Gordon Allport adalah salah satu ahli psikologi pertama Amerika yang memusatkan perhatian pada kepribadian sehat. Teorinya menekankan pentingnya motivasi sadar dan tujuan kesadaran dalam menjelaskan tingkah laku manusia normal. Allport membedakan berbagai komponen kepribadian seperti trait, habit, dan atitude serta menjelaskan perkembangan kepribadian mulai dari masa bayi hingga dewasa.
2. BIOGRAFI
Gordon Allport (1897-1967). Beliau dibesarkan di Cleveland.
Setelah memperoleh gelar sarjana muda & magister psikologi di
Harvard, beliau belajar ilmu ekonomi dan filsafat tahun 1919. Tahun
1922, meraih gelar Ph.D dalam bidang psikologi dari Harvard, dan
meneruskan karir sebagai Kepala Studi Kepribadian di Amerika.
Beberapa karyanya menyebabkan studi kepribadian menjadi studi
yang dihargai di Amerika Serikat. Oleh karena itu, banyak ahli
psikologi menjadi pengikut Allport dan ia menjadi salah satu ahli
psikologi pertama Amerika yg memusatkan perhatian kepada
kepribadian sehat , bukan kepribadian neurotis.
3. DASAR TEORI
Gordon Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Menurutnya
manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama
oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa akan
datang, bukan di masa lalu.
Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menurus bergerak, sehingga
konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat individu terus
bergerak.
Arus aktivitas itu memiliki unsur tetap (trait) dan unsur berubah-ubah
(functional otonomy)
4. 3 KOMPONEN POKOK KEPRIBADIAN
GORDON ALLPORT
Dynamic Organization: Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian
terus menerus berkembang dan berubah
Psychophysical System : Komponen ini menyatakan bahwa
kepribadian bukan hanya suatu hal yg tersirat melainkan hal yg nyata.
Dan merupakan satu kesatuan yg tidak dapat terpisahkan
Determine : Komponen ini menyatakan kepribadian bukan hanya
sekedar konsep namun ia dpt mengerjakan sesuatu dan dapat
mempengaruhi tingkah laku seseorang.
6. SIFAT (TRAIT)
Trait sebagai struktur neuropsikis membimbing orang untuk
bertingkahlaku yang konsisten lintas waktu dan tempat, merespon
secara sama kelompok stimuli yang mirip.
Allport membedakan trait menjadi 2 macam sebagai berikut:
Trait Umum : Sifat-sifat yg dimiliki bersama oleh banyak orang,
dipakai untuk membandingkan orang dari latar budaya yg berbeda.
Misal : Orang jawa memiliki sifat lbh sopan dalam berbicara dibanding
suku lain.
Trait Individu : Sifat khas atau unik yang menggambarkan karakter
asli individu
7. 3 TINGKATAN DISPOSISI
Trait individu atau disposisi pribadi memiliki tingkat generalitas yang
berbeda-beda, ada yang mempengaruhi tingkah laku seseorang
secara umum, ada pula yang hanya mempengaruhi tingkah laku
tertentu saja. Ada 3 tingkatan disposisi :
Disposisi Kardinal : Sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit
orang, sifat yang sangat berperan dan mendominasi keseluruhan
hidupnya. Disposisi kardinal sangat jelas, tidak dapat disembunyikan,
karena tercermin pada semua tingkah laku orang yang memilikinya.
Con: Narcisstic, sadistic
8. 3 TINGKATAN DISPOSISI
Disposisi Sentral: Kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang.
Trait sentral juga menunjukkan sifat-sifat yang biasa ditulis dalam
surat rekomendasi yang menjelaskan sifat-sifat seseorang. Con:
Posesif, ambisius, baik hati, senang berkompetisi dll
Disposisi Sekunder : Trait yang semakin tidak umum, dan kurang
penting untuk menggambarkan kepribadian. Trait sekunder tidak
menyolok, jarang dipakai atau hanya dipakai pada kesempatan yang
sangat khusus. Con: Org yg biasa sabar menjadi marah meledak
ketika seorang menghina etnik penyabar itu. Sifat marah itu disposisi
sekunder, karena sehari-hari memakai disposisi sentral penyabar.
9. TRAIT-HABIT-ATITUD
Allport secara cermat membedakan penggunaan istilah trait-attitude-
habit-type yang dalam kehidupan sehari-hari dianggap sinonim. Trait,
attitude, dan habit semua predisposisi, mereka bisa unik, mereka semua
produk faktor genetik dan belajar, dan masing-masing mungkin mengawali
atau membimbing tingkah laku.
Misal: Siswa yang memiliki tipe introvers (tertutup, mengarah kepada diri
sendiri), mempunyai trait pasif menolak mengikat diri dengan lingkungan
eksternal (kecenderungan umum), salah satu diantara habitnya adalah
duduk di tempat yang terpisah/menyendiri (kebiasaan khusus di kelas), dan
atitud tidak ramah, kurang bisa bergaul (mengandung penilaian)
10. TABEL 1. PERBANDINGAN PENGERTIAN TRAIT-ATTITUDE-HABIT-TYPE
Pengertian Fokus Generalitas Penilaian Contoh
Trait Kecenderungan umum
untuk merespon secara
sama kelompok stimulus
yg mirip
Aspek dari self Sangat
umum
Agak
evaluatif
Sosiabilitas (sifat
pribad) :
terbuka/tertutup
Atitude Adanya sifat penilaian Tersebar
dilingkungan
Agak umum Sangat
evaluatif
Senang
/tidak senang
Habit Kebiasaan khusus Respon tertentu
untuk stimulus
tertentu
Kurang
umum
Kurang
evaluatif
Bersalaman
Type Menggambarkan
kombinasi dari trait-
habit-attitud
Nomotetik Sangat
umum
Kurang
evaluastif
Introversi
11. TRAIT DAN KONSISTENSI PRIBADI
Trait dimiliki seseorang melalui kerjasama antara aspek keturunan
dengan aspek lingkungan-belajar. Ketika suatu trait sudah menjadi
bagian dari kepribadian seseorang, maka traits itu akan menjadi
penentu model respon terhadap stimuli yang mirip. Trait membuat
tingkah laku orang menjadi konsisten, karena memakai pola sesuai
dengan trait yang dimilikinya.
Misal : Anak yang diasuh dengan kasih sayang dalam sebuah
keluarga besar, akhirnya mengembangkan trait senang berteman
(gregariousness). Stimulus-stimulus yang mengandung makna
hubungan interpersonal akan direspon dengan pola gregarious itu.
Sebaliknya orang yang memiliki trait malu (shyness) akan merespon
berbagai stimulus yang mengandung unsur kepercayaan diri (self
esteem) dengan pola yang sama.
12. PROPRIUM (PROPRIUS : MILIK)
Proprium ini mencakup semua aspek kepribadian yang
menimbulkan kehidupan emosional individu menjadi berbeda-beda,
membuat kehidupan diri menjadi terpisah dari orang lain, dan
menciptakan unitas dari sikap, persepsi dan tujuan hidup seseorang.
Sebelum proprium muncul-berkembang, tidak ada kesadaran diri.
Ketika bayi lahir, belum ada pemisah “Aku” dengan “Bukan aku”
belum ada perasaan kesadaran diri, mereka mereaksi lingkungan
secara otomatis dan reflektif, tanpa perasaan diri menjadi penengah
antara stimulus dengan responya.
13. 8 ASPEK PROPRIUM Berkembang bertahap
bayi-dewasa
1. Usia 0-3 tahun, berkembang 3 aspek proprium
2. Usia 4-6 tahun, muncul 2 aspek proprium
3. Usia 6-12 tahun, muncul aspek penguasaan
rasional
4. Usia Remaja, muncul aspek berusaha memiliki
5. Usia Dewasa, diri sebagai si tahu(sel as
knower)
14. MOTIVASI
Dua ciri motivasi dari Allport adalah penolakannya terhadap masa
lalu sebagai elemen penting motivasi dan pendapatnya yang kuat
mengenai pentingnya proses kognitif seperti tujuan (intention) dan
rencana (planning) dari motivasi orang dewasa.
Manusia pertama-tama adalah makhluk sadar dan rasional, yg
berbuat berdasarkan apa yg diharapkanya dpt dicapainya, bukan
berdasarkan keinginan primitive/berdasarkan pengalaman traumatik
masa lalu.
Otonomi
Fungsional
Tingkahlaku Yg
Bukan Otonomi
Fungsional
Motivasi Sadar &
Taksadar
15. OTONOMI FUNGSIONAL
Otonomi fungsional (functional Otonomy) memandang motif-motif
orang dewasa beranekaragam, mandiri sebagai sistem kontemporer,
berkembang dari sistem anteseden tetapi secara fungsional tidak
tergantung kepada sistem itu. Suatu aktivitas atau tingkahlaku
mungkin menjadi akhir atau tujuan dari tingkah laku itu sendiri,
walaupun mula-mula terikat dengan alasan lain.
Misal: Tingkahlaku membaca mula-mula terikat dengan tujuan
memahami sesuatu, namun kemudian menjadi otonom orang
membaca karena dia ingin membaca dan puas dengan membaca
(bukan puas karena pengetahuan bertambah)
16. TINGKAHLAKU YANG BUKAN OTONOMI
FUNGSIONAL
Allport mengemukakan ada 8 jenis tingkahlaku yang tidak dibawah kontrol motif otonomi
fungsional:
1. Tingkahlaku yang muncul dari dorongan biologis: Makan, minum, tidur, bernafas.
2. Refleks: Mengedip, mengangkat lutut, proses pencernaan, dll.
3. Peralatan konstitusi: Kecerdasan, bentuk tubuh, temperamen, kesehatan.
4. Habit : Bbrp habit termasuk otonomi fungsional, lainya tidak ada motivasi sama
sekali.
5. Tingkahlaku yang tergantung kepada penguat primer (primary reinforcement)
6. Motif yang terkait langsung dangan usaha mereduksi dorongan dasar
7. Tingkahlaku non produktif: Kompulsi, fiksasi dan regresi
8. Sublimasi
17. MOTIVASI SADAR & TAKSADAR
Allport menekankan pentingnya motivasi sadar, lebih dari pakar
kepribadian lainya. Orang dewasa yang sehat umumnya sadar
terhadap apa yang mereka kerjakan dan alasan mengapa mereka
melakukannya . Namun Allport tidak mengabaikan eksistensi bahkan
pentingnya proses taksadar.
Dia mengenali kenyataan adanya motivasi yang didorong oleh impuls
masa anak-anak dan dorongan sublimasi. Menurutnya, hampir semua
tingkahlaku simptomatik itu terjadi melalui pengulangan otomatis,
biasanya menyalahkan diri sendiri, dan dimotivasi oleh
kecenderungan taksadar. Tingkahlaku semacam itu berasal dari masa
kanak-kanak dan menjadi tingkahlaku kekanak-kanakan pada usai
dewasa.
19. PERKEMBANGAN MASA BAYI
Allport memandang bayi yang baru lahir sebagai makhluk hereditas,
primitive drive dan reflex behavior. Bayi tidak mempunyai kepribadian.
Bayi membawa potensi tertentu, seperti fisik dan tempramen, tetapi
pemenuhan potensi ini menunggu pertumbuhan dan maturasi.
Tingkahlaku bayi sebagian besar dapat dijelaskan sebagai kegiatan
umum atau kumpulan respon-respon yang tidak jelas yang melibatkan
semua sistem otot. Bayi dapat memberi respon spesifik dalam bentuk
refleks, seperti menghisap dan menelan.
20. PERKEMBANGAN MASA DEWASA
Menurut Allport, pada usia dewasa mereka memperoleh kekuatan
motivnya dari sumber masa kini. Masa lalu tidak penting, kecuali hal
itu tampak dalam dinamik aktivitas masa kini.
Secara umum, trait berfungsi dalam keadaan sadar dan rasional,
mengikuti pola-pola perjuangan menjadi propriate. Jadi, untuk
memahami orang dewasa, harus dapat digambarkan lebih dahulu
aspirasi dan tujuan-tujuan hidupnya.
21. KUALITAS KEPRIBADIAN MASAK
Beberapa penanda kualitas kepribadian masak:
1. Perluasan perasaan diri: Kemampuan untuk berpartisipasi dan
menyenangi aktivitas yang luas, kemampuan mengidentifikasi diri
dan interesnya trhdp orang lain begitu jg sebaliknya orang lain-pada
dirinya, kemampuan berharap serta merencanakan sesuatu.
2. Mengakrabkan diri dengan orang lain: Kemampuan bersahabat dan
kasih sayang, keintiman yang melibatkan hub cinta dengan
keluarga dan teman, kasih sayang yang diekspresikan dlm
menghormati dan menghargai hub dengan org lain.
3. Penerimaan diri : Kemampuan menghindari aksi berlebihan
terhadap masalah.
22. KUALITAS KEPRIBADIAN MASAK
4. Persepsi, ketrampilan, tugas yg realistis : Kemampuan memandang
orang, obyek, dan situasi seperti apa adanya, kemampuan dan
minat memecahkan masalah, memiliki ketrampilan yang cukup
menyelesaikan tugas yang dipilihnya.
5. Objektifikasi diri (insight&humor): Kemampuan untuk memandang
secara objektif diri sendiri dan orang lain. Orang juga membutuhkan
humor menemukan sesuatu yang menyenangkan dan
menertawakan ketika terjadi ketidak teraturan dan kekacauan pada
diri sendiri dan orang lain.
6. Menyatukan filsafat hidup: Mengetahui makna hidup dengan
mempelajari agama
23. APLIKASI
1. PENDEKATAN MORFOGENIK
•Penelitian nomotetik : Menemukan hukum-hukum umum fungsi jiwa
manusia
•Penelitian Idiografik : Memahami keunikan/fungsi spesifik individual
Posisi teori Allport sangat menekankan karakteristik individual dari
idiografik, walaupun pendekatan nomotetik tetap dianggap berguna sebatas
membandingkan antar individu. Pendekatan idiografik ini oleh Allport
kemudian dikembangkan menjadi pendekatan morfogenetik.
Alasan : Idiografik hanya menggambarkan secara deskriptif hasil amatan,
sedang morfogenetik menganalisis pola kepemilikan sifat-sifat individu, dan
melakukan perbandingan antar individu.
24. APLIKASI
2. PSIKOTERAPI
Bagi Allport, pribadi yang sehat dan masak adalah orang yang terus menerus
dalam kondisi berubah (becoming), sedang pribadi yang tidak sehat dan tidak
masak adalah mereka yang perkembangannya mandeg (stagnant). Allport setuju
dengan Freud bahwa perkembangan individu dapat terpenjara karena kesalahan
hub dengan orang tua, khususnya dengan ibunya pada awal masa kanak-kanak.
Semua orang membutuhkan keamanan dan perlindungan. Kekurangan cinta dan
kasih sayang dapat berdampak buruk dan berjangka lama terhadap
pertumbuhan.
Untuk mengatasi kekurangan itu, Allport berpendapat org harus dapat merasa
“diterima dan dikehendaki oleh terapis, keluarga, dan masyarakat”. Orang harus
merasa dicintai dan belajar mencintai. Menurutnya, “bentuk terbaik dari terapi
adalah memberikan cinta dan menerima cinta”.
26. CATATAN ISTILAH
Predisposisi : Kecenderungan khusus ke arah suatu keadaan
Neuropsikologi : Bidang psikologi klinis dan eksperimental yang
berupaya memperlajari hubungan antara struktur dan fungsi otak
dengan proses dan perilaku psikologis.
Organisasi Propriate : Perasaan diri bertanggung jawab terhadap
kehidupan sendiri.