1. MANAJEMEN RISIKO
“ PROFILING AND HEDGING”
Nama Kelompok (Bab 10) :
1. Afif Triyogo
2. Oni Junjungan Pasaribu
3. Tegar Satria Wicaksana
2. Langkah Pertama : Membuat Daftar Risiko
Langkah Kedua : Mengkategorikan Risiko
Langkah Ketiga : “ Measure Exposure to Each Risk”
Langkah Keempat : Menganalisis Risiko
3. Pendekatan Kualitatif
Ketika asesmen risiko dilakukan untuk analisis strategis,
dampaknya biasanya diukur secara kualitatif. Jadi, suatu
perusahaan akan di dapati mudah dikritik ( to be vulnerable )
pada risiko negara atau gerakan kurs, akan tetapi dampak
potensial akan dikategorikan pada suatu skala subjektif.
Walaupun skala kualitatif itu berguna, pertimbangan
subjektif yang menyertainya bisa menimbulkan masalah, oleh
karena dua analis melihat risiko pada waktu yang sama bisa
membuat asesmen yang berbeda tentang dampak potensial
mereka.
4. Pendekatan Kuantitatif
Kalau resiko menunjukkan dirinya dari waktu ke
waktu sebagai perubahan dalam pendapatan dan nilai,
kita bisa mengases suatu eksposur,perusahaan untuk
risiko dengan melihat pada sejarahnya.
Risiko itu penting atau sangat berarti bagi perusahaan
sebab risiko itu memengaruhi laba mereka dan
konsekuennya nilai mereka. Jadi, cara yang paling
sederhana untuk mengukur eksposur risiko ialah dengan
melihat pada masa lalu dan mengkaji bagaimana
pendapatan dan nilai perusahaan telah bergeser
/bergerak dari waktu ke waktu sebagai suatu fungsi
risiko yang ditetapkan sebelumnya.
5. Melindungi atau tidak melindungi
Suatu pertanyaan kunci dan mendasar yang harus kita jawab
ialah mana risiko-risiko ini yang perlu dilindungi (diberi rambu-
rambu) dan mana yang harus kita lepas agar diambil alih pesaing
dan mana pula risiko yang harus dieksploitasi.
Untuk membuat pertimbangan ini, kita harus mempertimbangkan
biaya dan manfaat/keuntungan dari pemberian perlindungan
terhadap risiko kenyataannya, kita harus memberikan rambu-
rambu untuk risiko di mana manfaat untuk memberikan
perlindungan melebihi biaya.
Biaya Memberikan Rambu-rambu
• Biaya Eksplisit ( Explicit cost )
1. Biaya Implisit ( Implisit cost )
6. The Benefits Of Hedging
Tax Benefit
Keputusan Investasi Yang Lebih Baik
Dostress Costs
Capital Structure
Informational Benefits
The prevalence of Hedging
Siapa Memberikan Rambu-rambu
What Risks Are Most Commonly Hedged
Risiko Kurs Mata Uang
Risiko Harga Komoditas
Apakah Pemberian Rambu-rambu Meningkatkan Nilai
7. Kita bisa menggunakan beberapa pendekatan,
diantaranya terintegrasi kedalam investasi yang baku
dan keputusan keuangan. Eksplosure kita ditentukan
dengan “the financing” yang kita gunakan untuk
menandai aset-aset ini. Beberapa telah dibuat
keberadaan dengan pasar derivatif yang besar dan
tumbuh yang kita bisa gunakan opsi “future and
swap” untuk mengelola ”risk exposure”.
8. Pilihan investasi terdiri dari:
1) Financing choices
2) Insurance
3) Derivatif
4) Futures and forwards
5) Options
6) Swaps
7) Picking the right hedging tool
9. Biaya pemberian perlindungan bisa bersifat eksplisit ketika kita
menggunakan asuransi “put options” yang melindungi “down risk”
sementara masih menyediakan “upside potensial and implisit” ketika
mengguanakan “futures and forward” dimana kita menghentikan
keuntungan potensial kalau harga bergerak yang menguntungkan sebagai
pengganti tabungan kalau ada gerakan harga yang merugikan. Ada 5
keuntungan dari pemberian rambu-rambu atau perlindungan:
1) Penghematan pajak baik dari pendapatan yang lebih lancar/perlakuan
pajak dari perlindungan biaya dan payoff yang menguntungkan.
2) Suatu pengurangan kemungkinan ”of distress and resulting cost”.
3) Kapasitas hutang yang lebih tinggi dan menghasilkan keuntungan pajak.
4) Keputusan investasi yang lebih baik.
5) “more informational financial statements”.
11. Sumber Referensi
Supranto Johannes dan Hakim Luqman.2013.Pengambilan Resiko Secara
Strategis Bagi Pengambil Keputusan Bisnis.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada