2. PENGERTIAN
1. Perkembangan
merupakan suatu proses terjadinya perubahan-perubahan
psikologis (sifat-sifat khas) secara terus menerus menuju ke
suatu arah yaitu organisasi atau struktur tingkah laku pada
tingkat integrasi yang lebih tinggi melalui proses belajar.
2. Kepribadian
Mendefinisikan kepribadian sebenarnya bukan hal yang
mudah karena kepribadian merupakan sesuatu yang
abstrak. Disini penulis akan mencoba untuk
mengemukakan beberapa pengertian kepribadian
sebagai berikut :
3. Personaliti ituadalah
suatu
organisasi
psichophysis
yang dinamis
dari pada
seseorang yang
menyebabkan
ia dapat
menyesuaikan
diri dengan
lingkungannya.
G.W. Allport
01
kepribadian adalah
suatu aktualisasi
dari proses hidup
dalam seorang
individu yang bebas,
terintegrasi dalam
masyarakat dan
memiliki satu
perasaan cemas
dalam batin, yang
berhubungan
dengan religiusitas.
May
02
Kepribadian adalah
keseluruhan
tingkah laku
seseorang yang
diintegrasikan,
sebagaimana yang
nampak pada
orang lain.
Kepribadian ini
bukan hanya yang
melekat dalam diri
seseorang tetapi
lebih merupakan
hasil dari pada
suatu
pertumbuhan
yang lama suatu
kulturil.
Withington
03
Kepribadian adalah dinamis
dari sistem-sistem
psikofisik dalam
individu yang turut
menentukan cara-
caranya yang unik
(khas) dalam
menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya.
-
04
4. Dari uraian tentang pengertian
kepribadian di atas dapat
disimpulkan bahwa kepribadian
yaitu suatu organisasi yang unik
(khas) pada diri setiap individu yang
ditentukan atau dipengaruhi oleh
faktor-faktor bawaan dan lingkungan,
sehingga menjadi penentu atau
pengaruh tingkah laku.
5. Proses diartikan sebagai runtutan perubahan
yang terjadi dalam perkembangan sesuatu.
Adapun maksud proses dalam perkembangan
anak adalah tahapan-tahapan perubahan yang
dialami seorang anak baik jasmaniah maupun
rohaniah.
Proses perkembangan kepribadian anak adalah :
6. 1. Pendidikan langsung yaitu melalui penanaman
pengertian tentang tingkah laku sebagai pribadi yang
sudah dan benar atau baik dan buruk oleh orang tua,
guru atau orang dewasa lainnya dan hal yang penting
adalah keteladanan itu sendiri.
2. Identifikasi yaitu dengan cara mengidentifikasi atau
meniru penampilan atau tingkah laku seseorang yang
menjadi idolanya.
3. Proses coba-coba (trial and error) yaitu dengan cara
mengembangkan tingkah laku moral semacam coba-
coba. Tingkah laku yang mendatangkan pujian atau
penghargaan akan terus dikembangkan, sementara
tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau celaan
akan dihentikan.
7. 4. Dalam proses pembentukan kepribadian
seorang remaja, hal yang paling mempengaruhi
adalah sekolah. Pentingnya sekolah dalam
memainkan peranan di diri siswa dapat dilihat dari
realita sekolah sebagai tempat yang harus dihadiri
setiap hari. Sekolah memberi pengaruh kepada
anak secara dini seiring dengan masa
perkembangan konsep diri, anak-anak
menghabiskan waktu lebih banyak di sekolah dari
pada di rumah. Di samping itu sekolah memberi
kesempatan siswa untuk meraih sukses serta
memberi kesempatan pertama kepada anak untuk
menilai dirinya dan kemampuannya secara
realistik.
8. Psikologi
Perkembangan
Kepribadian
• Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu
gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial
dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud
setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan
dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi
pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.
• Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6
tahun (dalam A.Supratika), yaitu: (1) tahap oral, (2) tahap anal: 1-3
tahun, (3) tahap palus: 3-6 tahun,(4) tahap laten: 6-12 tahun, (5)
tahap genetal: 12-18 tahun, (6) tahap dewasa, yang terbagi dewasa
awal, usia setengah baya dan usia senja.
9. 1. Para pakar ilmu jiwa mengatakan bahwa aspek kepribadian
manusia ada tiga yaitu kejasmanian, aspek kejiwaan dan
aspek keharmonisan yang luhur.
a. Yang dikerjakan oleh lesan, seperti membaca Al-Qur’an,
mempelajari ilmu yang bermanfaat dan
mengerjakannya.
b. Yang dikerjakan oleh anggota tubuh lain, seperti
berbakti kepada orang tua, memnuhi kebutuhan, sholat,
puasa, menetapkan suatu berdasarkan musyawarah,
memenuhi peraturan, menghormati orang lain dan
sebaginya.
Aspek-Aspek Kepribadian
10. 2 Aspek kejiwaan
Meliputi aspek-aspek yang tidak
dapat dilihat dan tidak ketahuan dari
luar. Seperti : mencintai Allah SWT
dan Rosul, mencintai dan memberi
karena Allah SWT, ikhlas dalam
beramal, sabar tidak sombong,
pemaaf, tidak mendendam, tawadhu’
dan lain-lain.
11. Aspek kerohanian yang luhur
Meliputi aspek-aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu filsafat hidup
dan kepercayaan, meliputi sistem nilai-nilai yang telah meresap di dalam
kepribadian yang mengarah dan memberi corak sebuah kehidupan individu.
Bagi yang beragama aspek inilah yang menentukan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat.Yoesoef Noessyirwan (1978) menganalisis kepribadian ke
dalam empat daerah bagian atau aspek, yaitu :
1. Vitalitas sebagai konstanta dari semangat hidup pribadi.
2. Temperamen sebagai konstanta dari warna dan corak pengalaman pribadi
serta cara bereaksi dan bergerak.
3. Watak sebagai konstanta dan hasrat, perasaan dan kehendak pribadi
mengenai nilai-nilai.
4. Kecerdasan, bakat, daya nalar sebagai konstanta kemampuan pribadi.
13. -
Faktor lingkungan yang ikut mempengaruhi
terbentuknya kepribadian terdiri dari lingkungan
bersifat sosial dan lingkungan fisik. Yang dimaksud
lingkungan sosial ialah lingkungan yang terdiri dari
sekelompok individu (group) interaksi antara individu
tersebut menimbulkan proses sosial dan proses ini
mempunyai pengaruh yang penting dalam
perkembangan pribadi seseorang dengan pendidikan
lingkungan sosial yang disebut pergaulan erat dengan
seseorang berupa tingkah laku, sikap, mode pakaian
atau cara berpakaian dan sebagainya.
Lingkungan
Pembawaan ialah segala
sesuatu yang telah dibawa
oleh anak sejak lahir, baik
yang bersifat kejiwaan
maupun yang bersifat
keturunan.
Pembawaan (hereditas)
1 2
14. Faktor yang tidak kalah penting dalam
memahami perkembangan kepribadian anak ialah self
concept (citra diri) yaitu kehidupan kejiwaan yang
terdiri atas perasaan, sikap pandang, penilaian, dan
anggapan yang semuanya akan terpengaruh dalam
keputusan tindakan sehari-hari.
Seseorang dengan citra dirinya menilai dirinya
sendiri dan menilai lingkungan sosial. Moral sebagian
standart yang muncul dari agama dan lingkungan
sosial, memberi konsep-konsep yang baik dan buruk,
patut dan tidak patut secara mutlak, akan tetapi
seseorang tidak begitu saja menerima melainkan
dipertentangkan dengan citra diri yang dimilikinya.
Citra diri (self concept)
3
15. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Otoriter
dengan Perkembangan Kepribadian Siswa
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak, karena dari merekalah anak
mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan
terdapat dalam kehidupan keluarga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hirschi dan Selvin (1967) sebagaimana dikutip oleh
Dadang Hawari menujukkan bahwa kepribadian orang tua sangat mempengaruhi
perkembangan jiwa anak. bila salah seorang atau kedua oang tua mempunyai kelainan
kepribadian orang tua mempunyai kelainan kepribadian, maka presentase kenakalan anak
akan jauh lebih tinggi daripada kalau kedua orang tua tidak mempunyai kelainan
kepribadian.
Pola tingkah laku pikiran dan sugesti ayah ibu dapat mencetak pola yang hampir sama pada anak-
anak. Oleh karena itu, tradisi, kebiasan sehari-hari, sikap hidup, cara berfikir dan filsafat
hidup keluarga itu sangat besar sekali pengaruhnya dalam proses pembentuk tingkah laku
dan sikap anggota keluarga terutama anak-anak. sebab tingkah laku orang tua itu mudah
sekali menular kepada anak-anak, khususnya mudah dioper oleh anak-anak puber dan
adolensens yang jiwanya belum stabil dan tengah mengalami banyak gejolak batin.
16. Dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati kegembiraan,
aktif bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian
dalam aktivitas sosial.
Kepribadian Ekstrovert
Macam-Macam Karakteristik Kepribadian
Dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai kontrol diri
yang baik.
Kepribadian Introvert
Dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-
kadang disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan
gugup.
Neurosis
17. Perkembangan psikologis manusia diawali dari sejak lahir hingga umur dewasa,
yang membentuk sifat-sifat yang bersifat menetap. Faktor-faktor di atas itu yang
mempengaruhi setiap individu hingga memiliki karakteristik atau kepribadian yang
berbeda-beda. Secara tidak langsung lingkungan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kepribadian itu tersebut yang dimulai dari usia balita, remaja, dewasa
bahkan pada usia lanjut.
Peserta didik merupakan subjek utama dalam penyelenggaran pembelajaran.
Tugas utama peserta didik adalah belajar, yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan
untuk memperoleh perubahan perilaku dari segala aspek, mulai dari apektif, kognitif
sampai psikomotorik.
Selama proses belajar berlangsung, pengembangan kepribadian peserta didik
pun ikut berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah faktor bawaan,
termasuk sifat-sifat yang diturunkan kepada anaknya, pengalaman awal dalam
lingkungan keluarga ketika anak masih kecil pengalaman kehidupan selanjutnya
dapat memperkuat konsep diri dan dasar kepribadian yang sudah ada. Begitu banyak
tipe dan karakteristik dari kepribadian dan tiap individu.