1. Pendidikan multikultural muncul pertama kali pada tahun 1960-an sebagai gerakan melawan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
2. Pendidikan multikultural didasarkan pada prinsip demokrasi, kesetaraan, keberagaman, dan toleransi sebagaimana telah diajarkan dalam ajaran Islam.
3. Pendidikan multikultural dapat diimplementasikan dalam pendidikan Islam dengan memasukkan muatan tentang keragaman budaya ke dalam kurikulum dan ke
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
PPT MULTIKULTURAL.pptx
1. GAGASAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SERTA METODE APLIKASINYA DALAM
PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM
MATA KULIAH
POLITIK DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
MUHAMMAD TAAJUDDIN (NIM. 801210017)
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
2. Wacana tentang multikulturalisme pertama muncul di Amerika dan
negara-negara Eropa Barat pada tahun 1960-an, oleh gerakan yang
menuntut diperhatikannya hak-hak sipil. Gerakan ini bertujuan
mengurangi praktik diskriminasi di tempat-tempat publik, di rumah,
di tempat-tempat kerja dan di lembaga-lembaga pendidikan, yang
dilakukan kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Pada
waktu itu disana hanya dikenal satu kebudayaan, yaitu kebudayaan
mayoritas kulit putih yang beragama Kristen, golongan yang ada di
masyarakat dikelompokkan sebagai kelompok minoritas yang
memiliki hak-hak yang terbatas Adapun gerakan multikultural
muncul pertama kali sekitar tahun 1970-an di Kanada dan Australia,
kemudian di Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan lain-lain. Dalam
multikulturalisme menegaskan bahwa dengan segala perbedaannya
itu manusia adalah sama di dalam ruang public sehingga
dibutuhkan kesediaan menerima kelompok lain secara sama
sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik,
gender, bahasa ataupun agama.
LATAR BELAKANG MULTIKULTURAL
3. Multikultural berasal dari kata “multi”
yang berarti “banyak”, dan “kultural”
berarti budaya. Multikultural adalah
sebuah filosofi yang ditafsirkan
sebagai ideologi yang menghendaki
adanya persatuan dari berbagai
kelompok kebudayaan dengan hak
dan status sosial politik yang sama
dalam masyarakat modern.
KONSEP MULTIKULTURAL
4. NILAI- NILAI MULTIKULTURAL
cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
konsep pemahaman tentang kehidupan majemuk (plural)
yang harus diatur sedemikian rupa untuk menciptakan
suasana saling menghargai dan menghormati guna
menghindari konflik. Pluralisme juga dapat diartikan
sebagai keberadaan atau toleransi keragaman etnik atau
kelompok-kelompok kultural dalam suatu masyarakat...
martabat dan nilai dari setiap manusia,
serta semua upaya untuk
meningkatkan kemampuan
alamiahnya secara penuh. .
5. Rangkaian kata pendidikan
dan multikultural
memberikan arti secara
terminologis adalah proses
pengembangan seluruh
potensi manusia yang
menghargai pluralitas dan
heterogenitasnya sebagai
konsekwensi keragaman
budaya, etnis, suku dan
aliran (agama)
Pengertian Pendidikan
Multikultural
7. KOSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM ISLAM
1.Prinsip Demokrasi QS. Ali Imran:159 dan QS. Asy-Syura: 38
2. Prinsip Kesetaraan, dan Keadilan QS. Al-Hadid:25 dan QS. Al-A’raf:181
3. Prinsip Keberagaman (plural) dan Persamaan QS. Al-Hujurat:13
4. Prinsip Toleransi telah digariskan dalam QS Al-Kafirun:1-6
8. metode yang dapat digunakan dalam pendidikan
multikultural
Metode Kontribusi
Metode Transformatif Metode Pembuatan Keputusan
dan Aksi Sosial
Metode Pengayaan
1 2
4
3
9. Implementasi Pendidikan Multikultural dalam
Pendidikan Islam
Pada pendidikan formal tingkat pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan tinggi
wacana pendidikan multikultural dapat
diimplementasikan dengan cara memasukan
muatan wawasan multikultural pada materi
kurikulum terkait seperti agama, pendidikan
kewargaan/civic education, sosiologi atau
materi lain yang relevan.Wawasan
multikultural dapat diberikan kepada anak
dari hal yang sederhana seperti menyadari
perbedaan jenis kelamin dan gender,
pengetahuan tentang bermacam adat
istiadat, toleransi antara sesama anggota
keluarga dan teman sepermainan dan lain-
lain. pendidikan dilaksanakan dengan
menekankan keterbukaan, kebersamaan,
toleransi, sejak dini.
Sementara pada pendidikan
nonformal wawasan pendidikan
multicultural dapat
diimplementasikan oleh lembaga
pelatihan, kegiatan belajar
masyarakat, kelompok belajar dan
majlis taklim melalui pelatihan-
pelatihan, pengkajian-pengkajian
dan pengajian-pengajian yang
berwawasan multikultural, tidak
fanatik buta pada satu
faham/mazhab.Seperti di ajarkan
fiqih 4 mazhab.