SlideShare a Scribd company logo
Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan
                                       Individu dalam keniscayaan pluralitas”

                                                               Ulina Christina Natalia
                                                                              110610016


          Dalam tulisan mengenai Imaji Kebebasan Individu dalam keniscayaan pluralitas
   mempertanyakan beberapa hal seperti, Apa yang membuat kebebasan bernilai untuk
   dikejar atau dimiliki, dan bagaimana kebebasan individu ternyata masih dapat dibela
   dengan penuh komitmen tanpa harus terjatuh             dalam doktrin purba tentang
   universalisme    dan   keseragaman.    Kemudian    pernyataan-pernyataan    selanjutnya
   menjelaskan opini-opini mengenai kemungkinan-kemungkinan solusi atau akar
   permasalahan dari pluralisme, universalisme, multikultural, dan beberapa hal lainnya.
          Fakta yang menurut opini saya crusial adalah kenyataan bahwa masyarakat
   Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk, namun selama ini tidak
   diimbangi dengan kesadaran dan keinsyafan untuk mengelola pluralitas/kemajemukan
   tersebut menjadi modal sosial pembangunan bangsa.
          Seringkali kekuasaan (Orde Baru) menjadikan isu pluralitas/kemajemukan ini
   sebagai ancaman dan kejahatan terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
   bernegara. Orde baru berusaha membangun semangat kemanunggalan dalam perbedaan,
   yaitu: (1) pendekatan asimilasionisme (minoritas membaur dalam mayoritas); dan (2)
   pendekatan diferensialisme (mengurangi atau menghapus kontak minoritas dengan
   mayoritas).
            Semangat kemanunggalan atau ketunggalan sebagaimana yang ditunjukkan
   Orde Baru sebagai resep untuk menyukseskan pembangunan telah menempatkan
   peranan negara (state) yang lebih kuat vis-Ă -vis masyarakat. Konsep tersebut memang
   cocok bila diaplikasikan terhadap masyarakat Indonesia yang seharusnya memiliki
   kesatuan pikiran, meskipun terdiri dari beragam kultur, sehingga hal-hal seperti Timor-
   Timur yang memisahkan diri, tentunya dapat dicegah. Namun, untuk mencapai kesatuan
   pikiran tersebut, bukankah harus ada yang menjadi dasar, mungkin negara mengklaim,
   semua prinsip atau konsep dasar dibentuk berdasarkan dasar negara sehingga
   seharusnya dapat mewakilkan seluruh suku bangsa.
          Namun pada prakteknya, pendekatan            asimilasionisme dan pendekatan
   diferensianisme bukannya membawa pluralisme ke arah positif, dimana alih-alih
   pluralisme dapat membantu masyarakat mencapai ke-universal-an malah menimbulkan


                                                                                           1
Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial
Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan
                                       Individu dalam keniscayaan pluralitas”

                                                             Ulina Christina Natalia
                                                                          110610016


   politik identitas, karena masyarakat malah semakin memperjuangkan pengakuan atas
   keseragaman budaya, orang berbicara atas nama satu kelompok budaya tertentu, dengan
   identitas tertentu—yang mengacu pada etnisitas, ras, agama, atau daerah. Karena
   perjuangan untuk mendapatkan hak terkait dengan identitas budaya tertentu, maka
   dengan sendirinya muncul persoalan mengenai kepemilikan terhadap identitas tersebut:
   siapa yang berhak bicara atas namanya.
          Pendekatan asimilasionisme dan pendekatan difrensianisme yang menyatakan
   bahwa minoritas membaur dengan mayoritas ataupun mengurangi kontak minoritas
   dengan mayoritas, memicu kelompok untuk berjuang agar mendapatkan hak terkait
   dengan identitas budayanya. Di Indonesia, dalam era otonomi daerah, misalnya, orang
   mulai bicara tentang “putra daerah”, mulai mencari unsur-unsur daerah masing-masing
   yang paling asli dan otentik untuk dihidupkan kembali atau diangkat untuk mewakili
   kedaerahan tersebut. Penekanan yang berlebihan pada identitas budaya (daerah, agama,
   suku, dan ras) yang esensialis justru akan memperkuat sekat interaksi budaya antar
   kelompok dan memunculkan gesekan-gesekan antar kelompok yang ada di masyarakat.
   Ekslusifisme kelompok dan “pengusiran” atau diskriminasi terhadap kelompok lain
   menjadi eksesnya. Sehingga terkadang dalam beberapa kasus, hal tersebut seolah-olah
   membentuk konsep dimana kelompok yang kuat bisa dikategorikan sebagai kelompok
   yang dominan dan menjadi mayoritas, bisa secara kuantitas atau kekuasaan, dan
   kelompok yang kurang “menang” bisa secara kuantitas atau kekuasaan dikategorikan
   sebagai kelompok minoritas.
          Furnivall menggambarkan masyarakat Indonesia sebagai gambaran masyarakat
   majemuk yang menarik, dimana orang-orang bisa hidup berdampingan secara fisik,
   tetapi karena perbedaan budaya sosial budaya mereka terpisah dan tidak tergabung
   dalam suatu unit politik. Dimana menunjukkan bahwa pluralisme sebenarnya mungkin
   saja bisa berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, pemahaman akan
   multikulturalisme perlu diiringi dengan pemahaman akan konsep-konsep yang relevan,
   seperti demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam
   perbedaan yang sederajat, suku bangsa, kesukubangsaan, kebudayaan suku bangsa,


                                                                                     2
Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial
Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan
                                       Individu dalam keniscayaan pluralitas”

                                                                Ulina Christina Natalia
                                                                              110610016


   keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain privat dan publik, HAM,
   hak budaya komuniti, dan sebagainya
          Will Kymlica (1995, dalam Burhanuddin, 2003) menyatakan bahwa konservasi
   budaya tidak hanya menjadi hak individual, tetapi juga hak kolektif sebagai garansi
   setiap kelompok untuk mengembangkan budayanya. Inilah maksud dari jargon
   “bhinneka tunggal ika” yang seharusnya diletakkan dalam mosaik keberagaman yang
   tidak menindas satu sama lain.
          Kemudian muncul pemikiran yang menganggap multikulturalisme sebagai
   Paradigma Baru Perayaan Pluralitas. Menurut Parsudi Suparlan (2002), acuan utama
   untuk membangun Indonesia Baru dari hasil reformasi adalah multikulturalisme, yaitu
   sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan,
   baik secara individual maupun secara kebudayaan.
          Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk juga
   masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat mempunyai sebuah kebudayaan yang
   berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik (Fay,
   1996; Jary & Jary, 1991; Watson, 2000; dalam Suparlan, 2002). Di dalam mosaic
   tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat lebih kecil yang membentuk
   terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan seperti sebuah
   mosaik tersebut (Reed, 1997, dalam Suparlan, 2002
          Wacana tentang multikulturalisme tampaknya cukup menjawab perihal
   bagaimana pluralisme itu “seharusnya” dirayakan. Multikulturalisme setidaknya mampu
   membuka ruang baru bagi munculnya emansipasi dan partisipasi bagi semua aktor, baik
   di tingkat individu maupun sosial, terutama bagi mereka yang selama ini dipinggirkan
   dan bahkan ditindas identitas, eksistensinya, dan kepentingannya.
          Dalam tulisan tersebut kemudian timbul pertanyaan-pertanyaan seperti, apakah
   kita tidak bisa merayakan kebebasan individu dalam keniscayaan pluralisme? Apakah
   imaji kebebasan individu memang benar-benar bagian dari proyek modernisme yang
   kadaluarsa sehingga harus dikubur bersama imaji universalisme Pencerahan? Pada
   posisi ini kita bisa sedikit menengok percikan pemikiran liberal Isaiah Berlin, sejarawan


                                                                                         3
Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial
Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan
                                        Individu dalam keniscayaan pluralitas”

                                                                  Ulina Christina Natalia
                                                                                110610016


   ide dan filosof Inggris keturunan Rusia. Posisi liberal Berlin menarik untuk disimak
   karena ia adalah pembela kebebasan individu yang gigih, tanpa harus mengurangi
   kekritisannya dalam melucuti universalisme Pencerahan. Pijakan dasar pemikiran Berlin
   (2004) ada dalam kesadarannya bahwa ternyata benih-benih totalitarianisme justru
   berasal dari hasrat manusia untuk pembebasan. Tetapi pembebasan yang dimaksud
   Berlin di sini adalah pembebasan yang bersandarkan pada keyakinan akan kebenaran
   absolut dan universal, sebagaimana yang dianut kaum esensialisme. Pluralisme Berlin,
   sebagaimana yang diungkap Ahmad Sahal dalam kata pengantarnya Empat Esai
   Kebebasan, adalah pluralisme dengan tragic sense of life, karena mengharuskan
   individu untuk selalu memilih tetapi pada saat yang sama menyadari selalu ada yang
   hilang dan tak tergantikan di setiap pilihan kita. Tetapi itulah situasi tragis manusia yang
   harus dijalani.
          Bila diposisikan untuk memilih apakah sebenarnya pluralisme itu baik untuk
   dilakukan. Saya tentunya akan setuju. Memang saat ini muncul berbagai pihak yang
   terus mempromosikan pluralisme sebagai prinsip penting dalam berbangsa dan
   bernegara, namun hal itu ternyata belum cukup untuk menghilangkan berbagai
   pengingkaran terhadap pluralisme. Beberapa prinsip penting dalam pluralisme seperti
   kebebasan dasar (fundamental freedom) terus dilanggar dan dibelenggu, ruang yang
   memungkinkan hidupnya perbedaan dikekang, serta pengingkaran atas keberagaman
   sosial berlangsung dimana-mana.
          Namun sedikit koreksi untuk tulisan tersebut adalah kurangnya pembahasan
   mengenai jawaban mengenai pertanyaan apa yang membuat kebebasan bernilai untuk
   dikejar atau dimiliki, dan bagaimana kebebasan individu ternyata masih dapat dibela
   dengan penuh komitmen tanpa harus terjatuh                dalam doktrin purba tentang
   universalisme dan keseragaman. Memang terdapat penjelasan ada pembebasan negatif.
   Pembebasan yang dimaksud Berlin di sini adalah pembebasan yang bersandarkan pada
   keyakinan akan kebenaran. Namun masih kurang detail dalam menjawab pertanyaan
   tersebut. Dan kurang mengulas hal konkret apa yang seharusnya dilakukan, untuk
   membangun


                                                                                            4
Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial
Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan
                                       Individu dalam keniscayaan pluralitas”

                                                               Ulina Christina Natalia
                                                                          110610016


          Pluralitas memang bertujuan untuk menyetarakan posisi setiap kelompok dalam
   masyarakat. Yang diharapkan dapat meminimalisir kesenjangan atau gap antar
   kelompok masyarakat yang sebenarnya terhubung sebagai satu kesatuan sebagai warga
   negara Indonesia.
          Bagaimana kita bisa membangun multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang
   mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual
   maupun secara kebudayaan. Konsep masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk
   menonjolkan dan mengutamakan kepentingan kelompoknya diatas kepentingan umum
   secara nasionalis, menjadi suatu momok hambatan yang menggambarkan bahwa impian
   membangun multikulturalisme yang mengharapkan masyarakat dapat mengakui dan
   mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, tentunya akan sangat sulit sekali
   tercapai.
          Bagaimana bisa membangun mindset masyarakat Indonesia, yang sejak dulu
   sudah terbentuk dengan politik identitas, dimana individu sebagai anggota dari suatu
   kelompok telah tertanam bahwa kelompoknya lebih baik dari kelompok lain, bahwa
   kelompoknya lebih tinggi dari kelompok lain. Sehingga bagaimana mengubah mindset
   individu atau dalam pembahasan kelompok tadi agar memiliki pemahaman
   kesederajatan antar kelompok. Dimana pemahaman tersebut mengantarkan suatu
   kelompok untuk memandang kelompok lain dengan menggunakan kacamata yang lebih
   positif, yang tentunya akan menciptakan kesejahteraan nasional.
          Namun, bagaimana memupuk pemikiran seperti itu, sedangkan perbedaan
   kelompok yang biasanya memicu konflik secara kasat mata sudah mendarah daging di
   dalam tubuh masyarakat Indonesia.




                                                                                    5
Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial

More Related Content

What's hot

ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
primagraphology consulting
 
Apakah Masyarakat itu?
Apakah Masyarakat itu?Apakah Masyarakat itu?
Apakah Masyarakat itu?Fathur Green
 
JALAN DIALOG HANS KUNG DAN PERSPEKTIF MUSLIM
JALAN DIALOG HANS KUNG DAN PERSPEKTIF MUSLIMJALAN DIALOG HANS KUNG DAN PERSPEKTIF MUSLIM
JALAN DIALOG HANS KUNG DAN PERSPEKTIF MUSLIM
primagraphology consulting
 
Multikulturalisme Dinamika Pribumi Dan Non Pribumi Dalam Gereja Katolik
Multikulturalisme Dinamika Pribumi Dan Non Pribumi Dalam Gereja KatolikMultikulturalisme Dinamika Pribumi Dan Non Pribumi Dalam Gereja Katolik
Multikulturalisme Dinamika Pribumi Dan Non Pribumi Dalam Gereja KatolikCari Power Point
 
Ppt multikultur
Ppt multikulturPpt multikultur
Ppt multikulturrizka_pratiwi
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
norma 28
 
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
adminpancasilamanaje1
 
Kliping multikulturalisme dan multikultural
Kliping multikulturalisme dan multikulturalKliping multikulturalisme dan multikultural
Kliping multikulturalisme dan multikulturalOperator Warnet Vast Raha
 
Presentation1 copy
Presentation1   copyPresentation1   copy
Presentation1 copyHardi Stiper
 
MARXISME DAN EVOLUSI MANUSIA -- DEDE MULYANTO
MARXISME DAN EVOLUSI MANUSIA -- DEDE MULYANTOMARXISME DAN EVOLUSI MANUSIA -- DEDE MULYANTO
MARXISME DAN EVOLUSI MANUSIA -- DEDE MULYANTO
primagraphology consulting
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
norma 28
 
Intoleransi masy risiko
Intoleransi masy risikoIntoleransi masy risiko
Intoleransi masy risiko
widhyanto muttaqien
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
Riri Muthiara
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
norma 28
 
manusia_dan_peradaban_
manusia_dan_peradaban_manusia_dan_peradaban_
manusia_dan_peradaban_Nova Ci Necis
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
AlfiahSeptianiSiradj
 
Epistemologi Multikulturalisme
Epistemologi MultikulturalismeEpistemologi Multikulturalisme
Epistemologi Multikulturalisme
Ijal Mustofa
 
Asumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasAsumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasdindadimana
 

What's hot (20)

ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
 
Apakah Masyarakat itu?
Apakah Masyarakat itu?Apakah Masyarakat itu?
Apakah Masyarakat itu?
 
JALAN DIALOG HANS KUNG DAN PERSPEKTIF MUSLIM
JALAN DIALOG HANS KUNG DAN PERSPEKTIF MUSLIMJALAN DIALOG HANS KUNG DAN PERSPEKTIF MUSLIM
JALAN DIALOG HANS KUNG DAN PERSPEKTIF MUSLIM
 
Multikulturalisme Dinamika Pribumi Dan Non Pribumi Dalam Gereja Katolik
Multikulturalisme Dinamika Pribumi Dan Non Pribumi Dalam Gereja KatolikMultikulturalisme Dinamika Pribumi Dan Non Pribumi Dalam Gereja Katolik
Multikulturalisme Dinamika Pribumi Dan Non Pribumi Dalam Gereja Katolik
 
Budaya konteks multikultural
Budaya konteks multikulturalBudaya konteks multikultural
Budaya konteks multikultural
 
Ppt multikultur
Ppt multikulturPpt multikultur
Ppt multikultur
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
 
Kliping multikulturalisme dan multikultural
Kliping multikulturalisme dan multikulturalKliping multikulturalisme dan multikultural
Kliping multikulturalisme dan multikultural
 
Presentation1 copy
Presentation1   copyPresentation1   copy
Presentation1 copy
 
Sosiologi multikultur
Sosiologi multikulturSosiologi multikultur
Sosiologi multikultur
 
MARXISME DAN EVOLUSI MANUSIA -- DEDE MULYANTO
MARXISME DAN EVOLUSI MANUSIA -- DEDE MULYANTOMARXISME DAN EVOLUSI MANUSIA -- DEDE MULYANTO
MARXISME DAN EVOLUSI MANUSIA -- DEDE MULYANTO
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Intoleransi masy risiko
Intoleransi masy risikoIntoleransi masy risiko
Intoleransi masy risiko
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
manusia_dan_peradaban_
manusia_dan_peradaban_manusia_dan_peradaban_
manusia_dan_peradaban_
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
Epistemologi Multikulturalisme
Epistemologi MultikulturalismeEpistemologi Multikulturalisme
Epistemologi Multikulturalisme
 
Asumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasAsumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermas
 

Viewers also liked

Manusia Dan Trasendensi Diri
Manusia Dan Trasendensi DiriManusia Dan Trasendensi Diri
Manusia Dan Trasendensi DiriNatalia Gultom
 
Mind Mapping Literatur Personal Brand
Mind Mapping Literatur Personal BrandMind Mapping Literatur Personal Brand
Mind Mapping Literatur Personal BrandNatalia Gultom
 
Mind Mapping Literatur Personal Brand
Mind Mapping Literatur Personal BrandMind Mapping Literatur Personal Brand
Mind Mapping Literatur Personal BrandNatalia Gultom
 
Siapa yang sesat
Siapa yang sesatSiapa yang sesat
Siapa yang sesat
Diyah Perwitosari
 
What's Next in Growth? 2016
What's Next in Growth? 2016What's Next in Growth? 2016
What's Next in Growth? 2016
Andrew Chen
 
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
Barry Feldman
 

Viewers also liked (6)

Manusia Dan Trasendensi Diri
Manusia Dan Trasendensi DiriManusia Dan Trasendensi Diri
Manusia Dan Trasendensi Diri
 
Mind Mapping Literatur Personal Brand
Mind Mapping Literatur Personal BrandMind Mapping Literatur Personal Brand
Mind Mapping Literatur Personal Brand
 
Mind Mapping Literatur Personal Brand
Mind Mapping Literatur Personal BrandMind Mapping Literatur Personal Brand
Mind Mapping Literatur Personal Brand
 
Siapa yang sesat
Siapa yang sesatSiapa yang sesat
Siapa yang sesat
 
What's Next in Growth? 2016
What's Next in Growth? 2016What's Next in Growth? 2016
What's Next in Growth? 2016
 
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
 

Similar to Review Artikel Imaji Kebebasan Pluralitas

Peta konsep multikulturalisme
Peta konsep multikulturalisme Peta konsep multikulturalisme
Peta konsep multikulturalisme
Nahdalia Andani
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamAli Murfi
 
Pluralitas
PluralitasPluralitas
Pluralitas
David Jones
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
IndraGunawan335
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
Juwita Yulianto
 
iwayan sukarma.pdf
iwayan sukarma.pdfiwayan sukarma.pdf
iwayan sukarma.pdf
ARREZAWICAKSONO
 
1. Memahami Multikulturalisme.pptx
1. Memahami Multikulturalisme.pptx1. Memahami Multikulturalisme.pptx
1. Memahami Multikulturalisme.pptx
AbdGhani15
 
PPT_Pendidikan_Pancasila_Kel2.pptx
PPT_Pendidikan_Pancasila_Kel2.pptxPPT_Pendidikan_Pancasila_Kel2.pptx
PPT_Pendidikan_Pancasila_Kel2.pptx
FarhanRamadan2
 
PPT Materi Eksistensialisme dan Postmodernisme.pptx
PPT Materi Eksistensialisme dan Postmodernisme.pptxPPT Materi Eksistensialisme dan Postmodernisme.pptx
PPT Materi Eksistensialisme dan Postmodernisme.pptx
MartaDinata17
 
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan EtnikWanBK Leo
 
Jurnalistik dakwah
Jurnalistik dakwahJurnalistik dakwah
Jurnalistik dakwahSyarifudin Amq
 
Syarifudin ambon, jurnalistik dakwah
Syarifudin ambon, jurnalistik dakwahSyarifudin ambon, jurnalistik dakwah
Syarifudin ambon, jurnalistik dakwahSyarifudin Amq
 
PLURALISME AGAMA.pptx
 PLURALISME AGAMA.pptx PLURALISME AGAMA.pptx
PLURALISME AGAMA.pptx
El Roi Sipahelut
 
Filsafat Strukturalisme - SEHA.pdf
Filsafat Strukturalisme - SEHA.pdfFilsafat Strukturalisme - SEHA.pdf
Filsafat Strukturalisme - SEHA.pdf
Isarau
 
PPT MULTIKULTURAL.pptx
PPT MULTIKULTURAL.pptxPPT MULTIKULTURAL.pptx
PPT MULTIKULTURAL.pptx
MhdTaajuddin
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
RohmiArdiansah
 
valen resum mas
valen resum masvalen resum mas
valen resum mas
Valenjel Nikitadelvi
 
keanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budayakeanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budaya
Dini Saputri
 

Similar to Review Artikel Imaji Kebebasan Pluralitas (20)

Peta konsep multikulturalisme
Peta konsep multikulturalisme Peta konsep multikulturalisme
Peta konsep multikulturalisme
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
 
Pluralitas
PluralitasPluralitas
Pluralitas
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
 
iwayan sukarma.pdf
iwayan sukarma.pdfiwayan sukarma.pdf
iwayan sukarma.pdf
 
1. Memahami Multikulturalisme.pptx
1. Memahami Multikulturalisme.pptx1. Memahami Multikulturalisme.pptx
1. Memahami Multikulturalisme.pptx
 
PPT_Pendidikan_Pancasila_Kel2.pptx
PPT_Pendidikan_Pancasila_Kel2.pptxPPT_Pendidikan_Pancasila_Kel2.pptx
PPT_Pendidikan_Pancasila_Kel2.pptx
 
PPT Materi Eksistensialisme dan Postmodernisme.pptx
PPT Materi Eksistensialisme dan Postmodernisme.pptxPPT Materi Eksistensialisme dan Postmodernisme.pptx
PPT Materi Eksistensialisme dan Postmodernisme.pptx
 
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
 
Makalah multikultural
Makalah multikulturalMakalah multikultural
Makalah multikultural
 
Jurnalistik dakwah
Jurnalistik dakwahJurnalistik dakwah
Jurnalistik dakwah
 
Syarifudin ambon, jurnalistik dakwah
Syarifudin ambon, jurnalistik dakwahSyarifudin ambon, jurnalistik dakwah
Syarifudin ambon, jurnalistik dakwah
 
Makalah multikultural
Makalah multikulturalMakalah multikultural
Makalah multikultural
 
PLURALISME AGAMA.pptx
 PLURALISME AGAMA.pptx PLURALISME AGAMA.pptx
PLURALISME AGAMA.pptx
 
Filsafat Strukturalisme - SEHA.pdf
Filsafat Strukturalisme - SEHA.pdfFilsafat Strukturalisme - SEHA.pdf
Filsafat Strukturalisme - SEHA.pdf
 
PPT MULTIKULTURAL.pptx
PPT MULTIKULTURAL.pptxPPT MULTIKULTURAL.pptx
PPT MULTIKULTURAL.pptx
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
 
valen resum mas
valen resum masvalen resum mas
valen resum mas
 
keanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budayakeanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budaya
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Review Artikel Imaji Kebebasan Pluralitas

  • 1. Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan Individu dalam keniscayaan pluralitas” Ulina Christina Natalia 110610016 Dalam tulisan mengenai Imaji Kebebasan Individu dalam keniscayaan pluralitas mempertanyakan beberapa hal seperti, Apa yang membuat kebebasan bernilai untuk dikejar atau dimiliki, dan bagaimana kebebasan individu ternyata masih dapat dibela dengan penuh komitmen tanpa harus terjatuh dalam doktrin purba tentang universalisme dan keseragaman. Kemudian pernyataan-pernyataan selanjutnya menjelaskan opini-opini mengenai kemungkinan-kemungkinan solusi atau akar permasalahan dari pluralisme, universalisme, multikultural, dan beberapa hal lainnya. Fakta yang menurut opini saya crusial adalah kenyataan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk, namun selama ini tidak diimbangi dengan kesadaran dan keinsyafan untuk mengelola pluralitas/kemajemukan tersebut menjadi modal sosial pembangunan bangsa. Seringkali kekuasaan (Orde Baru) menjadikan isu pluralitas/kemajemukan ini sebagai ancaman dan kejahatan terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Orde baru berusaha membangun semangat kemanunggalan dalam perbedaan, yaitu: (1) pendekatan asimilasionisme (minoritas membaur dalam mayoritas); dan (2) pendekatan diferensialisme (mengurangi atau menghapus kontak minoritas dengan mayoritas). Semangat kemanunggalan atau ketunggalan sebagaimana yang ditunjukkan Orde Baru sebagai resep untuk menyukseskan pembangunan telah menempatkan peranan negara (state) yang lebih kuat vis-Ă -vis masyarakat. Konsep tersebut memang cocok bila diaplikasikan terhadap masyarakat Indonesia yang seharusnya memiliki kesatuan pikiran, meskipun terdiri dari beragam kultur, sehingga hal-hal seperti Timor- Timur yang memisahkan diri, tentunya dapat dicegah. Namun, untuk mencapai kesatuan pikiran tersebut, bukankah harus ada yang menjadi dasar, mungkin negara mengklaim, semua prinsip atau konsep dasar dibentuk berdasarkan dasar negara sehingga seharusnya dapat mewakilkan seluruh suku bangsa. Namun pada prakteknya, pendekatan asimilasionisme dan pendekatan diferensianisme bukannya membawa pluralisme ke arah positif, dimana alih-alih pluralisme dapat membantu masyarakat mencapai ke-universal-an malah menimbulkan 1 Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial
  • 2. Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan Individu dalam keniscayaan pluralitas” Ulina Christina Natalia 110610016 politik identitas, karena masyarakat malah semakin memperjuangkan pengakuan atas keseragaman budaya, orang berbicara atas nama satu kelompok budaya tertentu, dengan identitas tertentu—yang mengacu pada etnisitas, ras, agama, atau daerah. Karena perjuangan untuk mendapatkan hak terkait dengan identitas budaya tertentu, maka dengan sendirinya muncul persoalan mengenai kepemilikan terhadap identitas tersebut: siapa yang berhak bicara atas namanya. Pendekatan asimilasionisme dan pendekatan difrensianisme yang menyatakan bahwa minoritas membaur dengan mayoritas ataupun mengurangi kontak minoritas dengan mayoritas, memicu kelompok untuk berjuang agar mendapatkan hak terkait dengan identitas budayanya. Di Indonesia, dalam era otonomi daerah, misalnya, orang mulai bicara tentang “putra daerah”, mulai mencari unsur-unsur daerah masing-masing yang paling asli dan otentik untuk dihidupkan kembali atau diangkat untuk mewakili kedaerahan tersebut. Penekanan yang berlebihan pada identitas budaya (daerah, agama, suku, dan ras) yang esensialis justru akan memperkuat sekat interaksi budaya antar kelompok dan memunculkan gesekan-gesekan antar kelompok yang ada di masyarakat. Ekslusifisme kelompok dan “pengusiran” atau diskriminasi terhadap kelompok lain menjadi eksesnya. Sehingga terkadang dalam beberapa kasus, hal tersebut seolah-olah membentuk konsep dimana kelompok yang kuat bisa dikategorikan sebagai kelompok yang dominan dan menjadi mayoritas, bisa secara kuantitas atau kekuasaan, dan kelompok yang kurang “menang” bisa secara kuantitas atau kekuasaan dikategorikan sebagai kelompok minoritas. Furnivall menggambarkan masyarakat Indonesia sebagai gambaran masyarakat majemuk yang menarik, dimana orang-orang bisa hidup berdampingan secara fisik, tetapi karena perbedaan budaya sosial budaya mereka terpisah dan tidak tergabung dalam suatu unit politik. Dimana menunjukkan bahwa pluralisme sebenarnya mungkin saja bisa berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, pemahaman akan multikulturalisme perlu diiringi dengan pemahaman akan konsep-konsep yang relevan, seperti demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, suku bangsa, kesukubangsaan, kebudayaan suku bangsa, 2 Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial
  • 3. Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan Individu dalam keniscayaan pluralitas” Ulina Christina Natalia 110610016 keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain privat dan publik, HAM, hak budaya komuniti, dan sebagainya Will Kymlica (1995, dalam Burhanuddin, 2003) menyatakan bahwa konservasi budaya tidak hanya menjadi hak individual, tetapi juga hak kolektif sebagai garansi setiap kelompok untuk mengembangkan budayanya. Inilah maksud dari jargon “bhinneka tunggal ika” yang seharusnya diletakkan dalam mosaik keberagaman yang tidak menindas satu sama lain. Kemudian muncul pemikiran yang menganggap multikulturalisme sebagai Paradigma Baru Perayaan Pluralitas. Menurut Parsudi Suparlan (2002), acuan utama untuk membangun Indonesia Baru dari hasil reformasi adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan. Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk juga masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik (Fay, 1996; Jary & Jary, 1991; Watson, 2000; dalam Suparlan, 2002). Di dalam mosaic tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan seperti sebuah mosaik tersebut (Reed, 1997, dalam Suparlan, 2002 Wacana tentang multikulturalisme tampaknya cukup menjawab perihal bagaimana pluralisme itu “seharusnya” dirayakan. Multikulturalisme setidaknya mampu membuka ruang baru bagi munculnya emansipasi dan partisipasi bagi semua aktor, baik di tingkat individu maupun sosial, terutama bagi mereka yang selama ini dipinggirkan dan bahkan ditindas identitas, eksistensinya, dan kepentingannya. Dalam tulisan tersebut kemudian timbul pertanyaan-pertanyaan seperti, apakah kita tidak bisa merayakan kebebasan individu dalam keniscayaan pluralisme? Apakah imaji kebebasan individu memang benar-benar bagian dari proyek modernisme yang kadaluarsa sehingga harus dikubur bersama imaji universalisme Pencerahan? Pada posisi ini kita bisa sedikit menengok percikan pemikiran liberal Isaiah Berlin, sejarawan 3 Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial
  • 4. Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan Individu dalam keniscayaan pluralitas” Ulina Christina Natalia 110610016 ide dan filosof Inggris keturunan Rusia. Posisi liberal Berlin menarik untuk disimak karena ia adalah pembela kebebasan individu yang gigih, tanpa harus mengurangi kekritisannya dalam melucuti universalisme Pencerahan. Pijakan dasar pemikiran Berlin (2004) ada dalam kesadarannya bahwa ternyata benih-benih totalitarianisme justru berasal dari hasrat manusia untuk pembebasan. Tetapi pembebasan yang dimaksud Berlin di sini adalah pembebasan yang bersandarkan pada keyakinan akan kebenaran absolut dan universal, sebagaimana yang dianut kaum esensialisme. Pluralisme Berlin, sebagaimana yang diungkap Ahmad Sahal dalam kata pengantarnya Empat Esai Kebebasan, adalah pluralisme dengan tragic sense of life, karena mengharuskan individu untuk selalu memilih tetapi pada saat yang sama menyadari selalu ada yang hilang dan tak tergantikan di setiap pilihan kita. Tetapi itulah situasi tragis manusia yang harus dijalani. Bila diposisikan untuk memilih apakah sebenarnya pluralisme itu baik untuk dilakukan. Saya tentunya akan setuju. Memang saat ini muncul berbagai pihak yang terus mempromosikan pluralisme sebagai prinsip penting dalam berbangsa dan bernegara, namun hal itu ternyata belum cukup untuk menghilangkan berbagai pengingkaran terhadap pluralisme. Beberapa prinsip penting dalam pluralisme seperti kebebasan dasar (fundamental freedom) terus dilanggar dan dibelenggu, ruang yang memungkinkan hidupnya perbedaan dikekang, serta pengingkaran atas keberagaman sosial berlangsung dimana-mana. Namun sedikit koreksi untuk tulisan tersebut adalah kurangnya pembahasan mengenai jawaban mengenai pertanyaan apa yang membuat kebebasan bernilai untuk dikejar atau dimiliki, dan bagaimana kebebasan individu ternyata masih dapat dibela dengan penuh komitmen tanpa harus terjatuh dalam doktrin purba tentang universalisme dan keseragaman. Memang terdapat penjelasan ada pembebasan negatif. Pembebasan yang dimaksud Berlin di sini adalah pembebasan yang bersandarkan pada keyakinan akan kebenaran. Namun masih kurang detail dalam menjawab pertanyaan tersebut. Dan kurang mengulas hal konkret apa yang seharusnya dilakukan, untuk membangun 4 Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial
  • 5. Critical Review mengenai “Imaji Kebebasan Individu dalam keniscayaan pluralitas” Ulina Christina Natalia 110610016 Pluralitas memang bertujuan untuk menyetarakan posisi setiap kelompok dalam masyarakat. Yang diharapkan dapat meminimalisir kesenjangan atau gap antar kelompok masyarakat yang sebenarnya terhubung sebagai satu kesatuan sebagai warga negara Indonesia. Bagaimana kita bisa membangun multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan. Konsep masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk menonjolkan dan mengutamakan kepentingan kelompoknya diatas kepentingan umum secara nasionalis, menjadi suatu momok hambatan yang menggambarkan bahwa impian membangun multikulturalisme yang mengharapkan masyarakat dapat mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, tentunya akan sangat sulit sekali tercapai. Bagaimana bisa membangun mindset masyarakat Indonesia, yang sejak dulu sudah terbentuk dengan politik identitas, dimana individu sebagai anggota dari suatu kelompok telah tertanam bahwa kelompoknya lebih baik dari kelompok lain, bahwa kelompoknya lebih tinggi dari kelompok lain. Sehingga bagaimana mengubah mindset individu atau dalam pembahasan kelompok tadi agar memiliki pemahaman kesederajatan antar kelompok. Dimana pemahaman tersebut mengantarkan suatu kelompok untuk memandang kelompok lain dengan menggunakan kacamata yang lebih positif, yang tentunya akan menciptakan kesejahteraan nasional. Namun, bagaimana memupuk pemikiran seperti itu, sedangkan perbedaan kelompok yang biasanya memicu konflik secara kasat mata sudah mendarah daging di dalam tubuh masyarakat Indonesia. 5 Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial