Nama : Aldila Seprillasela
Mata Kuliah : Manajemen Kualitas
STIE Mahaputra Riau
Dosen : Lisa Tinaria SE,MM
2018/2019
(Topic : Total Qualitas Manajeme (TQM) )
Banyak ahli mengungkapkan definisi Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu, yaitu perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993). Defenisi yang lain menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai startegi usaha dan berorientasi pada kepuasaan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Nama : Aldila Seprillasela
Mata Kuliah : Manajemen Kualitas
STIE Mahaputra Riau
Dosen : Lisa Tinaria SE,MM
2018/2019
(Topic : Total Qualitas Manajeme (TQM) )
Banyak ahli mengungkapkan definisi Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu, yaitu perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993). Defenisi yang lain menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai startegi usaha dan berorientasi pada kepuasaan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
2. a. Latar Belakang Pentingnya Pengelolaan Mutu
Manajemen mutu yang dikenal dengan total management quality atau
TQM dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang membantu sebuah
organisasi, perusahaan, atau badan usaha untuk mengawasi setiap kegiatan
serta tugas dan tanggung jawab yang diperlukan dalam mempertahankan
kualitas atau mutu dari perusahaan tersebut.
Total management quality sendiri merupakan sebuah sistem yang
menentukan kebijakan, merencanakan, mengontrol, dan mengembangkan
kualitas mutu yang diberikan perusahaan. Sistem ini juga dikenal sebagai
sebuah filosofi dasar yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan akan
menentukan keberhasilan jangka panjang dari sebuah badan usaha. Di
dalamnya, semua stakeholders atau pemangku kepentingan bekerjasama
dalam peningkatan kualitas produk dan layanan serta budaya kerja di
lingkungan perusahaan.
3. Selain itu, ada definisi lain yang menjelaskan bahwa sistem manajemen dalam
menjaga mutu adalah sebuah sistem manajemen yang lebih mengedepankan
kualitas sebagai strategi bisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
yang melibatkan seluruh SDM di perusahaan.
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari proses jika diterapkan di dalam
sebuah perusahaan. Antara lain :
1. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga menjaga
kepercayaan terhadap perusahaan.
2. Menumbuhkan rasa motivasi di dalam diri karyawan.
3. Meningkatkan standar kerja di dalam perusahaan.
4. Meningkatkan dan menjaga nama baik perusahaan.
4. b. Mengapa Law Firm Harus Mengelola Mutu
1. Menetapkan Visi dan Standar kerja bagi para anggota
suatu organisasi atau badan usaha.
2. Membangun motivasi dan budaya kerja di dalam
organisasi maupun badan usaha.
3. Membantu meningkatkan kepercayaan terhadap jasa
yang dihasilkan perusahaan baik dari anggota maupun
klien.
4. Memberikan inovasi atau pengembangan lebih lanjut
dari perusahaan atau organisasi itu sendiri.
5. c. Bagaimana Law Firm Dapat Melakukan Pengendalian Mutu
1. Perencanaan dan Strategi Mutu
Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses perencanaan dan strategi
yang matang agar keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih terarah dan
sesuai. Hal ini juga berlaku di dalam dunia bisnis. Untuk melaksanakan, harus
diawali dengan perencanaan yang baik. rencana dan strategi yang dibuat pun
juga harus memiliki struktur tahapan atau proses yang tepat. Hal ini dilakukan
agar kualitas mutu yang diinginkan dapat tercapai dan memenuhi standar yang
berlaku.
Selain itu, di dalam tahap perencanaan strategi ini juga perlu dilakukan analisis
untuk mengetahui kebutuhan dari konsumen atau pelanggan agar membantu
meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk maupun jasa yang
dihasilkan.
6. 2. Implementasi Perencanaan Mutu
Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang, implementasi mutu diperlukan
untuk mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah dibuat. Di dalam proses implementasi
mutu, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti standar pengerjaan atau pembuatan produk,
dan pengecekan kualitas mutu. Jika sudah sesuai dengan standar mutu yang digunakan
oleh perusahaan, barulah produk maupun jasa akan diberikan dan disebarluaskan kepada
para konsumen di luar.
3. Evaluasi Mutu
Setelah mengimplementasikan produk dan menyebarluaskan produk atau jasa kepada
para konsumen, maka tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah proses evaluasi mutu.
Proses evaluasi mutu berguna untuk meninjau kembali hasil dari jasa yang dikeluarkan. Di
dalam proses evaluasi ini, perusahaan perlu untuk memeriksa kembali tingkat kepuasan
serta respon yang didapatkan dari jasa yang sudah diberikan. Nantinya, hasil review atau
evaluasi ini akan berguna dalam perbaikan atau pengembangan jasa lebih lanjut.
7. 4. Perbaikan dan Pengembangan
Setelah mengevaluasi hasil dan kualitas dari jasa yang sudah
diberikan sebelumnya, sebuah perusahaan perlu melakukan
langkah terakhir dan yang paling krusial, yaitu pengembangan atau
perbaikan. Proses ini merupakan proses lanjutan yang
memanfaatkan hasil pemantauan dan pengendalian mutu hingga
sebuah perusahaan dapat berinovasi lebih lanjut terhadap produk
atau jasa yang sudah dikeluarkan sebelumnya.
8. d. Siapa yang Harus Berperan Dalam Menjalankan Sistem Pengelolaan Mutu Kantor
Advokat
Manajemen mutu melibatkan staf dalam menciptakan dan memberikan
nilai apakah mereka penuh waktu, paruh waktu, outsourcing atau di-rumah.
Organisasi harus mendorong karyawan untuk terus meningkatkan keterampilan
mereka dan menjaga konsistensi. Prinsip ini juga melibatkan pemberdayaan
karyawan, melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan mengakui
pencapaian mereka. Ketika orang dihargai, mereka bekerja dengan potensi
terbaiknya karena hal itu meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mereka.
Ketika karyawan sepenuhnya terlibat, itu membuat mereka merasa
diberdayakan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Dapat dikatakan bahwa di dalam sebuah kantor advokat yang berperan
dalam pengelolaan mutu adalah seluruh staf atau pegawai yang saling berkerja
sama dan diawasi oleh pemimpin untuk terciptanya manejemen mutu yang
baik.
9. e. Siapa yang Paling Bertanggung Jawab Atas Berjalannya Sistem
Pengelolaan Mutu Kantor Advokat
Dalam sebuah kantor Advokat yang paling bertanggung jawab
adalah pemimpin. Kepemimpinan yang baik menghasilkan kesuksesan
organisasi. Pada kepemimpinan yang hebat mampu membangun
persatuan dan tujuan di antara tenaga kerja. Menciptakan budaya
perusahaan yang berkembang memberikan lingkungan internal yang
memungkinkan karyawan untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi
mereka dan terlibat aktif dalam mencapai tujuannya.
Para pemimpin harus melibatkan karyawan dalam menetapkan
tujuan dan sasaran organisasi yang jelas. Ini memotivasi karyawan,
yang dapat secara signifikan meningkatkan Produktivitas dan loyalitas
mereka.