SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
GROWNS
(Get Ready To Own Business)
“URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK GUNA
BERLANGSUNGNYA USAHA”
Oleh :
Mohammad Iqbal Kurniawan
(KAP GIDEON ADI & REKAN)
PENGERTIAN PAJAK
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H :
Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum
(Dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan 1990:5)
Definisi Pajak
• Dipungut berdasarkan undang-undang
• Tidak memberikan imbalan secara langsung
• Dipungut oleh Pemerintah
• Dipergunakan untuk keperluan Negara
DASAR HUKUM
- Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diatur dalam
UU No. 6/1983 dan diperbarui oleh UU No. 16/2000.
- Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) yang diatur dalam UU No. 7/1983 dan
diperbarui oleh UU No. 17/2000.
- Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan yang diatur oleh
UU No. 8/1983 dan diganti menjadi UU No. 18/2000.
- Undang-undang penagihan pajak dan surat paksa yang diatur dalam UU No.
19/1997 dan diganti menjadi UU No. 19/2000.
- Undang-Undang Pengadilan Pajak yang diatur dalam UU N0. 14/2002.
REGULASI PAJAK PERUSAHAAN
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
 Pajak penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap WP OP maupun Badan atas
penghasilan yang diterima selama satu tahun pajak.
 Pada UU 36/2020, membahas segala perubahan terkait UU PPh. Adapun pada peraturan
tersebut disebutkan definisi pajak penghasilan (PPh), subjek pajak, objek pajak, hingga cara
menghitung pajak.
2. Peraturan DJP Nomor PER-05/PJ/2017
 Peraturan ini menerangkan kebijakan-kebijakan dalam melakukan pembayaran pajak secara
elektronik (e-Billing). Transaksi pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan melalui
teller bank, ATM, internet banking, mobile banking, EDC, atau sarana lain.
 Peraturan ini dirilis guna memberikan kepastian hukum atas transaksi elektronik dalam
melakukan pembayaran atau penyetoran pajak.
REGULASI PAJAK PERUSAHAAN
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020
 Pada UU 10/2020, mengatur tentang bea materai. Pada peraturan ini, baik dokumen
konvensional dan dokumen elektronik dikenakan bea materai.
 Kebijakan ini dirilis guna memberikan kepastian hukum dalam pemungutan bea materai
terutama pada dokumen elektronik yang saat ini sudah digunakan secara umum.
4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-09/PJ/2020
 Kebijakan tersebut mengatur bentuk-bentuk, isi hingga tata cara dalam melakukan
pengisian Surat Setoran Pajak (SSP). SSP merupakan dokumen yang berisi informasi
meliputi NPWP, nama wajib pajak, alamat wajib pajak, nomor objek pajak, alamat objek
pajak, kode akun pajak hingga kode jenis setoran.
REGULASI PAJAK PERUSAHAAN
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.10/2016
 Peraturan ini menerangkan mengenai pemungutan PPh 22 terkait pembayaran atas
penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.
 Peraturan ini merupakan perubahan kelima atas PMK 15/2010. Adapun ketentuan yang
diubah mengenai subjek pemungut pajak dan besaran pungutan pajak.
6. Peraturan DJP Nomor PER-01/PJ/2016
 Peraturan tersebut mengatur ketentuan mengenai tata cara penerimaan dan
pengolahan surat pemberitahuan tahunan (SPT). Adapun ketentuan mengenai teknis
penerimaan dan pengolahan SPT dalam kebijakan tersebut.
REGULASI PAJAK PERUSAHAAN
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/ PMK.03/ 2007
 Peraturan tersebut memberikan keterangan dalam menentukan tanggal jatuh
tempo pembayaran dan penyetoran pajak, penentuan tanggal Jatuh tempo
pembayaran dan penyetoran pajak, penentuan tempat pembayaran pajak, dan tata
cara pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak, serta tata cara pengangsuran
hingga penundaan pembayaran pajak pun dibahas dalam peraturan tersebut.
8. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
 Peraturan ini mengatur tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah (PPnBM). Peraturan ini merupakan perubahan ketiga atas
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000.
REGULASI PAJAK PERUSAHAAN
9. Keputusan DJP Nomor KEP-95/PJ/2019
 Peraturan ini membahas mengenai pengecualian dalam pengenaan sanksi berupa
denda atas keterlambatan penyampaian SPT PPh WP OP tahun pajak 2018.
JENIS-JENIS PAJAK :
PAJAK PUSAT (dikelola oleh DITJEN. PAJAK) :
 Pajak Penghasilan
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPn BM)
 Bea Meterai
 Pajak Bumi dan Bangunan
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
JENIS-JENIS PAJAK DAERAH
(UU NO. 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN
RETRIBUSI DAERAH )
 PAJAK PROPINSI :
1. Pajak Kendaraan Bermotor
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
4. Pajak Air Permukaan
5. Pajak Rokok
JENIS-JENIS PAJAK DAERAH
 PAJAK KABUPATEN / KOTA :
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan Jalan
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7. Pajak Parkir
8. Pajak Air Tanah
9. Pajak Sarang Burung Walet
PAJAK DALAM PERUSAHAAN
Pajak dalam
Perusahaan
Transaksi
Kewajiban
Perusahaan
Laporan
Keuangan
Keputusan
Manajemen
Badan
LAPORAN KEUANGAN
Penghasilan
Beban yang dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23)
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
Contoh siklus Pajak Perusahaan :
Memotong
PPh 21
atas gaji
Dipotong
PPh 23 atas
penghasilan jasa
PPN atas
penyerahan
barang/jasa
Meterai
PBB
BPHTB
Pajak Daerah lain
Bea masuk; cukai
Setor
Kas negara
Lapor
KPP
Memotong
PPh 23
atas jasa
Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan kepada
Orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan; jabatan;
Jasa dan kegiatan.
PPh
Pasal 21/26
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubung-
an jasa tertentu dan sumber tertentu dan bersifat Final
PPh
Pasal 4 (2)
Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubung-
an dengan pembelian barang
PPh
Pasal 22
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa ;
hadiah,bunga, sewa , deviden, royalty dan jasa jasa lain
Objek PPh Pasal 23 yg belum dipotong PPh Pasal 21
PPh
Pasal 23/26
Pemungutan atas pajak konsumsi yang dibayar sendiri
Sehubungan penyerahan BKP dan JKP.
PPN &
PPnBM
Pembayaran Materai untuk pemanfaatan dokumen
tertentu
Bea Materai
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
3 M
Menghitung
Pajak yang
terutang
Melapor
Membayar
3M
 Menghitung pajak sesuai tarif dan ketentuan yang berlaku
 Membayar pajak – melalui kantor pos atau bank-bank yang
ditunjuk dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pajak
(SSP)
 Melapor pajak - ke KPP dengan menggunakan formulir Surat
Pemberitahuan SPT (SPT)  SPT Masa dan SPT Tahunan
MEKANISME PEMBAYARAN PAJAK
PPh Pasal 29
1. MEMBAYAR
SENDIRI PAJAK
TERUTANG
PPh Pasal 25
2. MELALUI
PEMOTONGAN
ATAU
PEMUNGUTAN
PIHAK LAIN
PPh Psl. 4 ayat
(2), Psl 15, Psl
21, 22, 23 serta
PPh Pasal 26
MEKANISME PEMBAYARAN PAJAK
3. PEMUNGUTAN
OLEH PIHAK
PENJUAL
PAJAK
PERTAMBAHAN
NILAI
4. PEMBAYARAN
PAJAK PAJAK
LAINNYA
PBB , BPHTB,
BEA MATERAI
MEKANISME PELAPORAN PAJAK
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
SPT TAHUNAN
SPT MASA
Sarana bagi Wajib Pajak
dalam melaporkan dan
mempertanggungjawabkan
penghitungan jumlah pajak
yang sebenarnya terutang
FUNGSI SPT
SEBAGAI SARANA WP UNTUK MENETAPKAN SENDIRI BESARNYA PAJAK YANG TERHUTANG
DENGAN CARA :
 MELAPORKAN DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PENGHITUNGAN JUMLAH PAJAK
YANG SEBENARNYA TERUTANG;
 MELAPORKAN PEMBAYARAN PAJAK YANG TELAH DILAKSANAKAN SENDIRI DALAM
SUATU TAHUN PAJAK/ BAGIAN TAHUN PAJAK ;
 MELAPORKAN PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH PIHAK
LAIN DALAM SUATU TAHUN PAJAK ;
 MELAPORKAN PENGHASILAN YANG MERUPAKAN OBJEK PAJAK DAN ATAU BUKAN
OBJEK PAJAK;
 MELAPORKAN HARTA DAN KEWAJIBAN.
Hambatan dalam Pembayaran Pajak
Perusahaan
 Pengajaran pajak tidak diintegrasikan dengan pengetahun akuntansi yang
lain  menghafal regulasi, tidak memahami signifikansi, membosankan,
tidak penting, dan kurang menarik.
 Pengajaran akuntansi tidak mengkaitkan dengan aspek perpajakan 
transaksi tidak dilihat secara integratif dengan pajaknya:
 Penjualan / pembelian dengan mengabaikan PPN atau PPnBM
 Pembayaran gaji, sewa mengabaikan pajak yang dipotong
 Penerimaan pendapatan tidak memperhatikan pajak yang telah dipotong
pihak lain
Hambatan dalam Pembayaran Pajak
Perusahaan
 Kurangnya sosialisasi dari Pemerintah kepada Masyarakat sebagai Wajib
Pajak mengenai pentingnya membayar pajak, manfaat membayar pajak,
dan sanksi yang akan diterima apabila Wajib Pajak melalaikan
kewajibannya.
 Kesadaran pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah.
Dimana Wajib Pajak belum memahami tentang pentingnya membayar
pajak tersebut, belum mengetahui bagaimana prosedur pendaftaran,
menghitung dan melaporkan sendiri Obyek Pajak yang dikuasai, dimiliki
dan dimanfaatkannya.
Hambatan dalam Pembayaran Pajak
Perusahaan
 Tingkat ekonomi sebagian Wajib Pajak yang sangat rendah. Dimana Wajib
Pajak masih lebih memprioritaskan biaya yang sifatnya mendasar, seperti:
Biaya sekolah, biaya kesehatan dan sebagainya, dari pada membayar
pajak.
 Database Pemerintah yang masih rendah. Padahal database sangat
menentukan untuk menguji kebenaran pembayaran pajak. Wajib Pajak
dapat memberikan informasi dan melaporkan yang tidak sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya. Database yang lengkap dan akurat berpengaruh
terhadap efektivitas pelaksanaan penegakan hukum dan juga kepatuhan
wajib pajak. Selanjutnya kepatuhan wajib pajak berpengaruh pada
penerimaan pajak.
Hambatan dalam Pembayaran Pajak
Perusahaan
 Lemahnya penegakan hukum (law enforcement).
 Adanya perlawanan terhadap Pajak. Perlawanan pajak dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Perlawanan Pasif. Perlawanan pajak secara pasif ini berkaitan erat
dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat,lebih dikarenakan oleh
kebiasan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Misalnya:
kebiasaan masyarakat desa yang menyimpan uang di rumah atau
dibelikan emas bukanlah mereka menghindari Pajak Penghasilan dari
bunga tetapi karena belum terbiasa dengan perbankan.
Hambatan dalam Pembayaran Pajak
Perusahaan
2. Perlawanan Aktif. Perlawanan pajak secara aktif ini merupakan
serangkaian usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk tidak membayar
pajak atau mengurangi jumlah pajak yang seharusnya dibayar. Perlawanan
secara aktif dapat dibagi menjadi dua, adalah sebagai berikut :
a) Penghindaran Pajak. Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah suatu
usaha pengurangan secara legal yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan ketentuan-ketentuan di bidang perpajakan secara
optimal seperti, pengecualian dan pemotongan-pemotongan yang
diperkanankan maupun manfaat hal-hal yang belum diatur dan
kelemahan-kelemahan yang ada dalam peraturan perpajakan yang
berlaku.
Hambatan dalam Pembayaran Pajak
Perusahaan
b) Penggelapan Pajak. Penggelapan pajak (tax evasion) adalah merupakan
pengurangan pajak yang dilakukan dengan melanggar peraturan
perpajakan seperti memberi data-data palsu atau menyembunyikan data.
Dengan demikian, penggelapan pajak dapat dikenakan sanksi pidana.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to OPTIMASI STRATEGI PAJAK

TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN Fazaekaputra
 
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan IndonesiaBudi Septiawan
 
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptxPMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptxmaleekalee1
 
Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfkib-consulting
 
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxSlide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxHadiPrasetyo13
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupenokindy
 
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxPPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxDonnyEmanuel
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptLutfiAtmansyah
 
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniOverview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniRiki Ardoni
 
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanBab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanPet-pet
 
pajak.pptx
pajak.pptxpajak.pptx
pajak.pptxaliana42
 
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)AhmadFikriNoor
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptxAhmadGozali32
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptxselametuntung
 
Prakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakPrakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakardi7835
 
Daftar aturan pajak terbaru
Daftar aturan pajak terbaruDaftar aturan pajak terbaru
Daftar aturan pajak terbaruArif Mulyono
 

Similar to OPTIMASI STRATEGI PAJAK (20)

TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
 
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
 
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptxPMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdf
 
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxSlide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kup
 
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxPPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
 
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniOverview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
 
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanBab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
 
pajak.pptx
pajak.pptxpajak.pptx
pajak.pptx
 
PajakYogya (5).pptx
PajakYogya (5).pptxPajakYogya (5).pptx
PajakYogya (5).pptx
 
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
 
Prakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakPrakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajak
 
Daftar aturan pajak terbaru
Daftar aturan pajak terbaruDaftar aturan pajak terbaru
Daftar aturan pajak terbaru
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
 

Recently uploaded

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (16)

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

OPTIMASI STRATEGI PAJAK

  • 1. GROWNS (Get Ready To Own Business) “URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK GUNA BERLANGSUNGNYA USAHA” Oleh : Mohammad Iqbal Kurniawan (KAP GIDEON ADI & REKAN)
  • 2. PENGERTIAN PAJAK Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H : Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan 1990:5) Definisi Pajak • Dipungut berdasarkan undang-undang • Tidak memberikan imbalan secara langsung • Dipungut oleh Pemerintah • Dipergunakan untuk keperluan Negara
  • 3. DASAR HUKUM - Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diatur dalam UU No. 6/1983 dan diperbarui oleh UU No. 16/2000. - Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) yang diatur dalam UU No. 7/1983 dan diperbarui oleh UU No. 17/2000. - Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan yang diatur oleh UU No. 8/1983 dan diganti menjadi UU No. 18/2000. - Undang-undang penagihan pajak dan surat paksa yang diatur dalam UU No. 19/1997 dan diganti menjadi UU No. 19/2000. - Undang-Undang Pengadilan Pajak yang diatur dalam UU N0. 14/2002.
  • 4. REGULASI PAJAK PERUSAHAAN 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan  Pajak penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap WP OP maupun Badan atas penghasilan yang diterima selama satu tahun pajak.  Pada UU 36/2020, membahas segala perubahan terkait UU PPh. Adapun pada peraturan tersebut disebutkan definisi pajak penghasilan (PPh), subjek pajak, objek pajak, hingga cara menghitung pajak. 2. Peraturan DJP Nomor PER-05/PJ/2017  Peraturan ini menerangkan kebijakan-kebijakan dalam melakukan pembayaran pajak secara elektronik (e-Billing). Transaksi pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan melalui teller bank, ATM, internet banking, mobile banking, EDC, atau sarana lain.  Peraturan ini dirilis guna memberikan kepastian hukum atas transaksi elektronik dalam melakukan pembayaran atau penyetoran pajak.
  • 5. REGULASI PAJAK PERUSAHAAN 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020  Pada UU 10/2020, mengatur tentang bea materai. Pada peraturan ini, baik dokumen konvensional dan dokumen elektronik dikenakan bea materai.  Kebijakan ini dirilis guna memberikan kepastian hukum dalam pemungutan bea materai terutama pada dokumen elektronik yang saat ini sudah digunakan secara umum. 4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-09/PJ/2020  Kebijakan tersebut mengatur bentuk-bentuk, isi hingga tata cara dalam melakukan pengisian Surat Setoran Pajak (SSP). SSP merupakan dokumen yang berisi informasi meliputi NPWP, nama wajib pajak, alamat wajib pajak, nomor objek pajak, alamat objek pajak, kode akun pajak hingga kode jenis setoran.
  • 6. REGULASI PAJAK PERUSAHAAN 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.10/2016  Peraturan ini menerangkan mengenai pemungutan PPh 22 terkait pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.  Peraturan ini merupakan perubahan kelima atas PMK 15/2010. Adapun ketentuan yang diubah mengenai subjek pemungut pajak dan besaran pungutan pajak. 6. Peraturan DJP Nomor PER-01/PJ/2016  Peraturan tersebut mengatur ketentuan mengenai tata cara penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan tahunan (SPT). Adapun ketentuan mengenai teknis penerimaan dan pengolahan SPT dalam kebijakan tersebut.
  • 7. REGULASI PAJAK PERUSAHAAN 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/ PMK.03/ 2007  Peraturan tersebut memberikan keterangan dalam menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak, penentuan tanggal Jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak, penentuan tempat pembayaran pajak, dan tata cara pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak, serta tata cara pengangsuran hingga penundaan pembayaran pajak pun dibahas dalam peraturan tersebut. 8. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009  Peraturan ini mengatur tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Peraturan ini merupakan perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000.
  • 8. REGULASI PAJAK PERUSAHAAN 9. Keputusan DJP Nomor KEP-95/PJ/2019  Peraturan ini membahas mengenai pengecualian dalam pengenaan sanksi berupa denda atas keterlambatan penyampaian SPT PPh WP OP tahun pajak 2018.
  • 9. JENIS-JENIS PAJAK : PAJAK PUSAT (dikelola oleh DITJEN. PAJAK) :  Pajak Penghasilan  Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)  Bea Meterai  Pajak Bumi dan Bangunan  Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
  • 10. JENIS-JENIS PAJAK DAERAH (UU NO. 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH )  PAJAK PROPINSI : 1. Pajak Kendaraan Bermotor 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 4. Pajak Air Permukaan 5. Pajak Rokok
  • 11. JENIS-JENIS PAJAK DAERAH  PAJAK KABUPATEN / KOTA : 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame 5. Pajak Penerangan Jalan 6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7. Pajak Parkir 8. Pajak Air Tanah 9. Pajak Sarang Burung Walet
  • 12. PAJAK DALAM PERUSAHAAN Pajak dalam Perusahaan Transaksi Kewajiban Perusahaan Laporan Keuangan Keputusan Manajemen
  • 13. Badan LAPORAN KEUANGAN Penghasilan Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak X tarif pajak Pajak terutang 1thn fiskal Kredit pajak • Angsuran pajak (PPh25) • Dipotong pihak lain (22,23) Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Contoh siklus Pajak Perusahaan : Memotong PPh 21 atas gaji Dipotong PPh 23 atas penghasilan jasa PPN atas penyerahan barang/jasa Meterai PBB BPHTB Pajak Daerah lain Bea masuk; cukai Setor Kas negara Lapor KPP Memotong PPh 23 atas jasa
  • 14. Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan kepada Orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan; jabatan; Jasa dan kegiatan. PPh Pasal 21/26 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubung- an jasa tertentu dan sumber tertentu dan bersifat Final PPh Pasal 4 (2) Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubung- an dengan pembelian barang PPh Pasal 22 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa ; hadiah,bunga, sewa , deviden, royalty dan jasa jasa lain Objek PPh Pasal 23 yg belum dipotong PPh Pasal 21 PPh Pasal 23/26 Pemungutan atas pajak konsumsi yang dibayar sendiri Sehubungan penyerahan BKP dan JKP. PPN & PPnBM Pembayaran Materai untuk pemanfaatan dokumen tertentu Bea Materai
  • 15. KEWAJIBAN WAJIB PAJAK 3 M Menghitung Pajak yang terutang Melapor Membayar
  • 16. 3M  Menghitung pajak sesuai tarif dan ketentuan yang berlaku  Membayar pajak – melalui kantor pos atau bank-bank yang ditunjuk dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pajak (SSP)  Melapor pajak - ke KPP dengan menggunakan formulir Surat Pemberitahuan SPT (SPT)  SPT Masa dan SPT Tahunan
  • 17. MEKANISME PEMBAYARAN PAJAK PPh Pasal 29 1. MEMBAYAR SENDIRI PAJAK TERUTANG PPh Pasal 25 2. MELALUI PEMOTONGAN ATAU PEMUNGUTAN PIHAK LAIN PPh Psl. 4 ayat (2), Psl 15, Psl 21, 22, 23 serta PPh Pasal 26
  • 18. MEKANISME PEMBAYARAN PAJAK 3. PEMUNGUTAN OLEH PIHAK PENJUAL PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 4. PEMBAYARAN PAJAK PAJAK LAINNYA PBB , BPHTB, BEA MATERAI
  • 19. MEKANISME PELAPORAN PAJAK SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) SPT TAHUNAN SPT MASA Sarana bagi Wajib Pajak dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang
  • 20. FUNGSI SPT SEBAGAI SARANA WP UNTUK MENETAPKAN SENDIRI BESARNYA PAJAK YANG TERHUTANG DENGAN CARA :  MELAPORKAN DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PENGHITUNGAN JUMLAH PAJAK YANG SEBENARNYA TERUTANG;  MELAPORKAN PEMBAYARAN PAJAK YANG TELAH DILAKSANAKAN SENDIRI DALAM SUATU TAHUN PAJAK/ BAGIAN TAHUN PAJAK ;  MELAPORKAN PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH PIHAK LAIN DALAM SUATU TAHUN PAJAK ;  MELAPORKAN PENGHASILAN YANG MERUPAKAN OBJEK PAJAK DAN ATAU BUKAN OBJEK PAJAK;  MELAPORKAN HARTA DAN KEWAJIBAN.
  • 21. Hambatan dalam Pembayaran Pajak Perusahaan  Pengajaran pajak tidak diintegrasikan dengan pengetahun akuntansi yang lain  menghafal regulasi, tidak memahami signifikansi, membosankan, tidak penting, dan kurang menarik.  Pengajaran akuntansi tidak mengkaitkan dengan aspek perpajakan  transaksi tidak dilihat secara integratif dengan pajaknya:  Penjualan / pembelian dengan mengabaikan PPN atau PPnBM  Pembayaran gaji, sewa mengabaikan pajak yang dipotong  Penerimaan pendapatan tidak memperhatikan pajak yang telah dipotong pihak lain
  • 22. Hambatan dalam Pembayaran Pajak Perusahaan  Kurangnya sosialisasi dari Pemerintah kepada Masyarakat sebagai Wajib Pajak mengenai pentingnya membayar pajak, manfaat membayar pajak, dan sanksi yang akan diterima apabila Wajib Pajak melalaikan kewajibannya.  Kesadaran pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah. Dimana Wajib Pajak belum memahami tentang pentingnya membayar pajak tersebut, belum mengetahui bagaimana prosedur pendaftaran, menghitung dan melaporkan sendiri Obyek Pajak yang dikuasai, dimiliki dan dimanfaatkannya.
  • 23. Hambatan dalam Pembayaran Pajak Perusahaan  Tingkat ekonomi sebagian Wajib Pajak yang sangat rendah. Dimana Wajib Pajak masih lebih memprioritaskan biaya yang sifatnya mendasar, seperti: Biaya sekolah, biaya kesehatan dan sebagainya, dari pada membayar pajak.  Database Pemerintah yang masih rendah. Padahal database sangat menentukan untuk menguji kebenaran pembayaran pajak. Wajib Pajak dapat memberikan informasi dan melaporkan yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Database yang lengkap dan akurat berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan penegakan hukum dan juga kepatuhan wajib pajak. Selanjutnya kepatuhan wajib pajak berpengaruh pada penerimaan pajak.
  • 24. Hambatan dalam Pembayaran Pajak Perusahaan  Lemahnya penegakan hukum (law enforcement).  Adanya perlawanan terhadap Pajak. Perlawanan pajak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut : 1. Perlawanan Pasif. Perlawanan pajak secara pasif ini berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat,lebih dikarenakan oleh kebiasan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Misalnya: kebiasaan masyarakat desa yang menyimpan uang di rumah atau dibelikan emas bukanlah mereka menghindari Pajak Penghasilan dari bunga tetapi karena belum terbiasa dengan perbankan.
  • 25. Hambatan dalam Pembayaran Pajak Perusahaan 2. Perlawanan Aktif. Perlawanan pajak secara aktif ini merupakan serangkaian usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk tidak membayar pajak atau mengurangi jumlah pajak yang seharusnya dibayar. Perlawanan secara aktif dapat dibagi menjadi dua, adalah sebagai berikut : a) Penghindaran Pajak. Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah suatu usaha pengurangan secara legal yang dilakukan dengan cara memanfaatkan ketentuan-ketentuan di bidang perpajakan secara optimal seperti, pengecualian dan pemotongan-pemotongan yang diperkanankan maupun manfaat hal-hal yang belum diatur dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
  • 26. Hambatan dalam Pembayaran Pajak Perusahaan b) Penggelapan Pajak. Penggelapan pajak (tax evasion) adalah merupakan pengurangan pajak yang dilakukan dengan melanggar peraturan perpajakan seperti memberi data-data palsu atau menyembunyikan data. Dengan demikian, penggelapan pajak dapat dikenakan sanksi pidana.