4. Sebuah tabel terdiri dari beberapa baris dan kolom. Untuk membuat tabel yang benar diperlukan
beberapa aturan sebagai berikut :
A. Aturan-Aturan Pembuatan Tabel
4
1. Judul Tabel
Dalam membuat judul table harus diperhatikan hal sebegai berikut :
a. Harus ditulis ditengah-Tengah bagian teratas.
b. Diberi nomor agar lebih mudah dalam pencarian table. Nomor itu meliputi bab beberapa
materi yang sedang dibahas dan nomor table urut itu sendiri.
c. Ditulis dengan huruf kapital semua.
d. Ditulis secara singkat dan jelas.
e. Dapat ditulis dalam beberapa baris.
f. Sebaiknya setiap baris jangan dilalikan pemisahan kata.
Contoh :
DAFTAR 2 (1)
BERAT BADAN MAHASISWA PROGRAM S-1
JURUSAB PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN 1991
(Dicatat Dalam Kg)
5. 2. Judul Baris
a. Ditulis secara singkat dan jelas.
b. Dapat ditulis dalam beberapa baris.
c. Sebaiknya jangan dilakukan
pemisahan bagian kata.
3. Judul Kolom
a. Ditulis secara singkat dan jelas.
b. Dapat ditulis dalam beberapa baris.
c. Sebaiknya jangan dilakukan
pemisahan bagian kata
4. Disebelah kiri bawah biasanya
terdapat bagian untuk menuliskan
catatan yang diberikan (bila perlu), atau
biasanya juga kata “Sumber” yang
menjelaskan darimana data dikutip. Jika
tidak ada berarti pemakai data itu sendiri
mengumpulkan datanya.
5
5. Jika ada data mengenai waktu, maka
waktu tersebut hendaknya disusun
secara berurutan. Misalnya :
a. Senin, Selasa, Rabu, dst.
b. 1980, 1981, 1982, dst
c. Januari, februari, Maret, dst
6. Jika ada data mengenai kategori,
maka kategori disusun menurut
kebiasaan. Misanlnya :
a. Laki-laki dahulu, kemudian Perempuan
b. Besar dahulu, kemudian kecil
c. Untung dahulu, kemudian rugi
d. Bagus dahulu, kemudian rusak/jelek
6. 6
Macam-macam Tabel
dalam hal ini, tabel yang biasa digunakan ada tiga macam tabel,
diantaranya :
3. Distribusi
Frekuensi
2.
Kontingensi
1. Baris -kolom
7. Table Baris-kolom
7
Modul hal. 2.6
Tabel baris kolom merupakan penyajian data dalam bentuk tabel
dengan bentuk susunan baris dan kolom yang saling berhubungan.
8. 8
Tabel Kontingensi
8
Tabel Kontingensi merupakan tabel yang digunakan untuk
mengukur hubungan (asosiasi) antara dua
variabel kategorik dimana tabel tersebut merangkum
frekuensi bersama dari observasi pada setiap kategori
variabel.
Modul hal. 2.7
9. Terdopat 3 istilah dalam tabel
distribusi frekuensi antara lain:
• Array, adalah penyusunan
sekumpulan data menurut
urutan nilainya, mulai dari yang
terkecil hingga terbesar.
• Data Tersebar, adalah data yang
nilai-nilainya belum disusun
dalam tabel distribusi frekuensi.
• Data Terkelompok, adalah data
yang nilai-nilainya sudah
disusun dalam tabel distribusi
frekuensi.
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi dapat
didefinisikan sebagai sebuah table yang
berisi nilai-nilai data dengan nilai
tersebut dikelompokkan kedalam
interval, dan setiap interval nilai masing-
masing mempunyai frekuensinya.
10. 10
Dalam table distribusi frekuensi,
ada beberapa istilah yang
digunakan didalamnya, antara
lain :
1. Kelas Interval, adalah
kelompok nilai data yang
berupa interval.
2. Ujung bawah, adalah
bilangan yang terdapat
disebelah kiri interval nilai
data untuk setiap kelas
interval.
11. Ujung atas
11
3.
Adalah bilangan yang
terdapat disebelah kanan
interval nilai data untuk setiap
kelas interval.
4.
Adalah bilangan yang
diperoleh dengan cara
ujung bawah dikurangi
ketelitian data yang
digunakan
5.
Adalah bilangan yang
diperoleh dengan cara
ujung atas ditambah
ketelitian data yang
digunakan.
6.
Adalah bilangan yang diperoleh
dengan cara ujung bawah ditambah
ujung atas, kemudian hasilnya dibagi
dua untuk setiap kelas interval
Titik tengah = ½(ujung bawah+ujung
atas)
7.
Adalah bilangan yang diperoleh dari
jarak/selisih antara ujung bawah,
ujung atas dengan ujung bawahnya
termasuk dihitung.
Batas bawah Batas atas
Titik tengah
Panjang kelas
12. 1. Tentukan Nilai Rentang
Rentang diperoleh dengancara nilai data yang terbesar dikurangi nilai data terkecil.
Range (R) = Nilai Data Terbesar-Nilai Data Terkecil
2. Tentukan Bnayak Kelas yang Digunakan
Biasanya banyak kelas yang digunakan itu paling sedikit 5 buah dan paling banyak
15 buah sehingga dapat ditulis
5≤BANYAK KELAS≤15
Ada sebuah aturan yang digunakn untuk membuat table distribusi frekuensi yaitu
aturan STURGES dengan rumus
K=1+ (3,3 x log n )
Dengan, k = banyak kelas interval dan n = banyak data yang digunakan 12
Untuk menyusunsekumpulandatake dalamtabeldistribusifrekuensidengan
panjangkelas yangsama untuk setiapkelas intervaldiperlukanlangkah-
langkahberikut:
13. 13
3. Tentukan Panjang kelas
Panjang kelas diperoleh dengan cara nilai rentang dibagi dengan banyak
kelas, sehingga dapat ditulis :
P=
𝑅
𝑘
Dengan p= Panjang kelas, R= Range dan k= banyak kelas
4. Tentukan Nilai Ujung Bawah Kelas Interval Pertama
Dalam hal ini, ada dua kemungkinan yang bisa terjai, diantaranya :
a. Ujung bawah kelas interval pertama boleh mengambil nilai data yang
terkecil
b. Ujung bawah kelas interval pertama boleh mengambil nilai data yang
lebih kecil dari nilai data terkecil
14. Untuk memudahkan sebaiknya dibuat kolom tersendiri yang berisi
garis miring (tally/turus) sesuai dengan kelas intervalnya
14
5. Masukkan semua Data Interval Kelas
15. Daftar 2 (4)
hasil tentamen tengah semester statistika
mahasiswa program S-1 jurusan pendidikan matematika
di IKIP
15
Hasil tentamen Tally Banyak mahasiswa
61 - 65
66 - 70
71 - 75
76 - 80
81 - 85
86 - 90
91 - 95
/ / / /
/ / / / / / / /
/ / / / / / / / /
/ /
/ / / /
/ / / / / /
/ / /
4
9
11
2
4
7
3
Jumlah 40
Hasil tabel distribusi frekuensi yang sebenarnya dapat dilihat dlam daftar 2 (5)
16. Daftar 2 (5)
hasil tentamen tengah semester statistika
mahasiswa program S-1 jurusan pendidikan matematika
di IKIP
16
Hasil tentamen Banyak mahasiswa
61 - 65
66 - 70
71 - 75
76 - 80
81 - 85
86 - 90
91 - 95
4
9
11
2
4
7
3
Jumlah 40
Dari Daftar 2 (5), kita dapat membuat penafsiran sebagai
berikut :
a. Hasil tentamen tengah semester statistika yang
nilainya 61 sampai 65 ada 4 orang
b. Hasil tentamen tengah semester statistika yang
nilainya 66 sampai 70 ada 9 orang
c. Hasil tentamen tengah semester statistika yang
nilainya 71 sampai 75 ada 11 orang
18. Tabel distribusi frekuensi relatif
merupakan sebuah table yang berisi
nilai-nilai data yang dikelompokkan
kedalam interval-interval dan setiap
interval masing-masing mempunyai
nilai frekuensi dalam bentuk
persentase
18
Daftar 2 (12)
Bentuk tabel distribusi frekuensi relatif
“Jumlah frekuensi relatif tidak sama
dengan 100%, karena adanya
pembulatan bilangan”
A. Tabel distribusi frekuensi relatif
19. Tabel distribusi frekuensi kumulatif didefinisikan
sebagai table yang diperoleh dari table distribusi
frekuensi, dengan frekuensinya dijumlahkan
selangkah demi selangkahc(kelas interval demi
interval)
19
B. Tabel distribusi frekuensi kumulatif
Tabel distribusi frekuensi kumulatif ada dua
macam :
1. Kurang dari
2. Atau lebih
20. 20
Daftar 2 (13)
Bentuk umum tabel distribusi frekuensi
kumulatif kurang dari
Daftar 2 (13)
Bentuk umum tabel distribusi
frekuensi kumulatif kurang dari
Dengan P adalah Panjang kelas interval
21. Merupakan table yang diperoleh
dari table distribusi frekuensi relatif,
dengan frekuensinyadijumlahkan
selangkah demi selangkah.
21
Daftar 2 (15)
Bentuk umum tabel distribusi frekuensi relatif
“kurang dari”
Ada 2 macam :
1. Kurang dari
2. Atau lebih
C. Tabel distribusi frekuensi relatif
kumulatif
Perlu diperhatikan dua hal sebagai
berikut :
1Pada kelas interval terakhir kurang dari
(i+p)), tetap ditulis 100
2. “frekuensi relative kumulatif untuk
kelas interval terakhir tidak sama denga
100, karena adanta pmbulatan bilangan”
22. 22
Daftar 2 (15)
Bentuk umum tabel distribusi frekuensi
relatif “kurang dari”
Perlu diperhatikan tiga hal sebagai berikut :
1. Pada kelas interval pertama (a atau lebih),
nilai frekuensi relative kumuatifnya tetap
ditulis 100
2. “frekuensi relatif kumulatif untuk kelas
interval pertama tidak sama degan 100,
karena pembulatan bilangan”
3. Tidak menghitung kelas interval seperti
berikut :
a. Untuk kelas interval c atau lebih Fr2 =
100-f2
b. Untuk kelas interval e atau lebih fr3
=(100-f1)-f2
23. Bentuk umum tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif
"atau lebih"
24. 24
Jika jumlah frekuensi relatif dalam tabel distribusi frekuensi relatif tidaksama
dengan 100% maka pada tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif "atau lebih" perlu
diperhatikan tiga hal sebagai berikut.
1. Pada kelas interval pertama (a atau lebih), nilai frekuensi relative kumulatifnya tetap
ditulis 100
2. Di bawah tabel dibuat catatan yang berisi pernyataan sebagai berikut."Frekuensi Relatif
Kumulatif untuk Kelas Interval Pertama Tidak Sama dengan 100, Karena Adanya
Pembulatan Bilangan".
3. Jangan sekali-kali menghitung frekuensi relatif kumulatif untuk kelasinterval kedua
sampai kelas interval terakhir dengan cara sebagaiberikut.
Untuk kelas interval c atau lebih FR2=100-f2
Untuk kelas interval e atau lebih FR3 =(100-f1)- f2
Untuk kelas interval g atau lebih FR4 =(100-f1-f2)-f3
Untuk kelas interval i atau lebih FR3 =(100-f1-f2-f3)-f4
27. 2. Tabel distribusi frekuensi kumulatif "kurang dari”
a.Untuk kelas interval pertama (kurang dari 61).Karena tidak ada nilai data yang kurang dari 61 maka
frekuensikumulatifnya 0 (nol)
b. Untuk kelas interval kedua (kurang dari 66).Data yang nilainya kurang dari 66 adalah 61 sampai
65,sehinggafrekuensi kumulatifnya 4.
C.Untuk kelas interval ketiga (kurang dari 71).Data yang nilainya kurang dari 71 adalah 61 sampai 70,
sehinggafrekuensi kumulatifnya 4+9=13.
d. Untuk kelas interval keempat(kurang dari 76)Data yang nilainya kurang dari 76 adalah 61 sampai
75,sehingga5+9+11=24frekuensi kumulatifnya 5+9+11=24
e. Untuk kelas interval kelima (kurang dari 81). Data yang nilainya kurang dari 81 adalah 61 sampai 80,
sehingga+11+2=26frekuensi kumulatifnya 4+9+11+2 = 26.
27
28. f.Untuk kelas interval keenam (kurang dari 86)Data yang nilainya kurang dari 86 adalah 61 sampai
85,sehingga11+2+4=30frekuensi kumulatifnya4+9+11+2+4=30.
g.Untuk kelas interval ketujuh (kurang dari 91)Data yang nilainya kurang dari 91 adalah 61 sampai 90,
sehinggafrekuensi kumulatifnya4+9+11+4+9+11+2+4+7=37.
h.Untuk kelas interval kedelapan (kurang dari 96)Data yang nilainya kurang dari 96 adalah 61 sampai
95,sehinggafrekuensi kumulatifnya 4+9+11+2+4+9+11+2+4+7+3=40.
Hasil tabelnya dapat dilihat dalam Daftar 2 (18). Hal 2.28
28
29. 3) Tabel distribusi frekuensi kumulatif "atau lebih”
a. Untuk kelas interval pertama (61 atau lebih)Data yang nilainya 61 atau lebih adalah dari 61
sampai 95,sehinggafrekuensi kumulatifnya 4+9+11+2+4+11+2+4+7+3=40.
b. Untuk kelas interval kedua (66 atau lebih)Data yang nilainya 66 atau lebih adalah 66 sampai
95, sehinggafrekuensi kumulatifnya 9+11+2+4+7+31+2+4+7+3=36.
c. Untuk kelas interval ketiga (76 atau lebih)Data yang nilainya 71 atau lebih adalah 71 sampai 95,
sehinggafrekuensi kumulatifnya 11+2+4+7+4+7+3=27.
d. Untuk kelas interval keempat (76 atau lebih)Data yang nilainya 76 atau lebih adalah 76 sampai
95,sehinggafrekuensi kumulatifnya 2 +4 +7 +3 = 16.4+7+3=16.
e. Untuk kelas interval kelima (81 atau lebih)Data yang nilainya 81 atau lebih adalah 81 sampai
95,sehinggafrekuensi kumulatifnya 4+7+3 = 14.+7+3=14.
29
30. f. Untuk kelas interval keenam (86 atau lebih)Data yang nilainya 86 atau lebih adalah 86 sampai
95,sehinggafrekuensi kumulatifnya 7+3=7+3=10.
g.Untuk kelas interval ketujuh (91 atau lebih)Data yang nilainya 91 atau lebih adalah 91 sampai
95,sehinggafrekuensi kumulatifnya 3.
h.Untuk kelas interval kedelapan (96 atau lebih)Karena tidak ada data yang nilainya 96 atau lebih,
maka frekuensikumulatifnya 0 (nol).
Hasil tabelnya dapat dilihat dalam Daftar 2.19. hal 2.29
30