SlideShare a Scribd company logo
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Anda tentu pernah membuat 
segelas teh yang diisi gula. Ketika 
Anda aduk, gula yang ada di air 
tersebut hilang karena larut dalam air 
dan jika diminum, Anda merasakan teh 
tersebut manis. Bila kita menginginkan 
minuman tersebut lebih segar lagi, 
maka teh manis tadi dapat ditambahkan 
es. Anda akan menemukan es tersebut 
terapung di atas teh manis. Mengapa 
demikian? jelaskan jawaban anda pada 
kotak berikut ; 
................................................................... 
.................................................................. 
.................................................................. 
.................................................................. 
.................................................................. 
.................................................................. 
................................................................. 
................................................................... 
Jika anda sudah selesai menuliskan 
jawabannya, sekarang cocokkan 
jawaban anda dengan uraian berikut 
ini. 
Peristiwa yang Anda alami 
seperti uraian di atas karena sifat fisik 
air. Bagaimanakah sifatnya? Perhatikan 
uraian berikut ini! 
1. Sifat fisika air 
Air memiliki sifat fisika maupun 
kimia. Indra manusia dapat 
dimanfaatkan untuk mengenali sifat 
fisika air. Sifat-sifat fisika air seperti 
tersebut berikut ini. 
a. Tidak berwarna, tidak berasa, dan 
tidak berbau pada kondisi standar, 
b. Memiliki 3 fase yang berbeda: cair, 
gas, dan padat pada temperatur 
normal di bumi, 
c. Dapat menyerap sejumlah kalor, 
d. Mempunyai tegangan permukaan 
yang sangat tinggi. Tegangan 
permukaan tersebut berguna untuk 
gaya kapilaritas air, 
e. Air adalah pelarut yang baik karena 
kepolarannya, konstanta dielektrik 
yang tinggi dan ukurannya yang 
kecil, terutama untuk senyawa ionik 
dan garam yang polar. 
f. Air mempunyai titik didih yang 
tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini 
maka pada suhu yang normal tidak 
ada laut, danau, sungai, tumbuhan, 
atau binatang di bumi ini, 
g. Air mempunyai massa jenis yang 
lebih kecil dalam keadaan beku 
bila dibandingkan dengan keadaan 
cair, karena sifat ini, maka di bagian 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dalam lautan meskipun suhunya 
turun tetap berbentuk cair yang 
memungkinkan mahluk hidup 
tetap hidup. 
2. Aliran zat cair melalui pembuluh 
Kecepatan aliran dalam pembuluh 
berbentuk parabola (½ bola) hal ini 
karena makin ke tengah kecepatan 
mengalir semakin besar serta 
adanya gaya yang bekerja pada 
penampang. Volume zat cair yang 
mengalir melalui penampang tiap 
detiknya disebut debit. 
Hukum Poiseuille menyatakan 
bahwa cairan yang mengalir 
melalui suatu pipa akan berbanding 
langsung dengan penurunan 
tekanan sepanjang pipa dan 
pangkat empat jari-jari pipa. 
3. Tahanan terhadap debit zat cair 
Tahanan terhadap debit zat cair ini 
tergantung pada: 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3 a. panjang pembuluh; 
Semakin panjang pembuluh, 
sedangkan diameter pembuluh 
sama, maka zat cair yang 
mengalir melalui pembuluh 
tersebut akan memperoleh 
tahanan semakin besar. Dengan 
demikian, debit zat cair akan 
lebih besar pada pembuluh 
yang lebih pendek. 
b. diameter pembuluh; 
Zat cair yang melewati 
pembuluh akan dihambat oleh 
dinding pembuluh. Semakin 
besar diameter pembuluh, 
aliran zat cair semakin cepat. 
c. viskositas/kekentalan zat cair; 
Semakin kental zat cair yang 
melalui pembuluh, semakin
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
besar gesekan terhadap 
dinding pembuluh, sehingga 
tahanan semakin besar pula. 
Kekentalan ini penting untuk 
mengetahui konsentrasi sel 
darah merah. Pada darah 
normal, kekentalan sebesar 
3,5 kali air, sedangkan 
plasma sebesar 1,5 kali air. 
Apabila konsentrasi sel darah 
meningkat mencapai 70 kali di 
atas normal, maka kekentalan 
darah mencapai 20 kali air. 
Pada penderita anemia, 
konsentrasi sel darah merahnya 
kurang yang menyebabkan 
kekentalan darah menurun. 
Demikian juga pada ibu hamil 
yang mengalami hidraemia, 
dimana terjadi peningkatan 
jumlah plasma darah sehingga 
darah menjadi lebih encer. Hal 
ini berarti aliran darah menjadi 
lebih cepat. 
d. tekanan. 
Zat cair akan mengalir dari 
tekanan yang tinggi ke 
tekanan yang rendah. Dengan 
demikian aliran zat cair/darah 
berbanding langsung terhadap 
perbedaan tekanan. 
4. Laju endap dan gaya buoyansi/ 
apung 
Gerak jatuh sebuah benda pada 
zat cair diantaranya ditentukan 
oleh massa jenis zat cair dan gaya 
gravitasi. Benda yang dimasukkan 
ke dalam zat cair/fluida akan 
terapung bila massa jenis benda 
yang dimasukkan lebih kecil dari 
pada massa jenis zat cair tersebut. 
Sebaliknya, jika massa jenis benda 
yang dimasukkan lebih besar dari 
pada massa jenis zat cairnya, maka 
benda itu akan tenggelam. 
Menentukan kecepatan segmentasi 
darah dilakukan dengan 
pemeriksaan blood bezinking 
snellheid (BBS) atau laju endapan 
darah (LED). 
5. Aliran laminar dan turbulensi 
Aliran laminar relatif mempunyai 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 44
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
kecepatan rendah, partikel fluida 
pembuluh darah normal. 
mengalir atau bergerak lurus dan 
6. Hidroterapi untuk kesehatan 
sejajar (laminae). 
fisik 
Aliran turbulen adalah aliran fluida 
Pengobatan dengan media air telah 
yang partikel-partikelnya bergerak 
lama digunakan, bahkan sebelum 
secara acak dan tidak stabil 
masehi. Pada tahun 460-375 SM, 
dengan kecepatan berfluktuasi dan 
Hippocrates menggunakan air 
saling berinteraksi. Akibat dari hal 
panas & dingin untuk mengobati 
tersebut garis alir antar partikel 
reumatik, penyakit kuning, dan 
fluidanya saling berpotongan. 
kelemahan anggota gerak. 
Turbulen mentransport partikel-partikel 
dengan dua cara, yaitu 
Saat ini air banyak dimanfaatkan 
dengan penambahan gaya fluida 
untuk pencegahan/pemeliharaan 
dan penurunan tekanan lokal ketika 
dan pengobatan. Solus per Aqua 
pusaran turbulen bekerja padanya. 
(SPA) banyak berdiri dan melayani 
pelanggan dengan memanfaatkan 
sifat air, baik dalam kondisi diam 
(hidrostatika) maupun bergerak 
(hidrodinamika). SPA menggunakan 
air panas dan mineral yang 
bersumber alami. Berendam 
dalam air atau berenang: relaksasi 
menyeluruh (menurunkan aktivitas 
Darah biasanya mengalir secara 
otot), relaksasi spesifik (tujuan 
laminar. Akan tetapi, pada valvula 
kecantikan), dan menurunkan 
jantung merupakan tempat 
spasitas. 
terjadinya turbulensi. Aliran laminar 
a. Penggunaan air pada 
bisa diubah menjadi turbulensi 
kebidanan 
bila tabung/pembuluh secara 
berangsur-angsur menyempit 
1) Hidroterapi (perendaman) 
(dikurangi diameternya) dan 
selama persalinan 
kecepatan aliran secara bertahap 
mempengaruhi respon 
ditingkatkan. Apabila terjadi 
neuroendokrin yang 
penyempitan atau obstruksi 
memodifikasi proses psycho 
pembuluh darah, maka debit (flow 
physiological. 
rate) akan lebih kecil daripada 
2) Perendaman dalam air 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
hangat dapat menurunkan 
kejadian persalinan seksio 
sesarea, mengurangi 
penggunaan analgetika, 
pada primigravida 
dapat mengurangi 
trauma perineum, dan 
memperpendek kala II 
persalinan. 
b. Program terapi 
menggunakan air 
1) Penguatan & latihan 
ketahanan 
2) Latihan peregangan 
3) Range of motion exercise 
4) Latihan koordinasi & 
stabilitas 
5) Pelatihan gaya berjalan 
6) Latihan daya tahan kardio 
respirasi 
7) Posisi tubuh 
8) Latihan mengontrol 
pernapasan 
c. Efek terapi menggunakan air 
(hidroterapi) 
1) Efek hidroterapi terhadap 
musculoskeletal 
• Soft tissue mengalami 
penekanan pada 
pencelupan dalam air 
sehingga terjadi aliran 
balik limfatik. 
• Bila tubuh di celupkan ke 
dalam 120 cm kedalaman 
air maka tekanan 
hidrosatik = 88, 9 mmHg, 
lebih dari tekanan darah 
diastolik membantu 
resolusi edema. 
• Sirkulasi darah lebih 
efisien ke otot yang 
mengirim O2 & 
mengeluarkan CO2 serta 
asam laktat sehingga 
menurunkan tingkat 
nyeri. 
• Adanya kemampuan 
daya apung, menurunkan 
tekanan kompresi pada 
sendi tulang belakang 
dan ektremitas bawah 
2) Efek hidroterapi terhadap 
sistem respirasi 
• Mengurangi kapasitas 
vital paru-paru 
• Baik untuk terapi asma 
3) Efek hidroterapi terhadap 
sistem saraf 
• Menaikan performance 
oleh karena air 
mengoptimalkan respon 
neuromuskuler. 
• Viskositas air dapat 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 66
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
memperbaiki sinkronisasi 
koordinasi. 
kontraksi motor unit dan 
4) Efek hidroterapi terhadap 
recruitment motor unit 
sistem perkemihan 
sehingga mempercepat 
aktivitas fungsional 
• Meningkatkan produksi 
untuk menstimulasi 
urin. 
keseimbangan & 
Rangkuman 
lapisan-lapisan yang membentuk 
garis-garis alir dan tidak berpotongan 
Air memiliki sifat fisika maupun 
satu sama lain. Aliran turbulen adalah 
kimia. Sifat fisika dapat dilihat, diraba, 
aliran fluida yang partikel-partikelnya 
dan dicium oleh indra manusia. Zat 
bergerak secara acak dan tidak stabil 
cair dapat mengalir dalam pembuluh. 
dengan kecepatan berfluktuasi yang 
Kecepatan alirannya berbentuk 
saling interaksi. Aliran laminar bisa 
parabola (½ bola), makin ke tengah 
diubah menjadi turbulensi bila tabung 
kecepatan mengalir semakin besar. 
/ pembuluh secara berangsur-angsur 
Tahanan terhadap debit zat cair ini 
menyempit (dikurangi diameternya) 
tergantung pada panjang dan diameter 
dan kecepatan aliran secara bertahap 
pembuluh, viskositas / kekentalan zat 
ditingkatkan. 
cair, dan tekanan. 
Saat ini air banyak dimanfaatkan 
Laju endap merupakan gerak 
untuk pencegahan / pemeliharaan dan 
jatuh sebuah benda pada zat cair 
pengobatan. Solus per Aqua (SPA) 
diantaranya ditentukan oleh massa 
memanfaatkan sifat air, baik dalam 
jenis zat cair dan gaya gravitasi. Benda 
kondisi diam (hidrostatika) maupun 
yang dimasukkan ke dalam zat cair 
bergerak (hidrodinamika). Pada 
/ fluida akan terapung bila massa 
pelayanan kebidanan, air digunakan 
jenis benda yang dimasukkan lebih 
saat bersalin yang dikenal dengan 
kecil dari pada massa jenis zat cair 
water birth. 
tersebut. Aliran laminar adalah aliran 
fluida yang bergerak dengan kondisi 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7

More Related Content

What's hot

Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
Hafiz Sulistio Utomo
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
Hammamnurkholis
 
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasif
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasifImunisasi aktif dan Imunisasi pasif
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasif
DaPiDaBi
 
Varisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilanVarisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilan
Hendrik Sutopo
 
372180619 aspek-pemasaran-laboratorium
372180619 aspek-pemasaran-laboratorium372180619 aspek-pemasaran-laboratorium
372180619 aspek-pemasaran-laboratorium
Asy syifa
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
aditya romadhon
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
Ira Rahmawati
 
Wsd
WsdWsd
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
Riswan Badu
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindromFionna Pohan
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
Meiza Fitri
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
fikri asyura
 
mekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinmekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinhanarisha
 
Fungsi neuroendokrin
Fungsi neuroendokrin Fungsi neuroendokrin
Fungsi neuroendokrin
indahsen31
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
-
 
Bab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasBab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasIbnu Hamdun
 

What's hot (20)

Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
 
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilan
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilanAskeb iv patologi malaria dalam kehamilan
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilan
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasif
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasifImunisasi aktif dan Imunisasi pasif
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasif
 
Varisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilanVarisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilan
 
372180619 aspek-pemasaran-laboratorium
372180619 aspek-pemasaran-laboratorium372180619 aspek-pemasaran-laboratorium
372180619 aspek-pemasaran-laboratorium
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Sistem traktus urinarius
Sistem traktus urinariusSistem traktus urinarius
Sistem traktus urinarius
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
mekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinmekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubin
 
Flu singapura
Flu singapuraFlu singapura
Flu singapura
 
Fungsi neuroendokrin
Fungsi neuroendokrin Fungsi neuroendokrin
Fungsi neuroendokrin
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
 
Bab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasBab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panas
 
Bakteriofag t
Bakteriofag tBakteriofag t
Bakteriofag t
 

Similar to Hidrodinamika

KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Sulistia Rini
 
Kb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuhKb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuh
pjj_kemenkes
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
pjj_kemenkes
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
pjj_kemenkes
 
Fluida dalam sistem biologi
Fluida dalam sistem biologiFluida dalam sistem biologi
Fluida dalam sistem biologi
David Mandala Lubis
 
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxSemester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
florensiaDoa
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Faishal Dany
 
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptxtugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
SophiaSarah3
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
ssuserdc4acc
 
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuhManajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Wayan Sutresna Yasa
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
RasyiduMashuri
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
Sofyan Dwi Nugroho
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
Hamidah Indrihapsari
 
Referat edema muammar_cardiology
Referat edema muammar_cardiologyReferat edema muammar_cardiology
Referat edema muammar_cardiology
MuammarEdu
 
M3 kb2 fluida dan cairan tubuh
M3 kb2 fluida dan cairan tubuhM3 kb2 fluida dan cairan tubuh
M3 kb2 fluida dan cairan tubuh
pjj_kemenkes
 
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.pptKeseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Kharisma Pratama
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Nur Meili Zakiyah
 

Similar to Hidrodinamika (20)

KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 
Kb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuhKb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuh
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Fluida dalam sistem biologi
Fluida dalam sistem biologiFluida dalam sistem biologi
Fluida dalam sistem biologi
 
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxSemester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
 
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptxtugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
 
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuhManajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
 
Referat edema muammar_cardiology
Referat edema muammar_cardiologyReferat edema muammar_cardiology
Referat edema muammar_cardiology
 
Osmosis dan difusi
Osmosis dan difusiOsmosis dan difusi
Osmosis dan difusi
 
M3 kb2 fluida dan cairan tubuh
M3 kb2 fluida dan cairan tubuhM3 kb2 fluida dan cairan tubuh
M3 kb2 fluida dan cairan tubuh
 
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.pptKeseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 

Hidrodinamika

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Anda tentu pernah membuat segelas teh yang diisi gula. Ketika Anda aduk, gula yang ada di air tersebut hilang karena larut dalam air dan jika diminum, Anda merasakan teh tersebut manis. Bila kita menginginkan minuman tersebut lebih segar lagi, maka teh manis tadi dapat ditambahkan es. Anda akan menemukan es tersebut terapung di atas teh manis. Mengapa demikian? jelaskan jawaban anda pada kotak berikut ; ................................................................... .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. ................................................................. ................................................................... Jika anda sudah selesai menuliskan jawabannya, sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian berikut ini. Peristiwa yang Anda alami seperti uraian di atas karena sifat fisik air. Bagaimanakah sifatnya? Perhatikan uraian berikut ini! 1. Sifat fisika air Air memiliki sifat fisika maupun kimia. Indra manusia dapat dimanfaatkan untuk mengenali sifat fisika air. Sifat-sifat fisika air seperti tersebut berikut ini. a. Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar, b. Memiliki 3 fase yang berbeda: cair, gas, dan padat pada temperatur normal di bumi, c. Dapat menyerap sejumlah kalor, d. Mempunyai tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan permukaan tersebut berguna untuk gaya kapilaritas air, e. Air adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang tinggi dan ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionik dan garam yang polar. f. Air mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada suhu yang normal tidak ada laut, danau, sungai, tumbuhan, atau binatang di bumi ini, g. Air mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan dengan keadaan cair, karena sifat ini, maka di bagian Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 22
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dalam lautan meskipun suhunya turun tetap berbentuk cair yang memungkinkan mahluk hidup tetap hidup. 2. Aliran zat cair melalui pembuluh Kecepatan aliran dalam pembuluh berbentuk parabola (½ bola) hal ini karena makin ke tengah kecepatan mengalir semakin besar serta adanya gaya yang bekerja pada penampang. Volume zat cair yang mengalir melalui penampang tiap detiknya disebut debit. Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui suatu pipa akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. 3. Tahanan terhadap debit zat cair Tahanan terhadap debit zat cair ini tergantung pada: Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3 a. panjang pembuluh; Semakin panjang pembuluh, sedangkan diameter pembuluh sama, maka zat cair yang mengalir melalui pembuluh tersebut akan memperoleh tahanan semakin besar. Dengan demikian, debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh yang lebih pendek. b. diameter pembuluh; Zat cair yang melewati pembuluh akan dihambat oleh dinding pembuluh. Semakin besar diameter pembuluh, aliran zat cair semakin cepat. c. viskositas/kekentalan zat cair; Semakin kental zat cair yang melalui pembuluh, semakin
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan besar gesekan terhadap dinding pembuluh, sehingga tahanan semakin besar pula. Kekentalan ini penting untuk mengetahui konsentrasi sel darah merah. Pada darah normal, kekentalan sebesar 3,5 kali air, sedangkan plasma sebesar 1,5 kali air. Apabila konsentrasi sel darah meningkat mencapai 70 kali di atas normal, maka kekentalan darah mencapai 20 kali air. Pada penderita anemia, konsentrasi sel darah merahnya kurang yang menyebabkan kekentalan darah menurun. Demikian juga pada ibu hamil yang mengalami hidraemia, dimana terjadi peningkatan jumlah plasma darah sehingga darah menjadi lebih encer. Hal ini berarti aliran darah menjadi lebih cepat. d. tekanan. Zat cair akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Dengan demikian aliran zat cair/darah berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan. 4. Laju endap dan gaya buoyansi/ apung Gerak jatuh sebuah benda pada zat cair diantaranya ditentukan oleh massa jenis zat cair dan gaya gravitasi. Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair/fluida akan terapung bila massa jenis benda yang dimasukkan lebih kecil dari pada massa jenis zat cair tersebut. Sebaliknya, jika massa jenis benda yang dimasukkan lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya, maka benda itu akan tenggelam. Menentukan kecepatan segmentasi darah dilakukan dengan pemeriksaan blood bezinking snellheid (BBS) atau laju endapan darah (LED). 5. Aliran laminar dan turbulensi Aliran laminar relatif mempunyai Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 44
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan kecepatan rendah, partikel fluida pembuluh darah normal. mengalir atau bergerak lurus dan 6. Hidroterapi untuk kesehatan sejajar (laminae). fisik Aliran turbulen adalah aliran fluida Pengobatan dengan media air telah yang partikel-partikelnya bergerak lama digunakan, bahkan sebelum secara acak dan tidak stabil masehi. Pada tahun 460-375 SM, dengan kecepatan berfluktuasi dan Hippocrates menggunakan air saling berinteraksi. Akibat dari hal panas & dingin untuk mengobati tersebut garis alir antar partikel reumatik, penyakit kuning, dan fluidanya saling berpotongan. kelemahan anggota gerak. Turbulen mentransport partikel-partikel dengan dua cara, yaitu Saat ini air banyak dimanfaatkan dengan penambahan gaya fluida untuk pencegahan/pemeliharaan dan penurunan tekanan lokal ketika dan pengobatan. Solus per Aqua pusaran turbulen bekerja padanya. (SPA) banyak berdiri dan melayani pelanggan dengan memanfaatkan sifat air, baik dalam kondisi diam (hidrostatika) maupun bergerak (hidrodinamika). SPA menggunakan air panas dan mineral yang bersumber alami. Berendam dalam air atau berenang: relaksasi menyeluruh (menurunkan aktivitas Darah biasanya mengalir secara otot), relaksasi spesifik (tujuan laminar. Akan tetapi, pada valvula kecantikan), dan menurunkan jantung merupakan tempat spasitas. terjadinya turbulensi. Aliran laminar a. Penggunaan air pada bisa diubah menjadi turbulensi kebidanan bila tabung/pembuluh secara berangsur-angsur menyempit 1) Hidroterapi (perendaman) (dikurangi diameternya) dan selama persalinan kecepatan aliran secara bertahap mempengaruhi respon ditingkatkan. Apabila terjadi neuroendokrin yang penyempitan atau obstruksi memodifikasi proses psycho pembuluh darah, maka debit (flow physiological. rate) akan lebih kecil daripada 2) Perendaman dalam air Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan hangat dapat menurunkan kejadian persalinan seksio sesarea, mengurangi penggunaan analgetika, pada primigravida dapat mengurangi trauma perineum, dan memperpendek kala II persalinan. b. Program terapi menggunakan air 1) Penguatan & latihan ketahanan 2) Latihan peregangan 3) Range of motion exercise 4) Latihan koordinasi & stabilitas 5) Pelatihan gaya berjalan 6) Latihan daya tahan kardio respirasi 7) Posisi tubuh 8) Latihan mengontrol pernapasan c. Efek terapi menggunakan air (hidroterapi) 1) Efek hidroterapi terhadap musculoskeletal • Soft tissue mengalami penekanan pada pencelupan dalam air sehingga terjadi aliran balik limfatik. • Bila tubuh di celupkan ke dalam 120 cm kedalaman air maka tekanan hidrosatik = 88, 9 mmHg, lebih dari tekanan darah diastolik membantu resolusi edema. • Sirkulasi darah lebih efisien ke otot yang mengirim O2 & mengeluarkan CO2 serta asam laktat sehingga menurunkan tingkat nyeri. • Adanya kemampuan daya apung, menurunkan tekanan kompresi pada sendi tulang belakang dan ektremitas bawah 2) Efek hidroterapi terhadap sistem respirasi • Mengurangi kapasitas vital paru-paru • Baik untuk terapi asma 3) Efek hidroterapi terhadap sistem saraf • Menaikan performance oleh karena air mengoptimalkan respon neuromuskuler. • Viskositas air dapat Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 66
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan memperbaiki sinkronisasi koordinasi. kontraksi motor unit dan 4) Efek hidroterapi terhadap recruitment motor unit sistem perkemihan sehingga mempercepat aktivitas fungsional • Meningkatkan produksi untuk menstimulasi urin. keseimbangan & Rangkuman lapisan-lapisan yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan Air memiliki sifat fisika maupun satu sama lain. Aliran turbulen adalah kimia. Sifat fisika dapat dilihat, diraba, aliran fluida yang partikel-partikelnya dan dicium oleh indra manusia. Zat bergerak secara acak dan tidak stabil cair dapat mengalir dalam pembuluh. dengan kecepatan berfluktuasi yang Kecepatan alirannya berbentuk saling interaksi. Aliran laminar bisa parabola (½ bola), makin ke tengah diubah menjadi turbulensi bila tabung kecepatan mengalir semakin besar. / pembuluh secara berangsur-angsur Tahanan terhadap debit zat cair ini menyempit (dikurangi diameternya) tergantung pada panjang dan diameter dan kecepatan aliran secara bertahap pembuluh, viskositas / kekentalan zat ditingkatkan. cair, dan tekanan. Saat ini air banyak dimanfaatkan Laju endap merupakan gerak untuk pencegahan / pemeliharaan dan jatuh sebuah benda pada zat cair pengobatan. Solus per Aqua (SPA) diantaranya ditentukan oleh massa memanfaatkan sifat air, baik dalam jenis zat cair dan gaya gravitasi. Benda kondisi diam (hidrostatika) maupun yang dimasukkan ke dalam zat cair bergerak (hidrodinamika). Pada / fluida akan terapung bila massa pelayanan kebidanan, air digunakan jenis benda yang dimasukkan lebih saat bersalin yang dikenal dengan kecil dari pada massa jenis zat cair water birth. tersebut. Aliran laminar adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7