1. Sinta Febrianti XI DG (30)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah yang sudah memberi nikmat berupa kesehatan
hingga hari ini.
Tidak lupa selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga,
para sahabat, sampai kepada kita umatnya yang mudah-mudahan selalu taat mengikuti sunah-
sunahnya.
Dalam kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan satu hadis yang maknanya begitu mendalam
mengenai salat.
Isi hadis itu berbunyi:
“Sholat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya, maka sungguh ia telah menegakkan agama
(Islam) itu dan barang siapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.”
(Baihaqi).
Hadis di atas menggambarkan betapa pentingnya salat. Bahkan salat diibaratkan sebagai tiang atau
pondasi agama.
Bayangkan saja bila rumah didirikan tanpa pondasi, apakah rumah itu bisa berdiri tegak?
Tentu saja jawabannya tidak!
Pun demikian dengan Agama Islam, jika kita tak mendirikan salat, ruh Islam di dalam diri seorang
muslim akan mudah roboh.
Bahkan dalam hadis lain Nabi Muhammad pernah bersabda:
“Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah perhatian kepada
sholatnya. Jika sholatnya baik, dia akan beruntung (dalam sebuah riwayat disebutkan dia akan
berhasil). Dan jika sholatnya rusak, dia akan gagal dan merugi.” (Thabrani).
Maka artinya, salat merupakan ibadah wajib yang tak bisa kita tinggalkan begitu saja.
Sebab ia adalah tiang agama dan merupakan amalan yang akan Allah hisab pertama kali di akhirat
kelak.
Itulah materi kultum singkat tentang salat. Semoga ada manfaatnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
2. Waqih Nuriyanti XI DG (34)
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah yang telah memberikan karunia kepada
kita semua.
Shalawat serta salam tidak lupa kita hanturkan kepada Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wassallam
yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti saat ini.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membawakan kultum mengenai "Keutamaan Al-Qur'an"
Al-qur'an adalah Mukjizat Nabi Muhammad yang terbesar, di dalamnya terdapat banyak hikmah, serta
petunjuk dan pengajaran. Ia mencakup segala aspek kehidupan, bahkan konsep kehidupan yang
terbaik. Ketinggian dan kekuatannya melebihi gunung, sebagaimana dalam surah Al-hasyr (59) ayat
21.
Allah Ta'ala berfirman :
لَوْ انَْلَنا اذَا ل
َْا َْاَْٰا عَلى لَبلٍ رَّلَاياْْ اَاشِاا ل
تاََاىشًا لَْشًَ ل
ششيَِا ل
ش ه
ِ ل
وَشلاوَ ل
اباََْ َ ا ااضل ش
َْهن لش
الشلنْ ل
َعاضلاْ ل
ْ َواْرواي
yang artinya "Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan
itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir."
Bilamana gunung yang besar dan keras bahkan tuli, kalau saja ia mendengar dan memahami Al-Qur'an,
lalu mentadabburi isi kandungannya. Pasti dia tunduk karena rasa takutnya kepada Allah.
Lantas bagaimana dengan kita?
Sudahkah kita tunduk dan patuh kepada Allah?
Sudahkah kita memahami dan mentadabburi kandungannya, kemudian mengamalkannya?
Maka dari itu, kita sebagai manusia yang telah disampaikan ayat-ayat suci Al-qur'an, harus tunduk dan
patuh kepada Allah. Serta menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan.
Sekian penyampaian kultum dari saya, semoga Allah mengizinkan kita untuk dapat bersahabat baik
dengan Al-Qur'an.
Mohon maaf atas segala kekurangan, nuun walqalami Wamaa Yasthurun.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
3. Isti Widianti XI DG (19)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah pada pagi yang cerah ini Allah melimpahkan rahmat dan berkah kepada kita sehingga
kita dimudahkan untuk menimba ilmu di majelis ini. Semoga shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarga dan seluruh pengikutnya. Aamiin.
Saudaraku yang dirahmati Allah, sedekah adalah amalan yang dapat mendatangkan kedamaian dan
kebahagiaan di dalam hati. Keutamaan bersedekah tidak hanya dirasakan di dunia saja melainkan juga
di akhirat. Adapun manfaat dari sedekah antara lain:
1. Menambah Rezeki
Orang yang bersedekah tidak akan menjadi miskin karena rezeki telah diatur oleh Allah. Justru,
sedekah akan membuat rezeki seseorang semakin bertambah.
Rasulullah SAW bersabda: “Bersedekahlah karena bisa memperbanyak harta dan Allah akan semakin
menyayangi kalian.”
2. Meningkatkan Derajat Manusia
Allah akan mengangkat derajat seseorang yang senang bersedekah. Pada hadis riwayat Muslim
dijelaskan bahwa Rasulullah bersabda: “Sedekah tidak membuat harta berkurang. Allah SWT
meningkat kemuliaan dan meninggikan derajat hamba yang pemaaf dan tawadhu.
3. Didoakan Para Malaikat
Abu Hurairah mengatakan, nabi Muhammad SAW bersabda di waktu pagi ada dua malaikat yang turun
ke bumi. Salah satu malaikat berdoa agar Allah memberikan harta untuk orang yang menginfakkan
hartanya.
Sedangkan, malaikat yang satunya berdoa kepada Allah agar orang-orang yang bakhil dibinasakan.
Berdasarkan sabda nabi tersebut dapat diketahui bahwa betapa pentingnya seseorang bersedekah.
Saudaraku yang berbahagia, semoga kita diberi kemudahan untuk selalu bersedekah dan beramal
saleh. Aamiin. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
4. Diva Claudia S.A. XI DG (12)
Assalamualaikum wr.wb
Hadirin yang dirahmati Allah Swt., pada pembahasan kali ini saya akan menyampaikan tema sedekah.
Apakah ada hadirin yang merasa takut menjadi miskin karena terlalu banyak memberi? Misalnya saja
Saudara mempunyai uang 10 ribu rupiah. Namun, tiba-tiba ada pengemis yang datang dan Saudara
tidak punya uang lainnya.
Apakah Saudara akan memberikan uang tersebut?
Dalam Islam, telah diriwayatkan dalam HR Muslim bahwa “Sedekah adalah ibadah yang tidak akan
mengurangi harta, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda untuk mengingatkan kita dalam sebuah
riwayat Muslim, ‘sedekah tidaklah mengurangi harta.”
Saudara mungkin tidak bisa memaknai hal tersebut secara langsung karena maknanya memang
kiasan. Secara fisik, mungkin uang 10 ribu yang Saudara berikan pada pengemis akan berkurang dan
Saudara tidak punya uang lagi.
Namun, pahala dari Allah Swt. akan terus terlimpah pada Saudara, apalagi jika pengemis tersebut
menggunakannya untuk jalan kebaikan. Bahkan Allah Swt. sudah memberikan jaminan dalam Al Quran
di surat Saba’ ayat 39 yang bunyinya “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.”.
Allah Swt. Maha Segalanya. Allah pasti akan mengganti rezeki yang kita berikan pada orang yang lebih
membutuhkan dalam bentuk lain, seperti keselamatan, kenikmatan beribadah, ketenangan hidup,
keharmonisan dalam keluarga, bahkan dalam bentuk rezeki yang berkali-kali lipat.
Demikian ceramah tentang sedekah yang bisa saya sampaikan. Jadi, kita tidak perlu khawatir menjadi
miskin karena bersedekah.
Wassalamualaikum wr.wb.
5. Bunga Asyfa P.A. XI DG (04)
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Setiap manusia tentu pernah mengalami cobaan dan ujian hidup. Ujian tersebut dapat berupa sakit,
miskin, kehilangan orang tersayang, dan berbagai musibah lainnya.
Sebagai manusia biasa, tentu ada kalanya kita merasa tidak terima dengan ujian hidup tersebut.
Hingga tidak sedikit orang yang mengeluhkan ujian yang dihadapinya dan murka dengan Allah.
Perbuatan ini tentu sangat tercela. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menerapkan sikap
sabar.
Hadirin sekalian…
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah Azza wajalla jika mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan
kepada mereka. Barangsiapa yang sabar, maka dia berhak mendapatkan (pahala) kesabarannya. Dan
barangsiapa marah, maka dia pun berhak mendapatkan (dosa) kemarahannya”.(HR Ahmad)
Hadist lain tentang sabar yaitu:
“Seorang muslim yang diuji dengan rasa sakit karena duri atau yang lebih dari itu, maka Allah pasti
akan menebus kesalahankesalahannya karena musibah itu, sebagaimana suatu pohon menggugurkan
daunnya. (Muttafaq ‘alaih).
Dari hadist tersebut, dapat diketahui bahwa setiap ujian yang kita hadapi pada dasarnya mengandung
keberkahan.
Allah selalu memberikan cobaan sesuai dengan kemampuan makhluk-Nya. Oleh karena itu, janganlah
marah dan kecewa ketika menghadapi peristiwa yang sulit.
Sebaliknya, kita harus berdoa dan memohon kepada Allah agar diberikan kesabaran agar mampu
melewati masalah tersebut.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
6. Yesa Feldan Permadani XI DG (35)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah atas rahmat dan izin Allah kita masih diberi kesehatan, keimanan dan kesempatan untuk
bisa berkumpul serta bersilaturahmi di masjid ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada
nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya.
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah, pada malam hari ini saya akan berbagi mengenai keutamaan
memiliki sikap sabar. Sabar berasal dari bahasa Arab sobaru yasbiru yang berarti menahan. Arti dari
kata menahan cukup luas.
Misalnya saat puasa sabar untuk menahan hawa nafsu, keinginan untuk makan maupun minum dari
subuh hingga waktu maghrib tiba. Sabar juga dapat terlihat dalam perilaku. Contohnya tidak emosi
dan membalas perbuatan jahat orang lain.
Satu hal yang harus Anda ketahui adalah sikap sabar tidak bisa didapatkan secara instan. Semua butuh
proses, latihan dan tidak lupa selalu mendekatkan diri kepada Allah, berdoa agar selalu diberi
kekuatan serta kesabaran dalam menjalani ujian hidup.
Orang yang sabar akan memperoleh pahala. Hal senada seperti dalam firman Allah di surat Al-Baqarah
ayat 153. Isi surat tersebut adalah Allah akan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang
sabar.
Oleh karena itu, kita harus selalu sabar dalam beribadah, menyikapi kehidupan dan lain sebagainya.
Seseorang yang sedang mendapat ujian namun tetap menjalankan kewajibannya, shalat tepat waktu
dan beramal maka Allah akan senantiasa menolongnya.
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan, semua yang benar datangnya dari Allah. Semoga kita
termasuk hamba yang selalu sabar dan mendapat ridho-Nya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
7. Dina Sastika M.D. XI DG (11)
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua. Puja dan puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah
SWT karena rahmat dan nikmat-Nya kita semua bisa berkumpul pada hari ini. Tidak lupa shalawat
serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita semua termasuk pengikut
yang akan mendapat syafaat di akhirat kelak.
Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan pagi ini saya akan berdakwah singkat tentang ikhlas.
Ikhlas ada banyak macamnya, mulai dari ikhlas bekerja, ikhlas beribadah, ikhlas beramal dan lain-lain.
Dari semua jenis ikhlas, yang paling utama dan penting yaitu ikhlas dalam beribadah. Hal ini sudah
tercatat dalam Al-Quran surat Al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi:
ل
َاَو ا ََواَْشاا ل شا اوااالَاشيْ له
ِ ل
َْي ش
شتلَااَ ل
ارْ ل
َْيشًاْا ەۙ ل
نَاوناَ وااََيشٰايو ل
وصَلاْت واااَْايو ل
وصَراْل ل
شوَْذو َْاليشا ل
ششَشًيَْٰا
Artinya: Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata
karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus (benar).
Pada surat Al-Bayyinah menjelaskan tentang ikhlas beribadah dan beragama. Apabila dalam
beribadah tidak dilandasi dengan hati yang ikhlas, maka akan membuat hidup menjadi runyam.
Dalam beramal, kita akan mendapat pahala yang besar serta balasan yang berlipat ganda. Semua itu
bisa kita dapatkan dengan catatan harus ikhlas karena Allah SWT bukan karena ingin mendapat pujian
atau terlihat baik di hadapan orang-orang.
Setelah mengetahui arti penting berikhlas, maka dari sekarang kita semua harus mulai menanamkan
rasa ikhlas dalam hati saat beribadah. InsyaAllah Allah akan melapangkan semua. Allahumma Aamiin.
Sekian ilmu yang bisa saya bagikan pagi ini. Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
8. Diana Lestari XI DG (10)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh
Puji Syukur atas kehadirat Allah yang telah memberikan kita nikmat, sehingga kita dapat berkumpul
pada kegiatan malam ini.
Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam,
yang telah mengantarkan kita dari zaman Jahiliyyah menuju zaman yang modern seperti sekarang ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan kultum mengenai Sabar dalam menghadapi ujian
Dalam hidup ini kita tidak akan jauh dari segala ujian, entah ujian kesedihan atau kesenangan.
Sebagaimana dalam Surah Al-Baqarah ayat 155-157
ل
َعارنوالَلنْو نَلَيِشل ل
َْش ْشل َواَْا ل
شوااٍَْاو لَ
نَٰنو ل
َْش ل
شباوََ َ ا ل
َن َ الوش
لاو ل
شااَْْْاو ل
َ لش
ْشًِلو ل
ْي ش
ْشلااْت ل
ْشيذْا اذشا ل
َعاضَاالتْ ل
ُشيل ش
تاَ وااْاا انشا ل
ش ش
ِ انشاو
ل
شرَيْشا ل
ْواا شٍاْ ل
شو َْواْ ل
َعشضَيلى ااُلولت لََْش ل
َعشضشًلْ ل
ُشَََْو ل
َ ل
شو َْواْو ل
اعاا ل
ْاوااَضاََْا
“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innaa lillahi wa
innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari
Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155-157)
Kita diberikan berbagai ujian untuk menguji kadar keimanan kita, siapakah diantara kita yang
bersabar, dan disaat kita ditempa ujian atau musibah maka kita diperintahkan untuk mengucapkan
kalimat Istirja’ agar kita mengingat bahwa segala sesuatu dalam hidup ini termasuk diri kita adalah
milik Allah Ta’ala. Tentunya dibalik kesabaran selalu terdapat keberkahan dan petunjuk dari Allah
Ta’ala. Begitupun untuk umat islam yang mengaku beriman, mereka akan diberikan ujian terlebih
dahulu sebelum memasuki surga.
Teman-teman yang dirahmati Allah, sudah sepatutnya kita sebagai umat islam harus selalu
mensyukuri apa yang Allah berikan kepada kita. Dan selalu bersabar terhadap apa yang menimpa kita,
karena sesungguhnya kehidupan dunia ini berisi ujian. Demikian kultum yang dapat saya sampaikan,
mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan kata.
Nuun Walqolami Wamaa yasthurun
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Waabarakatuh
9. Alya Fitri Aningrum XI DG (01)
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan banyak nikmat
salah satunya adalah nikmat kesempatan sehingga kita dapat berjumpa pada kesempatan kali
ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpah kepada junjungan kita baginda Nabi
Muhammad saw, yang menjadi suri tauladan bagi umatnya hingga akhir zaman. Aamiin
Langsung saja tema kita kali ini adalah tentang hijab, umumnya hijab diartikan sebagai
penutup. Namun apakah setiap penutup itu dapat dikatakan sebagai hijab? Tentunya tidak.
Seperti apa yang sudah teman-teman ketahui bahwa menutup aurat hukumnya adalah wajib.
Dalam surah Al-Ahzab ayat 59 tentang hijab yang artunya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang
mukmin, ‘hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka’. Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah maha
pengampun lagi maha penyayang”.
Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan kepada setiap muslimah untuk dapat menutup
aurat, sebab telah jelas sekali hukumnya adalah wajib. Berhijab yang dimaksud bukan hanya
sekadar menutup kepala. Namun pakaian yang dapat menutupi seluruh tubuh (aurat) mereka,
kecuali wajah dan telapak tangan. Serta ada aturan dalam berhijab, yaitu pakaian yang sesuai
syariat islam (syar’i).
Namun, dewasa ini banyak sekali wanita muslimah yang belum mampu menutup aurat. Malah,
tidak sedikit yang sengaja memperlihatkan aurat mereka. Astaghfirullah. Saat mereka diajak
untuk berhijab sesuai syariat banyak sekali alasan yang mereka lontarkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa berhijab itu hukumnya wajib bagi setiap muslimah.
Walaupun akhlaknya belum baik, setidaknya sudah berusaha memulai kebaikan dengan
berhijab.
Baiklah, hanya ini yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
10. Dewi Harum Mukti XI DG (08)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Hadirin yang Allah muliakan,
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas majelis ilmu singkat mengenai Syukur. Syukur dalam
penerapannya mempunyai banyak dimensi dan warna yang berbeda. Syukur dalam agama Islam
mempunyai peranan yang penting dalam mengatur tindakan yang berangkat dari hati.
Kalau kita mau melihat fenomena kekacauan yang terjadi pada akhir zaman ini, kita akan mendapati
bahwa salah satu akar masalah dari kekacauan tadi adalah kurangnya rasa syukur yang dimiliki oleh
manusia dan jauh dari mengingat kematian. Syukur yang benar pasti akan melahirkan perilaku yang
baik dan tepat.
Allah berfirman tentang keharusan bersyukur dalam surat Al-Baqarah ayat 152 dan 172, artinya
seperti ini:
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah
kamu ingkar”
Dalam ayat satunya Allah berfirman yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu
dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”
Dua ayat diatas secara jelas memerintahkan kita untuk bersyukur atas apa saja yang Allah beri.
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda: ” “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua
urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila
mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.
Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan
kebaikan pula baginya.” (HR. Muslim)
Dalam ayat yang lain surat An-Nisa’ dan Ibrahim Allah juga berfirman yang artinya:
“Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha
Mengetahui”
Pada surat Ibrahim bunyinya seperti ini:
“Dan ingatlah ketika tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan
menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat
berat”
Dari dua dalil Al-quran diatas, jelas bagi kita pelajaran yang dapat dipetik, yaitu untuk selalu bersyukur
disetiap keadaan yang menimpa kita. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang mengingkari
nikmat, sehingga mendapatkan azab dari Allah.
Saya kira cukup sampai di sini majelis ilmu singkat mengenai Syukur ini, semoga kita bisa mengamalkan
syukur ini dalam setiap sendi kehidupan kita. Amiin
Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh
11. Syafiqoh Putri Alfiah XI DG (31)
Kultum Singkat Tentang Berbuat Baik
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirah Allah SWT atas segala nikmat yang selama ini telah diberikan
sehingga kita dapat berkumpul di masjid ini tanpa halangan suatu apa pun.
Sholawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk
dalam golongan umatnya yang besok di hari kiamat mendapat syafaatnya, aamiin.
Di zaman modern ini teknologi semakin canggih namun manusia justru menjadi kehilangan arah.
Seharusnya kemajuan teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Namun, yang terjadi
sebaliknya, manusia semakin jauh dari Allah.
Bahkan manusia mulai melupakan tugasnya di dunia. Alangkah baiknya jika sebagai hamba-Nya yang
beriman teknologi bisa digunakan untuk menyebarkankebaikan. Contohnya berbagi informasi seputar
keutamaan beramal, tips meningkatkan ibadah dan lain sebagainya.
Sangat disayangkan apabila internet hanya dijadikan sarana menyebarkan informasi yang kurang
bermanfaat dan tidak patut untuk dicontoh masyarakat.
Menyebar kebaikan dapat menjadi sebuah amal jariyah, begitu pula saat memberi contoh buruk maka
akan menjadi dosa jariyah yang terus menerus mengalir walaupun sudah meninggal.
Semua perbuatan baik maupun buruk akan mendapat balasan. Perbuatan baik tidak hanya
mendatangkan pahala saja melainkan juga memperoleh ampunan. Oleh karena itu, alangkah baiknya
jika kita selalu berbuat baik di mana pun karena ada Allah yang selalu mengawasi.
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim Rasulullah bersabda yang artinya,
“Beribadahlah engkau kepada Allah seolah-olah melihat-Nya. Apabila engkau tidak melihat-Nya maka
yakinlah Allah sedang menyaksikanmu.”
Jika ingin berbuat baik maka sebaiknya dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena lebih bagus
hanya Allah saja yang mengetahuinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya rasa sombong.
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua dan terima kasih
atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
12. Zahra Nabilah Khoirinnisa XI DG (36)
Ceramah Singkat tentang Ikhlas
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirahim…
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin wassholatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursaliin sayyidina
wamaulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, amma ba’du.
Pertama-tama marilah Kita panjatkan puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan beribu-
ribu kenikmatan. Sehingga pada hari ini dapat berkumpul tanpa satu halangan apa pun untuk hadir di
acara yang Insyaallah dimuliakan oleh Allah SWT.
Sholawat serta salam semoga terlimpahlan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah banyak
mengajarkan kepada Kita tentang keikhlasan. Ikhlas merupakan salah satu sunahnya, oleh sebab itu
sebagai umat Muslim harus senatiasa mengikutinya.
Ikhlas adalah amaliah hati yang tingkatannya sangat tinggi. Berbeda dengan sabar, ikhlas akan terlihat
setelah terjadinya suatu amal. Orang yang ikhlas dalam beramal adalah mereka yang merasa seolah-
olah tidak melakukan amal itu.
Ikhlas bisa dianalogikan dengan bekerja tanpa meminta upah. Saking tingginya amalan ini, ibadah yang
mengharapkan surga belum terhitung ikhlas sebab masih mengharapkan upah dari Allah. Namun,
tingkatan tersebut sudah sangat tinggi dibandingkan dengan orang awam.
Bukan berarti beramal dengan mengharap surga dan takut neraka tidak baik. Imam Ghazali
menjelaskan bahwa beramal mengharapkan surga hukumnya sah dan bagus serta berfedah
diterimanya suatu amal.
Imam Ghazali juga menyebutkan hakikat ikhlas adalah kemurnian niat dari hal-hal yang dapat
mengotorinya. Shalat ya shalat saja, makan ya makan saja, pergi ya pergi saja. Begitu pun ibadah,
ibadah ya ibadah saja tanpa memikirkan hal-hal lain.
Allah SWT berfirman pada surat Al Bayyinah ayat 5: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah
Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar
melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”
Dari ayat tersebut, Kita tahu bahwa betapa tingginya derajat sifat ikhlas. Dengan ikhlas, semua orang
dengan profesinya masing-masing telah menjadi sufi, atau orang yang memiliki hati yang bersih.
Seorang pedagang akan menjadi pedagang yang baik dan jujur, seorang petani menjadi petani yang
baik, dan seorang pejabat menjadi pejabat yang baik, dan seterusnya.
Imam Al Ghazali mengatakan, “Semua manusia akan rusak, kecuali manusia yang berilmu. Semua
manusia berilmu akan rusak, kecuali yang mengamalkan ilmunya. Semua manusia berilmu yang
mengamalkan ilmunya akan rusak, kecuali yang ikhlas. Dan orang-orang yang ikhlas pun masih dalam
keadaan kekhawatiran yang besar.”
13. Dari ungkapan tersebut, terlihat jelas bahwa semua ilmu dan amal akan sia-sia jika di dalamnya tidak
ada sifat ikhlas. Ilmu dan amal tidak dapat dibanggakan. Bagaimana mau dibanggakan, sedangkan
yang ikhlas saja masih dalam keadaan khawatir yang besar.
Jadi, mari mulai saat ini Kita tanamkan rasa ikhlas ke mana pun kita pergi. Contohnya saja jangan lupa
mengantongi ikhlas. Seperti saat ini, kalau kita sedang membawa uang, mari sisihkan ke kotak amal.
Bukan begitu, Sahabat? Ikhlas itu, tanpa melihat besar kecilnya jumlah uang yang diberikan. Kita
praktikkan ya, nanti.
Ambil uang di dompet, tanpa melihat. Lalu masukkan ke dalam kotak amal. Jangan meraba-raba
besaran uangnya, jangan juga diingat-ingat tadi uang lebih kecil ditaruh di atas atau bawah ya.
Ingat pesan Imam Al Ghazali, sifat ikhlas mempunyai prinsip dan hakikat. Jika sudah mencari-cari
alasan, prinsip tersebut akan hilang.
Demikian yang bisa disampaikan. Semoga ada manfaat yang bisa diambil untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
14. Nanda Tri Rahayu XI DG (23)
Pentingnya Bersyukur
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama, marilah kita mengucap puji serta syukur kepada Allah yang sudah memberi nikmat
berlimpat hingga saat ini.
Juga tak lupa selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi MuhammadSAW, serta keluarga,
para sahabat, sampai kepada kita umatnya.
Lewat kesempatan yang singkat ini, saya ingin menyampaikan mengenai pentingnya bersyukur.
Saking pentinnya syukur, ada beberapa hadis yang menggambarkan hal tersebut. Salah satunya
berbunyi:
“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan
terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan
itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya.” [HR. Muslim no.7692].
Ya, seorang muslim sejati akan selalu melibatkan Allah dalam setiap perkara.
Jika senang ia akan bersyukur, sementara jika tertimpa kesusahan ia akan bersabar.
Mengapa syukur menjadi penting? Sebab, ada banyak manfaat yang secara langsung akan kita
dapatkan.
Beberapa manfaat tersebut, contohnya:
1.Kita akan jauh dari berbagai penyakit hati;
2.Hidup akan penuh keberkahan;
3.Allah janjikan kenikmatan surga;
4.Allah akan tambah nikmat yang lainnya;
5.Mempertebal iman seseorang;
6.Membuat hidup lebih tenang.
Lalu, bagaimana caranya kita bersyukur? Tak usah repot-repot.
Cobalah kita rasakan apa yang kita punyai saat ini, misalnya kesehatan, keluarga, rezeki, dan lain-lain.
Semua itu patut kita syukuri lantaran tak semua orang bisa mendapatkannya.
Maka dari itu, yuk, mulai saat ini tanamkan selalu rasa syukur dalam diri agar hidup kita menjadi lebih
baik.
Demikian kultum yang bisa saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh