SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MUHAMMAD WAHYU SYAFITRI
201710110311158
PENDAHULUAN
a. Pengantar Manajemen dan Firma
• Manajemen berasal dari kata dalam bahasa Inggris
“management” yang berasal dari kata ” to manage” yang berarti
“Mengurus atau tata laksana”. Sehingga Manajemen merupakan
bagaimana cara mengatur, membimbing serta memimpin semua
orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang dikerjakan
dapat mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut George R.
Terry, Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang ke arah tujuan-tujuan organisasional maksud yang nyata.
Tetapi dalam kenyataannya tidak ada pengertian manajemen
yang dapat diterima secara umum di masyarakat.
• di dalam manajemen terdapat 4 unsur pokok:
1. Perencanaan (Planning), pada hakekanya perencanaan adalah proses pengambilan
keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan ekonomis serta efektif pada
waktu yang akan datang.
2. Pengorganisasian (Organizing), orang-orang, sumber daya dan hal lain yang ada
dalam suatu perusahaan harus diorganisasikan sedemikian rupa sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.
3. Pengarahan (Actuating), tujuan akan tercapai apabila ada pengarahan dari manajer,
pengarahan ini berguna sebagai panduan dasar bagi para tenaga kerja dalam
melaksanakan tugasnya dalam rangka pencapaian tujuan.
4. Pengawasan (Controlling), pengawasan ini bertujuan untuk membatasi
kegiatan/tindakan yang menyimpang dari tujuan perusahaan.
• Firma atau yang lebih lengkap disebut sebagai
persekutuan firma (vennotschap onder firma) diatur dalam
Bab III Bagian 2 Pasal 16-35 KUH Dagang. Pengertian
firma menurut pasal 16 KUH Dagang adalah suatu
perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di
bawah satu nama bersama.
b. Pengertian Manajemen Firma Hukum
1. Dalam kuliah umum bertajuk "Manajemen Kantor Hukum" yang
dilaksanakan oleh Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), advokat
senior Denny Kailimang membenarkan bahwa citra seorang
advokat adalah yang paling utama dalam membuka kantor.
Namun, tidak cukup sampai di situ, ada hal-hal lain yang juga
perlu diperhatikan untuk mendukung kantor hukumnya sukses
dan bertahan lama.
a. Menentukan Bentuk Kantor, karena bentuk kantor sangat
berdampak dalam pengelolaan kantor, terutama terkait
pembayaran pajak.
– Ada lima jenis tipologi kantor hukum:
a. Pertama, praktisi tunggal (sole practitioner). Advokat dalam kantor
hukum semacam ini biasanya bekerja sendiri dan menjadi pemimpin
bagi dirinya sendiri.
b. Kedua, kantor butik (boutique firm). Kantor hukum butik pada
dasarnya adalah kantor dengan ukuran kecil dari segi jumlah advokat
dan memfokuskan diri pada bidang praktik atau spesialisasi tertentu.
c. Ketiga, kantor kecil (small firm). Kantor hukum model ini hanya
memiliki 15 advokat atau bahkan kurang.
d. Keempat, kantor menengah (medium-size firm). Kantor hukum
menengah biasanya terdiri dari 15 hingga 75 advokat.
e. Kelima, kantor besar (large firm) biasanya memiliki lebih dari 75
advokat, serta memiiki berbagai bidang jasa, baik mencakup litigasi
maupun nonlitigasi.
b. Hire Konsultan Pajak, daripada pikiran terpecah untuk detail perhitungan
pajak badan, pajak orang pribadi, pajak sewa kantor dan pajak lainnya,
firma hukum bisa memanfaatkan jasa perencana pajak.
c. Cari Klien Retainer, yang kerap melanda kantor hukum adalah
kemampuan finansial yang tidak pasti. Oleh karena itu, untuk
menyambung hidup kantor diperlukan klien-klien membayar jasa yang
diberikan kantor hukum secara rutin atau dikenal sebagai klien retainer.
d. Cadangkan Dana Minimal 20% dari Pendapatan, Denny mengingatkan
advokat-advokat yang sudah mulai merintis kantor hukum untuk tidak
boros. “Kalau ada lebih, cadangkan uang paling tidak dua puluh persen.
Jangan dipakai foya-foya! Simpan untuk tahun depan, karena belum
tentu kita ini masih bisa eksis,”
e. Perlu Karyawan Non-Lawyer, managing Partner kantor hukum
Hadiputranto Hadinoto & Partners (HHP) juga pernah menyinggung soal
perlunya mengelola lawyer sebagai dan karyawan non lawyer sebagai
pendukung, ada orang-orang di garis depan, yaitu lawyer, yang
fungsinya menghadapi klien. Jenis kedua adalah supporting staff; orang-
orang back office.
f. Tentukan Lokasi Kantor Sesuai Kebutuhan, selain alasan memilih kantor
demi gengsi dan memberi kenyamanan pada klien dengan
menempatkan kantor di wilayah strategis, ada juga advokat yang
memilih lokasi yang lebih terjangkau tetapi bisa mendatangkan banyak
klien karena tidak terlihat eksklusif. Selain itu ada yang memilih
membangun kantor dekat dengan rumah demi fleksibilitas waktu kerja.
Semua itu tergantung kebutuhan masing-masing.
2. Lawfirm sebagai institusi
– Institusi berarti pendirian suatu badan atau lembaga. Selain itu, makna institusi
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti lembaga atau pranata, yaitu
sesuatu yang dilembagakan oleh undang-undang, adat atau kebiasaan. Maka
kita dapat mengetahui bahwa institusi hukum itu adalah suatu lembaga atau
badan hukum yang sah atau legal menurut Undang-Undang yang berfungsi
mengawasi dan menjamin terlaksananya peraturan atau adat yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah dalam pergaulan hidup masyarakat.
– Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi kantor hukum atau kantor advokat di
Indonesia untuk memilih bentuk badan usaha selain firma. Namun, memang
pada praktiknya, seperti dikatakan notaris Irma Devita, kantor advokat di
Indonesia cenderung menggunakan bentuk firma (berdasarkan Pasal 16
KUHD). Selain itu, tidak sedikit pula kantor advokat yang memilih bentuk
persekutuan perdata atau maatschap (berdasarkan Pasal 1618 KUHPerdata
atau lihat juga Pasal 1 angka 4 Kepmenhukham No. M.11-HT.04.02 Tahun
2004).
c. Pentingnya Bantuan Hukum
• Menurut pasal 3 UU No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum, bertujuan
untuk:
a. Menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk
mendapatkan akses keadilan.
b. Mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan
prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum.
c. Menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan
secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.
d. Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Hubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnHubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hn
Nuelnuel11
 
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baruBab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Shelly Intan Permatasari
 
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Ahmad Solihin
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Din Haidiati
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Andy Susanto
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
Evirna Evirna
 
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Herlambang Bagus
 

What's hot (20)

Hubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnHubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hn
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Wajib daftar perusahaan
Wajib daftar perusahaanWajib daftar perusahaan
Wajib daftar perusahaan
 
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
 
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baruBab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
 
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
 
obyek kriminologi dan hub. dg pidana
obyek kriminologi dan hub. dg pidanaobyek kriminologi dan hub. dg pidana
obyek kriminologi dan hub. dg pidana
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
 
Makalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi AdvokatMakalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi Advokat
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
Pih dan phi (soal)
Pih dan phi (soal)Pih dan phi (soal)
Pih dan phi (soal)
 
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
 
force majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janjiforce majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janji
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
 
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian KreditJawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 

Similar to Manajemen Law Firm bab 1 Muhammad Wahyu

Ppt kelompok 3 mkuk
Ppt kelompok 3 mkukPpt kelompok 3 mkuk
Ppt kelompok 3 mkuk
haningtia
 
02. bentuk badan usaha
02. bentuk badan usaha02. bentuk badan usaha
02. bentuk badan usaha
ucupbh2818ll
 
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
Chives Radin
 
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
MaksiPrimaDewi
 

Similar to Manajemen Law Firm bab 1 Muhammad Wahyu (20)

Mlf d bab 3 dini sasmitaningrum 201710110311169
Mlf d bab 3 dini sasmitaningrum 201710110311169Mlf d bab 3 dini sasmitaningrum 201710110311169
Mlf d bab 3 dini sasmitaningrum 201710110311169
 
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...
 
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
 
Ppt kelompok 3 mkuk
Ppt kelompok 3 mkukPpt kelompok 3 mkuk
Ppt kelompok 3 mkuk
 
Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
 
Perusahaan dan Lingkungan
Perusahaan dan LingkunganPerusahaan dan Lingkungan
Perusahaan dan Lingkungan
 
Kewirausahaan Aspek Hukum
Kewirausahaan Aspek HukumKewirausahaan Aspek Hukum
Kewirausahaan Aspek Hukum
 
02. bentuk badan usaha
02. bentuk badan usaha02. bentuk badan usaha
02. bentuk badan usaha
 
MLF BAB IX
MLF BAB IXMLF BAB IX
MLF BAB IX
 
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
 
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
 
MLF BAB III
MLF BAB IIIMLF BAB III
MLF BAB III
 
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...
 
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
 
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha, Universitas Mer...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha, Universitas Mer...HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha, Universitas Mer...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha, Universitas Mer...
 
Mlf d bab 4 dini sasmitaningrum 201710110311169
Mlf d bab 4 dini sasmitaningrum 201710110311169Mlf d bab 4 dini sasmitaningrum 201710110311169
Mlf d bab 4 dini sasmitaningrum 201710110311169
 
Pb 5
Pb 5Pb 5
Pb 5
 
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...
 

More from MuhammadWahyu60

More from MuhammadWahyu60 (6)

Manajemen Law Firm BAB 13 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 13 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 13 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 13 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 11 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 11 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 11 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 11 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
 

Manajemen Law Firm bab 1 Muhammad Wahyu

  • 2. a. Pengantar Manajemen dan Firma • Manajemen berasal dari kata dalam bahasa Inggris “management” yang berasal dari kata ” to manage” yang berarti “Mengurus atau tata laksana”. Sehingga Manajemen merupakan bagaimana cara mengatur, membimbing serta memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang dikerjakan dapat mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut George R. Terry, Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang- orang ke arah tujuan-tujuan organisasional maksud yang nyata. Tetapi dalam kenyataannya tidak ada pengertian manajemen yang dapat diterima secara umum di masyarakat.
  • 3. • di dalam manajemen terdapat 4 unsur pokok: 1. Perencanaan (Planning), pada hakekanya perencanaan adalah proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan ekonomis serta efektif pada waktu yang akan datang. 2. Pengorganisasian (Organizing), orang-orang, sumber daya dan hal lain yang ada dalam suatu perusahaan harus diorganisasikan sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. 3. Pengarahan (Actuating), tujuan akan tercapai apabila ada pengarahan dari manajer, pengarahan ini berguna sebagai panduan dasar bagi para tenaga kerja dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka pencapaian tujuan. 4. Pengawasan (Controlling), pengawasan ini bertujuan untuk membatasi kegiatan/tindakan yang menyimpang dari tujuan perusahaan.
  • 4. • Firma atau yang lebih lengkap disebut sebagai persekutuan firma (vennotschap onder firma) diatur dalam Bab III Bagian 2 Pasal 16-35 KUH Dagang. Pengertian firma menurut pasal 16 KUH Dagang adalah suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah satu nama bersama.
  • 5. b. Pengertian Manajemen Firma Hukum 1. Dalam kuliah umum bertajuk "Manajemen Kantor Hukum" yang dilaksanakan oleh Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), advokat senior Denny Kailimang membenarkan bahwa citra seorang advokat adalah yang paling utama dalam membuka kantor. Namun, tidak cukup sampai di situ, ada hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan untuk mendukung kantor hukumnya sukses dan bertahan lama. a. Menentukan Bentuk Kantor, karena bentuk kantor sangat berdampak dalam pengelolaan kantor, terutama terkait pembayaran pajak.
  • 6. – Ada lima jenis tipologi kantor hukum: a. Pertama, praktisi tunggal (sole practitioner). Advokat dalam kantor hukum semacam ini biasanya bekerja sendiri dan menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. b. Kedua, kantor butik (boutique firm). Kantor hukum butik pada dasarnya adalah kantor dengan ukuran kecil dari segi jumlah advokat dan memfokuskan diri pada bidang praktik atau spesialisasi tertentu. c. Ketiga, kantor kecil (small firm). Kantor hukum model ini hanya memiliki 15 advokat atau bahkan kurang. d. Keempat, kantor menengah (medium-size firm). Kantor hukum menengah biasanya terdiri dari 15 hingga 75 advokat. e. Kelima, kantor besar (large firm) biasanya memiliki lebih dari 75 advokat, serta memiiki berbagai bidang jasa, baik mencakup litigasi maupun nonlitigasi.
  • 7. b. Hire Konsultan Pajak, daripada pikiran terpecah untuk detail perhitungan pajak badan, pajak orang pribadi, pajak sewa kantor dan pajak lainnya, firma hukum bisa memanfaatkan jasa perencana pajak. c. Cari Klien Retainer, yang kerap melanda kantor hukum adalah kemampuan finansial yang tidak pasti. Oleh karena itu, untuk menyambung hidup kantor diperlukan klien-klien membayar jasa yang diberikan kantor hukum secara rutin atau dikenal sebagai klien retainer. d. Cadangkan Dana Minimal 20% dari Pendapatan, Denny mengingatkan advokat-advokat yang sudah mulai merintis kantor hukum untuk tidak boros. “Kalau ada lebih, cadangkan uang paling tidak dua puluh persen. Jangan dipakai foya-foya! Simpan untuk tahun depan, karena belum tentu kita ini masih bisa eksis,”
  • 8. e. Perlu Karyawan Non-Lawyer, managing Partner kantor hukum Hadiputranto Hadinoto & Partners (HHP) juga pernah menyinggung soal perlunya mengelola lawyer sebagai dan karyawan non lawyer sebagai pendukung, ada orang-orang di garis depan, yaitu lawyer, yang fungsinya menghadapi klien. Jenis kedua adalah supporting staff; orang- orang back office. f. Tentukan Lokasi Kantor Sesuai Kebutuhan, selain alasan memilih kantor demi gengsi dan memberi kenyamanan pada klien dengan menempatkan kantor di wilayah strategis, ada juga advokat yang memilih lokasi yang lebih terjangkau tetapi bisa mendatangkan banyak klien karena tidak terlihat eksklusif. Selain itu ada yang memilih membangun kantor dekat dengan rumah demi fleksibilitas waktu kerja. Semua itu tergantung kebutuhan masing-masing.
  • 9. 2. Lawfirm sebagai institusi – Institusi berarti pendirian suatu badan atau lembaga. Selain itu, makna institusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti lembaga atau pranata, yaitu sesuatu yang dilembagakan oleh undang-undang, adat atau kebiasaan. Maka kita dapat mengetahui bahwa institusi hukum itu adalah suatu lembaga atau badan hukum yang sah atau legal menurut Undang-Undang yang berfungsi mengawasi dan menjamin terlaksananya peraturan atau adat yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah dalam pergaulan hidup masyarakat. – Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi kantor hukum atau kantor advokat di Indonesia untuk memilih bentuk badan usaha selain firma. Namun, memang pada praktiknya, seperti dikatakan notaris Irma Devita, kantor advokat di Indonesia cenderung menggunakan bentuk firma (berdasarkan Pasal 16 KUHD). Selain itu, tidak sedikit pula kantor advokat yang memilih bentuk persekutuan perdata atau maatschap (berdasarkan Pasal 1618 KUHPerdata atau lihat juga Pasal 1 angka 4 Kepmenhukham No. M.11-HT.04.02 Tahun 2004).
  • 10. c. Pentingnya Bantuan Hukum • Menurut pasal 3 UU No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum, bertujuan untuk: a. Menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan akses keadilan. b. Mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum. c. Menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. d. Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.