekanak-kanakan pada usai
dewasa.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
PERKEMBANGAN MASA BAYI
Allport memandang bayi yang baru lahir sebagai makhluk hereditas,
primitive drive dan reflex behavior. Bayi tidak mempunyai kepribadian.
Bayi membawa potensi tertentu, seperti fisik dan tempramen, tetapi
pemenuhan potensi ini menunggu pertumbuhan dan maturasi.
Tingkahlaku bayi sebagian besar dapat dijelaskan sebagai kegiatan
umum atau kumpulan respon-respon yang tidak jelas yang melibatkan
semua sistem otot. Bayi dapat memberi respon spesifik dalam bentuk
refleks, seperti menghisap dan menelan.
PERKEMBANGAN MASA DEWASA
Menurut Allport, pada usia dewasa mereka memperoleh kekuatan
motivnya dari sumber masa kini. Masa lalu tidak penting, kecuali hal
itu tampak dalam dinamik aktivitas masa kini.
Secara umum, trait berfungsi dalam keadaan sadar dan rasional,
mengikuti pola-pola perjuangan menjadi propriate. Jadi, untuk
memahami orang dewasa, harus dapat digambarkan lebih dahulu
aspirasi dan tujuan-tujuan hidupnya.
KUALITAS KEPRIBADIAN MASAK
Beberapa penanda kualitas kepribadian masak:
1. Perluasan perasaan diri: Kemampuan untuk berpartisipasi dan
menyenangi aktivitas yang luas, kemampuan mengidentifikasi diri
dan interesnya trhdp orang lain begitu jg sebaliknya orang lain-pada
dirinya, kemampuan berharap serta merencanakan sesuatu.
2. Mengakrabkan diri dengan orang lain: Kemampuan bersahabat dan
kasih sayang, keintiman yang melibatkan hub cinta dengan
keluarga dan teman, kasih sayang yang diekspresikan dlm
menghormati dan menghargai hub dengan org lain.
3. Penerimaan diri : Kemampuan menghindari aksi berlebihan
terhadap masalah.
KUALITAS KEPRIBADIAN MASAK
4. Persepsi, ketrampilan, tugas yg realistis : Kemampuan memandang
orang, obyek, dan situasi seperti apa adanya, kemampuan dan
minat memecahkan masalah, memiliki ketrampilan yang cukup
menyelesaikan tugas yang dipilihnya.
5. Objektifikasi diri (insight&humor): Kemampuan untuk memandang
secara objektif diri sendiri dan orang lain. Orang juga membutuhkan
humor menemukan sesuatu yang menyenangkan dan
menertawakan ketika terjadi ketidak teraturan dan kekacauan pada
diri sendiri dan orang lain.
6. Menyatukan filsafat hidup: Mengetahui makna hidup dengan
mempelajari agama
APLIKASI
1. PENDEKATAN MORFOGENIK
•Penelitian nomotetik : Menemukan hukum-hukum umum fungsi jiwa
manusia
•Penelitian Idiografik : Memahami keunikan/fungsi spesifik individual
Posisi teori Allport sangat menekankan karakteristik individual dari
idiografik, walaupun pendekatan nomotetik tetap dianggap berguna sebatas
membandingkan antar individu. Pendekatan idiografik ini oleh Allport
kemudian dikembangkan menjadi pendekatan morfogenetik.
Alasan : Idiografik hanya menggambarkan secara deskriptif hasil amatan,
sedang morfogenetik menganalisis pola kepemilikan sifat-sifat individu, dan
melakukan perbandingan antar individu.
APLIKASI
2. PSIKOTERAPI
Bagi Allport, pribadi yang sehat dan masak adalah orang yang terus menerus
dalam kondisi berubah (becoming), sedang pribadi yang tidak sehat dan tidak
masak adalah mereka yang perkembangannya mandeg (stagnant). Allport setuju
dengan Freud bahwa perkembangan individu dapat terpenjara karena kesalahan
hub dengan orang tua, khususnya dengan ibunya pada awal masa kanak-kanak.
Semua orang membutuhkan keamanan dan perlindungan. Kekurangan cinta dan
kasih sayang dapat berdampak buruk dan berjangka lama terhadap
pertumbuhan.
Untuk mengatasi kekurangan itu, Allport berpendapat org harus dapat merasa
“diterima dan dikehendaki oleh terapis, keluarga, dan masyarakat”. Orang harus
merasa dicintai dan belajar mencintai. Menurutnya, “bentuk terbaik dari terapi
adalah memberikan cinta dan menerima cinta”.
TERIMAKASIH…
CATATAN ISTILAH
Predisposisi : Kecenderungan khusus ke arah suatu keadaan
Neuropsikologi : Bidang psikologi klinis dan eksperimental yang
berupaya memperlajari hubungan antara struktur dan fungsi otak
dengan proses dan perilaku psikologis.
Organisasi Propriate : Perasaan diri bertanggung jawab terhadap
kehidupan sendiri.

More Related Content

What's hot

Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyRyan Advan
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialPotpotya Fitri
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosialibnujabe
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1miaparamita95
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)masnasikin
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6setiawan02
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 

What's hot (20)

Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horney
 
Teori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kellyTeori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kelly
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
Ppt melani klien
Ppt melani klienPpt melani klien
Ppt melani klien
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 
Cattell
CattellCattell
Cattell
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 

Similar to Keunikan kepribadian - Allport.pdf

Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allportkamalslaw
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Bee_BQ
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxDeskijulianda
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Sains sukan personaliti
Sains sukan personalitiSains sukan personaliti
Sains sukan personalitiJacklinramli
 
Pengembangan kepribadian
Pengembangan kepribadianPengembangan kepribadian
Pengembangan kepribadianpanamjayait
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfSeta Wicaksana
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapvidyatiara
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBambangCiptoUtomo
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 

Similar to Keunikan kepribadian - Allport.pdf (20)

Allport
AllportAllport
Allport
 
Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allport
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
GORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptxGORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptx
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Kepribadian dan gaya hidup
Kepribadian dan gaya hidupKepribadian dan gaya hidup
Kepribadian dan gaya hidup
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Ppt kepribadian
Ppt kepribadianPpt kepribadian
Ppt kepribadian
 
Tugas pak junet, caca
Tugas pak junet, cacaTugas pak junet, caca
Tugas pak junet, caca
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
Sains sukan personaliti
Sains sukan personalitiSains sukan personaliti
Sains sukan personaliti
 
Pengembangan kepribadian
Pengembangan kepribadianPengembangan kepribadian
Pengembangan kepribadian
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 

More from Nawang Setyoningrum

Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfStimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfNawang Setyoningrum
 
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfTerpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfNawang Setyoningrum
 
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdfPsikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdfNawang Setyoningrum
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfNawang Setyoningrum
 
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfFaktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfNawang Setyoningrum
 

More from Nawang Setyoningrum (7)

Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfStimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
 
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdfTeori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
 
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfTerpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
 
Personologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdfPersonologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdf
 
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdfPsikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
 
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfFaktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Keunikan kepribadian - Allport.pdf

  • 2. BIOGRAFI Gordon Allport (1897-1967). Beliau dibesarkan di Cleveland. Setelah memperoleh gelar sarjana muda & magister psikologi di Harvard, beliau belajar ilmu ekonomi dan filsafat tahun 1919. Tahun 1922, meraih gelar Ph.D dalam bidang psikologi dari Harvard, dan meneruskan karir sebagai Kepala Studi Kepribadian di Amerika. Beberapa karyanya menyebabkan studi kepribadian menjadi studi yang dihargai di Amerika Serikat. Oleh karena itu, banyak ahli psikologi menjadi pengikut Allport dan ia menjadi salah satu ahli psikologi pertama Amerika yg memusatkan perhatian kepada kepribadian sehat , bukan kepribadian neurotis.
  • 3. DASAR TEORI Gordon Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa akan datang, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menurus bergerak, sehingga konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat individu terus bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur tetap (trait) dan unsur berubah-ubah (functional otonomy)
  • 4. 3 KOMPONEN POKOK KEPRIBADIAN GORDON ALLPORT Dynamic Organization: Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian terus menerus berkembang dan berubah Psychophysical System : Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yg tersirat melainkan hal yg nyata. Dan merupakan satu kesatuan yg tidak dapat terpisahkan Determine : Komponen ini menyatakan kepribadian bukan hanya sekedar konsep namun ia dpt mengerjakan sesuatu dan dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang.
  • 5. STRUKTUR KERPIBADIAN Sifat (Trait) Trait-Habit- Atitud Trait & Konsistensi Pribadi Proprium
  • 6. SIFAT (TRAIT) Trait sebagai struktur neuropsikis membimbing orang untuk bertingkahlaku yang konsisten lintas waktu dan tempat, merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip. Allport membedakan trait menjadi 2 macam sebagai berikut:  Trait Umum : Sifat-sifat yg dimiliki bersama oleh banyak orang, dipakai untuk membandingkan orang dari latar budaya yg berbeda. Misal : Orang jawa memiliki sifat lbh sopan dalam berbicara dibanding suku lain. Trait Individu : Sifat khas atau unik yang menggambarkan karakter asli individu
  • 7. 3 TINGKATAN DISPOSISI Trait individu atau disposisi pribadi memiliki tingkat generalitas yang berbeda-beda, ada yang mempengaruhi tingkah laku seseorang secara umum, ada pula yang hanya mempengaruhi tingkah laku tertentu saja. Ada 3 tingkatan disposisi : Disposisi Kardinal : Sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang, sifat yang sangat berperan dan mendominasi keseluruhan hidupnya. Disposisi kardinal sangat jelas, tidak dapat disembunyikan, karena tercermin pada semua tingkah laku orang yang memilikinya. Con: Narcisstic, sadistic
  • 8. 3 TINGKATAN DISPOSISI Disposisi Sentral: Kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang. Trait sentral juga menunjukkan sifat-sifat yang biasa ditulis dalam surat rekomendasi yang menjelaskan sifat-sifat seseorang. Con: Posesif, ambisius, baik hati, senang berkompetisi dll Disposisi Sekunder : Trait yang semakin tidak umum, dan kurang penting untuk menggambarkan kepribadian. Trait sekunder tidak menyolok, jarang dipakai atau hanya dipakai pada kesempatan yang sangat khusus. Con: Org yg biasa sabar menjadi marah meledak ketika seorang menghina etnik penyabar itu. Sifat marah itu disposisi sekunder, karena sehari-hari memakai disposisi sentral penyabar.
  • 9. TRAIT-HABIT-ATITUD Allport secara cermat membedakan penggunaan istilah trait-attitude- habit-type yang dalam kehidupan sehari-hari dianggap sinonim. Trait, attitude, dan habit semua predisposisi, mereka bisa unik, mereka semua produk faktor genetik dan belajar, dan masing-masing mungkin mengawali atau membimbing tingkah laku. Misal: Siswa yang memiliki tipe introvers (tertutup, mengarah kepada diri sendiri), mempunyai trait pasif menolak mengikat diri dengan lingkungan eksternal (kecenderungan umum), salah satu diantara habitnya adalah duduk di tempat yang terpisah/menyendiri (kebiasaan khusus di kelas), dan atitud tidak ramah, kurang bisa bergaul (mengandung penilaian)
  • 10. TABEL 1. PERBANDINGAN PENGERTIAN TRAIT-ATTITUDE-HABIT-TYPE Pengertian Fokus Generalitas Penilaian Contoh Trait Kecenderungan umum untuk merespon secara sama kelompok stimulus yg mirip Aspek dari self Sangat umum Agak evaluatif Sosiabilitas (sifat pribad) : terbuka/tertutup Atitude Adanya sifat penilaian Tersebar dilingkungan Agak umum Sangat evaluatif Senang /tidak senang Habit Kebiasaan khusus Respon tertentu untuk stimulus tertentu Kurang umum Kurang evaluatif Bersalaman Type Menggambarkan kombinasi dari trait- habit-attitud Nomotetik Sangat umum Kurang evaluastif Introversi
  • 11. TRAIT DAN KONSISTENSI PRIBADI Trait dimiliki seseorang melalui kerjasama antara aspek keturunan dengan aspek lingkungan-belajar. Ketika suatu trait sudah menjadi bagian dari kepribadian seseorang, maka traits itu akan menjadi penentu model respon terhadap stimuli yang mirip. Trait membuat tingkah laku orang menjadi konsisten, karena memakai pola sesuai dengan trait yang dimilikinya. Misal : Anak yang diasuh dengan kasih sayang dalam sebuah keluarga besar, akhirnya mengembangkan trait senang berteman (gregariousness). Stimulus-stimulus yang mengandung makna hubungan interpersonal akan direspon dengan pola gregarious itu. Sebaliknya orang yang memiliki trait malu (shyness) akan merespon berbagai stimulus yang mengandung unsur kepercayaan diri (self esteem) dengan pola yang sama.
  • 12. PROPRIUM (PROPRIUS : MILIK) Proprium ini mencakup semua aspek kepribadian yang menimbulkan kehidupan emosional individu menjadi berbeda-beda, membuat kehidupan diri menjadi terpisah dari orang lain, dan menciptakan unitas dari sikap, persepsi dan tujuan hidup seseorang. Sebelum proprium muncul-berkembang, tidak ada kesadaran diri. Ketika bayi lahir, belum ada pemisah “Aku” dengan “Bukan aku” belum ada perasaan kesadaran diri, mereka mereaksi lingkungan secara otomatis dan reflektif, tanpa perasaan diri menjadi penengah antara stimulus dengan responya.
  • 13. 8 ASPEK PROPRIUM Berkembang bertahap bayi-dewasa 1. Usia 0-3 tahun, berkembang 3 aspek proprium 2. Usia 4-6 tahun, muncul 2 aspek proprium 3. Usia 6-12 tahun, muncul aspek penguasaan rasional 4. Usia Remaja, muncul aspek berusaha memiliki 5. Usia Dewasa, diri sebagai si tahu(sel as knower)
  • 14. MOTIVASI Dua ciri motivasi dari Allport adalah penolakannya terhadap masa lalu sebagai elemen penting motivasi dan pendapatnya yang kuat mengenai pentingnya proses kognitif seperti tujuan (intention) dan rencana (planning) dari motivasi orang dewasa. Manusia pertama-tama adalah makhluk sadar dan rasional, yg berbuat berdasarkan apa yg diharapkanya dpt dicapainya, bukan berdasarkan keinginan primitive/berdasarkan pengalaman traumatik masa lalu. Otonomi Fungsional Tingkahlaku Yg Bukan Otonomi Fungsional Motivasi Sadar & Taksadar
  • 15. OTONOMI FUNGSIONAL Otonomi fungsional (functional Otonomy) memandang motif-motif orang dewasa beranekaragam, mandiri sebagai sistem kontemporer, berkembang dari sistem anteseden tetapi secara fungsional tidak tergantung kepada sistem itu. Suatu aktivitas atau tingkahlaku mungkin menjadi akhir atau tujuan dari tingkah laku itu sendiri, walaupun mula-mula terikat dengan alasan lain. Misal: Tingkahlaku membaca mula-mula terikat dengan tujuan memahami sesuatu, namun kemudian menjadi otonom orang membaca karena dia ingin membaca dan puas dengan membaca (bukan puas karena pengetahuan bertambah)
  • 16. TINGKAHLAKU YANG BUKAN OTONOMI FUNGSIONAL Allport mengemukakan ada 8 jenis tingkahlaku yang tidak dibawah kontrol motif otonomi fungsional: 1. Tingkahlaku yang muncul dari dorongan biologis: Makan, minum, tidur, bernafas. 2. Refleks: Mengedip, mengangkat lutut, proses pencernaan, dll. 3. Peralatan konstitusi: Kecerdasan, bentuk tubuh, temperamen, kesehatan. 4. Habit : Bbrp habit termasuk otonomi fungsional, lainya tidak ada motivasi sama sekali. 5. Tingkahlaku yang tergantung kepada penguat primer (primary reinforcement) 6. Motif yang terkait langsung dangan usaha mereduksi dorongan dasar 7. Tingkahlaku non produktif: Kompulsi, fiksasi dan regresi 8. Sublimasi
  • 17. MOTIVASI SADAR & TAKSADAR Allport menekankan pentingnya motivasi sadar, lebih dari pakar kepribadian lainya. Orang dewasa yang sehat umumnya sadar terhadap apa yang mereka kerjakan dan alasan mengapa mereka melakukannya . Namun Allport tidak mengabaikan eksistensi bahkan pentingnya proses taksadar. Dia mengenali kenyataan adanya motivasi yang didorong oleh impuls masa anak-anak dan dorongan sublimasi. Menurutnya, hampir semua tingkahlaku simptomatik itu terjadi melalui pengulangan otomatis, biasanya menyalahkan diri sendiri, dan dimotivasi oleh kecenderungan taksadar. Tingkahlaku semacam itu berasal dari masa kanak-kanak dan menjadi tingkahlaku kekanak-kanakan pada usai dewasa.
  • 19. PERKEMBANGAN MASA BAYI Allport memandang bayi yang baru lahir sebagai makhluk hereditas, primitive drive dan reflex behavior. Bayi tidak mempunyai kepribadian. Bayi membawa potensi tertentu, seperti fisik dan tempramen, tetapi pemenuhan potensi ini menunggu pertumbuhan dan maturasi. Tingkahlaku bayi sebagian besar dapat dijelaskan sebagai kegiatan umum atau kumpulan respon-respon yang tidak jelas yang melibatkan semua sistem otot. Bayi dapat memberi respon spesifik dalam bentuk refleks, seperti menghisap dan menelan.
  • 20. PERKEMBANGAN MASA DEWASA Menurut Allport, pada usia dewasa mereka memperoleh kekuatan motivnya dari sumber masa kini. Masa lalu tidak penting, kecuali hal itu tampak dalam dinamik aktivitas masa kini. Secara umum, trait berfungsi dalam keadaan sadar dan rasional, mengikuti pola-pola perjuangan menjadi propriate. Jadi, untuk memahami orang dewasa, harus dapat digambarkan lebih dahulu aspirasi dan tujuan-tujuan hidupnya.
  • 21. KUALITAS KEPRIBADIAN MASAK Beberapa penanda kualitas kepribadian masak: 1. Perluasan perasaan diri: Kemampuan untuk berpartisipasi dan menyenangi aktivitas yang luas, kemampuan mengidentifikasi diri dan interesnya trhdp orang lain begitu jg sebaliknya orang lain-pada dirinya, kemampuan berharap serta merencanakan sesuatu. 2. Mengakrabkan diri dengan orang lain: Kemampuan bersahabat dan kasih sayang, keintiman yang melibatkan hub cinta dengan keluarga dan teman, kasih sayang yang diekspresikan dlm menghormati dan menghargai hub dengan org lain. 3. Penerimaan diri : Kemampuan menghindari aksi berlebihan terhadap masalah.
  • 22. KUALITAS KEPRIBADIAN MASAK 4. Persepsi, ketrampilan, tugas yg realistis : Kemampuan memandang orang, obyek, dan situasi seperti apa adanya, kemampuan dan minat memecahkan masalah, memiliki ketrampilan yang cukup menyelesaikan tugas yang dipilihnya. 5. Objektifikasi diri (insight&humor): Kemampuan untuk memandang secara objektif diri sendiri dan orang lain. Orang juga membutuhkan humor menemukan sesuatu yang menyenangkan dan menertawakan ketika terjadi ketidak teraturan dan kekacauan pada diri sendiri dan orang lain. 6. Menyatukan filsafat hidup: Mengetahui makna hidup dengan mempelajari agama
  • 23. APLIKASI 1. PENDEKATAN MORFOGENIK •Penelitian nomotetik : Menemukan hukum-hukum umum fungsi jiwa manusia •Penelitian Idiografik : Memahami keunikan/fungsi spesifik individual Posisi teori Allport sangat menekankan karakteristik individual dari idiografik, walaupun pendekatan nomotetik tetap dianggap berguna sebatas membandingkan antar individu. Pendekatan idiografik ini oleh Allport kemudian dikembangkan menjadi pendekatan morfogenetik. Alasan : Idiografik hanya menggambarkan secara deskriptif hasil amatan, sedang morfogenetik menganalisis pola kepemilikan sifat-sifat individu, dan melakukan perbandingan antar individu.
  • 24. APLIKASI 2. PSIKOTERAPI Bagi Allport, pribadi yang sehat dan masak adalah orang yang terus menerus dalam kondisi berubah (becoming), sedang pribadi yang tidak sehat dan tidak masak adalah mereka yang perkembangannya mandeg (stagnant). Allport setuju dengan Freud bahwa perkembangan individu dapat terpenjara karena kesalahan hub dengan orang tua, khususnya dengan ibunya pada awal masa kanak-kanak. Semua orang membutuhkan keamanan dan perlindungan. Kekurangan cinta dan kasih sayang dapat berdampak buruk dan berjangka lama terhadap pertumbuhan. Untuk mengatasi kekurangan itu, Allport berpendapat org harus dapat merasa “diterima dan dikehendaki oleh terapis, keluarga, dan masyarakat”. Orang harus merasa dicintai dan belajar mencintai. Menurutnya, “bentuk terbaik dari terapi adalah memberikan cinta dan menerima cinta”.
  • 26. CATATAN ISTILAH Predisposisi : Kecenderungan khusus ke arah suatu keadaan Neuropsikologi : Bidang psikologi klinis dan eksperimental yang berupaya memperlajari hubungan antara struktur dan fungsi otak dengan proses dan perilaku psikologis. Organisasi Propriate : Perasaan diri bertanggung jawab terhadap kehidupan sendiri.