SlideShare a Scribd company logo
Muhammad Wahyu Syafitri
201710110311158
Perkembangan Kantor Advokat dan
Area Praktek Advokat
a. Siapakah Advokat
Pasal 1 butir 1 Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat,
menyatakan bahwa “advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik
di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan dan berdasarkan
ketentuan UU Advokat.”
Sebelum diberlakukannya UU Advokat, maka yang dimaksud dengan advokat
adalah seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum kepada orang
di dalam pengadilan atau seseorang yang mempunyai izin praktek beracara di
pengadilan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Sedangkan yang dimaksud
dengan pengacara biasa adalah seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan
jasa hukum di dalam pengadilan di lingkup wilayah yang sesuai dengan izin praktek
beracara yang dimilikinya. Sehubungan dengan hal tersebut, apabila pengacara
tersebut akan beracara di luar lingkup wilayah izin prakteknya tersebut di atas, maka ia
harus meminta izin terlebih dahulu ke pengadilan dimana ia akan beracara.
b. Pengawasan Advokat
Ketika DPR menyusun Undang-Undang No. 18 Tahun
2003 tentang Advokat (UUA) muncul pemikiran agar selaku
penegak hukum, advokat bersifat mandiri. Dalam konteks
pengawasan, pasal 12 UUA menyatakan bahwa
pengawasan terhadap advokat dilakukan oleh organisasi
advokat.
Organisasi Advokat sendiri adalah sebuah wadah
profesi advokat yang didirikan dengan tujuan meningkatkan
kualitas profesi advokat.
c. Hubungan Advokat dengan Klien
Advokat dalam menjalankan profesinya untuk membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya berpegang pada kode etik profesi dan peraturan
perundang-undangan (lihat ketentuan pasal 15 UU Advokat). Kemudian, di
dalam pasal 26 ayat (2) UU Advokat juga diatur bahwa “advokat wajib tunduk
dan mematuhi kode etik profesi advokat dan ketentuan tentang Dewan
Kehormatan Organisasi Advokat.”
Hubungan yang paling mendasar dalam hubungan advokat-klien adalah
saling percaya (reciprocal trust). Dalam hubungan tersebut, klien percaya
bahwa advokat menangani dan melindungi kepentingannya (klien) dengan
profesional dan penuh keahlian, memberikan nasihat-nasihat yang benar, serta
tidak akan melakukan hal-hal yang akan merugikan kepentingannya tersebut.
Di pihak lain, advokat berharap kejujuran dari klien dalam
menjelaskan semua fakta mengenai kasus yang dihadapinya kepada
advokat. Advokat juga berharap klien mempercayai bahwa advokat
menangani dan membela kepentingan klien dengan profesional dan
dengan segala keahlian yang dimilikinya.
Kepercayaan yang diperoleh advokat dari klien menerbitkan
kewajiban bagi advokat untuk menjaga kerahasiaan segala sesuatu yang
diketahui atau diperoleh dari kliennya. Kewajiban advokat untuk menjaga
kerahasiaan dalam hubungan advokat-klien diatur secara tegas baik di
dalam UU Advokat (pasal 19 ayat [1]) maupun di dalam KEAI (pasal 4
huruf a).
d. Advokat Profesi Terhormat, Bebas dan Mandiri
Officium Nobile memiliki arti mengembalikan posisi terhormat profesi
pengacara/advokat, seorang advokat dalam menjalankan profesinya berada
dibawah perlindungan hukum, undang-undang dan kode etik. Advokat memiliki
kebebasan yang didasarkan kepada kehormatan dan kepribadian advokat yang
berpegang teguh kepada kemandirian, kejujuran, kerahasiaan dan
keterbukaan. Profesi advokat selaku penegak hukum yang sejajar dengan
instansi penegak hukum lainnya, oleh karena itu satu sama lainnya harus saling
menghargai antara teman sejawat dan juga antara para penegak hukum
lainnya.
Sesuai dengan ketentuan pasal 3 huruf c Kode Etik Advokat Indonesia
disebutkan bahwa “Advokat dalam menjalankan profesinya adalah bebas dan
mandiri serta tidak dipengaruhi oleh siapapun dan wajib memperjuangkan hak-
hak asasi manusia dalam Negara Hukum Indonesia.”
e. Pertumbuhan Kantor Advokat
Perjalanan kantor hukum modern mulai bermunculan sejak disahkannya UU No. 1
Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Mulai derasnya investasi asing ke Indonesia di
bidang pertambangan, minyak dan gas bumi saat itu, membuat praktik hukum menjadi lebih
terorganisir dengan dibentuknya persekutuan perdata atau firma oleh sejumlah advokat.
Selama satu dekade sejak disahkannya UU Penanaman Modal Asing, terdapat tiga kantor
hukum modern yang lahir. Dikutip dari esai Ahmad Fikri Assegaf yang berjudul “Besar Itu Perlu:
Perkembangan Kantor Advokat di Indonesia dan Tantangannya”, ketiga kantor hukum tersebut
menjadi generasi pertama kantor advokat modern di Indonesia.
Dalam artikelnya, Fikri menyebut, ketiga kantor advokat generasi pertama itu adalah
kantor advokat Ali Budiardjo Nugroho Reskodiputri (ABNR) yang berdiri pada tahun 1967,
kantor advokat Adnan Buyung Nasution & Associates (ABNA/sekarang ABNP) yang berdiri
tahun 1969 dan kantor advokat Mochtar, Karuwin, Komar (MKK) yang berdiri tahun 1971.
Hingga kini, ketiganya tetap bertahan meski mulai deras bermunculan kantor hukum lainnya.
f. Area Praktik dan Bidang Kerja Advokat
Sebelum diberlakukannya UU Advokat, maka yang dimaksud dengan advokat adalah
seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum kepada orang di dalam
pengadilan atau seseorang yang mempunyai izin praktek beracara di pengadilan di seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia. Sedangkan yang dimaksud dengan pengacara biasa
adalah seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum di dalam pengadilan di
lingkup wilayah yang sesuai dengan izin praktek beracara yang dimilikinya. Sehubungan
dengan hal tersebut, apabila pengacara tersebut akan beracara di luar lingkup wilayah izin
prakteknya tersebut di atas, maka ia harus meminta izin terlebih dahulu ke pengadilan dimana
ia akan beracara.
Kemudian sesuai dengan ketentuan pasal 1 huruf angka 2 UU Advokat mengatakan
bahwa “jasa hukum adalah jasa yang diberikan Advokat berupa memberikan konsultasi hukum,
bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan
tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Pengajian am mahkamah PATI, BURUH DAN PERUSAHAAN
Pengajian am mahkamah PATI, BURUH DAN PERUSAHAANPengajian am mahkamah PATI, BURUH DAN PERUSAHAAN
Pengajian am mahkamah PATI, BURUH DAN PERUSAHAAN
SMK KANOWIT
 
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan KedamaianPeran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Muhamad Yogi
 
Baleg rj-20200904-085805-1532
Baleg rj-20200904-085805-1532Baleg rj-20200904-085805-1532
Baleg rj-20200904-085805-1532
merdekacom
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Roy Pangkey
 
Uu no 1 thn 1950 susunan, kekuasaan dan jalan pengadilan mahkamah agung
Uu no 1 thn 1950 susunan, kekuasaan dan jalan pengadilan mahkamah agungUu no 1 thn 1950 susunan, kekuasaan dan jalan pengadilan mahkamah agung
Uu no 1 thn 1950 susunan, kekuasaan dan jalan pengadilan mahkamah agung
rudy_satria
 
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundryUU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
Sei Enim
 
Uu 15 2002
Uu 15 2002Uu 15 2002
Uu 15 2002
People Power
 

What's hot (7)

Pengajian am mahkamah PATI, BURUH DAN PERUSAHAAN
Pengajian am mahkamah PATI, BURUH DAN PERUSAHAANPengajian am mahkamah PATI, BURUH DAN PERUSAHAAN
Pengajian am mahkamah PATI, BURUH DAN PERUSAHAAN
 
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan KedamaianPeran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
 
Baleg rj-20200904-085805-1532
Baleg rj-20200904-085805-1532Baleg rj-20200904-085805-1532
Baleg rj-20200904-085805-1532
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
 
Uu no 1 thn 1950 susunan, kekuasaan dan jalan pengadilan mahkamah agung
Uu no 1 thn 1950 susunan, kekuasaan dan jalan pengadilan mahkamah agungUu no 1 thn 1950 susunan, kekuasaan dan jalan pengadilan mahkamah agung
Uu no 1 thn 1950 susunan, kekuasaan dan jalan pengadilan mahkamah agung
 
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundryUU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
 
Uu 15 2002
Uu 15 2002Uu 15 2002
Uu 15 2002
 

Similar to Manajemen Law Firm BAB 11 Muhammad Wahyu

MLF BAB XI
MLF BAB XIMLF BAB XI
MLF BAB XI
Nyanda Widiantono
 
PENDAPAT HUKUM BU MONA.pptx
PENDAPAT HUKUM BU MONA.pptxPENDAPAT HUKUM BU MONA.pptx
PENDAPAT HUKUM BU MONA.pptx
KhusnulKhotimah169779
 
Mlf d bab 11 dini sasmitaningrum 20171011031169
Mlf d bab 11 dini sasmitaningrum 20171011031169Mlf d bab 11 dini sasmitaningrum 20171011031169
Mlf d bab 11 dini sasmitaningrum 20171011031169
dinisasmitaningrum
 
Kode etik advokat_indonesia
Kode etik advokat_indonesiaKode etik advokat_indonesia
Kode etik advokat_indonesia
Danang Satriya
 
16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .ppt
16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .ppt16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .ppt
16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .ppt
RullyMarlanEliezerSi
 
UU Nomor 18 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 18 Tahun 2003.pdfUU Nomor 18 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 18 Tahun 2003.pdf
IchaaBerliana
 
UU_NO_18_2003 Advokat.PDF
UU_NO_18_2003 Advokat.PDFUU_NO_18_2003 Advokat.PDF
UU_NO_18_2003 Advokat.PDF
MBSHOLEH
 
Manajemen Law Firm BAB 2 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 2 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 2 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 2 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Materi-11-Kode-Etik-Advokat.pptx
Materi-11-Kode-Etik-Advokat.pptxMateri-11-Kode-Etik-Advokat.pptx
Materi-11-Kode-Etik-Advokat.pptx
HafidsAzhar1
 
LAWYER PRENEURSHIP II mata kuliah.......
LAWYER PRENEURSHIP II mata kuliah.......LAWYER PRENEURSHIP II mata kuliah.......
LAWYER PRENEURSHIP II mata kuliah.......
PatarMahadyThangShiH
 
Mlf d bab 13 dini sasmitaningrum 201710110311169
Mlf d bab 13 dini sasmitaningrum 201710110311169Mlf d bab 13 dini sasmitaningrum 201710110311169
Mlf d bab 13 dini sasmitaningrum 201710110311169
dinisasmitaningrum
 
LAWYER PRENEURSHIP by patar mangimbur permahadi
LAWYER PRENEURSHIP by patar mangimbur permahadiLAWYER PRENEURSHIP by patar mangimbur permahadi
LAWYER PRENEURSHIP by patar mangimbur permahadi
PatarMahadyThangShiH
 
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
IKA ERNIWATI
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
fatimaharyenfa
 
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar MagisterSidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
ivanricky2
 
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdfperanlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
IgedeAditya2
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
syanin ayu
 
PPT EPH FIXXX.pptx
PPT EPH FIXXX.pptxPPT EPH FIXXX.pptx
PPT EPH FIXXX.pptx
MarufAbdillah1
 
Makalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi AdvokatMakalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi Advokat
Zainal Abidin
 

Similar to Manajemen Law Firm BAB 11 Muhammad Wahyu (20)

MLF BAB XI
MLF BAB XIMLF BAB XI
MLF BAB XI
 
PENDAPAT HUKUM BU MONA.pptx
PENDAPAT HUKUM BU MONA.pptxPENDAPAT HUKUM BU MONA.pptx
PENDAPAT HUKUM BU MONA.pptx
 
Mlf d bab 11 dini sasmitaningrum 20171011031169
Mlf d bab 11 dini sasmitaningrum 20171011031169Mlf d bab 11 dini sasmitaningrum 20171011031169
Mlf d bab 11 dini sasmitaningrum 20171011031169
 
Kode etik advokat_indonesia
Kode etik advokat_indonesiaKode etik advokat_indonesia
Kode etik advokat_indonesia
 
16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .ppt
16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .ppt16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .ppt
16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .ppt
 
UU Nomor 18 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 18 Tahun 2003.pdfUU Nomor 18 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 18 Tahun 2003.pdf
 
UU_NO_18_2003 Advokat.PDF
UU_NO_18_2003 Advokat.PDFUU_NO_18_2003 Advokat.PDF
UU_NO_18_2003 Advokat.PDF
 
Manajemen Law Firm BAB 2 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 2 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 2 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 2 Muhammad Wahyu
 
Uu 18 2003+Pjls
Uu 18 2003+PjlsUu 18 2003+Pjls
Uu 18 2003+Pjls
 
Materi-11-Kode-Etik-Advokat.pptx
Materi-11-Kode-Etik-Advokat.pptxMateri-11-Kode-Etik-Advokat.pptx
Materi-11-Kode-Etik-Advokat.pptx
 
LAWYER PRENEURSHIP II mata kuliah.......
LAWYER PRENEURSHIP II mata kuliah.......LAWYER PRENEURSHIP II mata kuliah.......
LAWYER PRENEURSHIP II mata kuliah.......
 
Mlf d bab 13 dini sasmitaningrum 201710110311169
Mlf d bab 13 dini sasmitaningrum 201710110311169Mlf d bab 13 dini sasmitaningrum 201710110311169
Mlf d bab 13 dini sasmitaningrum 201710110311169
 
LAWYER PRENEURSHIP by patar mangimbur permahadi
LAWYER PRENEURSHIP by patar mangimbur permahadiLAWYER PRENEURSHIP by patar mangimbur permahadi
LAWYER PRENEURSHIP by patar mangimbur permahadi
 
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
 
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar MagisterSidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
 
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdfperanlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
 
PPT EPH FIXXX.pptx
PPT EPH FIXXX.pptxPPT EPH FIXXX.pptx
PPT EPH FIXXX.pptx
 
Makalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi AdvokatMakalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi Advokat
 

More from MuhammadWahyu60

Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Manajemen Law Firm BAB 4 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 4 Muhammad Wahyu Manajemen Law Firm BAB 4 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 4 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Manajeman Law Firm BAB 3 Muhammad Wahyu
Manajeman Law Firm BAB 3 Muhammad WahyuManajeman Law Firm BAB 3 Muhammad Wahyu
Manajeman Law Firm BAB 3 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 
Manajemen Law Firm bab 1 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm  bab 1 Muhammad WahyuManajemen Law Firm  bab 1 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm bab 1 Muhammad Wahyu
MuhammadWahyu60
 

More from MuhammadWahyu60 (9)

Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 10 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 9 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 7 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 6 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 5 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm BAB 4 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 4 Muhammad Wahyu Manajemen Law Firm BAB 4 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 4 Muhammad Wahyu
 
Manajeman Law Firm BAB 3 Muhammad Wahyu
Manajeman Law Firm BAB 3 Muhammad WahyuManajeman Law Firm BAB 3 Muhammad Wahyu
Manajeman Law Firm BAB 3 Muhammad Wahyu
 
Manajemen Law Firm bab 1 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm  bab 1 Muhammad WahyuManajemen Law Firm  bab 1 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm bab 1 Muhammad Wahyu
 

Manajemen Law Firm BAB 11 Muhammad Wahyu

  • 1. Muhammad Wahyu Syafitri 201710110311158 Perkembangan Kantor Advokat dan Area Praktek Advokat
  • 2. a. Siapakah Advokat Pasal 1 butir 1 Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, menyatakan bahwa “advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan dan berdasarkan ketentuan UU Advokat.” Sebelum diberlakukannya UU Advokat, maka yang dimaksud dengan advokat adalah seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum kepada orang di dalam pengadilan atau seseorang yang mempunyai izin praktek beracara di pengadilan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Sedangkan yang dimaksud dengan pengacara biasa adalah seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum di dalam pengadilan di lingkup wilayah yang sesuai dengan izin praktek beracara yang dimilikinya. Sehubungan dengan hal tersebut, apabila pengacara tersebut akan beracara di luar lingkup wilayah izin prakteknya tersebut di atas, maka ia harus meminta izin terlebih dahulu ke pengadilan dimana ia akan beracara.
  • 3. b. Pengawasan Advokat Ketika DPR menyusun Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat (UUA) muncul pemikiran agar selaku penegak hukum, advokat bersifat mandiri. Dalam konteks pengawasan, pasal 12 UUA menyatakan bahwa pengawasan terhadap advokat dilakukan oleh organisasi advokat. Organisasi Advokat sendiri adalah sebuah wadah profesi advokat yang didirikan dengan tujuan meningkatkan kualitas profesi advokat.
  • 4. c. Hubungan Advokat dengan Klien Advokat dalam menjalankan profesinya untuk membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan (lihat ketentuan pasal 15 UU Advokat). Kemudian, di dalam pasal 26 ayat (2) UU Advokat juga diatur bahwa “advokat wajib tunduk dan mematuhi kode etik profesi advokat dan ketentuan tentang Dewan Kehormatan Organisasi Advokat.” Hubungan yang paling mendasar dalam hubungan advokat-klien adalah saling percaya (reciprocal trust). Dalam hubungan tersebut, klien percaya bahwa advokat menangani dan melindungi kepentingannya (klien) dengan profesional dan penuh keahlian, memberikan nasihat-nasihat yang benar, serta tidak akan melakukan hal-hal yang akan merugikan kepentingannya tersebut.
  • 5. Di pihak lain, advokat berharap kejujuran dari klien dalam menjelaskan semua fakta mengenai kasus yang dihadapinya kepada advokat. Advokat juga berharap klien mempercayai bahwa advokat menangani dan membela kepentingan klien dengan profesional dan dengan segala keahlian yang dimilikinya. Kepercayaan yang diperoleh advokat dari klien menerbitkan kewajiban bagi advokat untuk menjaga kerahasiaan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya. Kewajiban advokat untuk menjaga kerahasiaan dalam hubungan advokat-klien diatur secara tegas baik di dalam UU Advokat (pasal 19 ayat [1]) maupun di dalam KEAI (pasal 4 huruf a).
  • 6. d. Advokat Profesi Terhormat, Bebas dan Mandiri Officium Nobile memiliki arti mengembalikan posisi terhormat profesi pengacara/advokat, seorang advokat dalam menjalankan profesinya berada dibawah perlindungan hukum, undang-undang dan kode etik. Advokat memiliki kebebasan yang didasarkan kepada kehormatan dan kepribadian advokat yang berpegang teguh kepada kemandirian, kejujuran, kerahasiaan dan keterbukaan. Profesi advokat selaku penegak hukum yang sejajar dengan instansi penegak hukum lainnya, oleh karena itu satu sama lainnya harus saling menghargai antara teman sejawat dan juga antara para penegak hukum lainnya. Sesuai dengan ketentuan pasal 3 huruf c Kode Etik Advokat Indonesia disebutkan bahwa “Advokat dalam menjalankan profesinya adalah bebas dan mandiri serta tidak dipengaruhi oleh siapapun dan wajib memperjuangkan hak- hak asasi manusia dalam Negara Hukum Indonesia.”
  • 7. e. Pertumbuhan Kantor Advokat Perjalanan kantor hukum modern mulai bermunculan sejak disahkannya UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Mulai derasnya investasi asing ke Indonesia di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi saat itu, membuat praktik hukum menjadi lebih terorganisir dengan dibentuknya persekutuan perdata atau firma oleh sejumlah advokat. Selama satu dekade sejak disahkannya UU Penanaman Modal Asing, terdapat tiga kantor hukum modern yang lahir. Dikutip dari esai Ahmad Fikri Assegaf yang berjudul “Besar Itu Perlu: Perkembangan Kantor Advokat di Indonesia dan Tantangannya”, ketiga kantor hukum tersebut menjadi generasi pertama kantor advokat modern di Indonesia. Dalam artikelnya, Fikri menyebut, ketiga kantor advokat generasi pertama itu adalah kantor advokat Ali Budiardjo Nugroho Reskodiputri (ABNR) yang berdiri pada tahun 1967, kantor advokat Adnan Buyung Nasution & Associates (ABNA/sekarang ABNP) yang berdiri tahun 1969 dan kantor advokat Mochtar, Karuwin, Komar (MKK) yang berdiri tahun 1971. Hingga kini, ketiganya tetap bertahan meski mulai deras bermunculan kantor hukum lainnya.
  • 8. f. Area Praktik dan Bidang Kerja Advokat Sebelum diberlakukannya UU Advokat, maka yang dimaksud dengan advokat adalah seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum kepada orang di dalam pengadilan atau seseorang yang mempunyai izin praktek beracara di pengadilan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Sedangkan yang dimaksud dengan pengacara biasa adalah seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum di dalam pengadilan di lingkup wilayah yang sesuai dengan izin praktek beracara yang dimilikinya. Sehubungan dengan hal tersebut, apabila pengacara tersebut akan beracara di luar lingkup wilayah izin prakteknya tersebut di atas, maka ia harus meminta izin terlebih dahulu ke pengadilan dimana ia akan beracara. Kemudian sesuai dengan ketentuan pasal 1 huruf angka 2 UU Advokat mengatakan bahwa “jasa hukum adalah jasa yang diberikan Advokat berupa memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien.