Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan pendekatan pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menciptakan kesetaraan peluang pendidikan bagi siswa dari berbagai ras, etnis, dan kelompok budaya. Ada beberapa pendekatan pendidikan multikultural seperti pendekatan historis, sosiologis, kultural, psikologis, dan berperspektif gender.
4. “Dalam sejarahnya, pendidikan multikultural sebagai sebuah konsep atau pemikiran
tidak muncul dalam ruangan kosong, namun ada interes politik, sosial, ekonomi dan
intelektual yang mendorong kemunculannya. Wacana pendidikan multikultural pada
awalnya sangat bias Amerika karena punya akar sejarah dengan gerakan hak asasi
manusia (HAM) dari berbagai kelompok yang tertindas di negeri tersebut. ”
“Secara generik, pendidikan multikultural memang sebuah konsep yang dibuat dengan
tujuan untuk menciptakan persamaan peluang pendidikan bagi semua siswa yang
berbeda-beda ras, etnis, kelas sosial dan kelompok budaya. Salah satu tujuan penting
dari konsep pendidikan multikultural adalah untuk membantu semua siswa agar
memperoleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperlukan dalam menjalankan
peran-peran seefektif mungkin pada masyarakat demokrasi-pluralistik serta diperlukan
untuk berinteraksi, negosiasi, dan komunikasi dengan warga dari kelompok beragam
agar tercipta sebuah tatanan masyarakat bermoral yang berjalan untuk kebaikan
bersama.”
6. Pengertian Pendidikan Multikultural Menurut James. A. Banks Pendidikan
multikultural adalah konsep, ide atau falsafah sebagai suatu rangkaian kepercayaan (set
of believe) dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya
dan etnis di dalam membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi,
kesempatan-kesempatan pendidikan dari individu, kelompok maupun negara. Secara
umum pendidikan multicultural mempunyai arti:
Multikultur adalah berbagai macam status social budaya meliputi latar belakang,
tempat, agama, ras, suku dll.
Jadi pendidikan multicultural adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian didalam dan diluar sekolah yang mempelajari tentang berbagai macam
status sosial, ras, suku, agama agar tercipta kepribadian yang cerdas dalam menghadapi
masalah-masalah keberagaman budaya.
8. 1) Pendekatan Historis
Pendekatan ini mengandaikan bahwa materi yang diajarkan kepada pembelajar dengan menengok kembali
ke belakang.
2) Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini mengandaikan terjadinya proses kontekstualisasi atas apa yang pernah terjadi di masa
sebelumnya atau datangnya di masa lampau
3) Pendekatan Kultural
Pendekatan ini menitikberatkan kepada otentisitas dan tradisi yang berkembang. Dengan pendekatan ini
pembelajar bisa melihat mana tradisi yang otentik dan mana yang tidak
4) Pendekatan Psikologis
Pedekatan ini berusaha memperhatikan situasi psikologis perseorangan secara tersendiri dan mandiri.
5) Pendekatan Estetik
Pendekatan estetik pada dasarnya mengajarkan pembelajar untuk berlaku sopan dan santun, damai, ramah,
dan mencintai keindahan.
6) Pendekatan Berprespektif Gender
Pendekatan ini mecoba memberikan penyadaran kepada pembelajar untuk tidak membedakan jenis
kelamin karena sebenarnya jenis kelamin bukanlah hal yang menghalangi seseorang untuk mencapai
kesuksesan.
9. Hernandez dalam bukunya yang berjudul “Multicultural Education: A
Teacher’s Guide to Content and Process” menyebutkan bahwa Sleeter
dan Grant, dua orang guru pendidikan multikultural (multicultural
education’s “gurus”) mengemukakan ada lima pendekatan pendidikan
multicultural.
1. Pendekatan pertama
menurut analisis Sleeter dan Grant, disebut pendekatan
“teaching the culturally different” (mengajar mereka yang
berbeda budaya). Maksudnya mengajarkan kebudayaan
tertentu kepada mereka yang tidak berkebudayaan
seperti itu, atau yang berlainan budaya.
2. Pendekatan kedua
pendekatan “human relations” (hubungan insani,
pergaulan kemasyarakatan). Sasaran pendidikan
multikultural dengan pendekatan ini adalah mereka yang
hidup dalam lingkungan sosial tempat banyak terjadi
kontak (hubungan sosial) antar budaya (“intercultural
contact”).
10. 3. Pendekatan ketigaMenurut Sleeter dan Grant, disebut
pendekatan “kajian etnis” (“ethnic studies”). Konkritnya
(penjelasan dari Penulis) ada bidang studi atau mata pelajaran
yang berbunyi “Kajian etnis dan budaya Cina-Amerika, “Kajian
etnis dan budaya Afro-Amerika,” ada pula “Kajian etnis dan
budaya kulit hitam,” dan sebagainya.
4. Pendekatan keempat
Agak “antik” namanya, karena disebut dengan “pendidikan multikultural.” (“Antik” karena pendidikan
multikultural, pendekatannya juga pendidikan multikultural).
5. Pendekatan kelima
Versi Sleeter dan Grant disebut dengan pendekatan “education that is muticultural and socially
reconstructive” (pendidikan yang bersifat multikultural dan yang merekonstruksi tatanan
kemasyarakatan).
13. Pendekatan-pendekatan yang mungkin bisa dilakukan di dalam pendidikan kultural adalah
sebagai berikut:
• Pendekatan Historis
Pendekatan ini mengandaikan bahwa materi yang diajarkan kepada
pembelajar dengan menengok kembali ke belakang. Maksudnya agar
pebelajar dan pembelajar mempunyai kerangka berpikir yang komplit
Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
• Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini mengandaikan terjadinya proses kontekstualisasi atas apa
yang pernah terjadi di masa sebelumnya atau datangnya di masa lampau.
Dengan pendekatan ini materi yang diajarkan bisa menjadi aktual, bukan
karena dibuat-buat tetapi karena senantiasa sesuai dengan
perkembangan zaman yang terjadi.
• Pendekatan Kultural
Pendekatan ini menitikberatkan kepada otentisitas dan tradisi yang
berkembang. Dengan pendekatan ini pembelajar bisa melihat mana
tradisi.
• Pendekatan Psikologis
14. Kesimpulan
Secara umum pendidikan multicultural mempunyai arti: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan dan
mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,akhlak mulia dan
keterampilanyang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan
Negara.Memandu (artinya mengidentifikasi dan membina) dan memupuk
(artinya mengembangkan dan meningkatkan) potensi-potensi siswa secara
utuh; Multikultur adalah berbagai macam status social budaya meliputi latar
belakang, tempat, agama, ras, suku dll.