SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Lampiran 3.
Hasil Pengamatan
Praktikum Tekanan Darah dan Fungsi Baroreseptor
Program Studi S1 Farmasi
07 September 2021
1. Hasil dummy praktikum tekanan darah dan fungsi baroresptor
1. Bagaimana perbandingan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk sembari berbicara
dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk tenang pada masing-masing
naracoba? Jelaskan mekanisme terjadinya perbedaan hasil pengukuran tersebut?
Dilihat dari data rerata setiap naracoba di atas, dapat terlihat bahwa hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada
posisi duduk sembari berbicara memiliki rerata yang lebih tinggi dari pada pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada
posisi duduk tenang.
Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan pengukuran tekanan darah dan naracoba berbicara, mengobrol, atau
bercerita, maka hal tersebut akan mengakibatkan frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung meningkat.
Pada saat berbicara, maka keadaan pikiran kita sedang tidak dalam kondiri rileks, hal ini dapat memicu peningkatan
aktivitas saraf simpatis, meningkatnya aktivitas saraf simpatis, akan
meningkatkan frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung sehingga tekanan darah naik.
Selain itu, peningkatan frekuensi dan kontraksi ini juga akan mempengaruhi adanya hukum frank-starling terhadap fungsi
pompa jantung, ketika fungsi pompa jantung ini meningkat maka tekanan darah yang diukur pun akan mengalami
peningkatan.
Sedangkah, pada posisi duduk tenang maka naracoba sedang berada pada fase istirahat atau rileks, pusat kontrol
kardiovaskulernya menunjukkan respon dengan mengurangi aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitas parasimpatis,
hal ini memicu denyut jatung, dan kekuatan otot jantung berkurang, sehingga tekanan darah cenderung lebih rendah
dibandingkan dengan ketika pada posisi duduk sembari berbicara.
Naracoba A Naracoba B Naracoba C Naracoba D
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol
Posisi
Duduk
Tenang
Pengukuran I 98 78 106 79 124 83 98 62
Pengukuran II 100 70 108 77 122 81 94 62
Pengukuran III 96 74 104 75 126 79 90 62
Rerata 98 74 106 77 124 81 94 62
Posisi
Duduk
Sembari
Berbicara
Pengukuran I 104 79 110 82 136 86 100 67
Pengukuran II 100 80 112 81 134 86 98 67
Pengukuran III 102 78 111 83 135 86 99 67
Rerata 102 79 111 82 135 86 99 67
Posisi
Berbaring
Tanpa
Penyangga
Lengan
Pengukuran I 102 76 112 79 125 82 96 62
Pengukuran II 100 74 109 77 128 82 98 63
Pengukuran III 104 72 106 78 122 82 94 61
Rerata 102 74 109 78 125 82 96 62
Posisi
Berdiri
Pengukuran I 100 78 106 78 138 86 94 62
Pengukuran II 96 68 100 77 135 84 90 60
Pengukuran III 92 73 94 76 132 85 92 61
Rerata 96 73 100 77 135 85 92 61
Perubahan
mendadak
Posisi berbaring I 105 78 112 77 125 81 93 60
Posisi berdiri I 104 73 112 78 148 88 75 55
Posisi berbaring II 103 70 109 79 129 82 95 61
Posisi berdiri II 92 76 110 79 146 86 74 55
Posisi berbaring III 101 74 106 75 121 80 97 62
Posisi berdiri III 98 70 108 77 144 84 76 55
Rerata posisi berbaring 103 74 109 77 125 81 95 61
Rerata posisi berdiri 98 73 110 78 146 86 74 55
Selisih rerata posisi
berdiri dan berbaring
-5 -1 +1 +1 +21 +5 -21 -6
2. Bagaimana perbandingan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi berbaring tanpa penyangga lengan
(108) dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk tenang (105,5) pada
masing-masing naracoba? Jelaskan mekanisme terjadinya perbedaan hasil pengukuran tersebut?
Posisi duduk tekanannya lebih rendah. Hal ini karena pada saat berbaring tanpa penyangga lengan membuat lengan tidak
sejajar dengan jantung. Apabila tidak sejajar dengan jantung, akan terjadi efek dari gravitasi dan juga tekanan hidrostatik.
Ketika ada tekanan hidrostatik (yang melawan arah) akan membuat jantung harus memompa lebih kuat sehingga tekanan
darah naik. Pada setiap perbedaan 2,5 cm dari jantung, dapat berpengaruh terhadap perbedaan tekanan darah sebanyak 1-2
mmHg.
3. Bagaimana perbandingan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi berdiri dibandingkan dengan hasil
pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk tenang pada masing-masing naracoba? Jelaskan mekanisme
terjadinya perbedaan hasil pengukuran tersebut?
- Naracoba A: TD Berdiri < TD Duduk Tenang
- Naracoba B: TD Berdiri < TD Duduk Tenang
- Naracoba C: TD Berdiri > TD Duduk Tenang
- Naracoba D: TD Berdiri < TD Duduk Tenang
Pada saat berdiri, terdapat peningkatan tekanan hisdrostatik pada kaki sehingga akan mendorong keluar dinding vena dan
menyebabkan regangan. Regangan ini membuat pengumpulan darah di vena menjadi lebih banyak sehingga volume darah
yang kembali ke jantung menjadi lebih sedikit dan curah jantung berkurang. Hal ini akan menyebabkan tekanan darah
menurun.
Pada saat posisi duduk tenang, sistem vasokontraktor simpatis terangsang kemudian simpuls berjalan menuju otot-otot
abdomen sehingga dapat menekan vena dan membantu mengeluarkan darah ke jantung. Hal ini menyebabkan pemompaan
darah di jantung meningkat. Ketika kerja jantung lebih keras dalam memompa darah, maka kecepatan denyut jantung akan
meningkat dan menyebabkakn tekanan darah meningkat.
4. Bagaimana respon baroreseptor terhadap perubahan mendadak pada masing-masing naracoba?
Dari posisi berbaring menjadi posisi beridiri secara mendadak, maka darah akan terkumpul dibagian bawah tubuh sebagai
akibat dari gaya gravitasi. Venur return ‘darah yang kembali ke jantung’ dan preload juga akan menurun. Sesuai dengan
hukum Frank Starling yang menyebutkan bahwa peregangan akan mempengaruhi kontraksi jantung. Darah yang di
pompa (cardiac output) akan berkurang sesuai rumus ;CO=SV x Frekuensi detak jantung. Aliran darah kepembuluh darah
akan berkurang . Akibat dari penurunan aliran darah ini akan direspon oleh baroreceptor. Nervus 9&10 akan berperan
dalam neuron sensoris menuju medulla oblongata. Saraf simpatis akan dirangsang untuk meningkat dan penurunan
parasimpatis menuju jantung , vena dan arteri. Saraf simpatis akan meningkatkan kontraksi jantung dan juga frekuensi
denyut jantung meningkat.
Pesan juga disampaikan pada kelenjar adrenalin dengan mengeluarkan epinefrin dan noreepinefrin untuk membantu kerja
simpatis pada jantung. Dari hal tersebut maka SV(Stroke Volume) meningkat , CO meningkat , ketahana perifel
meningkat maka tekanan darah juga meningkat.
a. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
• Faktor internal yang mempengaruhi tekanan darah
a. Jantung
Sistem kardiovaskuler mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke
jantung, yaitu dengan cara jantung berkontraksi dan berelaksasi. Jantung dapat mempengaruhi tekanan
darah karena berhubungan dengan curah jantung. Curah jantung dapat berubah-ubah bergantung pada
tingkat aktivitas, usia, tingkat metabolisme tubuh, dan ukuran tubuh seseorang. Ada dua faktor yang
mempengaruhi curah jantung, yaitu isi sekuncup dan denyut jantung (Majid, 2005).
Frekuensi denyut jantung dipengaruhi oleh rangsang saraf simpatis dan parasimpatis. Rangsang
pada saraf simpatis akan meningkatkan frekuensi denyut jantung serta meningkatkan kontraktilitas
miokardium sehingga akan menambah isi sekuncup. Menurut Frank Starling, apabila jumlah darah yang
mengalir ke jantung meningkat, maka akan menyebabkan dinding ruang jantung meregang sehingga
otot berkontraksi lebih kuat lagi. Oleh karena itu, semua penambahan darah yang kembali ke jantung
akan dipompa masuk lagi ke sirkulasi secara otomatis.
b. Tahanan perifer
Tahanan adalah penghalang terhadap aliran darah dalam pembuluh. Pengaruh tahanan perifer
pada tekanan darah disebabkan oleh perubahan diameter pembuluh darah tepi, terutama pada arteriol.
Perubahan pada diameter arteriol akan mengakibatkan perubahan pada tahanan perifer total sehingga
terjadi perubahan tekanan darah.
c. Volume darah
Volume darah dalam tubuh dipengaruhi oleh volume cairan ekstraseluler, sehingga peningkatan
volume cairan ekstraseluler akan meningkatkan volume darah. Peningkatan volume darah akan
meningkatkan tekanan pengisian sirkulasi rata-rata yang kemudian akan meningkatkan aliran balik
darah vena ke jantung sehingga menyebabkan peningkatan curah jantung. Peningkatan curah jantung
ini pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Bila kehilangan darah terlalu banyak, maka
tekanan darah menurun.
d. Viskositas darah
Bila viskositas darah meningkat maka diperlukan tenaga yang lebih besar untuk memompa
darah pada jarak tertentu dan alirannya akan lebih lambat. Hal ini disebabkan karena gesekan yang
terjadi antara berbagai lapisan darah dan pembuluhnya meningkat sehingga tekanan darah juga
meningkat.
• Faktor eksternal yang mempengaruhi tekanan darah
a. Usia
Tekanan darah seseorang akan meningkat bersamaan dengan bertambahnya umur, dikarenakan
semakin berkurangnya distensibilitas dinding pembuluh darah seiring pertambahan usia. Hal
ini mengakibatkan peningkatan terhadap tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan diastolik
meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan
tekanan darah (Smeltzer & Bare, 2013).
b. Jenis Kelamin
Tekanan darah pria lebih tinggi daripada tekanan darah wanita, hal ini disebabkan wanita
memiliki hormon estrogen dan progesteron yang menjaga pembuluh darah tetap elastis, tetapi
setelah menopause, tekanan darah akan meningkat karena pembuluh darah menjadi tidak elastis
lagi.
c. Posisi Tubuh
Variasi tekanan darah dapat terjadi bila pasien mengambil posisi yang berbeda-beda.
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan darah seseorang setinggi 120/80mmHg
- Angka 120 menunjukkan tekanan darah sistolik, yaitu tekanan yang terjadi pada saat bilik
berkontraksi dan memompa darah keluar dari jantung.
- Angka 80 menunjukkan tekanan darah diastolik, yaitu tekanan yang terjadi pada saat bilik
berelaksasi dan darah masuk ke dalam jantung.
c. Jelaskan pengaturan tekanan darah melalui mekanisme reflex Baroreseptor!
d. Apa yang dimaksud dengan hipertensi dan hipotensi?
Hipertensi dan hipotensi merupakan kondisi di mana nilai tekanan darah yang tidak normal.
Normalnya, tekanan darah pada manusia adalah 120/80 mmHg. Hipertensi adalah gangguan tekanan
darah tinggi. Hipertensi ditandai dengan tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Faktor usia
juga sangat mempengaruhi yang mana semakin bertambahnya usia maka dinding pembuluh darah
semakin kaku. Hal tersebut menyebabkan tekanan darah semakin meningkat.
Hipotensi adalah gangguan tekanan darah rendah. Hipotensi ditandai dengan tekanan darah lebih
rendah dari 90/60 mmHg. Hipotensi sangat rentan terjadi pada pengonsumsi obat-obatan tertentu,
orang yang mengalami dehidrasi, dan ketidakseimbangan hormone. Gejala berupa kepala terasa
ringan dan pusing. Tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran.
Tekanan darah yang sangat rendah atau berkurang secara drastis dapat mengakibatkan tubuh tidak
mendapatkan oksigen yang cukup. Kondisi ini bisa berdampak pada terganggunya fungsi berbagai
organ, seperti otak, ginjal, dan jantung. Apabila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat
menimbulkan komplikasi dan bahkan kematian.

More Related Content

What's hot

What's hot (7)

Kepentingan senamrobik terhadap sistem kardiovaskular
Kepentingan senamrobik terhadap sistem kardiovaskularKepentingan senamrobik terhadap sistem kardiovaskular
Kepentingan senamrobik terhadap sistem kardiovaskular
 
Gerko badminton memanaskan badan
Gerko badminton memanaskan badanGerko badminton memanaskan badan
Gerko badminton memanaskan badan
 
Denyut nadi
Denyut nadiDenyut nadi
Denyut nadi
 
Karya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensiKarya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensi
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Hidrodinamika
Hidrodinamika Hidrodinamika
Hidrodinamika
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskes
 

Similar to 20210704 hasil praktikum tekanan darah s1 prodi farmasi

laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadiGanti Junior
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxrose125620
 
Tekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptxTekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptxFarida479873
 
Kb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuhKb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuhpjj_kemenkes
 
BAB 6 SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS 8.pptx
BAB 6 SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS 8.pptxBAB 6 SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS 8.pptx
BAB 6 SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS 8.pptxfatmawati190510
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Warnet Raha
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentReva Januar
 
Fisiologi Hewan Kerja jantung
Fisiologi Hewan Kerja jantungFisiologi Hewan Kerja jantung
Fisiologi Hewan Kerja jantungSannySanny6
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiWarnet Raha
 
Regulasi Tekanan Darah.pptx
Regulasi Tekanan Darah.pptxRegulasi Tekanan Darah.pptx
Regulasi Tekanan Darah.pptxKristinBerutu1
 
Acute coronary syndrom
Acute coronary syndromAcute coronary syndrom
Acute coronary syndromDenis Sakti
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialAris Rahmanda
 

Similar to 20210704 hasil praktikum tekanan darah s1 prodi farmasi (20)

Desakan Darah
Desakan DarahDesakan Darah
Desakan Darah
 
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadi
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptx
 
Tekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptxTekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptx
 
Kb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuhKb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuh
 
BAB 6 SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS 8.pptx
BAB 6 SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS 8.pptxBAB 6 SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS 8.pptx
BAB 6 SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS 8.pptx
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Peredaran darah
Peredaran darahPeredaran darah
Peredaran darah
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Chapter ii 3
Chapter ii 3Chapter ii 3
Chapter ii 3
 
Fisiologi Hewan Kerja jantung
Fisiologi Hewan Kerja jantungFisiologi Hewan Kerja jantung
Fisiologi Hewan Kerja jantung
 
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.docLP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
 
Karya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensiKarya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensi
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Regulasi Tekanan Darah.pptx
Regulasi Tekanan Darah.pptxRegulasi Tekanan Darah.pptx
Regulasi Tekanan Darah.pptx
 
Acute coronary syndrom
Acute coronary syndromAcute coronary syndrom
Acute coronary syndrom
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan Intrakranial
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 

Recently uploaded

Pertussis (Whooping Cough) Health Education
Pertussis  (Whooping Cough) Health EducationPertussis  (Whooping Cough) Health Education
Pertussis (Whooping Cough) Health Educationnurazizahd2207
 
IKP akreditasi klinik pratama rawat inap
IKP akreditasi klinik pratama rawat inapIKP akreditasi klinik pratama rawat inap
IKP akreditasi klinik pratama rawat inapklinikrizkymedika173
 
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxEldaritaFitri
 
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxgunadarmabarra
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiAbigailMadeline1
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptPutriIndrastianingru
 
pdt diet seimbang ppt dari kemenkes gizi
pdt diet seimbang ppt dari kemenkes gizipdt diet seimbang ppt dari kemenkes gizi
pdt diet seimbang ppt dari kemenkes giziRinAna1
 
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxPPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxtommynainggolan89
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxSalwaAplikasi
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantulviagrajogja
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxiskandar764994
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxRUANGANIBUDANKB
 

Recently uploaded (14)

Pertussis (Whooping Cough) Health Education
Pertussis  (Whooping Cough) Health EducationPertussis  (Whooping Cough) Health Education
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
 
IKP akreditasi klinik pratama rawat inap
IKP akreditasi klinik pratama rawat inapIKP akreditasi klinik pratama rawat inap
IKP akreditasi klinik pratama rawat inap
 
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
 
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
 
pdt diet seimbang ppt dari kemenkes gizi
pdt diet seimbang ppt dari kemenkes gizipdt diet seimbang ppt dari kemenkes gizi
pdt diet seimbang ppt dari kemenkes gizi
 
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxPPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
 

20210704 hasil praktikum tekanan darah s1 prodi farmasi

  • 1. Lampiran 3. Hasil Pengamatan Praktikum Tekanan Darah dan Fungsi Baroreseptor Program Studi S1 Farmasi 07 September 2021 1. Hasil dummy praktikum tekanan darah dan fungsi baroresptor 1. Bagaimana perbandingan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk sembari berbicara dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk tenang pada masing-masing naracoba? Jelaskan mekanisme terjadinya perbedaan hasil pengukuran tersebut? Dilihat dari data rerata setiap naracoba di atas, dapat terlihat bahwa hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk sembari berbicara memiliki rerata yang lebih tinggi dari pada pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk tenang. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan pengukuran tekanan darah dan naracoba berbicara, mengobrol, atau bercerita, maka hal tersebut akan mengakibatkan frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung meningkat. Pada saat berbicara, maka keadaan pikiran kita sedang tidak dalam kondiri rileks, hal ini dapat memicu peningkatan aktivitas saraf simpatis, meningkatnya aktivitas saraf simpatis, akan meningkatkan frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung sehingga tekanan darah naik. Selain itu, peningkatan frekuensi dan kontraksi ini juga akan mempengaruhi adanya hukum frank-starling terhadap fungsi pompa jantung, ketika fungsi pompa jantung ini meningkat maka tekanan darah yang diukur pun akan mengalami peningkatan. Sedangkah, pada posisi duduk tenang maka naracoba sedang berada pada fase istirahat atau rileks, pusat kontrol kardiovaskulernya menunjukkan respon dengan mengurangi aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitas parasimpatis, hal ini memicu denyut jatung, dan kekuatan otot jantung berkurang, sehingga tekanan darah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan ketika pada posisi duduk sembari berbicara. Naracoba A Naracoba B Naracoba C Naracoba D Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol Posisi Duduk Tenang Pengukuran I 98 78 106 79 124 83 98 62 Pengukuran II 100 70 108 77 122 81 94 62 Pengukuran III 96 74 104 75 126 79 90 62 Rerata 98 74 106 77 124 81 94 62 Posisi Duduk Sembari Berbicara Pengukuran I 104 79 110 82 136 86 100 67 Pengukuran II 100 80 112 81 134 86 98 67 Pengukuran III 102 78 111 83 135 86 99 67 Rerata 102 79 111 82 135 86 99 67 Posisi Berbaring Tanpa Penyangga Lengan Pengukuran I 102 76 112 79 125 82 96 62 Pengukuran II 100 74 109 77 128 82 98 63 Pengukuran III 104 72 106 78 122 82 94 61 Rerata 102 74 109 78 125 82 96 62 Posisi Berdiri Pengukuran I 100 78 106 78 138 86 94 62 Pengukuran II 96 68 100 77 135 84 90 60 Pengukuran III 92 73 94 76 132 85 92 61 Rerata 96 73 100 77 135 85 92 61 Perubahan mendadak Posisi berbaring I 105 78 112 77 125 81 93 60 Posisi berdiri I 104 73 112 78 148 88 75 55 Posisi berbaring II 103 70 109 79 129 82 95 61 Posisi berdiri II 92 76 110 79 146 86 74 55 Posisi berbaring III 101 74 106 75 121 80 97 62 Posisi berdiri III 98 70 108 77 144 84 76 55 Rerata posisi berbaring 103 74 109 77 125 81 95 61 Rerata posisi berdiri 98 73 110 78 146 86 74 55 Selisih rerata posisi berdiri dan berbaring -5 -1 +1 +1 +21 +5 -21 -6
  • 2. 2. Bagaimana perbandingan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi berbaring tanpa penyangga lengan (108) dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk tenang (105,5) pada masing-masing naracoba? Jelaskan mekanisme terjadinya perbedaan hasil pengukuran tersebut? Posisi duduk tekanannya lebih rendah. Hal ini karena pada saat berbaring tanpa penyangga lengan membuat lengan tidak sejajar dengan jantung. Apabila tidak sejajar dengan jantung, akan terjadi efek dari gravitasi dan juga tekanan hidrostatik. Ketika ada tekanan hidrostatik (yang melawan arah) akan membuat jantung harus memompa lebih kuat sehingga tekanan darah naik. Pada setiap perbedaan 2,5 cm dari jantung, dapat berpengaruh terhadap perbedaan tekanan darah sebanyak 1-2 mmHg. 3. Bagaimana perbandingan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi berdiri dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada posisi duduk tenang pada masing-masing naracoba? Jelaskan mekanisme terjadinya perbedaan hasil pengukuran tersebut? - Naracoba A: TD Berdiri < TD Duduk Tenang - Naracoba B: TD Berdiri < TD Duduk Tenang - Naracoba C: TD Berdiri > TD Duduk Tenang - Naracoba D: TD Berdiri < TD Duduk Tenang Pada saat berdiri, terdapat peningkatan tekanan hisdrostatik pada kaki sehingga akan mendorong keluar dinding vena dan menyebabkan regangan. Regangan ini membuat pengumpulan darah di vena menjadi lebih banyak sehingga volume darah yang kembali ke jantung menjadi lebih sedikit dan curah jantung berkurang. Hal ini akan menyebabkan tekanan darah menurun. Pada saat posisi duduk tenang, sistem vasokontraktor simpatis terangsang kemudian simpuls berjalan menuju otot-otot abdomen sehingga dapat menekan vena dan membantu mengeluarkan darah ke jantung. Hal ini menyebabkan pemompaan darah di jantung meningkat. Ketika kerja jantung lebih keras dalam memompa darah, maka kecepatan denyut jantung akan meningkat dan menyebabkakn tekanan darah meningkat. 4. Bagaimana respon baroreseptor terhadap perubahan mendadak pada masing-masing naracoba? Dari posisi berbaring menjadi posisi beridiri secara mendadak, maka darah akan terkumpul dibagian bawah tubuh sebagai akibat dari gaya gravitasi. Venur return ‘darah yang kembali ke jantung’ dan preload juga akan menurun. Sesuai dengan hukum Frank Starling yang menyebutkan bahwa peregangan akan mempengaruhi kontraksi jantung. Darah yang di pompa (cardiac output) akan berkurang sesuai rumus ;CO=SV x Frekuensi detak jantung. Aliran darah kepembuluh darah akan berkurang . Akibat dari penurunan aliran darah ini akan direspon oleh baroreceptor. Nervus 9&10 akan berperan dalam neuron sensoris menuju medulla oblongata. Saraf simpatis akan dirangsang untuk meningkat dan penurunan parasimpatis menuju jantung , vena dan arteri. Saraf simpatis akan meningkatkan kontraksi jantung dan juga frekuensi denyut jantung meningkat. Pesan juga disampaikan pada kelenjar adrenalin dengan mengeluarkan epinefrin dan noreepinefrin untuk membantu kerja simpatis pada jantung. Dari hal tersebut maka SV(Stroke Volume) meningkat , CO meningkat , ketahana perifel meningkat maka tekanan darah juga meningkat.
  • 3. a. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah. • Faktor internal yang mempengaruhi tekanan darah a. Jantung Sistem kardiovaskuler mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung, yaitu dengan cara jantung berkontraksi dan berelaksasi. Jantung dapat mempengaruhi tekanan darah karena berhubungan dengan curah jantung. Curah jantung dapat berubah-ubah bergantung pada tingkat aktivitas, usia, tingkat metabolisme tubuh, dan ukuran tubuh seseorang. Ada dua faktor yang mempengaruhi curah jantung, yaitu isi sekuncup dan denyut jantung (Majid, 2005). Frekuensi denyut jantung dipengaruhi oleh rangsang saraf simpatis dan parasimpatis. Rangsang pada saraf simpatis akan meningkatkan frekuensi denyut jantung serta meningkatkan kontraktilitas
  • 4. miokardium sehingga akan menambah isi sekuncup. Menurut Frank Starling, apabila jumlah darah yang mengalir ke jantung meningkat, maka akan menyebabkan dinding ruang jantung meregang sehingga otot berkontraksi lebih kuat lagi. Oleh karena itu, semua penambahan darah yang kembali ke jantung akan dipompa masuk lagi ke sirkulasi secara otomatis. b. Tahanan perifer Tahanan adalah penghalang terhadap aliran darah dalam pembuluh. Pengaruh tahanan perifer pada tekanan darah disebabkan oleh perubahan diameter pembuluh darah tepi, terutama pada arteriol. Perubahan pada diameter arteriol akan mengakibatkan perubahan pada tahanan perifer total sehingga terjadi perubahan tekanan darah. c. Volume darah Volume darah dalam tubuh dipengaruhi oleh volume cairan ekstraseluler, sehingga peningkatan volume cairan ekstraseluler akan meningkatkan volume darah. Peningkatan volume darah akan meningkatkan tekanan pengisian sirkulasi rata-rata yang kemudian akan meningkatkan aliran balik darah vena ke jantung sehingga menyebabkan peningkatan curah jantung. Peningkatan curah jantung ini pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Bila kehilangan darah terlalu banyak, maka tekanan darah menurun. d. Viskositas darah Bila viskositas darah meningkat maka diperlukan tenaga yang lebih besar untuk memompa darah pada jarak tertentu dan alirannya akan lebih lambat. Hal ini disebabkan karena gesekan yang terjadi antara berbagai lapisan darah dan pembuluhnya meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat. • Faktor eksternal yang mempengaruhi tekanan darah a. Usia Tekanan darah seseorang akan meningkat bersamaan dengan bertambahnya umur, dikarenakan semakin berkurangnya distensibilitas dinding pembuluh darah seiring pertambahan usia. Hal ini mengakibatkan peningkatan terhadap tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan diastolik meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah (Smeltzer & Bare, 2013). b. Jenis Kelamin Tekanan darah pria lebih tinggi daripada tekanan darah wanita, hal ini disebabkan wanita memiliki hormon estrogen dan progesteron yang menjaga pembuluh darah tetap elastis, tetapi setelah menopause, tekanan darah akan meningkat karena pembuluh darah menjadi tidak elastis lagi. c. Posisi Tubuh Variasi tekanan darah dapat terjadi bila pasien mengambil posisi yang berbeda-beda. b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan darah seseorang setinggi 120/80mmHg - Angka 120 menunjukkan tekanan darah sistolik, yaitu tekanan yang terjadi pada saat bilik berkontraksi dan memompa darah keluar dari jantung. - Angka 80 menunjukkan tekanan darah diastolik, yaitu tekanan yang terjadi pada saat bilik berelaksasi dan darah masuk ke dalam jantung. c. Jelaskan pengaturan tekanan darah melalui mekanisme reflex Baroreseptor! d. Apa yang dimaksud dengan hipertensi dan hipotensi? Hipertensi dan hipotensi merupakan kondisi di mana nilai tekanan darah yang tidak normal. Normalnya, tekanan darah pada manusia adalah 120/80 mmHg. Hipertensi adalah gangguan tekanan darah tinggi. Hipertensi ditandai dengan tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Faktor usia juga sangat mempengaruhi yang mana semakin bertambahnya usia maka dinding pembuluh darah semakin kaku. Hal tersebut menyebabkan tekanan darah semakin meningkat. Hipotensi adalah gangguan tekanan darah rendah. Hipotensi ditandai dengan tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg. Hipotensi sangat rentan terjadi pada pengonsumsi obat-obatan tertentu, orang yang mengalami dehidrasi, dan ketidakseimbangan hormone. Gejala berupa kepala terasa ringan dan pusing. Tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran. Tekanan darah yang sangat rendah atau berkurang secara drastis dapat mengakibatkan tubuh tidak
  • 5. mendapatkan oksigen yang cukup. Kondisi ini bisa berdampak pada terganggunya fungsi berbagai organ, seperti otak, ginjal, dan jantung. Apabila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi dan bahkan kematian.