2. a. Urgensi Perencanaan Strategis Jangka Panjang Pertumbuhan
Law Firm
Tujuan jangka panjang adalah merupakan hasil yang diharapkan
dari pelaksanaan strategis tertentu, strategi merupakan serangkaian
tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka
panjang. Kerangka waktu untuk tujuan dan strategis harus konsisten,
biasanya dua sampai lima tahun. Hakikat Tujuan Jangka Panjang
haruslah bersifat kuantitatif, terukur, realistis, dapat dipahami,
menantang, bertahap, dapat diperoleh, dan sejalan dengan unit-unit
organisasi. Setiap tujuan harus dikaitkan dengan kerangka waktu.
Tujuan jangka panjang diperlukan pada tingkat korporat, devisi,
dan fungsional dalam sebuah organisasi. Tujuan tetsebut penting
sebagai alat ukur kinerja kinerja manajerial.
3. b. Perluasan Area Praktek
Kantor hukum atau law firm dapat melakukan perluasaan
area praktek yang pada awalnya memfokuskan diri dalam
bidang praktik atau spesialisasi tertentu, kemudian
dikarenakan terkumpulnya modal dan keuntungan sebuah
law firm bisa memperluas kantor dan juga menambah
jumlah advokat dengan bidang keahlian yang berbeda, agar
sebuah kantor hukum dapat memperluas area praktek.
4. c. Core Practices
Core practices atau inti praktek dari sebuah law firm adalah
memberikan jasa hukum secara penuh, baik, efisien dan
ekonomis kepada klien-klien firma.
5. d. Pengembangan SDM
Manajemen sumber daya ini mempunyai kekhususan dibandingkan
dengan manajemen secara umum atau manajemen sumber daya
lain. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu
pengakuan terhadap pentingnya sumber daya manusia atau tenaga
kerja dalam organisasi, dan pemanfaatannya dalam berbagai fungsi
dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya manusia,
dengan tujuan untuk memberikan kepada organisasi atau kerja
yang aktif.
6. Mengutip buku “Law Office Management” yang ditulis Jonathan S. Lynton, menurut Ira
Andara Eddymurthy, jenjang karir dalam suatu Kantor Hukum adalah sebagai berikut:
1. Equity Partner, salah satu darinya akan menjadi Managing Partner;
2. Non-equity Partner/Contract Partner;
3. Of Counsel/Advisor;
4. Senior Partner;
5. Associate Attorney;
6. Senior Attorney;
7. Non-lawyer Partner;
8. Contract Attorney/Intern (Magang);
9. Freelance Attorney;
10. Law Clerks (Paralegal).
7. Jenjang karir di kantor advokat juga bisa berbeda-
beda antara kantor advokat yang mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan litigasi (jasa hukum di dalam pengadialan)
dengan kantor advokat yang mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan korporasi atau non-litigasi (jasa hukum di luar
pengadilan).
8. e. Suksesi Law Firm
Berbicara mengenai suksesi, berarti perusahaan sudah mulai
bergerak untuk mengalihkan perusahaannya kepada generasi
kedua, ketiga dan demikian juga seterusnya.
Suksesi dilakukan melalui proses yang cukup panjang.
Karena memilih seorang suksesor sangat menentukan keberhasilan
dan masa depan perusahaan. Pemilihan suksesor yang tepat akan
membuat perusahaan terus bertahan dan eksis walaupun pendiri
sudah tidak ikut campur dalam bisnis yang sudah dibangunnya
selama bertahun-tahun. Pendiri perusahaan harus dapat memilih
seorang suksesor yang terbaik dan yang bisa menjadi penerus bagi
perusahaan.