SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
ISSN : 2085-3505, Vol. I, Edisi ke 4 Oktober 2009



     BETA CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM MEMPREDIKSI
                                   RETURN SAHAM
                                 Oleh : Musdalifah Azis
        (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda)


ABSTRACT
      The Capital Asset Pricing Model (CAPM) is an important asset pricing model in
financial economics. It has been the subject of considerable research. Recent
research has focused on statistical tests of the CAPM toward to return on stocks
manufacture listed on BEI stock exchange. This paper analyzes whether such tests
can distinguish between the CAPM and other pricing models.


A. PENDAHULUAN
      The Capital Asset Pricing Model, developed by Sharpe (1964), Litner (1965)
and Mossin (1966) after Markowitz’s (1959) conclusions, is one of the finance
paradigms: on one side it is a logical and intuitive model based on a solid theoretical
grounding, on another side the underlying hypotheses for its construction are very
restrictive and have been rejected throughout the years. The model considers,
basically, that the only risk factor that affects the expected return of the assets is
related to the market risk (systemic risk), captured by the asset’s beta.
      Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM)
merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital Asset Pricing Model
(CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan
tingkat harapan pengembalian (expected return). Walaupun Capital Asset Pricing
Model belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas
digunakan karena Capital Asset Pricing Model akurasi yang cukup pada aplikasi
penting.
      Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah
perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai
keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset
Pricing Model juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar
saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun
biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor
dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat
suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua
investor memiliki portofolio yang risikonya identik. Capital Asset Pricing Model
menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar adalah tangensial
dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive
strategy.
      Implikasi utama model adalah ekspektasi return asset berhubungan dengan
risiko asset yang disebut beta. Hubungan ekspektasi return dan beta dijelaskan oleh
Model Penentuan Harga Aktiva Modal (Capital Asset Pricing Model – CAPM).


B. RISIKO DAN RETURN SAHAM
     Dalam berinvestasi, selalu terdapat hal yang tidak dapat dihindari yaitu adanya
risiko. Menurut Reilly et al. (2000:III) risiko dapat diartikan “Risk is theuncertainty
that an investment will earn its expected rate of return” dari pengertian tersebut
dinyatakan bahwa risiko merupakan ketidaktentuan atas investasi yang akan diperoleh
terhadap imbal hasil yang diharapkan. Sedangkan Sharpe (1999) menyatakan “Risk is
the think for measuring of actual return deviation to expected return”. Jones
(2000:10) mendefinisikan “Risk is defined as the change that actual return on an
investment will be different from the expected return” . Risiko merupakan perubahan
dimana return aktual dari investasi akan berbeda-beda terhadap imbal hasil yang
diharapkan.
     Menurut Scott et al. (2000:182) “Risk the chance that an out come other than
expected will occur”. Hal tersebut didukung oleh pendapat Brigham et al. (1999:192)
‘Risk can be defined as the chance that some unfavorable event will occur”. Keown et
al. (2002:469) mendefinisikan “Risk the likely variability associated with expected
revenue or income streams”. Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa
risiko adalah penyimpangan yang terjadi antara actual return dari yang telah
diperkirakan sebelumnya yaitu imbal hasil yang diharapkan (expected return).


C. CAPITAL ASSET PRICING MODEL
     Capital Assets Pricing Model (CAPM) adalah suatu model yang dikembangkan
untuk menjelaskan suatu keadaan keseimbangan hubungan antara resiko setiap assets
apabila pasar modal berada dalam keseimbangan. Perhatian mengenai model
keseimbangan ini telah secara menerus dikembangkan. Beberapa diantaranya adalah
Sharpe (1964) dan Treynor (1961) yang mengembangkan formulasi mean-variance.
Formulasi ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dan diklarifikasi oleh Lintner
(1965), Mossin (1966), Fama (1968) dan Long (1972). Sebagai tambahan, Treynor
(1965), Sharpe (1966), dan Jensen (1968-1969) telah mengembangkan evaluasi
portfolio yang mendasarkan pada Assets Pricing Model ini.
     Dalam pengembangan Assets Pricing Model diasumsikan bahwa :
1. Investor mengevaluasi portovolio dengan melihat ekspektasi return dan standar
   diviasi (sebagai risiko) portofolio untuk satu periode.
2. Investor tidak pernah puas, jadi jika diberi pilihan antara dua portofolio yang
   identik, mereka akan memilih portofolio yang memberi ekspektasi return yang
   lebih tinggi.
3. Investor adalah risk averse, jadi jika diberi pilihan antara dua portofolio identik,
   mereka memilih portofolio dengan standar diviasi yang lebih rendah.
4. Aset individual dapat dibagi tidak terbatas, artinya investor dapat membeli
   sebagian saham jika investor berminat.
5. Terdapat tingkat bebas risiko dengan investor dapat memberi pinjaman
   (berinvestasi) atau meminjam uang.
6. Pajak dan biaya transaksi tidak relevan.
   Asumsi tambahan:
7. Semua investor memiliki satu periode yang sama.
8. Tingkat bunga bebas risiko sama untuk semua investor.
9. Informasi ini bebas diperoleh dan tersedia secara cepat untuk semua investor.
10. Investor mempunyai ekspektasi yang homogen (homogeneous expectation),
   artinya mereka memiliki persepsi yang sama dalam hal ekspektasi return, standar
   diviasi dan kovarian sekurtas.
     Dengan memperhatikan asumsi-asumsi ini, CAPM mengubah situasi ke kasus
ekstrim saja. Setiap orang mempunyai informasi yang sama dan sepakat mengenai
prospek sekuritas. Secara implisit hal ini berarti investor menganalisis dan memproses
informasi dengan cara yang sama.
D. CAPITAL MARKET LINE
1. Teorema Pemisahan (Separation Theorem)
     Setelah 10 asumsi tersebut dibuat, implikasi yang ditimbulkan dapat diuji.
Pertama investor akan menganalisis sekuritas dan menentukan komposisi titik
singgung portofolio. Dalam melakukan hal ini, setiap orang akan mencapai
keseimbangan pada titik singgung portofolio yang sama.
     Karena semua investor menghadapi efisien set yang sama, satu-satunya alasan
mereka memilih portofolio yang berbeda adalah kalau mereka memiliki kurva
indefferensi yang berbeda. Jadi investor yang berbeda akan memilih portofolio yang
berbeda dari efisien set yang sama karena mereka memiliki pendapat yang berbeda
mengenai risiko dan return.
     Perhatikan meskipun portofolio yang dipilih berbeda, setiap investor akan
memiliki kombinasi yang sama dari sekuritas berisiko, artinya setiap investor akan
menyebarkan dananya di antara sekuritas-sekuritas berisiko dengan proporsi yang
relative sama, menambah pinjaman dan pemberian pinjaman bebas risiko untuk
memperoleh kombinasi risiko dan return individu yang diminati. Ciri CAPM ini
sering disebut teorema pemisahan (separation theorem):
     Kombinan optimal dari asset berisiko bagi investor dapat ditentukan tanpa
mengetahui preferensi investor atas risiko dan return.
     Contoh, digunakan tiga sekuritas (A,B dan C) dengan rate of return bebas risiko
4%, titik singgung portofolio T terdiri dari investasi di A,B dan C dengan proporsi
0,12; 0,19 dan 0,69. Jika kesepuluh asumsi CAPM dibuat, maka investor pada panel
(a) gambar 6.4 akan menginvestasikan setengah modal awalnya pada asset bebas
risiko dan sisanya pada T. Investor pada panel (B), akan meminjan uang dengan
jumlah kira-kira sama dengan setengah nilai modal awalnya dan kemudian
menginvestasikan semuanya pada T. Jadi proporsi yang diinvestasikan pada tiga
saham untuk panel (a) dan (b) adalah:


                   0,12  0,060
          (0,5)   0,19   0,095  untuk  investor  pada  panel (a)
                                
                  0,69 0,345
                                
                   0,12   0,180 
          (1,5)   0,19   0,285  untuk  investor  pada  panel (b)
                                
                  0,69 1,035 
                                
Meskipun proporsi yang diinvestasikan pada tiap sekuritas berisiko untuk
investor panel (a), yaitu (0,060; 0,095; 0,345), berbeda nilainya dari panel (b), yaitu
(0,180; 0,285; 1,035), proporsi relatifnya sama, yaitu 0,12; 0,19 dan 0,69.
      Gambar C.1 Feasible Set dan Effisient Set Jika meminjam dan Meminjamkan
Uang Bebas Risiko Dimasukkan.


                 P

               30%




                                                      B

               20%                 T
                                       C



                               A

               10%




                4%



                            10%            20%       30%    P




2. Portofolio Pasar
     Satu ciri penting dari CAPM adalah pada titik keseimbangan (equilibrium) tiap-
tiap sekuritas harus memiliki proporsi bukan nol di komposisi titik singung portofolio.
Artinya tidak ada sekuritas dapat berada pada keseimbangan dan memiliki proporsi di
T yang bernilai nol. Dasar ciri ini terletak pada teorema pemisahan, yang menjelaskan
bahwa bagian berisiko dari setiap portofolio investor adalah bebas dari preferensi
risiko-return investor. Pembuktian teorema ini adalah bahwa porsi portofolio berisiko
investor adalah investasi di T. Jika setiap investor membeli T dan T tidak melibatkan
investasi pada setiap sekuritas, maka tidak seorangpun yang berinvestasi pada
sekuritas yang memiliki proporsi nol di T. Akibatnya harga sekuritas tersebut akan
turun, yang menyebabkan ekspektasi return sekuritas ini naik sampai titik singgung
portofolio tidak lagi memiliki proporsi.
           Portofolio pasar adalah portofolio yang terdiri dari semua sekuritas
dengan proporsi yang diinvestasikan di tiap sekuritas berkoresponden terhadap nilai
pasar relatifnya . Nilai pasar relatif sekuritas adalah nilai pasar agregat sekuritas
dibagi dengan total nilai pasar semua sekuritas.
Alasan portofolio pasar memegang peran penting di CAPM adalah bahwa
efisien set terdiri dari investasi di portofolio pasar. Jadi adalah hal yang biasa untuk
menyebut      titik       singgung   portofolio   sebagai       portofolio   pasar   dan   untuk
menotasikannya sebagai M dan bukannya T. Dalam teori, M terdiri tidak hanya saham
biasa tetapi juga investasi lain seperti obligasi, saham preferen (preferred stock) dan
real estate. Namun, dalam prakteknya sebagian orang membatasi M untuk saham
biasa saja.


3. Efficient Set


          CAPM menentukan hubungan antara risiko dan return untuk portofolio yang
efisien merupakan hal yang mudah dilakukan. Gambar C.2 menunjukkan secara
grafik. Titik M memiliki portofolio pasar dan rf menunjukkan return bebas risiko.

Portofolio yang efisien berada di sepanjang garis yang bermula dari rf sampai M dan
berisi kombinasi risiko dan return yang dapat diperoleh dengan mengkombinasikan
portofolio pasar dengan peminjaman dan pemberian pinjaman bebas risiko. Efficient
set linear dari CAPM disebut Capital market Line (CML). Semua portofolio yang
tidak menggunakan portofolio pasar, peminjaman dan pemberian pinjaman bebas
risiko akan berada di bawah CML, meskipun mungkin sebagian ada yang sangat
dekat dengan CML.
          Kemiringan CML merupakan selisih antara ekspektasi return portofolio
pasar dan sekuritas bebas risiko (rM - rf) dibagi oleh selisih risiko mereka (δM – 0)

atau          (rM - rf)/ δM).
       Gambar C.2 Capital Market Line
                      P




                                     M
                      M




                      /




                                     M                      P



       Karena titik potong vertical CML adalah rf, garis lurus yang membentuk CML
memiliki persamaan sebagai berikut:
 rM  r f    
                rp  r f                p
                            M
                                                                                C.1
                                         
     dengan rf dan δp merupakan ekspektasi return dan standar diviasi portofolio
yang efisien. Pada contoh sebelumnya, portofolio pasar berasosiasi dengan tingkat
bunga bebas risiko 4% yang terdiri dari A, B dan C (diasumsikan hanya ada saham-
saham tersebut) dengan proporsi 0,12; 0,19 dan 0,69. Seperti ditunjukan bahwa
ekspektasi return dan standar diviasi untuk portofolio dengan proporsi tersebut adalah
22,4% dan 15,2%, persamaan CML adalah:

                       22,4%  4% 
            rp  4%                p  4%  1,21% p
                         15,2%   
       Keseimbangan di pasar sekuritas dicirikan oleh dua hal penting. Pertama, titik
potong vertical CML (yaitu tingkat bebas risio), yang sering disebut imbalan atas
waktu menunggu (reward for waiting). Kedua, Kemiringan CML, yang sering disebut
imbalan atas risiko yang ditangung (reward per unit of risk borne). Pada intinya,
pasar sekuritas menyediakan tempat untuk memperdagangkan waktu dan risiko
dengan harga yang ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jadi, titik
potong dan kemiringan CML dapat dianggap sebagai harga waktu dan harga risiko.
Jadi, titik potong dan kemiringan CML dapat dianggap sebagai harga waktu dan harga
risiko. Dalam contoh, besarnya adalah 4% dan 1,21%.


4. Security Market Line
Implikasi Bagi Aset Berisio Individual
     Capital Market Line menunjukkan hubungan keseimbangan antara ekspektasi
return dan standar diviasi dari portofolio yang efisien. Risiko individual akan selalu
diletakkan di bawah garis karena sekuritas tunggal berisiko yang tidak
dikombinasikan adalah portofolio yang tidak efisien. CAPM tidak menyimpulkan
hubungan khusus antara ekspektasi return dan standar diviasi (yaitu risiko total) dari
sekuritas individual. Untuk menyatakan pendapat tentang ekspektasi return dari
sekuritas individual, perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam.
     Persamaan berikut untuk menghitung standar diviasi setiap portofolio:
1/ 2
             N N             
        p   X i X j  ij 
              i 1 j 1      
      dengan Xi dan Xj menotasikan proporsi yang diinvestasikan pada sekuritas i dan
j, δij menotasikan kovarian antara sekurita i dan j.Sekarang gunakan persamaan
berikut untuk menghitung standar diviasi portofolio pasar:
                                             1/ 2
                   N N               
       M          X iM X jM  ij                                             C.2
                    i 1 j 1        
                  dengan notasi XiM dan XjM menotasikan proporsi yang diinvestasikan
pada sekuritas i dan j, membentuk portofolio pasar. Cara lain menulis persamaan C.2
adalah sebagai berikut:
                                                                                 1/ 2
                   N                   N                         N          
     M     X 1M  X jM 1 j  X 2 M  X jM  2 j  ...  X NM  X jM  Nj 
                  j 1                j 1                      j 1        
                  Pada tahap ini, kovarian sekuritas i dengan portofolio pasar (δiM) dapat
dinyatakan sebagai rata-rata tertimbang dari setiap kovarian sekuritas dengan
sekuritas i:
          N

          X
          j 1
                   jM    ij   iM                                                     C.3

                  Jika diterapkan untuk masing-masing anggota dari N sekuritas berisiko
di portofolio pasar memberi hasil:

           M  X 1M 1M  X 2 M  2 M  .....  X NM  NM 1/ 2                        C.4


                 dengan menotasikan δ1M menotasikan kovarian dari sekuritas 1 dengan
portofolio pasar, dan seterusnya. Sesuai dengan hal itu, investor akan mencatat bahwa
ukuran yang relevan dari risiko sekuritas adalah kovariannya dengan portofolio pasar,
δiM, artinya investor akan memandang sekuritas dengan nilai δiM, yang lebih besar
sebagai penyumbang risiko yang lebih besar pada portofolio pasar. Juga berarti bahwa
sekuritas dengan standar diviasi yang lebih besar seharusnya tidak dipandang sebagai
penambah risiko pada portofolio pasar disbanding sekuritas dengan standar diviasi
yang lebih kecil.
                  Bentuk dari keseimbangan hubungan antara risiko dan return dapat
ditulis sebagai berikut:
 rM  r f      
         ri  r f                  iM
                     M
                         2                                                          C.5
                                    

      Gambar C.3 Security Market Line – SML (Garis Pasar Sekuritas)

              (A) Versi Kovarian                       (B) Versi Beta




                                                                        1.0




              Persamaan C.5 menunjukkan garis lurus dengan titik potong vertical rf
dan kemiringan [(rM – rf)/δM2].Karena kemiringan tersebut positif, persamaan
mengidentifikasikan bahwa sekuritas dengan kovarian yang lebih besar terhadap pasar
(δiM) akan dihargai sedemikian rupa sehingga memiliki ekspektasi return (ri) yang
lebih besar. Hubungan antara kovarian dan ekspektasi return disebut Security Market
Line (SML).
              Sekuritas berisiko dengan δiM = δM2 akan memiliki ekspektasi return
yang sama dengan ekspektasi return portofolio pasar, rM, karena sekuritas tersebut
memberikan konstribusi risiko ekspektasi return ke portofolio pasar.
              Persamaan SML adalah sebagai berikut:

         ri  r f  (rM  r f )  iM                                                C.6

              dengan βiM didifinisikan sebagai :

                        iM
          iM 
                       M 2                                                         C.7

              βiM, disebut koefisien beta (beta coefficient) atau beta untuk sekuritas I,
dan merupakan alternative untuk menunjukkan kovarian sekuritas. Salah satu sifat
beta adalah bahwa beta dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari
beta-beta sekuritas komponennya, dengan proporsi yang diinvestasikan di sekuritas
sebagai penimbangnya. Jadi beta portofolio dapat dihitung:
N
               pM       X
                          i 1
                                   i    iM                                        C.8

              Secara umum, tidak hanya setiap sekuritas tetapi juga setiap portofolio
harus diletakkan pada garis lurus berkemiringan negative pada diagram dengan
ekspektasi return di sumbu vertical dan beta di sumbu horizontal.


E. SIMPULAN
     Capital Asset Pricing Model berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang
aset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar
dan koefisien beta.
     Portofolio yang efisien diletakkan baik di SML maupun di CML, sedangkan
portofolio yang tidak efisien diletakkan di SML tapi di bawah CML. Security market
line menunjukkan hubungan linier positif antara risiko dengan return yang diinginkan
investor. Semakin besar beta suatu sekuritas, semakin besar return yang diinginkan
oleh investor (Frank J. Fabozzi, 1996, 200). Dalam keseimbangan pasar, suatu
sekuritas diharapkan memberikan suatu return diharapkan yang setaraf dengan risiko
sistematisnya (beta).
     Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan
data historis. Beta yang dihitung berdasarkan data historis ini selanjutnya digunakan
untuk mengestimasi beta masa depan. Bukti empiris (Elton dan Gruberm 1994)
menunjukkan bahwa beta historis mampu menyediakan informasi tentang beta masa
depan (Hartono, 2000).
     Beta dapat diestimasi dengan menggunakan dengan menggunakan grafik, teknik
regresi model indeks tunggal dan teknik regresi model CAPM (Hartono, 2000).
Pemilihan teknik estimasi tergantung dari alasan peneliti.


F. DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Kane, Marcus, “Essentials Of Investment”, Fourth Edition, McGrawHill, 2001.
Frank J. Fabozzi, “Manajemen Investasi”, Penerbit Salemba Empat, 1999, Jakarta.
E.F. Fama, Risk, Return and Equilibrium: Some Clarifying Comments, Journal of
         Finance 23, no.1 (Maret 1968) : 29-40.
Jack L.Treynor,”Toward a Theory Of Market Value Risky Asset”, makalah tidak
         diterbitkan, Arthur D.Little, Cambridge, MA, 1961.
Jensen. “Risk, The Pricing of Capital Assets and the Evaluation of Investment
       Portfolios”. Journal of Business 42 (April 1969), 167-247.
Jones, Charles P. 2000. Investment: Analysis and Management, 7th edition, New
       York: John Willey and Sons.Inc.
Lintner, J. (1965), “The Valuation of Risk Assets and Selection of Risky Investments
       in Stock Portfolios and Capital Budgets”, Review of Economics and Statistics,
       Vol.47, pp.13-37.
Long, J.B. Jr., 1974. Stock prices, inflation, and the term structure of interest rates.
       Journal of Financial Economics 1, 131-170.
Markowitz, H. M., “Portfolio Selection”, Journal of finance, Volume 7 ,1952
Mossin, J. (1966), “Equilibrium in a Capital Market”, Econometrica, ol.34,pp.768-
       783.
Reilly, Frank K & Keith C. Brown. 2000. Investment Analysis and Fortofolio
       Management, Sixth Edition, New York: The Dryden Press
Scott, Besley., Eugene F, Bringham. 2000. Essentials of Managerial Finance, Twelfth
       Edition. Orlando:Harcourt Inc
Sharpe, William. 1999. Investment, Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Sharpe, W.F., “Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium Under
       Conditions of Risk”, Journal of Finance, Vol.19, 1964.

More Related Content

What's hot

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Tika Evitasuhri
 
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)Hayy
 
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian ManajerialBab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian ManajerialFitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioJudianto Nugroho
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okWirodat Az
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamNinnasi Muttaqiin
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian SahamAncilla Kustedjo
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasiPortofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasiJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
 
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian ManajerialBab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 
PPh 26
PPh 26PPh 26
PPh 26
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Sekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per sahamSekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per saham
 
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasiPortofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
 
Pertemuan 9 risk return trade off
Pertemuan 9 risk return trade offPertemuan 9 risk return trade off
Pertemuan 9 risk return trade off
 

Similar to Artikel.beta.CAPM

Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioRizkikaAstari
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxdummyakun
 
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptxAminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah Assagaf
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Lia Ivvana
 
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]Ria Angela
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaI Gede Auditta
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxDzauqyShifa1
 

Similar to Artikel.beta.CAPM (20)

Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
 
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptxAminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
 
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
 
Capm & apt
Capm & aptCapm & apt
Capm & apt
 
Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1
 
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
inisiasi-6.ppt
inisiasi-6.pptinisiasi-6.ppt
inisiasi-6.ppt
 
Bab2 tinjauan teori
Bab2   tinjauan teoriBab2   tinjauan teori
Bab2 tinjauan teori
 
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
 
Upload capm
Upload capmUpload capm
Upload capm
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
 
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection processPertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
 
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.pptP-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
 
Expected return capm dan apt
Expected return capm dan aptExpected return capm dan apt
Expected return capm dan apt
 
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.pptP-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
 
PPT efficient frontier
PPT efficient frontierPPT efficient frontier
PPT efficient frontier
 
PPT efficient frontier
PPT efficient frontierPPT efficient frontier
PPT efficient frontier
 

More from Universitas Mulawarman Samarinda

More from Universitas Mulawarman Samarinda (20)

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
 
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
 
E t i k a, mm1
E t i k a, mm1E t i k a, mm1
E t i k a, mm1
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
The political economy of the european union
The political economy of the european unionThe political economy of the european union
The political economy of the european union
 
Politik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mmPolitik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mm
 
Republik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mmRepublik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mm
 
Mnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fixMnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fix
 
3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul
 
security information system
security information systemsecurity information system
security information system
 
Information in action, SIM2
Information in action, SIM2Information in action, SIM2
Information in action, SIM2
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Pengembangan SIM
Pengembangan SIMPengembangan SIM
Pengembangan SIM
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasionalRingkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Manajemen risiko1
Manajemen risiko1Manajemen risiko1
Manajemen risiko1
 

Recently uploaded

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (19)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

Artikel.beta.CAPM

  • 1. ISSN : 2085-3505, Vol. I, Edisi ke 4 Oktober 2009 BETA CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM Oleh : Musdalifah Azis (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda) ABSTRACT The Capital Asset Pricing Model (CAPM) is an important asset pricing model in financial economics. It has been the subject of considerable research. Recent research has focused on statistical tests of the CAPM toward to return on stocks manufacture listed on BEI stock exchange. This paper analyzes whether such tests can distinguish between the CAPM and other pricing models. A. PENDAHULUAN The Capital Asset Pricing Model, developed by Sharpe (1964), Litner (1965) and Mossin (1966) after Markowitz’s (1959) conclusions, is one of the finance paradigms: on one side it is a logical and intuitive model based on a solid theoretical grounding, on another side the underlying hypotheses for its construction are very restrictive and have been rejected throughout the years. The model considers, basically, that the only risk factor that affects the expected return of the assets is related to the market risk (systemic risk), captured by the asset’s beta. Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital Asset Pricing Model (CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian (expected return). Walaupun Capital Asset Pricing Model belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model akurasi yang cukup pada aplikasi penting. Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun
  • 2. biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik. Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive strategy. Implikasi utama model adalah ekspektasi return asset berhubungan dengan risiko asset yang disebut beta. Hubungan ekspektasi return dan beta dijelaskan oleh Model Penentuan Harga Aktiva Modal (Capital Asset Pricing Model – CAPM). B. RISIKO DAN RETURN SAHAM Dalam berinvestasi, selalu terdapat hal yang tidak dapat dihindari yaitu adanya risiko. Menurut Reilly et al. (2000:III) risiko dapat diartikan “Risk is theuncertainty that an investment will earn its expected rate of return” dari pengertian tersebut dinyatakan bahwa risiko merupakan ketidaktentuan atas investasi yang akan diperoleh terhadap imbal hasil yang diharapkan. Sedangkan Sharpe (1999) menyatakan “Risk is the think for measuring of actual return deviation to expected return”. Jones (2000:10) mendefinisikan “Risk is defined as the change that actual return on an investment will be different from the expected return” . Risiko merupakan perubahan dimana return aktual dari investasi akan berbeda-beda terhadap imbal hasil yang diharapkan. Menurut Scott et al. (2000:182) “Risk the chance that an out come other than expected will occur”. Hal tersebut didukung oleh pendapat Brigham et al. (1999:192) ‘Risk can be defined as the chance that some unfavorable event will occur”. Keown et al. (2002:469) mendefinisikan “Risk the likely variability associated with expected revenue or income streams”. Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa risiko adalah penyimpangan yang terjadi antara actual return dari yang telah diperkirakan sebelumnya yaitu imbal hasil yang diharapkan (expected return). C. CAPITAL ASSET PRICING MODEL Capital Assets Pricing Model (CAPM) adalah suatu model yang dikembangkan untuk menjelaskan suatu keadaan keseimbangan hubungan antara resiko setiap assets apabila pasar modal berada dalam keseimbangan. Perhatian mengenai model
  • 3. keseimbangan ini telah secara menerus dikembangkan. Beberapa diantaranya adalah Sharpe (1964) dan Treynor (1961) yang mengembangkan formulasi mean-variance. Formulasi ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dan diklarifikasi oleh Lintner (1965), Mossin (1966), Fama (1968) dan Long (1972). Sebagai tambahan, Treynor (1965), Sharpe (1966), dan Jensen (1968-1969) telah mengembangkan evaluasi portfolio yang mendasarkan pada Assets Pricing Model ini. Dalam pengembangan Assets Pricing Model diasumsikan bahwa : 1. Investor mengevaluasi portovolio dengan melihat ekspektasi return dan standar diviasi (sebagai risiko) portofolio untuk satu periode. 2. Investor tidak pernah puas, jadi jika diberi pilihan antara dua portofolio yang identik, mereka akan memilih portofolio yang memberi ekspektasi return yang lebih tinggi. 3. Investor adalah risk averse, jadi jika diberi pilihan antara dua portofolio identik, mereka memilih portofolio dengan standar diviasi yang lebih rendah. 4. Aset individual dapat dibagi tidak terbatas, artinya investor dapat membeli sebagian saham jika investor berminat. 5. Terdapat tingkat bebas risiko dengan investor dapat memberi pinjaman (berinvestasi) atau meminjam uang. 6. Pajak dan biaya transaksi tidak relevan. Asumsi tambahan: 7. Semua investor memiliki satu periode yang sama. 8. Tingkat bunga bebas risiko sama untuk semua investor. 9. Informasi ini bebas diperoleh dan tersedia secara cepat untuk semua investor. 10. Investor mempunyai ekspektasi yang homogen (homogeneous expectation), artinya mereka memiliki persepsi yang sama dalam hal ekspektasi return, standar diviasi dan kovarian sekurtas. Dengan memperhatikan asumsi-asumsi ini, CAPM mengubah situasi ke kasus ekstrim saja. Setiap orang mempunyai informasi yang sama dan sepakat mengenai prospek sekuritas. Secara implisit hal ini berarti investor menganalisis dan memproses informasi dengan cara yang sama.
  • 4. D. CAPITAL MARKET LINE 1. Teorema Pemisahan (Separation Theorem) Setelah 10 asumsi tersebut dibuat, implikasi yang ditimbulkan dapat diuji. Pertama investor akan menganalisis sekuritas dan menentukan komposisi titik singgung portofolio. Dalam melakukan hal ini, setiap orang akan mencapai keseimbangan pada titik singgung portofolio yang sama. Karena semua investor menghadapi efisien set yang sama, satu-satunya alasan mereka memilih portofolio yang berbeda adalah kalau mereka memiliki kurva indefferensi yang berbeda. Jadi investor yang berbeda akan memilih portofolio yang berbeda dari efisien set yang sama karena mereka memiliki pendapat yang berbeda mengenai risiko dan return. Perhatikan meskipun portofolio yang dipilih berbeda, setiap investor akan memiliki kombinasi yang sama dari sekuritas berisiko, artinya setiap investor akan menyebarkan dananya di antara sekuritas-sekuritas berisiko dengan proporsi yang relative sama, menambah pinjaman dan pemberian pinjaman bebas risiko untuk memperoleh kombinasi risiko dan return individu yang diminati. Ciri CAPM ini sering disebut teorema pemisahan (separation theorem): Kombinan optimal dari asset berisiko bagi investor dapat ditentukan tanpa mengetahui preferensi investor atas risiko dan return. Contoh, digunakan tiga sekuritas (A,B dan C) dengan rate of return bebas risiko 4%, titik singgung portofolio T terdiri dari investasi di A,B dan C dengan proporsi 0,12; 0,19 dan 0,69. Jika kesepuluh asumsi CAPM dibuat, maka investor pada panel (a) gambar 6.4 akan menginvestasikan setengah modal awalnya pada asset bebas risiko dan sisanya pada T. Investor pada panel (B), akan meminjan uang dengan jumlah kira-kira sama dengan setengah nilai modal awalnya dan kemudian menginvestasikan semuanya pada T. Jadi proporsi yang diinvestasikan pada tiga saham untuk panel (a) dan (b) adalah:  0,12  0,060 (0,5)   0,19   0,095  untuk  investor  pada  panel (a)     0,69 0,345      0,12   0,180  (1,5)   0,19   0,285  untuk  investor  pada  panel (b)     0,69 1,035     
  • 5. Meskipun proporsi yang diinvestasikan pada tiap sekuritas berisiko untuk investor panel (a), yaitu (0,060; 0,095; 0,345), berbeda nilainya dari panel (b), yaitu (0,180; 0,285; 1,035), proporsi relatifnya sama, yaitu 0,12; 0,19 dan 0,69.  Gambar C.1 Feasible Set dan Effisient Set Jika meminjam dan Meminjamkan Uang Bebas Risiko Dimasukkan. P 30% B 20% T C A 10% 4% 10% 20% 30% P 2. Portofolio Pasar Satu ciri penting dari CAPM adalah pada titik keseimbangan (equilibrium) tiap- tiap sekuritas harus memiliki proporsi bukan nol di komposisi titik singung portofolio. Artinya tidak ada sekuritas dapat berada pada keseimbangan dan memiliki proporsi di T yang bernilai nol. Dasar ciri ini terletak pada teorema pemisahan, yang menjelaskan bahwa bagian berisiko dari setiap portofolio investor adalah bebas dari preferensi risiko-return investor. Pembuktian teorema ini adalah bahwa porsi portofolio berisiko investor adalah investasi di T. Jika setiap investor membeli T dan T tidak melibatkan investasi pada setiap sekuritas, maka tidak seorangpun yang berinvestasi pada sekuritas yang memiliki proporsi nol di T. Akibatnya harga sekuritas tersebut akan turun, yang menyebabkan ekspektasi return sekuritas ini naik sampai titik singgung portofolio tidak lagi memiliki proporsi. Portofolio pasar adalah portofolio yang terdiri dari semua sekuritas dengan proporsi yang diinvestasikan di tiap sekuritas berkoresponden terhadap nilai pasar relatifnya . Nilai pasar relatif sekuritas adalah nilai pasar agregat sekuritas dibagi dengan total nilai pasar semua sekuritas.
  • 6. Alasan portofolio pasar memegang peran penting di CAPM adalah bahwa efisien set terdiri dari investasi di portofolio pasar. Jadi adalah hal yang biasa untuk menyebut titik singgung portofolio sebagai portofolio pasar dan untuk menotasikannya sebagai M dan bukannya T. Dalam teori, M terdiri tidak hanya saham biasa tetapi juga investasi lain seperti obligasi, saham preferen (preferred stock) dan real estate. Namun, dalam prakteknya sebagian orang membatasi M untuk saham biasa saja. 3. Efficient Set CAPM menentukan hubungan antara risiko dan return untuk portofolio yang efisien merupakan hal yang mudah dilakukan. Gambar C.2 menunjukkan secara grafik. Titik M memiliki portofolio pasar dan rf menunjukkan return bebas risiko. Portofolio yang efisien berada di sepanjang garis yang bermula dari rf sampai M dan berisi kombinasi risiko dan return yang dapat diperoleh dengan mengkombinasikan portofolio pasar dengan peminjaman dan pemberian pinjaman bebas risiko. Efficient set linear dari CAPM disebut Capital market Line (CML). Semua portofolio yang tidak menggunakan portofolio pasar, peminjaman dan pemberian pinjaman bebas risiko akan berada di bawah CML, meskipun mungkin sebagian ada yang sangat dekat dengan CML. Kemiringan CML merupakan selisih antara ekspektasi return portofolio pasar dan sekuritas bebas risiko (rM - rf) dibagi oleh selisih risiko mereka (δM – 0) atau (rM - rf)/ δM). Gambar C.2 Capital Market Line P M M / M P Karena titik potong vertical CML adalah rf, garis lurus yang membentuk CML memiliki persamaan sebagai berikut:
  • 7.  rM  r f  rp  r f    p  M C.1  dengan rf dan δp merupakan ekspektasi return dan standar diviasi portofolio yang efisien. Pada contoh sebelumnya, portofolio pasar berasosiasi dengan tingkat bunga bebas risiko 4% yang terdiri dari A, B dan C (diasumsikan hanya ada saham- saham tersebut) dengan proporsi 0,12; 0,19 dan 0,69. Seperti ditunjukan bahwa ekspektasi return dan standar diviasi untuk portofolio dengan proporsi tersebut adalah 22,4% dan 15,2%, persamaan CML adalah:  22,4%  4%  rp  4%    p  4%  1,21% p  15,2%   Keseimbangan di pasar sekuritas dicirikan oleh dua hal penting. Pertama, titik potong vertical CML (yaitu tingkat bebas risio), yang sering disebut imbalan atas waktu menunggu (reward for waiting). Kedua, Kemiringan CML, yang sering disebut imbalan atas risiko yang ditangung (reward per unit of risk borne). Pada intinya, pasar sekuritas menyediakan tempat untuk memperdagangkan waktu dan risiko dengan harga yang ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jadi, titik potong dan kemiringan CML dapat dianggap sebagai harga waktu dan harga risiko. Jadi, titik potong dan kemiringan CML dapat dianggap sebagai harga waktu dan harga risiko. Dalam contoh, besarnya adalah 4% dan 1,21%. 4. Security Market Line Implikasi Bagi Aset Berisio Individual Capital Market Line menunjukkan hubungan keseimbangan antara ekspektasi return dan standar diviasi dari portofolio yang efisien. Risiko individual akan selalu diletakkan di bawah garis karena sekuritas tunggal berisiko yang tidak dikombinasikan adalah portofolio yang tidak efisien. CAPM tidak menyimpulkan hubungan khusus antara ekspektasi return dan standar diviasi (yaitu risiko total) dari sekuritas individual. Untuk menyatakan pendapat tentang ekspektasi return dari sekuritas individual, perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam. Persamaan berikut untuk menghitung standar diviasi setiap portofolio:
  • 8. 1/ 2 N N   p   X i X j  ij   i 1 j 1  dengan Xi dan Xj menotasikan proporsi yang diinvestasikan pada sekuritas i dan j, δij menotasikan kovarian antara sekurita i dan j.Sekarang gunakan persamaan berikut untuk menghitung standar diviasi portofolio pasar: 1/ 2 N N  M   X iM X jM  ij  C.2  i 1 j 1  dengan notasi XiM dan XjM menotasikan proporsi yang diinvestasikan pada sekuritas i dan j, membentuk portofolio pasar. Cara lain menulis persamaan C.2 adalah sebagai berikut: 1/ 2  N N N  M   X 1M  X jM 1 j  X 2 M  X jM  2 j  ...  X NM  X jM  Nj   j 1 j 1 j 1  Pada tahap ini, kovarian sekuritas i dengan portofolio pasar (δiM) dapat dinyatakan sebagai rata-rata tertimbang dari setiap kovarian sekuritas dengan sekuritas i: N X j 1 jM  ij   iM C.3 Jika diterapkan untuk masing-masing anggota dari N sekuritas berisiko di portofolio pasar memberi hasil:  M  X 1M 1M  X 2 M  2 M  .....  X NM  NM 1/ 2 C.4 dengan menotasikan δ1M menotasikan kovarian dari sekuritas 1 dengan portofolio pasar, dan seterusnya. Sesuai dengan hal itu, investor akan mencatat bahwa ukuran yang relevan dari risiko sekuritas adalah kovariannya dengan portofolio pasar, δiM, artinya investor akan memandang sekuritas dengan nilai δiM, yang lebih besar sebagai penyumbang risiko yang lebih besar pada portofolio pasar. Juga berarti bahwa sekuritas dengan standar diviasi yang lebih besar seharusnya tidak dipandang sebagai penambah risiko pada portofolio pasar disbanding sekuritas dengan standar diviasi yang lebih kecil. Bentuk dari keseimbangan hubungan antara risiko dan return dapat ditulis sebagai berikut:
  • 9.  rM  r f  ri  r f    iM  M 2 C.5  Gambar C.3 Security Market Line – SML (Garis Pasar Sekuritas) (A) Versi Kovarian (B) Versi Beta 1.0 Persamaan C.5 menunjukkan garis lurus dengan titik potong vertical rf dan kemiringan [(rM – rf)/δM2].Karena kemiringan tersebut positif, persamaan mengidentifikasikan bahwa sekuritas dengan kovarian yang lebih besar terhadap pasar (δiM) akan dihargai sedemikian rupa sehingga memiliki ekspektasi return (ri) yang lebih besar. Hubungan antara kovarian dan ekspektasi return disebut Security Market Line (SML). Sekuritas berisiko dengan δiM = δM2 akan memiliki ekspektasi return yang sama dengan ekspektasi return portofolio pasar, rM, karena sekuritas tersebut memberikan konstribusi risiko ekspektasi return ke portofolio pasar. Persamaan SML adalah sebagai berikut: ri  r f  (rM  r f )  iM C.6 dengan βiM didifinisikan sebagai :  iM  iM  M 2 C.7 βiM, disebut koefisien beta (beta coefficient) atau beta untuk sekuritas I, dan merupakan alternative untuk menunjukkan kovarian sekuritas. Salah satu sifat beta adalah bahwa beta dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari beta-beta sekuritas komponennya, dengan proporsi yang diinvestasikan di sekuritas sebagai penimbangnya. Jadi beta portofolio dapat dihitung:
  • 10. N  pM  X i 1 i  iM C.8 Secara umum, tidak hanya setiap sekuritas tetapi juga setiap portofolio harus diletakkan pada garis lurus berkemiringan negative pada diagram dengan ekspektasi return di sumbu vertical dan beta di sumbu horizontal. E. SIMPULAN Capital Asset Pricing Model berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang aset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar dan koefisien beta. Portofolio yang efisien diletakkan baik di SML maupun di CML, sedangkan portofolio yang tidak efisien diletakkan di SML tapi di bawah CML. Security market line menunjukkan hubungan linier positif antara risiko dengan return yang diinginkan investor. Semakin besar beta suatu sekuritas, semakin besar return yang diinginkan oleh investor (Frank J. Fabozzi, 1996, 200). Dalam keseimbangan pasar, suatu sekuritas diharapkan memberikan suatu return diharapkan yang setaraf dengan risiko sistematisnya (beta). Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis. Beta yang dihitung berdasarkan data historis ini selanjutnya digunakan untuk mengestimasi beta masa depan. Bukti empiris (Elton dan Gruberm 1994) menunjukkan bahwa beta historis mampu menyediakan informasi tentang beta masa depan (Hartono, 2000). Beta dapat diestimasi dengan menggunakan dengan menggunakan grafik, teknik regresi model indeks tunggal dan teknik regresi model CAPM (Hartono, 2000). Pemilihan teknik estimasi tergantung dari alasan peneliti. F. DAFTAR PUSTAKA Bodie, Kane, Marcus, “Essentials Of Investment”, Fourth Edition, McGrawHill, 2001. Frank J. Fabozzi, “Manajemen Investasi”, Penerbit Salemba Empat, 1999, Jakarta. E.F. Fama, Risk, Return and Equilibrium: Some Clarifying Comments, Journal of Finance 23, no.1 (Maret 1968) : 29-40. Jack L.Treynor,”Toward a Theory Of Market Value Risky Asset”, makalah tidak diterbitkan, Arthur D.Little, Cambridge, MA, 1961.
  • 11. Jensen. “Risk, The Pricing of Capital Assets and the Evaluation of Investment Portfolios”. Journal of Business 42 (April 1969), 167-247. Jones, Charles P. 2000. Investment: Analysis and Management, 7th edition, New York: John Willey and Sons.Inc. Lintner, J. (1965), “The Valuation of Risk Assets and Selection of Risky Investments in Stock Portfolios and Capital Budgets”, Review of Economics and Statistics, Vol.47, pp.13-37. Long, J.B. Jr., 1974. Stock prices, inflation, and the term structure of interest rates. Journal of Financial Economics 1, 131-170. Markowitz, H. M., “Portfolio Selection”, Journal of finance, Volume 7 ,1952 Mossin, J. (1966), “Equilibrium in a Capital Market”, Econometrica, ol.34,pp.768- 783. Reilly, Frank K & Keith C. Brown. 2000. Investment Analysis and Fortofolio Management, Sixth Edition, New York: The Dryden Press Scott, Besley., Eugene F, Bringham. 2000. Essentials of Managerial Finance, Twelfth Edition. Orlando:Harcourt Inc Sharpe, William. 1999. Investment, Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall. Sharpe, W.F., “Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium Under Conditions of Risk”, Journal of Finance, Vol.19, 1964.