2. BIOGRAFI
Hans Jurgen Eysenck lahir di Berlin, pada tanggal 4 Maret 1916. Eysenck
merupakan anak tunggal dari keluarga yang berkecimbung didalam teater.
Saat dia berusia 18 tahun Eysenck menetap di Inggris dan melanjutkan
belajarnya di Universitas of London jurusan psikologi yang dia pilih karena
faktor kebetulan depatermen psikologi universitas tersebut berporos pada
pro-Freudian dan penekanan yg kuat pada psikometri Charles Spearman.
Eysenck mendirikan Departemen Psikologi Klinis di Universitas of London
dan menjadi professor psikologi pada tahun 1959. Pada tahun 1983 Eysenck
pensiun sebagai profesor di University of London dan Psikiater di Maudsley
and Betlehem Royal Hospital. Kemudian Eysenck meninggal pada tanggal 4
September 1997.
3. PANDANGAN TEORI
Eysenck berpendapat dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari
keturunan, dalam bentuk tipe dan trait. Namun dia juga berpendapat bahwa
semua tingkahlaku dipelajari dari lingkungan. Menurutnya kepribadian adalah
keseluruhan pola tingkahlaku aktual maupun potensial dari organisme,
sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan.
Pola tingkahlaku itu berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional
dari 4 sektor utama yang mengorganisir tingkahlaku, yaitu :
Sektor Kognitif (Intelligence)
Sektor Konatif (Character)
Sektor Afektif (Temperament)
Sektor Somatik (Constitution)
4. HIRARKI FAKTOR-FAKTOR KEPRIBADIAN
1.Hirarki Tertinggi: Tipe, kumpulan dari trait yang mewadahi kombinasi trait
dalam suatu dimensi yang luas.
2.Hirarki kedua : Trait, kumpulan kegiatan, kumpulan respon yg saling
berkaitan/mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian
yg penting dan permanen
3.Hirarki ketiga : Kebiasaan tingkah laku/berfikir (Habit), kumpulan respon
spesifik tingkahlaku/fikiran yg muncul kembali untuk merespon kejadian yg
mirip
4.Hirarki terendah : Respon spesifik, tingkahlaku yg dapat diamati yg
berfungsi sebagai respon trhdp suatu kejadian
5. 3 DIMENSI TIPE
Eysenck menemukan 3 dimensi tipe
Masing-masing tipe merupakan kumpulan dari 9 trait, sehingga semuanya ada
27 trait.
Berikut Table >>
Ekstraversi
Neurotisisme
Psikotisme
6. TABEL 1.
TIPE EKSTRAVERSI, NEUROTISME, PSIKOTISME &
TRAIT MASING-MASING
EKSTRAVERSI (E) NEUROTISME (N) PSIKOTISME (P)
Sosiabel Cemas Agresif
Lincah Tertekan Dingin
Aktif Berdosa Egosentrik
Asertif Harga diri rendah Tak Pribadi (Impersonal)
Mencari sensasi Tegang Impulsif
Riang Irasional Antisosial
Dominan Malu Tak Empati (Tdk empati)
Bersemangat Murung Kreatif
Berani Emosional Keras hati (Tough-minded)
7. TIPE
Eysenck menemukan dan mengelaborasi 3 tipe : Ektraversi (E), Neurotisme (N),
dan Psikotisme (P). Menurutnya neurotisme dan psikotisme itu bukan sifat
patologis. Tiga dimensi itu adalah bagian normal dari struktur kepribadian,
semuanya bersifat bipolar dan memiliki sifat saling asing.
Semua orang berada dalam rentangan bipolar itu mengikuti kurva normal,
artinya sebagian besar orang berada ditengah-tengah polarisasi. Orang
yang memiliki skor tinggi pada 3 dimensi tersebut memiliki kecenderungan
melakukan kriminalitas.
Ekstraversi >< Introversi
Neurotisisme >< Stabilita
Psikotisme >< Fungsi Superego
8. EKSTRAVERSI
Ekstraversi memiliki 9 sifat sebagaimana ditunjukkan oleh trait-trait, dan
introversi adalah kebalikan dari trait ekstraversi, yakni :
Ekstraversi Introversi
Sosiabel Tidak sosial
Lincah Pendiam
Aktif Pasif
Asertif Ragu
Mencari sensasi Banyak berfikir
Riang Sedih
Dominan Penurut
Bersemangat Pesimis
Berani Penakut
Penyebab utama perbedaan
Ekstraversi – Introversi adalah tingkat
keterangsangan korteks (CAL : Cortical
Arousal Level) kondisi fisiologis yang
sebagian besar bersifat keturunan.
9. EKSTRAVERSI
CAL adalah gambaran bagaimana korteks mereaksi stimulasi indrawi.
CAL rendah artinya korteks tidak peka, reaksi lemah.
CAL tinggi korteks mudah terangsang untuk beraksi.
Orang ekstravers CAL-nya rendah, sehingga dia banyak membutuhkan
rangsangan indrawi untuk mengaktifkan korteksnya.
Orang introvers CAL-nya tinggi, dia hanya membutuhkan rangsangan sedikit
untuk mengaktifkan korteksnya.
Jadi orang yang introvers menarik diri, menghindar dari riuh-rendah situasi
disekililing yang dapat membuatnya kelebihan rangsangan.
10. EKSTRAVERSI
TABEL 3. RINGKASAN
EKSTRAVERSI INTROVERSI
CAL-nya rendah CAL- nya tinggi
Membutuhkan banyak rangsangan untuk
mengaktifkan korteksnya
Membutuhkan sedikit rangsangan untuk
mengaktifkan korteksnya
Suka ikut berpartisipasi dalam berbagai
aktivitas
Menarik diri, menghindari situasi ramai,
situasi yang menyebabkan ketegangan
terlalu tinggi, aktifitas yg menantang,
memimpin suatu perkumpulan, dan
melakukan keisengan
11. NEUROTISISME
Neurotisisme – Stabiliti mempunyai komponen hereditas yang kuat. Trait
dari neurosisme : cemas, tertekan, berdosa, harga diri rendah dll. Dasar
biologis dari neurotisisme adalah kepekaan reaksi sistem syaraf otonom (ANS
= Autonomic Nervous System).
Orang yang kepekaan ANS-nya tinggi, pada kondisi lingkungan wajar
sekalipun sudah merespon secara emosional jadi gampang mengalami
gangguan neurotik. Neurotisisme dan ekstraversi bisa digabung dalam
hubungan CAL dan ANS, dan dalam bentuk garis absis ordinat. Kedudukan
setiap orang pada bidang dua dimensi itu tergantung kepada tingkat
ekstraversi dan neurotisismenya.
12. NEUROTISISME
SUBJEK DIMENSI CAL ANS SIMPTOM
(A) Introversi - Neurotik Tinggi Tinggi Gangguan psikis tingkat pertama
(B) Ekstraversi - Neurotik Rendah Tinggi Gangguan psikis tingkat kedua
(C) Introversi - Stabilita Tinggi Rendah Normal introversi
(D) Ekstraversi - Stabilita Rendah Rendah Normal ekstraversi
13. PSIKOTISME
Skor Psikotisme - Tinggi Skor Psikotisme - Rendah
Agresif Merawat/baik hati
Dingin Hangat
Egosentrik Penuh perhatian
Tak Pribadi (Impersonal) Akrab
Impulsif Tenang
Antisosial Sangat sosial
Tak Empati (Tdk empati) Empatik
Kreatif Kooperatif
Keras hati (Tough-
minded)
Sabar
Seperti ekstraversi dan
neurotisisme, psikotisme
mempunyai unsur genetik yang
besar. Secara keseluruhan 3
dimensi kepribadian itu 75%
bersifat keturunan, dan hanya
24% yang menjadi fungsi
lingkungan.
Pria memiliki skor lbh besar
disbanding wanita dalam
dimensi psikotisme karena
hormone progesteron pria lbh
besar daripada wanita.
14. PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Teori kepribadian Eysenck menekankan peran hereditas sebagai faktor
penentu dalam perolehan trait-trait ekstraversi, neurotisisme, dan psikotisme
(juga kecerdasan). Sebagian didasarkan pada bukti hubungan kolerasional
antara aspek biologis, seperti CAL dan ANS dengan dimensi kepribadian.
Selain menekankan pentingnya faktor genetik, Eysenck juga mendukung
terapi perilaku, atau pengobatan perilaku abnormal sesuai dengan prinsip
teori belajar. Secara logika, jika tingkah laku itu diperoleh dari belajar,
tingkah laku itu juga bisa dihilangkan dengan belajar. Eysenck memilih model
terapi tingkah laku dalam mengubah tingkah laku maladaptive.
15. APLIKASI
ASESMEN KEPRIBADIAN
Ada empat inventori yang dipakai untuk melakukan penelitian atau untuk
memahami klien.
1. Maudley Personality Inventory (MPI), mengukur E dan N dan kolerasi antara
keduanya
2. Eysenck Personality Inventory (EPI), alat tes ini memiliki skala kebohongan (lie-
L) untuk mendeteksi kepura-puraan (faking) yg terpenting dlm tes ini yaitu
untuk mengukur E dan N secara independen dengan kolerasi yang hamper
nol antara E dan N.
3. Eysenck Personality Questionnaire (EPQ), mengukur E,N,P (Merupakan revisi
dari EPI, tetapi EPI yang hanya mengukur E dan N masih tetap dipublikasikan)
4. Eysenck Personality Questionnaire-revised (EPQ-R) revisi dari EPQ. Mempunyai
versi dewasa dan anak-anak
16.
17. CATATAN
NEUROSIS/NEUROTIK : Istilah berbagai gangguan psikologis yang
melibatkan obsesif-kompulsif, depresi, kecemasan atau post traumatic stress
disorder (PTSD).
NEUROTISISME : Sifat kepribadian dengan kecenderungan untuk berada
dalam keadaan emosional yang negative.
NEUROTISISME, ada keseragaman antara orang kembar-identik lebih dari
kembar-fraternal dalam hal jumlah tingkahlaku antisosial & asocial seperti
kejahatan orang dewasa, tingkahlaku menyimpang pada anak-anak,
homoseksual & alkoholisme.
18. CATATAN
Gangguan psikis tingkat pertama : Orang introvert-neurotik (ekstrim introvers
dan ekstrim neurotisisme). Orang itu cenderung memiliki simpton-simpton
kecemasan, depresi, fobia, dan obsesif-kompulsif, disebut mengidap
gangguan psikis tingkat pertama (Disorders Of The First Kind).
Ganggaun psikis tingkat kedua : Orang ekstravers-neurotik. Orang itu
cenderung psikopatik, kriminal, atau mengidap gangguan psikis tingkat kedua
(disorders Of The Second Kind)
Inventori : Semacam tes/alat ukur yg terdiri dari bbrp pertanyaan yg disusun
secara khusus untuk mengungkapkan hal-hal yang ingin diketahui tentang
seseorang