SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KAWASAN
PERBATASAN
MESY MELINDA SARI
19103020
SOSIOLOGI
KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
Pembangunan Kawasan perbatasan sudah mulai menjadi perhatian
pemerintahsejakpelaksanaan Program Pembangunan Nasional (Propenas) Periode
2000‐2004, dimana pembangunan daerah‐daerah perbatasan menjadi bagian dari
agenda “Meningkatkan Pembangunan Daerah” yang menjadi prioritas nasional. Salah satu
tujuan dari agenda ini adalah “meningkatkan pengembangan potensi wilayah melalui
pengembangan ekonomi daerah, pembangunan perdesaan dan perkotaan, pengembangan
wilayah tertinggal dan perbatasan, pengembangan permukiman serta pengelolaan penataan
ruang dan pertanahan guna mendukung pemulihan ekonomi nasional dan penguatan
landasan pembangunan yang berkelanjutan, dan sekaligus mempercepat pemerataan
pertumbuhan ekonomi antardaerah.” Propenas juga secara khusus telah merumuskan
“Program Pengembangan Daerah Perbatasan” yang berbasis kewilayahan, yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
kapasitas pengelolaan potensi wilayah perbatasan, dan memantapkan ketertiban dan
keamanan daerah yang berbatasan dengan negara lain.
• Pada tahun 2005, Pemerintah mulai menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005‐2025 yang dimaksudkan untuk memberikan arahan‐arahan
kebijakan pembangunan jangka Panjang yang dapat menjadi rujukan dan acuan bagi
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional maupun berbagai
kebijakan sektoral lain. Dalam RPJPN 2004‐2025, upaya pengelolaan perbatasan me
mperoleh perhatian dan penegasan khusus, yaitu yang ditandai dengan dirumuskann
ya arahan kebijakan sebagai berikut: “Wilayah‐wilayah perbatasan dikembangkan de
ngan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorienta
si inward looking menjadi outward
looking sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan
perdagangan dengan negara tetangga. Perhatian khusus perlu diberikan kepada pulau‐
pulau kecil terluar yang selama ini luput dari perhatian.” Rumusan arahan kebijakan R
PJPN ini sedikit banyak terkait dengan kekalahan Pemerintah Indonesia dalam seng
keta kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan dengan Malaysia di Mahkamah Internasi
onal pada tanggal 17 Desember 2002.
Pada RPJMN periode I (2004‐2009) yang merupakan penjabaran lebih l
anjut dari RPJPN 2005‐2025 dan kelanjutan dari Propenas 2000‐2004,
pengelolaan kawasan perbatasan juga tetap memperoleh perhatian
dan penegasan khusus, dimana
pembangunan kawasan perbatasan pada periode ini menjadi salah
satu strategi yang dilakukan untuk mengurangi ketimpangan pemba
ngunan antar wilayah. Salah satu sasaran agenda pengurangan ketim
pangan pembangunan antar wilayah adalah: “Terwujudnya percepatan
pembangunan di wilayah‐wilayah cepat tumbuh dan strategis, wilaya
h tertinggal, termasuk wilayah perbatasan dalam suatu
sistem wilayah pengembangan ekonomi’ yang terintegrasi dan sinergis
”.
Sasaran ini kemudian dijabarkan ke dalam arah kebijakan “Mengembangkan
wilayah-wilayah perbatasan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan
yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward
looking, sehingga kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu
gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.
Pendekatan pembangunan yang dilakukan selain menggunakan pendekatan
keamanan (security approach),juga diperlukan pendekatan kesejahteraan
(prosperity approach).
Arah kebijakan ini kemudian diwujudkan melalui perumusan Program Pe
ngembangan Wilayah Perbatasan yang berbasis kewilayahan. Program ini di
tujukan untuk: (1) menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui penetapan hak k
edaulatan NKRI yang dijamin oleh hukum internasional; (2) meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat dengan menggali potensi ekonomi, s
osial dan budaya serta keuntungan lokasi geografis yang sangat strategis
untuk berhubungan dengan negara tetangga.
• Perkembangan kebijakan pembangunan kawasan perbatasan dala
m dokumen RPJMN menunjukkan tingginya dinamika dalam mere
spon berbagai isu dan kebutuhan pembangunan di kawasan perb
atasan yang diwujudkan dalam fokus/prioritas yang berbeda pada
setiap periode. Walau demikian, secara substansial terdapat kon
sistensi kebijakan antar periode, dimana upaya pengelolaan perba
tasan selalu mencakup 4 hal : (1) Delimitasi dan demarkasi batas
; (2) Pengamanan batas dan kawasan, (3) Pembangunan kawasa
n dalam aspek sosial dan ekonomi; dan (4) Pengelolaan lingkungan
hidup.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN
pada tahun 2008 pemerintah menerbitkan UU No. 43/2008 tentang W
ilayah Negara yang memiliki tujuan untuk:
• (a) Menjamin keutuhan wilayah negara, kedaulatan negara, dan k
etertiban di kawasan perbatasan demi kepentingan kesejahteraan
segenap bangsa
• (b) Menegakkan kedaulatan dan hak‐hak berdaulat
• dan (c) Mengatur pengelolaan dan pemanfaatan wilayah negara da
n kawasan perbatasan, termasuk pengawasan batas‐batasnya.
Visi Pengelolaan Perbatasan dalam Desain Besar Pengelolaan Perba
tasan 2011‐
2025, yaitu “Terwujudnya Perbatasan Negara Sebagai Wilayah yang Am
an, Tertib dan Maju” dengan penjabaran ke dalam misi pengelolaan ba
tas wilayah negara dan kawasan perbatasan negara sebagai berikut:
1.)Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang aman, mel
alui
peningkatan kondisi pertahanan dan keamanan yang kondusif bagi
berbagai kegiatan ekonomi, sosial dan budaya serta penguatan sist
em pertahanan perbatasan darat dan laut.
2.)Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang tertib, mel
alui peningkatan kerjasama internasional, penegakan hukum, kesad
aran politik serta penegasan dan penetapan tata batas negara.
3.)Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang maju, melalui
peningkatan kegiatan ekonomi, pembangunan sarana dan prasarana,
peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan pengelolaan
sumberdaya alam yang berkelanjutan.
Untuk mewujudkan visi dan misi dalam jangka panjang maka dalam De
sain Besar ditetapkan 4 (empat) pilar desain pengelolaan perbatasa
n yaitu (1) Kebijakan program; (2) Rencana kebutuhan anggaran; (
3) Koordinasi pelaksaan; dan (4) Evaluasi dan pengawasan. Adapun
penjabaran visi dan misi dalam jangka menengah (lima tahunan)
ke dalam Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan. Rencana Induk 2
011‐2014 memuat visi, misi, tujuan dan prinsip dasar; arahan kebij
akan, strategi dan agenda program; lokasi prioritas dan kaidah pengelo
laan perbatasan negara. Dalam rencana Induk 2011‐2014, kontribusi K
/L terkait akan digiring kedalam fokus program dan fokus lokasi yang te
lah ditentukan. Terdapat 111 lokasi prioritas yang akan dikelola dala
m jangka menengah hingga tahun 2014.

More Related Content

What's hot

Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Imam Moklisin
 
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Hamid Zukhair
 
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRIOtonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
marwahmoniCha
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Giffari Muslih
 
Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007
PMPK
 

What's hot (20)

Pp 38 2007
Pp 38 2007Pp 38 2007
Pp 38 2007
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
 
Tugas Teknologi Informasi Pemerintahan _Surya Delima 20102016 Ilmu Pemerintah...
Tugas Teknologi Informasi Pemerintahan _Surya Delima 20102016 Ilmu Pemerintah...Tugas Teknologi Informasi Pemerintahan _Surya Delima 20102016 Ilmu Pemerintah...
Tugas Teknologi Informasi Pemerintahan _Surya Delima 20102016 Ilmu Pemerintah...
 
Uu 25 2004
Uu 25 2004Uu 25 2004
Uu 25 2004
 
Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
 
Perencanaan pembangunan nasional
Perencanaan pembangunan nasionalPerencanaan pembangunan nasional
Perencanaan pembangunan nasional
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRIOtonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
 
Undang undang no 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan
Undang undang no 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaanUndang undang no 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan
Undang undang no 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
 
Poltranas Politik dan Strategi Nasional
Poltranas Politik dan Strategi NasionalPoltranas Politik dan Strategi Nasional
Poltranas Politik dan Strategi Nasional
 
06 otonomi daerah 1
06 otonomi daerah 106 otonomi daerah 1
06 otonomi daerah 1
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 
PKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi DaerahPKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi Daerah
 
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
 
Unsur dasar wasantara
Unsur dasar wasantaraUnsur dasar wasantara
Unsur dasar wasantara
 
Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007
 
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI ACEH TAHUN 2015
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI ACEH TAHUN 2015MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI ACEH TAHUN 2015
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI ACEH TAHUN 2015
 

Similar to perkembangan kebijakan pembangunan kawasan perbatasan

Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
WDWWDW1
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
DASAR-DASAR KERAJAAN DALAM PEMUPUKAN PERPADUAN NASIONAL DALAM 1970-2020
DASAR-DASAR KERAJAAN DALAM PEMUPUKAN PERPADUAN NASIONAL DALAM 1970-2020DASAR-DASAR KERAJAAN DALAM PEMUPUKAN PERPADUAN NASIONAL DALAM 1970-2020
DASAR-DASAR KERAJAAN DALAM PEMUPUKAN PERPADUAN NASIONAL DALAM 1970-2020
Lala Aliron
 

Similar to perkembangan kebijakan pembangunan kawasan perbatasan (20)

NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
 
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
 
Pembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak imanPembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak iman
 
Dasar pembangunan nasional
Dasar pembangunan nasionalDasar pembangunan nasional
Dasar pembangunan nasional
 
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
 
1. bappenas
1. bappenas1. bappenas
1. bappenas
 
Ipi10757
Ipi10757Ipi10757
Ipi10757
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptx
 
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
 
LMCP 1534: BANDAR ANDA DAN AGENDA 21
LMCP 1534: BANDAR ANDA DAN AGENDA 21LMCP 1534: BANDAR ANDA DAN AGENDA 21
LMCP 1534: BANDAR ANDA DAN AGENDA 21
 
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Uu no 25_2004
Uu no 25_2004Uu no 25_2004
Uu no 25_2004
 
rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019
 
Proses Perencanaan APBD dan APBN dalam rangka Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Proses Perencanaan APBD dan APBN dalam rangka Pertumbuhan Ekonomi DaerahProses Perencanaan APBD dan APBN dalam rangka Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Proses Perencanaan APBD dan APBN dalam rangka Pertumbuhan Ekonomi Daerah
 
Bab iv rkpd 2012
Bab iv   rkpd 2012Bab iv   rkpd 2012
Bab iv rkpd 2012
 
dasar ekonomi
dasar ekonomidasar ekonomi
dasar ekonomi
 
DASAR-DASAR KERAJAAN DALAM PEMUPUKAN PERPADUAN NASIONAL DALAM 1970-2020
DASAR-DASAR KERAJAAN DALAM PEMUPUKAN PERPADUAN NASIONAL DALAM 1970-2020DASAR-DASAR KERAJAAN DALAM PEMUPUKAN PERPADUAN NASIONAL DALAM 1970-2020
DASAR-DASAR KERAJAAN DALAM PEMUPUKAN PERPADUAN NASIONAL DALAM 1970-2020
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 

perkembangan kebijakan pembangunan kawasan perbatasan

  • 2. KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Pembangunan Kawasan perbatasan sudah mulai menjadi perhatian pemerintahsejakpelaksanaan Program Pembangunan Nasional (Propenas) Periode 2000‐2004, dimana pembangunan daerah‐daerah perbatasan menjadi bagian dari agenda “Meningkatkan Pembangunan Daerah” yang menjadi prioritas nasional. Salah satu tujuan dari agenda ini adalah “meningkatkan pengembangan potensi wilayah melalui pengembangan ekonomi daerah, pembangunan perdesaan dan perkotaan, pengembangan wilayah tertinggal dan perbatasan, pengembangan permukiman serta pengelolaan penataan ruang dan pertanahan guna mendukung pemulihan ekonomi nasional dan penguatan landasan pembangunan yang berkelanjutan, dan sekaligus mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi antardaerah.” Propenas juga secara khusus telah merumuskan “Program Pengembangan Daerah Perbatasan” yang berbasis kewilayahan, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kapasitas pengelolaan potensi wilayah perbatasan, dan memantapkan ketertiban dan keamanan daerah yang berbatasan dengan negara lain.
  • 3. • Pada tahun 2005, Pemerintah mulai menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005‐2025 yang dimaksudkan untuk memberikan arahan‐arahan kebijakan pembangunan jangka Panjang yang dapat menjadi rujukan dan acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional maupun berbagai kebijakan sektoral lain. Dalam RPJPN 2004‐2025, upaya pengelolaan perbatasan me mperoleh perhatian dan penegasan khusus, yaitu yang ditandai dengan dirumuskann ya arahan kebijakan sebagai berikut: “Wilayah‐wilayah perbatasan dikembangkan de ngan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorienta si inward looking menjadi outward looking sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Perhatian khusus perlu diberikan kepada pulau‐ pulau kecil terluar yang selama ini luput dari perhatian.” Rumusan arahan kebijakan R PJPN ini sedikit banyak terkait dengan kekalahan Pemerintah Indonesia dalam seng keta kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan dengan Malaysia di Mahkamah Internasi onal pada tanggal 17 Desember 2002.
  • 4. Pada RPJMN periode I (2004‐2009) yang merupakan penjabaran lebih l anjut dari RPJPN 2005‐2025 dan kelanjutan dari Propenas 2000‐2004, pengelolaan kawasan perbatasan juga tetap memperoleh perhatian dan penegasan khusus, dimana pembangunan kawasan perbatasan pada periode ini menjadi salah satu strategi yang dilakukan untuk mengurangi ketimpangan pemba ngunan antar wilayah. Salah satu sasaran agenda pengurangan ketim pangan pembangunan antar wilayah adalah: “Terwujudnya percepatan pembangunan di wilayah‐wilayah cepat tumbuh dan strategis, wilaya h tertinggal, termasuk wilayah perbatasan dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi’ yang terintegrasi dan sinergis ”.
  • 5. Sasaran ini kemudian dijabarkan ke dalam arah kebijakan “Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking, sehingga kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan yang dilakukan selain menggunakan pendekatan keamanan (security approach),juga diperlukan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach). Arah kebijakan ini kemudian diwujudkan melalui perumusan Program Pe ngembangan Wilayah Perbatasan yang berbasis kewilayahan. Program ini di tujukan untuk: (1) menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui penetapan hak k edaulatan NKRI yang dijamin oleh hukum internasional; (2) meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan menggali potensi ekonomi, s osial dan budaya serta keuntungan lokasi geografis yang sangat strategis untuk berhubungan dengan negara tetangga.
  • 6. • Perkembangan kebijakan pembangunan kawasan perbatasan dala m dokumen RPJMN menunjukkan tingginya dinamika dalam mere spon berbagai isu dan kebutuhan pembangunan di kawasan perb atasan yang diwujudkan dalam fokus/prioritas yang berbeda pada setiap periode. Walau demikian, secara substansial terdapat kon sistensi kebijakan antar periode, dimana upaya pengelolaan perba tasan selalu mencakup 4 hal : (1) Delimitasi dan demarkasi batas ; (2) Pengamanan batas dan kawasan, (3) Pembangunan kawasa n dalam aspek sosial dan ekonomi; dan (4) Pengelolaan lingkungan hidup.
  • 7. KEBIJAKAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN pada tahun 2008 pemerintah menerbitkan UU No. 43/2008 tentang W ilayah Negara yang memiliki tujuan untuk: • (a) Menjamin keutuhan wilayah negara, kedaulatan negara, dan k etertiban di kawasan perbatasan demi kepentingan kesejahteraan segenap bangsa • (b) Menegakkan kedaulatan dan hak‐hak berdaulat • dan (c) Mengatur pengelolaan dan pemanfaatan wilayah negara da n kawasan perbatasan, termasuk pengawasan batas‐batasnya.
  • 8. Visi Pengelolaan Perbatasan dalam Desain Besar Pengelolaan Perba tasan 2011‐ 2025, yaitu “Terwujudnya Perbatasan Negara Sebagai Wilayah yang Am an, Tertib dan Maju” dengan penjabaran ke dalam misi pengelolaan ba tas wilayah negara dan kawasan perbatasan negara sebagai berikut: 1.)Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang aman, mel alui peningkatan kondisi pertahanan dan keamanan yang kondusif bagi berbagai kegiatan ekonomi, sosial dan budaya serta penguatan sist em pertahanan perbatasan darat dan laut.
  • 9. 2.)Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang tertib, mel alui peningkatan kerjasama internasional, penegakan hukum, kesad aran politik serta penegasan dan penetapan tata batas negara. 3.)Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang maju, melalui peningkatan kegiatan ekonomi, pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan.
  • 10. Untuk mewujudkan visi dan misi dalam jangka panjang maka dalam De sain Besar ditetapkan 4 (empat) pilar desain pengelolaan perbatasa n yaitu (1) Kebijakan program; (2) Rencana kebutuhan anggaran; ( 3) Koordinasi pelaksaan; dan (4) Evaluasi dan pengawasan. Adapun penjabaran visi dan misi dalam jangka menengah (lima tahunan) ke dalam Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan. Rencana Induk 2 011‐2014 memuat visi, misi, tujuan dan prinsip dasar; arahan kebij akan, strategi dan agenda program; lokasi prioritas dan kaidah pengelo laan perbatasan negara. Dalam rencana Induk 2011‐2014, kontribusi K /L terkait akan digiring kedalam fokus program dan fokus lokasi yang te lah ditentukan. Terdapat 111 lokasi prioritas yang akan dikelola dala m jangka menengah hingga tahun 2014.