SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
PP NOMOR 35 TAHUN 2023
T E N TA N G PA JA K DA E R A H DA N R E T R I B U S I DA E R A H
DAN STRATEGI PENINGKATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Prof. M. Mas’ud Said, MM., PhD
Guru Besar Ilmu Pemerintahan
CONTENT
01
02
03
04
05
06
07
PENDAHULUAN
OPSEN
KETENTUAN UMUM
PERUBAHAN DARI PP SEBELUMNYA
POKOK DARI RETRIBUSI DAERAH
STRATEGI PENINGKATAN PAD
PENGATURAN UMUM PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
PENDAHULUAN
 Kepemimpinan yang visioner; kepemimpinannya visioner pengaruhnya 80-90
persen bagi keberhasilan dan kemajuan,
 Keuangan yang kuat; kemampuan keuangan memberi peluang kepala
daerah mengejar visi, misi. Keuangan daerah efektifitas penggunaannya
sangat menentukan. Pendapatan asli daerah adalah salah satu kuncinya.
 Birokrasi yang inovatif ; inovasi birokrasi adalah kunci, dengan inovasi akan
ada percepatan program pemerintah dan memperbaiki kinerja.
 Program kerja, dan strategi pembangunan ; disinilah butuh ketepatan
penjabaran dalam program utama sekaligus dual track strategy, kewillayahan
dan sektoral berbasis kemanusiaan.
KUNCI SUKSES PEMERINTAHAN DAERAH
• Keuangan daerah adalah kunci yang digunakan untuk membiayai pembangunan
dan roda pemerintahan. Keuangan daerah yang kuat akan memberi keleluasaan
kepala daerah untuk mengejar visi, misi dan program utama.
• Posisi kekuatan keuangan daerah ini sangat menentukan keberhasilan
disamping produktifitas dan efektifitas penggunaannya. Kemampuan keuangan bisa
diusahakan dengan berbagai cara. Keuangan daerah merupakan alat utama untuk
mencapai program pemerintah
• Posisi keuangan daerah semakin penting, dia tidak berdiri sendiri, tergantung -
terkait dengan pendapatan nasional dan APBN. Sementara pendapatan APBN
tertekan dalam beberapa tahun dan besaran porsi untuk daerah tetap tinggi, tapi tidak
bisa menjagakan pusat
POSISI STRATEGIS KEUANGAN DAERAH
OPSEN
•Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang 1 / 2022 tentang
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (HKPD) yang tujuannya adalah untuk penguatan local taxing
power dan meningkatkan kualitas belanja daerah agar lebih efisien,
produktif, dan akuntabel.
•Salah satu kebijakan terkait perpajakan daerah yang diatur dalam UU
HKPD ini adalah adanya kebijakan opsen.
UU 1 / 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD)
(KEMENKEU LEARNING CENTER, 2023)
APA ITU OPSEN?
(KEMENKEU LEARNING CENTER, 2023)
APA ITU OPSEN
Opsen adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu.
Opsen memperluas sinergi pemungutan dan mempercepat penyaluran pajak
yang sebelumnya dibagihasilkan  jangka panjang diharapkan tercapai
peningkatan penerimaan pajak.
Ada 3 jenis pajak daerah yang dikenai opsen:
1. Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok PKB
2. Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok BBNKB
3. Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).
dikenakan oleh provinsi atas pokok Pajak MBLB
Opsen secara umum tidak menambah beban administrasi perpajakan wajib
pajak. (KEMENKEU LEARNING CENTER, 2023)
KETENTUAN UMUM
PP NOMOR 35 TAHUN 2023
1.Pokok kebijakan pajak dan retribusi, serta opsen. Kebijakan opsen ditujukan untuk
meningkatkan sinergi antar provinsi dan kabupaten/kota dalam pemungutan PKB, BBNKB
dan pajak MBLB.
2.Pengenaan opsen dilakukan dengan tidak menambah beban maksimum yang dapat
ditanggung wajib pajak pada saat berlakunya UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak
daerah dan retribusi daerah.
3.PP ini menjadi dasar dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam menerbitkan perda,
perkada dan peraturan pelaksanaan lain dalam pemungutan pajak, retribusi, termasuk
sistem dan prosedur pemungutan dengan tetap mempertimbangkan kondisi dan
kebutuhan tiap daerah.
4. PP ini mengatur aspek pengelolaan pajak dan retribusi, khususnya pelaksanaan pemungutan
seperti pendataan, penetapan besaran pajak dan retribusi terutang, pembayaran dan penyetoran
pelaporan dan pengaturan lainnya.
5.Salah satu perubahan fundamental mengenai dasar pengenaan Pajak adalah kebijakan terkait
dasar pengenaan PBB-P2 yaitu melalui pengaturan bahwa dasar pengenaan PBB-P2 yang
digunakan untuk perhitungan PBB-P2 ditetapkan paling rendah 2O%o (dua puluh persen) dan
paling tinggi 100% (seratus persen) dari NJOP setelah dikurangi NJOP tidak kena pajak.
6. Selain mengatur pelaksanaan Pemungutan Pajak dan Retribusi, Peraturan
Pemerintah juga mengatur mengenai pelaksanaan bagi hasil Pajak dan
penerimaan Pajak yang diarahkan penggunaannya
7. Peraturan Pemerintah ini mengatur lebih teknis mengenai besaran dan
kegiatan yang harus didanai dari penerimaan PKB, Opsen PKB, PBJT atas
Tenaga Listrik, Pajak Rokok, dan PAT.
8. Untuk meningkatkan akuntabilitas, kesesuaian karakteristik pungutan, dan
kepastian hukum, dipungut dan dikelola oleh BLUD dicatat sebagai Retribusi.
9. Penggunaan penerimaan yang dipungut dan dikelola oleh BLUD dapat langsung
digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pelayanan BLUD sesuai dengan
peraturan perundang undangan.
10. Sebagai langkah integrasi data perpajakan guna memberikan kemudahan
administrasi perpajakan, Pemerintah Daerah hanya dapat menerbitkan 1 (satu)
NPWPD untuk seluruh jenis Pajak yang dihubungkan dengan nomor induk
kependudukan untuk Wajib Pajak orang pribadi dan nomor induk berusaha untuk
Wajib Pajak Badan.
11. Peraturan Pemerintah ini juga memuat pengaturan pelaksanaan dalam rangka
mendukung kemudahan berusaha dan iklim investasi, di antaranya mengenai
mekanisme pemberian dukungan insentif, penyesuaian tarif, evaluasi atas rancangan
Perda, Perda, dan peraturan pelaksanaannya.
12. Pemerintah Daerah tetap didorong agar terus mengedepankan penggalian
potensi Pajak secara optimal. Kerja sama merupakan langkah optimalisasi
pemanfaatan data-data yang semakin memiliki peran vital dalam mendorong
peningkatan kinerja fiskal Pemerintah Daerah.
1. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah
kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah
pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan
orang pribadi atau badan.
PENGATURAN UMUM PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
3. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar Pajak, pemotong Pajak, dan pemungut Pajak,
yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang "
menurut peraturan perundang-undangan diwajibkan untuk
melakukan pembayaran retribusi.
5. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat
dikenai Pajak. Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau
badan yang menggunakan/menikmati pelayanan barang,
jasa, dan/ atau perizinan.
1. Pada prinsipnya saat terutangnya Pajak terjadi pada saat timbulnya objek
Pajak yang dapat dikenai Pajak. Namun, untuk kepentingan administrasi
perpajakan saat ini.
2. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkat SKPDKB adalah
surat ketetapan Pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok Pajak, jumlah kredit
Pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok Pajak, besarnya sanksi administratif,
dan jumlah Pajak yang masih harus dibayar.
3. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat
SKPDKBT adalah surat ketetapan Pajak yang menentukan tambahan atas jumlah Pajak
yang telah ditetapkan.
P O K O K D AR I P AJ AK D AE R AH
1. Jenis, objek, dan rincian objek dari setiap Retribusi
sebagaimana dimaksud pada ayat diatur dalam Perda
mengenai Pajak dan Retribusi.
2. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD
adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya jumlah
pokok Retribusi yang terutang.
3. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD
adalah surat untuk melakukan tagihan Retribusi dan/atau sanksi
administratif berupa bunga dan/atau denda.
Pokok dari Retribusi Daerah
STRATEGI
PENINGKATAN PAD
LIMA SYARAT:
1. KEPEMILIKAN DATA WAJIB PAJAK DAN ITEM YANG VALID ,
2. DATA BARU KUANTITATIF DAN KETERJANGKAUAN DINAS PENGHASIL
3. SELALU MENCARI INOVASI BARU, PERDA, PERGUB, PERWALI, PERBUB YANG
USANG HARUS DIEVALUASI
4. MAU BELAJAR, MENCONTOH YANG SUDAH ADA, MAU AMBIL RESIKO
5. KERJASAMA PRODUKTIF STAKE HOLDERS UTAMA
LIMA STANDARD OPERASIONAL:
1. BEKERJA DENGAN TOLOK UKUR KEBERHASILAN YG JELAS
2. COBA REWARDS AND PUNISHMENT TERBUKA
3. BERI EVALUASI DAN SHOCK THERAPY, SIDAK OPTIMALISASI UPT DAN PERSONEL
TEKNIS DAN SEWA PASUKAN MUDA KALAU PERLU
4. PEMANFAATAN INFORMATION TECHNOLOGY, KALAHKAN JAKARTA
5. BERANTAS PENYIMPANGAN WALAU KECIL
TEORI M.MAS’UD SAID
DALAM PENINGKATAN PAD
8 STRATEGI PAJAK DAERAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH
KAB/KOTA
TIM TERPADU PAD
TIM TEKNIS
1. PERBAIKI DATA WAJIB PAJAK
2. SESUAIKAN BESARAN PBB, NJOP, BPHTP DAN
HITUNG ULANG POTENSI
3. TAMBAH PERSONEL, JURU TAGIH , JURU
TAKSIR, SATPOL PP.
4. PERBAIKI PERALATAN YG KURANG CANGGIH,
CARI YANG KETLISUT
5. LAKUKAN SISTEM DENDA
6. KEJAR WP YANG CARI CARA LAIN,
7. PERBAIKI REGULASI USANG DAN LEMAH
8. KAJI PERATURAN BARU, BELAJAR, TRAINING
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PAJAK HOTEL
PAJAK RESTORAN
BPHTB
PAJAK PENERANGAN JALAN
PAJAK REKLAME
BUMD, PARKIR, PASAR, BURUNG WALET
1
2
3
4
5
6
7
DINAS PENGHASIL, UPT,
PENCATAT, DINAS PENGUMPUL
PENDAPATAN PROVINSI
MELOMPAT 2 TRILIUN
DENGAN CARA APA
MEMANGNYA
MUDAH ?
APA MUNGKIN
KABUPATEN KOTA
MENGEJAR
TAMBAHAN 100 - 200 - 300 M
SETAHUN
SAYA MAU MEMBUAT TEROBOSAN DAN LOMPATAN
• 1. data eksisting perusahaan dan perseorangan yang memiliki usaha hotel, restaurant,
café
• 2. data eksisting pendapatan dan potensi baru yang belum terkumpul
• 3. data eksisting retribusi dan pendataan potensi atau penelitian ulang
• 4. terjunkan tim regulasi dan penghitungan .
• 5. terjunkan tim penghitungan minimal dan minimal
• 6. terjunkan tim auditing tentang potential lost
• 7. tawarkan sistem pembayaran bulanan konvensional.
• 8. tawarkan IT dan self assessment dengan personel gabungan.
• 9. buat regulasi baru Bapenda Kota atau Perwali
Langkah Pertama:
Pembutant Tim dan Penerapan sigi kewilayahan dan
cluster cluster.
Tim dipimpin oleh seorang pengawas, dua orang
koordinator dan 10 orang relawan.
LANGKAH KEDUA
REFORMULASI DAN INTEGRASI PAJAK DAERAH
1. BERBASIS SINGKRONISASI DATA,
2. PEMBENTUKAN TIM DAN BEKERJANYA TIM SECARA TERPADU,
3. KERJASAMA DENGAN KEPOLISAN – OTORITAS PAJAK,
ASOSIASI NOTARIS, ASOSIASI HOTEL DAN RESTORAN,
4. SUPER TEAM LED BY WALIKOTA,
SUPER TEAM DI UPT, TIM TEKNIS DI LAPANGAN
5. PEMBUATAN TIM UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM DAN CAPAIAN
Langkah Ketiga:
Pelajari Kota Kota yang pertumbuhan PADnya
signifikan, Kota Malang, Kota Jakarta
TELAAH
PERATURAN YANG
ADA,
CARI INPUT BARU;
CULTURE DAN
PASUKAN
SISTEM TATA
KELOLA, INOVASI,
KOMPARASI
SDM DINAS,
SDM UPT,
SDM
OUTSOURCHING
UPGRADE TARGET,
INOVASI PAJAK
DAERAH, LIHAT
YANG LAIN
SDM
OUTSOURCHING,
SDM IT DAN
PENATAAN ULANG
KA UPT
PERDA LAMA DAN
PERWALI LAMA
DIEVALUASI.
PRICING BPHTB
SDM JANGAN
PEJABAT
TARGET
TERCAPAI
KUAT BASIS
ATURAN,
PROGRESS,
MENINGKAT,
UNTUK MENGEJAR TRAGET TERBAIK,
PELAJARI FOCAL POINT DAN PROBLEMNYA
KEBERANIAN MENGAJUKAN LOMPATAN,
PENDATAAN YANG CEPAT BERKUALITAS
COBA CARA TERBARU YANG BISA MELOMPATI CAPAIAN
BUKAN HANYA PEKERJAAN RUTIN BIASA,
SISIR TIAP DAERAH DAN SISIR TIAP OBYEK
KALAU BERANI, EVALUASI PRICINGNYA
LANGKAH KEEMPAT
BEBERAPA CONTOH KEBERHASILAN
KABUPATEN KEDIRI,
180 MILIAR TAHUN 2013, 8 PERSEN APBD,
295 MILIAR TAHUN 2014, 14 PERSEN APBD,
314 MILIAR TAHUN 2015, 13,5 PERSEN APBD,
339 MILAR TAHUN 2016, 14, 1 PERSEN APBD,
534 MILAR TAHUN 2017, 19,6 PERSEN APBD,
453 MILAR TAHUN 2018, 17,6 PERSEN APBD,
KOTA MALANG,
180 MILIAR TAHUN 2013, 8 PERSEN APBD,
190 MILIAR TAHUN 2014, 10 PERSEN APBD,
220 MILIAR TAHUN 2015, 13,5 PERSEN APBD,
334MILAR TAHUN 2016, 14, 1 PERSEN APBD,
450 MILAR TAHUN 2017, 19,6 PERSEN APBD,
470 MILAR TAHUN 2018, 2O PERSEN APBD,
TERNYATA
KITA BISA
TERNYATA
KITA BISA
MEMANJAT
TEBING CURAM ?
BAGAIMANA
CARANYA?
PENGAKURATAN
DATA BERKELANJUTAN,
SINGKRONISASI
DATA
SANKSI WP
BANDEL;
SURAT,
SHOCK THERAPY,
OUTSOURCHING
PETUGAS PAJAK
GOVERNANCE,
COMPLIANCE,
RISK MANAGEMENT
INTENSIFIKASI
EXTENSIFIKASI
TIM INFORMATION
TECHNOLOGY
APLIKASI BAYAR SENDIRI
PROFESIONAL SYSTEM,
TRADITIONAL SYSTEM
EVALUASI PERDA
PERGUB, PERWALI
PAJAK DAERAH DAN
RETRIBUSI
MEMECAHKAN MASALAH PAJAK DAERAH
PENGUATAN SDM;
PENAMBAHAN,
TRAINING,
SEWA PERSONEL TEKNIS
CONTOH KEBERHASILAN KAB. TUBAN 2019
KAB TUBAN (PENYESUAIAN HARGA MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN),
ADA GAP BESAR
ANTARA HARGA
MBLB DI JATENG
DAN JATIM
PERHITUNGAN
PENYESUAIAN
DENGAN
MEMPERSIAPKAN
DRAFT KPTS
GUBERNUR
ANALISIs
PENGUSULAN
JUSULAN HARGA
BARU DI KABUPATEN
SE JATIM
PERBANDINGAN
HARGA MBLB
DENGAN
PROPINSI JATENG
KEPUTUSAN GUB
JATIM
PATOKAN PENJUALAN
MINERAL BUKAN
LOGAM DAN BATUAN
NOMOR
188/392/KPTS/01
3/2019
GAP
DENGAN PATOKAN HARGA
DI JATENG
SELAMA DUA TAHUN KAB TUBAN
RUGI Rp. 220 M / TAHUN
DIDAPATKAN
HARGA BARU
PENYESUAIAN
TAHUN 2017-2018 KAB TUBAN
RUGI 220 M KRN HARGA BAHAN
SEMEN LEBIH MURAH DARI
JATENG ,
AKHIR TAHUN 2019
KABUPATEN TUBAN
MERAUP LEBIH DARI
90 MILIAR
BEBERAPA CONTOH KEBERHASILAN
KABUPATEN KEDIRI, 2013- 180 MILIAR TAHUN 2013, 420 MILIAR TAHUN 2019
KOTA MALANG , 2015-2017. 170 MILIAR TAHUN 2013, 420 MILIAR TAHUN 2019
KABUPATEN TUBAN, 2019-2020. DARI POTENTIAL LOST 220 M/ TAHUN MENJAD 90 M
KABUPATEN BOJONEGORO 2018-2020 APBD KEDUA TERBESAR DI JATIM
SINGKRONISASI DAN PENYELARASAN DATA WAJIB PAJAK DAN OBJEK PAJAK,
PENGHITUNGAN POTENSI DAN PENYESUAIAN DATA BARU.
PEERBAIKAN PERDA – PERBUB
HASILNYA LUAR BIASA
PERDA DAN PERWALI TENTANG PAD SURABAYA
PERDA 10/2020 PBB PERKOTAAN, PERDA 4/2011 TTG PAD
BEBERAPA CONTOH
SIKLUS KINERJA PLAN, DO, CHECK AND ACTION
PUSAT
UPT
SISTEM
PERSONEL
BEBERAPA CONTOH
Pemutihan Pajak Bumi Bangunan Surabaya
SURABAYA, DDTCNews – Pemkot Surabaya, Jawa Timur
mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan
pembebasan denda pajak bumi dan bangunan (PBB) yang
periodenya akan berakhir pada 30 Juni 2022.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya
Musdiq Al Suhudi mengatakan periode pemutihan menjadi waktu
yang tepat untuk menyelesaikan tunggakan pajak. Menurutnya,
wajib pajak perlu segera memanfaatkannya karena program
serupa belum tentu terulang.
"Kami belum bisa memastikan program ini akan diadakan lagi
tahun depan. Sebab ke depannya, kami ingin masyarakat
membayar PBB tepat waktu dengan jatuh tempo terakhir pada
bulan Juli," katanya, dikutip pada Selasa (7/6/2022).
• Data Eksisting objek dan subyek pajak 2021 vs data baru 2022 sampai seberapa jauh
kesahihan data dan mena yang ketlisut. Berapa orang yang kesulitan menemui wajib
pajak, letak obyek pajak sulit dijangkau.
• Intensifikasi dengan kenaikan NJOP 3 tahunan, apa memungkinkan, ini masa Endemi
telah tiba. Kapan terakhir dilakukan, bagaimana kenaikan harga tanah di Kecamatan dan
daerah elit.
• Ekstensifikasi obyek pajak lain dari wilayah wilayah 31 kecamatan dan di kelurahan
kelurahan, apakah sdh ada job analysis dan job discribtion bagi karyawan pajak daerah.
• Petugas pajak outsourching menggenapi petugas catyat dan tagih serta online system.
SDM dan support system ini menentukan hasil.
• Untuk BPHTB mengundang 50 Notaris Top di Surabaya untuk komitmen penetapan harga
harga jual beli agar tak terlalu jauh dari harga riil
• Adakah MFIA pajak, kalau ada seberapapun diajak kerjasama dengan Pemkot. Kerjasama
dengan pemain ini bisa saling menguntungkan.
Optimalisasi Pajak Bumi Bangunan Surabaya
Hitung Kembali titik pemasangan, hargai semua billboard, baliho dan videotron, iklan produk nasional di
Gubeng, Genteng, Wonocolo, Tambaksari, Tegalsari, Bubutan dan jalan protokol utama. ribuan sumber pajak,
tak boleh dilewatkan.
Bagaimana sistem periklanan, cukupkan pegawai Pemkot bersaing maling malingan dengan industri periklanan,
apakah mereka para pemasang iklan tetap, iklan bulanan, iklan bulanan, insidental membayar pajak. Membayar
ke siapa.
WTC, Grand City Mall, HI-Tech Mall dan Mall Tunjungan, kendaraan perhari 30.000, seavy traffic pada lokasi ini
bisa mencapai hingga lebih 17000 kendaraan untuk setiap harinya.
https://bpkpd.surabaya.go.id/Home/DaftarObjekPajakReklame
Serba Serbi Pajak Reklame Surabaya
Kalau ada pelanggaran; apa yang dilakukan. Cara tradisional : dikirimi surat, diberi peringatan. Cara
baru: diberi sticker “tidak membayar pajak”, penurunan paksa, pendataan kembali, atau bagaimana.
Bagaimana personnelnya. Cara tradisional : pakai Satpol PP, cara baru bagaimana. Sewa mahasiswa
atau relawan untuk mendata. Cari pemainnya yang memasang beberapa titik secara damai krn sdh
kenal orangnya dan tau caranya.
Pajak Reklame Surabaya
Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan
Contoh Bojonegoro Thn 2020: ketika ada baliho
perusahaan diberi sticker tidak membayar pajak di
jalan protokol. Dalam dua hari sticker ini hilang, lalu
setelah dicek, ternyata dia sudah membayar
tunggakan pajak iklan.
Contoh kota Malang Tahun 2019 dan kabupaten
Gresik,: ketika ada baliho perusahaan yang tak
terdata, diturunkan dan digergaji. Lalu setelah
dicek, ternyata dalam beberapa saat datang ke
kantor bapenda sudah membayar tunggakan pajak
iklan secara rombongan.
Malang (ANTARA) - Rendahnya serapan
pajak dari sektor penerangan jalan menjadi
sorotan DPRD Kota Malang, Jawa Timur.
Untuk informasi, dari target sekitar Rp75
miliar pada tahun 2019, penerimaan Pajak
Penerangan Jalan (PPJ) hingga pertengahan
Oktober ini masih di angka Rp 44,5 Milyar.
Artinya, kekurangan yang harus ditutup
supaya tutup target di akhir tahun nanti
masih cukup besar. Padahal tutup buku
2019 tinggal menyisakan dua bulan saja.
• Kuncinya adalah detailing objek dan subyek pajak sampai seberapa jauh
kesahihan data dan mena yang ketlisut. Berapa orang yang kesulitan
menemui wajib pajak, letak obyek pajak sulit dijangkau.
• Intensifikasi dengan mendata kembali , apa memungkinkan, ini masa
Endemi telah tiba. Kapan terakhir dilakukan, bagaimana dengan strt up dan
café kecil kurang dari 10 juta per bulan.
• Pendataan Kembali, restoran warung, café, dari wilayah wilayah 31
kecamatan dan di kelurahan kelurahan, sentra sentra baru yang menjamur
di seluruh daerah.
• Apakah sdh siap Petugas outsourching menggenapi petugas catat yang
diterjunkan di daerah daerah
Pajak Restauran- Café, Warung, Depot
fenomena Café dengan omset besar
1. DATA TERBARUKAN, SESUAIKAN JENIS DAN BESARAN
2. MELAKUKAN BERSAMA DENGAN CEPAT DAN TEPAT
3. DIDUKUNG OLEH PERSONEL YANG KREDIBLE
4. PASTIKAN SEMUA PERGUB SESUAI PERKEMBANGAN
5. DILAKUKAN OLEH KOORDINATOR YANG TERPERCAYA DAN
TIM TERLATIH
6. DIDUKUNG OLEH TEKNOLOGI PERPAJAKAN DAN SISTEM
YANG SOLID
INOVASI, TEKNOLOGI PERPAJAKAN:
PENDATAAN WAJIB PAJAK DAN OBYEK PAJAK
“The greatest discovery of all time is that a person
can change his future by merely changing his
attitude”
“Penemuan terbesar sepanjang masa adalah bahwa
seseorang bisa mengubah masa depannya hanya
dengan mengubah sikapnya”
Oprah Winfrey
PEMBAHARUAN PERATURAN YANG USANG
UNDANG UNDANG CIPTA KERJA
PERATURAN WALIKOTA
UNIT PELAKSANA TEKNIS
SOP PELAKSANAAN LAPANGAN
LANGKAH
PEMBAHARUAN
PERDA USIA DI ATAS 5 TAHUN
PERDA USIA LEBIH DARI 10 TAHUN
BENAHI POIN PENAMBAHAN
PERATURAN WALIKOTA
AGUSTUS
2022
DESEMBER 2022
2023
DESEMBER 2023
PAD SEKARANG
PAD MENINGKAT 15 %
APRIL 2023
PAD MENJADI 22%
PENDATAAN,
SINGKRONISASI
PENAMBAHAN
WAJIB PAJAK,
SISTEM ONLINE
KERJASAMA ,
PENAMBAHAN
OBYEK PAJAK
INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI
43
BANGUNLAH SUPER TEAM
DI KANTOR DINAS, UPT DAN LAPANGAN
Cirque du Soleil can teach all teams a few lessons..
1. Your team must be strong
2. You must have great balance
3. Momentum is key to performance
4. You must be flexible...very flexible.
5. You must practice
6. Support from each other is key
7. Everyone must play their role.
8. What you accomplish may look astonishing to outsiders, but you know it
comes from lot’s of hard work.
9. Everyone needs to be in synch.
10. Great teams have a story to share.
“Business opportunities are like
buses, there’s always another
one coming.”
– Richard Branson
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Penyusunan RPJPD/RPJMD sesuai UU25/2004
Penyusunan RPJPD/RPJMD sesuai UU25/2004 Penyusunan RPJPD/RPJMD sesuai UU25/2004
Penyusunan RPJPD/RPJMD sesuai UU25/2004 Dadang Solihin
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA93220872
 
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Yudiwid
 
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptxSOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptxMohamadSofiyullah
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)Rusman R. Manik
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGushfia
 
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.pptBahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.pptTheAlucard1
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptxMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptxCaptenBugis
 
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Mohammad Ramadhan
 
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial Dadang Solihin
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPSEKP - UGM
 
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahPengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahOswar Mungkasa
 
Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Dini Audi
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Ridho Fitrah Hyzkia
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)Ryadhi EthniCitizen
 

What's hot (20)

Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
 
Penyusunan RPJPD/RPJMD sesuai UU25/2004
Penyusunan RPJPD/RPJMD sesuai UU25/2004 Penyusunan RPJPD/RPJMD sesuai UU25/2004
Penyusunan RPJPD/RPJMD sesuai UU25/2004
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
 
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
 
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptxSOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.pptBahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptxMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
 
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
 
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahPengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik Daerah
 
Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
 

Similar to PP 35 PAJAK NEW.pptx

URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKiqbalkurniawan27
 
Power_point_proposal_tesis.pptx
Power_point_proposal_tesis.pptxPower_point_proposal_tesis.pptx
Power_point_proposal_tesis.pptxPutrajab
 
Kajian sinkronisasi pungutan pusat dan daerah
Kajian sinkronisasi pungutan pusat dan daerahKajian sinkronisasi pungutan pusat dan daerah
Kajian sinkronisasi pungutan pusat dan daerahHerry Prananto
 
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy mMateri Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy mJeniferKondolele
 
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...AdindaTasya2
 
PENYEBAB RENDAHNYA KINERJA PENERIMAAN PPN.pptx
PENYEBAB RENDAHNYA KINERJA PENERIMAAN PPN.pptxPENYEBAB RENDAHNYA KINERJA PENERIMAAN PPN.pptx
PENYEBAB RENDAHNYA KINERJA PENERIMAAN PPN.pptxNigellaSativa3
 
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...Humania Fisip unlam
 
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxPerpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxaryaastaeka
 
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxPerpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxaryaastaeka
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN Fazaekaputra
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKdevieaz
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKdevieaz
 
Paper Thomi Irvan
Paper Thomi IrvanPaper Thomi Irvan
Paper Thomi Irvandevieaz
 

Similar to PP 35 PAJAK NEW.pptx (20)

Tugas fhartika
Tugas fhartikaTugas fhartika
Tugas fhartika
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
Power_point_proposal_tesis.pptx
Power_point_proposal_tesis.pptxPower_point_proposal_tesis.pptx
Power_point_proposal_tesis.pptx
 
Kajian sinkronisasi pungutan pusat dan daerah
Kajian sinkronisasi pungutan pusat dan daerahKajian sinkronisasi pungutan pusat dan daerah
Kajian sinkronisasi pungutan pusat dan daerah
 
Weekly update vol 3 september 2017
Weekly update vol 3 september 2017Weekly update vol 3 september 2017
Weekly update vol 3 september 2017
 
PERPAJAKAN
PERPAJAKANPERPAJAKAN
PERPAJAKAN
 
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy mMateri Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
 
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
 
Uu 16 2000 Pjls
Uu 16 2000 PjlsUu 16 2000 Pjls
Uu 16 2000 Pjls
 
METLIT
METLITMETLIT
METLIT
 
PENYEBAB RENDAHNYA KINERJA PENERIMAAN PPN.pptx
PENYEBAB RENDAHNYA KINERJA PENERIMAAN PPN.pptxPENYEBAB RENDAHNYA KINERJA PENERIMAAN PPN.pptx
PENYEBAB RENDAHNYA KINERJA PENERIMAAN PPN.pptx
 
PAPER Adm perpajakan
PAPER Adm perpajakanPAPER Adm perpajakan
PAPER Adm perpajakan
 
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
 
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxPerpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
 
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxPerpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
 
Paper Thomi Irvan
Paper Thomi IrvanPaper Thomi Irvan
Paper Thomi Irvan
 

Recently uploaded

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (8)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

PP 35 PAJAK NEW.pptx

  • 1. PP NOMOR 35 TAHUN 2023 T E N TA N G PA JA K DA E R A H DA N R E T R I B U S I DA E R A H DAN STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Prof. M. Mas’ud Said, MM., PhD Guru Besar Ilmu Pemerintahan
  • 2. CONTENT 01 02 03 04 05 06 07 PENDAHULUAN OPSEN KETENTUAN UMUM PERUBAHAN DARI PP SEBELUMNYA POKOK DARI RETRIBUSI DAERAH STRATEGI PENINGKATAN PAD PENGATURAN UMUM PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
  • 4.  Kepemimpinan yang visioner; kepemimpinannya visioner pengaruhnya 80-90 persen bagi keberhasilan dan kemajuan,  Keuangan yang kuat; kemampuan keuangan memberi peluang kepala daerah mengejar visi, misi. Keuangan daerah efektifitas penggunaannya sangat menentukan. Pendapatan asli daerah adalah salah satu kuncinya.  Birokrasi yang inovatif ; inovasi birokrasi adalah kunci, dengan inovasi akan ada percepatan program pemerintah dan memperbaiki kinerja.  Program kerja, dan strategi pembangunan ; disinilah butuh ketepatan penjabaran dalam program utama sekaligus dual track strategy, kewillayahan dan sektoral berbasis kemanusiaan. KUNCI SUKSES PEMERINTAHAN DAERAH
  • 5. • Keuangan daerah adalah kunci yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan roda pemerintahan. Keuangan daerah yang kuat akan memberi keleluasaan kepala daerah untuk mengejar visi, misi dan program utama. • Posisi kekuatan keuangan daerah ini sangat menentukan keberhasilan disamping produktifitas dan efektifitas penggunaannya. Kemampuan keuangan bisa diusahakan dengan berbagai cara. Keuangan daerah merupakan alat utama untuk mencapai program pemerintah • Posisi keuangan daerah semakin penting, dia tidak berdiri sendiri, tergantung - terkait dengan pendapatan nasional dan APBN. Sementara pendapatan APBN tertekan dalam beberapa tahun dan besaran porsi untuk daerah tetap tinggi, tapi tidak bisa menjagakan pusat POSISI STRATEGIS KEUANGAN DAERAH
  • 6. OPSEN •Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang 1 / 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD) yang tujuannya adalah untuk penguatan local taxing power dan meningkatkan kualitas belanja daerah agar lebih efisien, produktif, dan akuntabel. •Salah satu kebijakan terkait perpajakan daerah yang diatur dalam UU HKPD ini adalah adanya kebijakan opsen. UU 1 / 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD) (KEMENKEU LEARNING CENTER, 2023)
  • 7. APA ITU OPSEN? (KEMENKEU LEARNING CENTER, 2023)
  • 8. APA ITU OPSEN Opsen adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu. Opsen memperluas sinergi pemungutan dan mempercepat penyaluran pajak yang sebelumnya dibagihasilkan  jangka panjang diharapkan tercapai peningkatan penerimaan pajak. Ada 3 jenis pajak daerah yang dikenai opsen: 1. Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok PKB 2. Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok BBNKB 3. Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). dikenakan oleh provinsi atas pokok Pajak MBLB Opsen secara umum tidak menambah beban administrasi perpajakan wajib pajak. (KEMENKEU LEARNING CENTER, 2023)
  • 9. KETENTUAN UMUM PP NOMOR 35 TAHUN 2023
  • 10. 1.Pokok kebijakan pajak dan retribusi, serta opsen. Kebijakan opsen ditujukan untuk meningkatkan sinergi antar provinsi dan kabupaten/kota dalam pemungutan PKB, BBNKB dan pajak MBLB. 2.Pengenaan opsen dilakukan dengan tidak menambah beban maksimum yang dapat ditanggung wajib pajak pada saat berlakunya UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. 3.PP ini menjadi dasar dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam menerbitkan perda, perkada dan peraturan pelaksanaan lain dalam pemungutan pajak, retribusi, termasuk sistem dan prosedur pemungutan dengan tetap mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan tiap daerah.
  • 11. 4. PP ini mengatur aspek pengelolaan pajak dan retribusi, khususnya pelaksanaan pemungutan seperti pendataan, penetapan besaran pajak dan retribusi terutang, pembayaran dan penyetoran pelaporan dan pengaturan lainnya. 5.Salah satu perubahan fundamental mengenai dasar pengenaan Pajak adalah kebijakan terkait dasar pengenaan PBB-P2 yaitu melalui pengaturan bahwa dasar pengenaan PBB-P2 yang digunakan untuk perhitungan PBB-P2 ditetapkan paling rendah 2O%o (dua puluh persen) dan paling tinggi 100% (seratus persen) dari NJOP setelah dikurangi NJOP tidak kena pajak.
  • 12. 6. Selain mengatur pelaksanaan Pemungutan Pajak dan Retribusi, Peraturan Pemerintah juga mengatur mengenai pelaksanaan bagi hasil Pajak dan penerimaan Pajak yang diarahkan penggunaannya 7. Peraturan Pemerintah ini mengatur lebih teknis mengenai besaran dan kegiatan yang harus didanai dari penerimaan PKB, Opsen PKB, PBJT atas Tenaga Listrik, Pajak Rokok, dan PAT. 8. Untuk meningkatkan akuntabilitas, kesesuaian karakteristik pungutan, dan kepastian hukum, dipungut dan dikelola oleh BLUD dicatat sebagai Retribusi.
  • 13. 9. Penggunaan penerimaan yang dipungut dan dikelola oleh BLUD dapat langsung digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pelayanan BLUD sesuai dengan peraturan perundang undangan. 10. Sebagai langkah integrasi data perpajakan guna memberikan kemudahan administrasi perpajakan, Pemerintah Daerah hanya dapat menerbitkan 1 (satu) NPWPD untuk seluruh jenis Pajak yang dihubungkan dengan nomor induk kependudukan untuk Wajib Pajak orang pribadi dan nomor induk berusaha untuk Wajib Pajak Badan.
  • 14. 11. Peraturan Pemerintah ini juga memuat pengaturan pelaksanaan dalam rangka mendukung kemudahan berusaha dan iklim investasi, di antaranya mengenai mekanisme pemberian dukungan insentif, penyesuaian tarif, evaluasi atas rancangan Perda, Perda, dan peraturan pelaksanaannya. 12. Pemerintah Daerah tetap didorong agar terus mengedepankan penggalian potensi Pajak secara optimal. Kerja sama merupakan langkah optimalisasi pemanfaatan data-data yang semakin memiliki peran vital dalam mendorong peningkatan kinerja fiskal Pemerintah Daerah.
  • 15. 1. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. PENGATURAN UMUM PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH 3. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar Pajak, pemotong Pajak, dan pemungut Pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang " menurut peraturan perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi. 5. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenai Pajak. Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan/menikmati pelayanan barang, jasa, dan/ atau perizinan.
  • 16. 1. Pada prinsipnya saat terutangnya Pajak terjadi pada saat timbulnya objek Pajak yang dapat dikenai Pajak. Namun, untuk kepentingan administrasi perpajakan saat ini. 2. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkat SKPDKB adalah surat ketetapan Pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok Pajak, jumlah kredit Pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok Pajak, besarnya sanksi administratif, dan jumlah Pajak yang masih harus dibayar. 3. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan Pajak yang menentukan tambahan atas jumlah Pajak yang telah ditetapkan. P O K O K D AR I P AJ AK D AE R AH
  • 17. 1. Jenis, objek, dan rincian objek dari setiap Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat diatur dalam Perda mengenai Pajak dan Retribusi. 2. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok Retribusi yang terutang. 3. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan Retribusi dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda. Pokok dari Retribusi Daerah
  • 19. LIMA SYARAT: 1. KEPEMILIKAN DATA WAJIB PAJAK DAN ITEM YANG VALID , 2. DATA BARU KUANTITATIF DAN KETERJANGKAUAN DINAS PENGHASIL 3. SELALU MENCARI INOVASI BARU, PERDA, PERGUB, PERWALI, PERBUB YANG USANG HARUS DIEVALUASI 4. MAU BELAJAR, MENCONTOH YANG SUDAH ADA, MAU AMBIL RESIKO 5. KERJASAMA PRODUKTIF STAKE HOLDERS UTAMA LIMA STANDARD OPERASIONAL: 1. BEKERJA DENGAN TOLOK UKUR KEBERHASILAN YG JELAS 2. COBA REWARDS AND PUNISHMENT TERBUKA 3. BERI EVALUASI DAN SHOCK THERAPY, SIDAK OPTIMALISASI UPT DAN PERSONEL TEKNIS DAN SEWA PASUKAN MUDA KALAU PERLU 4. PEMANFAATAN INFORMATION TECHNOLOGY, KALAHKAN JAKARTA 5. BERANTAS PENYIMPANGAN WALAU KECIL TEORI M.MAS’UD SAID DALAM PENINGKATAN PAD
  • 20. 8 STRATEGI PAJAK DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH KAB/KOTA TIM TERPADU PAD TIM TEKNIS 1. PERBAIKI DATA WAJIB PAJAK 2. SESUAIKAN BESARAN PBB, NJOP, BPHTP DAN HITUNG ULANG POTENSI 3. TAMBAH PERSONEL, JURU TAGIH , JURU TAKSIR, SATPOL PP. 4. PERBAIKI PERALATAN YG KURANG CANGGIH, CARI YANG KETLISUT 5. LAKUKAN SISTEM DENDA 6. KEJAR WP YANG CARI CARA LAIN, 7. PERBAIKI REGULASI USANG DAN LEMAH 8. KAJI PERATURAN BARU, BELAJAR, TRAINING PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PAJAK HOTEL PAJAK RESTORAN BPHTB PAJAK PENERANGAN JALAN PAJAK REKLAME BUMD, PARKIR, PASAR, BURUNG WALET 1 2 3 4 5 6 7 DINAS PENGHASIL, UPT, PENCATAT, DINAS PENGUMPUL
  • 21. PENDAPATAN PROVINSI MELOMPAT 2 TRILIUN DENGAN CARA APA MEMANGNYA MUDAH ? APA MUNGKIN KABUPATEN KOTA MENGEJAR TAMBAHAN 100 - 200 - 300 M SETAHUN SAYA MAU MEMBUAT TEROBOSAN DAN LOMPATAN
  • 22. • 1. data eksisting perusahaan dan perseorangan yang memiliki usaha hotel, restaurant, café • 2. data eksisting pendapatan dan potensi baru yang belum terkumpul • 3. data eksisting retribusi dan pendataan potensi atau penelitian ulang • 4. terjunkan tim regulasi dan penghitungan . • 5. terjunkan tim penghitungan minimal dan minimal • 6. terjunkan tim auditing tentang potential lost • 7. tawarkan sistem pembayaran bulanan konvensional. • 8. tawarkan IT dan self assessment dengan personel gabungan. • 9. buat regulasi baru Bapenda Kota atau Perwali Langkah Pertama: Pembutant Tim dan Penerapan sigi kewilayahan dan cluster cluster. Tim dipimpin oleh seorang pengawas, dua orang koordinator dan 10 orang relawan.
  • 23. LANGKAH KEDUA REFORMULASI DAN INTEGRASI PAJAK DAERAH 1. BERBASIS SINGKRONISASI DATA, 2. PEMBENTUKAN TIM DAN BEKERJANYA TIM SECARA TERPADU, 3. KERJASAMA DENGAN KEPOLISAN – OTORITAS PAJAK, ASOSIASI NOTARIS, ASOSIASI HOTEL DAN RESTORAN, 4. SUPER TEAM LED BY WALIKOTA, SUPER TEAM DI UPT, TIM TEKNIS DI LAPANGAN 5. PEMBUATAN TIM UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM DAN CAPAIAN
  • 24. Langkah Ketiga: Pelajari Kota Kota yang pertumbuhan PADnya signifikan, Kota Malang, Kota Jakarta
  • 25. TELAAH PERATURAN YANG ADA, CARI INPUT BARU; CULTURE DAN PASUKAN SISTEM TATA KELOLA, INOVASI, KOMPARASI SDM DINAS, SDM UPT, SDM OUTSOURCHING UPGRADE TARGET, INOVASI PAJAK DAERAH, LIHAT YANG LAIN SDM OUTSOURCHING, SDM IT DAN PENATAAN ULANG KA UPT PERDA LAMA DAN PERWALI LAMA DIEVALUASI. PRICING BPHTB SDM JANGAN PEJABAT TARGET TERCAPAI KUAT BASIS ATURAN, PROGRESS, MENINGKAT,
  • 26. UNTUK MENGEJAR TRAGET TERBAIK, PELAJARI FOCAL POINT DAN PROBLEMNYA KEBERANIAN MENGAJUKAN LOMPATAN, PENDATAAN YANG CEPAT BERKUALITAS COBA CARA TERBARU YANG BISA MELOMPATI CAPAIAN BUKAN HANYA PEKERJAAN RUTIN BIASA, SISIR TIAP DAERAH DAN SISIR TIAP OBYEK KALAU BERANI, EVALUASI PRICINGNYA LANGKAH KEEMPAT
  • 27. BEBERAPA CONTOH KEBERHASILAN KABUPATEN KEDIRI, 180 MILIAR TAHUN 2013, 8 PERSEN APBD, 295 MILIAR TAHUN 2014, 14 PERSEN APBD, 314 MILIAR TAHUN 2015, 13,5 PERSEN APBD, 339 MILAR TAHUN 2016, 14, 1 PERSEN APBD, 534 MILAR TAHUN 2017, 19,6 PERSEN APBD, 453 MILAR TAHUN 2018, 17,6 PERSEN APBD, KOTA MALANG, 180 MILIAR TAHUN 2013, 8 PERSEN APBD, 190 MILIAR TAHUN 2014, 10 PERSEN APBD, 220 MILIAR TAHUN 2015, 13,5 PERSEN APBD, 334MILAR TAHUN 2016, 14, 1 PERSEN APBD, 450 MILAR TAHUN 2017, 19,6 PERSEN APBD, 470 MILAR TAHUN 2018, 2O PERSEN APBD, TERNYATA KITA BISA TERNYATA KITA BISA
  • 29. PENGAKURATAN DATA BERKELANJUTAN, SINGKRONISASI DATA SANKSI WP BANDEL; SURAT, SHOCK THERAPY, OUTSOURCHING PETUGAS PAJAK GOVERNANCE, COMPLIANCE, RISK MANAGEMENT INTENSIFIKASI EXTENSIFIKASI TIM INFORMATION TECHNOLOGY APLIKASI BAYAR SENDIRI PROFESIONAL SYSTEM, TRADITIONAL SYSTEM EVALUASI PERDA PERGUB, PERWALI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI MEMECAHKAN MASALAH PAJAK DAERAH PENGUATAN SDM; PENAMBAHAN, TRAINING, SEWA PERSONEL TEKNIS
  • 30. CONTOH KEBERHASILAN KAB. TUBAN 2019 KAB TUBAN (PENYESUAIAN HARGA MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN), ADA GAP BESAR ANTARA HARGA MBLB DI JATENG DAN JATIM PERHITUNGAN PENYESUAIAN DENGAN MEMPERSIAPKAN DRAFT KPTS GUBERNUR ANALISIs PENGUSULAN JUSULAN HARGA BARU DI KABUPATEN SE JATIM PERBANDINGAN HARGA MBLB DENGAN PROPINSI JATENG KEPUTUSAN GUB JATIM PATOKAN PENJUALAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN NOMOR 188/392/KPTS/01 3/2019 GAP DENGAN PATOKAN HARGA DI JATENG SELAMA DUA TAHUN KAB TUBAN RUGI Rp. 220 M / TAHUN DIDAPATKAN HARGA BARU PENYESUAIAN TAHUN 2017-2018 KAB TUBAN RUGI 220 M KRN HARGA BAHAN SEMEN LEBIH MURAH DARI JATENG , AKHIR TAHUN 2019 KABUPATEN TUBAN MERAUP LEBIH DARI 90 MILIAR
  • 31. BEBERAPA CONTOH KEBERHASILAN KABUPATEN KEDIRI, 2013- 180 MILIAR TAHUN 2013, 420 MILIAR TAHUN 2019 KOTA MALANG , 2015-2017. 170 MILIAR TAHUN 2013, 420 MILIAR TAHUN 2019 KABUPATEN TUBAN, 2019-2020. DARI POTENTIAL LOST 220 M/ TAHUN MENJAD 90 M KABUPATEN BOJONEGORO 2018-2020 APBD KEDUA TERBESAR DI JATIM SINGKRONISASI DAN PENYELARASAN DATA WAJIB PAJAK DAN OBJEK PAJAK, PENGHITUNGAN POTENSI DAN PENYESUAIAN DATA BARU. PEERBAIKAN PERDA – PERBUB HASILNYA LUAR BIASA
  • 32. PERDA DAN PERWALI TENTANG PAD SURABAYA PERDA 10/2020 PBB PERKOTAAN, PERDA 4/2011 TTG PAD BEBERAPA CONTOH
  • 33. SIKLUS KINERJA PLAN, DO, CHECK AND ACTION PUSAT UPT SISTEM PERSONEL BEBERAPA CONTOH
  • 34. Pemutihan Pajak Bumi Bangunan Surabaya SURABAYA, DDTCNews – Pemkot Surabaya, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan pembebasan denda pajak bumi dan bangunan (PBB) yang periodenya akan berakhir pada 30 Juni 2022. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya Musdiq Al Suhudi mengatakan periode pemutihan menjadi waktu yang tepat untuk menyelesaikan tunggakan pajak. Menurutnya, wajib pajak perlu segera memanfaatkannya karena program serupa belum tentu terulang. "Kami belum bisa memastikan program ini akan diadakan lagi tahun depan. Sebab ke depannya, kami ingin masyarakat membayar PBB tepat waktu dengan jatuh tempo terakhir pada bulan Juli," katanya, dikutip pada Selasa (7/6/2022).
  • 35. • Data Eksisting objek dan subyek pajak 2021 vs data baru 2022 sampai seberapa jauh kesahihan data dan mena yang ketlisut. Berapa orang yang kesulitan menemui wajib pajak, letak obyek pajak sulit dijangkau. • Intensifikasi dengan kenaikan NJOP 3 tahunan, apa memungkinkan, ini masa Endemi telah tiba. Kapan terakhir dilakukan, bagaimana kenaikan harga tanah di Kecamatan dan daerah elit. • Ekstensifikasi obyek pajak lain dari wilayah wilayah 31 kecamatan dan di kelurahan kelurahan, apakah sdh ada job analysis dan job discribtion bagi karyawan pajak daerah. • Petugas pajak outsourching menggenapi petugas catyat dan tagih serta online system. SDM dan support system ini menentukan hasil. • Untuk BPHTB mengundang 50 Notaris Top di Surabaya untuk komitmen penetapan harga harga jual beli agar tak terlalu jauh dari harga riil • Adakah MFIA pajak, kalau ada seberapapun diajak kerjasama dengan Pemkot. Kerjasama dengan pemain ini bisa saling menguntungkan. Optimalisasi Pajak Bumi Bangunan Surabaya
  • 36. Hitung Kembali titik pemasangan, hargai semua billboard, baliho dan videotron, iklan produk nasional di Gubeng, Genteng, Wonocolo, Tambaksari, Tegalsari, Bubutan dan jalan protokol utama. ribuan sumber pajak, tak boleh dilewatkan. Bagaimana sistem periklanan, cukupkan pegawai Pemkot bersaing maling malingan dengan industri periklanan, apakah mereka para pemasang iklan tetap, iklan bulanan, iklan bulanan, insidental membayar pajak. Membayar ke siapa. WTC, Grand City Mall, HI-Tech Mall dan Mall Tunjungan, kendaraan perhari 30.000, seavy traffic pada lokasi ini bisa mencapai hingga lebih 17000 kendaraan untuk setiap harinya. https://bpkpd.surabaya.go.id/Home/DaftarObjekPajakReklame Serba Serbi Pajak Reklame Surabaya
  • 37. Kalau ada pelanggaran; apa yang dilakukan. Cara tradisional : dikirimi surat, diberi peringatan. Cara baru: diberi sticker “tidak membayar pajak”, penurunan paksa, pendataan kembali, atau bagaimana. Bagaimana personnelnya. Cara tradisional : pakai Satpol PP, cara baru bagaimana. Sewa mahasiswa atau relawan untuk mendata. Cari pemainnya yang memasang beberapa titik secara damai krn sdh kenal orangnya dan tau caranya. Pajak Reklame Surabaya
  • 38. Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Contoh Bojonegoro Thn 2020: ketika ada baliho perusahaan diberi sticker tidak membayar pajak di jalan protokol. Dalam dua hari sticker ini hilang, lalu setelah dicek, ternyata dia sudah membayar tunggakan pajak iklan. Contoh kota Malang Tahun 2019 dan kabupaten Gresik,: ketika ada baliho perusahaan yang tak terdata, diturunkan dan digergaji. Lalu setelah dicek, ternyata dalam beberapa saat datang ke kantor bapenda sudah membayar tunggakan pajak iklan secara rombongan. Malang (ANTARA) - Rendahnya serapan pajak dari sektor penerangan jalan menjadi sorotan DPRD Kota Malang, Jawa Timur. Untuk informasi, dari target sekitar Rp75 miliar pada tahun 2019, penerimaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) hingga pertengahan Oktober ini masih di angka Rp 44,5 Milyar. Artinya, kekurangan yang harus ditutup supaya tutup target di akhir tahun nanti masih cukup besar. Padahal tutup buku 2019 tinggal menyisakan dua bulan saja.
  • 39. • Kuncinya adalah detailing objek dan subyek pajak sampai seberapa jauh kesahihan data dan mena yang ketlisut. Berapa orang yang kesulitan menemui wajib pajak, letak obyek pajak sulit dijangkau. • Intensifikasi dengan mendata kembali , apa memungkinkan, ini masa Endemi telah tiba. Kapan terakhir dilakukan, bagaimana dengan strt up dan café kecil kurang dari 10 juta per bulan. • Pendataan Kembali, restoran warung, café, dari wilayah wilayah 31 kecamatan dan di kelurahan kelurahan, sentra sentra baru yang menjamur di seluruh daerah. • Apakah sdh siap Petugas outsourching menggenapi petugas catat yang diterjunkan di daerah daerah Pajak Restauran- Café, Warung, Depot fenomena Café dengan omset besar
  • 40. 1. DATA TERBARUKAN, SESUAIKAN JENIS DAN BESARAN 2. MELAKUKAN BERSAMA DENGAN CEPAT DAN TEPAT 3. DIDUKUNG OLEH PERSONEL YANG KREDIBLE 4. PASTIKAN SEMUA PERGUB SESUAI PERKEMBANGAN 5. DILAKUKAN OLEH KOORDINATOR YANG TERPERCAYA DAN TIM TERLATIH 6. DIDUKUNG OLEH TEKNOLOGI PERPAJAKAN DAN SISTEM YANG SOLID INOVASI, TEKNOLOGI PERPAJAKAN: PENDATAAN WAJIB PAJAK DAN OBYEK PAJAK
  • 41. “The greatest discovery of all time is that a person can change his future by merely changing his attitude” “Penemuan terbesar sepanjang masa adalah bahwa seseorang bisa mengubah masa depannya hanya dengan mengubah sikapnya” Oprah Winfrey
  • 42. PEMBAHARUAN PERATURAN YANG USANG UNDANG UNDANG CIPTA KERJA PERATURAN WALIKOTA UNIT PELAKSANA TEKNIS SOP PELAKSANAAN LAPANGAN LANGKAH PEMBAHARUAN PERDA USIA DI ATAS 5 TAHUN PERDA USIA LEBIH DARI 10 TAHUN BENAHI POIN PENAMBAHAN PERATURAN WALIKOTA
  • 43. AGUSTUS 2022 DESEMBER 2022 2023 DESEMBER 2023 PAD SEKARANG PAD MENINGKAT 15 % APRIL 2023 PAD MENJADI 22% PENDATAAN, SINGKRONISASI PENAMBAHAN WAJIB PAJAK, SISTEM ONLINE KERJASAMA , PENAMBAHAN OBYEK PAJAK INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI 43
  • 44. BANGUNLAH SUPER TEAM DI KANTOR DINAS, UPT DAN LAPANGAN Cirque du Soleil can teach all teams a few lessons.. 1. Your team must be strong 2. You must have great balance 3. Momentum is key to performance 4. You must be flexible...very flexible. 5. You must practice 6. Support from each other is key 7. Everyone must play their role. 8. What you accomplish may look astonishing to outsiders, but you know it comes from lot’s of hard work. 9. Everyone needs to be in synch. 10. Great teams have a story to share.
  • 45. “Business opportunities are like buses, there’s always another one coming.” – Richard Branson THANK YOU

Editor's Notes

  1. Links: https://www.pexels.com/photo/photo-of-person-holding-pen-3184635/
  2. Links: https://www.pexels.com/photo/photo-of-people-sitting-near-wooden-table-3183188/
  3. Links: https://www.pexels.com/photo/photo-of-people-looking-on-laptop-3182750/
  4. 27
  5. 30
  6. 31