SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Peluang Kejadian Majemuk
Dua Kejadian Saling Lepas
2
Kejadian saling lepas, 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 0 ,
sehingga
𝑃 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑃 𝐴 + 𝑃 𝐵
S
A B
Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang pada S dan berlaku 𝐴 ∩ 𝐵 = 0
Maka A dan B dikatakan sebagai dua kejadian yang saling lepas
Dua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi secara bersamaan.
Dua Kejadian Saling Komplementer
3
A
s
A’
bila A ⊆ S maka AC atau A′ adalah
himpunan S yang bukan anggota A
Sehingga
A ∩ 𝐴′
= 0 A ∪ 𝐴′
= 𝑆
𝑛 𝐴′ = 𝑛 𝑠 − 𝑛 𝐴
𝑃 𝐴′ = 1 − 𝑃(𝐴)
Dua Kejadian Saling Bebas
4
Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S
dikatakan saling bebas jika
kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya
Rumus ∶
P A ∩ 𝐵 = 𝑃 𝐴 . 𝑃(𝐵)
Probabilitas Bersyarat
5
Kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B lebih dulu terjadi,
dikatakan kejadian A bersyarat B dan dituliskan sebagai 𝑨
𝑩
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔
𝑷 𝑨
𝑩 =
𝑷 (𝑨 ∩ 𝑩)
𝑷 (𝑩)
Probabilitas kejadian A bila kejadian B telah terjadi disebut
probabilitas bersyarat 𝑷 𝑨
𝑩
𝑷 𝑩 > 𝟎
Probabilitas Bersyarat
untuk Kejadian Saling Bebas
6
Bila A dan B dua kejadian dalam ruang sampel S
yang saling bebas dengan P A = 0 dan P B = 0 maka berlaku ∶
𝑷 𝑨
𝑩 =
𝑷 (𝑨 ∩ 𝑩)
𝑷 (𝑩)
𝑷 𝑨
𝑩 = 𝑷(𝑨) 𝑷 𝑩
𝑨 = 𝑷(𝑩)
𝑷 𝑨 ∩ 𝑩 = 𝑷 𝑨
𝑩 × 𝑷 (𝑩)
𝑷 𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑷 𝑨
𝑩 ∩ 𝑪 × 𝑷 (𝑩
𝑪) × 𝑷(𝑪)
Rumus Bayes
7
𝐴1, 𝐴2, 𝐴3 adalah 3 kejadian saling lepas.
Maka kejadian B dapat ditentukan ∶
s
B
𝐴1 𝐴2 𝐴3
𝑩 = 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 ∪ 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 ∪ 𝑩 ∩ 𝑨𝟑
𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 ∪ 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 ∪ 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑
𝑷 𝑩 = 𝑷
𝑩
𝑨𝟏
. 𝑷 𝑨𝟏 + 𝑷
𝑩
𝑨𝟐
. 𝑷 𝑨𝟐 + 𝑷
𝑩
𝑨𝟑
. 𝑷 𝑨𝟑
𝑖=1
3
𝑃
𝐵
𝐴𝑖
. 𝑃 𝐴𝑖
Rumus Bayes
8
Probabilitas kejadian bersyarat ∶
𝑷
𝑨𝟏
𝑩
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏
𝑷(𝑩)
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 . 𝑷(𝑨𝟏)
𝑷
𝑩
𝑨𝒊
. 𝑷 𝑨𝒊
𝑷
𝑨𝟐
𝑩
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐
𝑷(𝑩)
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 . 𝑷(𝑨𝟐)
𝑷
𝑩
𝑨𝒊
. 𝑷 𝑨𝒊
𝑷
𝑨𝟑
𝑩
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑
𝑷(𝑩)
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑 . 𝑷(𝑨𝟑)
𝑷
𝑩
𝑨𝒊
. 𝑷 𝑨𝒊
Rumus Bayes
9
Secara umum, bila 𝐴1, 𝐴2, … . . 𝐴𝑛 adalah kejadian saling lepas
dalam ruang sampel S. Dan B adalah kejadian lain yang
sembarang dalam S, maka probabilitas kejadian bersyarat
𝑨𝟏
𝑩
adalah :
𝑷
𝑨𝟏
𝑩
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏
𝑷(𝑩)
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 . 𝑷(𝑨𝟏)
𝑷
𝑩
𝑨𝒊
. 𝑷 𝑨𝒊
10
Kasus 1
Pada pelemparan dua buah dadu,
tentukan probabilitas munculnya muka
dua dadu dengan jumlah 7 dan 11 !
11
A : kejadian munculnya jumlah 7
B : kejadian munculnya jumlah 11
Tentukan ruang sampelnya
terlebih dahulu !
1 2 3 4 5 6
1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6
2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6
3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6
5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6
Maka,
A = 6
B = 2
𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 0
yang berarti A dan B
saling lepas
𝑃 𝐴 =
6
36
𝑃 𝐵 =
2
36
𝑃 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑃 𝐴 + 𝑃 𝐵 =
6
36
+
2
36
=
𝟖
𝟑𝟔
12
Kasus 2
Sebuah berisi 8 bola merah, 7 bola putih, dan 5 bola
biru. Jika diambil 1 bola secara acak, tentukan
probabilitas terpilihnya :
a. Bukan bola merah
b. Merah atau putih
13
𝑃 𝑀 =
8
20
=
2
5
𝑃 𝑃 =
7
20
𝑃 𝐵 =
5
20
=
1
4
𝑃 𝑀′ = 1 − 𝑃 𝑀
𝑃 𝑀′ = 1 −
8
20
𝑃 𝑀′ =
12
20
𝑃 𝑀 ∪ 𝑃 = 𝑃 𝑀 + 𝑃(𝑃)
𝑃 𝑀 ∪ 𝑃 =
8
20
+
7
20
𝑃 𝑀 ∪ 𝑃 =
15
20
=
2
4
14
Kasus 3
Pada pelemparan dua buah dadu , apakah kejadian
munculnya muka 𝑥 ≤ 3 dadu I dan kejadian munculnya
muka 𝑥 ≥ 5 dadu II saling bebas ?
15
A : kejadian munculnya muka 𝑥 ≤ 3 dadu I
B : kejadian munculnya muka 𝑥 ≥ 5 dadu II
Tentukan ruang sampelnya
terlebih dahulu !
𝐴
𝐵
1 2 3 4 5 6
1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6
2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6
3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6
5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6
Maka,
A = 18
B = 12
𝐴 ∩ 𝐵 = 6
𝑃 𝐴 =
18
36
=
1
2
𝑃 𝐵 =
12
36
=
1
3
• 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝑃 𝐴 × 𝑃 𝐵 =
1
2
+
1
3
=
𝟏
𝟔
• 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 =
6
36
=
𝟏
𝟔
Maka dapat dikatakan
A dan B saling bebas
16
Kasus 4
Diberikan populasi sarjana di suatu kota yang dibagi menurut jenis
kelamin dan status pekerjaan sebagai berikut :
Bekerja Menganggur Jumlah
Laki-laki 460 40 500
Perempuan 140 260 400
Jumlah 600 300 900
Akan diambil seorang dari mereka untuk ditugaskan melakukan promosi
barang. Ternyata yang terpilih adalah dalam status bekerja. Berapa
probabilitasnya bahwa dia :
a. Laki-Laki b. Perempuan
17
A : kejadian terpilihnya sarjana yang telah bekerja
B : kejadian dia laki-laki
𝑛 𝐴 ∩ 𝐵 = 460
𝑃 𝐴/𝐵 =
𝑃 𝐴 ∩ 𝐵
𝑃 𝐴
=
460
600
=
𝟐𝟑
𝟑𝟎
𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 =
460
900
𝑛 𝐴 = 600 𝑃 𝐴 =
600
900
a.
18
A : kejadian terpilihnya sarjana yang telah bekerja
C : kejadian dia perempuan
𝑛 𝐴 ∩ 𝐶 = 140
𝑃 𝐴/𝐶 =
𝑃 𝐴 ∩ 𝐶
𝑃 𝐴
=
140
600
𝑃 𝐴 ∩ 𝐶 =
140
900
𝑛 𝐴 = 600 𝑃 𝐴 =
600
900
b.
19
Kasus 5
Kita mengambil 3 kartu (diambil 3 kali) pada kartu bridge
yang lengkap. Setiap mengambil kartu, kartu yang terpilih
tidak dikembalikan pada kelompok kartu tersebut. Hal ini
dikatakan pengambilan kartu tanpa pengembalian.
Tentukanlah probabilitas untuk memperoleh 3 kartu As !
20
𝑺 : kumpulan kartu dimana 𝑛(𝑆) = 52
𝑨 : Terpilih kartu As pada pengambilan pertama
𝑩/𝑨 : terpilih kartu As pada pengambilan kedua dengan syarat pada
pengambilan pertama terpilih kartu As
𝑪/𝑨 ∩ 𝑩: terpilih kartu As pada pengambilan ketiga dengan syarat
pengambilan pertama dan kedua terpilih kartu As
21
• Pengambilan 1 : 𝑛 𝐴 = 4 𝑑𝑎𝑛 𝑛(𝑆) = 52
• Pengambilan 2 : 𝑛 𝐵
𝐴 = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑛(𝑆) = 51
• Pengambilan 3 : 𝑛 𝐶
𝐴∩𝐵 = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑛(𝑆) = 50
Maka :
𝑷 𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑷 𝐶
𝐴 ∩ 𝐵 × 𝑷 (𝐵
𝐴) × 𝑷(𝑨)
𝑷 𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪 =
𝟐
𝟓𝟎
∙
𝟑
𝟓𝟏
∙
𝟒
𝟓𝟐
=
𝟏
𝟓𝟐𝟓𝟐
22
Kasus 6
Ada 3 kotak yang masing-masing berisi 2 bola. Kotak I berisi
2 bola merah, kotak II berisi 1 bola putih, dan kotak III berisi
2 bola putih.
Dengan mata tertutup anda diminta mengambil 1 kotak
secara acak dan kemudian mengambil 1 bola secara acak
dari kotak yang terambil tersebut. Anda diberitahu bahwa
bola yang terambil ternyata berwarna merah. Berapakah
peluangnya bola tersebut terambil dari kotak I, II, dan III ?
23
𝑨𝟏 : kejadian terambilnya kotak I
𝑨𝟐 : kejadian terambilnya kotak II
𝑨𝟑: kejadian terambilnya kotak III
𝑩 : kejadian terambilnya bola merah
Ditanyakan : 𝑷
𝑨𝟏
𝑩
= ⋯ ?
𝑷
𝑨𝟐
𝑩
= ⋯ ?
𝑷
𝑨𝟑
𝑩
= ⋯ ?
Karena diambil secara acak maka : 𝑷 𝑨𝟏 = 𝑷 𝑨𝟐 = 𝑷 𝑨𝟑 =
𝟏
𝟑
Probabilitas terambilnya bola merah di kotak I : 𝑷
𝑩
𝑨𝟏
= 𝟏
Probabilitas terambilnya bola merah di kotak II : 𝑷
𝑩
𝑨𝟐
=
𝟏
𝟐
Probabilitas terambilnya bola merah di kotak III : 𝑷
𝑩
𝑨𝟑
= 𝟎
24
𝑷 𝑩 = 𝑷
𝑩
𝑨𝟏
. 𝑷 𝑨𝟏 + 𝑷
𝑩
𝑨𝟐
. 𝑷 𝑨𝟐 + 𝑷
𝑩
𝑨𝟑
. 𝑷 𝑨𝟑
𝑷 𝑩 = 𝟏 ×
𝟏
𝟑
+
𝟏
𝟐
×
𝟏
𝟑
+ 𝟎 ×
𝟏
𝟑
𝑷 𝑩 =
𝟏
𝟐
25
𝑷
𝑨𝟏
𝑩
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏
𝑷(𝑩)
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 . 𝑷(𝑨𝟏)
𝑷(𝑩)
=
𝟏
𝟏
𝟑
𝟏
𝟐
=
𝟐
𝟑
𝑷
𝑨𝟐
𝑩
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐
𝑷(𝑩)
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 . 𝑷(𝑨𝟐)
𝑷(𝑩)
=
𝟏
𝟐
𝟏
𝟑
𝟏
𝟐
=
𝟏
𝟑
𝑷
𝑨𝟑
𝑩
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑
𝑷(𝑩)
=
𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑 . 𝑷(𝑨𝟑)
𝑷(𝑩)
=
𝟎
𝟏
𝟑
𝟏
𝟐
= 𝟎
Sekian
Terima Kasih
^^

More Related Content

Similar to 3. Kejadian Majemuk.pptx

Peubah Acak.pdf materi pak ikhsan mata kuliah statistika
Peubah Acak.pdf materi pak ikhsan mata kuliah statistikaPeubah Acak.pdf materi pak ikhsan mata kuliah statistika
Peubah Acak.pdf materi pak ikhsan mata kuliah statistika
3334230074
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
KholidYusuf4
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
Fransiska Puteri
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Lukman
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Lukman
 

Similar to 3. Kejadian Majemuk.pptx (20)

Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
 
Putrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluangPutrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluang
 
Peubah Acak.pdf materi pak ikhsan mata kuliah statistika
Peubah Acak.pdf materi pak ikhsan mata kuliah statistikaPeubah Acak.pdf materi pak ikhsan mata kuliah statistika
Peubah Acak.pdf materi pak ikhsan mata kuliah statistika
 
Kaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluangKaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluang
 
12. peluang
12. peluang12. peluang
12. peluang
 
Meila peluang Soal Games.pptx
Meila peluang Soal Games.pptxMeila peluang Soal Games.pptx
Meila peluang Soal Games.pptx
 
Peluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptxPeluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptx
 
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Peluang1
Peluang1Peluang1
Peluang1
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Distribusi Peluang Binomial.pptx
Distribusi Peluang Binomial.pptxDistribusi Peluang Binomial.pptx
Distribusi Peluang Binomial.pptx
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

3. Kejadian Majemuk.pptx

  • 2. Dua Kejadian Saling Lepas 2 Kejadian saling lepas, 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 0 , sehingga 𝑃 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑃 𝐴 + 𝑃 𝐵 S A B Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang pada S dan berlaku 𝐴 ∩ 𝐵 = 0 Maka A dan B dikatakan sebagai dua kejadian yang saling lepas Dua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi secara bersamaan.
  • 3. Dua Kejadian Saling Komplementer 3 A s A’ bila A ⊆ S maka AC atau A′ adalah himpunan S yang bukan anggota A Sehingga A ∩ 𝐴′ = 0 A ∪ 𝐴′ = 𝑆 𝑛 𝐴′ = 𝑛 𝑠 − 𝑛 𝐴 𝑃 𝐴′ = 1 − 𝑃(𝐴)
  • 4. Dua Kejadian Saling Bebas 4 Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya Rumus ∶ P A ∩ 𝐵 = 𝑃 𝐴 . 𝑃(𝐵)
  • 5. Probabilitas Bersyarat 5 Kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B lebih dulu terjadi, dikatakan kejadian A bersyarat B dan dituliskan sebagai 𝑨 𝑩 𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝑷 𝑨 𝑩 = 𝑷 (𝑨 ∩ 𝑩) 𝑷 (𝑩) Probabilitas kejadian A bila kejadian B telah terjadi disebut probabilitas bersyarat 𝑷 𝑨 𝑩 𝑷 𝑩 > 𝟎
  • 6. Probabilitas Bersyarat untuk Kejadian Saling Bebas 6 Bila A dan B dua kejadian dalam ruang sampel S yang saling bebas dengan P A = 0 dan P B = 0 maka berlaku ∶ 𝑷 𝑨 𝑩 = 𝑷 (𝑨 ∩ 𝑩) 𝑷 (𝑩) 𝑷 𝑨 𝑩 = 𝑷(𝑨) 𝑷 𝑩 𝑨 = 𝑷(𝑩) 𝑷 𝑨 ∩ 𝑩 = 𝑷 𝑨 𝑩 × 𝑷 (𝑩) 𝑷 𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑷 𝑨 𝑩 ∩ 𝑪 × 𝑷 (𝑩 𝑪) × 𝑷(𝑪)
  • 7. Rumus Bayes 7 𝐴1, 𝐴2, 𝐴3 adalah 3 kejadian saling lepas. Maka kejadian B dapat ditentukan ∶ s B 𝐴1 𝐴2 𝐴3 𝑩 = 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 ∪ 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 ∪ 𝑩 ∩ 𝑨𝟑 𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 ∪ 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 ∪ 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑 𝑷 𝑩 = 𝑷 𝑩 𝑨𝟏 . 𝑷 𝑨𝟏 + 𝑷 𝑩 𝑨𝟐 . 𝑷 𝑨𝟐 + 𝑷 𝑩 𝑨𝟑 . 𝑷 𝑨𝟑 𝑖=1 3 𝑃 𝐵 𝐴𝑖 . 𝑃 𝐴𝑖
  • 8. Rumus Bayes 8 Probabilitas kejadian bersyarat ∶ 𝑷 𝑨𝟏 𝑩 = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 . 𝑷(𝑨𝟏) 𝑷 𝑩 𝑨𝒊 . 𝑷 𝑨𝒊 𝑷 𝑨𝟐 𝑩 = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 . 𝑷(𝑨𝟐) 𝑷 𝑩 𝑨𝒊 . 𝑷 𝑨𝒊 𝑷 𝑨𝟑 𝑩 = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑 𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑 . 𝑷(𝑨𝟑) 𝑷 𝑩 𝑨𝒊 . 𝑷 𝑨𝒊
  • 9. Rumus Bayes 9 Secara umum, bila 𝐴1, 𝐴2, … . . 𝐴𝑛 adalah kejadian saling lepas dalam ruang sampel S. Dan B adalah kejadian lain yang sembarang dalam S, maka probabilitas kejadian bersyarat 𝑨𝟏 𝑩 adalah : 𝑷 𝑨𝟏 𝑩 = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 . 𝑷(𝑨𝟏) 𝑷 𝑩 𝑨𝒊 . 𝑷 𝑨𝒊
  • 10. 10 Kasus 1 Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya muka dua dadu dengan jumlah 7 dan 11 !
  • 11. 11 A : kejadian munculnya jumlah 7 B : kejadian munculnya jumlah 11 Tentukan ruang sampelnya terlebih dahulu ! 1 2 3 4 5 6 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 Maka, A = 6 B = 2 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 0 yang berarti A dan B saling lepas 𝑃 𝐴 = 6 36 𝑃 𝐵 = 2 36 𝑃 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑃 𝐴 + 𝑃 𝐵 = 6 36 + 2 36 = 𝟖 𝟑𝟔
  • 12. 12 Kasus 2 Sebuah berisi 8 bola merah, 7 bola putih, dan 5 bola biru. Jika diambil 1 bola secara acak, tentukan probabilitas terpilihnya : a. Bukan bola merah b. Merah atau putih
  • 13. 13 𝑃 𝑀 = 8 20 = 2 5 𝑃 𝑃 = 7 20 𝑃 𝐵 = 5 20 = 1 4 𝑃 𝑀′ = 1 − 𝑃 𝑀 𝑃 𝑀′ = 1 − 8 20 𝑃 𝑀′ = 12 20 𝑃 𝑀 ∪ 𝑃 = 𝑃 𝑀 + 𝑃(𝑃) 𝑃 𝑀 ∪ 𝑃 = 8 20 + 7 20 𝑃 𝑀 ∪ 𝑃 = 15 20 = 2 4
  • 14. 14 Kasus 3 Pada pelemparan dua buah dadu , apakah kejadian munculnya muka 𝑥 ≤ 3 dadu I dan kejadian munculnya muka 𝑥 ≥ 5 dadu II saling bebas ?
  • 15. 15 A : kejadian munculnya muka 𝑥 ≤ 3 dadu I B : kejadian munculnya muka 𝑥 ≥ 5 dadu II Tentukan ruang sampelnya terlebih dahulu ! 𝐴 𝐵 1 2 3 4 5 6 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 Maka, A = 18 B = 12 𝐴 ∩ 𝐵 = 6 𝑃 𝐴 = 18 36 = 1 2 𝑃 𝐵 = 12 36 = 1 3 • 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝑃 𝐴 × 𝑃 𝐵 = 1 2 + 1 3 = 𝟏 𝟔 • 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 6 36 = 𝟏 𝟔 Maka dapat dikatakan A dan B saling bebas
  • 16. 16 Kasus 4 Diberikan populasi sarjana di suatu kota yang dibagi menurut jenis kelamin dan status pekerjaan sebagai berikut : Bekerja Menganggur Jumlah Laki-laki 460 40 500 Perempuan 140 260 400 Jumlah 600 300 900 Akan diambil seorang dari mereka untuk ditugaskan melakukan promosi barang. Ternyata yang terpilih adalah dalam status bekerja. Berapa probabilitasnya bahwa dia : a. Laki-Laki b. Perempuan
  • 17. 17 A : kejadian terpilihnya sarjana yang telah bekerja B : kejadian dia laki-laki 𝑛 𝐴 ∩ 𝐵 = 460 𝑃 𝐴/𝐵 = 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 𝑃 𝐴 = 460 600 = 𝟐𝟑 𝟑𝟎 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 460 900 𝑛 𝐴 = 600 𝑃 𝐴 = 600 900 a.
  • 18. 18 A : kejadian terpilihnya sarjana yang telah bekerja C : kejadian dia perempuan 𝑛 𝐴 ∩ 𝐶 = 140 𝑃 𝐴/𝐶 = 𝑃 𝐴 ∩ 𝐶 𝑃 𝐴 = 140 600 𝑃 𝐴 ∩ 𝐶 = 140 900 𝑛 𝐴 = 600 𝑃 𝐴 = 600 900 b.
  • 19. 19 Kasus 5 Kita mengambil 3 kartu (diambil 3 kali) pada kartu bridge yang lengkap. Setiap mengambil kartu, kartu yang terpilih tidak dikembalikan pada kelompok kartu tersebut. Hal ini dikatakan pengambilan kartu tanpa pengembalian. Tentukanlah probabilitas untuk memperoleh 3 kartu As !
  • 20. 20 𝑺 : kumpulan kartu dimana 𝑛(𝑆) = 52 𝑨 : Terpilih kartu As pada pengambilan pertama 𝑩/𝑨 : terpilih kartu As pada pengambilan kedua dengan syarat pada pengambilan pertama terpilih kartu As 𝑪/𝑨 ∩ 𝑩: terpilih kartu As pada pengambilan ketiga dengan syarat pengambilan pertama dan kedua terpilih kartu As
  • 21. 21 • Pengambilan 1 : 𝑛 𝐴 = 4 𝑑𝑎𝑛 𝑛(𝑆) = 52 • Pengambilan 2 : 𝑛 𝐵 𝐴 = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑛(𝑆) = 51 • Pengambilan 3 : 𝑛 𝐶 𝐴∩𝐵 = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑛(𝑆) = 50 Maka : 𝑷 𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑷 𝐶 𝐴 ∩ 𝐵 × 𝑷 (𝐵 𝐴) × 𝑷(𝑨) 𝑷 𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝟐 𝟓𝟎 ∙ 𝟑 𝟓𝟏 ∙ 𝟒 𝟓𝟐 = 𝟏 𝟓𝟐𝟓𝟐
  • 22. 22 Kasus 6 Ada 3 kotak yang masing-masing berisi 2 bola. Kotak I berisi 2 bola merah, kotak II berisi 1 bola putih, dan kotak III berisi 2 bola putih. Dengan mata tertutup anda diminta mengambil 1 kotak secara acak dan kemudian mengambil 1 bola secara acak dari kotak yang terambil tersebut. Anda diberitahu bahwa bola yang terambil ternyata berwarna merah. Berapakah peluangnya bola tersebut terambil dari kotak I, II, dan III ?
  • 23. 23 𝑨𝟏 : kejadian terambilnya kotak I 𝑨𝟐 : kejadian terambilnya kotak II 𝑨𝟑: kejadian terambilnya kotak III 𝑩 : kejadian terambilnya bola merah Ditanyakan : 𝑷 𝑨𝟏 𝑩 = ⋯ ? 𝑷 𝑨𝟐 𝑩 = ⋯ ? 𝑷 𝑨𝟑 𝑩 = ⋯ ? Karena diambil secara acak maka : 𝑷 𝑨𝟏 = 𝑷 𝑨𝟐 = 𝑷 𝑨𝟑 = 𝟏 𝟑 Probabilitas terambilnya bola merah di kotak I : 𝑷 𝑩 𝑨𝟏 = 𝟏 Probabilitas terambilnya bola merah di kotak II : 𝑷 𝑩 𝑨𝟐 = 𝟏 𝟐 Probabilitas terambilnya bola merah di kotak III : 𝑷 𝑩 𝑨𝟑 = 𝟎
  • 24. 24 𝑷 𝑩 = 𝑷 𝑩 𝑨𝟏 . 𝑷 𝑨𝟏 + 𝑷 𝑩 𝑨𝟐 . 𝑷 𝑨𝟐 + 𝑷 𝑩 𝑨𝟑 . 𝑷 𝑨𝟑 𝑷 𝑩 = 𝟏 × 𝟏 𝟑 + 𝟏 𝟐 × 𝟏 𝟑 + 𝟎 × 𝟏 𝟑 𝑷 𝑩 = 𝟏 𝟐
  • 25. 25 𝑷 𝑨𝟏 𝑩 = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟏 . 𝑷(𝑨𝟏) 𝑷(𝑩) = 𝟏 𝟏 𝟑 𝟏 𝟐 = 𝟐 𝟑 𝑷 𝑨𝟐 𝑩 = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟐 . 𝑷(𝑨𝟐) 𝑷(𝑩) = 𝟏 𝟐 𝟏 𝟑 𝟏 𝟐 = 𝟏 𝟑 𝑷 𝑨𝟑 𝑩 = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑 𝑷(𝑩) = 𝑷 𝑩 ∩ 𝑨𝟑 . 𝑷(𝑨𝟑) 𝑷(𝑩) = 𝟎 𝟏 𝟑 𝟏 𝟐 = 𝟎

Editor's Notes

  1. Maka dapat dikatakan A dan B saling bebas