Dokumen tersebut membahas tentang peluang (probabilitas) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara banyaknya kejadian dan banyaknya anggota ruang sampel. Contoh perhitungan peluang diberikan untuk kasus melempar dadu dan koin serta mengambil bola dari keranjang. Rumus dan aturan peluang kejadian saling lepas dan tak saling lepas juga dijelaskan.
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalMakna Pujarka
Jika kita melempar satu koin uang logam, kemungkinan hasilnya adalah Angka atau Gambar ditulis { A, G } yang dsebut ruang sampel (S), jadi
S = { A, G } dan n( S ) = 2
Kompetensi Dasar :
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berfikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.2. Mendeskipsikan konsep barisan dan deret tak hingga sebagai fungsi dengan daerah asal himpunan bilangan asli.3. Menerapkan konsep barisan dan deret tak hingga dalam penyelesaian masalah sederhana.
Sabun merupakan bahan buatan yang dihasilkan dari deterjen, yaitu Sodium Lauryl Sulfate (SLS) yang berfungsi sebagai surfactant (surface active agent) atau agen pembersih. Sabun mandi adalah bahan buatan yang kita pergunakan sehari-hari sebagai bahan untuk membersihkan diri
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
1.
2. Peluang (probabilitas)
Perbandingan banyaknya kejadian dan banyaknya
anggota Ruang Sampel.
kejadian adalah sesuatu peristiwa yang diharapkan
muncul/terjadi
Ruang Sampel adalah Alat/objek/ sesuatu yang
dianggap objek.
Anggota Ruang sampel disebut juga Titik Sampel
3. Contoh :
Dua uang logam dilempar bersamaan.
Tentukanlah banyaknya anggota ruang
sampel ?
Tiga uang logam dilempar bersamaan .
Tentukanlah titik titik sampel nya ?
4. Dua uang logam
Kejadiannya : Melempar dua uang logam
Ruang Sampelnya : dua uang logam
Anggota ruang Sampel bisa diketahui
dengan cara
1.Dengan cara mendata/Tabulasi
A G
A
G
L1
L 2
A
A G
G
A
G
A
G
G
5. 2. Dengan Cara Diagram pohon
AG
AG
AG
UANG LOGAM
AA
AG
GA
GG
6. 3.Dengan cara Kotak Perkalian3.Dengan cara Kotak Perkalian
2 2
L1 L2
Perkaliannya = 2 x 2 =
4
7. kesimpulannyakesimpulannya
Titik Sampelnya = {AA, AG ,GA ,GG }Titik Sampelnya = {AA, AG ,GA ,GG }
Banyaknya Titik Sampel = 4.Banyaknya Titik Sampel = 4.
Bagaimana titik sampel dan banyaknyaBagaimana titik sampel dan banyaknya
titik sampel tiga uang logam yangtitik sampel tiga uang logam yang
dilempar bersamaan ?dilempar bersamaan ?
8. TIGA UANG LOGAM
• Kejadiannya : Melempar tiga uang
logam
• Ruang Sampelnya : tiga uang logam
• Anggota ruang Sampel bisa diketahui
dengan cara
• 1.Dengan cara mendata/Tabulasi
•
A G
A
G
L1
L 2
A
A
A
G
G
A
G
G
9. L1 L 2
L 3 A G
Titik Sampel = {AAA,AAG,AGA,AGG,GAA, GAG,GGA,GGG}
Banyaknya titik sampel = 8
AA
AG
GA
GG
AA
A
AA
G
AG
A
AG
G
GA
A
GA
G
GG
A
GG
G
10. 2. Dengan cara Diagram pohon2. Dengan cara Diagram pohon
A
G
A
G
A
G
A
G
A
G
A
A
G
G
AAA
AAG
AGA
AGG
GAA
GAG
GGA
GGG
UANG
LOGA
M
11. 3. Dengan cara Kotak Perkalian
2 2 2
L1 L2 L3
2 x 2 x 2 = 8
12. Contoh Lainnya
• 1. Susunlah bilangan-bilangan yang terdiri dari tiga angka yang berbeda
(tidak boleh berulang) dari angka-angka : 2,3,4,5. yang lebih kecil dari 300 ?
• Jawab :
2 3 4 5
2 x 23 24 25
3 x x X x
4 x X x x
5 x x x x
13. 2 3 4 5
23 x x 234 235
24 x 243 x 245
25 x 253 254 x
Bilangan-bilangan tsb ={ 234,235,243,245,253,254 }
Banyaknya bilangan yang tersusun = 6
atau dengan cara Kotak Perkalian
1 3 2 1 x 2 x 3 = 6
15. 2. Kota A dan kota B dihubungkan dengan 3 jalur
yang berbeda serta kota B dan kota C dihubungkan
dengan 2 jalur yang berbeda . Berapakah jalur yang
dapat dilalui si Amat yang akan berangkat dari kota A
menuju kota C ?
• 3. Sebuah organisasi akan memilih satu
Ketua, satu Sekretaris, dan satu Bendahara.
Berapakah cara organisasi tersebut dapat
memilih dari 6 anggotanya ?
16. Faktorial
• Definisi faktorial :
• n ! = n.(n – 1).(n – 2).(n – 3) !
• 0! = 1 dan 1 ! = 1
• Contoh :
• 1. 4 ! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
3056
1234
123456
!4
!6
.2 === x
xxx
xxxxx
atau
3056
!4
!456
!4
!6
=== x
xx
19. Cara Tabulasi
• Untuk Faktorial
• Menghitung 4 ! , dimisalkan a,b,c,d
a b c d
a x ab ac ad
b ba x bc bd
c ca cb x cd
d da db dc x
20. a b c d
ab x x abc abd
ac x acb x acd
ad a adb adc x
ba x x bac bad
bc bca x x bcd
bd bda x bdc x
ca x cab x cad
cb cba x x cbd
cd cda cdb x x
da x dab dac x
db dba x dbc x
dc dca dcb x x
21. a b c d
abc x x x abcd
abd x x abdc x
acb x x x acbd
acd x acdb x x
adb x x adbc x
adc x adcb x x
bac x x x bacd
bad x x badc x
bca x x x bcad
bcd bcda x x x
bda x x bdac x
bdc bdca x x x
cab x x x cabd
cad x cadb x x
cba x x x cbad
cbd cbda x x x
cda x cdab x x
cbd cbda x x x
cda x cdab x x
cdb cdba x x x
dab x x dabc x
dac x dacb x x
dba x x dbac x
dbc dbca x x x
dca x dcab x x
dcb dcba x x x
abcd
abdc
acbd
acdb
adbc
adcb
bacd
badc
bcad
bcda
bdac
bdac
cabd
cadb
cbad
cbda
cdab
cbda
cdab
cdba
dabc
dacb
dbac
dbca
dcab
dcba
22. Cara Diagram pohon
a
b
c
d
b
c d
d c
b d
d b
b c
c
b
a
c
d
a
d c
a
b
c
b
a
d
c
c d
c
a
b
d
b
d
d
a d
d a
b a
a
b
b
d
a
b
c a
c b
a c
c a
a b
b
cb
abcd
abdc
acbd
acdb
adbc
adcb
badc
bacd
bcad
bdac
bcda
bdac
cabd
cadb
cbad
cbda
cdab
cbda
cdab
cdba
dabc
dacb
dbac
dbca
dcab
dcba
23. PERMUTASI
Misal : P
5
2 dengan : a,b,c,d,e
a
b
c
d
e
b
c
d
e
a
c
d
e
a
b
d
e
a
b
c
e
a
b
c
d
ab
ac
ad
ae
ba
bc
bd
be
ca
cb
cd
ce
da
db
dc
de
ea
eb
ec
ed
Ada 20 susunan yang berbeda
24. KOMBINASI
Misal : c
5
2 dengan : a,b,c,d,e
a
b
c
d
e
b
c
d
e
a
c
d
e
a
b
d
e
a
b
c
e
a
b
c
d
ab
ac
ad
ae
ba
bc
bd
be
ca
cb
cd
ce
da
db
dc
de
ea
eb
ec
ed
Maka susunan Kombinasi : ab,ac,ad,ae,bc,bd,be,cd,ce,de
25. PERMUTASI MELINGKAR
Permuatsi melingkar dipakai untuk kejadian penyusunan unsur
atau objek dalam bentuk lingkaran, contoh : ada 4 orang duduk
mengelilingi suatu meja bendar, maka permutasi melingkar dari
keempat orang tersebut digambarkab sbb :
A
D
B
C A
C
B
D A
D
C
B
A
B
C
D A
B
D
C A
C
D
B
(4 – 1 ) !
= 3 !
= 6
26. Bentuk Permutasi melingkar diambil dari diagram
pohon dengan satu objek pada satu posisi
B
C
D
A
C
D
D
C
B
D
D
B
B
C
C
B
27. PERMUTASI DENGAN UNSUR YANG SEJENIS
CONTOH :
Susunlah huruf huruf yang berbeda dari kata “ A R A “ !
R
A
A
A
R
A
A
R
A
A
R
A
A
A
R
ARA
AAR
RAA
RAA
ARA
AAR
Ada 3 susunan kata yang berbeda
dari rumus :
3
!2
!23
!1!.2
!3
==
x
28. PERMUTASI DENGAN PEMULIHAN
Biasanya permutasi disusun dengan urutan yang berbeda(tidak boleh berulang),
disebut juga Permutasi tanpa pemulihan.adakalanya objek yang tersedia dapat
digunakan lagi(boleh berulang) yang disebut Permutasi dengan pemulihan.
Contoh : Menyusun tiga bilangan yang terdiri dari dua angka (boleh
berulang) dari angka – angka : 1, 2, dan 3 ?
Jawab:
1
1
2
3
2
1
2
3
3
1
2
3
11,12,13
21,22,23
31,32,33
Rumus : 32
= 9
29. PELUANG SUATU KEJADIAN
Peluang suatu kejadian K =
SampelRuanganggotabanyaknya
Kkejadiananggotabanyaknya
Notasi/Lambang :
Kejadian K ditulis ; K(x)
Banyak anggota kejadian = n[(kx)]
Ruang Sampel ditulis R
Banyaknya anggota Ruang Sampel = n(R)
30. Contoh Soal :
)(
)]3([
)3(3
Rn
Kn
PdadumatamunculPeluang ==
1. Sebuah dadu dilempar sekali. Tentukan:
a. Peluang kejadian muncul mata dadu 3
b. Peluang Kejadian muncul mata dadu bilangan Prima
Jawab :
a. Ruang Sampel = R = {1 dadu } = {1,2,3,4,5,6}
Banyaknya anggota Ruang sampel : n( R ) = 6
Kejadian mata dadu 3 = K(3) = {3}
Banyaknya anggota Kejadian mata dadu 3 = n[K(3)] = 1
6
1
)3( =P
31. b. n( R ) = 6 , K = { 2, 3, 5 } ,n[K(prima)] = 3
2
1
6
3
)(
)]([
)( ===
Rn
primaKn
primaP
2. Dua uang logam setimbang dilempar bersamaan sekali.
Tentukan :
a. Peluang muncul angka dan gambar
b. Peluang muncul angka dan angka
Jawab :
a. R = {dua uang logam} = { AA, AG, GA, GG } ,n( R ) = 4
R =
A G
A AA AG
G GA GG
L1
L2
K = { AG, GA } , n[K(angka dan gambar)] = 2
4
2
)( =gambardanangkaP
32. b. K = { AA } , n[ K( angka dan angka)] = 1
4
1
)( =angkadanangkaP
3. Didalam keranjang terdapat 4 bola merah dan 6 bola hijau. Jika 3 bola diambil
sekaligus . Tentukanlah :
a. Peluang terambil ketiganya adalah bola merah
b. Peluang terambil 2 merah dan 1 hijau
Jawab :
Dalam keranjang terdapat : 4 + 6 = 10 bola
Diambil 3 bola sekaligus :
Banyak cara mengambil 3 bola dari 10 bola yang tersedia adalah
120
!7!.3
!10
!)310!.(3
!1010
3 ==
−
=C n( R ) = 120
33. a. Banyak cara mengambil 3 bola merah dari 4 bola merah yang tersedia adalah
6
!2!2
!4
!)24(!2
!44
2 ==
−
=C
30
1
120
4
)(
)]3([
)3( ===
Rn
merahbolaKn
merahbolaP
4
!)34(!3
!44
3 =
−
=C
N[ K ( 3 bola merah ) ] = 4
b. Banyak cara mengambil 2 bola merah dari 4 bola merah yang tersedia adalah
Banyak cara mengambil 1 bola hijau dari 6 bola hijau yang tersedia adalah
6
!5!1
!6
!)16(!1
!66
1 ==
−
=C
35. PELUANG DARI KEJADIAN SALING LEPAS DAN
KEJADIAN TAK SALING LEPAS
Jika kejadian A dan B saling lepas, maka peluang
kejadian A atau B terjadi adalah
P ( A υ B ) = P(A) + P(B)
atau
P ( A atau B ) = P(A) + P(B)
dengan syarat :
A ∩ B = Ǿ
36. Jika kejadian A dan B tidak saling lepas , maka
peluang kejadian A atau B terjadi adalah
P ( A υ B ) = P(A) + P(B) – P( A ∩ B)
Atau
P ( A atau B ) = P(A) + P(B) – P( A ∩ B)
Dengan syarat :
A ∩ B ≠ Ǿ
37. Pada pelemparan dua dadu setimbang secara bersamaan, Tentukan
peluang :
a. Munculnya jumlah mata dadu sama dengan 8 atau 10
b. Munculnya jumlah mata dadu bilangan prima atau bilangan genap
Jawab :
a. Ruang Sampel = { dua dadu }
+ 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7
2 3 4 5 6 7 8
3 4 5 6 7 8 9
4 5 6 7 8 9 10
5 6 7 8 9 10 11
6 7 8 9 10 11 12
R = n( R ) = 36
38. a. K = {dua mata dadu jumlahnya delapan } , n( K ) = 5
L = { dua mata dadu jumlah sepuluh } , n( L ) = 3
Peluang dua mata dadu jumlahnya delapan ;
36
5
)(
)(
)( ==
Rn
Kn
KP
36
3
)(
)(
)( ==
Rn
Ln
LP
Peluang dua mata dadu jumlahnya sepuluh ;
Peluang muncul jumlah mata dadu jumlah sama dengan 8 atau 10
36
8
36
3
36
5
)()()108( =+=+= LPKPatauP
39. M = kejadian mata dadu jumlahnya bilangan prima ,
M = { 2,3,5,7,11} } , n( M ) = 15
N = kejadian mata dadu jumlahnya bilangan genap
N = { 2, 4, 6, 8, 10, 12 } , ,n( N ) = 18
N ∩ M = { 2 } , n( N ∩ M ) = 1
P( M υ N ) = P ( M ) + P ( N ) – P ( N ∩ M )
9
8
36
32
36
1
36
18
36
15
)( ==−+=∪ NMP
KEJADIAN SALING BEBAS
Dua kejadian saling bebas , jika kejadiann pertama tidak tergantung
dengan kejadian yang kedua.
Jika dua kejadian saling bebas , maka peluang terjadinya kedua kejadian
tersebut sama dengan hasil kali peluang kedua kejadian.
40. Misal peluang kejadian A = P(A) , dan peluang kejadian B = P(B) , jika
kejadian A dan B saling bebas , maka peluang terjadinya kejadian A dan B
adalah :
P( A ∩ B ) = P( A dan B) = P( A ) x P( B )
Contoh :
Pada pelemparan dua dadu setimbang bersamaan, Tentukan peluang :
a. Munculnya dadu pertama 3 dan mata dadu kedua 5
b. Munculnya mata dadu pertama kurang dari 3 dan mata dadu kedua kurang
dari 5
Jawab :
a. R1 = dadu ke 1 , n(R1) = 6 , dan R2 = dadu ke 2 , n(R2) = 6
K1 = { 3 } , n{K1) = 1 dan K2 = { 5 } , n(K2 ) = 1
6
1
)(
6
1
)( 21 == KPKP
36
1
6
1
6
1
)()( 2121 ===∩ xKdanKPKKP
41. b. K1 = { 1,2} , n(K1)= 2 ,
K2 = { 1, 2, 3, 4 } , n(K2) = 4
6
2
)( 1 =KP
6
4
)( 2 =KP
36
8
6
4
6
2
)()( 2121 ===∩ xKdanKPKKP
CONTOH SOAL
Dalam sebuah kotak berisi 8 bola merah dan 10 bola hijau. Jika dua
bola diambil secara acak satu persatu tanpa pengembalian.
Tentukan peluang terambil kedua bola berwarna merah ?
Jawab :
Satu bola merah diambil dari kotak, maka peluang terambil bola merah
adalah
18
8
)( =merahP
42. Bola merah yang terambil tersebut tidak dikembalikan lagi dalam kotak ,
maka dalam kotak berisi 7 bola merah dan 10 bola hijau atau 17 bola ,
Jika pada pengambilan kedua adalah bolamerah lagi, maka peluang terambil
bola merah =
16
7
)( =merahP
Jadi Peluang terambil bola merah yang pertama dan bola merah yang kedua
adalah
153
28
17
7
18
8
)( == xkeduamerahdanpertamamerahP
43. PELUANG BERSYARAT
P( B l A ) , Dibaca : Peluang terjadinya kejadian B apabila kejadian A telah
terjadiPengertian :
Jika kejadian terjadi secara berurutan dan kedua kejadian tersebut tidak saling
lepas , tetapi saling mempengaruhi maka kejadian tersebut adalah KEJADIAN
BERSYARAT
Contoh soal :
Dua buah dadu setimbang dilempar secara bersamaan. Jika mata dadu
pertama adalah bilangan genap , tentukan peluang bahwa jumlah mata
dadu yang muncul bilangan Prima ?
Jawab :
Kejadian muncul bilangan prima = {(1,1),(1,2),(1,4),(1,6),(2,1),(2,3),(2,5),(3,2),(3,4),
(4,1),(4,3),(5,2),(5,6),(6,1),(6,5)}
Kejadian mucul bilangan genap = {(1,1),(1,3),(1,5),(2,2),(2,4),),(2,6),(3,1),(3,3),(3,5),
(4,2),(4,4),(4,6),(5,1),(5,3),(5,5)
(6,2),(6,4),(6,6) }