SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
             (Menghitung Denyut Nadi)




                        DISUSUN OLEH :


                        KELOMPOK 2

            Aida Fitriah    (1110016100006)
            Musliyadi       (1110016100025)
            Qumillailah     (1110016100026)
            Izkar Sobhah (1110016100027)
                 Pendidikan Biologi IV A



         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

     JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

       FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2012


Tanggal Praktikum    : 3 April 2012

A. Tujuan

   Menghitung denyut nadi manusia


B. Dasar Teori

   Respirasi adalah proses umum dimana organisme mengambil energi bebas dalam
   lingkungannya dengan mengoksidasi substrat organik. Untuk mencapai hasil tersebut,
   organisma tingkat tinggi memakan berbagai bahan makanan dan mengubah menjadi molekul
   sederhana melalui proses pencernaan dan molekul yang terbentuk masuk dalam sel-sel yang
   selanjutnya mengalami oksidasi dengan bantuan sejumlah molekul oksigen yang berasal dari
   sitem pernapasan. Produk dari oksidasi (CO2 dan H2O) dikeluarkan oleh sel ke dalam
   lingkungannya. Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen (O2) bagi seluruh
   jeringan tubuh dan membuang karbondioksida (CO2) ke atmosfir.


   Dalam proses respirasi terdapat beberapa tahapan-tahapan yaitu respirasi eksternal dan
   respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan sebentuk pertukaran gas, sehingga oksigen
   (O2) dari paru-paru masuk kedalam darah, dan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) keluar
   dari darah masuk ke paru-paru. Sedangkan respirasi internal merupakan proses pertukaran
   karbondioksida (CO2) dengan oksigen (O2) di tingkat sel. Setiap kali berkontraksi dan
   berelaksasi kita dapat merasakannya melalui denyut nadi.


   Denyut Nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah di dalam pembuluhdarah arteri akibat
   kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakandengan palpasi yaitu dengan
   menggunakan ujung jari tangan di sepanjang jalannya prmbuluh darah arteri, terutama pada
   tempat- tempat tonjolan tulangdengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri.
   Frekunsi denyut nadimanusia bervariasi, tergantung dari banyaknya faktor yang
   mempengaruhinya.
Menurut Hill dan Wyse (1989) denyut jantung seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor,
   yaitu sebagai berikut:
   1. Faktor kimia: ion-ion sperti Ca, Na dan K yang terdapat dalam cairan jaringan, adrenalin,
       dan karbondioksida
   2. Pengaruh temperature: frekuensi denyut jantung akan bertambah bila temperature naik
       dan akan berkurang jika temperature turun
   3. Berat badan: semakin berat tubuh maka semakin lambat denyut jantung begitupun
       sebaliknya
   4. Aktivitas: semakin banyak melakukan aktivitas maka denyut jantung akan semakin cepat
       karena jantung memompa darah semakin cepat
   5. Jenis kelamin: denyut jantung perempuan lebih cepat bila dibandingkan denyut jantung
       laki-laki
   6. Kondisi fisiologs: denyut jantung orang yang stress atau tertekan lebih banyak daripada
       kondisi yang normal
   7. Usia dan digesti: umur muda maka frekuensi jantung lebih cepat
   8. Athropin dan nikotin: mempercepat frekuensi denyut jantung

   Sedangkan menurut Barness (1963), faktor-faktor yang mempengaruhi kerja atau denyut
   jantung adalah:

   1. Aktivitas: denyut jantung akan bertambah secara lambat setelah makan atau dalam keadaan tenang
   2. Ukuran dan umur: spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung yang lebih lambat
   3. Temperature: denyut jantung biasanya bertambah dengan kenaikan temperature dalam jangka waktu
       lingkungan normal
   4. Jenis kelamin
   5. Obat-obatan

Dalam percobaan yang akan dilakukan dapat dilihat faktor apa saja yang mempengaruhi kerja
jantung yang dapat dirasakan dari denyut nadi.


C. Alat dan Bahan
Stop watch          Jam tangan                     Mahasiswa




D. Cara Kerja

                            Waktu Istirahat
    No             Gambar                        Keterangan
   1



                                               Duduk diatas kursi




   2




                               Meraba nadi pada pergelangan tangan dengan jari




   3

                                Menghitung jumlah denyut nadi selama 1 menit,
                                 lalu mengulangi sampai 3 kali dan melakukan
                                pengamatan terhadap semua anggota kelompok



                            Sesudah Kegiatan
No               Gambar                                   Keterangan
     1




                                          Melakukan lari kecil di tempat selama 3 menit




     2



                                           Menghitung rata-rata denyut nadi tiap menit
                                          sesudah kegiatan dan melakukan pengamatan
                                                  terhadap setiap anggota kelompok




E. Tabel Pengamatan

                                                 Jumlah denyut nadi
   No        Nama                  Waktu istirahat                    Sesudah kegiatan
                              1       2      3        Rata2      1         2    3    Rata2
    1      Musliyadi          72     69      89        76.7     110      150   115   125.0
    2        Aida             92     89      78        86.3     112      107    87   102.0
    3        Izkar            80     67      66        71.0     112      116   110   112.7
    4        Qumil            75     76      79        76.7     110      129    86   108.3


F. Pembahasan
Denyut nadi merupakan gambaran dari denyut jantung yang dapat diraba dan dirasakan pada
arteri yang berada di bawah kulit, seperti pergelangan tangan dan leher. Denyut jantung
dihasilkan oleh kotraksi otot saat jantung memompakan darah. Sel-sel tertentu otot jantung
vertebrata bersifat dapat terangsang sendiri, yang berarti sel-sel itu dapat berkontraksi tanpa
sinyal apapun dari sistem saraf (Campbell et.al., 2004). Jumlah denyut nadi seseorang dapat
berbeda-beda, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti aktivitas fisik atau tingkat kebugaran
seseorang, suhu udara sekitar, posisi tubuh (erbaring tau berdiri), tingkat emosi, ukuran
tubuh, serta obat yang sedang dikonsumsi.


Pada percobaan ini, jumlah denyut nadi per menit masing-masing praktikan dihitung dengan
mendapatkan dua perlakukan berbeda, yakni pada keadaan normal (istirahat) dan pada
keadaan setelah melakukan aktivitas fisik. Latihan fisik dilakukan dengan lari-lari kecil.


Berdasarkan data hasil percobaan di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah denyut nadi
per menit antara sbelum dan sesudah melakukan aktvitas fisik pada tiap-tiap praktikan
memiliki perbedaaan yang signifikan. Perbedaan jumlah tersebut dapat dilihat secara jelas
pada grafik berikut:


                                                Pengaruh Aktivitas terhadap Denyut Nadi
            Jumlah denyut nadi tiap menit




                                                                                          Musliyadi
                                                                                          Aida
                                                                                          Izkar
                                                                 Kondisi setelah
                                                                                          Qumil
                                            Kondisi normal        aktivitas fisik



                                                             Waktu (detik)
Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah denyut jantung atau nadi per
menit praktikan setelah melakukan aktivitas fisik mengalami peningkatan. Seperti yang tielah
diutarakan sebelumnya bahwa aktivitas fisik dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung
atau denyut nadi seseorang. Peningkatan denyut akibat aktivitas fisik itu merupakan suatu
adaptasi yang membuat sistem sirkulasi dapat menyediakan tambahan oksigen yang
dibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja keras (Campbell et.al., 2004).


Volume darah per menit yang dipompakan oleh ventrikel kiri ke dalam sirkuit sistemik
disebut curah jantung (cardiac output) (Campbell et.al., 2004). Pada latihan fisik akan terjadi
perubahan pada sisitem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi
darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Kerja ini juga berfungsi untuk
mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan kontraksi selama latihan. Curah
jantung dapat meningkat sekitar lima kali lipat selama olahraga berat.


Disaat melakukan latihan fisik maka otot jantung akan mengkonsumsi O2 yang ditentukan
oleh faktor tekanan dalam jantung selama kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkat maka
konsumsi O2 ikut naik pula. Otot jantung yang terlatih membutuhkan lebih sedikit O2 untuk
sesuatu beban tertentu dan membutuhkan jumlah O2 yang kurang pula untuk pekerjaan fisik
atau aktivitas (Elly, 2006).


Aktivitas fisik dengan melakukan lari-lari kecil juga telah meningkatkan suhu, baik suhu
tubuh maupun suhu udara sekitar. Suhu tubuh adalah faktor lain yang menentukan pacu
jantung. Peningkatan suhu sebesar 1°C saja akan meningkatkan denyut jantung sekitar
sepuluh denyut per menit (Campbell et.al., 2004).


Menurut Edward R. Laskowski, M.D, seorang physical medicine and rehabilitation
specialist, dikutip dari mayo clinic, dalam situs health.detik.com, jumlah denyut jantung
orang dewasa sehat yang sedang istirahat adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm).
Jumlah detak jantung milik praktikan bernama Aida sebelum melakukan aktivitas fisik
adalah yang terbanyak, yakni 86.3. Hal ini dikarenakan sesaat sebelum memulai praktikum,
praktikan sedang dalam keadaan tidak stabil setelah berlari-lari. Sedangkan praktikan yang
bernama Izkar memiliki jumlah denyut nadi yang paling rendah yakni sebesar 66. Hal ini
   disebabkan oleh kondisi fisiknya saat melakukan percobaan sedang tidak sehat.


G. Kesimpulan

   Dari percobaan dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa denyut jantung
   seseorang dapat dirasakan melalui denyut nadi yang terletak di arteri bagian bawah kulit pada
   pergelangan tangan ataupun leher. Jumlah denyut nadi orang dewasa yang dalam kondisi
   normal (sehat) adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm).


   Jumlah ini dapat berbeda pada seseorang karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
   antaranya adalah aktivitas fisik dan suhu udara sekitar. Semakin tinggi aktivitas fisik
   seseorang maka jumlah deyut nadi per menitnya juga semakin banyak. Begitu pula dengan
   suhu. Meningkatnya suhu diiringi dengan meningkatnya jumlah denyut nadi tiap menit.
Daftar Pustaka




Campbell, Neil A. et.al. Biologi Jilid III. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Ganong, William F. 1992. Buku Ajar Fisiologi “Fisiologi Kedokteran ECG”. Penerbit Buku Kedokteran:
      Jakarta..

Bararah, Vera Farah. Berapa Jumlah Denyut jantung Normal.
      http://health.detik.com/read/2010/03/29/135029/1327738/766/berapa-jumlah-denyut-
      jantung-normal. 2010. [diakses pada 9 April 2012).

Elly, Irenne. Perubahan Denyut Nadi Pada Mahasiswa Setelah Aktivitas Naik Turun Tangga.
      eprints.undip.ac.id/20417/1/Irenne.pdf. 2006. [diakses pada 7 April 2012].
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

        ( Temperatur dan Enzim Ptialin )




                       Disusun oleh :
         Aida Fitriyah            (1110016100006)

         Musliyadi                (1110016100025)

         Qumillailah              (1110016100026)

         Izkar Sobhah             (1110016100027)



                       BIOLOGI VI A

     PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

   FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

                         JAKARTA

                           2012
A. Dasar Teori
         Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai
katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi
dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim
menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi.
         Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang
berupa protein dan komponen lain yang disebut gugus prostetik yang berupa nonprotein.
Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor. Koenzim berupa gugus organik yang
pada umumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD + (Nicotinamide Adenine
Dinucleotide). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya berupa ion-ion logam, seperti
Cu2+, Mg2+, dan Fe2+. Beberapa jenis vitamin seperti kelompok vitamin B merupakan koenzim.
                                             Jadi, enzim yang utuh tersusun atas bagian protein
                                             yang aktif yang disebut apoenzim dan koenzim, yang
                                             bersatu dan kemudian disebut holoenzim.
                                             Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori
                                             Kunci-Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori
                                             Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory). Menurut
teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian
bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim
cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan
sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-
substrat terputus, produk hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi
semula. Berbeda dengan teori kunci gembok, menurut teori kecocokan induksi reaksi antara
enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap situs aktif enzim
sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling
melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel.

Sebagai katalis dalam reaksi-reaksi di dalam tubuh organisme, enzim memiliki beberapa sifat,
yaitu:
1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan suhu
      yang tepat.
   2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.
   3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa
   mengubah kesetimbangan reaksi.
   4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
   5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.
   6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain-
   lain.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim diantaranya adalah sebagai berikut:
   1. Suhu
       Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu rendah atau
terlalu tinggi. Jika suhu lingkungan mencapai 0°C atau lebih rendah lagi, enzim tidak aktif. Jika
suhu lingkungan mencapai 40°C atau lebih, enzim akan mengalami denaturasi (rusak). Suhu
optimal enzim bagi masing-masing organisme berbeda-beda. Untuk hewan berdarah dingin,
suhu optimal enzim adalah 25°C, sementara suhu optimal hewan berdarah panas, termasuk
manusia, adalah 37°C.
   2. pH (Tingkat Keasaman)
       Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan "tempat kerja"-nya.
Misalnya enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki pH optimal
2. Contoh lain, enzim ptialin, karena bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki pH
optimal 7,5-8.
   3. Aktivator dan Inhibitor
Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim. Contohnya ion
klorida, yang dapat mengaktifkan enzim amilase. Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat
kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya, inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif dan inhibitor
nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk
mendapatkan situs aktif enzim, contohnya
sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb. Sementara itu, inhibitor
nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif pada enzim, yang
lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim.
   4. Konsentrasi enzim dan substrat
- Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan
  konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
- Jika sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan
 kecepatan reaksi.
 Enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. Enzim yang digunakan
 pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam
 proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah
 produksi.
       Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia,
diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui mkanan, manusia dapat memperoleh
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan garam mineral.

   1. Karbohidrat
       Karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buahan,
dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram
karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori = 4,2
joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16,8 kilojoule.

Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana seperti
glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Jika manusia mengonsumsi
karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan disimpan dalam bentuk
glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan disekitar
perut, ginjal, dan bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus,
semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang.
1. Protein
        Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak,
daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein
nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.

Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi structural berhubungan
dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan
denganfungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan enzim.

        Selama proses pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim
pepsin di dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan
enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama
seperti karbohidrat, setiap 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule.
Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar.

      2. Lemak
        Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak hewani, misalnya
lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari
tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan
alpukat.

        Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak
disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi
sekitar 9 kilokalori atau 38 kilojoule.

      3. Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai kompenen organic enzim yang disebut sebagai co-enzim. Terdapat
dua kelompok vitamin yang larut dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai
sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh,
akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda halnya dengan vitamin
yang larut dalam air, bila jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan
dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan menyebabkan penyakit
avitaminosis.

   1. Garam mineral
        Garam mineral dibutuhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing
mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh, kalsium, sumbernya berasal dari
susu, keju, daging, sayur-

sayuran. Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan gigi, dsb.

   B. Tujuan
   Mengetahui pengaruh temperature dan keasaman terhadap kerja enzim ptyalin.

   C. Alat dan Bahan
   1.      Tepung
   2.      Air Liur
   3.      Yodium
   4.      Tabung reaksi 4 buah
   5.      Bunsen
   6.      Pipet Reaksi
   7.      Reagen Benedict
   8.      Gelas Ukur


   D. Cara Kerja
           1. Berilah label tabung reaksi dengan
              A, B, C, dan D
2. Berkumurlah dengan air bersih
   untuk menghilangkan sisa-sisa
   makanan




3. Masukkan air liurmu ke dalam
   tabung reaksi A, B, C dan D masing-
   masing 1 ml.




4. Tambahkan pada masing-masing
   tabung 5 ml larutan tepung
5. a. Panaskan tabun A dalam
   penangas air dengan temperature
   36-37⁰ C selama 5 menit




   b. Tambahkan 1 ml HCL dalam
   tabung B, kemudian panaskan
   dengan temperature 36-37⁰ C
   selama 5 menit




   c. Tambahkan 1 ml HCL dalam
   tabung C, kemudian diamkan




   d. Tabung D diperlakukan kontrol




6. Pada keempat tabung tersebut
   tambahkan reagen benedict
   sebanyak 3 tetes dan catat
   perubahan yang terjadi
E. Hasil dan Pembahasan


Tabung            Perlakuan                                   Hasil
Reaksi
                                            Warna               Busa         Endapan
                                                                              tepung

  A      Air liur + larutan tepung →   Biru pekat (lebih Sedikit (paling   Banyak
         dipanaskan + reagen           biru)             sedikit)
         Benedict

  B      Air liur + larutan tepung +   Biru keruh (biru    Banyak          Banyak
         HCL → dipanaskan + reagen     keputihan)                          (paling
         Benedict                                                          banyak)

  C      Air liur + larutan tepung +   Biru muda           Sedang          Sedang
         HCL + reagen Benedict

  D      Air liur + larutan tepung +   Biru jernih (biru   Sedikit         Sedikit
         reagen Benedict               lebih bening)                       (paling
                                                                           sedikit)




          A                  B                  C                    D
Dari pengamatan yang kami lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa pada tabung
reaksi A terjadi perubahan warna menjadi biru keruh setelah di panaskan pada temperature
36°C - 40°C dan di beri reagen Benedict, lalu pada perlakuan tabung reaksi B terjadi perubahan
warna menjadi biru muda keruh dan terdapat banyak endapan putih.

       di bawah permukaan tabung reaksi, sedangkan pada perlakuan tabung reaksi C terjadi
perubahan warna menjadi biru muda agak keruh dan terdapat endapan putih di bawah
permukaan tabung reaksi namun jumlahhnya lebih sedikit bila di bandingkan dengan endapan
putih pada tabung reaksi B. Hal ini di karenakan pada perlakuan tabung reaksi B dan tabung
reaksi C memberi pengaruh pH karena pada perlakuannya selain di beri reagen benedict juga di
beri HCL dan yang terakhir pada perlakuan tabung reaksi D yang memang di khususkan sebagai
kontrol di dapatkan perubahan warna menjadi biru muda bening. Perubahan - perubahan
warna tersebut terjadi karena adanya penguraian amilum/pati dengan bantuan enzim saliva
dan reagen Benedict untuk membuktikan adanya kandungan glukosa di dalam saliva tersebut.
Fungsi reagen Benedict untuk mendeteksi adanya glukosa dan untuk dapat terjadi perubahan
warna pada perlakuan.

   F. Kesimpulan
       Enzim ptialin dapat bekerja secara optimal pada suhu 36-37C , maka apabila suhu
berubah maka pH enzim tersebut juga dapat berubah, sebagaimana yang kita ketahui bahwa
kerja enzim dipengaruhi oleh 4 Faktor :

1. Suhu
2. pH (Tingkat Keasaman)
3. Aktivator dan Inhibitor
4. Konsentrasi enzim dan substrat
DAFTAR PUSTAKA

Juanegsih, Nengsih. 2008. Modul Pedoman Praktikum Fisiologi Hewan. Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah
http://metabolismelink.freehostia.com/enzim.htm

http://wikipedia.enzim.com

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatIswi Haniffah
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Ade Irma Suryani
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineWidyanto Waroeng
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis HidryllaLaporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis HidryllaArmansyah Armansyah
 
Biokim urin glukosa
Biokim urin glukosaBiokim urin glukosa
Biokim urin glukosaselvindianda
 

What's hot (20)

Penanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaPenanganan hewan coba
Penanganan hewan coba
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Stomata
StomataStomata
Stomata
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Mikr3
Mikr3Mikr3
Mikr3
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis HidryllaLaporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Biokim urin glukosa
Biokim urin glukosaBiokim urin glukosa
Biokim urin glukosa
 

Viewers also liked

laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadiGanti Junior
 
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Dewi Purwati
 
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakLaporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakUniversitas Diponegoro
 
Laporan darah
Laporan darahLaporan darah
Laporan darahNana
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...jackruto
 
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtr
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtrIi. interaksi lingkungan dan ternak gtr
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtrGusti Rusmayadi
 
Laporan praktikum fisiologi hewan
Laporan praktikum fisiologi hewanLaporan praktikum fisiologi hewan
Laporan praktikum fisiologi hewanXINYOUWANZ
 
I. ilmu lingkungan ternak gtr
I. ilmu lingkungan ternak gtrI. ilmu lingkungan ternak gtr
I. ilmu lingkungan ternak gtrGusti Rusmayadi
 
Rpp ekskresi welly
Rpp ekskresi wellyRpp ekskresi welly
Rpp ekskresi wellyWelly Andrei
 
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganIlmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganJajat Rohmana
 
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan KerjaLAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan KerjaIlmianisa Azizah
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipAsfar Syafar
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
Ruminansia
RuminansiaRuminansia
Ruminansiatrinili
 
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialGoogle
 
6.rpp energi ok
6.rpp energi ok6.rpp energi ok
6.rpp energi okkana rozi
 
Rpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiRpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiGoogle
 

Viewers also liked (20)

laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadi
 
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
 
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakLaporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
 
Laporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan airLaporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan air
 
Laporan darah
Laporan darahLaporan darah
Laporan darah
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
 
Makalah mengukur tekanan darah
Makalah mengukur tekanan darahMakalah mengukur tekanan darah
Makalah mengukur tekanan darah
 
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtr
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtrIi. interaksi lingkungan dan ternak gtr
Ii. interaksi lingkungan dan ternak gtr
 
Laporan praktikum fisiologi hewan
Laporan praktikum fisiologi hewanLaporan praktikum fisiologi hewan
Laporan praktikum fisiologi hewan
 
I. ilmu lingkungan ternak gtr
I. ilmu lingkungan ternak gtrI. ilmu lingkungan ternak gtr
I. ilmu lingkungan ternak gtr
 
Rpp ekskresi welly
Rpp ekskresi wellyRpp ekskresi welly
Rpp ekskresi welly
 
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganIlmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
 
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan KerjaLAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natip
 
Petunjuk pemeliharaan-sapi-perah
Petunjuk pemeliharaan-sapi-perahPetunjuk pemeliharaan-sapi-perah
Petunjuk pemeliharaan-sapi-perah
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Ruminansia
RuminansiaRuminansia
Ruminansia
 
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
 
6.rpp energi ok
6.rpp energi ok6.rpp energi ok
6.rpp energi ok
 
Rpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiRpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresi
 

Similar to LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)

Laporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testLaporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testGiar Mada
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Pensil Dan Pemadam
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Pensil Dan Pemadam
 
Pske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerjaPske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerjaDiery Sipayung
 
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWANLAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWANRiaAnggun
 
Biomekanik, Biolistrik, dan Fluida.pptx
Biomekanik, Biolistrik, dan Fluida.pptxBiomekanik, Biolistrik, dan Fluida.pptx
Biomekanik, Biolistrik, dan Fluida.pptxArdhiHendaChCht
 
Pengenalan anatomi dan fisiologi
Pengenalan anatomi dan fisiologiPengenalan anatomi dan fisiologi
Pengenalan anatomi dan fisiologiPensil Dan Pemadam
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantititis trijayanti
 
Fisiologi Hewan Kerja jantung
Fisiologi Hewan Kerja jantungFisiologi Hewan Kerja jantung
Fisiologi Hewan Kerja jantungSannySanny6
 
MAKALAH CARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA, YORDAN BAIHAQI(22230036).docx
MAKALAH CARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA, YORDAN BAIHAQI(22230036).docxMAKALAH CARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA, YORDAN BAIHAQI(22230036).docx
MAKALAH CARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA, YORDAN BAIHAQI(22230036).docxoutoff
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxrose125620
 
cardiovascular response to exercise
cardiovascular  response to exercisecardiovascular  response to exercise
cardiovascular response to exerciseMoch Yunus
 
Kaedah-Latihan.ppt
Kaedah-Latihan.pptKaedah-Latihan.ppt
Kaedah-Latihan.pptAmdiJenis
 

Similar to LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi) (20)

Peredaran darah
Peredaran darahPeredaran darah
Peredaran darah
 
Laporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testLaporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard test
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
9.fisiologi kerja
9.fisiologi kerja9.fisiologi kerja
9.fisiologi kerja
 
Pske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerjaPske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerja
 
Healthy Life Style
Healthy Life StyleHealthy Life Style
Healthy Life Style
 
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWANLAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
 
Biomekanik, Biolistrik, dan Fluida.pptx
Biomekanik, Biolistrik, dan Fluida.pptxBiomekanik, Biolistrik, dan Fluida.pptx
Biomekanik, Biolistrik, dan Fluida.pptx
 
adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat
adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obatadaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat
adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat
 
Pengenalan anatomi dan fisiologi
Pengenalan anatomi dan fisiologiPengenalan anatomi dan fisiologi
Pengenalan anatomi dan fisiologi
 
Desakan Darah
Desakan DarahDesakan Darah
Desakan Darah
 
Denyut nadi
Denyut nadiDenyut nadi
Denyut nadi
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
 
Fisiologi Hewan Kerja jantung
Fisiologi Hewan Kerja jantungFisiologi Hewan Kerja jantung
Fisiologi Hewan Kerja jantung
 
MAKALAH CARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA, YORDAN BAIHAQI(22230036).docx
MAKALAH CARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA, YORDAN BAIHAQI(22230036).docxMAKALAH CARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA, YORDAN BAIHAQI(22230036).docx
MAKALAH CARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA, YORDAN BAIHAQI(22230036).docx
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptx
 
cardiovascular response to exercise
cardiovascular  response to exercisecardiovascular  response to exercise
cardiovascular response to exercise
 
Katak
KatakKatak
Katak
 
Kaedah-Latihan.ppt
Kaedah-Latihan.pptKaedah-Latihan.ppt
Kaedah-Latihan.ppt
 

More from jackruto

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...jackruto
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2jackruto
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)jackruto
 
01.birril azizah
01.birril azizah01.birril azizah
01.birril azizahjackruto
 
09.syifafauziah
09.syifafauziah09.syifafauziah
09.syifafauziahjackruto
 
Dunia tumbuhan
Dunia tumbuhanDunia tumbuhan
Dunia tumbuhanjackruto
 
19.santi meutia
19.santi meutia19.santi meutia
19.santi meutiajackruto
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasarijackruto
 
27.izkarsobhah
27.izkarsobhah27.izkarsobhah
27.izkarsobhahjackruto
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sarijackruto
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadijackruto
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudinjackruto
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sarijackruto
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasarijackruto
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudinjackruto
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadijackruto
 

More from jackruto (16)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
 
01.birril azizah
01.birril azizah01.birril azizah
01.birril azizah
 
09.syifafauziah
09.syifafauziah09.syifafauziah
09.syifafauziah
 
Dunia tumbuhan
Dunia tumbuhanDunia tumbuhan
Dunia tumbuhan
 
19.santi meutia
19.santi meutia19.santi meutia
19.santi meutia
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
27.izkarsobhah
27.izkarsobhah27.izkarsobhah
27.izkarsobhah
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sari
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadi
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sari
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadi
 

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi) DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 Aida Fitriah (1110016100006) Musliyadi (1110016100025) Qumillailah (1110016100026) Izkar Sobhah (1110016100027) Pendidikan Biologi IV A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
  • 2. 2012 Tanggal Praktikum : 3 April 2012 A. Tujuan Menghitung denyut nadi manusia B. Dasar Teori Respirasi adalah proses umum dimana organisme mengambil energi bebas dalam lingkungannya dengan mengoksidasi substrat organik. Untuk mencapai hasil tersebut, organisma tingkat tinggi memakan berbagai bahan makanan dan mengubah menjadi molekul sederhana melalui proses pencernaan dan molekul yang terbentuk masuk dalam sel-sel yang selanjutnya mengalami oksidasi dengan bantuan sejumlah molekul oksigen yang berasal dari sitem pernapasan. Produk dari oksidasi (CO2 dan H2O) dikeluarkan oleh sel ke dalam lingkungannya. Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen (O2) bagi seluruh jeringan tubuh dan membuang karbondioksida (CO2) ke atmosfir. Dalam proses respirasi terdapat beberapa tahapan-tahapan yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan sebentuk pertukaran gas, sehingga oksigen (O2) dari paru-paru masuk kedalam darah, dan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) keluar dari darah masuk ke paru-paru. Sedangkan respirasi internal merupakan proses pertukaran karbondioksida (CO2) dengan oksigen (O2) di tingkat sel. Setiap kali berkontraksi dan berelaksasi kita dapat merasakannya melalui denyut nadi. Denyut Nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah di dalam pembuluhdarah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakandengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan di sepanjang jalannya prmbuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulangdengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Frekunsi denyut nadimanusia bervariasi, tergantung dari banyaknya faktor yang mempengaruhinya.
  • 3. Menurut Hill dan Wyse (1989) denyut jantung seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: 1. Faktor kimia: ion-ion sperti Ca, Na dan K yang terdapat dalam cairan jaringan, adrenalin, dan karbondioksida 2. Pengaruh temperature: frekuensi denyut jantung akan bertambah bila temperature naik dan akan berkurang jika temperature turun 3. Berat badan: semakin berat tubuh maka semakin lambat denyut jantung begitupun sebaliknya 4. Aktivitas: semakin banyak melakukan aktivitas maka denyut jantung akan semakin cepat karena jantung memompa darah semakin cepat 5. Jenis kelamin: denyut jantung perempuan lebih cepat bila dibandingkan denyut jantung laki-laki 6. Kondisi fisiologs: denyut jantung orang yang stress atau tertekan lebih banyak daripada kondisi yang normal 7. Usia dan digesti: umur muda maka frekuensi jantung lebih cepat 8. Athropin dan nikotin: mempercepat frekuensi denyut jantung Sedangkan menurut Barness (1963), faktor-faktor yang mempengaruhi kerja atau denyut jantung adalah: 1. Aktivitas: denyut jantung akan bertambah secara lambat setelah makan atau dalam keadaan tenang 2. Ukuran dan umur: spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung yang lebih lambat 3. Temperature: denyut jantung biasanya bertambah dengan kenaikan temperature dalam jangka waktu lingkungan normal 4. Jenis kelamin 5. Obat-obatan Dalam percobaan yang akan dilakukan dapat dilihat faktor apa saja yang mempengaruhi kerja jantung yang dapat dirasakan dari denyut nadi. C. Alat dan Bahan
  • 4. Stop watch Jam tangan Mahasiswa D. Cara Kerja Waktu Istirahat No Gambar Keterangan 1 Duduk diatas kursi 2 Meraba nadi pada pergelangan tangan dengan jari 3 Menghitung jumlah denyut nadi selama 1 menit, lalu mengulangi sampai 3 kali dan melakukan pengamatan terhadap semua anggota kelompok Sesudah Kegiatan
  • 5. No Gambar Keterangan 1 Melakukan lari kecil di tempat selama 3 menit 2 Menghitung rata-rata denyut nadi tiap menit sesudah kegiatan dan melakukan pengamatan terhadap setiap anggota kelompok E. Tabel Pengamatan Jumlah denyut nadi No Nama Waktu istirahat Sesudah kegiatan 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 Musliyadi 72 69 89 76.7 110 150 115 125.0 2 Aida 92 89 78 86.3 112 107 87 102.0 3 Izkar 80 67 66 71.0 112 116 110 112.7 4 Qumil 75 76 79 76.7 110 129 86 108.3 F. Pembahasan
  • 6. Denyut nadi merupakan gambaran dari denyut jantung yang dapat diraba dan dirasakan pada arteri yang berada di bawah kulit, seperti pergelangan tangan dan leher. Denyut jantung dihasilkan oleh kotraksi otot saat jantung memompakan darah. Sel-sel tertentu otot jantung vertebrata bersifat dapat terangsang sendiri, yang berarti sel-sel itu dapat berkontraksi tanpa sinyal apapun dari sistem saraf (Campbell et.al., 2004). Jumlah denyut nadi seseorang dapat berbeda-beda, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara sekitar, posisi tubuh (erbaring tau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh, serta obat yang sedang dikonsumsi. Pada percobaan ini, jumlah denyut nadi per menit masing-masing praktikan dihitung dengan mendapatkan dua perlakukan berbeda, yakni pada keadaan normal (istirahat) dan pada keadaan setelah melakukan aktivitas fisik. Latihan fisik dilakukan dengan lari-lari kecil. Berdasarkan data hasil percobaan di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah denyut nadi per menit antara sbelum dan sesudah melakukan aktvitas fisik pada tiap-tiap praktikan memiliki perbedaaan yang signifikan. Perbedaan jumlah tersebut dapat dilihat secara jelas pada grafik berikut: Pengaruh Aktivitas terhadap Denyut Nadi Jumlah denyut nadi tiap menit Musliyadi Aida Izkar Kondisi setelah Qumil Kondisi normal aktivitas fisik Waktu (detik)
  • 7. Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah denyut jantung atau nadi per menit praktikan setelah melakukan aktivitas fisik mengalami peningkatan. Seperti yang tielah diutarakan sebelumnya bahwa aktivitas fisik dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung atau denyut nadi seseorang. Peningkatan denyut akibat aktivitas fisik itu merupakan suatu adaptasi yang membuat sistem sirkulasi dapat menyediakan tambahan oksigen yang dibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja keras (Campbell et.al., 2004). Volume darah per menit yang dipompakan oleh ventrikel kiri ke dalam sirkuit sistemik disebut curah jantung (cardiac output) (Campbell et.al., 2004). Pada latihan fisik akan terjadi perubahan pada sisitem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Kerja ini juga berfungsi untuk mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan kontraksi selama latihan. Curah jantung dapat meningkat sekitar lima kali lipat selama olahraga berat. Disaat melakukan latihan fisik maka otot jantung akan mengkonsumsi O2 yang ditentukan oleh faktor tekanan dalam jantung selama kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkat maka konsumsi O2 ikut naik pula. Otot jantung yang terlatih membutuhkan lebih sedikit O2 untuk sesuatu beban tertentu dan membutuhkan jumlah O2 yang kurang pula untuk pekerjaan fisik atau aktivitas (Elly, 2006). Aktivitas fisik dengan melakukan lari-lari kecil juga telah meningkatkan suhu, baik suhu tubuh maupun suhu udara sekitar. Suhu tubuh adalah faktor lain yang menentukan pacu jantung. Peningkatan suhu sebesar 1°C saja akan meningkatkan denyut jantung sekitar sepuluh denyut per menit (Campbell et.al., 2004). Menurut Edward R. Laskowski, M.D, seorang physical medicine and rehabilitation specialist, dikutip dari mayo clinic, dalam situs health.detik.com, jumlah denyut jantung orang dewasa sehat yang sedang istirahat adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jumlah detak jantung milik praktikan bernama Aida sebelum melakukan aktivitas fisik adalah yang terbanyak, yakni 86.3. Hal ini dikarenakan sesaat sebelum memulai praktikum, praktikan sedang dalam keadaan tidak stabil setelah berlari-lari. Sedangkan praktikan yang
  • 8. bernama Izkar memiliki jumlah denyut nadi yang paling rendah yakni sebesar 66. Hal ini disebabkan oleh kondisi fisiknya saat melakukan percobaan sedang tidak sehat. G. Kesimpulan Dari percobaan dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa denyut jantung seseorang dapat dirasakan melalui denyut nadi yang terletak di arteri bagian bawah kulit pada pergelangan tangan ataupun leher. Jumlah denyut nadi orang dewasa yang dalam kondisi normal (sehat) adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jumlah ini dapat berbeda pada seseorang karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah aktivitas fisik dan suhu udara sekitar. Semakin tinggi aktivitas fisik seseorang maka jumlah deyut nadi per menitnya juga semakin banyak. Begitu pula dengan suhu. Meningkatnya suhu diiringi dengan meningkatnya jumlah denyut nadi tiap menit.
  • 9. Daftar Pustaka Campbell, Neil A. et.al. Biologi Jilid III. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Ganong, William F. 1992. Buku Ajar Fisiologi “Fisiologi Kedokteran ECG”. Penerbit Buku Kedokteran: Jakarta.. Bararah, Vera Farah. Berapa Jumlah Denyut jantung Normal. http://health.detik.com/read/2010/03/29/135029/1327738/766/berapa-jumlah-denyut- jantung-normal. 2010. [diakses pada 9 April 2012). Elly, Irenne. Perubahan Denyut Nadi Pada Mahasiswa Setelah Aktivitas Naik Turun Tangga. eprints.undip.ac.id/20417/1/Irenne.pdf. 2006. [diakses pada 7 April 2012].
  • 10. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Temperatur dan Enzim Ptialin ) Disusun oleh : Aida Fitriyah (1110016100006) Musliyadi (1110016100025) Qumillailah (1110016100026) Izkar Sobhah (1110016100027) BIOLOGI VI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012
  • 11. A. Dasar Teori Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang berupa protein dan komponen lain yang disebut gugus prostetik yang berupa nonprotein. Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor. Koenzim berupa gugus organik yang pada umumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD + (Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya berupa ion-ion logam, seperti Cu2+, Mg2+, dan Fe2+. Beberapa jenis vitamin seperti kelompok vitamin B merupakan koenzim. Jadi, enzim yang utuh tersusun atas bagian protein yang aktif yang disebut apoenzim dan koenzim, yang bersatu dan kemudian disebut holoenzim. Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori Kunci-Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory). Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim- substrat terputus, produk hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula. Berbeda dengan teori kunci gembok, menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel. Sebagai katalis dalam reaksi-reaksi di dalam tubuh organisme, enzim memiliki beberapa sifat, yaitu:
  • 12. 1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan suhu yang tepat. 2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat. 3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa mengubah kesetimbangan reaksi. 4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit. 5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik. 6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain- lain. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Suhu Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika suhu lingkungan mencapai 0°C atau lebih rendah lagi, enzim tidak aktif. Jika suhu lingkungan mencapai 40°C atau lebih, enzim akan mengalami denaturasi (rusak). Suhu optimal enzim bagi masing-masing organisme berbeda-beda. Untuk hewan berdarah dingin, suhu optimal enzim adalah 25°C, sementara suhu optimal hewan berdarah panas, termasuk manusia, adalah 37°C. 2. pH (Tingkat Keasaman) Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan "tempat kerja"-nya. Misalnya enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki pH optimal 2. Contoh lain, enzim ptialin, karena bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki pH optimal 7,5-8. 3. Aktivator dan Inhibitor Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim. Contohnya ion klorida, yang dapat mengaktifkan enzim amilase. Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya, inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk mendapatkan situs aktif enzim, contohnya
  • 13. sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb. Sementara itu, inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif pada enzim, yang lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim. 4. Konsentrasi enzim dan substrat - Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. - Jika sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi. Enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. Enzim yang digunakan pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah produksi. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui mkanan, manusia dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan garam mineral. 1. Karbohidrat Karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buahan, dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16,8 kilojoule. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Jika manusia mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang.
  • 14. 1. Protein Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak, daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan denganfungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan enzim. Selama proses pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar. 2. Lemak Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38 kilojoule. 3. Vitamin Vitamin berfungsi sebagai kompenen organic enzim yang disebut sebagai co-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yang larut dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda halnya dengan vitamin yang larut dalam air, bila jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan
  • 15. dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan menyebabkan penyakit avitaminosis. 1. Garam mineral Garam mineral dibutuhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh, kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging, sayur- sayuran. Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan gigi, dsb. B. Tujuan Mengetahui pengaruh temperature dan keasaman terhadap kerja enzim ptyalin. C. Alat dan Bahan 1. Tepung 2. Air Liur 3. Yodium 4. Tabung reaksi 4 buah 5. Bunsen 6. Pipet Reaksi 7. Reagen Benedict 8. Gelas Ukur D. Cara Kerja 1. Berilah label tabung reaksi dengan A, B, C, dan D
  • 16. 2. Berkumurlah dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa makanan 3. Masukkan air liurmu ke dalam tabung reaksi A, B, C dan D masing- masing 1 ml. 4. Tambahkan pada masing-masing tabung 5 ml larutan tepung
  • 17. 5. a. Panaskan tabun A dalam penangas air dengan temperature 36-37⁰ C selama 5 menit b. Tambahkan 1 ml HCL dalam tabung B, kemudian panaskan dengan temperature 36-37⁰ C selama 5 menit c. Tambahkan 1 ml HCL dalam tabung C, kemudian diamkan d. Tabung D diperlakukan kontrol 6. Pada keempat tabung tersebut tambahkan reagen benedict sebanyak 3 tetes dan catat perubahan yang terjadi
  • 18. E. Hasil dan Pembahasan Tabung Perlakuan Hasil Reaksi Warna Busa Endapan tepung A Air liur + larutan tepung → Biru pekat (lebih Sedikit (paling Banyak dipanaskan + reagen biru) sedikit) Benedict B Air liur + larutan tepung + Biru keruh (biru Banyak Banyak HCL → dipanaskan + reagen keputihan) (paling Benedict banyak) C Air liur + larutan tepung + Biru muda Sedang Sedang HCL + reagen Benedict D Air liur + larutan tepung + Biru jernih (biru Sedikit Sedikit reagen Benedict lebih bening) (paling sedikit) A B C D
  • 19. Dari pengamatan yang kami lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa pada tabung reaksi A terjadi perubahan warna menjadi biru keruh setelah di panaskan pada temperature 36°C - 40°C dan di beri reagen Benedict, lalu pada perlakuan tabung reaksi B terjadi perubahan warna menjadi biru muda keruh dan terdapat banyak endapan putih. di bawah permukaan tabung reaksi, sedangkan pada perlakuan tabung reaksi C terjadi perubahan warna menjadi biru muda agak keruh dan terdapat endapan putih di bawah permukaan tabung reaksi namun jumlahhnya lebih sedikit bila di bandingkan dengan endapan putih pada tabung reaksi B. Hal ini di karenakan pada perlakuan tabung reaksi B dan tabung reaksi C memberi pengaruh pH karena pada perlakuannya selain di beri reagen benedict juga di beri HCL dan yang terakhir pada perlakuan tabung reaksi D yang memang di khususkan sebagai kontrol di dapatkan perubahan warna menjadi biru muda bening. Perubahan - perubahan warna tersebut terjadi karena adanya penguraian amilum/pati dengan bantuan enzim saliva dan reagen Benedict untuk membuktikan adanya kandungan glukosa di dalam saliva tersebut. Fungsi reagen Benedict untuk mendeteksi adanya glukosa dan untuk dapat terjadi perubahan warna pada perlakuan. F. Kesimpulan Enzim ptialin dapat bekerja secara optimal pada suhu 36-37C , maka apabila suhu berubah maka pH enzim tersebut juga dapat berubah, sebagaimana yang kita ketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh 4 Faktor : 1. Suhu 2. pH (Tingkat Keasaman) 3. Aktivator dan Inhibitor 4. Konsentrasi enzim dan substrat
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Juanegsih, Nengsih. 2008. Modul Pedoman Praktikum Fisiologi Hewan. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah http://metabolismelink.freehostia.com/enzim.htm http://wikipedia.enzim.com