2. PENGERTIAN
Salah satu fungsi dari statistik deskriptif adalah
menyajikan data dengan baik dan sederhana sehingga
dapat memberikan gambaran tentang keadaan yang
akan disampaikan pada siapapun yang
berkepentingan dengan data tersebut.
3. PENGERTIAN
Data yang telah dikumpulkan masih dalam
keadaan data mentah/acak sehingga masih sulit
untuk diinterpretasikan maka perlu untuk
dilakukan pengelompokan-pengelompokan.
Data-data yang disusun kedalam kelas-kelas
interval tertentu disebut distribusi frekuensi.
4. PENGERTIAN
Distribusi frekuensi adalah susunan data
menurut kelas-kelas interval tertentu atau
menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar
yang dihubungkan dengan masing-masing
frekuensinya sehingga memberikan keterangan
atau gambaran sederhana dan sistematis dari
kumpulan suatu data.
5. Data yang dinyatakan dalam distribusi
frekuensi memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan yang dimiliki oleh distribusi
frekuensi adalah memberikan gambaran secara
menyeluruh mengenai data yang kita miliki.
Kekurangannya adalah rincian data atau
informasi awal menjadi hilang sehingga data
berkelompok menjadi semu dan tidak nyata.
6. Misalnya dari data tabel menunjukkan jumlah
responden yang berusia 35 – 45 sebayak 3 orang.
Maka data tersebut menjadi tidak nyata berapa
usia sesungguhnya ketiga responden tersebut.
7. CONTOH
TABEL 3.1
Distribusi Frekuensi Tinggi Badan 100 Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat UIEU
Tinggi Badan Frekuensi
151 – 153
154 – 156
157 – 159
160 – 162
163 – 165
166 – 168
169 – 171
172 - 174
3
7
12
18
27
17
11
5
Sumber : Data buatan
8. Dari sebuah distribusi frekuensi/tabel frekuensi
terdapat beberapa bagian-bagian sebagai berikut :
1). Kelas-kelas (class)
Merupakan kelompok nilai data atau varibel. Pada tabel 3.1
terdapat 8 kelas yaitu pada kelas pertama adalah 151 – 153, 154 –
156 adalah kelas ke dua, dst.
2). Batas kelas (class limits)
Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu
dengan kelas yang lain.
9. Terdapat dua batas kelas, yaitu :
Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat
dideretan sebelah kiri setiap kelas. Pada tabel 3.1 maka
batas kelas bawah adalah 151 untuk kelas pertama.
Batas kelas atas (upper class limits), terdapat diseretan
sebelah kanan setiap kelas. Pada tabel 3.1 maka batas
kelas atas adalah 153 untuk kelas pertama.
Tepi kelas (class boundary/real limits/true class limit)
Terdapat dua tepi kelas, yaitu :
Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah nyata.
Tepi atas kelas atau batas kelas atas nyata.
10. Kelas atas nyata pada kelas pertama =
Batas atas kelas pertama + batas bawah kelas kedua
2
Rata-rata kelas (Class marks/Class mid point)
Rata-rata kelas adalah nilai tengah pada tiap-tiap
kelas pada suatu kelas.
11. PENYUSUNAN TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI
secara umum langkah-langkah yang
hendaknya dilakukan adalah sebagai
berikut:
Urutkan data dari nilai terendah sampai pada
nilai tertinggi atau sebaliknya.
Tentukan terlebih dahulu nilai tertinggi dan
nilai terendah dari kumpulan data yang akan
disajikan, kemudian dari nilai tertinggi dan
terendah tersebut maka dapat dilakukan
perhitungan range atau jangkauan yaitu ;
r = nilai tertinggi – nilai terendah
12. Langkah selanjutnya adalah menetukan
banyaknya kelas dengan menggunakan rumus
Sturgess, yaitu k = 1 + 3,322 log n, dimana k
adalah jumlah kelas.
Tentukan lebar kelas dari distribusi data yang
akan dibuat yaitu dengan menggunakan
rumus :
r
J = , dimana j adalah lebar kelas
k
13. Penentuan lebar kelas dengan metode ini hanya
bersifat prediksi saja, biasanya lebar kelas
diusahakan dalam bilangan asli.
Contoh :
Dari hasil suatu pengumpulan data tentang panjang
tungkai mahasiswa UIEU, maka didapatkan data
sebagai berikut :
15. Langkah 2 : Tentukan nilai jangkauan (r) =
82 – 65 = 17
Langkah 3 : Banyaknya kelas (k) adalah
k = 1 + 3,3 log 40
= 1 + 5,3 = 6,3 dibulatkan = 6
Langkah 4 : Tentukan lebar kelas (j) adalah
17
j = = 2,5 dibulatkan = 3
6
16.
17. Dengan melihat distribusi data tersebut maka
dapat ditentukan nilai batas kelasnya nilai
tengah dari setiap kelas dengan demikian dapat
ditunjukkan data distribusi frekuensi secara
lengkap sebagaimana berikut ini
18.
19. Grafik Dalam Distribusi Frekuensi
Selain dalam bentuk tabel frekuensi, distribusi
frkuensi sering juga dalam bentuk grafik atau
digunakan bersama-sama baik dalam
bentuk tabel maupun grafik.
Histogram dan poligon adalah dua grafik yang
mencerminkan distribusi frekuensi. Sedangkan
ogif adalah grafik yang mencerminkan distribusi
frekuensi kumulatif.
20. Dalam setiap grafik frekuensi, maka diperlukan
sumbu X dan sumbu Y. Umumnya sumbu X
digunakan sebagai nilai interval sedangkan
sumbu Y digunakan sebagai nilai frekuensi.
21.
22. Selain grafik histogram banyak juga penggunaan
grafik batang pada beberapa penelitian.
Grafik batang merupakan jenis grafik yang biasa
digunakan untuk mempresebtasikan data
nominal dan ordinal, sedangkan histogram
untuk data interval/rasio.
23. Masing-masing teknik tersebut
mempresentasikan data dalam suatu
serial segi empat/batang vertikal, dimana
setiap batang tersebut menunjukkan nilai
dari setiap kategori tertentu.
Namun pada histogram setiap batang
berhubungan secara langsung antara satu
dengan yang lainnya, sedangkan pada
grafik batang ada jarak diantara setiap
batang.