KONSEP DAN TES KETERAMPILAN BERBICARA: Hakikat Keterampilan Berbicara; Konsep Tes Berbicara; Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Tes Keterampilan Berbicara; Jenis Tes Berbicara; Tahap-tahap Pengembangan Ujian Berbicara; Pengembangan Teknik Tes Berbicara.
KONSEP DAN TES KETERAMPILAN BERBICARA: Hakikat Keterampilan Berbicara; Konsep Tes Berbicara; Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Tes Keterampilan Berbicara; Jenis Tes Berbicara; Tahap-tahap Pengembangan Ujian Berbicara; Pengembangan Teknik Tes Berbicara.
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bResti Muliani
Â
Indonesia termasuk masyarakat yang sangat multikultural dilihat dari berbagai bayak suku,ras, rumah adat, lagu daerah dan yang lainnya.
Lalu Indonesia juga saat ini masih bisa mempertahankan budayanya yang banyak walaupun sudah ada juga yang diakui oleh negara lain. Maka dari itu kita wajib menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Multikltural
1. Sejarah Perkembangan Mltikulturalisme
Istilah multikulturalisme muncul pertama kali di Amerika.
Dimana kebudayaannya didominasi oleh kaum imigran
putih dan berbudaya WAPS, yaitu kebudayaan putih
(White), berbahasa Inggris (Anglo Saxon), dan yang
beragama protestan. Nilai-nilai WAPS ini menguasai
kebudayaan di Amerika Serikat. Dengan demikian
terjadilah segresi dan diskriminasi. Namun, pendekatan
yang diskriminatif mulai diubah semenjak adanya HAM,
deklarasi dari PBB dll. Multikulturalisme mulai di jadikan
kebijakan resmi di berbagai negara yang berbahasa Inggris,
dan kemudian di adopsi oleh negara-negara di Uni Eropa.
Selanjutnya multiklturalisme di kembangkan menjadi
sebuah ideologi nilai positif atau kelekatan antarberagam
kultur, kesetaraan antar kelompok kultur dan tuntunan atau
pedoman terhadap negara agar mendukung adanya
keberagaman dengan berbagai cara.
Sumber:
1. https://artypribadi.wordpress.com/2013/09/13/sejarah
-multikulturalisme/
2. Danamik. Fritz H.S.2014.Sosiologi(Membentang
3. Fakta Dunia Sosial).Jakarta:Bailmu.
3. http://putracrespo.blogspot.com/2013/05/sejarah-
multikulturalisme.html
2. Pengertian dan Bentuk-Bentuk Multikulturalisme
Multikulturalisme merupakan pemahaman seseorang bahwa
berbagai budaya yang berbeda memiliki kedudukan yang
sama atau sederajat. Masyarakat yang paham tentang
multikultralisme disebut dengan masyarakat multikultural.
Multikulturalisme menurut para ahli:
a. Menurut S. Saptaatmaja dari buku Multikultural
Educations: A Teacher Guide to Linking Context, process,
and content karya Jilda Hernandes, bahwa
multikulturalisme adalah bertujuan untuk kerjasama,
kesederajatan, dan mengapresiasi dalam dunia yang kian
kompleks dan tidak monokultur lagi.
b. Menurut Parsudi Suparlan, akar kata multikulturalisme
adalah kebudayaan, yaitukebudayaan yang dilihat dari
fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.
c. Menurut Fay, Jary, dan Watson, Multikulturalisme
adalah ideologi yang mengakuidan mengagungkan
perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individu
4. maupun kelompok.
Bentuk-Bentuk Multikulturalisme:
a. Multikulturalisme Isolasionis
Mengacu kepada masyarakat dimana berbagai kelompok
kultural menjalankan hidup secara otonom dan ikut
terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama
lain.
b. Multikulturalisme Akomodatif
Masyarakat memiliki kultur dominan untuk membuat
penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu untuk
kebutuhan kultur kaum minoritas.
c. Multikulturalisme Otonomis
Masyrakat plural dimana kelompok-kelompok kultural
berusaha menciptakan kesetaraan dengan budaya
dominan.
d. Multikulturalisme Kritikal
Masyrakat plural dimana kelompok-kelompok kultural
tidak terlalu fokus dengan kehidpan kritikal otonom.
e. Multikulturalisme Kosmopolitan
Masyarakat berusaha menghapus batas-batas kultural
sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat
5. dimana setiap individu tidak lagi terikat oleh budaya
tertentu.
3. Karakteristik Masyarakat Multikultural
a. Dapat mengenal masalah-masalah yang ada di sekitarnya
sebagai masyarakat global.
b. Dapat membangun kerjasama yang baik antar masyarakat.
c. Dapat menghargai perbedaan budaya, dengan cara
menerima, memahami, dan menghormati perbedaan bdaya
yang ada.
d. Dapat berfikir secara kritis dan sistematis.
e. Adanya dominasi kelompok atas kelompok lain.
f. Kurang mengembangkan konsenss di antara anggota
terhadap nilai yang bersifat dasar.
g. Dapat menyelesaikan suatu permasalahan.
h. Dapat mengubah gaya hidup guna melindungi lingkungan.
i. Dapat menaati HAM.
j. Dapat ikut serta dalam dunia politik.
Sumber:
1. http://sosiologipendidikan.blogspot.in/2012/08/masyar
akat-multikultural.html
2. http://tomisapari.blogspot.in/2013/03/jenis-jenis-
6. multikulturalisme.html
3. http://arifsedikitberbagi.blogspot.in/2010/10/multikultu
ralisme.html
4. http://khairulazharsaragih.blogspot.in/2013/01/masyara
kat-multikltural-di-indonesia.html
5. Danamik. Fritz H.S.2014.Sosiologi(Membentang
Fakta Dunia Sosial).Jakarta:Bailmu.
4. Tantangan Dalam Mewujdkan Masyarakat Multikultural
a. Prasangka adalah salah satu sikap yang dapat
menimbulkan permusuhan.
b. Stereotip merupakan suatu penilaian terhadap seseorang
hanya berdasarkan presepsi terhadap kelompok dimana
orang tersebut dapat dikategorikan.
c. Diskriminasi aalah tindakan memperlakkan seseorang
atau kelopok secara tidak adil.
d. Jarak sosial, dalam hal ini suatu kelompok menjauhi diri
atau menjaga jarak dengan kelompok lain yang berbeda
dengan kelompoknya.
Sumber:
1. http://id.m.wikipedia.org/wiki/stereotipe
2. http://www.cicak2.com.au/
7. 3. Danamik. Fritz H.S.2014.Sosiologi(Membentang
Fakta Dunia Sosial).Jakarta:Bailmu.