Pengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam Perusahaan
Bi zzzzz
1. KATA PENGANTAR
Segala puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Akuntansi keuangan menengah ini. Makalah Akuntansi Keuangan
menengah ini berisi mengenai pengertian investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Makalah ini dapat kami selesaikan berkat bantuan beberapa pihak, di antaranya Drs.
Ruswendi Permana, M.Hum. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia serta teman-teman
yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan pembuatan makalah di
kemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Amin.
Bandung, januari 2012
Penulis
2. BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk menghasilkan laba secara optimal dari
pemanfaatan potensi yang dimilikinya dengan baik, terutama berkaitan dengan pengelolaan
modal kerja. Hal ini dikarenakan modal kerja merupakan faktor utama penggerak operasional
perusahaan, dimana lebih dari separuh dari jumlah aktiva perusahaan adalah aktiva lancar
yang merupakan unsur modal kerja. Pengelolaan dan penggunaan modal kerja secara efektif
merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara optimal.
Pengelolaan modal kerja meliputi masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar
sedemikian rupa, sehingga jumlah net working capital yang diinginkan tetap dapat
dipertahankan.
Bagi suatu perusahaan, makin besar jumlah produksi yang dapat dijual, berarti
semakin besar kemungkinan untuk memperoleh laba yang semakin tinggi, sehingga dengan
demikian setiap pimpinan perusahaan selalu mempunyai harapan untuk dapat
mengembangkan dan meluaskan perusahaannya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat bahwa
setiap perusahaan baik perusahaan Negara maupun swasta yang ingin eksis dalam persaingan
bisnis, setidaknya dapat memperhatikan perkembangan dari perusahaannya. Perkembangan-
perkembangan tersebut merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan investasi jangka pendek?
2. Jenis-jenis inventasi jangka pendek?
3. Pengakuan, Penilaian, penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam Sekuritas Utang dan
Sekuritas Ekuitas dengan Tujuan Perdagangan.
4. Investasi pada instrument hutang dan instrument ekuitas yang terklasifikasi sebagai avaible
for sale
3. C. Tujuan.
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan investasi jangka pendek.
2. Mengetahui jenis-jenis investasi jangka pendek
3. Mengetahui Pengakuan, Penilaian, penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam Sekuritas
Utang dan Sekuritas Ekuitas dengan Tujuan Perdagangan.
4. Investasi pada instrument hutang dan instrument ekuitas yang terklasifikasi sebagai avaible
for sale
4. BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk
dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak
akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa
tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka
investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek. Investasi jangka pendek
bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank atau surat – surat berharga yaitu saham (
efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang).
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus diklasifikasikan
dalam kelompok “diperdagangkan”. Efek dalam kelompok “diperdagangkan” biasanya
menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan. Efek ini dimiliki
dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek.
1. Efek bersifat hutang
Efek bersifat hutang ini dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat berharga
komersial tergantung dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciri-ciri lain.
Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok hutang beserta
bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam persyaratan
penerbitan surat hutang seperti misalnya hak untuk memperoleh informasi tertentu.
Efek bersifat hutang ini biasanya diterbitkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tetap dan
hanya dapat diuangkan pada saat tanggal jatuh tempo efek. Efek ini dapat disertai jaminan
ataupun tanpa disertai jaminan, dan apabila tanpa disertai jaminan maka dapat diperjanjikan
dalam penerbitan efek bahwa pemegang efek adalah memiliki peringkat syang tertinggi
dibandingkan peringkat pemberi hutang tanpa jaminan lainnya dalam hal terjadinya kepailitan.
5. 2. Efek bersifat ekuitas
Efek bersifat ekuitas merupakan saham dari suatu perusahaan (yang biasanya merupakan
saham biasa namun termasuk juga saham preferen). Pemegang efek bersifat ekuitas ini adalah
merupakan pemegang saham. Tidak seperti pada surat hutang yang mensyaratkan adanya
pembayaran bunga secara teratur kepada si pemegang efek, pada efek bersifat ekuitas ini si
pemegang efek tidak berhak atas pembayaran apapun. Apabila terjadi kepailitan maka nilai
sahamnya hanya berupa sisa harta perseroan setelah dikurangi pembayaran hutang (apabila ada)
terhadap seluruh kreditur perseroan. Pemegang saham juga berhak atas keuntungan perusahaan
dan kenaikan harga saham dimana pemegang
Pengaturan akutansi dan pelaporan investasi obligasi ( efek Utang) dan saham (efek Ekuitas)
diatur dalam PSAK No. 50. Menurut PSAK tersebut perusahaan harus mengklasifikasikan
investasi saham ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini :
1. Dimiliki hingga jatuh tempo ( Held to Maturity)
Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus diklasifikasikan dalam
kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”.
2. Diperdagangkan ( Trading)
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus
diklasifikasikan ke dalam kelompok “diperdagangkan”. Investasi ini dilakukan dengantujuan
untuk mecari laba dari perbedaan harga jangka pendek.
3. Tersedia untuk dijual (available for sale)
Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut harus dilasifikasikan ke
dalam kelompok “tersedia untuk dijual”
Selanjutnya dalam PSAK No. 50 Paraf 19 dinyatakan bahwa inbestas dalam surat bergarga yang
masuk kelompok “diperdagangkan” harus dicantumkan sebagai aktiba lancer dalam neraca,
sedangkan inbestasi yang masuk dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo” dan “tersedia
untuk dijual” dapat disajikan dalam kelompok aktiva lancar atau tidak lancer berdasarkan
6. keputusan manajemen. Khusus untuk obligasi yang akan segera jatuh tempo, harus diklompokan
dalam aktiva lancar.
Tujuan investasi jangka pendek adalah :
1. Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu.
2. Memperoleh tambahan dana.
Karakteristik investasi jangka pendek adalah :
1. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.
2. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat
menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas.
3. Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah
karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam
investasi jangka pendek).
3.2 Jenis – jenis Investasi Jangka Pendek
Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain
adalah :
1. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha,
misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada
suatu badan usaha.
2. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan
yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh
suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi
pemerintah; atau
3. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas
jangka pendek.
7. 3.3 Bentuk investasi jangka pendek :
1) Investasi jangka pendek dalam saham.
Saham : surat bukti ikut menanamkan modal dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT
(Perseroan Terbatas).
Investasi Pendapatan Deviden
2) Investasi jangka pendek dalam obligasi.
Obligasi : surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan
obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya.
Pembelian Obligasi Pendapatan Bunga Obligasi
Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
1. Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka
dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari.
2. Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan
sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi.
3. Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya.
3.4 Sarana Investasi Jangka Pendek
Sarana investasi jangka pendek :
1) Jasa Giro
Jasa giro merupakan produk perbankan yang memberikan bunga terendah, berkisar
sekitar 3-4%. Biasanya dipakai perusahaan untuk mempermudah transaksi pembayaran.
2) Tabungan
Tabungan layanan perbankan yang memberikan bunga diatas jasa giro, dan bisa diambil
setiap saat.
3) Deposito
Deposito bunganya lebih tinggi tabungan, akan tetapi mesti disimpan untuk jangka waktu
tertentu. Jika dicairkan sebelum jatuh tempo biasanya dikenakan pinalti.
8. 4) Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang yaitu reksadana yang berinvestasi pada pasar uang seperti
Deposito, SBI dan obligasi jangka pendek. Biasanya tingkat pengembalian reksadana
pasar uang lebih tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah dari Deposito, akan tetapi bisa
dicairkan setiap saat.
3.5 Pengakuan, Penilaian, Penyajian, dan Pengungkapkan Investasi dalam Sekuritas utang
dan Sekuritas Ekuitas dengan Tujuan Perdagangan
1. Pengakuan, Penilaian, penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam Sekuritas Utang
dengan Tujuan Perdagangan
Sekuritas perdagangan (trading securities) dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode
waktu yang singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan sering
dilakukan, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba dari selisih harga
jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari 3 bulan dan mungkin
lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar,
dengan keuntungan dan kerugian kepemilikan belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari
laba bersih. Setiap diskonto atau premi tidak diamortisasi. Keuntungan atau kerugian
kepemilikan adalah perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu period eke periode
lainnya, tidak termasuk pendapatandividen atau bunga yang telah diakui tetapi belum diterima.
Singkatnya, FASB memutuskan untuk menyesuaikan sekuritas perdagangan ke nilai wajar, pada
setiap tanggal pelaporan. Selain itu perubahan nilai juga dilaporkan sebagai bagian dari laba
bersih, bukan laba komprehensif lainya.
Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
ABC menetapkan portofolio sekuritas perdagangannya sebagaimana ditunjukkan dalam ilustrasi
dibawah ini (asumsikan bahwa tahun 2010 adalah tahun tahun pertama ABC memiliki sekuritas
perdagangan). Pada tanggal akuisisi, sekuritas perdagangan ini dicatat pada biaya atau harga
pokok, termasuk komisi pialang dan pajak, dalam akun yang berjudul Sekuritas Perdagangan.
9. Ini adalah penilaian pertama untuk portofolio yang baru dibeli.
Portofolio Sekuritas Hutang Perdagangan
31 Desember 2010
Keuntungan
(kerugian) yg Investasi Biaya Nilai Wajar belum direalisasi
a Obligasi 10% sejahtera $43.860 $51.500 $7.640
b Obligasi 11% maju terus 184.230 175.200 (9.030)
c Obligasi 8% makmur 86.360 91.500 5.140
Total portofolio $314.450 $318.200 3.750
Saldo penyesuaian nilai wajar
sekuritas sebelumnya 0
Penyesuaian nilai wajar sekuritas _Dr. $3.750
Total biaya protofolio dari perdagangan ABC adalah $314.450. keuntungan kotor yang belum
direalisasi adalah $12.780 ($7.640+$5.140) dan kerugian kotor yang belum direalisasi
adalah $9.030, yang menghasilkan keuntungan bersih yang belum direalisasi sebesar $3.750.
Nilai wajar sekuritas perdagangan ini adalah $3.750 lebih tinggi dari pada harga pokoknya.
Pada tanggal 31 Desember, dibuat ayat jurnal penyesuaian ke suatu penyisihan penilaian,
yang disebut sebagai penyesuaian nilai wajar sekuritas (perdagangan), mencatat kenaikan
nilai tersebut dan untuk mencatat keuntungan kepemilikan yang belum direalisasi:
31 Desember 2010
Penyesuaian nilai wajar sekuritas (perdagangan) 3.750
Keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum 3.750
direalisasikan–laba
Karena saldo akun penyesuaian nilai wajar sekuritas merupakan suatu debet, maka saldo
itu ditambahkan ke biaya akun sekuritas perdagangan untuk mendapatkan nilai wajar
sekuritas perdagangan tersebut. Nilai wajar sekuritas adalah jumlah yang dilaporkan di
10. neraca. Jika sekuritas sering diperdagangkan, FASB meyakini bahwa investasi tersebut
harus dilaporkan pada nilai wajar di neraca. Disamping itu, perubahan dalam nilai wajar
(keuntungan dan kerugian yang belum direalisasika) harus dilaporkan di alam laporan laba
rugi. Pelaporan seperti itu tentang sekuitas perdagangan akan memberikan informasi yang
lebih relevan bagi pemegang saham yang ada maupun calon pemegang saham.
2.Pengakuan, Penilaian, penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam
Sekuritas Ekuitas dengan Tujuan Perdagangan
Ayat jurnal akuntansi untuk mencatat sekuritas ekuitas perdagangan sama seperti dalam
sekuritas ekuitasatas yang tersedia untuk dijual, kecuali atas pencatatan keuntungan atau
kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. Untuk nsekuritas ekuitas perdagangan, keuntungan
atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.
Jadi, digunakan judul akun keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi-laba.
1) Kepemilikan antara 20% dan 50%
Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam perusahaan
investee dan karenanya tidak memiliki kendali hukum. Akan tetapi investasi dalam saham
dengan hak kurang dari 50% masih dapat memberi Coke(investor) kemampuan untuk
menerapkan pengaruhj yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan
pembatalannya (investee). Pengaruh yang signifikan dapat ditunjukkan dalam beberapa cara.
Contoh-contohnya adalah: perwakilan dalam dewan direksi, partisipasi dalam proses pembuatan
kebijakan, transaksi antar perusahaan yang material, pertukaran personil manajerial, atau
ketergantungan teknologi. Pertimbangan penting lainnya adalah besarnya kepemilikan investor
bila dikaitkan dengan pemusatan kepemilikan saham lainnya. Untuk mencapai tingkat
keseragaman yang layakdalam beberapa criteria “pengaruj yang signifikan,” provesi akuntan
menyimpulkan bahwa investasi (langsung atau tidak lansung) sebesar 20% atau lebih dalam
sahamdenganhak suara investee harus mengarah pada anggapan bahwa bila tidak ada bukti yang
menunjukkan sebaliknya, maka investor memiliki kemampuan untuk menjalankan pengaruh
yang signifikan terhadap investee. Dalam hal terdapat “pengaruh yang signifikan” (biasanya
investasi sebesar 20% atau lebih), investor diharuskan untuk memperhitungkan investasi
itu dengan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, diketahui adanya hubungan ekonomi yang
11. nyata antara investor dan investee. Investasi pada awalnya dicatat pada biaya saham yang
diperoleh, tetapi kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk memperhitungkan
perubahan aktiva bersih investee. Yaitu, jumlah tercatat investasi secara periodik ditambah
(dikurangi) dengan bagian proporsional investor atas laba( rugi ) investee dan dikurangi dengan
semua dividen yang diterima investor dari investee. Metode ekitas mengakui bahwa laba
investee akan menambah aktiva bersih investee, dan bahwa kerugian serta dividen investee
mengurangi aktiva bersih tersebut. Untuk mengilustrasikan metode ekuitas dan
membandingkan dengan metode nilai wajar, asumsikam bahwa Maxi Company membeli
20% kepemilikan dalam mini company. Untuk menerapkan metode nilai wajar dalam
contoh ini, asumsikan bahwa maxi tidak memiliki kemampuna untuk melaksanakan pengaruh
yang signifikan dan sekuritas ini diklasifikasikan sebagai sekuritas yang tersedia untuk
dijual. Apabila metode ekuitas diterapkan dalam contoh ini, asumsikan bahwa hak kepemilikan
sebesar 20% itu akan memungkinkan maxi untuk menerapkan pengaruh yang signifikan.
2) Kepemilikan lebih 50%
Jika suatu perusahaan memperoleh hak suara lebih dari 50% yaitu hak mengendalikan
(controlling interest) dalam peusahaan lain, maka perusahaan investor disebut sebagai
perusahaan induk (parent) dan perusahaan investee disebut sebagai perusahaan anak (subdisiary).
Investasi dalam saham biasanya perusahaan anak disajikan sebagai investasi jangka panjang
dalam laporan keuangan tersendiri yang dibuat oleh perusahaan induk.
Apabila perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu investasi, maka
yang biasanya dibuat adalah laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statement).
Laporan keuangan konsolidasi memperlakukan perusahaan induk dan anak sebagai satu entitas
ekonomi. Apakah laporan konsolidasi disiapkan atau tidak, investasi dalam anak perusahaan
umumnya diperhitungkan dalam pembukuan perusaan indukdengan menggunakan metode
ekuitas.
12. 3. Investasi pada instrument hutang dan instrument ekuitas yang terklasifikasi
sebagai avaible for sale
1. Investasi pada instrument hutang yang terklasifikasi sebagai available for sale
Dalam melaporkan sekuritas yang tersedia untuk di jual sebesar nilai wajar.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan perubahan nilai
wajar sekuritas hutang. Yang tersedia untuk dijual dicatat dalam akun keuntungan atau
kerugian kepemilikan yang belumdirealisasi. Akun ini dilaporkan sebagai laba
komprehensif lainnya dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai
direalisasi. Jadi, perubahan nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai
sekuritas itu dijual.
2. Investasi pada instrumen ekuitas yang terklasifikasi sebagai available for sale
Sekuritas yang terdia untuk dijual pada saat diperoleh dicatat pada biaya atau harga
pokoknya. Untuk menggambarkannya asumsikan bahwa pada tanggal 3 November 2010,
Perusahaan Maju Jaya membeli saham biasa 3 perusahaan, dan setiap investasi menunjukkan hak
kurang dari 20%.
Biaya
Maju Jaya $259.700
Lancar Terus $ 317.500
Jaya Selamanya $ 141.350
Total Portofolio $ 718.550
Investasi ini dicatat sebagai berikut :
3 November 2010
Sekuritas yang tersedia untuk dijual $718.550
Kas $718.550
13. Pada tanggal 6 Desember 2010 Maju Jaya menerima deviden tunai sebesar $
4200 atas investasinya dalam saham biasa Lancar Terus. Deviden tunai ini
dicatat sebagai berikut :
6 Desember 2010
Kas $4200
Pendapatan Deviden $4200
Ketiga perusahaan investee melaporkan laba bersih untuk tahun berjalan, tetapi hanya Lancar
Terus yang mengumumkan dan membayar dividen kepada Maju Jaya. Akibatnya, laba bersih
yang dihasilkan investee tidak dianggap sebagai dasar yang tepat untuk mengakui laba dari
investasi oleh investor. Jika harga pasar tidak tersedia, maka investasi dinilai dan dilaporkan
sebesar biaya atau harga pokok dalam periode sesudah akuisisi. Pendekatan ini sering disebut
sebagai metode biaya. Dividen diakui sebagai pendapatan dividen pada saat diterima, dan
portofolio tu dinilai serta dilaporkan pada biaya akuisisi. Tidak ada keuntungan atau kerugian
yang diakui sampai sekuritas itu dijual.
4. Pengakuan, Penilaian, penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam Sekuritas
Utang dan Sekuritas Ekuitas available for sale
Pengakuan sebuah keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi merupakan suatu bentuk
penerapan konsep laba komprehensif. Laba komprehensif lainnya kemudian ditambahkan /
dikurangkan dari akumulasi laba komprehensif lainnya yang ditunjukkan sebagai komponen
terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai direalisasi. Jadi, perusahaan melaporkan dalam
neraca, sekuritas yang tersedia untuk dijual pada nilai wajar sebagai bagian dari laba bersih
sampai sekuritas itu dijual.
Contoh : satu sekuritas
14. Diasumsikan bahwa Graff Corporation membeli obligasi 10%,5 tahun, senilai $100.000 pada 1
Januari 2006, dengan dibayar setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Obligasi itu dijual dengan harga
$108.111 dengan suku bunga efektif 8%
1 Januari 2006
Sekuritas yang tersedia untuk dijual 108.111
Kas 108.111
Kemudian pencatatan dengan menggunakan metode buang efektif, ayat jurnal pencatatannya
sebagai berikut:
1 Juli 2006
Kas 5000
Sekuritas yang tersedia untuk dijual 676
Pendapatan bunga 4324
Pada tanggal 31 Desember 2006, Graff akan membuat ayat jurnal berikut untuk mengakui
pendapatan bunga
31 Desember 2006
Piutang Bunga 5000
Sekuritas yang tersedia untuk dijual 703
Pendapatan bunga 4297
Akibatnya, Graff akan melaporkan pendapatan bunga untuk tahun 2006 sebesar $8.621 ($4.324
+ $4.297).
Penjualan Sekuritas yang tersedia untuk dijual
Jika obligasi yang tercatat sebagai investasi dalam sekuritas yang tersedia untuk dijual
kemudian dijual sebelum tanggal jatuh tempo, maka harus dibuat ayat jurnal untuk
mengamortisasi diskonto atau premi pada tanggal penjualan dan menghapus biaya yang
diamortisasi atas obligasi yang dijual dari akun sekuritas yang tersedia untuk dijual.
Utnuk mengilustrasikannya, aumsi bahwa Webb Corp. menjual obligasi Watson pada tanggal 1
Juli 2008 dengan harga $90.000 dan biaya amortisasi adalah $94.214. Penghitungan kerugian
yang direalisasi ditunjukkan sebagai berikut:
Biaya yang diamortisasi (obligasi Watson) $94.412
Dikurangi: Harga jual obligasi $90.000
Kerugian atas penjualan obligasi $ 4.214
15. Webb mencatat penjualan obligasi Watson ini sebagai berikut:
1 Juli 2008
Kas 90.000
Kerugian atas penjualan sekuritas 4.214
Sekuritas yang tersedia untuk dijual 94.124
Penyajian laporan keuangan
Neraca per 31 Desember 2008 dan laporan laba-rugi tahun 2008 Webb Corp. akan
memuat pos-pos dan jumlah-jumlah berikut ini:
Neraca
Aktiva lancar
Piutang bunga $ xxx
Investasi
Sekuritas yang tersedia untuk dijual,
pada nilai wajar $195.000
Ekuitas pemegang saham
Akumulasi kerugian komprehensif $ 5.000
Laporan Laba-Rugi
Pendapatan dan keuntungan lain-lain
Pendapatan bunga $ xxx
Beban dan kerugian lain-lain
Kerugian atas penjualan sekuritas $ 4.214
Sebagian akuntan mendukung dicantumkannya keuntungan atau kerugian kepemilikan
yang belum direalisasi dalam laba bersih dan bukan diperlihatkan sebagai laba komprehensif
lainnya. Akan tetapi, beberapa perusahaan, terutama institusi keuangan menyatakan bahwa
mengakui keuntungan dan kerugian atas aktiva, tetapi tidak atas kewajiban, akan menimbulkan
volatilitas yang substansial dalam laba bersih.
16. Argumen ini meyakinkan bagi FASB. Akibatnya, keuntungan dan kerugian yang belum
terealisasi ini tidak dimasukkan dalam laba bersih. Akan tetapi, pendekatan ini tidak
memecahkan sebagian permasalahan, karena volatilitas modal masih terjadi. Hal ini dapat
membuat sebuah perusahaan dapat dengan leluasa mengatur laba bersih mereka dengan terlibat
dalam perdagangan keuntungan.
17. BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk
dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Karena jangka waktu tidak dipakainya kas itu
relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek.
Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank atau surat – surat
berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang).
4.2 Saran
Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena
itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selama masa tidak terpakainya kas tersebut.
18. DAFTAR PUSTAKA
Earl K. Stice, James D. Stice Skousen K.F., 2004, Intermediate Accounting Twentyfive
edition, Ohio : South Western Publising Co.
Hongren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar, 2003 Cost Accounting ; A
Manajerial emphasis, Eleventh edition, New Jersy, Prentice-Hall, Inc, Engelewood Cliffs
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, Edisi Ketiga, Pusat Bahasa, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, Balai Pustaka.
Kholmi, Maisyah dan Yuningsih 2003, Akuntansi Biaya, Malang, Penerbit Universitas
Muhammadiyah Malang.
Mulyadi, 2000, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Yogyakarta Aditiya Media.
Soemarno S.R. 2002, Akuntansi; Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Jakarta, Salemba Empat
Supriyono R.A., 1999 Akuntansi Biaya; Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok, Jilid Satu, Edisi Ketiga, Yogyakarta, BPFE.
…………, 1996, Akuntansi Biaya; Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta
Pembuatan Keputusan, Buku II, Edisi kedua, Yogyakarta, BPFE.
Usry, William K. Carter, 2004, Akuntansi Biaya, Edisi Ketigabelas , Dialih bahasakan
oleh Krista, Jakarta, Salemba empat.
Usry, Milton F., Lawrence H. Hammer, William K. Carter, 1994 Akuntansi Biaya;
Perencanaan dan Pengendalian, edisi kesepuluh, dialihbahasakan oleh Alfonsius Sirait dan
Herman, Jakarta , Penerbit Erlangga.
Warren, Carls, Ree, James M. Fees, Philip G. and Niswonger C. Rollin, 2001,
Accounting Principles, Twenty Edition, Cicinannti, Ohio: South Western Publishing Co.
Wilson, James D. And Heckert J. B., 1997 Controllership; Tugas Akuntansi Manajemen,
Edisi Ketiga, Dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendera, Jakarta, Penerbit Erlangga/