Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai:
1. Distribusi frekuensi dengan interval kelas sama, termasuk cara menghitung jumlah dan interval kelas.
2. Komponen tabel distribusi frekuensi seperti batas kelas, tepi kelas, dan titik tengah kelas.
3. Langkah-langkah membuat histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi frekuensi.
4. Distribusi Frekuensi dengan Interval Kelas
Sama
Sering juga disebut tabel frekuensi.
Bentuk penyajian ini adalah data yang
semula masih mentah (termasuk data yang
telah diurutkan), disusun dalam kelompok2
data / kelas2 tertentu
6. Dari contoh tabel diatas dapat dilihat bahwa
jumlah kelasnya adalah 6 kelas / 6 kelompok
data
Rumus menghitung kelas :
n: jumlah data observasi
Jumlah kelas = 1 + 3,222 log n
7. Adalah jarak antara kelas satu dengan kelas
yang lainnya secara berurutan.
Rumus menentulkan interval kelas :
Interval kelas = jangkauan
Jumlah kelas
8. merupakan nilai-nilai yang membatasi kelas
satu dengan kelas lainnya.
Terdapat dua batas kelas, yaitu iyalah :
Batas kelas atas (upper class limits)
Batas kelas bawah (lowes class limits)
Tepi kelas ini disebut juga batas nyata
kelas , merupakan batas kelas yang tidak
memiliki lubang untuk angka tertentu
antara kelas yang satu dengan kelas yang
lain.
9. Terdapat dua Tepi kelas yaitu :
Tepi atas kelas atau batas kelas atas sebenarnya.
Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah
sebenarnya
Rumus tepi atas kelas dan tepi bawah kelas
iyalah sebagai berikut ;
Tepi atas kelas = batas kelas atas sebenarnya
-0,5;
Tepi bawah kelas = batas kelas bawah
sebenarnya +0,5;
10. merupakan angka atau nilai data yang
terletak di tengah suatu kelas. Titik tengah
kelas merupakan nilai yang mewakili
kelasnya. Titik tengah setiap kelas dapat
dijadikan sebagai penaksir data asli yang
sudah hilang sebagai akibat proses
pengelompokan.
11. misalnya jumlah kelas ditetapkan sebanyak 6
kelas. Bagaimana jika penetapan jumlah
kelas didasarkan dengan menggunakan
perumusan Sturges?
Jumlah kelas = 1 + 3,322 log 60
= 6,90701845377
Dari hasil penghitungan tsb, maka jumlah
kelas dapat ditetapkan sebanyak 7 kelas.
Dalam contoh selanjutkan ditetapkan
sebanyak 6 kelas.
12. Jangkauan angka terbesar dengan angka
terkecil dapat dihitung:
96 – 41 = 55
Selanjutnya interval kelasnya dapat dihitung
sebagai berikut :
Interval kelas = 55 : 6
= 9,16666667
Interval kelas = 10 (dibulatkan). Pembulatan
angka 9,166667 menjadi 10 hanya didasarkan
pada tujuan kepraktisan saja.
13. Yang pertama adalah menentukan batas kelas
bawah untuk kelas pertama. Pedoman
sederhana dalam menentukan batas kelas
bawah adalah pembulatan ke bawah
terhadap angka data terkecil. Misalnya angka
data terkecil adalah 50,97. Dengan demikian
maka kelas bawahnya adalah 50.
14. Langkah terakhir adalah memasukkan angka2
data ke dalam kelas2 yg bersesuaian. Satu
hal yg perlu diperhatikan dalam menyusun
sebuah distribusi frekuensi, yaitu agar semua
angka data dapat dimasukkan tanpa
keraguan.
15. Data yang telah disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dapat disajikan dalam
bentuk diagram yang disebut histogram,
yaitu diagram kotak yang lebarnya
menunjukkan interval kelas, sedangkan
batas-batas tepi kotak merupakan tepi
bawah dan tepi atas kelas, dan tingginya
menunjukkan frekuensi pada kelas tersebut.
16. Apabila titik-titik tengah sisi atas dari
histogram dihubungkan satu sama lain oleh
ruas-ruas garis maka diperoleh poligon
frekuensi
17.
18. Langkah-langkah dalam membuat histogram
dan poligon frekuensi dari tabel distribusi
frekuensi di atas adalah sebagai berikut.
Membuat sumbu datar dan sumbu tegak yang
saling berpotongan.
Untuk menyajikan data yang telah disusun
dalam tabel distribusi frekuensi menjadi
diagram, seperti biasa dipakai sumbu datar
untuk menyatakan kelas interval dan sumbu
tegak untuk menyatakan frekuensi.
19. Menyajikan frekuensi pada tabel ke dalam
bentuk diagram.
Setelah sumbu datar dan sumbu tegak dibuat
pada langkah 1, buat diagram yang
menyatakan frekuensi data. Bentuk
diagramnya seperti kotak (diagram batang)
dengan sisi-sisi dari batang-batang yang
berdekatan harus berimpitan. Pada tepi
masing-masing kotak/batang ditulis nilai tepi
kelas yang diurutkan dari tepi bawah ke tepi
atas kelas. (Perhatikan bahwa tepi kelas
terbawah adalah 99,5 – 199,5).
20. Membuat poligon frekuensi.
Tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan
dihubungkan oleh ruas-ruas garis dan titik-
titik tengah sisi-sisi atas pada batang
pertama dan terakhir di sisi terakhir
dihubungkan dengan setengah jarak kelas
interval pada sumbu datar. Bentuk yang
diperoleh dinamakan poligon frekuensi
(poligon tertutup).
Hasil akhir dari histogram dan poligon
frekuensi dari tabel distribusi frekuensi di
atas dapat dilihat pada gambar berikut.
21.
22. Kurva frekuensi digambarkan dalam bentuk
garis yang menghubungkan tiap titik tengah
untuk masing–masing kelas seperti poligon
frekuensi. Hanya saja, jika pada poligon
frekuensi disajikan dalam bentuk garis–garis
patah, maka pada kurva frekuensi, garis
digambarkan secara halus
23.
24. Ogive adalah grafik garis yang
menggambarkan frekuensi kumulatif,
seperti daftar distribusi frekuensi kumulatif
Ogive berguna untuk menentukan jumlah
nilai di bawah nilai tertentu.