2. BAB 9
Manajemen Resiko: Gambaran
besar
1. Kita tetap dalam
kerangka arus kas yang
didiskon akan tetapi
perlindungan nilai resiko
dan manajemen resiko
yang cerdas dapat
mempengaruhi arus kas,
pertumbuhan dan nilai
keseluruhan.
2. Mencoba menyatukan pengaruh
dari perlindungan nilai resiko dan
manajemen pada nilai melalui
evaluasi relatif dengan melihat
bagaimana harga pasar
perusahaan.
3. Menyesuaikan
beberapa teknik dalam
hubungannya dengan
pilihan nyata, pengaruh
perlindungan nilai
resiko dan
pengambilan nilai
resiko.
3. RISIKO DAN NILAI: PANDANGAN
KONVENSIONAL
Petama: valuasi arus kas intrinsik atau
diskon, dimana nilai suatu perusahaan
atau aset diestimasi dengan
mendiskontokan arus kas yang
diharapkan kembali ke masa kini.
Kedua: valuasi relatif, dimana nilai
perusahaan diestimasi dengan melihat
cara harga pasar perusahaan serupa.
4. Struktur Model DCF
1. Kita bisa
mendiskonto
investor ekuitas
pada harga
ekuitas untuk
sampai pada nilai
ekuitas dalam
perusahaan.
2 Cara mengaplikasikan valuasi arus kas
yang didiskonto
2. Kita bisa mendiskonto arus kas
yang dihasilkan untuk semua
pemegang saham dalam
perusahaan, hutang serta ekuitas
pada rata-rata biaya yang ditimbang
yang diminta oleh masing-masing
biaya modal, untuk menilai seluruh
bisnis.
5. Penyesuaian resiko dalam model
arus kas yang didiskontokan
Untuk penyesuaian
resiko, dengan
perusahaan yang lebih
beresiko akan mempunyai
biaya ekuitas yang lebih
tinggi.
Kenyataannya, kalau kita
menggunakan model
penetapan harga aset modal
untuk mengestimasi biaya
ekuitas, penggunaan beta
membawa seluruh beban dari
penyesuaian terhadap resiko.
6. Mengukur resiko dan nilai
Konsekuensi pada arus kas yang diharapkan dan tingkat bunga yang
didiskontokan dalam model DCF :
1. Resiko yang dilindungi baik produk asuransi maupun
derivatif,tidak bebas biaya, arus kas yang diharapkan akan
lebih redah untuk perusahaan yang melindungi resiko
daripada perusahaan yang mirip akan tetapi yang tidak
melindungi resiko.
2. Biaya ekuitas untuk perusahaan ini akan tidak dipengaruhi
oleh pengurangan resiko oleh karena hanya mencerminkan
resiko pasar.
3. Biaya hutang mungkin berkurang, oleh karena resiko awal
dipengaruhi oleh keduanya, spesifik perusahaan dan resiko
pasar .
4. Proporsi hutang yang bisa dipergunakan untuk mendanai
operasi mungkin meluas oleh karena paparan resiko spesifik
perusahaan yang semakin rendah.
8. Struktur dari valuasi relatif
4 kelompok dalam langkah pertama
kelipatan
penghasi
lan
• Yang paling luas dipergunakan dari beberapa penghasilan
tetapi rasio pendapatan harga dimana nilai pasar ekuitas
dibagi oleh pendapatan ekuitas
Kelipata
n nilai
buku
• Nilai pasar ekuitas bisa dibagi oleh suatu nilai buku ekuitas
untuk mengestimasi rasio harga terhadap buku atau nilai
perusahaan bisa dibagi oleh nilai buku modal sampai pada rasio
nilai terhadap buku
Kelipata
n
pendap
atan
• Ketika sejumlah perusahaan di dalam pasar dengan
pendapatan negatif telah berkembang, analis telah bergeser ke
kelipatan pendapatan dinyatakan baik dalam ketentuan ekuitas
(harga untuk penjualan) atau nilai perusahaan untuk penjualan
Kelipata
n
variabel
khusus
sektor
• Beberapa kelipatan merupakan spesifik sektor. Sebagai contoh,
membagi nilai pasar dari perusahaan kabel dengan banyaknya
pelanggan yang akan menghasilkan rasio nilai terhadap
pelanggan dan membagi nilai pasar dari perusahaan tenaga
dengan kilowatt jam daya yang dihasilkan akan menghasilkan
suatu nilai ( harga per kwh).
9. Dalam valuasi relatif
ialah seleksi
perusahaan yang
bisa diperbandingkan
adalah perusahaan
dengan arus kas
pertumbuhan
potensial, dan resiko
mirip dengan
perusahaan yang
dinilai
Perbandingan kelipatannya
lintas perusahaan yang bisa
diperbandingkan.
Langkah ketiga
Langkah kedua
12. Pengendali nilai DCF
1. Arus kas dari aset ditempat
atau investasi sudah dibuat.
2. Harapan pertumbuhan tingkat
bunga dalam arus kas selama apa
yang kita namakan sewaktu
periode untuk keduanya yaitu
pertumbuhan yang tinggi dan
kelebihan pengembalian.
3. Waktu sebelum perusahaan
menjadi suatu perusahaan yang
pertumbuhan perusahaan yang
stabil dalam menghasilkan
kelebihan pengembalian.
4. Tingkat bunga diskonto
mencerminkan keduanya yaitu
resiko dalam investasi dan bauran
pembiayaan dipergunakan oleh
perusahaan.
13. Manfaat yang diperoleh dari
pemberian rambu-rambu resiko
adalah bahwa perusahaan mungkin
bisa menghemat pada pembayaran
pajak berdasarkan dua alasan yaitu:
Arus kas dari
aset yang ada
2. Hukum pajak mungkin
memberikan manfaat kepada
pemberi rambu-rambu dengan
mengijinkan pengurangan pajak
secara penuh untuk
pengeluaran pembayaran
rambu-rambu, sementara tidak
mengenakan pajak pada
manfaat (laba) yang diperoleh.
1. Pelancaran penghasilan dari
waktu ke waktu bisa mengurangi
pembayaran pajak, khususnya
pendapatan pada tingkatan
yang lebih tinggi diminta
membayar pajak pada tingkat
bunga yang lebih tinggi.
14. Pertumbuhan yang
diharapkan selama
fase pertumbuhan
tinggi / kelebihan
pengembalian.
Pertumbuhan yang
diharapkan selama terjadi
pertumbuhan yang tinggi,
kelebihan pengembalian
datang dari dua input yaitu
tingkat investasi dan
pengembalian modal
artinya masukan berasal
dari bunga investasi dan
imbal hasil dari modal.
15. Mengembangkan suatu
strategi manajemen
resiko
Investarisasi
resiko yang
mungkin terjadi
• Proses harus dimulai dengan suatu
inventori seluruh resiko yang potensial
mencakup resiko yang khusus pada
perusahaan.
Memutuskan
apakah akan
melakukan
perlindungan
atau tidak
• Dengan mempunyai suatu
inventori resiko perusahaan
harus memutuskan resiko mana
yang akan mencoba melindungi
dan mana yang membolehkan
mengalir melalui investornya.
16. Memilih produk yang dapat melindungi resiko
Jika perusahaan
memutuskan
melindungi resiko
maka ia memiliki
sejumlah pilihan
yaitu perdangan
pasar (turunan mata
uang dan suku
bunga), solusi
khusus yang
disiapkan oleh bank
investasi, produk
asuransi.
Tentukan resiko atau resiko yang anda pahami lebih
baik atau hadapi dengan lebih baik daripada
pesaing anda.
Merupakan langkah
dimana perusahaan
bergerak dari
bahaya resiko untuk
resiko manajemen
dan dari
memandang resiko
sebagai ancaman
ke resiko sebagai
suatu peluang
potensial.
Buat strategi untuk memanfaatkan
keunggulan diferesial anda dalam
jangka panjang
Perusahaan
membangun
keunggulan kompetitif
mereka dan
meletakkan apa yang
mereka akan lakukan
untuk mencapai
manfaat maksuimum.
17. Referensi
Supranto Johannes dan Hakim Luqman. 2013. Pengambilan Resiko Secara Strategis
Bagi Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada