SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
RISIKO KREDIT
Pendahuluan
• Risiko kredit terjadi jika counterparty (pihak lain dalam
bisnis kita) tidak bisa memenuhi kewajibannya
(wanprestasi)
• Risiko kredit banyak muncul karena peristiwa gagal
bayar yang dialami oleh perusahaan-perusahaan.
• Pada saat krisis ekonomi, tingkat bunga yang tinggi,
pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan
persoalan risiko kredit yang lebih serius.
• Untuk mengantisipasi risiko kredit maka perlu
diketahuiu teknik-teknik pengukuran risiko secara
kualitatif maupun kuantitatif.
Penilaian Kualitaqtif
• Dalam dunia perbankan analisis kredit sering
menggunakan kerangka 3R dan 5C. Kerangka
tersebut menganalisis kemampuan melunasi
kewajiban dari calon nasabah bank.
• Kerangka analisis kredit 3R dan 5C digunakan
untuk menganalisis risiko kredit yang dihadapi
perusahaan.
Kerangka Analisis Kredit
• Kerangka 3R
1. Return
2. Repayment Capacity
3. Risk Bearing Ability
• Kerangka 5C
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition of Economic
Kerangka Analisis Kredit
• Kerangka 3R
1. Return
2. Repayment Capacity
3. Risk Bearing Ability
• Kerangka 5C
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition of Economic
Penilaian Kuantitatif
• Perusahaan atau bahkan negara yang akan
mengeluarkan surat hutang jangka panjang atau jangka
pendek biasanya akan dirating oleh perusahaan pe-
rating (di Indonesia : PT. Pefindo, USA : Standard and
Poor’s).
• Rating tersebut menunujukkan tingkat risiko
perusahaan. Melalui rating tersebut maka calon
investor diharapkan memiliki gambaran mengenai
risiko perusahaan yang menerbitkan surat hutang
tersebut. Risikonya investor tidak akan percaya pada
perusahaan yang tidak memiliki rating.
Tabel Klasifikasi Rating
Rating Keterangan
AAA Instrumen hutang dengan risiko sangat rendah, tingkat pengembalian sangat baik (excellent),
perubahan pada kondisi keuangan, atau ekonomi tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap risiko investasi.
AA Instrumen hutang dengan risiko sangat rendah. Tingkat pengembalian yang sangat baik;
perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi barangkali akan berpengaruh terhadap
risiko investasi, tetapi tidak terlalu besar.
A Pengembalian hutang dengan risiko rendah. Tingkat pengembalian yang baik; meskipunb
perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi akan meningkatkan risiko investasi.
BBB Tingkat pengembalian yang memadai. Perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi
mempunyai kemungkinan besar meningkatkan risiko investasi dibandingkan dengan kategori yang
lebih tinggi
BB Investasi. Perusahaan mempunyai kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman tetapi
keumngkinan tersebut rawan terhadap perubahan kondisi ekonomi, bisnis, dan keuangan.
B Mengandung Risiko investasi, Tk. Pengembalian tidak terlindungi secara memadai terhadap
kondisi ekonomi, bisnis, dan keuangan
C Instrumen keuangan bersifat spekulatif , kemungkinan besar bangkrut.
D Instrumen keuangan sedang bangkrut
Model Analisis Kuantitatif
• Model Skoring Kredit
• RAROC (Risk Adjusted Return On Capital)
• Mortality Rate
• Term Structure
• Teori Opsi
Model Skoring Kredit
• Model Diskriminan
Analisis ini untuk melihat apakah perusahaan
memiliki kategori gagal bayar atau tidak gagal
bayar.
• Model Probabilitas Linear
Analisis ini menentukan angka yang
mencerminkan seberapa besar risiko gagal
bayar suatu perusahaan.
a. Model Dikriminan
• Untuk melakukan analisis diskriminan maka
diperlukan informasi keuangan seperti rasio
likuiditas, profitabilitas yang digunakan untuk
memprediksi perusahaan masuk kategori gagal
bayar atau tidak.
• Tahap pertama analisis adalah mengestimasi
persamaan diskriminan yaitu dengan
menggunakan variabel dependen sebagai
variabel gagal bayar atau tidak, dan
menggunakan rasio keungan sebagai variabel
indipenden.
Contoh Analisis Diskriminan
Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3 X3 + 0,6X4 + 1,0X5
untuk perusahaan publik (pemerintah)
X1 = Rasio Modal Kerja/Total Asset
X2 = Rasio Laba ditahan/Total Asset
X3 = Rasio EBIT/Total Asset
X4 = Rasio nilai pasar saham/Nilai buku saham
X5 = Rasio penjualan/Total Asset
• Setelah fungsi diskriminan diestimasi maka tahap berikutnya
adalah menggunakan fungsi untuk memprediksi kegagalan
bayar. Model tadi digunakan untuk perusahaan publik
sedangkan untuk perusahaan non publik dibuat model baru :
Z = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5
X4 = Rasio nilai buku saham preferen + biasa/ nilai
buku total hutang
• Cut-off atau batas untuk pengambilan kesimpulan dapat dilihat :
• Misal ada dua perusahaan dengan data rasio keungan :
Model Pasar Model Nilai buku
Batas tidak bangkrut >2,99 >2,90
Batas Bangkrut 1,81 1,20
Wilayah abu-abu 1,81-2,99 1,20-2,90
Perusahaan
A
Perusahaan
B
Rasio Modal Kerja/Total Asset 0,25 0,005
Rasio Laba ditahan/Total Asset 0,1 0,01
Rasio EBIT/Total Asset 0,1 -0,2
Rasio nilai pasar saham/Nilai buku saham 2 1,2
Rasio penjualan/Total Asset 2 1,25
3,97
1,0(2)
0,6(2)
)
1
,
0
(
3
,
3
)
1
,
0
(
4
,
1
)
25
,
0
(
2
,
1
ZA 





Karena menggunakan informasi harga saham maka digunakan model yang
pertama. Dari hasil perhitungan diatas diprediksi bahwa perusahaan A tidak
bangkrut.
Bagaimana dengan perusahaan B ?
b. Model Probabilitas linear
• Misal dari menghitung probabilitas liear menghasilkan persamaan berikut
:
Z = 0,2 + 1,3X1 + 0,5X2
X1 = Rasio modal kerja/ total asset
X2 = Rasio EBIT/ total asset
Misal kita akan menghitung potensi gagal bayar tiga perusahaan (dalam
milyar rupiah) :
Perusahaan mana yang meiliki peluang berisiko lebih tinggi ?
A B C
Total asset 100 50 100
Modal Kerja 40 5 50
EBIT 40 -2,5 40
X1
X2
2. RAROC (Risk Adjusted On Capital)
• RAROC adalah membandingkan tingkat keuntungan
dengan modal yang berisiko (modal yang akan
terkena dampak jika debitur mengalami gagal bayar)
• Argumen RAROC adalah jika terjadi kerugian maka
akan dibebankan pada modal sehingga perusahaan
akan menghapuskan sebagian modalnya sebagai
akibat kerugian tersebut.
%
100
Risk)
at
(Capital
berisiko
yang
Modal
pertahun
pinjaman
dari
Pendapatan
RAROC x

Ilustrasi
• Suatu bank sedang mengevaluasi portfolio kredit $ 1 miliar. Bunga 9%
pertahun. Modal ekonomi untuk kredit diperkirakan 7,5% dari nominal
pinjaman. Misalkan dana untuk pinjaman itu diperoleh dari deposito
berjangka dengan tk bunga 6%. Dana tersebut ditambahkan sebagi modal
yang diinvestasikan pada obligasi pemerintah dengan tk. Bunga 6,5%
($4,9juta). Bank mengeluarkan biaya operasional $ 15 juta pertahun dan
kprediksi kerugian 1% pertahun. Hitunglah RAROC!
• Angka tersebut dibandingkan dengan keuntungan minimal (9%), maka bisa
disimpulkan bahwa perusahaan tidak menghadapi risiko kerugian.
%
2
,
13
%
100
75
10
-
15
-
60
-
4,9
90
RAROC 

 x
3. Mortality Rate
• Mortality rate menghitung persentase
kebangkrutan untuk setiap rating perusahaan
untuk setiap kelas tertentu.
• Untuk rating perusahaan yang lebih rendah
maka kemungkinan default akan meningkat
karena risiko marjinal yang dihadapi akan
diakumulasikan untuk setiap tahunnya.
• Semakin rendah rating obligasi maka default
obligasi akan semakin tinggi.
4. Term Structure
• Term Structure atau yield curve atau kurva
hasil menunjukkan hubungan antara jangka
waktu dengan yield obligasi.
• Kuva term structure biasanya memiliki slope
positif.
• Semakin bertambahnya jangka waktu
biasanya perusahaan menetapkan tingkat
bunga lebih tinggi karena mengandung risiko
lebih tinggi
Ilustrasi Term Structure
Obligasi
Perusahaan
Obligasi
Pemerintah
Tahun 2
Tahun 1
12%
10%
9%
20%
5. Teori Opsi
• Opsi Call adalah hak untuk membeli asset
dengan harga tertentu pada periode tertentu.
• Opsi Put adalah hak untuk menjual asset
dengan harga tertentu pada periode tertentu.
• Teori opsi digunakan untuk menganalisis risiko
kredit dimana pemegang saham buisa
digambarkan sebagai pihak yang membeli opsi
call. Pemberi hutang bisa digambarkan
sebagai pihak opsi put.
ILustrasi
• Misal kreditur memberi pinjaman kepada
perusahaan dengan nilai Rp 100 juta. Jika nilai
perusahaan diatas 100 juta (misal Rp 250 juta), maka
pemegang saham berhak atas sisa nilai perusahaan
Rp. 150 juta. Pemegang saham harus membayar
hutangnya terlebuih dahulu sebesar Rp 100 juta.
• Jika nilai perusahaan dibawah Rp 100 juta maka
pemegang saham akan kehilangan kekayaannya,
karena kekayaannya diambil alih oleh kreditur. Dalm
kondisi ini adalah posisi pembeli opsi call.

More Related Content

Similar to RISIKO KREDIT ANALISIS

Credit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi TrainingCredit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi TrainingKanaidi ken
 
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04KholimatusSakdiyah
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04DeaIvana1
 
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptxAnalisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptxSafaBian
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutangAbdul Razak
 
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04grcln
 
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanwardahmega
 
Kebangkrutan sektor batu bara
Kebangkrutan sektor batu baraKebangkrutan sektor batu bara
Kebangkrutan sektor batu baraYusuf Darismah
 
Memprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanMemprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanbudieto
 
Working Capital Management/abshor.marantika/Mutiara Istighfar/3-03
Working Capital Management/abshor.marantika/Mutiara Istighfar/3-03Working Capital Management/abshor.marantika/Mutiara Istighfar/3-03
Working Capital Management/abshor.marantika/Mutiara Istighfar/3-03MutiaraIstighfar
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
 
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04RositaPurwaningsih
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Futurum2
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
 

Similar to RISIKO KREDIT ANALISIS (20)

Credit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi TrainingCredit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi Training
 
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
 
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptxAnalisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
 
Manajemen Piutang
Manajemen PiutangManajemen Piutang
Manajemen Piutang
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutang
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
 
manajemen keuangan pengelolaan piutang
manajemen keuangan pengelolaan piutang manajemen keuangan pengelolaan piutang
manajemen keuangan pengelolaan piutang
 
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
 
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
 
Pertemuan 1.ppt
Pertemuan 1.pptPertemuan 1.ppt
Pertemuan 1.ppt
 
Tugas 1 aml fix
Tugas 1 aml fixTugas 1 aml fix
Tugas 1 aml fix
 
Ning
NingNing
Ning
 
Kebangkrutan sektor batu bara
Kebangkrutan sektor batu baraKebangkrutan sektor batu bara
Kebangkrutan sektor batu bara
 
Memprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanMemprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutan
 
Working Capital Management/abshor.marantika/Mutiara Istighfar/3-03
Working Capital Management/abshor.marantika/Mutiara Istighfar/3-03Working Capital Management/abshor.marantika/Mutiara Istighfar/3-03
Working Capital Management/abshor.marantika/Mutiara Istighfar/3-03
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 

Recently uploaded

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 

Recently uploaded (9)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 

RISIKO KREDIT ANALISIS

  • 2. Pendahuluan • Risiko kredit terjadi jika counterparty (pihak lain dalam bisnis kita) tidak bisa memenuhi kewajibannya (wanprestasi) • Risiko kredit banyak muncul karena peristiwa gagal bayar yang dialami oleh perusahaan-perusahaan. • Pada saat krisis ekonomi, tingkat bunga yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan persoalan risiko kredit yang lebih serius. • Untuk mengantisipasi risiko kredit maka perlu diketahuiu teknik-teknik pengukuran risiko secara kualitatif maupun kuantitatif.
  • 3. Penilaian Kualitaqtif • Dalam dunia perbankan analisis kredit sering menggunakan kerangka 3R dan 5C. Kerangka tersebut menganalisis kemampuan melunasi kewajiban dari calon nasabah bank. • Kerangka analisis kredit 3R dan 5C digunakan untuk menganalisis risiko kredit yang dihadapi perusahaan.
  • 4. Kerangka Analisis Kredit • Kerangka 3R 1. Return 2. Repayment Capacity 3. Risk Bearing Ability • Kerangka 5C 1. Character 2. Capacity 3. Capital 4. Collateral 5. Condition of Economic
  • 5. Kerangka Analisis Kredit • Kerangka 3R 1. Return 2. Repayment Capacity 3. Risk Bearing Ability • Kerangka 5C 1. Character 2. Capacity 3. Capital 4. Collateral 5. Condition of Economic
  • 6. Penilaian Kuantitatif • Perusahaan atau bahkan negara yang akan mengeluarkan surat hutang jangka panjang atau jangka pendek biasanya akan dirating oleh perusahaan pe- rating (di Indonesia : PT. Pefindo, USA : Standard and Poor’s). • Rating tersebut menunujukkan tingkat risiko perusahaan. Melalui rating tersebut maka calon investor diharapkan memiliki gambaran mengenai risiko perusahaan yang menerbitkan surat hutang tersebut. Risikonya investor tidak akan percaya pada perusahaan yang tidak memiliki rating.
  • 7. Tabel Klasifikasi Rating Rating Keterangan AAA Instrumen hutang dengan risiko sangat rendah, tingkat pengembalian sangat baik (excellent), perubahan pada kondisi keuangan, atau ekonomi tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap risiko investasi. AA Instrumen hutang dengan risiko sangat rendah. Tingkat pengembalian yang sangat baik; perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi barangkali akan berpengaruh terhadap risiko investasi, tetapi tidak terlalu besar. A Pengembalian hutang dengan risiko rendah. Tingkat pengembalian yang baik; meskipunb perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi akan meningkatkan risiko investasi. BBB Tingkat pengembalian yang memadai. Perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau ekonomi mempunyai kemungkinan besar meningkatkan risiko investasi dibandingkan dengan kategori yang lebih tinggi BB Investasi. Perusahaan mempunyai kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman tetapi keumngkinan tersebut rawan terhadap perubahan kondisi ekonomi, bisnis, dan keuangan. B Mengandung Risiko investasi, Tk. Pengembalian tidak terlindungi secara memadai terhadap kondisi ekonomi, bisnis, dan keuangan C Instrumen keuangan bersifat spekulatif , kemungkinan besar bangkrut. D Instrumen keuangan sedang bangkrut
  • 8. Model Analisis Kuantitatif • Model Skoring Kredit • RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) • Mortality Rate • Term Structure • Teori Opsi
  • 9. Model Skoring Kredit • Model Diskriminan Analisis ini untuk melihat apakah perusahaan memiliki kategori gagal bayar atau tidak gagal bayar. • Model Probabilitas Linear Analisis ini menentukan angka yang mencerminkan seberapa besar risiko gagal bayar suatu perusahaan.
  • 10. a. Model Dikriminan • Untuk melakukan analisis diskriminan maka diperlukan informasi keuangan seperti rasio likuiditas, profitabilitas yang digunakan untuk memprediksi perusahaan masuk kategori gagal bayar atau tidak. • Tahap pertama analisis adalah mengestimasi persamaan diskriminan yaitu dengan menggunakan variabel dependen sebagai variabel gagal bayar atau tidak, dan menggunakan rasio keungan sebagai variabel indipenden.
  • 11. Contoh Analisis Diskriminan Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3 X3 + 0,6X4 + 1,0X5 untuk perusahaan publik (pemerintah) X1 = Rasio Modal Kerja/Total Asset X2 = Rasio Laba ditahan/Total Asset X3 = Rasio EBIT/Total Asset X4 = Rasio nilai pasar saham/Nilai buku saham X5 = Rasio penjualan/Total Asset
  • 12. • Setelah fungsi diskriminan diestimasi maka tahap berikutnya adalah menggunakan fungsi untuk memprediksi kegagalan bayar. Model tadi digunakan untuk perusahaan publik sedangkan untuk perusahaan non publik dibuat model baru : Z = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 X4 = Rasio nilai buku saham preferen + biasa/ nilai buku total hutang
  • 13. • Cut-off atau batas untuk pengambilan kesimpulan dapat dilihat : • Misal ada dua perusahaan dengan data rasio keungan : Model Pasar Model Nilai buku Batas tidak bangkrut >2,99 >2,90 Batas Bangkrut 1,81 1,20 Wilayah abu-abu 1,81-2,99 1,20-2,90 Perusahaan A Perusahaan B Rasio Modal Kerja/Total Asset 0,25 0,005 Rasio Laba ditahan/Total Asset 0,1 0,01 Rasio EBIT/Total Asset 0,1 -0,2 Rasio nilai pasar saham/Nilai buku saham 2 1,2 Rasio penjualan/Total Asset 2 1,25
  • 14. 3,97 1,0(2) 0,6(2) ) 1 , 0 ( 3 , 3 ) 1 , 0 ( 4 , 1 ) 25 , 0 ( 2 , 1 ZA       Karena menggunakan informasi harga saham maka digunakan model yang pertama. Dari hasil perhitungan diatas diprediksi bahwa perusahaan A tidak bangkrut. Bagaimana dengan perusahaan B ?
  • 15. b. Model Probabilitas linear • Misal dari menghitung probabilitas liear menghasilkan persamaan berikut : Z = 0,2 + 1,3X1 + 0,5X2 X1 = Rasio modal kerja/ total asset X2 = Rasio EBIT/ total asset Misal kita akan menghitung potensi gagal bayar tiga perusahaan (dalam milyar rupiah) : Perusahaan mana yang meiliki peluang berisiko lebih tinggi ? A B C Total asset 100 50 100 Modal Kerja 40 5 50 EBIT 40 -2,5 40 X1 X2
  • 16. 2. RAROC (Risk Adjusted On Capital) • RAROC adalah membandingkan tingkat keuntungan dengan modal yang berisiko (modal yang akan terkena dampak jika debitur mengalami gagal bayar) • Argumen RAROC adalah jika terjadi kerugian maka akan dibebankan pada modal sehingga perusahaan akan menghapuskan sebagian modalnya sebagai akibat kerugian tersebut. % 100 Risk) at (Capital berisiko yang Modal pertahun pinjaman dari Pendapatan RAROC x 
  • 17. Ilustrasi • Suatu bank sedang mengevaluasi portfolio kredit $ 1 miliar. Bunga 9% pertahun. Modal ekonomi untuk kredit diperkirakan 7,5% dari nominal pinjaman. Misalkan dana untuk pinjaman itu diperoleh dari deposito berjangka dengan tk bunga 6%. Dana tersebut ditambahkan sebagi modal yang diinvestasikan pada obligasi pemerintah dengan tk. Bunga 6,5% ($4,9juta). Bank mengeluarkan biaya operasional $ 15 juta pertahun dan kprediksi kerugian 1% pertahun. Hitunglah RAROC! • Angka tersebut dibandingkan dengan keuntungan minimal (9%), maka bisa disimpulkan bahwa perusahaan tidak menghadapi risiko kerugian. % 2 , 13 % 100 75 10 - 15 - 60 - 4,9 90 RAROC    x
  • 18. 3. Mortality Rate • Mortality rate menghitung persentase kebangkrutan untuk setiap rating perusahaan untuk setiap kelas tertentu. • Untuk rating perusahaan yang lebih rendah maka kemungkinan default akan meningkat karena risiko marjinal yang dihadapi akan diakumulasikan untuk setiap tahunnya. • Semakin rendah rating obligasi maka default obligasi akan semakin tinggi.
  • 19. 4. Term Structure • Term Structure atau yield curve atau kurva hasil menunjukkan hubungan antara jangka waktu dengan yield obligasi. • Kuva term structure biasanya memiliki slope positif. • Semakin bertambahnya jangka waktu biasanya perusahaan menetapkan tingkat bunga lebih tinggi karena mengandung risiko lebih tinggi
  • 21. 5. Teori Opsi • Opsi Call adalah hak untuk membeli asset dengan harga tertentu pada periode tertentu. • Opsi Put adalah hak untuk menjual asset dengan harga tertentu pada periode tertentu. • Teori opsi digunakan untuk menganalisis risiko kredit dimana pemegang saham buisa digambarkan sebagai pihak yang membeli opsi call. Pemberi hutang bisa digambarkan sebagai pihak opsi put.
  • 22. ILustrasi • Misal kreditur memberi pinjaman kepada perusahaan dengan nilai Rp 100 juta. Jika nilai perusahaan diatas 100 juta (misal Rp 250 juta), maka pemegang saham berhak atas sisa nilai perusahaan Rp. 150 juta. Pemegang saham harus membayar hutangnya terlebuih dahulu sebesar Rp 100 juta. • Jika nilai perusahaan dibawah Rp 100 juta maka pemegang saham akan kehilangan kekayaannya, karena kekayaannya diambil alih oleh kreditur. Dalm kondisi ini adalah posisi pembeli opsi call.