SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
VOL. 3/ September 2017 weekly update
MUC Weekly Update merupakan
ringkasan informasi dan berita
perpajakan mingguan yang dirilis
MUC Consulting Group. Materi ini
terbatas hanya untuk memberikan
informasi dan tidak untuk
dipersamakan sebagai pendapat
profesional yang bisa dijadikan
rujukan dalam memformulasi strategi
bisnis.
MUC Building 3rd
, Jl. TB
Simatupang 15, Jakarta
Selatan
publishing@mucglobal.com.
021-78837111
ISU MINGGU INI
• Pemerintah Kenakan
Pajak Final Atas Harta
Tambahan Peserta
Amnesti Pajak
• Batas Nilai Barang
Bawaan Kena Bea
Masuk akan Diubah
• RUU Konsultan Pajak
Masuk Prolegnas 2017
• Kejar Setoran 2017, DJP
Minta Kuasa Anggaran
Negara Bayar Pajak di
Muka
• Pemerintah Janjikan
Insentif Bagi Kontraktor
Migas Pengguna
Skema Gross Split
PEMERINTAH KENAKAN PAJAK FINAL ATAS HARTA
TAMBAHAN PESERTA AMNESTI PAJAK
Pemerintah mempertegas pengenaan sanksi pajak atas penghasilan tambahan,
dari harta yang tidak atau belum dilaporkan Wajib Pajak dalam program
pengampunan pajak (tax amnesty). Sanksi tersebut berlaku pula bagi Wajib
Pajak yang tidak mengikut program amnesti pajak.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2017, yang
merupakan tindak lanjut dari amanat Pasal 13 dan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.
Kedua pasal dalam UU Tax Amnesty itu pada intinya menegaskan mengenai konsekuensi dari
ketidakpatuhan Wajib Pajak terhadap ketentuan. Setidaknya ada dua kondisi dan
konsekuensi yang membayangi pelaksanaan program pengampunan pajak.
Pertama, terkait kepesertaan amnesti pajak yakni menyangkut ketentuan repatriasi asset dan
kewajiban Wajib Pajak untuk menginvestasikan hartanya di Indonesia selama 3 (tiga) tahun.
Kedua, mengenai harta lain—periode perolehan 1 Januari 1985 hingga 31 Desember 2015—
yang tidak diungkapkan Wajib Pajak dalam Surat Pernyataan Harta (SPH) atau nilai harta
yang diungkapkan lebih rendah dari nilai sebenarnya.
Konsekuensi dari permasalahan ini adalah
harta yang ditemukan dianggap sebagai
penghasilan saat ditemukan dan dikenai
PPh sesuai ketentuan perundang-
undangan, serta diganjar sanksi sebesar
200%. Adapun, menurut beleid ini atas
harta-harta tersebut harus dikenakan pajak
yang bersifat final dengan tarif yang
bervariasi, tergantung jenis wajib pajak.
WEEKLY UPDATE
Jenis Wajib Pajak Tarif
Wajib Pajak Badan 25%
Wajib Pajak Orang
Pribadi
30%
Wajib Pajak tertentu 12,5%
Sumber: PP Nomor 36 Tahun 2017
VOL. 3/ September 2017 weekly update
BATASAN NILAI BARANG BAWAAN KENA
BEA MASUK AKAN DIUBAH
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan,
berencana menaikkan batasan nilai minimum (threshold) barang bawaan
penumpang yang menjadi objek bea masuk.
Saat ini threshold barang bawaan yang dikategorikan impor dan dikenai
bea masuk paling sedikit US$ 250 per orang atau US$ 1.000 per
keluarga. Ketentuan itu tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 188/PMK.04/2010.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengungkapkan rencana
penyesuaian batas minimum nilang barang bawaan kena bea masuk masih
dalam kajian.
Ada beberapa usulan penyesuaian threshold yang dipertimbangkan
pemerintah, yakni mulai dari naik dua kali lipat hingga sepuluh kali lipat
dari nilai saat ini. Pemerintah menilai, batasan yang berlaku saat ini
dianggap terlalu moderat dibandingkan aturan yang berlaku di negara lain.
Selain itu, pemerintah menilai jenis barang bawaan penumpang yang
bebas bea masuk juga harus dibatasi guna mengendalikan serbuan produk
impor ke dalam negeri.
Intinya, DJBC menyatakan revisi ketentuan barang bawaan penumpang
bertujuan untuk simplifikasi agar memudahkan masyararakat yang
membawa barang bawaan melalui bandara atau pintu masuk kedatangan
lainnya.
RUU KONSULTAN PAJAK MASUK
PROLEGNAS 2017
Dewan Perwakilan Rakyat berinisiatif menyusun Rancangan Undang-
Undang tentang Konsultan Pajak. Beleid ini nantinya akan mengatur
aktifitas para konsultan dan badan hukum lain yang menaunginya.
Selama ini, payung hukum yang mengatur kegiatan konsultan pajak
tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor PMK
No.111/PMK.03/2014 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak (Perdirjen).
Beberapa hal yang diatur dalam rancangan beleid itu misalnya, syarat izin
praktik untuk setiap konsultan. Sedangkan mengenai bentuk usaha yang
diperbolehkan untuk setiap kantor konsultan pajak adalah perseorangan
dan/atau persekutuan perdata.
Selain itu, diatur juga mengenai hak dan kewajiban konsultan pajak.
Antara lain mengenai kewajiban mematuhi kode etik profesi hingga
larangan merangkap sebagai pejabat negara.
RUU Konsultan pajak ini sudah masuk dalam program legislasi nasional
(Prolegnas) Perubahan 2017. Rencananya, beleid ini akan menjadi salah
satu paket kebijakan perpajakan yang akan dibahas oleh DPR seperti
RUU Pajak Penghasilan (PPh), RUU Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan
RUU Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP).
KEJAR SETORAN 2017, DJP MINTA
KUASA ANGGARAN NEGARA BAYAR
PAJAK DI MUKA
Direktorat Jenderal Pajak meminta Kementerian/Lembaga (K/L) dan
seluruh pemerintah daerah untuk membayar pajak di muka atas
pelaksanaan anggaran tahun 2017.
Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiastediadi menuturkan, pemotongan
pajak lebih awal sebelum eksekusi APBN dan APBD diperlukan untuk
menutupi kekurangan penerimaan pajak tahun 2017. Sebab, porsi pajak
dari pelaksanaan APBN dan APBD cukup besar, yaitu antara 7,5% hingga
15% dari total penerimaan pajak.
Apabila dikemudian hari terjadi selisih lebih antara pajak yang dibayarkan
dengan utang pajak, pemerintah daerah dan K/L dapat mengajukan
pengembalian atau restitusi.
Adapun, beberapa jenis pajak yang biasanya disetor dari pelaksanaan
APBN dan APBD antara lain Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas gaji
Pegawai Negeri Sipil (PNS), PPh Pasal 22 dan Pasal 23, serta Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang muncul dari kegiatan belanja barang dan
belanja modal.
PEMERINTAH JANJIKAN INSENTIF PAJAK
BAGI KONTRAKTOR MIGAS PENGGUNA
SKEMA GROSS SPLIT
Perusahaan minyak dan gas bumi yang menerapkan skema bagi hasil gross
split berpeluang mendapatkan relaksasi di bidang perpajakan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini membuka peluang
memberikan insentif pajak kepada pelaku industri tersebut.
Kepada Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara
menjelaskan, pemberian insentif dipertimbangkan karena industri migas
memiliki risiko tinggi. Dengan demikian diharapkan investasi di sektor
migas menjadi lebih menarik sehingga dapat mendongkrak produksi
migas.
Namun, lanjut Suahasil, pemerintah tidak akan buru-buru mengeluarkan
kebijakan insentif tersebut karena masih perlu dirundingkan terlebih
dahulu dengan pelaku industri. Salah satunya, adalah Indonesian
Petroleum Association (IPA). Karenanya, pertemuan dengan pengusaha
migas diperlukan guna menyerap aspirasi pelaku industri.
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra
Tahar pernah mengatakan IPA menginginkan mekanisme pajak untuk
kontrak bagi hasil gross split sebanding dengan yang sudah diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2017.
Aturan ini merupakan revisi atas Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun
2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan
Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Migas.

More Related Content

What's hot

Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannya
Kppkp Bangil
 
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Bayu Sarjono
 
Spt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiSpt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadi
Triyani Budianto
 

What's hot (20)

Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannya
 
Tax flash mar 2022
Tax flash mar 2022Tax flash mar 2022
Tax flash mar 2022
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
 
Sekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawanSekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawan
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
 
Spt masa p ph 4_ayat_2_2009
Spt masa p ph 4_ayat_2_2009Spt masa p ph 4_ayat_2_2009
Spt masa p ph 4_ayat_2_2009
 
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
makalah NPWP
makalah NPWPmakalah NPWP
makalah NPWP
 
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakPenagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
 
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniOverview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Spt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiSpt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadi
 
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
 
PMK-82 dan PMK-83 tahun 2021 (Perpanjangan Insentif Pajak 2021)
PMK-82 dan PMK-83 tahun 2021 (Perpanjangan Insentif Pajak 2021)PMK-82 dan PMK-83 tahun 2021 (Perpanjangan Insentif Pajak 2021)
PMK-82 dan PMK-83 tahun 2021 (Perpanjangan Insentif Pajak 2021)
 
Sosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Sosialisasi Pengisian SPT untuk KaryawanSosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Sosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
 

Similar to Weekly update vol 3 september 2017

STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
hendri van jr
 

Similar to Weekly update vol 3 september 2017 (20)

Weekly update vol 4 september 2017
Weekly update vol 4  september 2017Weekly update vol 4  september 2017
Weekly update vol 4 september 2017
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
 
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdfpp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
 
Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoni
Tarif khusus PPh final UMKM  - Riki ardoniTarif khusus PPh final UMKM  - Riki ardoni
Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoni
 
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptxUU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
 
WEEKLY UPDATE II/2018
WEEKLY UPDATE II/2018WEEKLY UPDATE II/2018
WEEKLY UPDATE II/2018
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
 
Daftar aturan pajak terbaru
Daftar aturan pajak terbaruDaftar aturan pajak terbaru
Daftar aturan pajak terbaru
 
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
 
DASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNINGDASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNING
 
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxPerpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
 
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxPerpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
 
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang PrinadiMakalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
 
Intimakalah 121022010634-phpapp01
Intimakalah 121022010634-phpapp01Intimakalah 121022010634-phpapp01
Intimakalah 121022010634-phpapp01
 
BAB I AR.docx
BAB I AR.docxBAB I AR.docx
BAB I AR.docx
 
PAPER Adm perpajakan
PAPER Adm perpajakanPAPER Adm perpajakan
PAPER Adm perpajakan
 
Weekly update vol 5 november 2017
Weekly update vol 5 november 2017Weekly update vol 5 november 2017
Weekly update vol 5 november 2017
 

More from MUC Tax Research Institute

More from MUC Tax Research Institute (11)

Weekly update vol 3 desember 2017
Weekly update vol 3 desember 2017Weekly update vol 3 desember 2017
Weekly update vol 3 desember 2017
 
Tax blitz 4_Indonesia
Tax blitz 4_IndonesiaTax blitz 4_Indonesia
Tax blitz 4_Indonesia
 
Muc tax blitz_2_english
Muc tax blitz_2_englishMuc tax blitz_2_english
Muc tax blitz_2_english
 
Muc tax blitz 1_indonesia
Muc tax blitz 1_indonesiaMuc tax blitz 1_indonesia
Muc tax blitz 1_indonesia
 
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesia
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesiaTax Guide 05_Mei_2017_indonesia
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesia
 
Tax Guide 05_Mei_2017_english
Tax Guide 05_Mei_2017_englishTax Guide 05_Mei_2017_english
Tax Guide 05_Mei_2017_english
 
Tax Guide 04 Apr_2017_english
Tax Guide 04 Apr_2017_englishTax Guide 04 Apr_2017_english
Tax Guide 04 Apr_2017_english
 
Tax Guide 03 Mar_2017_indonesia
Tax Guide 03 Mar_2017_indonesiaTax Guide 03 Mar_2017_indonesia
Tax Guide 03 Mar_2017_indonesia
 
Tax Guide 03 Mar_2017_english
Tax Guide 03 Mar_2017_englishTax Guide 03 Mar_2017_english
Tax Guide 03 Mar_2017_english
 
Tax guide02 feb_2017_english
Tax guide02 feb_2017_englishTax guide02 feb_2017_english
Tax guide02 feb_2017_english
 
Tax guide01 jan_2017_english
Tax guide01 jan_2017_englishTax guide01 jan_2017_english
Tax guide01 jan_2017_english
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Frida Adnantara
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
umusilmi2019
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
Zefanya9
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 

Recently uploaded (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 

Weekly update vol 3 september 2017

  • 1. VOL. 3/ September 2017 weekly update MUC Weekly Update merupakan ringkasan informasi dan berita perpajakan mingguan yang dirilis MUC Consulting Group. Materi ini terbatas hanya untuk memberikan informasi dan tidak untuk dipersamakan sebagai pendapat profesional yang bisa dijadikan rujukan dalam memformulasi strategi bisnis. MUC Building 3rd , Jl. TB Simatupang 15, Jakarta Selatan publishing@mucglobal.com. 021-78837111 ISU MINGGU INI • Pemerintah Kenakan Pajak Final Atas Harta Tambahan Peserta Amnesti Pajak • Batas Nilai Barang Bawaan Kena Bea Masuk akan Diubah • RUU Konsultan Pajak Masuk Prolegnas 2017 • Kejar Setoran 2017, DJP Minta Kuasa Anggaran Negara Bayar Pajak di Muka • Pemerintah Janjikan Insentif Bagi Kontraktor Migas Pengguna Skema Gross Split PEMERINTAH KENAKAN PAJAK FINAL ATAS HARTA TAMBAHAN PESERTA AMNESTI PAJAK Pemerintah mempertegas pengenaan sanksi pajak atas penghasilan tambahan, dari harta yang tidak atau belum dilaporkan Wajib Pajak dalam program pengampunan pajak (tax amnesty). Sanksi tersebut berlaku pula bagi Wajib Pajak yang tidak mengikut program amnesti pajak. Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2017, yang merupakan tindak lanjut dari amanat Pasal 13 dan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Kedua pasal dalam UU Tax Amnesty itu pada intinya menegaskan mengenai konsekuensi dari ketidakpatuhan Wajib Pajak terhadap ketentuan. Setidaknya ada dua kondisi dan konsekuensi yang membayangi pelaksanaan program pengampunan pajak. Pertama, terkait kepesertaan amnesti pajak yakni menyangkut ketentuan repatriasi asset dan kewajiban Wajib Pajak untuk menginvestasikan hartanya di Indonesia selama 3 (tiga) tahun. Kedua, mengenai harta lain—periode perolehan 1 Januari 1985 hingga 31 Desember 2015— yang tidak diungkapkan Wajib Pajak dalam Surat Pernyataan Harta (SPH) atau nilai harta yang diungkapkan lebih rendah dari nilai sebenarnya. Konsekuensi dari permasalahan ini adalah harta yang ditemukan dianggap sebagai penghasilan saat ditemukan dan dikenai PPh sesuai ketentuan perundang- undangan, serta diganjar sanksi sebesar 200%. Adapun, menurut beleid ini atas harta-harta tersebut harus dikenakan pajak yang bersifat final dengan tarif yang bervariasi, tergantung jenis wajib pajak. WEEKLY UPDATE Jenis Wajib Pajak Tarif Wajib Pajak Badan 25% Wajib Pajak Orang Pribadi 30% Wajib Pajak tertentu 12,5% Sumber: PP Nomor 36 Tahun 2017
  • 2. VOL. 3/ September 2017 weekly update BATASAN NILAI BARANG BAWAAN KENA BEA MASUK AKAN DIUBAH Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, berencana menaikkan batasan nilai minimum (threshold) barang bawaan penumpang yang menjadi objek bea masuk. Saat ini threshold barang bawaan yang dikategorikan impor dan dikenai bea masuk paling sedikit US$ 250 per orang atau US$ 1.000 per keluarga. Ketentuan itu tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 188/PMK.04/2010. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengungkapkan rencana penyesuaian batas minimum nilang barang bawaan kena bea masuk masih dalam kajian. Ada beberapa usulan penyesuaian threshold yang dipertimbangkan pemerintah, yakni mulai dari naik dua kali lipat hingga sepuluh kali lipat dari nilai saat ini. Pemerintah menilai, batasan yang berlaku saat ini dianggap terlalu moderat dibandingkan aturan yang berlaku di negara lain. Selain itu, pemerintah menilai jenis barang bawaan penumpang yang bebas bea masuk juga harus dibatasi guna mengendalikan serbuan produk impor ke dalam negeri. Intinya, DJBC menyatakan revisi ketentuan barang bawaan penumpang bertujuan untuk simplifikasi agar memudahkan masyararakat yang membawa barang bawaan melalui bandara atau pintu masuk kedatangan lainnya. RUU KONSULTAN PAJAK MASUK PROLEGNAS 2017 Dewan Perwakilan Rakyat berinisiatif menyusun Rancangan Undang- Undang tentang Konsultan Pajak. Beleid ini nantinya akan mengatur aktifitas para konsultan dan badan hukum lain yang menaunginya. Selama ini, payung hukum yang mengatur kegiatan konsultan pajak tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor PMK No.111/PMK.03/2014 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak (Perdirjen). Beberapa hal yang diatur dalam rancangan beleid itu misalnya, syarat izin praktik untuk setiap konsultan. Sedangkan mengenai bentuk usaha yang diperbolehkan untuk setiap kantor konsultan pajak adalah perseorangan dan/atau persekutuan perdata. Selain itu, diatur juga mengenai hak dan kewajiban konsultan pajak. Antara lain mengenai kewajiban mematuhi kode etik profesi hingga larangan merangkap sebagai pejabat negara. RUU Konsultan pajak ini sudah masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) Perubahan 2017. Rencananya, beleid ini akan menjadi salah satu paket kebijakan perpajakan yang akan dibahas oleh DPR seperti RUU Pajak Penghasilan (PPh), RUU Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan RUU Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP). KEJAR SETORAN 2017, DJP MINTA KUASA ANGGARAN NEGARA BAYAR PAJAK DI MUKA Direktorat Jenderal Pajak meminta Kementerian/Lembaga (K/L) dan seluruh pemerintah daerah untuk membayar pajak di muka atas pelaksanaan anggaran tahun 2017. Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiastediadi menuturkan, pemotongan pajak lebih awal sebelum eksekusi APBN dan APBD diperlukan untuk menutupi kekurangan penerimaan pajak tahun 2017. Sebab, porsi pajak dari pelaksanaan APBN dan APBD cukup besar, yaitu antara 7,5% hingga 15% dari total penerimaan pajak. Apabila dikemudian hari terjadi selisih lebih antara pajak yang dibayarkan dengan utang pajak, pemerintah daerah dan K/L dapat mengajukan pengembalian atau restitusi. Adapun, beberapa jenis pajak yang biasanya disetor dari pelaksanaan APBN dan APBD antara lain Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), PPh Pasal 22 dan Pasal 23, serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang muncul dari kegiatan belanja barang dan belanja modal. PEMERINTAH JANJIKAN INSENTIF PAJAK BAGI KONTRAKTOR MIGAS PENGGUNA SKEMA GROSS SPLIT Perusahaan minyak dan gas bumi yang menerapkan skema bagi hasil gross split berpeluang mendapatkan relaksasi di bidang perpajakan. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini membuka peluang memberikan insentif pajak kepada pelaku industri tersebut. Kepada Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara menjelaskan, pemberian insentif dipertimbangkan karena industri migas memiliki risiko tinggi. Dengan demikian diharapkan investasi di sektor migas menjadi lebih menarik sehingga dapat mendongkrak produksi migas. Namun, lanjut Suahasil, pemerintah tidak akan buru-buru mengeluarkan kebijakan insentif tersebut karena masih perlu dirundingkan terlebih dahulu dengan pelaku industri. Salah satunya, adalah Indonesian Petroleum Association (IPA). Karenanya, pertemuan dengan pengusaha migas diperlukan guna menyerap aspirasi pelaku industri. Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar pernah mengatakan IPA menginginkan mekanisme pajak untuk kontrak bagi hasil gross split sebanding dengan yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2017. Aturan ini merupakan revisi atas Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Migas.