Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian yang merupakan perilaku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Kepribadian dapat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal seseorang dan merupakan hasil interaksi seumur hidup antara organisme dan lingkungan. Dokumen juga membahas perbedaan kepribadian antar budaya dan konsep-konsep kepribadian dalam berbagai tradisi seperti amae di Jepang dan konsep-konsep India.
2.
Kepribadian merupakan perilaku khas
dari seseorang, kepribadian ini akan
membedakan orang dengan orang
lainnya.
kepribadian dapat dibentuk
berdasarkan dimana kita tinggal.
kepribadian merupakan hasil proses
interaksi seumur hidup antara organisme
dan lingkungan
3.
Keunikan dari seseorang dalam tradisi ini
diwakili oleh spesifik campuran dari sifatsifat yang berbeda.
Orang dalam budaya tertentu kelompok
berbagi pengaruh tertentu dengan satu
sama lain, tapi tidak dengan orang-orang
di sosial lingkungan, maka diharapkan
bahwa akan ada perbedaan dalam
kepribadian lintas budaya.
4.
Yang diamati dalam perbedaan lintas-budaya
adalh skor rata-rata dari perbedaan dalam sifat
yang mendasari yang mungkin telah diukur.
Perbedaan adalah akibat kesalahan dalam
penerjemahan, arti budaya terikat spesifik dari
beberapa item, atau aspek-aspek lain yang tidak
ada hubungannya dengan sifat tersebut.
Ciri kepribadian yang tidak sama di seluruh
kebudayaan
5.
Konsep watak, lebih kearah ciri-ciri
kepribadian , mengacu pada dasar
biologis perbedaan antar-individu .
Sebagai contoh , berdasarkan
pengamatan pada perbedaan individu
dalam pengkondisian anjing Pavlov
didefinisikan sifat sistem saraf pusat yang
mengatur proses rangsang dan
penghambatan dalam reaksi terhadap
rangsangan .
6.
Dalam satu studi Lewis , Ramsay , dan Kawakami ( 1993)
mengamati reaksi bayi Jepang dan Amerika ke
inokulasi .
Rata-rata bayi Amerika menunjukkan reaksi lebih intens
dalam menangis dan tanda-tanda ketidaknyamanan .
Namun, pengukuran tingkat kortisol (dalam kondisi
stres ) menunjukkan lebih intens Reaksi antara bayi
Jepang.
Penafsiran pembalikan ini dalam pola antara perilaku
terbuka dan reaksi biokimia tidak jelas , namun
perbedaan tersebut dapat berfungsi sebagai
peringatan bahwa kesimpulan tentang temperamen
sebagai karakteristik bawaan atas dasar perbedaan
lintas - budaya dalam pola perilaku sosial tidak mudah ,
bahkan pada bayi muda.
7.
lima dimensi yang diperlukan , tidak
lebih dan tidak kurang , untuk cukup
memetakan domain kepribadian .
Kelima dimensi
lima dimensi merupakan
kecenderungan dasar manusia
8.
Extraversion, yaitu dengan sosialisasi, mencari lingkungan
sosial yang merangsang, outgoingness sebagai beberapa
karakteristik penting.
Agreeableness, yaitu dengan kasih sayang, sensitivitas,
kelembutan, dan kehangatan; menyenangkan orang.
Conscientiousness, dengan ketekunan, perilaku yang goaldirected, ketergantungan, dan selfdiscipline.
Neuroticism, dengan ketidakstabilan emosional, kecemasan,
dan permusuhan; orang yang neurotik tegang, sementara
orang yang memiliki emosional yang stabil cnderung merasa
aman dan santai.
Openness To Experience (sebelumnya disebut budaya),
dengan rasa ingin tahu, imaginativeness, dan kecanggihan
9.
Pendekatan ini melihat sejauh mana ada kesamaan sifat
dalam level individu. Seseorang juga bisa melihat pengaruh
sosikultural yang berbeda-beda meskipun variasinya hanya
sadikit. Ini berarti bahwa ada perilaku yang diidentifikasikan
pada level populasi bukan hanya pada level individual.
Contoh dari pendekatan ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh peabody ( 1967,1985) dia menggambarkan
perbedaan yang jelas antara stereotipe nasional dengan
karakter nasional. Penggambaran tersebut dia sebut
dengan “ model psychological characteristics of member of
a nasionality.” untuk mengidentifikasi karakter nasional,
peabody meminta judges untuk merating deskripsi sifat
manusia di beberapa negara yang bervariasi. Peabody
menggunakan teknik yang elegan untuk membedakan
aspek evaluatif dengan aspek deskriptif
10.
Personality diibaratkan sebagai kue
bundar yang besar, kemudian tradisi
adalah sebagai pemotong kue tersebut.
Potongan-potongan tersebut akan
menjadi trait (sifat) yang terstruktur.
Secara umum trait memiiki struktur yang
sama, namun bentuk’nya berbeda.
11.
Locus of control : (Rotter, 1966) bahwa
setiap orang berbeda dalam
bagaimana dan seberapa besar kontrol
diri mereka terhadap perilaku dan
hubungan mereka dengan orang lain
serta lingkungan.
internal > diri sendiri
Eksternal > orang lain
Ex; masyrakat Barat (Eropa-Amerika)
dan masyarakat Timur (Asia).
12. Sebagai contoh adalah penelitian
perbandingan antara masyarakat Barat
(Eropa-Amerika) dan masyarakat Timur (Asia).
Orang-orang Barat cenderung melihat diri
mereka dalam kaca mata personal individual
sehingga seberapa besar prestasi yang
mereka raih ditentukan oleh seberapa keras
mereka bekerja dan seberapa tinggi tingkat
kapasitas mereka. Sebaliknya, orang Asia yang
locus of control kepribadiannya cenderung
eksternal melihat keberhasilan mereka
dipengaruhi oleh dukungan orang lain
ataupun lingkungan
13. • Kagitcibasi ( 1990,1996 ) membedakan self
menjadi 3 yaitu ;
relational self > masyarakat agrikultural dengan
gaya hidup collectivist
separated self > lingkuangan perkotaan di
negara-negara barat yang dapat hidup terpisah
dari anggota keluarga
autonomous-related self > kebebasan yang
berhubungan dengan diri sendiri.
15.
psikiater Barat-lah yang
mengungkapkan paparan kepribadian
orang Afrika yang diwarnai oleh
prasangka dan stereotip
Sow ; penyakit tradisi Afrika selalu
memiliki sebab eksternal berupa
gangguan agresif dari dunia luar
16.
17.
amae adalh suatu konsep kunci untuk memahami struktur
psikologi masyarakat Jepang secara individu serta
memahami tatanan masyarakatnya secara keseluruhan.
amae (psi.lintasbudaya)
Pada awalnya istilah amae merujuk pada perilaku sang bayi
mendekatkan diri pada sang ibu, mengacu pada perasaan setiap bayi
dalam pelukan ibunya yakni, ketergantungan (Doi dalam Bester (1992)
› Amae berkembang menjadi pernyataan hasrat akan ketergantungan
terhadap orang lain. istilah lain dari amae > amaeru yang merupakan
hasrat untuk mengikat suatu hubungan yang erat, suatu keinginan
keterikatan terhadap seseorang.(Doi, 1992).
›
Doi dalam Ambarita (2010) bahwa orang yang memiliki sifat
amae akan berkeinginan untuk mencurahkan semua
kesulitannya kepada seseorang yang dipercayainya agar
terlepas dari beban.
18.
Konsep Kuyami ;
perasaan menyesal yang disebabkan oleh kehilangan
seseorang atau ditinggalkan oleh orang yang dikasihi
Konsep Toriiru;
perilaku memanjakan diri dengan orang lain, yang diwujudkan
dgn cara mencari atau menarik perhatian utk mencapai suatu
tujuan. Cara yang dilakukan untuk menarik perhatian
cenderung atraktif sehingga memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk melakukan sikap amae
Konsep Higamu;
sikap curiga. Hal ini disebabkan karena seseorang merasa
diabaikan, tidak mendapat balasan atau tidak diperlakukan adil
Konsep tanomo
perilaku yang memicu munculnya sifat amae dalam diri
seseorang. tanomu memiliki arti meminta dan mengandalkan
diri. Makna yang terkandung dalam perilaku ini adalah adanya
hasrat bahwa seseorang ingin mendapat respon yang
menguntungkan dirinya atas apa yang dilakukan
19.
Paranjpe; jiva>> konsep yg menggambarkan diri sesorang
termasuk pengalaman dan tindakannya sehari2.
Jiva (konsep lingkaran) terdapat ; nafas kehidupan,
tubuh,inra and pikiran, intlek, aspek kognitif termasuk citra
diri, representasi diri, dan tempat berlangsungnya
pengalaman kebahagiaan.
dalam konsep jiva ; real self atau atman dan antar-atman
(diri yg terdalam).
atman yakni dasar hidup yang sifatnya permanen atau tak dapat diubah,
namun dapat direalisasikan dengan suatu pikiran yang terkendali.
antar-atman) merupakan asas eternal, merupakan Yang Esa dan melibatkan
pengalaman utuh dari kebahagiaan. Kebahagiaan itu dapat diraih dengan
keberadaan kesadaran tertentu.
Patan-jahli; yang memaparkan yoga. Menurutnya, cara untuk
mencapai keberadaan kesadaran tertinggi adalah dengan
penguasaan dan pengendalian pikiran, sehingga dapat fokus
pada satu obyek, mengalihkan indera dari obyek kenikmatan
(badaniah) dan bertahan dalam penderitaan.
20. ASC adalah nama untuk fenomena-fenomena
termasuk pengalaman mistik, meditasi,
hipnosis, kerasukan (trance), dan kemasukan
setan (possession). Kalangan Kristen Protestan
dan beberapa ilmuwan menganggap bahwa
ASC merupakan abnormalitas
Terdapat hubungan antara tipe ASC
(kerasukan atau kemasukan roh) dan ubahubahan budaya menurut Bourguignon.
Kerasukan merupakan sesuatu yang tipikal
untuk lelaki, sedang kemasukan roh untuk
perempuan