SlideShare a Scribd company logo
1 of 111
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK
DI TK AL-MUKARROMAH DESA KARANG BARU
KECAMATAN CIKARANG UTARA
KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar
Ahli Madya Keperawatan (AMK)
OLEH :
NANDA ADI PUTRA
030413084
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA CIKARANG BEKASI
2016
i
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : NANDA ADI PUTRA
NIM : 030413084
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Faktor-
Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh
Kembang Anak Di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang
Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016 ini adalah hasil karya sendiri, dan semua
sumber baik yang dikutif maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Apabila suatu saat saya terbukti melakukan tidakan plagiat, maka saya bersedia
menerima sanksi hukum yang ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Cikarang, September 2016
Nanda Adi Putra
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK
DI TK AL-MUKARROMAH DESA KARANG BARU
KECAMATAN CIKARANG UTARA
KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan siap untuk dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Medika Cikarang Bekasi
Cikarang, September 2016
Menyetujui,
Pembimbing
Ns. Suanda Saputra, S.Kep
NIK : 50090418
Mengetahui,
Ka. Prodi D-III Keperawatan
Ns. Syaefunnuril Anwar H, M.Kep
NIK : 50120343
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian
Sidang Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medika Cikarang
Bekasi Guna Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar
Ahli Madya Keperawatan (AMK)
Cikarang, September 2016
Penguji Utama
Drg. Budi Arimunastri, M.Kes
Penguji Pendamping I Penguji Pendamping II
Ns. Yuli Erlina, S.Kep. M.kes Suanda Saputra S.Kep. Ns
NIK : 50090322 NIK : 50090418
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Ns. Syaefunnuril Anwar H. M.Kep
NIK : 50120343
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Personal Data
Nama : NANDA ADI PUTRA
Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 24 November 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Sunda
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor Handphone : 0877-4447-2385
e-mail : nandaslink@yahoo.com
B. Pendidikan Formal
SDN 1 Pakapasan Girang Lulus Tahun 2007
SMPN 1 Hantara Lulus Tahun 2010
SMAN 1 Ciniru Kuningan Lulus Tahun 2013
STIKES Medika Cikarang Lulus Tahun 2016
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam, atas rakhmat dan hidayah-
Nya akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Tumbuh Kembang Anak Di TK Al-Mukarromah Desa Karang Baru
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016“.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat guna mencapai
gelar Ahli Madya Keperawatan. Karya Tulis Ilmiah ini disusun melalui proses yang
panjang dari memahami konsep teoritis yang telah peneliti dapatkan selama
mengikuti perkuliahan dan mendapatkan kajian berdasarkan sumber-sumber
informasi yang relevan.
Peneliti juga banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak dalam proses pembuatan proposal ini, oleh karena itu peneliti mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Drg. Suherman Widyatomo selaku ketua Yayasan Medika Bahagia.
2. DR. Drg. Eddy Suharso, SH, M.Kes, selaku Ketua STIKes Medika
Cikarang.
3. DR. Triseu Setianingsih, SKM, MKM, selaku Wakil Ketua I Bidang
Akademik STIKes Medika Cikarang.
4. dr.Wyllianty, SpKK, M.Kes, selaku Waka II Bidang Administrasi
Keuangan,
vi
5. Hj. Ida Widaningsih S.SiT, MKM, selaku Waka III Bidang
Kemahasiswaan STIKes Medika Cikarang.
6. Ns. Suanda Saputra, S. Kep, selaku Dosen Pembimbing KTI.
7. Ns. Syaefunnuril H, S.Kep, M.Kep, selaku Ketua Prodi DIII
Keperawatan STIKes Medika Cikarang.
8. Paulus Ola L, S.Kp RN, selaku LPPM STIKes Medika Cikarang.
9. Dosen pengajar program studi DIII Keperawatan STIKes Medika
Cikarang.
10. Kedua orang tua, Bapak Cecef Jumin dan Ibu Oom Komariyah yang
telah memberikan dukungan dalam hal apapun.
11. Teman-teman seperjuangan
12. Nur Nazmi Laila yang kerap kali memberi dukungan dalam bentuk lain
yang karenanya mampu memotivasi buat lebih baik.
Dengan diselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi peneliti sendiri, dosen, mahasiswa dan para pembaca lainnya
dalam menambah pengetahuan dalam aspek yang di tulis oleh peneliti.
Wassalamualaikum wr.wb
Cikarang, September 2016
Peneliti
vii
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEDIKA CIKARANG BEKASI
KARYA TULIS ILMIAH, September 2016
ABSTRAK
NANDA ADI PUTRA
NIM : 030413084
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU
TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DI TK AL-MUKARROMAH DESA KARANG
BARU KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI TAHUN 2016
Hal : xv, 94 halaman + 2 bagan + 10 tabel + 10 lampiran
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sangatlah penting untuk dioptimalkan, salah
satu yang berpengaruh adalah pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
informasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang anak di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kec.Cikarang Utara-Bekasi tahun 2016.
Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan rancangan crosssectional.
Populasi dan sampeldalam penelitian ini berjumlah 80 orang, dengan tekhnik pengambilan sampling
menggunakan total sampling. Intsrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data hasil
menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi Square).
Dari hasil univariat didapatkan, dari 80 responden terdapat 44 responden (55%) memiliki
pengetahuan kurang dan 36 responden (45%) memiliki pengetahuan baik, yang memiliki pendidikan
rendah sebanyak 43 responden (53,8%) dan 37 (46,2) berpendidikan tinggi, yang memiliki ekonomi
rendah sebanyak 45 responden (56,3%) dan 35 responden (43,7%) memiliki ekonomi tinggi, yang
memiliki lingkungan kurang mendukung 46 responden (57,5), dan 34 responden (42,5%) memiliki
lingkungan yang mendukung, yang meiliki usia <21 dan >37 tahun sebanyak 33 responden (41,3)
dan 47 responden (58,8%) memiliki usia 21 sampai 37 tahun. Hasil analisis bivariat dari 4 variabel
independent didapatkan ada hubungan antara pendidikan (P value 0,029 < α 0,05 dan OR 3,038),
status ekonomi (P value 0,031 < α 0,05 dan OR 3,000), lingkungan (P value 0,018 < α 0,05 dan OR
3,338), usia (P value 0,004 < α 0,05 dan OR4,605) dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang
anak.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara pendidikan, status ekonomi,
lingkungan dan usia dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
Kepustakaan : 24 buku (2007-2016), website (2016)
Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Status Ekonomi, Lingkungan, Usia.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
LEMBAR ORISINALITAS ...................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR BAGAN................................................................................................xii
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN .....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................6
C. Tujuan Penelitian......................................................................................7
1. Tujuan Umum...................................................................................7
2. Tujuan Khusus..................................................................................7
D. Manfaat Penelitian....................................................................................8
1. Manfaat Teoritis ...............................................................................8
2. Manfaat Praktis.................................................................................8
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan..............................................................................................9
1. Pengertian Pengetahuan....................................................................9
2. Tingkat Pengetahuan........................................................................9
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi pengetahuan..........................11
4. Sumber Pengetahuan......................................................................14
5. Cara Memperoleh Pengetahuan......................................................14
6. Pengukuran Pengetahuan................................................................17
B. Balita.......................................................................................................19
1. Pengertian.......................................................................................19
2. Ciri-Ciri Balita Sehat......................................................................20
C. Pertumbuhan dan Perkembangan ...........................................................21
1. Pengertian Tumbuh Kembang........................................................21
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang.................22
3. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang.............................................28
4. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang...........................................................29
5. Pertumbuhan Fisik..........................................................................30
6. Parameter Perkembangan...............................................................31
7. Tahapan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-6 Tahun) ...............33
D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Tentang
Tubuh Kembang Anak............................................................................38
E. Kerangka Teori .......................................................................................41
x
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual.............................................................................42
B. Definisi Operasional ..............................................................................44
C. Hipotesis ................................................................................................47
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................48
B. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................48
1. Populasi Penelitian .........................................................................48
2. Sampel Penelitian...........................................................................49
3. Tekhnik Pengambilan Sampel........................................................49
C. Variabel Penelitian.................................................................................50
D. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................50
1. Lokasi Penelitian............................................................................50
2. Waktu Penelitian ............................................................................50
E. Prosedur Pengumpulan Data..................................................................51
1. Langkah Pengumpulan Data...........................................................51
2. Sumber Data ...................................................................................51
3. Instrument Penelitian/ Alat Pengumpul Data.................................52
4. Cara Pengumpulan Data .................................................................52
5. Etika Penelitian...............................................................................52
F. Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................................54
G. Pengolahan Data ....................................................................................61
xi
H. Uji Normalitas Data...............................................................................62
I. Analisa Data...........................................................................................64
1. Analisa Univariat .............................................................................64
2. Analisa Bivariat ...............................................................................64
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data............................................................................................68
1. Gambaran Umum Profil TK AL-Mukarromah ....................................68
2. Visi, Misi dan Tujuan TK AL-Mukarromah........................................69
3. Deskripsi Sampel yang diteliti..............................................................70
B. Hasil Analisa Data......................................................................................71
1. Hasil Analisis Univariat .......................................................................71
2. Hasil Analisis Bivariat..........................................................................73
BAB VI PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Keterbatasan Penelitian..............................................................................80
1. Kendala Penelitian................................................................................80
2. Kelemahan Penelitian...........................................................................80
B. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................81
1. Variabel Dependent ..............................................................................81
2. Variabel Independent............................................................................83
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................92
B. Saran...........................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR BAGAN
Gambar 2.1 Kerangka Teori..................................................................................41
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ..............................................................................43
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional...............................................................................44
Tabel 4.1 Reliabilitas Berdasarkan Alpha..............................................................57
Tabel 4.2 Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Momment dan Pearson...............58
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian .....................59
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data......................................................................63
Tabel 5.1 Hasil Analisis Univariat .........................................................................72
Tabel 5.2 Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan ..........................................73
Tabel 5.3 Hubungan ekonomi dengan Pengetahuan..............................................75
Tabel 5.4 Hubungan lingkungan dengan Pengetahuan ..........................................76
Tabel 5.5 Hubungan usia dengan Pengetahuan......................................................78
xiv
DAFTAR SINGKATAN
IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
dr : Dokter
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Balita : Bawah Lima Tahun
BGM : Bawah Garis Merah
Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
TK : Taman Kanak Kanak
RIKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
UU : Undang- undang
KMS : Kartu Menuju Sehat
TORCH : Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks
DDST : Denver Development Screening Test
BKB : Bina Keluarga dan Balita
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
WHO : World Health Organization
UNICEF : United Nations Children’s Fund
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Konsultasi
Lampiran 2 : Lembar Kuesoiner
Lampiran 3 : Lembar Informed Consent
Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas
Lampiran 5 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 6 : Hasil Analisis Univariat
Lampiran 7 : Hasil Analisis Bivariat
Lampiran 8 : Surat Izin Pengambilan Data KTI
Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 10 : Surat Izin Pengambilan Data dari Dinkes
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia
seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang
dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya
kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima
tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh
kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki
intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya ( Kemenkes RI, 2014).
Anak adalah manusia sejak pembuahan sampai berakhirnya proses tumbuh
kembang yang secara operasional diterjemahkan menjadi dari saat awal
kehamilan sampai dengan usia 18 tahun. Anak merupakan investasi generasi
suatu bangsa, sehingga kualitas anak sangat menentukan keberlangsungan
generasi dan kualitas bangsa. Kualitas anak sangat ditentukan oleh
keberlangsungan proses tumbuh-kembangnya sejak periode di dalam
kandungan dan periode awal kehidupannya. (IDAI, 2014).
Oleh karenanya semua generasi penerus bangsa terutama anak-anak
diharapkan dapat berkembang dengan optimal dan mampu menjadi sumber
daya yang produktif dan berkualitas di masa yang akan datang.
2
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Kerena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
mementukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. (Soetjiningsih, 2013)
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang anak adalah
pengetahuan dan peranan ibu dalam mengawasi anaknya. Orang tua khususnya
ibu dapat segera mengenali kelebihan proses perkembangan anaknya dan sedini
mungkin memberikan stimulasi pada tumbuh kembang anak yang menyeluruh
dalam aspek fisik, mental dan sosial. Orang tua harus memahami tahap-tahap
perkembangan anak agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal yaitu
dengan memberi anak stimulasi. (Feiby, 2011).
Menurut UNICEF tahun 2010 didapat masih tingginya angka kejadian
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita, yakni 27,5%
atau 3 juta anak yeng mengalami gangguan. Data Nasional menurut kementrian
Kesehatan Nasional bahwa pada tahun 2010, 11,5% anak balita di Indonesia
mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan (Kemenkes, 2010).
Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun
2010 cakupan pelayanan kesehatan balita dalam tumbuh kembang balita yang
mengalami gangguan tumbuh kembang anak di Indonesia adalah 45,7 %.
Prevalensi gangguan tumbuh kembang di Indonesia berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Kesehatan Balita tahun 2007, didapatkan bahwa gangguan
3
motorik halus dan kasar menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah
gizi pada balita (>35%. Oleh karena itu peran orang tua khususnya pengetahuan
ibu sangatlah penting dalam memberikan stimulus terhadap anak.
Berdasarkan beberapa penelitian seperti penelitian retrospektif yang telah
dilakukan di Poliklinik Neurologi Anak RS.Dr. Cipto Mangukusumo jakarta
tahu 2006- juli 2008 tentang prevalensi Keterlambatan Perkembangan Global
didapatkan bahwa 151 (2,3%) anak dari 6487 kunjungan mengalami
keterlambatan perkembangan, yakni belum bisa berjalan dan berbicara 71
(47,1%) kasus. Hasil studi Marlina (2010) dari 10 anak usia 1-4 tahun yang di
nilai motorik halusnya, 4 anak (40%) termasuk normal dan 6 anak (60%) tidak
normal.
Hasil penelitian Amera (2010), didapatkan hasil bahwa sekitar 16% anak
usia di bawah lima tahun (balita) Indonesia mengalami gangguan
perkembangan mulai ringan sampai berat.
Pengetahuan ibu tentang gizi yang harus diberikan kepada anaknya haruslah
baik, dengan semakin tinggi pengetahuan ibu tentang gizi akan semakin baik
pula terhadap keberlangsungan tumbuh kembang anak.
Menurut Depkes RI 2010 yang dikutip oleh Yada bahwa pada tahun 2010
terdapat 17,9% balita kekurangan gizi yang terdiri dari 13,0% balita berstatus
gizi kurang dan 4,9% berstatus gizi buruk. Sebesar 5,8% balita dengan status
gizi lebih. Artinya dengan ditemukannya gizi kurang dan gizi berlebih pada
anak termasuk masalah yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangannya.
4
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi tahun 2015 diketahui ada
253.060 anak dengan usia dibawah lima tahun (balita). Dari jumlah tersebut
terdapat 205 anak dengan masalah gangguan tumbuh kembang berupa berat
badan yang tidak sesuai, atau gizi kurang. Sedangkan di Kecamatan Cikarang
Utara dari jumlah balita 18.836 terdapat 29 anak dengan masalah tumbuh
kembang.
Menurut Fitriyani (2010) pengetahuan ibu yang tinggi dapat memberikan
stimulasi optimal tumbuh kembang anak diandingkan kurangnya pengetahuan
tentang tumbuh kembang akan berdampak pada sikap yang tidak mendukung
terhadap pemberian stimulasi anak dan pemberian gizi yang baik karena
pengetahuan sangat berperan penting dalam pembentukan seseorang, semakin
tinggi pengetahuan yang dimiliki seseorang akan semakin positif sikap seeorang
terhadap objek tertentu.
Seorang ibu memegang peranan penting dalam pengasuhan anaknya. Pola
pengasuhan dan pengetahuan pada tiap ibu berbeda karena dipengaruhi oleh
faktor yang mendukungnya, antara lain : latar belakang pendidikan ibu,
ekonomi, usia ibu, jumlah anak dan pengaruh lingkungan seperti adanya
dukungan dari tenaga kesehatan di lingkungan sekitar. Pendidikan ibu yang
rendah masih sering ditemui, semua hal tersebut sering menyebabkan
penyimpangan terhadap keadaan tumbuh kembang dan status gizi anak
terutama pada usia balita.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yada (2011) tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi tumbuh kembang pada anak usia 1-3 tahun di Puskesmas
5
Mekar Mukti Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi menunjukan bahwa
masih kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak yakni
sebesar 67.8% dan sisanya memiliki pengetahuan baik yakni 32,2%.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di TK AL-Mukarromah
terdapat 80 anak yang bersekolah di TK tersebut dengan rentang usia 4-6 tahun,
dari hasil screening test dengan mengukur berat badan dan menilai
pertumbuhan, tedapat 5 anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang
seperti berat badan kurang, atau tidak sesuai dengan usia, 1 anak tidak bisa
bicara, dan hasil wawancara yang dilakukan bersama 10 ibu, didapatkan hasil
bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak adalah 4 orang memiliki
tingkat pengetahuan kurang dan 6 orang memiliki tingkat pengetahuan baik.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak mampunya ibu dalam menjawab
beberapa pertanyaan tentang tumbuh kembang anak
Dari uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tetang tumbuh
kembang anak di TK AL-Mukarromah. Dari hasil penelitian ini akan ditemukan
bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, dan faktor
apa saja yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang
anak.
Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu
tentang tumbuh kembang anak yakni dengan dilaksanakannya penyuluhan atau
pemberian pendidikan tentang tumbuh kembang pada anak, kususunya anak
usia bawah lima tahun.
6
B. Rumusan Masalah
Pengetahuan seorang ibu terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anaknya merupakan faktor yang sangat penting untuk keberlangsungan tahap
tumbuh kembang anak. Dengan semakin baiknya tingkat pengetahuan ibu
tentang tumbuh kembang anak, diharapkan ibu mampu menjadikan buah
hatinya menjadi anak yang di idamkan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di TK AL-Mukarromah
terdapat 80 anak yang bersekolah di TK tersebut dengan rentang usia 4-6 tahun,
dari hasil screening dengan mengukur berat badan dan menilai pertumbuhan,
tedapat 5 anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang seperti berat badan
kurang atau tidak sesuai dengan usia, 1 anak tidak bisa bicara.
Adapun hasil wawancara yang dilakukan bersama 10 ibu, didapatkan hasil
bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak adalah 4 orang memiliki
tingkat pengetahuan kurang dan 6 orang memiliki tingkat pengetahuan baik.
Hal tersebut dapat dibuktikan, dari 10 pertanyaan yang diberikan, 4 ibu
mendapat nilai kurang dari 6, dan 6 ibu mendapat nilai lebih dari 6.
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan
ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-Mukarromah tahun 2016 ?”
7
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibedakan berdasarkan dua macam, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus, dan berikut tujuan umum dan tujuan khusus dari
penelitian ini.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-Mukarromah
tahun 2016
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi responden penelitian
berdasarkan pengetahuan, pendidikan, usia, lingkungan, dan sosial
ekonomi.
b. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
c. Untuk mengetahui hubungan antara sosial ekonomi dengan tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
d. Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
e. Untuk mengetahui hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan
ibu tentang tumbuh kembang anak.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan masukan teori untuk menambah informasi tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang anak.
b. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan dalam
pengembangan ilmu kesehatan dan sebagai bahan masukan teori untuk
menambah informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber referensi dan penelit i
dapat mengembangkan informasi lebih dalam lagi mengenai faktor-
faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Ibu
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi untuk meningkatkan
pengetahuan sehingga ibu mampu dengan baik merawat dan menjaga
anaknya dalam proses tumbuh kembang.
b. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata, telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour)
(Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan merupakan kesan di dalam pikiran
manusia sebagai hasil panca indranya (Soekanto, 2002).
2. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang mencerminkan seberapa banyak
pengetahuan yang dimiliki orang tersebut. Menurut (Notoadmodjo 2010).
Pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
10
mengingat kembali (review)terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
lahan yang dipenuhi atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (comprehension)
Kemampuan untuk menjelaskan tentang obyek yang diketahui dan
menginterpretasiakan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada suatu kondisi atau situasi nyata.
d. Analisis (analysis)
Kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen,
tapi masih dalam suatu struktur tersebut dan masih ada kaitannya satu
sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
Kemampuan meletakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Atau menyusun formulasi baru
dari formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi/
penilaian terhadap suatu materi/ obyek.
11
3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
(Notoatmodjo, 2010)
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima
informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung
untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media
massa.
b. Mass media/ Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediet impact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Hal
tersebut dibarengi dengan kemajuan sarana komunikasi, berbagai
bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang.
c. Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
12
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial
ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh
terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi
timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh
setiap individu.
e. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi
masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta
pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan
kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik dari masalah nyata dalam
bidang kerjanya.
f. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir sesorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap
13
dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik. Pada usia muda, individu akan lebih berperan aktif dalam
masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan
persiapan demi suksesnya upaya menyelesaikan diri menuju usia tua,
selain itu orang usia muda akan lebih banyak menggunakan banyak
waktu untuk membaca.
Sedangkan menurut Nursalam (2003) yang dikutif oleh Nita Rahayu
tahun 2015 faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-
hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluara.
c. Usia
d. Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun.
14
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
Menurut Ann. Mariner yang dikutif dari Nursalam (2003)
lingkungan merupakan suatu kondisi yang ada disekitar manusia
dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok.
b. Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau
kelompok.
4. Sumber Pengetahuan.
Pengetahuan dapat diperoleh melalui fakta dengan melihat dan mendengar
sendiri serta melalui alat-alat komunikasi, misalnya dengan membaca surat
kabar atau buku, mendengar radio, melihat televisi dan lain-lain
(Notoadmodjo, 2010).
5. Cara Memperoleh Pengetahuan
a. Cara coba-salah ( Trial and Error )
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua
ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila
kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan
seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya
15
maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah)
atau metode coba salah coba coba.
b. Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja
oleh orang yang bersangkutan.
c. Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-
kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-
kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi ke
generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh
berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas
pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu
pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang
dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu
menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta
empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan
karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa
yang dikemukannya ádalah benar.
d. Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini
mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber
16
pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh pengetahuan.
e. Cara akal sehat
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori
atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang
tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya,
atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya
berbuat salah, misalnya dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara
menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori
kebenaran bahwa hukuman merupakan metode untuk mendidik anak.
f. Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari
Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini
oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan.
g. Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui
proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau
berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya
karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan
yang sistematis.
h. Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun
ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan
17
penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain,
dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.
i. Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyatan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini
berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut
berdasarkan pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Bahwa
induksi beranjak dari hal konkret ke hal abstrak.
j. Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyatan umum ke khusus.
Silogisme yaitu suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang
untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik.
6. Pengukuran pengetahaun
Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan
yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-
tingkatannya. Adapun pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran
pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a. Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay. Pertanyaan
essay disebut pertanyaan subyektif karena penilaian untuk pertanyaan
ini melibatkan faktor subyektif dari penilai, sehingga nilainya akan
18
berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan dengan yang lain dari
satu waktu ke waktu yang lainnya.
b. Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple
choise), benar salah, dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan pilihan
ganda, benar salah, menjodohkan disebut pertanyaan obyektif karena
pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai. Dari
kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif khususnya
pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur
dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan dengan
pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih cepat
(Arikunto, 2006).
Rumus pengukuran pengetahuan menurut Riwidikdo (2009), yaitu :
1. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1 SD.
2. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean - 1 SD ≤
x ≤ mean + 1 SD.
3. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean – 1
SD.
Kriteria tingkat pengetahuan menurut Arikunto (2006), yaitu: Baik
(76%-100%), Cukup (56%-75%), Kurang(>56%)
19
B. Balita
1. Pengertian
Menurut Sutomo. B. Dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah
umum bagi anak usia 1-3 tahun(batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).
Saat usia balita, amak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk
melakukan kegiatan penting seperti mandi, buang air dan makan.
Menurut UU No.20 (2010), anak balita sebagai masa emas atau golden
age yaitu insan manusia yang berusia 0-5 tahun. Kelompok anak yang
berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik,
artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan
perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan
tingkat pertumbuah dan perkembangan yang sedang dilalui oleh anak
tersebut.
Menurut riwidikdo (2011), secara psikologis rentang usia balita tersebut
dibagi dalam tiga tahapan yaitu masa sebelum lahir, masa bayi dan masa
awal kanak-kanak. Pada ketiga tahapan tersebut banyak terjadi perubahan
yang mencolok, baik fisik maupun psikologis, karena tekanan budaya dan
harapan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan tertentu, yang akan
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pembagian menutur tahapan
tersebut sangat tergantung pada faktor sosial, yaitu tuntutan dan harapan
20
untuk menguasai proses perkembangan yang harus dilampaui anak dari
lingkungannya.
2. Ciri-ciri Balita Sehat
Menurut Ronald H.S (2011), ciri-ciri balita sehat adalah
a. Lincah dan aktif
b. Bahagia dan responsif
c. Rambut tidak mudah kusam dan rontok
d. Gigi cemerlang
e. Gusi merah muda, tak mudah berdarah
f. Kulit bersih dan jika luka mudah sembuh
g. Kuku merah muda (tidak pucat) dan tidak rapuh
h. Suhu tubuh antara 36,5 sampai 37,5
i. Makan lahap
j. Tidur lelap dalam waktu cukup
k. Buang Air Besar (BAB) lancar
l. Cocok dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)
m. Antusias bermain
n. Bentuk kaki normal
o. Harum baunya
21
C. Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian
Menurut Soetjiningsih (2013) Istilah tumbuh kembang mencakup dua
peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang
bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang
(cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). Sedangkan perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya poses diferensiasi dari
sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Jadi, pertumbuahan berkaitan dengan kuatitas fisik individu anak.
Sedangkan perkembangan adalah suatu proses yang terjadi secara simultan
dengan pertumbuhan yang menghasilkan kualitas individu untuk berfungsi,
yang dihasilkan melalui proses pematangan dan proses belajar dari
lingkungannya.
22
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Menurut Soetjiningsih (2013) secara umum terdapat dua faktor utama
yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu faktor herediter
dan lingkungan
a. Faktor Herediter
Faktor pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diturunkan
adalah jenis kelamin, ras, dan kebangsaan. Jenis kelamin ditentukan
sejak awal dalam kandungan (fase konsepsi) dan setelah lahir, anak laki-
laki cenderung lebih tinggi dan berat dari berat badan anak perempuan
dan hal ini bertahan sampai usia tertentu karena anak perempuan
biasanya lebih awal mengalami masa prapubertas sehingga kebanyakan
pada anak usia tersebut, anak perempuan lebih tinggi dan besar. Akan
tetapi, begitu anak laki-laki memasuki masa prapubertas, mereka akan
berubah lebih tinggi dan besar daripada anak perempuan.
Kemudian pada ras atau suku bangsa juga memiliki peran dalam
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat
pada suku bangsa tertentu memiliki kecenderungan lebih besar atau
lebih tinggi seperti bangsa Asia yang cenderung lebih pendek dan kecil
dibandingkan dengan bangsa Eropa atau lainnya.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan
penting dalam mementukan tercapai dan tidaknya potensi yang sudah
dimiliki. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
23
perkembangan anak adalah lingkungan pranatal, lingkungan eksternal,
dan lingkungan internal anak.
1) Lingkungan Pranatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi sampai
lahir yang meliputi:
a) Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada
waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah) atau lahir mati dan jarang
menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula
menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada
bayi baru lahir, abortus dan lain sebagainya.
b) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan
kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan.
c) Toksin/ zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-
zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidodmide,
methadion, obat-obatan anti kanker, dan lain sebagainya dapat
menyebabkan kelainan bawaan. Demikina pula dengan ibu
hamil yang perokok berat/ peminum alkohol kronis sering
melahirkan bayi berat lahir rendah, lahir mati, cacat, atau
retradasi mental.
24
d) Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan
janin adalah somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid,
insulin, dan petida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin
(Insulin-Like growth factors/ IGFs)
e) Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan
pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental
kelainan mata dan jantung.
f) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks)
dapat menyebabkan kelainan pada janin; katarak, bisu tuli,
mikrosefali, kelainan jantung kongenital.
2) Lingkungan Postnatal
Merupakan lingkungan setelah lahir yang juga dapat mempengaruhi
tumbuh kembang anak, yaitu :
a) Budaya Lingkungan
Dalam hal ini adalah masyarakat yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam memahami atau
mempersiapkan pola hidup sehat. Hal ini dapat terlihat apabila
kehidupan atau berperilaku mengikuti budaya yang ada
kemungkinan besar dapat menghambat dalam aspek
25
pertumbuhan dan pekembangan. Sebagai contoh anak yang
dalam usia tumbuh kembang membutuhkan makanan yang
bergizi karena terdapat adat atau budaya tertentu terdapat
makanan yang dilarang. Pada masa tertentu padahal makanan
tersebut dibutuhkan untuk perbaikan gizi, maka tentu akan
mengganggu atau menghambat masa tumbuh kembang.
b) Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Anak yang berada dan dibesarakan dalam lingkungan keluarga
yang sosial ekonominya rendah, bahkan mempunyai banyak
keterbatasan untuk memberi makanan bergizi, membayar biaya
pendidikan, dan memenuhi kebutuhan primer lainnya, tentu
keluarga akan mendapat kesulitan untuk membantu anak
mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang
optimal sesuai dengan tahapan usianya.
c) Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam
menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan
perkembangan yang menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan
berkembang selama masa perrtumbuhan, terdapat kebutuhan
gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin dan air. Kebutuhan ini sangat di perlukan pada
masa-masa tersebut, apabila kebutuhan tersebut tidak atau
26
kurang terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya.
d) Iklim atau Cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak,
seperti pada musim penghujan yang dapat menimbulkan bahaya
banjir pada daerah tertentu, akan menyebabkan sulitnya
transportasi sehingga sulit mendapatkan bahan makanan, bahkan
timbul penyakit menular, seperti diare dan penyakit kulit, yang
dapat mengancam semua orang termasuk bayi dan anak-anak.
e) Olah Raga/ Latihan Fisik
Olahraga atau latihan fisik berdampak pada pertumbuahan fisik
maupun perkembangan psikososial anak. Secara fisik, manfaat
olahraga atau latihan yang teratur dapat meningkatkan sirkulasi
darah sehingga akan meningkatkan suplai oksigen keseluruh
tubuh. Selain itu, olahraga akan meningkatkan aktivitas fisik dan
menstimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel. Pada
saat olahraga, anak juga akan berinteraksi dengan teman
sepermainan dan mengenal aturan yang berlaku serta belajar
menaatinya untuk tujuan bersama, misalnya sepak bola yang
dilakukan oleh kelompok anak sekolah.
f) Posisi Anak Dalam Keluarga
Posisi sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak
bungsu akan mempengaruhi bagaimana pola anak tersebut
27
diasuh dan dididik dalam keluarga. Anak tunggal tidak
mempunyai teman bicara dan beraktivitas kecuali dengan orang
tuanya. Oleh karena itu, kemampuan intelektual anak tunggal
akan dapat lebih cepat berkembang dan mengembangkan harga
diri yang positif karena secara terus-menerus berinteraksi
dengan orang dewasa, yaitu orang tuanya dan mendapatkan
stimulasi secara psikososial. Anak pertama biasanya mendapat
perhatian penuh karena belum ada saudara yang lain. Segala
kebutuhan dipenuhi. Tetapi dilain pihak biasanya orang tua
dengan anak pertama belum memiliki banyak pengalaman dalam
mengasuh anak dan cenderung terlalu melindungi sehingga
sering kali anak tumbuh menjadi anak yang perfeksionis dan
cenderung pencemas.
Anak tengah berada diatara anak tertua dan anak bungsu. Orang
tua biasanya sudah lebih percaya diri didalam merawat anak,
bahkan cenderung agak kurang peduli. Anak punya kesempatan
untuk belajar berkomunikasi dan lebih mampu beradaptasi
diantara anak terbesar dan anak terkecil. Hal tersebut sering kali
membuat anak lebih mandiri, tetapi biasanaya kurnag maksimal
dalam pencapaian prestasi dibanding anak pertama.
Sesuai dengan posisinya, anak terkecil adalah yang termuda
usianya dalam keluarga dan biasanya mendapat perhatian penuh
dari semua anggota keluarga sehingga membuat anak
28
mempunyai kepribadian yang hangat, ramah, dan penuh
perhatian pada orang lain.
3. Kebutuhan Dasar Tubuh Kembang
Menurut Soetjiningsih (2013) kebutuhan dasar tumbuh kembang meliputi :
a. Kebutuhan Fisik-Biomedis (Asuh)
Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan ini dapat
meliputi akan gizi dan nutrisi, kebutuhan pemberian tindakan dalam
meningkatkan dan mencegah penyakit, kebutuhan akan pengobatan
apabila sakit, kebutuhan akan tempat atau perlindungan yang layak,
kebutuhan higiene perseorangan dan sanitasi lingkungan yang sehat,
kebutuhan akan pakaian, kebutuhan kesehatan jasmani dan akan
rekreasi, dan lain-lain. Kesemuanya merupakan kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi pada anak.
b. Kebutuhan Emosi/ Kasih Sayang (Asih)
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada
anak atau memperbaiki psikologi anak. Perkembangan anak dalam
kehidupan banyak ditentukan perkembangan psikologis yang termasuk
didalamnya adanya perasaan kasih sayang atau hubungan anak dengan
orang tua atau orang disekelilingnya karena akan memperbaiki
perkembangan psikososialnya. Terpenuhinya kebutuhan ini akan
meningkatkan ikatan kasih sayang yang erat (bonding) dan terciptanya
basic trust (rasa percaya yang kuat).
29
c. Kebutuhan Akan Stimulasi (Asah)
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada
anak, untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal
dan sesuai dengan usia tumbuh kembang. Pemenuhan kebutuhan asah
(stimulasi mental) akan memperbaiki perkembangan anak sejak dini
sehingga perkembangan psikososial, kecerdasan, kemandirian dan
kreativitas pada anak akan sesuai dengan harapan atau usia pertumbuhan
dan perkembangan.
4. Ciri Ciri Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai
dewasa mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinue sejak dari konsepsi
sampai maturasi/ dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak
didalam kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa
dimana mulai saat itu tumbuh kembang anak dapat dengan mudah
diamati.
b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa
perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-
organ. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat adalah pada masa janin,
masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas.
c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi
kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
30
d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
Contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan
sampai sistem saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan
praktik akan menghambat kemampuan ini.
e. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas. Contoh, bayi
akan menggerakan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat
sesuatu yang menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya
tertawa atau meraih benda tersebut.
f. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
Langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembanagn menegakan
kepala.
g. Refleks premitif seperti refleks memegang dan berjalan akan
menghilang sebelum volunter tercapai.
5. Pertumbuhan Fisik
Menurut Soetjiningsih (2010), pertumbuhan fisik merupakan hasil
perubahan bentuk dan fungsi dari organisme. Pertumbuhan dikategorikan
menjadi 2 bagian yaitu :
a. Pertumbuhan janin intrauterin
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling
pesat yang dialami sesorang dalam hidupnya. Pada masa embrio yaitu 8
minggu pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi
secara cepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis
seperti manusia.
31
Periode perinatal (dari masa kehamilan 28 minggu sampai 7 hari
sebelum kelahiran) hasil konsepsi disiapkan untuk dilahirkan dan hidup
diluar rahim. Periode ini dibagi menjadi periode mudghoh (embrio),
periode janin dini, periode janin lanjut, periode kelahiran dan periode
neonatus
b. Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan setelah lahir meliputi berat badan, tinggi badan, gigi,
jaringan lemak organ-organ tubuh. Pertumbuhan organ tubuh mengikuti
polanya sendiri-sendiri.
Secara umum terdapat 4 pola petumbuhan organ yaitu :
1) Pola Umum (general preterm)
2) Pola Neural (Bram and head patream)
3) Pola Limfoid (Lympoid pattern)
4) Pola Genital (Reproduktive pattern)
6. Parameter Perkembangan
Menurut Frankenburg dkk. (2007) melalui DDST (Denver Development
Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
a. Personal social (kepribadian/ tingkah laku sosial).
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
32
b. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi
yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang
sesuatu benda, dll.
c. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
d. Gross motor(perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Ada juga
yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek
perkembangannya, seperti pada buku petunjuk program BKB (Bina
Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan :
1) Tingkah laku dan sosial
2) Menolong diri sendiri
3) Intelektual
4) Gerakan motorik halus
5) Komunikasi pasif
6) Komunikasi aktif
7) Gerakan motorik kasar
33
7. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (Usia 3-6 Tahun)
a. Perkembangan Psikoseksual (Freud)
Usia pra sekolah ini termasuk fase falik, genitalia menjadi area yang
menarik dan area tubuh yang sensitif. Di sini mulai mempelajari adanya
perbedaan mengenai jenis kelamin perempun dan jenis kelamin laki-laki,
dengan mengetahui adanya perbedaan alat kelamin, fase ini anak sering
meniru ibu dan ayahnya. Misalnya dengan pakaian ayah atau ibunya
secara psikologis pada fase ini mulai berkembang super ego, yaitu anak
mulai berkurang sifat egosentrisnya.
b. Perkembangan Psikososial
Perkembangan inisiatif diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan
melalui kemampuan inderanya. Arah mengembangkan keinginan
dengan cara eksplorasi terhadap apa yang ada dikelilingnya. Hasil akhir
yang diperoleh adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu sebagai
prestasi. Perasaan bersalah akan timbul pad anak apabila anak tidak
mampu berprestasi sehingga merasa tidak puas atas perkembangan yang
tidak tercapai.
Ericson menyatakan krisis yang dihadapi anak usia 3-6 tahun
disebuat inisiatif versus rasa bersalah.
1) Orang terdekat anak usia pra sekolah adalah keluarga
2) Rasa takut yang sering terjadi antara lain: kegelapan, ditinggal
sendiri, binatang besar, hantu, rasa nyeri atau mutilasi tubuh.
34
c. Karakteristik Fisik
1) Tinggi badan
a) Pertumbuhan tinggi badan anak 5-7 cm/tahun
b) Tinggi rata-rata adalah 108 cm
c) Postur tidak ada lordosis lagi
d) Gigi- gigi susu mulai tanggal
2) Berat Badan
a) Penambahan berat badan anak kurang dari 2kg/tahun
b) Berat rata-rata adalah 18kg
d. Perkembangan Motorik Kasar
a) Usia 3 tahun
 Anak mampu Memakai dan menggati baju sendiri
 Berjalan mundur
 Naik turun tangga dengan kaki bergantian
 Berdiri sesaat diatas satu kaki
b) Usia 4 tahun
 Melompat dengan satu kaki
 Memanjat dan melompat
 Melempar bola cukup baik
c) Usia 5 tahun
 Melompat melewati tali
 Berlari tanpa kesulitan
 Bermain lompat tali dengan cukup baik
35
 Mainan tangkap
d) Usia 6 tahun
 Berlari dengan terampil
 Berlari dan bermain secara bersamaan
 Mulai naik sepeda
 Menggambar orang lengkap dengan badan, lengan dan tungkai
 Menambah ciri, seperti mulut, mata, hidung, dan rambut
dalam gambar tersebut
e. Perkembangan Motorik Halus
a) Usia 3 tahun
 Memasang manik-manik besar
 Meniru gambar tanda silang dan balutan
 Membuka kancing depan dan samping
 Menyusun menara dengan 10 balok tanpa jatuh
b) Usia 4 tahun
 Menggunakan gunting
 Menggunting gambar sederhana
 Meniru gambar bujur sangkar
c) Usia 5 tahun
 Memukul kepala paku dengan palu
 Mengikat tali sepatu
 Dapat meniru tulisan beberapa huruf alfabet
 Dapat menulis nama
36
d) Usia 6 tahun
 Dapat memakai garpu
 Mulai memakai pisau
f. Perkembangan Bahasa
a) Usia 3 tahun
 Banyak bertanya
 Berbicara saat ada maupun tidak ada orang
 Menggunakan pembicaraan telegrafis (tanpa kata preposisi,
kata sifat, kata keterangan, dll)
 Mengucapkan konsonan berikut : d, b, t, k dan y
 Menghilangkan w dari pembicaraannya
 Mempunyai perbendaharaan kata sebanyak 900 kata
 Memakai kalimat tiga kata (subjek-kata kerja-0bjek
 Menyatakan nama sendiri
 Membuat kesalahan suara spesifikm (s, sh, ch, z, th, r dan l).
 Menjamakan kata-kata
 Mengulangi ungkapan dan kata-kata dengan tanpa tujuan
b) Usia 4 tahun
 Perbendaharaan kata berjumlah 1500 kata
 Menghitung sampai tiga
 Menceritakan cerita panjang
 Mengerti pertanyaan seerhana
 Mengerti dasar hubungan sebak-akibat dari perasaan
37
 Pembicaraanya egosentris
 Membuat kesalahan suara spesifik (s, sh, ch, z, th, r dan l)
 Memakai kalimat empat kata
c) Usia 5 tahun
 Perbendaharaan kata sebanyak 2100 kata
 Memakai kalimat lima kata
 Memakai kata depan dan kata penghubung
 Memakai kalimat lengkap
 Mengerti pertanyaan yang berkaitan dengan waktu dan jumlah
(berapa banyak dan kapan)
 Tetap membuat kesalahan suara
 Belajar untuk berpartisipasi dalam percakapan sosial
 Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
d) Usia 6 tahun
 Tidak ada kesalahan suara lagi
 Mengerti hubungan sebab-akibat dari keajadian fisik
 Memakai bahasa sebagai media pertukaran verbal
 Struktur bicara mirip bentuk dewasa
 Menambah kosakata sesuai stimulasi lingkungan
38
g. Perilaku Sosialisasi
a) Memandang orang tua sebagai figur terpenting
b) Bersifat posesif, ingin maunya sendiri
c) Mampu bekerja sama dengan teman sebaya dan orang dewasa.
d) Meniru dan model peran orang tua dan orang dewasa lainnya.
D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Tumbuh Kembang Anak
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan menurut
Notoadmodjo (2010) adalah sebagai berikut
1. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Dengan pendidikan tinggi maka ibu akan cenderung lebih banyak dan
mudah mendapatkan informasi mengenai tumbuh kembang anak baik dari
orang lain maupun dari media massa.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yada (2011) ditemukan
bahwa kelompok ibu dengan pendidikan ≥SMA mempunyai pengetahuan
yang baik dibanding dengan kelompok ibu dengan pendidikan ≤SMP.
Menurut Arikunto (2006) dikatakan pendidikan rendah jika
seseorang lulusan SD dan SMP/ MTS dan dikatakan pendidikan tinggi
jika seseorang lulus SMA dan Perguruan Tinggi.
39
2. Sosial Ekonomi
Status ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial
ekonomi ini akan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang.
Individu yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi
baikkemungkinan lebih memiliki pengetahuan tentang tumbuh kembang
anak.
Menurut sumber yang didapat dari situs resmi pemerintahan
kabupaten Bekasi, Upah Minimum Kabupaten/ Kota (UMK) Kabupaten
Bekasi tahun 2016 adalah sebesar Rp. 3.300.000 dan merupakan UMK
tertinggi ketiga di Provinsi Jawa Barat. Status sosial ekonomi ini
dikatakan rendah jika pendapatan keluarga dalam satu bulan dibawah
UMK Kabupaten Bekasi yaitu Rp. 3.300.000 dan dikatkan tinggi jika
pendapatan keluarga mencapai UMK.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan dalam hal ini
termasuk dukungan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan adalah salah satu
cara untuk memperkenalkan kesehatan kepada seseorang dimana mereka
menjadi fasilitator melalui acara-acara kegiatan, penyuluhan ataupun
melalu seminar-seminar kesehatan dalam upaya memberikan
pengetahuan, dengan adanya dukungan dari tenaga kesehatan akan
berpengaruh terhadap pengetahuan seorang ibu.
40
4. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir sesorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap
dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik. Usia ibu saat pertama kali mempunyai anak berpengaruh
terhadap pengetahuan tentang tumbuh kembang anak. Menurut BKKBN
usia ideal perempuan untuk menikah dan mempunyai anak adalah
minimal berusia 21 tahun, karena secara kesehatan perempuan dengan
usia 21 tahun memiliki fisik, mental dan aspek sosial yang baik dan sehat.
Sedangkan perempuan pertama kali mempunyai anak dengan usia kurang
dari 20 tahun dan lebih dari 37 tahun termasuk tidak ideal.
Seperti teori Nursalam dan Siti Pariani (2002) menyatakan bahwa
semakin cukup umur/ tingkat pematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir, belajar, bekerja sehingga pengetahuannya
akan bertambah.
41
E. Kerangka Teori
Kerangka teori ini berguna sebagai landasan untuk pembuatan kerangka
konsep penelitian karena disusun berdasarkan teori yang ditemukan di dalam
tinjauan teoritis.
Gambar 2.1 Kerangka Teori
s
Sumber Modifikasi : Notoadmodjo(2010)
1. Pendidikan
2. Mass media
3. Sosial budaya dan
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Pengetahuan
42
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS
Kerangka konsep menguraikan konsep yang menjadi panduan dalam
penelitian dan variabel yang tepat dalam penelitian. Tujuannya yaitu untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu
tentang tumbuh kembang anak di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016.
A. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan
seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa
faktor yang dianggap penting untuk masalah. Kerangka konsep membahas
saling ketergantungannya antar variabel, yang dianggap perlu untuk
melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau yang akan diteliti
(Sekaran, 2006).
Menurut Burns dan Grove (2009) kerangka konsep merupakan sesuatu yang
abstrak yang menuntun suatu objek untuk menentukan identitas dan
pengertiannya. Dari teori Notoadmodjo (2010) bahwa variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pendidikan, sosial ekonomi, lingkungan, dan usia, serta
variabel terikatnya yaitu pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
43
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Tumbuh Kembang Anak
Variabel Independent Variabel Dependent
1. Pendidikan
2. Status Ekonomi
3. Lingkungan
4. Usia
Pengetahuan Ibu
Tentang Tumbuh
Kembang Anak
44
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, dan memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena. Menurut Aziz Alimul Hidayat 2007 definisi operasional adalah
menyatakan bahwa definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang
dijadikan ukuran dalam penelitian sedangkan cara pengkuran merupakan suatu
cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
NO Variabel Definisi
Operasional
Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Variabel Dependent
1 Pengetahuan
tentang
Tumbuh
Kembang
Anak
Hasil
penginderaan
responden, atau
hasil tahu
terhadap objek
melalui indera
yang dimiliki
responden,
mengenai proses
Pengisian
kuesioner
oleh
responden
Kuesioner 0. Kurang, jika
skor yang
didapat oleh
responden
dalam
menjawab
kuesioner <
mean (15,69)
Ordinal
45
tumbuh kembang
anak
1. Baik, jika skor
yang didapat
oleh
responden
dalam
menjawab
kuesinoer ≥
mean (15,69)
Variabel Independent
1 Pendidikan Pendidikan
formal tertinggi
yang dicapai oleh
responden
berdasarkan
kepemilikan
ijazah.
Pengisian
kuesioner
oleh
responden
Kuesioner 0. Rendah. Jika
≤ SMP.
1. Tinggi. Jika ≥
SMA
(Arikunto,
2006)
Ordinal
2 Status
Ekonomi
Penghasilan/
keuangan yang
didapat oleh
Pengisian
kuesioner
oleh
responden
Kuesioner 0. Rendah. Jika
penghasilan
keluarga
sebulan < Rp.
3.300.000
Ordinal
46
keluarga dalam
satu bulan.
(UMK Kab.
Bekasi)
1. Tinggi. Jika
penghasilan
keluarga
dalam sebual
≥ Rp.
3.300.000
(UMK Kab.
Bekasi)
3 Lingkungan Segala sesuatu
yang ada di
sekitar individu,
baik lingkungan
fisik, biologis,
maupun sosial.
Lingkungan
dalam hal ini
adalah dukungan
tenaga
kesehatan. Yakni
dukungan dalam
Pengisian
kuesioner
oleh
responden
Kuesioner 0. Lingkungan
kurang
mendukung,
jika skor yang
di dapat <
mean (6,09).
1. Lingkungan
mendukung,
jika skr yang
didapat ≥
mean (6,09).
Ordinal
47
pemberian
informasi.
4 Usia Lama waktu
hidup responden
dalam tahun
dimulai sejak
lahir sampai
dilakukan
pengambilan
data
Pengisian
kuesioner
oleh
responden
Kuesioner 0. jika usia ibu
pertama
mempunyai anak
< 21 dan >37
tahun
1. jika usia
pertama
mempunyai anak
21 – 37 tahun
Ordinal
C. Hipotesis
1. Ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang anak.
2. Ada hubungan antara status ekonomi dengan pengetahuan ibu
tentang tumbuh kembang anak.
3. Ada hubungan antara lingkungan dengan pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang anak.
4. Ada hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang anak.
48
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko (penyebab) dengan
efek (akibat) melalui cara pendekatan observasi dan pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat yang akan
diteliti adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. Sedangkan
variabel bebas yang akan diteliti adalah pendidikan, status ekonomi, lingkungan
dan usia.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang
mempunyai anak yang beusia 4-6 tahun di TK AL-Mukarromah Desa
49
Karang Baru, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang
berjumlah 80 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (A. Aziz Alimul
Hidayat, 2007).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang
mempunyai anak yang berusia 4-6 tahun di TK AL-Mukarromah Desa
Karang Baru, Kecamatan Cikarang utara Kabupaten Bekasi yang
berjumlah 80 orang.
Adapun karakteristik responden sebagai berikut :
 Ibu yang mempunyai anak usia 4-6 tahun di TK AL-Mukarromah
 Responden merupakan ibu kandung anak
 Bersedia menjadi responden
3. Tekhnik Pengambilan Sampling
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sampling jenuh atau total sampling, cara ini dilakukan karena
populasi responden kecil, sehingga seluruh populasi responden tersebut
diambil untuk dijadikan sampel penelitian. Istilah lain dari sampling jenuh
adalah sensus, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel (A. Aziz
Alimul Hidayat, 2007).
50
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain) (Nursalam, 2003).
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independent dan
variabel dependent.
1. Variabel Independent
Variabel independent (variabel bebas) adalah variabel yang nilainya
menentukan nilai lain. Variabel independent (bebas) dalam penelitian ini
adalah pendidikan, status ekonomi, lingkungan dan usia.
2. Variabel Dependent
Variabel dependent (variabel terikat) adalah variabel yang nilainya
ditentukan oleh variabel bebas. Variabel dependent dalam penelitian ini
adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru
Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016.
51
E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Langkah Pengumpulan Data
a. Menyerahkan surat izin penelitian yang sudah di stempel oleh institusi
kepada pihak TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan
Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.
b. Memberi penjelasan kepada pihak TK AL-Mukarromah tentang tujuan
penelitian tersebut.
c. Memberi penjelasan kepada responden dan bila bersedia menjadi
responden, maka peneliti mempersilahkan kepada responden untuk
menandatangani surat perjanjian penelitian.
d. Responden diberi penjelasan tentang cara pengisian kuesioner dan
dipersilahkan bertanya apabila ada yang kurang dipahami.
e. Waktu yang diberikan untuk mengisi kuesioner adalah 30 menit.
f. Setelah semua pertanyaan selesai diisi, kuesioner diambil dan
dikumpulkan oleh peneliti sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk
dianalisis.
g. Peneliti hendak mengakhiri pertemuan dengan responden.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu
kumpulan materi atau kumpulan data yang dikumpulkan sendiri oleh
peneliti.
52
3. Instrument Penelitian/ Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data, yaitu berupa lembaran berisi pertanyaan-pertanyaan
yang dikembangkan peneliti dengan mengacu kepada kerangka konsep.
Kuesioner diberikan langsung kepada responden yang telah dipilih yaitu
seluruh ibu yang mempunyai anak di TK AL-Mukarromah.
Kuesioner yang telah dibuat mencakup karakteristik responden yaitu
ibu yang mempunyai anak balita dan beberapa variabel yang akan diteliti,
yaitu variabel independent yang terdiri dari pendidikan, status ekonomi,
lingkungan, dan usia.
Bentuk Skala yang digunakan pada variabel pengetahuan dan
lingkungan menggunakan skala Guttman yaitu di beri nilai 0 (ya/benar),
nilai 1 (tidak/salah) pada pertanyaan unfavourabel, dan sebaliknya pada
pertanyaan favourabel diberi nilai 0 (tidak/salah) dan nilai 1 (ya/benar).
Pada variabel pendidikan, sosial ekonomi dan usia berupa pilihan dan isian
langsung.
4. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah dipilih oleh peneliti.
5. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian sebaiknya peneliti melindungi responden
dengan memperhatikan aspek etika dan berpegang teguh pada prinsip
53
penelitian. Menurut Poli & Back (2006) prinsip-prinsip etika yang harus
diperhatikan dalam melakukan penelitian adalah :
1. Self Determination
Responden diberikan kebebasan untuk menentukan turut serta atau
tidak dalam penelitian tanpa memberikan sanksi apapun.
2. Anonymity and confidentiality
Prinsip anonymity dilakukan peneliti dengan tidak mencantumkan
nama responden dalam kuesioner dan konsep confidentiality dilakukan
peneliti dengan tidak mempublikasikan keterikatan informasi yang
diberikan dengan identitas responden, sehingga dalam analisis dan
penyajian data hanya mendeskripsikan karakteristik responden.
3. Privacy
Peneliti menjamin privacy responden dan menjunjung tinggi harga diri
responden. Peneliti dalam berkomunikasi dengan responden tidak
menanyakan hal-hal yang dianggap sebagai privacy bagi responden
kecuali yang berkaitan dengan penelitian namun tetap mengedepankan
rasa penghormatan dan melalui persetujuan responden.
4. Justice
Peneliti berlaku adil untuk semua, yang merupakan prinsip moral
dengan mementingkan keadilan dalam bersikap maupun dalam
medistribusikan sumber daya.
54
5. Protection from discomport and harm
Penelitian dilakukan sebaiknya tidak mengakibatkan penderitaan
terhadap responden baik fisik maupun psikis. Peneliti memberikan
kesempatan kepada responden untuk menyampaikan
ketidaknyamanan dan tidak melanjutkan pengisian kuesioner bila
mengalami ketidaknyamanan atau penurunan kesehatan.
6. Informed Concent (IC)
Sebelum penelitian dilakuakan, peneliti memberikan informasi secara
lengkap tentang penelitian yang akan dilakukan dan memberikan
kebebasan untuk berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Jika
responden bersedia maka responden diminta untuk menandatangani
informed concent.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument
Validitas menunjukan ketepatan pengukuran suatu instrumen, artinya suatu
instrumen dikatakann valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur (Kelana, 2011).
Untuk menguji validitas dan reliabilitas alat, peneliti melakukan uji coba
kuesioner. Tujuannya adalah untuk mengetahui pelaksanaannya yaitu pada
bulan Agustus 2016. Uji validitas dan reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah SPSS (Statistical Product and Service Solution versi 23).
Dalam penelitian ini untuk diuji validitasnya diambil sebagian responden di TK
55
Islam Permata Desa Sukarukun Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi
yang berjumlah 30 orang.
Uji kuesioner dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada responden
sesuai karakteristik yang telah ditentukan peneliti. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman responden terhadap pernyataan-
pernyataan yang ada dalam kuesioner dan validitas pernyataan dari kuesioner
yang telah dibuat. Dari hasil uji kuesioner maka dapat ditentukan beberapa
pernyataan yang dikurangi ataupun disesuaikan.
Tinggi rendahnya validitas suatu alat ukur dilihat dari besar kecilnya varian
kesalahannya. Semakin kecil varian kesalahan suatu alat ukur, semakin tinggi
pula validitasnya (Azwar, 2007). Untuk menguji validitas menggunakan
pearson product moment
Rumus Tekhnik Product Moment Correlation
Keterangan :
r = koefisien validitas item yang dicari
N = jumlah responden
X =Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
Y = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
∑X = Jumlah skor dalam variabel X
∑Y =Jumlah skor dalam variabel Y
∑X2 = Jumlah Kuadrat masing-masing skor X
r = N (∑X.Y)  (∑X.∑Y)
√[N. ∑X2  (∑X)2] [N. ∑Y2  (∑Y)2]
56
∑Y2 = Jumlah Kuadrat masing-masing skor Y
∑XY = Jumlah perkalian variabel XY
Bila hasil r hitung lebih besar dibandingkan r tabel dengan taraf
signifikan 5% maka kuesioner dikatakan valid dan dapat dipakai untuk
meneliti. Maka sebaliknya bila r hitung kuesioner lebih kecil dari r tabel
maka pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari kuesioner.
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran.
Reliabilitas menunjukan apakah pengukuran menghasilkan data yang
konsisten jika instrumen digunakan kembali secara berulang (Kelana
Kusama Dharma, 2011).
Untuk menguji reliabilitas adalah dengan menggunakan metode
Alpha Cronbach’s. Standar yang digunakan dalam menetukan reliabel atau
tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan nilai r
hitung diwakili alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau
tingkat signifikan 5%. Untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan
reliabel atau tidak dengan melihat besarnya alpha.
Cronbach’s Alpha diperoleh dengan rumus
Keterangan :
r = Koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
r=[
𝑘
(𝑘−1)
] [1-
Σ𝜎 𝑏2
𝜎 𝑡2
]
57
Σ𝜎 𝑏 2 = Total Varians butir
𝜎 𝑡 2 = total varians
Tingkat reliabilitas dengan metode alpha cronbach diukur
berdasarkan skala alpha 0-1. Apabila skala alpha tersebut dikelompokan
kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan
alpha dapat dipresentasikan seperti tabel berikut
Tabel 4.1 Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabel
0,00 sd 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 sd 0,40 Agak Reliabel
>0,40 sd 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 sd 0,80 Reliabel
>0,80 sd 1,00 Sangat Reliabel
Arikunto (2006).
Hasil uji validitas dan reliabilitas :
1. Menentukan nilai df yang dibutuhkan dengan rumus df=n-2. Karena
jumlah responden yang dilakukan pada uji validitas dan reliabilitas
sebanyak 30 maka df nya adalah 30-2=28. Kemudian meliahat tabel r
(Product Moment) pada df=28 dan α=5% untuk uji dua sisi setara
dengan 0,3061.
58
2. Membandingkan nilai r tabel dengan hasil analis.
Nilai r hasil masing-masing pernyataan dapat dilihat pada Correted
Item Total Correlation, dimana jika r hasil > r tabel (0,3061), maka
pernyataan tersebut valid.
3. Selanjutnya setelah diketahui butir pernyataan yang valid dan tidak
valid maka melakukan lagi tahap analisa validitas dengan tidak
memasukan/ menganalisa butir pernyataan yang tidak valid. Dengan
demikian untuk mengetahui uji reliabilitas, dapat dilihat dari hasil uji
validitas tahap kedua yang menunjukan semua butir pernyataan valid.
4. Nilai r reliabilitas dapat dilihat pada nilai alpha pada uji validitas tahap
kedua. Apabila nila alha > r tabel, maka pernyataan tersebut reliabel.
Tabel 4.2. Tabel nilai koefisien korelasi “r” Product Moment dan Pearson
df
Nilai “r” Taraf
Signifikasi Df
Nilai “r” Taraf
Signifikasi Df
Nilai “r” Taraf
Signifikasi
0,05 0,05 0,05
1 0,9969 11 0,5529 21 0,4132
2 0,9500 12 0,5324 22 0,4044
3 0,8783 13 0,5140 23 0,3961
4 0,8114 14 0,4973 24 0,3882
5 0,7545 15 0,4821 25 0,3809
6 0,7067 16 0,4683 26 0,3739
7 0,6664 17 0,4555 27 0,3673
8 0,6319 18 0,4438 28 0,3610
9 0,6021 19 0,4329 29 0,3550
10 0,5760 20 0,4227 30 0,3494
59
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan
reliabilitas pada kuesioner setiap variabel. Uji validitas dilakukan peneliti
pada responden yang kriterianya sama dengan yang akan peneliti lakukan
untuk penelitian dan dilakukan pada responden yang bukan akan diteliti.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 responden uji
validitas kuesioner. Dari variabel pengetahuan dengan 29 pertanyaan
kuesioner didapatkan 25 pertanyaan yang mempunyai nilai valid dan 4
pertanyaan yang tidak valid, dimana hasil nilai Corrected Item Total
Correlation (r hitung) berada di atas nilai r tabel (0,3610) dengan nilai alpha
cronbach 0,912 (sangat reliabel),
Pada variabel lingkungan yang terdiri dari 12 pertanyaan yang
dilakukan pada 30 responden didapatkan 10 pertanyaan yang mempunyai
nilai valid dengan nilai alpha cronbach 0,886 (sangat reliabel).
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Variabel
Pertanyaan
/
Pernyataan
NO
r Hasil r Tabel Kesimpulan
Alpha
Cronbach
Kesimpulan
Pengetahuan P1 0,544 0,3610 Valid 0,912 Sangat
ReliabelP2 0,574 0,3610 Valid
P3 0,487 0,3610 Valid
P4 0,636 0,3610 Valid
P5 0,510 0,3610 Valid
P6 0,214 0,3610 Tidak Valid
P7 0,544 0,3610 Valid
P8 0,565 0,3610 Valid
60
P9 0,470 0,3610 Valid
P10 0,544 0,3610 Valid
P11 0,565 0,3610 Valid
P12 0,323 0,3610 Tidak Valid
P13 0,470 0,3610 Valid
P14 0,460 0,3610 Valid
P15 0,530 0,3610 Valid
P16 0,544 0,3610 Valid
P17 0,544 0,3610 Valid
P18 0,575 0,3610 Valid
P19 0,178 0,3610 Tidak Valid
P20 0,470 0,3610 Valid
P21 0,544 0,3610 Valid
P22 0,090 0,3610 Tidak Valid
P23 0,565 0,3610 Valid
P24 0,539 0,3610 Valid
P25 0,511 0,3610 Valid
P26 0,438 0,3610 Valid
P27 0,461 0,3610 Valid
P28 0,565 0,3610 Valid
P29 0,461 0,3610 Valid
Lingkungan P1 0,688 0,3610 Valid 0,886 Sangat
ReliabelP2 0,712 0,3610 Valid
P3 0,688 0,3610 Valid
P4 0,279 0,3610 Tidak Valid
P5 0,279 0,3610 Tidak Valid
P6 0,466 0,3610 Valid
P7 0,534 0,3610 Valid
P8 0,365 0,3610 Valid
P9 0,688 0,3610 Valid
P10 0,495 0,3610 Valid
P11 0,534 0,3610 Valid
P12 0,927 0,3610 Valid
61
G. Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data
selesai dilakukan, kegiatan pengolahan data memiliki tahapan antara lain:
1. Editing Data
Data editing adalah kegiatan memeriksa data, kelengkapan,
kebenaran pengisian data, keseragaman, keterbacaan tulisan dan konsistensi
data berdasarkan tujuan penelitian. Pada tahap ini dilakukan tahap
pemeriksaan lembar jawaban kuesioner terlebih dahulu, apakah telah sesuai
seperti yang diharapkan yaitu dengan memeriksa dan mengamati semua
jawaban untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner telah
terjawab semua, serta melihat kelengkapan agar tidak mengganggu dalam
proses pengolahan data selanjutnya.
2. Coding Data
Coding adalah pemberian kode pada data yang berskala nominal dan
ordinal. Kodenya berbentuk angka/ numerik/ nomor, bukan simbol karena
hanya angka yang dapat diolah secara statistik dengan program komputer.
Tahap ini bertujuan untuk memudahkan penelitian dalam mengolah data.
Caranya dengan memberikan kode pada lembar kuesioner.
Pada variabel dependent diberi kode 0 untuk pengetahuan kurang
dan 1 untuk pengetahuan baik. Pada variabel independent, untuk variabel
pendidikan rendah diberi kode 0, dan pendidikan tinggi diberi kode 1,
variabel usia <21 dan > 37 tahun diberi kode 0, dan usia 21 sampai 37 diberi
kode 1, variabel lingkungan diberi kode 0 untuk lingkungan kurang
62
dukungan, dan kode 1 untuk dukungan mendukung, variabel status ekonomi
diberi kode 0 untuk ekonomi rendah, dan diberi kode 1 untuk ekonomi
tinggi.
3. Entry Data
Entry data adalah memasukan data yang telah di beri kode ke dalam
program komputer agar mudah dianalisis.
4. Cleaning Data
Dalam cleaning data dilakukan proses pembersihan data sebelum diolah
secara statistik agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan analisis lebih
lanjut.
Caranya adalah memeriksa kembali untuk memastikan bahwa data
bersih dari kesalahan, baik kesalahan dalam pemberian kode maupun dalam
membaca kode dan diharapkan data tersebut benar-benar siap untuk
dianalisis.
H. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan pada variabel pengetahuan dan
variabel lingkungan. Tekhnik ini dilakukan dengan cara membandingkan
nilai indeks skewness dengan standar error, apabila hasil perbandingan
tersebut berada pada niali -2 sampai dengan +2 berarti data tersebut
berdistribusi normal sehingga titik potongnya menggunakan nilai mean.
Apabila hasil perbandingan tersebut < -2 atau > +2 berarti data tersebut
63
menunjukan tidak berdistribusi normal dan titik potongnya menggunakan
nilai median
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data
Variabel
Mean Min
Skewness/
Std error
Kesimpulan
Median
Max Normalitas
SD
Pengetahaun
Ibu Tentang
Tumbuh
Kembang
15,69 11 0,295/0,269
Berdistribusi
Normal
15,00
19 1,096
1,666
Lingkungan
6,09 4 0,319/0,269
Berdistribusi
Normal
6,00
8 1,185
0,860
Tabel 5.1 diatas merupakan hasil uji normalitas data, menunjukan
bahwa rata-rata pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak adalah
15,69 dengan median 15,00 dan standar deviasi 1,666. Nilai terendah yang
diperoleh responden adalah 11 dan nilai tertinggi memperoleh nilai 19. Nilai
perbandingan statistic ratio skewness dengan standar error adalah 1,096
menunjukan nilai tersebut mempunyai nilai < 2 dan > -2 artinya data
responden tentang pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
berdistribusi normal sehingga cut of point menggunakan niali mean (15,69).
Nilai rata-rata variabel lingkungan yang diperoleh responden adalah
6,09 dengan median 6,00 serta standar deviasi 0,860. Nilai terendah yang
diperoleh responden adalah 4 dan nilai tertinggi memperoleh nilai 8. Nilai
perbandingan statistic ratio skewness dengan standar error adalah 1,185
64
menunjukan nilai tersebut mempunyai nilai < 2 dan > -2 artinya data
responden tentang lingkungan berdistribusi normal sehingga cut of point
menggunakan nilai mean (6,09).
I. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent melalui analisa univariat dan bivariat
menggunakan uji statistik.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan
besarnya proporsi dari masing-masing variabel dengan menggunakan
rumus :
Keterangan :
P = Presentase
f = Prekuensi
n = sampel
2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent. Analisis yang digunakan sesuai
dengan rancangan penelitian yang digunakan dan skala data dari variabel
yang diteliti karena variabel independent dan dependent berskala ordinal
P=
ƒ
𝑛
𝑥 100%
65
dan ordinal. Maka analisis bivariat yang digunakan adalah analisis chi-
square (kai kuadrat).
Adapun rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
x² = Chi Square (Kai Kuadrat)
0𝑖 = Observered (frekuensi yang diamati)
𝐸𝑖 =Expected (frekuensi harapan)
(Sabri, 2006)
Untuk mengetahui nilai P-Value tergantung pada besarnya derajad
kebebasan (degree of freedom) yang dinyatakan dalam rumus :
Keterangan :
b=Jumlah Baris didalam tubuh tabel silang
k = Jumlah kolom di dalam tubuh silang
Confidence Interval (CI) yang digunakan adalah 95% maka alpha
yang didapatkan adalah 5% (0,05). Ini adalah tingkat kepercayaan terhadap
penelitian dibidang kesehatan khususnya keperawatan. Untuk melihat
𝑥2
= ∑
(0𝑖 − 𝐸𝑖)²
𝐸𝑖
𝑛
𝑖−1
Df = (b-1) (k-1)
66
kesimpulan dari nilai P-value dengan nilai tingkat kepercayaan terhadap
penelitian ini menurut Hastono (2007) adalah :
1. Jika nilai P-value lebih kecil dari α (P≤0,05) maka hipotesis nol ditolak
artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel yang
diteliti.
2. Jika nilai P-value lebih besar dari α (P≥0,05) maka hipotesis nol gagal
ditolak menunjukan bahwa hasil yang didapatkan tidak bermakna,
berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel yang diteliti.
Menurut Hastono (2007) Berdasarkan hasil uji Chi-Squere dapat dilihat
pada kotak Chi-Squere Test yang diperoeleh, kemudian data diolah atau
dianalisis dengan menggunakan SPSS 23 dengan ketentuan pembacaan
sebagai berikut :
1) Bila pada tabel 2X2 dijumpai nilai harapan (Have Expected) kurang
dari lima, maka yang digunakan adalah “Fisher Exact Test”.
2) Bila pada tabel 2X2 tidak dijumpai nila harapan (Have not Expected)
lebih dari lima maka yang digunakan adalah “Continuity Correction”.
3) Bila tabel lebih dari 2X2 misalnya 3X2, 3X3 dan sebagainya, maka
digunakan uji “Pearson Chi-Square”.
3. Odds Ratio
Hasil dari uji Chi-Square hanya dapat menyimpulkan ada atau
tidaknya perbedaan proporsi antar kelompok yang memiliki risiko lebih
besar terhadap kelompok lain. Penelitian yang menggunakan desain
Cross Sectional adalah untuk mengetahui derajad hubungan dua
67
variabel digunakan Odds Ratio (OR). Nilai OR merupakan estimasi
untuk terjadinya Out Come sebagai pengaruh adanya variabel
independent. Perubahan unit variabel independent menyebabkan
perubahan sebesar nilai OR pada variabel, dan estimasi Confidence
Interval (CI), OR ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95%. Adapun
rumus Odds Ratio adalah :
Keterangan :
a=kasus yang mengalami pajanan
b= kontrol yang mengalami pajanan
c=kasus yang tidak mengalami pajanan
d=kontrol yang tidak mengalami pajanan
Cara menginterpretasikan Odds Ratio adalah sebagai berikut :
OR=1 : Artinya bukan sebagai faktor risiko
OR<1 : Artinya memiliki proteksi atau perlindungan.
OR>1 : Artinya sebagai faktor risiko
OR =
𝑎.𝑑
𝑏.𝑐
68
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Profil TK AL-Mukarromah
Lokasi penelitian ini adalah Taman Kanak-Kanak (TK) AL-
Mukarromah yang terletak di jalan RE. Martadinata. A NO 45 Desa
Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. TK AL-
Mukarromah berada dalam lingkup Yayasan AL-Mukarromah Cikarang
(YMC) yang berdiri sejak tahun 2005. Hingga baru pada tahun 2008 TK
AL-Mukarromah terakreditasi A dengan No akta pendirian 422-017/
SKTK/ 2005. TK AL-Mukarromah dibangun diats tanah seluas 3785 m2
dan memiliki bangunan 1000 m2 dengan ststus kepemilikan pribadi
dengan no sertifikat tanah 1252.
Jumlah murid TK AL-Mukarromah pada tahun ajaran 2015/ 2016
sebanyak 80 orang, yang terdiri dari kelas TK A dengan usi 4-5 tahun
sebanyak 28 orang, dan TK B dengan usi 5-6 tahun berjumlah 52 orang
yang terbagi dalam dua kelas. Jumlah tenaga pengajar TK AL-
Mukarromah sebanyak enam, satu guru komputer, satu guru kesenian,
satu staf Tata Usaha dan 1 Kepala Sekolah dengan latar belakang
pendidikan D2 dan S1.
69
TK AL-Mukarromah terdiri dari satu ruang kepala sekolah,
kantor/ ruang guru dan TU, 3 ruang kelas untuk Kegiatan belajar, satu
ruang komputer dan satu ruang kegiatan ekskul.
2. Visi, Misi dan Tujuan TK AL-Mukarromah
a. Visi
Terwujudnya Anak yang Beriman, Bertaqwa, Cerdas dan Disiplin
b. Misi
 Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sejak
dini
 Berupaya menggali kemampuan potensi peserta didik
 Memgembangkan dan memperluas potensi peserta didik
menjadi generasi yang Taklif (siap, sanggup, dan bertanggung
jawab).
c. Tujuan
Pembangunan sekolah Taman Kanak-Kanak AL-Mukarromah
bertujuan memperkenalkan dan menanamkan dasar-dasar agama
Islam yang perlu dilakukan sejak usia sekolah TK. Pada usia ini
sangat tepat untuk meletakan dasar pertama dalam mengembangkan
kemampuan :
 Nilai agama dan moral
 Fisik/ motorik (motorik kasar dan motorik halus serta
kesehatan fisik
 Kognitif
70
 Sosial Emosional
 Nilai-nilai pendidikan karakter.
3. Deskripsi Sampel yang Diteliti
Dalam penelitian ini, populasi responden yang diteliti adalah
seluruh ibu yang mempunyai anak di TK AL-Mukarromah Desa Karang
Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016 mulai
dari usia anak 4 tahun sampai dengan 6 tahun yang berjumlah 80 orang
Sampel yang diambil adalah sampel jenuh atau total sampling
yaitu seluruh ibu yang mempunyai anak di TK AL-Mukarromah Desa
Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016
mulai dari usia anak 4 tahun sampai dengan 6 tahun yang berjumlah 80
orang. Rancangan penelitian yang dilakukan peneliti adalah
menggunakan rancangan cross sectional. Data yang digunakan
merupakan data primer yaitu peneliti mengumpulkan data langsung
dengan menggunakan kuesioner yang berlangsung selama 2 hari pada
bulan Agustus 2016.
Setelah data terkumpul, kemudian data diolah secara bertahap
dimuali dari tahap editing, coding, entry dan cleaning. Dalam tahap
editing, dilakukan pengecekan isian kuesioner dengan melihat jawaban
yang terdapat dalam kuesioner sudah lengkap terisi dan jelas. Selanjutnya
tahap coding yaitu pemberian kode untuk mempermudah saat memasukan
data kedalam program SPSS dalam komputer. Tahap selanjutnya adalah
71
entry yaitu memasukan data dan kemudian melakukan tahap cleaning
data yaitu memeriksa kembali data yang sudah di entry untuk memastikan
data bersih dari kesalahan. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis
univariat dengan membuat distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel yang diteliti. Kemudian melakukan analisis bivariat dengan
menggunakan uji chi square, karena variabel bebas dan variabel terikat
memiliki skala data kategorik.
B. Hasil Analisis Data
Hasil analisis data dalam penelitian ini meliputi hasil analisis univariat
dan hasil analisis bivariat.
1. Hasil Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran/ deskripsi variabel-
variabel penelitian. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat
adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan variabel bebas
terdiri dari pendidikan, sosial ekonomi, lingkungan dan usia. Berikut
adalah hasil analisis univariat :
72
Tabel 5.1 Hasil Analisis Univariat
NO Variabel Kategori Jumlah Persentasi
Dependent
1 Pengetahuan
Kurang 44 55
Baik 36 45
Independent
1 Pendidikan
Rendah 43 53,8
Tinggi 37 46,2
2 Status Ekonomi
Rendah 45 56,3
Tinggi 35 43,7
3 Lingkungan
Kurang mendukung 46 57,5
Mendukung 34 42,5
4 Usia
<21 dan > 37 tahun 33 41,3
21 sampai 37 tahun 47 58,7
Dari tabel 5.1 diatas menunjukan jumlah responden dengan
pengetahuan kurang sebanyak 44 responden (55%) sedangkan
responden dengan pengetahuan baik sebanyak 36 responden (44%).
Pendidikan rendah sebanyak 43 responden (53,8%) sedangkan
responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 37 responden
(46,3%). Ekonomi rendah sebanyak 45 responden (56,3%)
sedangkan responden dengan ekonomi tinggi sebanyak 35
responden (43,7%). Responden dengan lingkungan kurang
mendukung sebanyak 46 responden (57,5%) sedangkan responden
dengan lingkungan mendukung sebanyak 34 responden (42,5%).
Jumlah responden dengan usia <21 dan >37 tahun sebanyak 33
73
responden (41,3%) sedangkan responden dengan usia 21 sampai 37
tahun sebanyak 47 responden (58,7%).
2. Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen. Uji statistik yang
digunakan adalah uji Chi-Square, karena kedua variabel (variabel
independen dan variabel dependen) berjenis skala kategorik. Dibawah ini
disajiakan hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square untuk 4 variabel
independen yakni pendidikan, status ekonomi, lingkungan dan usia dengan
variabel dependen yaitu pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
a. Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Tentang
Tumbuh Kembang Anak
Tabel 5.2 Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu
Tentang Tumbuh Kembang Anak Di TK AL-Mukarromah
Variabel
Kategori
Pengetahuan
Total P
Value
OR CI
95 %
Kurang Baik
0 1
Pendidikan
N % N % N %
0 Rendah 29 67,4 14 32,6 43 100
0,029
3,038
(1,217-
7,587)
1 Tinggi 15 40,5 22 59,5 37 100
Jumlah 44 55,0 36 45,0 80 100
74
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan hubungan pendidikan
dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, hasil analisis
bivariat menunjukan dari jumlah responden 80 orang, diperoleh
sebanyak 44 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan 36
responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Dari 44 responden yang
memiliki pengetahuan kurang tersebut 29 responden diantaranya
berpendidikan rendah dan 15 responden lainnya berpendidikan tinggi.
Dari 36 responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat 14
responden dengan pendidikan rendah dan 22 responden berpendidikan
tinggi.
Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh
nilai P= 0,029 (P<0,05). Berdasarkan nilai P value maka Hₒ ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan
ibu dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-
Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara
Kabupaten Bekasi Tahun 2016. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR
yakni 3,038 (1,217-7,587) yang artinya orang dengan pendidikan
rendah 3,038 kali lebih berisiko memiliki pengetahuan kurang
dibandingkan dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi.
75
b. Hubungan Ekonomi dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh
Kembang Anak
Tabel 5.3 Hubungan Ekonomi dengan Pengetahuan Ibu Tentang
Tumbuh Kembang Anak Di TK AL-Mukarromah
Variabel
Kategori
Pengetahuan
Total P
Value
OR CI
95 %
Kurang Baik
0 1
Ekonomi
N % N % N %
0 Rendah 30 66,7 15 33,3 45 100
0,031
3,000
(1,199-
7,508)
1 Tinggi 14 40,0 21 60,0 35 100
Jumlah 44 55,0 36 45,0 80 100
Berdasarkan tabel 5.3 diatas menunjukan hubungan ekonomi
dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, hasil
analisis bivariat menunjukan dari jumlah responden 80 orang,
diperoleh sebanyak 44 responden memiliki tingkat pengetahuan
kurang dan 36 responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Dari
44 responden yang memiliki pengetahuan kurang tersebut 30
responden diantaranya memiliki ekonomi rendah dan 14 responden
lainnya memiliki ekonomi tinggi. Dari 36 responden yang memiliki
pengetahuan baik terdapat 15 responden dengan ekonomi rendah
dan 22 responden memiliki eknomi tinggi.
Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh
nilai P= 0,031 (P<0,05). Berdasarkan nilai P value maka Hₒ ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ekonomi
dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-
76
Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara
Kabupaten Bekasi Tahun 2016. Dari hasil analisis diperoleh nilai
OR yakni 3,000 (1,199-7,508) yang artinya orang dengan ekonomi
rendah 3,000 kali lebih berisiko memiliki pengetahuan kurang
dibandingkan dengan orang yang memiliki ekonomi tinggi.
c. Hubungan Lingkungan dengan Pengetahuan Ibu Tentang
Tumbuh Kembang Anak
Tabel 5.4 Hubungan Lingkungan dengan Pengetahuan Ibu
Tentang Tumbuh Kembang Anak Di TK AL-Mukarromah
Variabel
Kategori
Pengetahuan
Total P
Value
OR CI
95 %
Kurang Baik
0 1
Lingkungan
N % N % N %
0
Kurang
mendukung
31 67,4 15 32,6 46 100
0,018
3,338
(1,322-
8,432)
1 Mendukung 13 38,2 21 61,8 34 100
Jumlah 44 55,0 36 45,0 80 100
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan hubungan lingkungan
dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, hasil analisis
bivariat menunjukan dari jumlah responden 80 orang, diperoleh
sebanyak 44 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan 36
responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Dari 44 responden yang
memiliki pengetahuan kurang tersebut 31 responden diantaranya
memiliki lingkungan yang kurang mendukung dan 13 responden
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak

More Related Content

What's hot

Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
 
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfPermenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfrena rasyidah
 
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iiiDaftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iiiAddy Citoz
 
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhanELFTV
 
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)IndiSusanti
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...Ulfah Hanum
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAZakiah dr
 
Petunjuk teknis pelaksanaan PIS-PK
Petunjuk teknis pelaksanaan PIS-PKPetunjuk teknis pelaksanaan PIS-PK
Petunjuk teknis pelaksanaan PIS-PKedosgandos
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 
Kebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasKebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasZakiah dr
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmNovieta Parman
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docxSuMarni41
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusSistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusHeru Supanji
 

What's hot (20)

Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
 
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfPermenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
 
Indikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukmIndikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukm
 
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iiiDaftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
 
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
 
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
Petunjuk teknis pelaksanaan PIS-PK
Petunjuk teknis pelaksanaan PIS-PKPetunjuk teknis pelaksanaan PIS-PK
Petunjuk teknis pelaksanaan PIS-PK
 
Manajemen Puskesmas
Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
Kebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasKebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmas
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
 
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusSistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
 
8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk
 
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKMTUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
 
03. sk tim psc
03. sk tim psc03. sk tim psc
03. sk tim psc
 
Bab 1 admen
Bab 1 admenBab 1 admen
Bab 1 admen
 

Similar to Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak

KTI STEVEN CARLOS.docx
KTI STEVEN CARLOS.docxKTI STEVEN CARLOS.docx
KTI STEVEN CARLOS.docxAiSuryanti
 
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...BeliaLesmana
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...Warnet Raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...Warnet Raha
 
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...Operator Warnet Vast Raha
 
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...Operator Warnet Vast Raha
 
Skripsi primadona.doc11
Skripsi primadona.doc11Skripsi primadona.doc11
Skripsi primadona.doc11doniirwansyah
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...Warnet Raha
 

Similar to Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak (20)

KTI STEVEN CARLOS.docx
KTI STEVEN CARLOS.docxKTI STEVEN CARLOS.docx
KTI STEVEN CARLOS.docx
 
Abstrak deli BIDAN
Abstrak deli BIDANAbstrak deli BIDAN
Abstrak deli BIDAN
 
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...
 
Abtrak deliana oke
Abtrak  deliana okeAbtrak  deliana oke
Abtrak deliana oke
 
Kti eva seno safitri
Kti eva seno safitriKti eva seno safitri
Kti eva seno safitri
 
2704
27042704
2704
 
Tanda bahaya Nifas.pdf
Tanda bahaya Nifas.pdfTanda bahaya Nifas.pdf
Tanda bahaya Nifas.pdf
 
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAUKti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
Kti wa ode hesmin
Kti wa ode hesminKti wa ode hesmin
Kti wa ode hesmin
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
 
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
 
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
 
hardy
hardyhardy
hardy
 
Skripsi primadona.doc11
Skripsi primadona.doc11Skripsi primadona.doc11
Skripsi primadona.doc11
 
PENUMONIA.pdf
PENUMONIA.pdfPENUMONIA.pdf
PENUMONIA.pdf
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Semhas reza mj
Semhas reza mjSemhas reza mj
Semhas reza mj
 

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia (20)

askep hemathothorax
askep hemathothoraxaskep hemathothorax
askep hemathothorax
 
Kel. 6 sar
Kel. 6 sarKel. 6 sar
Kel. 6 sar
 
Dengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic feverDengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic fever
 
Kel. ca lambung
Kel. ca lambungKel. ca lambung
Kel. ca lambung
 
ASKEP ca hepar
ASKEP ca heparASKEP ca hepar
ASKEP ca hepar
 
askep kolitis
askep kolitisaskep kolitis
askep kolitis
 
askep truma abdomen
askep truma abdomenaskep truma abdomen
askep truma abdomen
 
askep typus abdominalis
askep typus abdominalisaskep typus abdominalis
askep typus abdominalis
 
askep enteritis
askep enteritisaskep enteritis
askep enteritis
 
askep Gastritis
askep Gastritisaskep Gastritis
askep Gastritis
 
ASKEP copd
ASKEP copdASKEP copd
ASKEP copd
 
ASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosisASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosis
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
askep pneumonia
askep pneumoniaaskep pneumonia
askep pneumonia
 
ASKEP ca paru
ASKEP ca paruASKEP ca paru
ASKEP ca paru
 
askep ca laring
askep ca laringaskep ca laring
askep ca laring
 
ASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diriASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diri
 
ASKEP perilaku kekerasan
ASKEP perilaku kekerasanASKEP perilaku kekerasan
ASKEP perilaku kekerasan
 
ASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasiASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasi
 
ASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosialASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosial
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak

  • 1. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DI TK AL-MUKARROMAH DESA KARANG BARU KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Keperawatan (AMK) OLEH : NANDA ADI PUTRA 030413084 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA CIKARANG BEKASI 2016
  • 2. i PERNYATAAN ORISINALITAS Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : NANDA ADI PUTRA NIM : 030413084 Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016 ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutif maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila suatu saat saya terbukti melakukan tidakan plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi hukum yang ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Cikarang, September 2016 Nanda Adi Putra
  • 3. ii PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DI TK AL-MUKARROMAH DESA KARANG BARU KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medika Cikarang Bekasi Cikarang, September 2016 Menyetujui, Pembimbing Ns. Suanda Saputra, S.Kep NIK : 50090418 Mengetahui, Ka. Prodi D-III Keperawatan Ns. Syaefunnuril Anwar H, M.Kep NIK : 50120343
  • 4. iii LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Sidang Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medika Cikarang Bekasi Guna Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya Keperawatan (AMK) Cikarang, September 2016 Penguji Utama Drg. Budi Arimunastri, M.Kes Penguji Pendamping I Penguji Pendamping II Ns. Yuli Erlina, S.Kep. M.kes Suanda Saputra S.Kep. Ns NIK : 50090322 NIK : 50090418 Mengetahui, Ketua Program Studi DIII Keperawatan Ns. Syaefunnuril Anwar H. M.Kep NIK : 50120343
  • 5. iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Personal Data Nama : NANDA ADI PUTRA Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 24 November 1994 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku : Sunda Kewarganegaraan : Indonesia Nomor Handphone : 0877-4447-2385 e-mail : nandaslink@yahoo.com B. Pendidikan Formal SDN 1 Pakapasan Girang Lulus Tahun 2007 SMPN 1 Hantara Lulus Tahun 2010 SMAN 1 Ciniru Kuningan Lulus Tahun 2013 STIKES Medika Cikarang Lulus Tahun 2016
  • 6. v KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam, atas rakhmat dan hidayah- Nya akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Di TK Al-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016“. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat guna mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan. Karya Tulis Ilmiah ini disusun melalui proses yang panjang dari memahami konsep teoritis yang telah peneliti dapatkan selama mengikuti perkuliahan dan mendapatkan kajian berdasarkan sumber-sumber informasi yang relevan. Peneliti juga banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan proposal ini, oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drg. Suherman Widyatomo selaku ketua Yayasan Medika Bahagia. 2. DR. Drg. Eddy Suharso, SH, M.Kes, selaku Ketua STIKes Medika Cikarang. 3. DR. Triseu Setianingsih, SKM, MKM, selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKes Medika Cikarang. 4. dr.Wyllianty, SpKK, M.Kes, selaku Waka II Bidang Administrasi Keuangan,
  • 7. vi 5. Hj. Ida Widaningsih S.SiT, MKM, selaku Waka III Bidang Kemahasiswaan STIKes Medika Cikarang. 6. Ns. Suanda Saputra, S. Kep, selaku Dosen Pembimbing KTI. 7. Ns. Syaefunnuril H, S.Kep, M.Kep, selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan STIKes Medika Cikarang. 8. Paulus Ola L, S.Kp RN, selaku LPPM STIKes Medika Cikarang. 9. Dosen pengajar program studi DIII Keperawatan STIKes Medika Cikarang. 10. Kedua orang tua, Bapak Cecef Jumin dan Ibu Oom Komariyah yang telah memberikan dukungan dalam hal apapun. 11. Teman-teman seperjuangan 12. Nur Nazmi Laila yang kerap kali memberi dukungan dalam bentuk lain yang karenanya mampu memotivasi buat lebih baik. Dengan diselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri, dosen, mahasiswa dan para pembaca lainnya dalam menambah pengetahuan dalam aspek yang di tulis oleh peneliti. Wassalamualaikum wr.wb Cikarang, September 2016 Peneliti
  • 8. vii PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA CIKARANG BEKASI KARYA TULIS ILMIAH, September 2016 ABSTRAK NANDA ADI PUTRA NIM : 030413084 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DI TK AL-MUKARROMAH DESA KARANG BARU KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI TAHUN 2016 Hal : xv, 94 halaman + 2 bagan + 10 tabel + 10 lampiran Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sangatlah penting untuk dioptimalkan, salah satu yang berpengaruh adalah pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kec.Cikarang Utara-Bekasi tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan rancangan crosssectional. Populasi dan sampeldalam penelitian ini berjumlah 80 orang, dengan tekhnik pengambilan sampling menggunakan total sampling. Intsrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data hasil menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi Square). Dari hasil univariat didapatkan, dari 80 responden terdapat 44 responden (55%) memiliki pengetahuan kurang dan 36 responden (45%) memiliki pengetahuan baik, yang memiliki pendidikan rendah sebanyak 43 responden (53,8%) dan 37 (46,2) berpendidikan tinggi, yang memiliki ekonomi rendah sebanyak 45 responden (56,3%) dan 35 responden (43,7%) memiliki ekonomi tinggi, yang memiliki lingkungan kurang mendukung 46 responden (57,5), dan 34 responden (42,5%) memiliki lingkungan yang mendukung, yang meiliki usia <21 dan >37 tahun sebanyak 33 responden (41,3) dan 47 responden (58,8%) memiliki usia 21 sampai 37 tahun. Hasil analisis bivariat dari 4 variabel independent didapatkan ada hubungan antara pendidikan (P value 0,029 < α 0,05 dan OR 3,038), status ekonomi (P value 0,031 < α 0,05 dan OR 3,000), lingkungan (P value 0,018 < α 0,05 dan OR 3,338), usia (P value 0,004 < α 0,05 dan OR4,605) dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara pendidikan, status ekonomi, lingkungan dan usia dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. Kepustakaan : 24 buku (2007-2016), website (2016) Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Status Ekonomi, Lingkungan, Usia.
  • 9. viii DAFTAR ISI HALAMAN COVER LEMBAR ORISINALITAS ...................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................iv KATA PENGANTAR ............................................................................................v ABSTRAK.............................................................................................................vii DAFTAR ISI........................................................................................................viii DAFTAR BAGAN................................................................................................xii DAFTAR TABEL................................................................................................xiii DAFTAR SINGKATAN .....................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1 B. Rumusan Masalah.....................................................................................6 C. Tujuan Penelitian......................................................................................7 1. Tujuan Umum...................................................................................7 2. Tujuan Khusus..................................................................................7 D. Manfaat Penelitian....................................................................................8 1. Manfaat Teoritis ...............................................................................8 2. Manfaat Praktis.................................................................................8
  • 10. ix BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan..............................................................................................9 1. Pengertian Pengetahuan....................................................................9 2. Tingkat Pengetahuan........................................................................9 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi pengetahuan..........................11 4. Sumber Pengetahuan......................................................................14 5. Cara Memperoleh Pengetahuan......................................................14 6. Pengukuran Pengetahuan................................................................17 B. Balita.......................................................................................................19 1. Pengertian.......................................................................................19 2. Ciri-Ciri Balita Sehat......................................................................20 C. Pertumbuhan dan Perkembangan ...........................................................21 1. Pengertian Tumbuh Kembang........................................................21 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang.................22 3. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang.............................................28 4. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang...........................................................29 5. Pertumbuhan Fisik..........................................................................30 6. Parameter Perkembangan...............................................................31 7. Tahapan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-6 Tahun) ...............33 D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tubuh Kembang Anak............................................................................38 E. Kerangka Teori .......................................................................................41
  • 11. x BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN A. Kerangka Konseptual.............................................................................42 B. Definisi Operasional ..............................................................................44 C. Hipotesis ................................................................................................47 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................48 B. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................48 1. Populasi Penelitian .........................................................................48 2. Sampel Penelitian...........................................................................49 3. Tekhnik Pengambilan Sampel........................................................49 C. Variabel Penelitian.................................................................................50 D. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................50 1. Lokasi Penelitian............................................................................50 2. Waktu Penelitian ............................................................................50 E. Prosedur Pengumpulan Data..................................................................51 1. Langkah Pengumpulan Data...........................................................51 2. Sumber Data ...................................................................................51 3. Instrument Penelitian/ Alat Pengumpul Data.................................52 4. Cara Pengumpulan Data .................................................................52 5. Etika Penelitian...............................................................................52 F. Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................................54 G. Pengolahan Data ....................................................................................61
  • 12. xi H. Uji Normalitas Data...............................................................................62 I. Analisa Data...........................................................................................64 1. Analisa Univariat .............................................................................64 2. Analisa Bivariat ...............................................................................64 BAB V HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data............................................................................................68 1. Gambaran Umum Profil TK AL-Mukarromah ....................................68 2. Visi, Misi dan Tujuan TK AL-Mukarromah........................................69 3. Deskripsi Sampel yang diteliti..............................................................70 B. Hasil Analisa Data......................................................................................71 1. Hasil Analisis Univariat .......................................................................71 2. Hasil Analisis Bivariat..........................................................................73 BAB VI PEMBAHASAN PENELITIAN A. Keterbatasan Penelitian..............................................................................80 1. Kendala Penelitian................................................................................80 2. Kelemahan Penelitian...........................................................................80 B. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................81 1. Variabel Dependent ..............................................................................81 2. Variabel Independent............................................................................83 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.................................................................................................92 B. Saran...........................................................................................................93 DAFTAR PUSTAKA
  • 13. xii DAFTAR BAGAN Gambar 2.1 Kerangka Teori..................................................................................41 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ..............................................................................43
  • 14. xiii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Definisi Operasional...............................................................................44 Tabel 4.1 Reliabilitas Berdasarkan Alpha..............................................................57 Tabel 4.2 Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Momment dan Pearson...............58 Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian .....................59 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data......................................................................63 Tabel 5.1 Hasil Analisis Univariat .........................................................................72 Tabel 5.2 Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan ..........................................73 Tabel 5.3 Hubungan ekonomi dengan Pengetahuan..............................................75 Tabel 5.4 Hubungan lingkungan dengan Pengetahuan ..........................................76 Tabel 5.5 Hubungan usia dengan Pengetahuan......................................................78
  • 15. xiv DAFTAR SINGKATAN IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia dr : Dokter Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Balita : Bawah Lima Tahun BGM : Bawah Garis Merah Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia TK : Taman Kanak Kanak RIKESDAS : Riset Kesehatan Dasar UU : Undang- undang KMS : Kartu Menuju Sehat TORCH : Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks DDST : Denver Development Screening Test BKB : Bina Keluarga dan Balita SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas WHO : World Health Organization UNICEF : United Nations Children’s Fund
  • 16. xv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Lembar Konsultasi Lampiran 2 : Lembar Kuesoiner Lampiran 3 : Lembar Informed Consent Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas Lampiran 5 : Hasil Uji Normalitas Lampiran 6 : Hasil Analisis Univariat Lampiran 7 : Hasil Analisis Bivariat Lampiran 8 : Surat Izin Pengambilan Data KTI Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian Lampiran 10 : Surat Izin Pengambilan Data dari Dinkes
  • 17. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya ( Kemenkes RI, 2014). Anak adalah manusia sejak pembuahan sampai berakhirnya proses tumbuh kembang yang secara operasional diterjemahkan menjadi dari saat awal kehamilan sampai dengan usia 18 tahun. Anak merupakan investasi generasi suatu bangsa, sehingga kualitas anak sangat menentukan keberlangsungan generasi dan kualitas bangsa. Kualitas anak sangat ditentukan oleh keberlangsungan proses tumbuh-kembangnya sejak periode di dalam kandungan dan periode awal kehidupannya. (IDAI, 2014). Oleh karenanya semua generasi penerus bangsa terutama anak-anak diharapkan dapat berkembang dengan optimal dan mampu menjadi sumber daya yang produktif dan berkualitas di masa yang akan datang.
  • 18. 2 Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Kerena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan mementukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. (Soetjiningsih, 2013) Salah satu faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang anak adalah pengetahuan dan peranan ibu dalam mengawasi anaknya. Orang tua khususnya ibu dapat segera mengenali kelebihan proses perkembangan anaknya dan sedini mungkin memberikan stimulasi pada tumbuh kembang anak yang menyeluruh dalam aspek fisik, mental dan sosial. Orang tua harus memahami tahap-tahap perkembangan anak agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal yaitu dengan memberi anak stimulasi. (Feiby, 2011). Menurut UNICEF tahun 2010 didapat masih tingginya angka kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita, yakni 27,5% atau 3 juta anak yeng mengalami gangguan. Data Nasional menurut kementrian Kesehatan Nasional bahwa pada tahun 2010, 11,5% anak balita di Indonesia mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan (Kemenkes, 2010). Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan balita dalam tumbuh kembang balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang anak di Indonesia adalah 45,7 %. Prevalensi gangguan tumbuh kembang di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kesehatan Balita tahun 2007, didapatkan bahwa gangguan
  • 19. 3 motorik halus dan kasar menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita (>35%. Oleh karena itu peran orang tua khususnya pengetahuan ibu sangatlah penting dalam memberikan stimulus terhadap anak. Berdasarkan beberapa penelitian seperti penelitian retrospektif yang telah dilakukan di Poliklinik Neurologi Anak RS.Dr. Cipto Mangukusumo jakarta tahu 2006- juli 2008 tentang prevalensi Keterlambatan Perkembangan Global didapatkan bahwa 151 (2,3%) anak dari 6487 kunjungan mengalami keterlambatan perkembangan, yakni belum bisa berjalan dan berbicara 71 (47,1%) kasus. Hasil studi Marlina (2010) dari 10 anak usia 1-4 tahun yang di nilai motorik halusnya, 4 anak (40%) termasuk normal dan 6 anak (60%) tidak normal. Hasil penelitian Amera (2010), didapatkan hasil bahwa sekitar 16% anak usia di bawah lima tahun (balita) Indonesia mengalami gangguan perkembangan mulai ringan sampai berat. Pengetahuan ibu tentang gizi yang harus diberikan kepada anaknya haruslah baik, dengan semakin tinggi pengetahuan ibu tentang gizi akan semakin baik pula terhadap keberlangsungan tumbuh kembang anak. Menurut Depkes RI 2010 yang dikutip oleh Yada bahwa pada tahun 2010 terdapat 17,9% balita kekurangan gizi yang terdiri dari 13,0% balita berstatus gizi kurang dan 4,9% berstatus gizi buruk. Sebesar 5,8% balita dengan status gizi lebih. Artinya dengan ditemukannya gizi kurang dan gizi berlebih pada anak termasuk masalah yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangannya.
  • 20. 4 Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi tahun 2015 diketahui ada 253.060 anak dengan usia dibawah lima tahun (balita). Dari jumlah tersebut terdapat 205 anak dengan masalah gangguan tumbuh kembang berupa berat badan yang tidak sesuai, atau gizi kurang. Sedangkan di Kecamatan Cikarang Utara dari jumlah balita 18.836 terdapat 29 anak dengan masalah tumbuh kembang. Menurut Fitriyani (2010) pengetahuan ibu yang tinggi dapat memberikan stimulasi optimal tumbuh kembang anak diandingkan kurangnya pengetahuan tentang tumbuh kembang akan berdampak pada sikap yang tidak mendukung terhadap pemberian stimulasi anak dan pemberian gizi yang baik karena pengetahuan sangat berperan penting dalam pembentukan seseorang, semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki seseorang akan semakin positif sikap seeorang terhadap objek tertentu. Seorang ibu memegang peranan penting dalam pengasuhan anaknya. Pola pengasuhan dan pengetahuan pada tiap ibu berbeda karena dipengaruhi oleh faktor yang mendukungnya, antara lain : latar belakang pendidikan ibu, ekonomi, usia ibu, jumlah anak dan pengaruh lingkungan seperti adanya dukungan dari tenaga kesehatan di lingkungan sekitar. Pendidikan ibu yang rendah masih sering ditemui, semua hal tersebut sering menyebabkan penyimpangan terhadap keadaan tumbuh kembang dan status gizi anak terutama pada usia balita. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yada (2011) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang pada anak usia 1-3 tahun di Puskesmas
  • 21. 5 Mekar Mukti Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi menunjukan bahwa masih kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak yakni sebesar 67.8% dan sisanya memiliki pengetahuan baik yakni 32,2%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di TK AL-Mukarromah terdapat 80 anak yang bersekolah di TK tersebut dengan rentang usia 4-6 tahun, dari hasil screening test dengan mengukur berat badan dan menilai pertumbuhan, tedapat 5 anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang seperti berat badan kurang, atau tidak sesuai dengan usia, 1 anak tidak bisa bicara, dan hasil wawancara yang dilakukan bersama 10 ibu, didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak adalah 4 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang dan 6 orang memiliki tingkat pengetahuan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak mampunya ibu dalam menjawab beberapa pertanyaan tentang tumbuh kembang anak Dari uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tetang tumbuh kembang anak di TK AL-Mukarromah. Dari hasil penelitian ini akan ditemukan bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, dan faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak yakni dengan dilaksanakannya penyuluhan atau pemberian pendidikan tentang tumbuh kembang pada anak, kususunya anak usia bawah lima tahun.
  • 22. 6 B. Rumusan Masalah Pengetahuan seorang ibu terhadap pertumbuhan dan perkembangan anaknya merupakan faktor yang sangat penting untuk keberlangsungan tahap tumbuh kembang anak. Dengan semakin baiknya tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, diharapkan ibu mampu menjadikan buah hatinya menjadi anak yang di idamkan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di TK AL-Mukarromah terdapat 80 anak yang bersekolah di TK tersebut dengan rentang usia 4-6 tahun, dari hasil screening dengan mengukur berat badan dan menilai pertumbuhan, tedapat 5 anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang seperti berat badan kurang atau tidak sesuai dengan usia, 1 anak tidak bisa bicara. Adapun hasil wawancara yang dilakukan bersama 10 ibu, didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak adalah 4 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang dan 6 orang memiliki tingkat pengetahuan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan, dari 10 pertanyaan yang diberikan, 4 ibu mendapat nilai kurang dari 6, dan 6 ibu mendapat nilai lebih dari 6. Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-Mukarromah tahun 2016 ?”
  • 23. 7 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dibedakan berdasarkan dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, dan berikut tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian ini. 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-Mukarromah tahun 2016 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi responden penelitian berdasarkan pengetahuan, pendidikan, usia, lingkungan, dan sosial ekonomi. b. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. c. Untuk mengetahui hubungan antara sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak d. Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak e. Untuk mengetahui hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
  • 24. 8 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan masukan teori untuk menambah informasi tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. b. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu kesehatan dan sebagai bahan masukan teori untuk menambah informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber referensi dan penelit i dapat mengembangkan informasi lebih dalam lagi mengenai faktor- faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Ibu Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga ibu mampu dengan baik merawat dan menjaga anaknya dalam proses tumbuh kembang. b. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
  • 25. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata, telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour) (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan merupakan kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil panca indranya (Soekanto, 2002). 2. Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan seseorang mencerminkan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki orang tersebut. Menurut (Notoadmodjo 2010). Pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
  • 26. 10 mengingat kembali (review)terhadap suatu yang spesifik dari seluruh lahan yang dipenuhi atau rangsangan yang telah diterima. b. Memahami (comprehension) Kemampuan untuk menjelaskan tentang obyek yang diketahui dan menginterpretasiakan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu kondisi atau situasi nyata. d. Analisis (analysis) Kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen, tapi masih dalam suatu struktur tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (synthesis) Kemampuan meletakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Atau menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. f. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi/ penilaian terhadap suatu materi/ obyek.
  • 27. 11 3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2010) a. Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. b. Mass media/ Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediet impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Hal tersebut dibarengi dengan kemajuan sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. c. Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
  • 28. 12 Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. d. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. e. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. f. Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir sesorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap
  • 29. 13 dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia muda, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyelesaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia muda akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Sedangkan menurut Nursalam (2003) yang dikutif oleh Nita Rahayu tahun 2015 faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut : 1. Faktor Internal a. Pendidikan Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal- hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup b. Pekerjaan Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluara. c. Usia d. Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.
  • 30. 14 2. Faktor Eksternal a. Lingkungan Menurut Ann. Mariner yang dikutif dari Nursalam (2003) lingkungan merupakan suatu kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. b. Sosial budaya Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. 4. Sumber Pengetahuan. Pengetahuan dapat diperoleh melalui fakta dengan melihat dan mendengar sendiri serta melalui alat-alat komunikasi, misalnya dengan membaca surat kabar atau buku, mendengar radio, melihat televisi dan lain-lain (Notoadmodjo, 2010). 5. Cara Memperoleh Pengetahuan a. Cara coba-salah ( Trial and Error ) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya
  • 31. 15 maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba salah coba coba. b. Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c. Cara kekuasaan atau otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan- kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan- kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukannya ádalah benar. d. Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber
  • 32. 16 pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan. e. Cara akal sehat Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya, atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori kebenaran bahwa hukuman merupakan metode untuk mendidik anak. f. Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan. g. Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sistematis. h. Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan
  • 33. 17 penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. i. Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyatan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Bahwa induksi beranjak dari hal konkret ke hal abstrak. j. Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyatan umum ke khusus. Silogisme yaitu suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik. 6. Pengukuran pengetahaun Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan- tingkatannya. Adapun pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu : a. Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay. Pertanyaan essay disebut pertanyaan subyektif karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai, sehingga nilainya akan
  • 34. 18 berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang lainnya. b. Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choise), benar salah, dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan pilihan ganda, benar salah, menjodohkan disebut pertanyaan obyektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai. Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih cepat (Arikunto, 2006). Rumus pengukuran pengetahuan menurut Riwidikdo (2009), yaitu : 1. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1 SD. 2. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD. 3. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean – 1 SD. Kriteria tingkat pengetahuan menurut Arikunto (2006), yaitu: Baik (76%-100%), Cukup (56%-75%), Kurang(>56%)
  • 35. 19 B. Balita 1. Pengertian Menurut Sutomo. B. Dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun(batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia balita, amak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting seperti mandi, buang air dan makan. Menurut UU No.20 (2010), anak balita sebagai masa emas atau golden age yaitu insan manusia yang berusia 0-5 tahun. Kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuah dan perkembangan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Menurut riwidikdo (2011), secara psikologis rentang usia balita tersebut dibagi dalam tiga tahapan yaitu masa sebelum lahir, masa bayi dan masa awal kanak-kanak. Pada ketiga tahapan tersebut banyak terjadi perubahan yang mencolok, baik fisik maupun psikologis, karena tekanan budaya dan harapan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan tertentu, yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pembagian menutur tahapan tersebut sangat tergantung pada faktor sosial, yaitu tuntutan dan harapan
  • 36. 20 untuk menguasai proses perkembangan yang harus dilampaui anak dari lingkungannya. 2. Ciri-ciri Balita Sehat Menurut Ronald H.S (2011), ciri-ciri balita sehat adalah a. Lincah dan aktif b. Bahagia dan responsif c. Rambut tidak mudah kusam dan rontok d. Gigi cemerlang e. Gusi merah muda, tak mudah berdarah f. Kulit bersih dan jika luka mudah sembuh g. Kuku merah muda (tidak pucat) dan tidak rapuh h. Suhu tubuh antara 36,5 sampai 37,5 i. Makan lahap j. Tidur lelap dalam waktu cukup k. Buang Air Besar (BAB) lancar l. Cocok dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) m. Antusias bermain n. Bentuk kaki normal o. Harum baunya
  • 37. 21 C. Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Menurut Soetjiningsih (2013) Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya poses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Jadi, pertumbuahan berkaitan dengan kuatitas fisik individu anak. Sedangkan perkembangan adalah suatu proses yang terjadi secara simultan dengan pertumbuhan yang menghasilkan kualitas individu untuk berfungsi, yang dihasilkan melalui proses pematangan dan proses belajar dari lingkungannya.
  • 38. 22 2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Menurut Soetjiningsih (2013) secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu faktor herediter dan lingkungan a. Faktor Herediter Faktor pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diturunkan adalah jenis kelamin, ras, dan kebangsaan. Jenis kelamin ditentukan sejak awal dalam kandungan (fase konsepsi) dan setelah lahir, anak laki- laki cenderung lebih tinggi dan berat dari berat badan anak perempuan dan hal ini bertahan sampai usia tertentu karena anak perempuan biasanya lebih awal mengalami masa prapubertas sehingga kebanyakan pada anak usia tersebut, anak perempuan lebih tinggi dan besar. Akan tetapi, begitu anak laki-laki memasuki masa prapubertas, mereka akan berubah lebih tinggi dan besar daripada anak perempuan. Kemudian pada ras atau suku bangsa juga memiliki peran dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat pada suku bangsa tertentu memiliki kecenderungan lebih besar atau lebih tinggi seperti bangsa Asia yang cenderung lebih pendek dan kecil dibandingkan dengan bangsa Eropa atau lainnya. b. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam mementukan tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
  • 39. 23 perkembangan anak adalah lingkungan pranatal, lingkungan eksternal, dan lingkungan internal anak. 1) Lingkungan Pranatal Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi sampai lahir yang meliputi: a) Gizi ibu pada waktu hamil Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, abortus dan lain sebagainya. b) Mekanis Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. c) Toksin/ zat kimia Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat- zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidodmide, methadion, obat-obatan anti kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikina pula dengan ibu hamil yang perokok berat/ peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi berat lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retradasi mental.
  • 40. 24 d) Endokrin Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin, dan petida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin (Insulin-Like growth factors/ IGFs) e) Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental kelainan mata dan jantung. f) Infeksi Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin; katarak, bisu tuli, mikrosefali, kelainan jantung kongenital. 2) Lingkungan Postnatal Merupakan lingkungan setelah lahir yang juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu : a) Budaya Lingkungan Dalam hal ini adalah masyarakat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam memahami atau mempersiapkan pola hidup sehat. Hal ini dapat terlihat apabila kehidupan atau berperilaku mengikuti budaya yang ada kemungkinan besar dapat menghambat dalam aspek
  • 41. 25 pertumbuhan dan pekembangan. Sebagai contoh anak yang dalam usia tumbuh kembang membutuhkan makanan yang bergizi karena terdapat adat atau budaya tertentu terdapat makanan yang dilarang. Pada masa tertentu padahal makanan tersebut dibutuhkan untuk perbaikan gizi, maka tentu akan mengganggu atau menghambat masa tumbuh kembang. b) Status Sosial dan Ekonomi Keluarga Anak yang berada dan dibesarakan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonominya rendah, bahkan mempunyai banyak keterbatasan untuk memberi makanan bergizi, membayar biaya pendidikan, dan memenuhi kebutuhan primer lainnya, tentu keluarga akan mendapat kesulitan untuk membantu anak mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal sesuai dengan tahapan usianya. c) Nutrisi Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan yang menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama masa perrtumbuhan, terdapat kebutuhan gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air. Kebutuhan ini sangat di perlukan pada masa-masa tersebut, apabila kebutuhan tersebut tidak atau
  • 42. 26 kurang terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. d) Iklim atau Cuaca Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak, seperti pada musim penghujan yang dapat menimbulkan bahaya banjir pada daerah tertentu, akan menyebabkan sulitnya transportasi sehingga sulit mendapatkan bahan makanan, bahkan timbul penyakit menular, seperti diare dan penyakit kulit, yang dapat mengancam semua orang termasuk bayi dan anak-anak. e) Olah Raga/ Latihan Fisik Olahraga atau latihan fisik berdampak pada pertumbuahan fisik maupun perkembangan psikososial anak. Secara fisik, manfaat olahraga atau latihan yang teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga akan meningkatkan suplai oksigen keseluruh tubuh. Selain itu, olahraga akan meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel. Pada saat olahraga, anak juga akan berinteraksi dengan teman sepermainan dan mengenal aturan yang berlaku serta belajar menaatinya untuk tujuan bersama, misalnya sepak bola yang dilakukan oleh kelompok anak sekolah. f) Posisi Anak Dalam Keluarga Posisi sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak bungsu akan mempengaruhi bagaimana pola anak tersebut
  • 43. 27 diasuh dan dididik dalam keluarga. Anak tunggal tidak mempunyai teman bicara dan beraktivitas kecuali dengan orang tuanya. Oleh karena itu, kemampuan intelektual anak tunggal akan dapat lebih cepat berkembang dan mengembangkan harga diri yang positif karena secara terus-menerus berinteraksi dengan orang dewasa, yaitu orang tuanya dan mendapatkan stimulasi secara psikososial. Anak pertama biasanya mendapat perhatian penuh karena belum ada saudara yang lain. Segala kebutuhan dipenuhi. Tetapi dilain pihak biasanya orang tua dengan anak pertama belum memiliki banyak pengalaman dalam mengasuh anak dan cenderung terlalu melindungi sehingga sering kali anak tumbuh menjadi anak yang perfeksionis dan cenderung pencemas. Anak tengah berada diatara anak tertua dan anak bungsu. Orang tua biasanya sudah lebih percaya diri didalam merawat anak, bahkan cenderung agak kurang peduli. Anak punya kesempatan untuk belajar berkomunikasi dan lebih mampu beradaptasi diantara anak terbesar dan anak terkecil. Hal tersebut sering kali membuat anak lebih mandiri, tetapi biasanaya kurnag maksimal dalam pencapaian prestasi dibanding anak pertama. Sesuai dengan posisinya, anak terkecil adalah yang termuda usianya dalam keluarga dan biasanya mendapat perhatian penuh dari semua anggota keluarga sehingga membuat anak
  • 44. 28 mempunyai kepribadian yang hangat, ramah, dan penuh perhatian pada orang lain. 3. Kebutuhan Dasar Tubuh Kembang Menurut Soetjiningsih (2013) kebutuhan dasar tumbuh kembang meliputi : a. Kebutuhan Fisik-Biomedis (Asuh) Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi akan gizi dan nutrisi, kebutuhan pemberian tindakan dalam meningkatkan dan mencegah penyakit, kebutuhan akan pengobatan apabila sakit, kebutuhan akan tempat atau perlindungan yang layak, kebutuhan higiene perseorangan dan sanitasi lingkungan yang sehat, kebutuhan akan pakaian, kebutuhan kesehatan jasmani dan akan rekreasi, dan lain-lain. Kesemuanya merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pada anak. b. Kebutuhan Emosi/ Kasih Sayang (Asih) Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau memperbaiki psikologi anak. Perkembangan anak dalam kehidupan banyak ditentukan perkembangan psikologis yang termasuk didalamnya adanya perasaan kasih sayang atau hubungan anak dengan orang tua atau orang disekelilingnya karena akan memperbaiki perkembangan psikososialnya. Terpenuhinya kebutuhan ini akan meningkatkan ikatan kasih sayang yang erat (bonding) dan terciptanya basic trust (rasa percaya yang kuat).
  • 45. 29 c. Kebutuhan Akan Stimulasi (Asah) Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sesuai dengan usia tumbuh kembang. Pemenuhan kebutuhan asah (stimulasi mental) akan memperbaiki perkembangan anak sejak dini sehingga perkembangan psikososial, kecerdasan, kemandirian dan kreativitas pada anak akan sesuai dengan harapan atau usia pertumbuhan dan perkembangan. 4. Ciri Ciri Tumbuh Kembang Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu : a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinue sejak dari konsepsi sampai maturasi/ dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ- organ. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat adalah pada masa janin, masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas. c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
  • 46. 30 d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf. Contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai sistem saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktik akan menghambat kemampuan ini. e. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas. Contoh, bayi akan menggerakan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu yang menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut. f. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal. Langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembanagn menegakan kepala. g. Refleks premitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum volunter tercapai. 5. Pertumbuhan Fisik Menurut Soetjiningsih (2010), pertumbuhan fisik merupakan hasil perubahan bentuk dan fungsi dari organisme. Pertumbuhan dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu : a. Pertumbuhan janin intrauterin Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami sesorang dalam hidupnya. Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara cepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia.
  • 47. 31 Periode perinatal (dari masa kehamilan 28 minggu sampai 7 hari sebelum kelahiran) hasil konsepsi disiapkan untuk dilahirkan dan hidup diluar rahim. Periode ini dibagi menjadi periode mudghoh (embrio), periode janin dini, periode janin lanjut, periode kelahiran dan periode neonatus b. Pertumbuhan setelah lahir Pertumbuhan setelah lahir meliputi berat badan, tinggi badan, gigi, jaringan lemak organ-organ tubuh. Pertumbuhan organ tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum terdapat 4 pola petumbuhan organ yaitu : 1) Pola Umum (general preterm) 2) Pola Neural (Bram and head patream) 3) Pola Limfoid (Lympoid pattern) 4) Pola Genital (Reproduktive pattern) 6. Parameter Perkembangan Menurut Frankenburg dkk. (2007) melalui DDST (Denver Development Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu : a. Personal social (kepribadian/ tingkah laku sosial). Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
  • 48. 32 b. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dll. c. Language (bahasa) Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. d. Gross motor(perkembangan motorik kasar) Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangannya, seperti pada buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan : 1) Tingkah laku dan sosial 2) Menolong diri sendiri 3) Intelektual 4) Gerakan motorik halus 5) Komunikasi pasif 6) Komunikasi aktif 7) Gerakan motorik kasar
  • 49. 33 7. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (Usia 3-6 Tahun) a. Perkembangan Psikoseksual (Freud) Usia pra sekolah ini termasuk fase falik, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Di sini mulai mempelajari adanya perbedaan mengenai jenis kelamin perempun dan jenis kelamin laki-laki, dengan mengetahui adanya perbedaan alat kelamin, fase ini anak sering meniru ibu dan ayahnya. Misalnya dengan pakaian ayah atau ibunya secara psikologis pada fase ini mulai berkembang super ego, yaitu anak mulai berkurang sifat egosentrisnya. b. Perkembangan Psikososial Perkembangan inisiatif diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan inderanya. Arah mengembangkan keinginan dengan cara eksplorasi terhadap apa yang ada dikelilingnya. Hasil akhir yang diperoleh adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu sebagai prestasi. Perasaan bersalah akan timbul pad anak apabila anak tidak mampu berprestasi sehingga merasa tidak puas atas perkembangan yang tidak tercapai. Ericson menyatakan krisis yang dihadapi anak usia 3-6 tahun disebuat inisiatif versus rasa bersalah. 1) Orang terdekat anak usia pra sekolah adalah keluarga 2) Rasa takut yang sering terjadi antara lain: kegelapan, ditinggal sendiri, binatang besar, hantu, rasa nyeri atau mutilasi tubuh.
  • 50. 34 c. Karakteristik Fisik 1) Tinggi badan a) Pertumbuhan tinggi badan anak 5-7 cm/tahun b) Tinggi rata-rata adalah 108 cm c) Postur tidak ada lordosis lagi d) Gigi- gigi susu mulai tanggal 2) Berat Badan a) Penambahan berat badan anak kurang dari 2kg/tahun b) Berat rata-rata adalah 18kg d. Perkembangan Motorik Kasar a) Usia 3 tahun  Anak mampu Memakai dan menggati baju sendiri  Berjalan mundur  Naik turun tangga dengan kaki bergantian  Berdiri sesaat diatas satu kaki b) Usia 4 tahun  Melompat dengan satu kaki  Memanjat dan melompat  Melempar bola cukup baik c) Usia 5 tahun  Melompat melewati tali  Berlari tanpa kesulitan  Bermain lompat tali dengan cukup baik
  • 51. 35  Mainan tangkap d) Usia 6 tahun  Berlari dengan terampil  Berlari dan bermain secara bersamaan  Mulai naik sepeda  Menggambar orang lengkap dengan badan, lengan dan tungkai  Menambah ciri, seperti mulut, mata, hidung, dan rambut dalam gambar tersebut e. Perkembangan Motorik Halus a) Usia 3 tahun  Memasang manik-manik besar  Meniru gambar tanda silang dan balutan  Membuka kancing depan dan samping  Menyusun menara dengan 10 balok tanpa jatuh b) Usia 4 tahun  Menggunakan gunting  Menggunting gambar sederhana  Meniru gambar bujur sangkar c) Usia 5 tahun  Memukul kepala paku dengan palu  Mengikat tali sepatu  Dapat meniru tulisan beberapa huruf alfabet  Dapat menulis nama
  • 52. 36 d) Usia 6 tahun  Dapat memakai garpu  Mulai memakai pisau f. Perkembangan Bahasa a) Usia 3 tahun  Banyak bertanya  Berbicara saat ada maupun tidak ada orang  Menggunakan pembicaraan telegrafis (tanpa kata preposisi, kata sifat, kata keterangan, dll)  Mengucapkan konsonan berikut : d, b, t, k dan y  Menghilangkan w dari pembicaraannya  Mempunyai perbendaharaan kata sebanyak 900 kata  Memakai kalimat tiga kata (subjek-kata kerja-0bjek  Menyatakan nama sendiri  Membuat kesalahan suara spesifikm (s, sh, ch, z, th, r dan l).  Menjamakan kata-kata  Mengulangi ungkapan dan kata-kata dengan tanpa tujuan b) Usia 4 tahun  Perbendaharaan kata berjumlah 1500 kata  Menghitung sampai tiga  Menceritakan cerita panjang  Mengerti pertanyaan seerhana  Mengerti dasar hubungan sebak-akibat dari perasaan
  • 53. 37  Pembicaraanya egosentris  Membuat kesalahan suara spesifik (s, sh, ch, z, th, r dan l)  Memakai kalimat empat kata c) Usia 5 tahun  Perbendaharaan kata sebanyak 2100 kata  Memakai kalimat lima kata  Memakai kata depan dan kata penghubung  Memakai kalimat lengkap  Mengerti pertanyaan yang berkaitan dengan waktu dan jumlah (berapa banyak dan kapan)  Tetap membuat kesalahan suara  Belajar untuk berpartisipasi dalam percakapan sosial  Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu d) Usia 6 tahun  Tidak ada kesalahan suara lagi  Mengerti hubungan sebab-akibat dari keajadian fisik  Memakai bahasa sebagai media pertukaran verbal  Struktur bicara mirip bentuk dewasa  Menambah kosakata sesuai stimulasi lingkungan
  • 54. 38 g. Perilaku Sosialisasi a) Memandang orang tua sebagai figur terpenting b) Bersifat posesif, ingin maunya sendiri c) Mampu bekerja sama dengan teman sebaya dan orang dewasa. d) Meniru dan model peran orang tua dan orang dewasa lainnya. D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan menurut Notoadmodjo (2010) adalah sebagai berikut 1. Pendidikan Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka ibu akan cenderung lebih banyak dan mudah mendapatkan informasi mengenai tumbuh kembang anak baik dari orang lain maupun dari media massa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yada (2011) ditemukan bahwa kelompok ibu dengan pendidikan ≥SMA mempunyai pengetahuan yang baik dibanding dengan kelompok ibu dengan pendidikan ≤SMP. Menurut Arikunto (2006) dikatakan pendidikan rendah jika seseorang lulusan SD dan SMP/ MTS dan dikatakan pendidikan tinggi jika seseorang lulus SMA dan Perguruan Tinggi.
  • 55. 39 2. Sosial Ekonomi Status ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Individu yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi baikkemungkinan lebih memiliki pengetahuan tentang tumbuh kembang anak. Menurut sumber yang didapat dari situs resmi pemerintahan kabupaten Bekasi, Upah Minimum Kabupaten/ Kota (UMK) Kabupaten Bekasi tahun 2016 adalah sebesar Rp. 3.300.000 dan merupakan UMK tertinggi ketiga di Provinsi Jawa Barat. Status sosial ekonomi ini dikatakan rendah jika pendapatan keluarga dalam satu bulan dibawah UMK Kabupaten Bekasi yaitu Rp. 3.300.000 dan dikatkan tinggi jika pendapatan keluarga mencapai UMK. 3. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan dalam hal ini termasuk dukungan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan adalah salah satu cara untuk memperkenalkan kesehatan kepada seseorang dimana mereka menjadi fasilitator melalui acara-acara kegiatan, penyuluhan ataupun melalu seminar-seminar kesehatan dalam upaya memberikan pengetahuan, dengan adanya dukungan dari tenaga kesehatan akan berpengaruh terhadap pengetahuan seorang ibu.
  • 56. 40 4. Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir sesorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Usia ibu saat pertama kali mempunyai anak berpengaruh terhadap pengetahuan tentang tumbuh kembang anak. Menurut BKKBN usia ideal perempuan untuk menikah dan mempunyai anak adalah minimal berusia 21 tahun, karena secara kesehatan perempuan dengan usia 21 tahun memiliki fisik, mental dan aspek sosial yang baik dan sehat. Sedangkan perempuan pertama kali mempunyai anak dengan usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 37 tahun termasuk tidak ideal. Seperti teori Nursalam dan Siti Pariani (2002) menyatakan bahwa semakin cukup umur/ tingkat pematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir, belajar, bekerja sehingga pengetahuannya akan bertambah.
  • 57. 41 E. Kerangka Teori Kerangka teori ini berguna sebagai landasan untuk pembuatan kerangka konsep penelitian karena disusun berdasarkan teori yang ditemukan di dalam tinjauan teoritis. Gambar 2.1 Kerangka Teori s Sumber Modifikasi : Notoadmodjo(2010) 1. Pendidikan 2. Mass media 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia Pengetahuan
  • 58. 42 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS Kerangka konsep menguraikan konsep yang menjadi panduan dalam penelitian dan variabel yang tepat dalam penelitian. Tujuannya yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016. A. Kerangka Konseptual Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Kerangka konsep membahas saling ketergantungannya antar variabel, yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau yang akan diteliti (Sekaran, 2006). Menurut Burns dan Grove (2009) kerangka konsep merupakan sesuatu yang abstrak yang menuntun suatu objek untuk menentukan identitas dan pengertiannya. Dari teori Notoadmodjo (2010) bahwa variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan, sosial ekonomi, lingkungan, dan usia, serta variabel terikatnya yaitu pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
  • 59. 43 Gambar 3.1 Kerangka Konsep Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Variabel Independent Variabel Dependent 1. Pendidikan 2. Status Ekonomi 3. Lingkungan 4. Usia Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak
  • 60. 44 B. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, dan memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Menurut Aziz Alimul Hidayat 2007 definisi operasional adalah menyatakan bahwa definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian sedangkan cara pengkuran merupakan suatu cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian NO Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala Variabel Dependent 1 Pengetahuan tentang Tumbuh Kembang Anak Hasil penginderaan responden, atau hasil tahu terhadap objek melalui indera yang dimiliki responden, mengenai proses Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner 0. Kurang, jika skor yang didapat oleh responden dalam menjawab kuesioner < mean (15,69) Ordinal
  • 61. 45 tumbuh kembang anak 1. Baik, jika skor yang didapat oleh responden dalam menjawab kuesinoer ≥ mean (15,69) Variabel Independent 1 Pendidikan Pendidikan formal tertinggi yang dicapai oleh responden berdasarkan kepemilikan ijazah. Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner 0. Rendah. Jika ≤ SMP. 1. Tinggi. Jika ≥ SMA (Arikunto, 2006) Ordinal 2 Status Ekonomi Penghasilan/ keuangan yang didapat oleh Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner 0. Rendah. Jika penghasilan keluarga sebulan < Rp. 3.300.000 Ordinal
  • 62. 46 keluarga dalam satu bulan. (UMK Kab. Bekasi) 1. Tinggi. Jika penghasilan keluarga dalam sebual ≥ Rp. 3.300.000 (UMK Kab. Bekasi) 3 Lingkungan Segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan dalam hal ini adalah dukungan tenaga kesehatan. Yakni dukungan dalam Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner 0. Lingkungan kurang mendukung, jika skor yang di dapat < mean (6,09). 1. Lingkungan mendukung, jika skr yang didapat ≥ mean (6,09). Ordinal
  • 63. 47 pemberian informasi. 4 Usia Lama waktu hidup responden dalam tahun dimulai sejak lahir sampai dilakukan pengambilan data Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner 0. jika usia ibu pertama mempunyai anak < 21 dan >37 tahun 1. jika usia pertama mempunyai anak 21 – 37 tahun Ordinal C. Hipotesis 1. Ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. 2. Ada hubungan antara status ekonomi dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. 3. Ada hubungan antara lingkungan dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. 4. Ada hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.
  • 64. 48 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko (penyebab) dengan efek (akibat) melalui cara pendekatan observasi dan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat yang akan diteliti adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. Sedangkan variabel bebas yang akan diteliti adalah pendidikan, status ekonomi, lingkungan dan usia. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak yang beusia 4-6 tahun di TK AL-Mukarromah Desa
  • 65. 49 Karang Baru, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang berjumlah 80 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (A. Aziz Alimul Hidayat, 2007). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak yang berusia 4-6 tahun di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang utara Kabupaten Bekasi yang berjumlah 80 orang. Adapun karakteristik responden sebagai berikut :  Ibu yang mempunyai anak usia 4-6 tahun di TK AL-Mukarromah  Responden merupakan ibu kandung anak  Bersedia menjadi responden 3. Tekhnik Pengambilan Sampling Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh atau total sampling, cara ini dilakukan karena populasi responden kecil, sehingga seluruh populasi responden tersebut diambil untuk dijadikan sampel penelitian. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel (A. Aziz Alimul Hidayat, 2007).
  • 66. 50 C. Variabel Penelitian Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain) (Nursalam, 2003). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independent dan variabel dependent. 1. Variabel Independent Variabel independent (variabel bebas) adalah variabel yang nilainya menentukan nilai lain. Variabel independent (bebas) dalam penelitian ini adalah pendidikan, status ekonomi, lingkungan dan usia. 2. Variabel Dependent Variabel dependent (variabel terikat) adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel bebas. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. D. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016.
  • 67. 51 E. Prosedur Pengumpulan Data 1. Langkah Pengumpulan Data a. Menyerahkan surat izin penelitian yang sudah di stempel oleh institusi kepada pihak TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. b. Memberi penjelasan kepada pihak TK AL-Mukarromah tentang tujuan penelitian tersebut. c. Memberi penjelasan kepada responden dan bila bersedia menjadi responden, maka peneliti mempersilahkan kepada responden untuk menandatangani surat perjanjian penelitian. d. Responden diberi penjelasan tentang cara pengisian kuesioner dan dipersilahkan bertanya apabila ada yang kurang dipahami. e. Waktu yang diberikan untuk mengisi kuesioner adalah 30 menit. f. Setelah semua pertanyaan selesai diisi, kuesioner diambil dan dikumpulkan oleh peneliti sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk dianalisis. g. Peneliti hendak mengakhiri pertemuan dengan responden. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu kumpulan materi atau kumpulan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti.
  • 68. 52 3. Instrument Penelitian/ Alat Pengumpul Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yaitu berupa lembaran berisi pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan peneliti dengan mengacu kepada kerangka konsep. Kuesioner diberikan langsung kepada responden yang telah dipilih yaitu seluruh ibu yang mempunyai anak di TK AL-Mukarromah. Kuesioner yang telah dibuat mencakup karakteristik responden yaitu ibu yang mempunyai anak balita dan beberapa variabel yang akan diteliti, yaitu variabel independent yang terdiri dari pendidikan, status ekonomi, lingkungan, dan usia. Bentuk Skala yang digunakan pada variabel pengetahuan dan lingkungan menggunakan skala Guttman yaitu di beri nilai 0 (ya/benar), nilai 1 (tidak/salah) pada pertanyaan unfavourabel, dan sebaliknya pada pertanyaan favourabel diberi nilai 0 (tidak/salah) dan nilai 1 (ya/benar). Pada variabel pendidikan, sosial ekonomi dan usia berupa pilihan dan isian langsung. 4. Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah dipilih oleh peneliti. 5. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian sebaiknya peneliti melindungi responden dengan memperhatikan aspek etika dan berpegang teguh pada prinsip
  • 69. 53 penelitian. Menurut Poli & Back (2006) prinsip-prinsip etika yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian adalah : 1. Self Determination Responden diberikan kebebasan untuk menentukan turut serta atau tidak dalam penelitian tanpa memberikan sanksi apapun. 2. Anonymity and confidentiality Prinsip anonymity dilakukan peneliti dengan tidak mencantumkan nama responden dalam kuesioner dan konsep confidentiality dilakukan peneliti dengan tidak mempublikasikan keterikatan informasi yang diberikan dengan identitas responden, sehingga dalam analisis dan penyajian data hanya mendeskripsikan karakteristik responden. 3. Privacy Peneliti menjamin privacy responden dan menjunjung tinggi harga diri responden. Peneliti dalam berkomunikasi dengan responden tidak menanyakan hal-hal yang dianggap sebagai privacy bagi responden kecuali yang berkaitan dengan penelitian namun tetap mengedepankan rasa penghormatan dan melalui persetujuan responden. 4. Justice Peneliti berlaku adil untuk semua, yang merupakan prinsip moral dengan mementingkan keadilan dalam bersikap maupun dalam medistribusikan sumber daya.
  • 70. 54 5. Protection from discomport and harm Penelitian dilakukan sebaiknya tidak mengakibatkan penderitaan terhadap responden baik fisik maupun psikis. Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk menyampaikan ketidaknyamanan dan tidak melanjutkan pengisian kuesioner bila mengalami ketidaknyamanan atau penurunan kesehatan. 6. Informed Concent (IC) Sebelum penelitian dilakuakan, peneliti memberikan informasi secara lengkap tentang penelitian yang akan dilakukan dan memberikan kebebasan untuk berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Jika responden bersedia maka responden diminta untuk menandatangani informed concent. F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Validitas menunjukan ketepatan pengukuran suatu instrumen, artinya suatu instrumen dikatakann valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Kelana, 2011). Untuk menguji validitas dan reliabilitas alat, peneliti melakukan uji coba kuesioner. Tujuannya adalah untuk mengetahui pelaksanaannya yaitu pada bulan Agustus 2016. Uji validitas dan reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS (Statistical Product and Service Solution versi 23). Dalam penelitian ini untuk diuji validitasnya diambil sebagian responden di TK
  • 71. 55 Islam Permata Desa Sukarukun Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang berjumlah 30 orang. Uji kuesioner dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada responden sesuai karakteristik yang telah ditentukan peneliti. Uji coba dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman responden terhadap pernyataan- pernyataan yang ada dalam kuesioner dan validitas pernyataan dari kuesioner yang telah dibuat. Dari hasil uji kuesioner maka dapat ditentukan beberapa pernyataan yang dikurangi ataupun disesuaikan. Tinggi rendahnya validitas suatu alat ukur dilihat dari besar kecilnya varian kesalahannya. Semakin kecil varian kesalahan suatu alat ukur, semakin tinggi pula validitasnya (Azwar, 2007). Untuk menguji validitas menggunakan pearson product moment Rumus Tekhnik Product Moment Correlation Keterangan : r = koefisien validitas item yang dicari N = jumlah responden X =Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item ∑X = Jumlah skor dalam variabel X ∑Y =Jumlah skor dalam variabel Y ∑X2 = Jumlah Kuadrat masing-masing skor X r = N (∑X.Y)  (∑X.∑Y) √[N. ∑X2  (∑X)2] [N. ∑Y2  (∑Y)2]
  • 72. 56 ∑Y2 = Jumlah Kuadrat masing-masing skor Y ∑XY = Jumlah perkalian variabel XY Bila hasil r hitung lebih besar dibandingkan r tabel dengan taraf signifikan 5% maka kuesioner dikatakan valid dan dapat dipakai untuk meneliti. Maka sebaliknya bila r hitung kuesioner lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari kuesioner. Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Reliabilitas menunjukan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika instrumen digunakan kembali secara berulang (Kelana Kusama Dharma, 2011). Untuk menguji reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s. Standar yang digunakan dalam menetukan reliabel atau tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan nilai r hitung diwakili alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak dengan melihat besarnya alpha. Cronbach’s Alpha diperoleh dengan rumus Keterangan : r = Koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha) k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal. r=[ 𝑘 (𝑘−1) ] [1- Σ𝜎 𝑏2 𝜎 𝑡2 ]
  • 73. 57 Σ𝜎 𝑏 2 = Total Varians butir 𝜎 𝑡 2 = total varians Tingkat reliabilitas dengan metode alpha cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0-1. Apabila skala alpha tersebut dikelompokan kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat dipresentasikan seperti tabel berikut Tabel 4.1 Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabel 0,00 sd 0,20 Kurang Reliabel >0,20 sd 0,40 Agak Reliabel >0,40 sd 0,60 Cukup Reliabel >0,60 sd 0,80 Reliabel >0,80 sd 1,00 Sangat Reliabel Arikunto (2006). Hasil uji validitas dan reliabilitas : 1. Menentukan nilai df yang dibutuhkan dengan rumus df=n-2. Karena jumlah responden yang dilakukan pada uji validitas dan reliabilitas sebanyak 30 maka df nya adalah 30-2=28. Kemudian meliahat tabel r (Product Moment) pada df=28 dan α=5% untuk uji dua sisi setara dengan 0,3061.
  • 74. 58 2. Membandingkan nilai r tabel dengan hasil analis. Nilai r hasil masing-masing pernyataan dapat dilihat pada Correted Item Total Correlation, dimana jika r hasil > r tabel (0,3061), maka pernyataan tersebut valid. 3. Selanjutnya setelah diketahui butir pernyataan yang valid dan tidak valid maka melakukan lagi tahap analisa validitas dengan tidak memasukan/ menganalisa butir pernyataan yang tidak valid. Dengan demikian untuk mengetahui uji reliabilitas, dapat dilihat dari hasil uji validitas tahap kedua yang menunjukan semua butir pernyataan valid. 4. Nilai r reliabilitas dapat dilihat pada nilai alpha pada uji validitas tahap kedua. Apabila nila alha > r tabel, maka pernyataan tersebut reliabel. Tabel 4.2. Tabel nilai koefisien korelasi “r” Product Moment dan Pearson df Nilai “r” Taraf Signifikasi Df Nilai “r” Taraf Signifikasi Df Nilai “r” Taraf Signifikasi 0,05 0,05 0,05 1 0,9969 11 0,5529 21 0,4132 2 0,9500 12 0,5324 22 0,4044 3 0,8783 13 0,5140 23 0,3961 4 0,8114 14 0,4973 24 0,3882 5 0,7545 15 0,4821 25 0,3809 6 0,7067 16 0,4683 26 0,3739 7 0,6664 17 0,4555 27 0,3673 8 0,6319 18 0,4438 28 0,3610 9 0,6021 19 0,4329 29 0,3550 10 0,5760 20 0,4227 30 0,3494
  • 75. 59 Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner setiap variabel. Uji validitas dilakukan peneliti pada responden yang kriterianya sama dengan yang akan peneliti lakukan untuk penelitian dan dilakukan pada responden yang bukan akan diteliti. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 responden uji validitas kuesioner. Dari variabel pengetahuan dengan 29 pertanyaan kuesioner didapatkan 25 pertanyaan yang mempunyai nilai valid dan 4 pertanyaan yang tidak valid, dimana hasil nilai Corrected Item Total Correlation (r hitung) berada di atas nilai r tabel (0,3610) dengan nilai alpha cronbach 0,912 (sangat reliabel), Pada variabel lingkungan yang terdiri dari 12 pertanyaan yang dilakukan pada 30 responden didapatkan 10 pertanyaan yang mempunyai nilai valid dengan nilai alpha cronbach 0,886 (sangat reliabel). Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Variabel Pertanyaan / Pernyataan NO r Hasil r Tabel Kesimpulan Alpha Cronbach Kesimpulan Pengetahuan P1 0,544 0,3610 Valid 0,912 Sangat ReliabelP2 0,574 0,3610 Valid P3 0,487 0,3610 Valid P4 0,636 0,3610 Valid P5 0,510 0,3610 Valid P6 0,214 0,3610 Tidak Valid P7 0,544 0,3610 Valid P8 0,565 0,3610 Valid
  • 76. 60 P9 0,470 0,3610 Valid P10 0,544 0,3610 Valid P11 0,565 0,3610 Valid P12 0,323 0,3610 Tidak Valid P13 0,470 0,3610 Valid P14 0,460 0,3610 Valid P15 0,530 0,3610 Valid P16 0,544 0,3610 Valid P17 0,544 0,3610 Valid P18 0,575 0,3610 Valid P19 0,178 0,3610 Tidak Valid P20 0,470 0,3610 Valid P21 0,544 0,3610 Valid P22 0,090 0,3610 Tidak Valid P23 0,565 0,3610 Valid P24 0,539 0,3610 Valid P25 0,511 0,3610 Valid P26 0,438 0,3610 Valid P27 0,461 0,3610 Valid P28 0,565 0,3610 Valid P29 0,461 0,3610 Valid Lingkungan P1 0,688 0,3610 Valid 0,886 Sangat ReliabelP2 0,712 0,3610 Valid P3 0,688 0,3610 Valid P4 0,279 0,3610 Tidak Valid P5 0,279 0,3610 Tidak Valid P6 0,466 0,3610 Valid P7 0,534 0,3610 Valid P8 0,365 0,3610 Valid P9 0,688 0,3610 Valid P10 0,495 0,3610 Valid P11 0,534 0,3610 Valid P12 0,927 0,3610 Valid
  • 77. 61 G. Pengolahan Data Kegiatan pengolahan data dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data selesai dilakukan, kegiatan pengolahan data memiliki tahapan antara lain: 1. Editing Data Data editing adalah kegiatan memeriksa data, kelengkapan, kebenaran pengisian data, keseragaman, keterbacaan tulisan dan konsistensi data berdasarkan tujuan penelitian. Pada tahap ini dilakukan tahap pemeriksaan lembar jawaban kuesioner terlebih dahulu, apakah telah sesuai seperti yang diharapkan yaitu dengan memeriksa dan mengamati semua jawaban untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner telah terjawab semua, serta melihat kelengkapan agar tidak mengganggu dalam proses pengolahan data selanjutnya. 2. Coding Data Coding adalah pemberian kode pada data yang berskala nominal dan ordinal. Kodenya berbentuk angka/ numerik/ nomor, bukan simbol karena hanya angka yang dapat diolah secara statistik dengan program komputer. Tahap ini bertujuan untuk memudahkan penelitian dalam mengolah data. Caranya dengan memberikan kode pada lembar kuesioner. Pada variabel dependent diberi kode 0 untuk pengetahuan kurang dan 1 untuk pengetahuan baik. Pada variabel independent, untuk variabel pendidikan rendah diberi kode 0, dan pendidikan tinggi diberi kode 1, variabel usia <21 dan > 37 tahun diberi kode 0, dan usia 21 sampai 37 diberi kode 1, variabel lingkungan diberi kode 0 untuk lingkungan kurang
  • 78. 62 dukungan, dan kode 1 untuk dukungan mendukung, variabel status ekonomi diberi kode 0 untuk ekonomi rendah, dan diberi kode 1 untuk ekonomi tinggi. 3. Entry Data Entry data adalah memasukan data yang telah di beri kode ke dalam program komputer agar mudah dianalisis. 4. Cleaning Data Dalam cleaning data dilakukan proses pembersihan data sebelum diolah secara statistik agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan analisis lebih lanjut. Caranya adalah memeriksa kembali untuk memastikan bahwa data bersih dari kesalahan, baik kesalahan dalam pemberian kode maupun dalam membaca kode dan diharapkan data tersebut benar-benar siap untuk dianalisis. H. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan pada variabel pengetahuan dan variabel lingkungan. Tekhnik ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai indeks skewness dengan standar error, apabila hasil perbandingan tersebut berada pada niali -2 sampai dengan +2 berarti data tersebut berdistribusi normal sehingga titik potongnya menggunakan nilai mean. Apabila hasil perbandingan tersebut < -2 atau > +2 berarti data tersebut
  • 79. 63 menunjukan tidak berdistribusi normal dan titik potongnya menggunakan nilai median Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Mean Min Skewness/ Std error Kesimpulan Median Max Normalitas SD Pengetahaun Ibu Tentang Tumbuh Kembang 15,69 11 0,295/0,269 Berdistribusi Normal 15,00 19 1,096 1,666 Lingkungan 6,09 4 0,319/0,269 Berdistribusi Normal 6,00 8 1,185 0,860 Tabel 5.1 diatas merupakan hasil uji normalitas data, menunjukan bahwa rata-rata pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak adalah 15,69 dengan median 15,00 dan standar deviasi 1,666. Nilai terendah yang diperoleh responden adalah 11 dan nilai tertinggi memperoleh nilai 19. Nilai perbandingan statistic ratio skewness dengan standar error adalah 1,096 menunjukan nilai tersebut mempunyai nilai < 2 dan > -2 artinya data responden tentang pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak berdistribusi normal sehingga cut of point menggunakan niali mean (15,69). Nilai rata-rata variabel lingkungan yang diperoleh responden adalah 6,09 dengan median 6,00 serta standar deviasi 0,860. Nilai terendah yang diperoleh responden adalah 4 dan nilai tertinggi memperoleh nilai 8. Nilai perbandingan statistic ratio skewness dengan standar error adalah 1,185
  • 80. 64 menunjukan nilai tersebut mempunyai nilai < 2 dan > -2 artinya data responden tentang lingkungan berdistribusi normal sehingga cut of point menggunakan nilai mean (6,09). I. Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui analisa univariat dan bivariat menggunakan uji statistik. 1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan besarnya proporsi dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus : Keterangan : P = Presentase f = Prekuensi n = sampel 2. Analisis Bivariat Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Analisis yang digunakan sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan dan skala data dari variabel yang diteliti karena variabel independent dan dependent berskala ordinal P= ƒ 𝑛 𝑥 100%
  • 81. 65 dan ordinal. Maka analisis bivariat yang digunakan adalah analisis chi- square (kai kuadrat). Adapun rumusnya sebagai berikut : Keterangan : x² = Chi Square (Kai Kuadrat) 0𝑖 = Observered (frekuensi yang diamati) 𝐸𝑖 =Expected (frekuensi harapan) (Sabri, 2006) Untuk mengetahui nilai P-Value tergantung pada besarnya derajad kebebasan (degree of freedom) yang dinyatakan dalam rumus : Keterangan : b=Jumlah Baris didalam tubuh tabel silang k = Jumlah kolom di dalam tubuh silang Confidence Interval (CI) yang digunakan adalah 95% maka alpha yang didapatkan adalah 5% (0,05). Ini adalah tingkat kepercayaan terhadap penelitian dibidang kesehatan khususnya keperawatan. Untuk melihat 𝑥2 = ∑ (0𝑖 − 𝐸𝑖)² 𝐸𝑖 𝑛 𝑖−1 Df = (b-1) (k-1)
  • 82. 66 kesimpulan dari nilai P-value dengan nilai tingkat kepercayaan terhadap penelitian ini menurut Hastono (2007) adalah : 1. Jika nilai P-value lebih kecil dari α (P≤0,05) maka hipotesis nol ditolak artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel yang diteliti. 2. Jika nilai P-value lebih besar dari α (P≥0,05) maka hipotesis nol gagal ditolak menunjukan bahwa hasil yang didapatkan tidak bermakna, berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Menurut Hastono (2007) Berdasarkan hasil uji Chi-Squere dapat dilihat pada kotak Chi-Squere Test yang diperoeleh, kemudian data diolah atau dianalisis dengan menggunakan SPSS 23 dengan ketentuan pembacaan sebagai berikut : 1) Bila pada tabel 2X2 dijumpai nilai harapan (Have Expected) kurang dari lima, maka yang digunakan adalah “Fisher Exact Test”. 2) Bila pada tabel 2X2 tidak dijumpai nila harapan (Have not Expected) lebih dari lima maka yang digunakan adalah “Continuity Correction”. 3) Bila tabel lebih dari 2X2 misalnya 3X2, 3X3 dan sebagainya, maka digunakan uji “Pearson Chi-Square”. 3. Odds Ratio Hasil dari uji Chi-Square hanya dapat menyimpulkan ada atau tidaknya perbedaan proporsi antar kelompok yang memiliki risiko lebih besar terhadap kelompok lain. Penelitian yang menggunakan desain Cross Sectional adalah untuk mengetahui derajad hubungan dua
  • 83. 67 variabel digunakan Odds Ratio (OR). Nilai OR merupakan estimasi untuk terjadinya Out Come sebagai pengaruh adanya variabel independent. Perubahan unit variabel independent menyebabkan perubahan sebesar nilai OR pada variabel, dan estimasi Confidence Interval (CI), OR ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95%. Adapun rumus Odds Ratio adalah : Keterangan : a=kasus yang mengalami pajanan b= kontrol yang mengalami pajanan c=kasus yang tidak mengalami pajanan d=kontrol yang tidak mengalami pajanan Cara menginterpretasikan Odds Ratio adalah sebagai berikut : OR=1 : Artinya bukan sebagai faktor risiko OR<1 : Artinya memiliki proteksi atau perlindungan. OR>1 : Artinya sebagai faktor risiko OR = 𝑎.𝑑 𝑏.𝑐
  • 84. 68 BAB V HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Profil TK AL-Mukarromah Lokasi penelitian ini adalah Taman Kanak-Kanak (TK) AL- Mukarromah yang terletak di jalan RE. Martadinata. A NO 45 Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. TK AL- Mukarromah berada dalam lingkup Yayasan AL-Mukarromah Cikarang (YMC) yang berdiri sejak tahun 2005. Hingga baru pada tahun 2008 TK AL-Mukarromah terakreditasi A dengan No akta pendirian 422-017/ SKTK/ 2005. TK AL-Mukarromah dibangun diats tanah seluas 3785 m2 dan memiliki bangunan 1000 m2 dengan ststus kepemilikan pribadi dengan no sertifikat tanah 1252. Jumlah murid TK AL-Mukarromah pada tahun ajaran 2015/ 2016 sebanyak 80 orang, yang terdiri dari kelas TK A dengan usi 4-5 tahun sebanyak 28 orang, dan TK B dengan usi 5-6 tahun berjumlah 52 orang yang terbagi dalam dua kelas. Jumlah tenaga pengajar TK AL- Mukarromah sebanyak enam, satu guru komputer, satu guru kesenian, satu staf Tata Usaha dan 1 Kepala Sekolah dengan latar belakang pendidikan D2 dan S1.
  • 85. 69 TK AL-Mukarromah terdiri dari satu ruang kepala sekolah, kantor/ ruang guru dan TU, 3 ruang kelas untuk Kegiatan belajar, satu ruang komputer dan satu ruang kegiatan ekskul. 2. Visi, Misi dan Tujuan TK AL-Mukarromah a. Visi Terwujudnya Anak yang Beriman, Bertaqwa, Cerdas dan Disiplin b. Misi  Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sejak dini  Berupaya menggali kemampuan potensi peserta didik  Memgembangkan dan memperluas potensi peserta didik menjadi generasi yang Taklif (siap, sanggup, dan bertanggung jawab). c. Tujuan Pembangunan sekolah Taman Kanak-Kanak AL-Mukarromah bertujuan memperkenalkan dan menanamkan dasar-dasar agama Islam yang perlu dilakukan sejak usia sekolah TK. Pada usia ini sangat tepat untuk meletakan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan :  Nilai agama dan moral  Fisik/ motorik (motorik kasar dan motorik halus serta kesehatan fisik  Kognitif
  • 86. 70  Sosial Emosional  Nilai-nilai pendidikan karakter. 3. Deskripsi Sampel yang Diteliti Dalam penelitian ini, populasi responden yang diteliti adalah seluruh ibu yang mempunyai anak di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016 mulai dari usia anak 4 tahun sampai dengan 6 tahun yang berjumlah 80 orang Sampel yang diambil adalah sampel jenuh atau total sampling yaitu seluruh ibu yang mempunyai anak di TK AL-Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016 mulai dari usia anak 4 tahun sampai dengan 6 tahun yang berjumlah 80 orang. Rancangan penelitian yang dilakukan peneliti adalah menggunakan rancangan cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer yaitu peneliti mengumpulkan data langsung dengan menggunakan kuesioner yang berlangsung selama 2 hari pada bulan Agustus 2016. Setelah data terkumpul, kemudian data diolah secara bertahap dimuali dari tahap editing, coding, entry dan cleaning. Dalam tahap editing, dilakukan pengecekan isian kuesioner dengan melihat jawaban yang terdapat dalam kuesioner sudah lengkap terisi dan jelas. Selanjutnya tahap coding yaitu pemberian kode untuk mempermudah saat memasukan data kedalam program SPSS dalam komputer. Tahap selanjutnya adalah
  • 87. 71 entry yaitu memasukan data dan kemudian melakukan tahap cleaning data yaitu memeriksa kembali data yang sudah di entry untuk memastikan data bersih dari kesalahan. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis univariat dengan membuat distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti. Kemudian melakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square, karena variabel bebas dan variabel terikat memiliki skala data kategorik. B. Hasil Analisis Data Hasil analisis data dalam penelitian ini meliputi hasil analisis univariat dan hasil analisis bivariat. 1. Hasil Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran/ deskripsi variabel- variabel penelitian. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan variabel bebas terdiri dari pendidikan, sosial ekonomi, lingkungan dan usia. Berikut adalah hasil analisis univariat :
  • 88. 72 Tabel 5.1 Hasil Analisis Univariat NO Variabel Kategori Jumlah Persentasi Dependent 1 Pengetahuan Kurang 44 55 Baik 36 45 Independent 1 Pendidikan Rendah 43 53,8 Tinggi 37 46,2 2 Status Ekonomi Rendah 45 56,3 Tinggi 35 43,7 3 Lingkungan Kurang mendukung 46 57,5 Mendukung 34 42,5 4 Usia <21 dan > 37 tahun 33 41,3 21 sampai 37 tahun 47 58,7 Dari tabel 5.1 diatas menunjukan jumlah responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 44 responden (55%) sedangkan responden dengan pengetahuan baik sebanyak 36 responden (44%). Pendidikan rendah sebanyak 43 responden (53,8%) sedangkan responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 37 responden (46,3%). Ekonomi rendah sebanyak 45 responden (56,3%) sedangkan responden dengan ekonomi tinggi sebanyak 35 responden (43,7%). Responden dengan lingkungan kurang mendukung sebanyak 46 responden (57,5%) sedangkan responden dengan lingkungan mendukung sebanyak 34 responden (42,5%). Jumlah responden dengan usia <21 dan >37 tahun sebanyak 33
  • 89. 73 responden (41,3%) sedangkan responden dengan usia 21 sampai 37 tahun sebanyak 47 responden (58,7%). 2. Hasil Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square, karena kedua variabel (variabel independen dan variabel dependen) berjenis skala kategorik. Dibawah ini disajiakan hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square untuk 4 variabel independen yakni pendidikan, status ekonomi, lingkungan dan usia dengan variabel dependen yaitu pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. a. Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Tabel 5.2 Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Di TK AL-Mukarromah Variabel Kategori Pengetahuan Total P Value OR CI 95 % Kurang Baik 0 1 Pendidikan N % N % N % 0 Rendah 29 67,4 14 32,6 43 100 0,029 3,038 (1,217- 7,587) 1 Tinggi 15 40,5 22 59,5 37 100 Jumlah 44 55,0 36 45,0 80 100
  • 90. 74 Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, hasil analisis bivariat menunjukan dari jumlah responden 80 orang, diperoleh sebanyak 44 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan 36 responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Dari 44 responden yang memiliki pengetahuan kurang tersebut 29 responden diantaranya berpendidikan rendah dan 15 responden lainnya berpendidikan tinggi. Dari 36 responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat 14 responden dengan pendidikan rendah dan 22 responden berpendidikan tinggi. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai P= 0,029 (P<0,05). Berdasarkan nilai P value maka Hₒ ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL- Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR yakni 3,038 (1,217-7,587) yang artinya orang dengan pendidikan rendah 3,038 kali lebih berisiko memiliki pengetahuan kurang dibandingkan dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi.
  • 91. 75 b. Hubungan Ekonomi dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Tabel 5.3 Hubungan Ekonomi dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Di TK AL-Mukarromah Variabel Kategori Pengetahuan Total P Value OR CI 95 % Kurang Baik 0 1 Ekonomi N % N % N % 0 Rendah 30 66,7 15 33,3 45 100 0,031 3,000 (1,199- 7,508) 1 Tinggi 14 40,0 21 60,0 35 100 Jumlah 44 55,0 36 45,0 80 100 Berdasarkan tabel 5.3 diatas menunjukan hubungan ekonomi dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, hasil analisis bivariat menunjukan dari jumlah responden 80 orang, diperoleh sebanyak 44 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan 36 responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Dari 44 responden yang memiliki pengetahuan kurang tersebut 30 responden diantaranya memiliki ekonomi rendah dan 14 responden lainnya memiliki ekonomi tinggi. Dari 36 responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat 15 responden dengan ekonomi rendah dan 22 responden memiliki eknomi tinggi. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai P= 0,031 (P<0,05). Berdasarkan nilai P value maka Hₒ ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ekonomi dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak di TK AL-
  • 92. 76 Mukarromah Desa Karang Baru Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2016. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR yakni 3,000 (1,199-7,508) yang artinya orang dengan ekonomi rendah 3,000 kali lebih berisiko memiliki pengetahuan kurang dibandingkan dengan orang yang memiliki ekonomi tinggi. c. Hubungan Lingkungan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Tabel 5.4 Hubungan Lingkungan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Di TK AL-Mukarromah Variabel Kategori Pengetahuan Total P Value OR CI 95 % Kurang Baik 0 1 Lingkungan N % N % N % 0 Kurang mendukung 31 67,4 15 32,6 46 100 0,018 3,338 (1,322- 8,432) 1 Mendukung 13 38,2 21 61,8 34 100 Jumlah 44 55,0 36 45,0 80 100 Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan hubungan lingkungan dengan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, hasil analisis bivariat menunjukan dari jumlah responden 80 orang, diperoleh sebanyak 44 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan 36 responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Dari 44 responden yang memiliki pengetahuan kurang tersebut 31 responden diantaranya memiliki lingkungan yang kurang mendukung dan 13 responden