2. PengertianParotitis
Berdasarkan ukurannya kelenjar
saliva terdiri dari 2 jenis, yaitu kelenjar
saliva mayor dan kelenjar saliva minor.
Kelenjar saliva mayor terdiri dari kelenjar
parotis, kelenjar submandibularis, dan
kelenjar sublingualis (Dawes, 2008; Roth
and Calmes, 1981).
Penyakit Gondongan (Mumps atau
Parotitis) adalah suatu penyakit menular
dimana sesorang terinfeksi oleh virus
(Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar
ludah (kelenjar parotis) di antara telinga
dan rahang sehingga menyebabkan
pembengkakan pada leher bagian atas
atau pipi bagian bawah.
3. Penyebab Parotitis
Agen penyebab parotitis epidemika
adalah anggota dari kelompok paramyxovirus,
yang juga termasuk didalamnya virus
parainfluenza, measles, dan virus Newcastle
disease. Ukuran dari partikel paramyxovirus
sebesar 90 – .
4. Tanda & Gejala Parotitis
Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari
dengan rata-rata 17-18 hari.
Pada tahap awal (1-2 hari) mengalami gejala: demam (suhu 38,5 – 40
derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan,
nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai
kaku rahang (sulit membuka mulut). Selanjutnya terjadi
pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali
dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua
kelenjar mengalami pembengkakan. Pembengkakan biasanya
berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis. Kadang
terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula)
dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria dewasa adalanya
terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui
aliran darah.
5. Patofisiologi Parotitis
Pada umumnya penyebaran paramyxovirus sebagai agent
penyebab parotitis (terinfeksinya kelenjar parotis) antara
lain akibat:
1. Percikan ludah
2. Kontak langsung dengan penderita parotitis lain
3. Muntahan
4. urine
6. Komplikasi ParotitisDibawah ini komplikasi yang dapat terjadi akibat penanganan atau pengobatan yang
kurang dini menurut Nelson (2000) :
Meningoensepalitis
Ketulian
Orkitis
Meningitis
Ooforitis
Pankreatitis
Nefritis
Tiroiditis
Miocarditis
Arthritis
Kelainan pada mata
7. penatalaksanaan parotitis
Penderita rawat jalan
Penderita baru dapat dirawat jalan bila tidak ada komplikasi (keadaan umum
cukup baik).
a. Istirahat yang cukup, di berikan kompres.
b. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup
c. Kompres panas dingin bergantian
d. Medikamentosa
e. Analgetik-antipiretik bila perlu
8. Penderita rawat inap
Penderita dengan demam tinggi, keadaan umum lemah, nyeri kepala hebat,
gejala saraf perlu rawat inap diruang isolasi
a. Diet lunak, cair dan TKTP
b. Analgetik-antipiretik
c. Berikan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi
9. Pencegahan Parotitis
Dilakukan dengan memberikan vaksinasi dengan virus
parotitis epidemika yang hidup tapi telah dirubah sifatnya
(Mumpsvax-merck, sharp and dohme) atau diberikan
subkutan pada anak berumur 15 bulan (Ngastiyah, 2007).