SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI SALAH SATU MK
MANAJEMEN KEUANGAN I
Disusun Oleh :
Nama : Susilowati
Nim : 11011700254
Kelas : 2T-MA
Ruangan : B 1.2
Hari : Minggu, 08.00 -09.30
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
TAHUN 2017-2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
.
Serang, 04 Maret 2018
Susilowati
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………... i
DAFTARISI ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………….…. 1
1.2 RumusanMasalah …………………………………………………………………………………………………….. 2
1.3 TujuanMakalah ………………………………………………………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ManajemenKeuangandanBursaKeuangan………………………………………………………….… 3
2.2 Nilai WaktuUang …………………………………………………………………………………………………….. 20
2.3 AnalisisLaporandanPeramalanKeuangan……………………………………………………………… 32
2.4 PerencanandanPengendalianKeuangan………………………………………………………………… 38
2.5 KebijakanModal Kerja……………………………………………………………………………………………… 43
2.6 PengelolaanKredit( PiutangUsaha) dan PenglolaanPersediaan…………………….………47
2.7 PembiayaanJangkaPendek…………………………………………………………………….………………. 50
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………… 53
3.2 Saran ………………………………………………………………………………………………………………………. 54
DAFTARPUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………………... 55
1
BAB II
PEMBAHASAAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya.
Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan dengan
sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik. Apa bila seorang
individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur hidupnya, pastinya sebuah
organisasi atau pun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur
kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil kerja
yang baik, salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu
organisasi atau pun perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang
mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.
Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan
maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus
peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva
yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya
dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa
berbentuk hutang atau modal sendiri.
2
1.2 Rumusan Masalah
a) Pengertian – Pengertian Permateri
b) Jenis – Jenis Permateri
c) Metode – Metode Permateri
d) Contoh – Contoh Permateri
1.3 Tujuan Makalah
a) Untuk Mengetahui Definisi Materai – Materi
b) Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis – Jenis Materi
c) Untuk Mengetahui Cara Menghitung Materi
Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang
materi ini.
3
2.1 MANAJEMEN KEUANGAN DAN BURSA KEUANGAN
A. PENGERTIAN PASAR/BURSA KEUANGAN
Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau
koperasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk
sekuritas keuangan ( seperti saham dan obligasi ). Dalam sekuritas komoditas dimungkinkan
dapat melakukan pembeliaan dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam seperti
produk pertanian dan pertambangan dan lain sebagainya. Pasar keuangan (Money Market) juga
merupakan pasar dengan instrumen finansial jangka pendek, umumnya yang diperjualbelikan
berkualitas tinggi. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo dalam waktu satu
tahun atau kurang dari satu tahun.
Dalam dunia keuangan, pasar keuangan ini meliputi :
 Penjual saham dalam memperoleh modal melalui pasar modal
 Penghasilan atas resiko transaksi pasar derivative
 Perdagangan internasional melalui pasar valuta asing.
Pasar keuangan dapat berarti :
1. Suatu sistem pasar yang menfasilitasi terjadinya perdagangan antara produk dan turunan
kaungan seperti misalnya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan
waran.
2. Pertemuan antara pembelia dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan
dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan
pembeli ( over- the-counter ).
Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock
Exchange, misalnya di USA: Bursa Wall Street, New York, di Indonesia: Bursa Efek Jakarta
(Jakarta Stock Exchange), Bursa Efek Surabaya (Surabaya Stock Exchange).
4
Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal,
transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh
setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.
Sarana yang digunakan dalam melakukan transaksi Pasar Uang dapat berupa:
 Reuters Monitor Dealing Screen (RMDS)
 Telex
 Telepon
 Fax, dan
 Sarana telekomunikasi lainnya yg diperkenankan untuk transaksi tsb.
B. JENIS-JENIS PASAR KEUANGAN
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu :
a) Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi :
 Pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan
merupakan sarana perdagangan saham.
 Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan
merupakan sarana perdagangan obligasi.
b) Pasar komoditi, yang menfasilitasi perdagangan komodil.
c) Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi
d) Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola
risiko keuangan.
 Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasi kontrak
berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang.
e) Pasar asuransi, yang menfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.
f) Pasar valuta asing, yang menfasilitasi perdagangan valuta asing.
5
C. CIRI-CIRI PASAR KEUANGAN
 Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
 Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
 Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.
Pelaku Pasar Uang, antara lain :
 Bank
 Yayasan
 Dana Pensiun
 Perusahaan Asuransi
 Perusahaan-perusahaan besar
 Lembaga Pemerintah
 Lembaga Keuangan lain
 Individu Masyarakat
D. TUJUAN PASAR KEUANGAN
Dari pihak yang membutuhkan dana :
 Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
 Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
 Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
 Sedang mengalami kalah keliring.
Dari pihak yang menanamkan dana :
 Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
 Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
 Spekulasi
6
E. MANFAAT PASAR KEUANGAN
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami
kesulitann dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman
kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank
menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabungkan dan kemudian
bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Bank
biasanya memberikan pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.
F. INDIKATOR PASAR KEUANGAN
Indikator pasar uang sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak mengamati
perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku Bunga Antar Bank (Rp), Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank
lain dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp), Jumlah transaksi antar bank dalam hal
pinjam meminjam dalam bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$), Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank
terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$), Jumlah transaksi antar bank dalam hal
pinjam meminjam dalam bentuk US $.
5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered), Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam
meminjam antar bank.
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th), Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang
mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah.
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th), Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang
mendepositokan uangnya dalam bentuk US $.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai
dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
9. Suku bunga kredit, Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan
lainnya kepada para kreditor.
7
10. Inflasi, kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu
waktu tertentu.
11. Indeks Harga Konsumen (IHK), angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang
dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI), Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko.
G. SUKU BUNGA
Perbankan, dengan segala fasilitas dan layanannya, saat ini memang merupakan hal yang
tidak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tetapi tahukah Anda semua hal mendasar
yang berkaitan dengan perbankan seperti bunga atau suku bunga? Dan bagaimana bunga
dikatakan mengalami kenaikan atau penurunan? Secara sederhana, suku bunga didefinisikan
kompensasi atau imbalan jasa atas pinjaman uang kepada pemberi pinjaman kepada peminjam
atas manfaat ke depan dari investasi dari uang pinjaman tersebut. Uang yang dipinjam itu disebut
sebagai pokok utang dan sekian persen dari pokok utang yang dibayarkan oleh peminjam kepada
pemilik modal disebut sebagai bunga.
Pengertian Suku Bunga
Beberapa ekonom dan ahli keuangan dunia mengajukan definisi yang beragam seputar bunga
dan sukunga.
 Menurut Karl dan Fair, suku bunga adalah bunga dari suatu pinjaman yang dibayarkan
secara tahunan dalam bentuk persentase pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang
diterima setiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.
 Menurut Miller, RL, dan Vanhoose, sejumlah dana dalam bentuk uang yang diterima
oleh kreditor yang merupakan rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
 Menurut ekonom Indonesia, Sunariyah, apa itu suku bunga adalah nilai dari pinjaman
yang dinyatakan sebagai sekian persen dari uang pokok pada tiap waktu yang disepakati.
Debitur (peminjam) harus membayar kepada kreditur (pemberi pinjaman) sejumlah uang
yang merupakan ukuran harga sumber daya dari pinjaman.
8
Sementar itu, dalam konteks layanana perbankan, suku atau rasio bunga bisa diartikan dari pihak
bank atau dari pihak konsumen, sesuai fungsi mereka sebagai debitur atau kreditur. Untuk
nasabah sebagai debitur (pemilik dana atau penabun), bank memberikan balas jasa kepada
masyarakat atau nasabah dengan memberikan bunga karena mempercayakan dananya untuk
ditabung pada suatu bank tertentu. Besarnya nilai bunga tergantung dari jumlah dana yang
disimpan. Sementara itu, kreditur atau masyarakat yang meminjam uang kepada bank, harus
membayarkan sebesar sekian persen dari jumlah pinjaman pokok. Inilah pengertian suku bunga
secara sederhana.
Fungsi Suku Bunga Bagi Masyarakat
Masih menurut Sunariyah, suku bunga mempunyai manfaat bagi masyarakat, yaitu
 Untuk merangsang masyarakat agar mau menyimpan sebagian uangnya pada bank
sebagai investasi.
 Mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam perekonomian atau
sebagai alat moneter.
 Bunga dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat.
Masyarakat yang meminjam sejumlah dana kepada bank berkewajiban tidak hanya
membayarkan pinjaman pokoknya melainkan disertai sejumlah uang yang disebut bunga.
Tingkat bunga akan mengalami kenaikan atau penurunan dan hal ini berpengaruh pada gairah
masyarakat untuk meminjam atau menginvestasikan dananya kepada bank. Semakin tinggi rasio
bunga maka keinginan masyarakat untuk meminjam dana kepada bank akan semakin rendah, dan
sebaliknya, jika bank menetapkan bunga yang rendah, maka keinginan masyarakat untuk
meminjam dana di bank akan semakin tinggi.
Secara rinci, berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi besarnya nilai suku bunga
 Jangka waktu pinjaman
 Adanya koneksi atau kepercayaan kepada kreditur
 Target profit yang akan diperoleh
9
 Kebijakan pemerintah
 Kebutuhan dana yang ada
 Reputasi perusahaan
 Daya saing produk
 Persaingan antar bank
 Adanya rekomendasi dari pihak ketiga
Suku atau rasio bunga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu permintaan investasi modal dari
sektor bisnis yang utama, dan penawaran tabungan. Bunga majemuk artinya adalah nilai
pinjaman pokok yang terus berubah pada setiap akhir periode dengan perhitungan bunga yang
bertambah. Dengan demikian, masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih dapat
menginvestasikan dananya kepada bank, sementara masyarakat yang membutuhkan modal
mempunyai pilihan untuk mengambil kredit pada bank. Konsekuensi masyarakat yang
meminjam dana adalah harus melunasi jumlah pinjaman ditambah bunga sebagai harga dana
yang dipinjam.
Pengaruh Tarif Suku Bunga Terhadap Harga Saham
Nah, pertanyaan berikutnya setelah pengertian suku bunga adalah siapa saja yang
berkepentingan untuk mengetahui tariff bunga selain penabung, pemilik deposito, atau peminjam
dana bank. Jawabannya adalah para investor saham. Orang-orang yang menginvestasikan
dananya pada bidang saham pastinya sering mengamati bahwa faktor yang sangat kuat
mempengaruhi pergerakan harga saham pada bursa efek adalah nilai suku bunga yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia atau fluktuasi pada tingkat bunga perbankan yang terjadi secara
periodik.
Berikut adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi harga saham dalam kaitannya dengan tarif
bunga bank:
 Fluktuasi tarif bunga
Korelasi pergerakan harga saham dengan fluktuasi tarif bunga bank secara teori akan berbanding
terbalik. Hal ini berarti bila tarif bunga mengalami kenaikan maka harga saham sebagai
10
komoditas transaksi pada bursa efek akan mengalami penurunan karena para investor lebih
berminat mengalihkan investasinya pada produk perbankan seperti deposito dan sebagainya.
Sebaliknya, bila fluktuasi tarif bunga bank menurun maka harga saham akan naik karena produk
perbankan dinilai kurang menguntungkan bila dibandingkan investasi saham.
 Hutang perusahaan
Kasus lain yang memungkinkan hubungan saling mempengaruhi antara tingkat suku bunga dan
harga saham adalah hutang yang dimiliki perusahaan. Semua perusahaan selalu memiliki kredit
untuk memperbesar bidang usahanya demi meningkatkan pendapatan. Jika tingkat bunga
mengalami kenaikan, maka beban perusahaan akan semakin berat yang berakibat pada
berkurangnya profit serta bertambahnya resiko yang harus ditanggung perusahaan. Hal ini tentu
merupakan faktor yang mempengaruhi nilai harga saham perusahaan yang bersangkutan.
 Suku bunga internasional
Nilai bunga domestik di Indonesia dipengaruhi oleh nilai suku bunga internasional karena
kebijakan nilai tukar mata uang rupiah yang kurang fleksibel dan pengaruh pasar keuangan
internasional terhadap pasar keuangan Indonesia. Di samping dipengaruhi oleh bunga
internasional, tingkat diskonto suku bunga Indonesia (SBI) juga membawa pengaruh penting
dalam penentuan besarnyatingkat bunga di tanah air. Jika bunga mengalami fluktuasi hal itu akan
segera direspon oleh tariff bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sementara efek dalam bunga
deposito baru terdeteksi dalam kurun waktu 7 hingga 8 bulan.
Selain berpengaruh pada harga saham, fluktuasi tarif bunga juga akan mengakibatkan perubahan
pada nilai surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi. Investasi sekuritas
obligasi merupakan perjanjian resmi antara investor dengan penerbit obligasi dan investor
mendapat balas jasa berupa bunga tetap yang dibayar per tahun hingga obligasi tiba pada masa
jatuh tempo. Berdasarkan uraian di atas tentu sangat penting bagi kita terutama pelaku bisnis
tidak untuk mengetahui informasi terkini tentang suku bunga.
11
1. Bunga Flat
Cara penghitungan bunga flat bisa dianggap paling mudah dibandingkan dua jenis tipe
bunga lainnya. Anda dapat menemukan contoh dari penggunaan cara hitung bunga ini umumnya
pada kredit kepemilikan kendaraan bermotor atau kredit tanpa agunan. Dalam brosur-brosur
iklan kredit kendaraan bermotor, Anda akan menemukan kolom-kolom yang menampilkan
angsuran yang mesti dibayar tiap bulannya. Angka dalam kolom-kolom tersebut berlaku sampai
akhir pinjaman Anda berakhir atau lunas.
Jika Anda menemukan jumlah angsuran yang tetap seperti itu, bisa dipastikan cara penghitungan
jenis bunga yang dipakai adalah flat atau rata. Di tipe ini, nilai plafon pinjaman beserta bunganya
akan dihitung secara proporsional sesuai dengan jangka waktu atau tenor pinjaman.
Untuk memudahkan Anda membayangkan penerapan cara hitung bunga flat tersebut, berikut
adalah contoh kasus yang bisa Anda pelajari.
Indra mengajukan KTA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan
bunga pinjaman sebesar 10% per tahun secara flat. Berapakah angsuran per bulan yang harus
dibayar?
Data:
Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 12 bulan
Cicilan pokok:
Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan
Bunga:
(Rp120.000.000 x 10%) : 12 bulan = Rp1.000.000
Angsuran per bulan:
Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000
12
Jadi, dari pinjaman tersebut setelah dihitung dengan cara hitung bunga flat, angsuran yang harus
Anda bayarkan hingga pinjaman tersebut lunas adalah Rp11.000.000 tiap bulan. Nilai angsuran
ini tidak akan berubah-ubah sebab bunga yang dikenakan adalah jenis bunga flat.
2. Bunga Efektif
Suku Bunga Efektif via cermati.com
Nama lain dari jenis bunga yang satu ini adalah sliding rate. Jenis bunga ini biasa
diterapkan pada kredit dengan jangka waktu atau tenor yang panjang. Contohnya saat Anda
mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA).
Alasan bunga efektif lebih ditujukan kepada kredit jangka panjang karena tenor yang
lama membuat pinjaman tidak terburu-buru harus terlunasi, sementara suku bunganya tidak
terlalu besar. Ya, suku bunga efektif biasa lebih rendah dibandingkan bunga flat. Inilah yang
membuatnya cocok untuk digunakan dalam kredit jangka panjang.
13
Bunga yang lebih kecil itu didapatkan dari cara hitung bunga efektif yang melihat sisa
pinjaman pokok dari debitur. Jika bunga flat melakukan penghitungan dengan mematok nilai
pokok pinjaman dari awal pinjaman, berbeda dengan penerapan bunga efektif. Yang dihitung
saat kreditur menggunakan jenis bunga ini adalah jumlah utang yang belum terbayarkan tiap
bulannya. Jadi kian lama, nilai bunga pinjaman Anda akan semakin rendah sebab sisa pinjaman
Anda semakin berkurang.
Dari nilai bunganya yang semakin kecil itu, angsuran yang mesti Anda
pertanggungjawabkan tiap bulannya juga semakin sedikit. Berikut adalah rumus untuk
menghitung besaran bunga efektif dari sebuah pinjaman.
Jika pada bunga flat, kreditur hanya menghitung pada awal pinjaman untuk menentukan
angsuran, pada pinjaman dengan bunga efektif penghitungan akan dilakukan setiap bulan.
Ini karena sisa pinjaman tentu akan semakin berkurang tiap bulannya sehingga perlu untuk
melakukan penghitungan ulang. Agar lebih memahami cara hitung bunga efektif, berikut adalah
contoh kasus yang menerapkan pemakaian jenis bunga yang satu ini.
Dani mengajukan kredit KPA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan
dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% per tahun secara efektif. Berapakah angsuran per bulan
yang harus dibayar?
Data:
Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 12 bulan
Cicilan pokok:
Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan
Bunga bulan 1:
((Rp120.000.000 - ((1-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp 1.000.000
Maka, cicilan bulan 1 = Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000
14
Bunga bulan 2:
((Rp120.000.000 - ((2-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp916.667
Maka, cicilan bulan 2 = Rp10.000.000 + Rp916.667 = Rp10.916.667
Bunga bulan 3:
((Rp120.000.000 - ((3-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp833.333
Maka, cicilan bulan 3 = Rp10.000.000 + Rp833.333 = Rp10.833.333
Dan seterusnya, hingga...
Bunga bulan 12:
((Rp120.000.000 - ((12-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp83.333
Maka, cicilan bulan 12 = Rp10.000.000 + Rp83.333 = Rp10.083.333
Terlihat ada pengurangan nilai total angsuran dari bulan pertama, bulan kedua, dan seterusnya.
Ini karena penerapan bunga efektif yang membuat bunga semakin kecil bergantung sisa pokok
pinjaman. Untuk bulan-bulan berikut dengan contoh kasus di atas, hasil penghitungan bunga
akan semakin kecil dan total angsuran akan semakin rendah.
3. Bunga Anuitas
Suku Bunga Anuitas via cermati.com
15
Perhitungan bunga kredit yang satu ini merupakan modifikasi dari cara hitung bunga
efektif. Nilai pembayaran total angsuran bunga efektif yang tiap bulannya berbeda sering kali
membuat debitur menjadi bingung. Karena itu, pihak kreditur akhirnya membuat cara
penghitungan yang kurang lebih sama seperti penghitungan bunga efektif tiap bulan, namun
angsuran pokoknya yang berbeda.
Jika pada penerapan bunga efektif angsuran pokok didapatkan dari jumlah pinjaman
dibagi dengan tenor kredit, hal berbeda diaplikasikan di pinjaman yang menerapkan bunga
anuitas. Angsuran pokok didapatkan dari total angsuran yang telah ditetapkan dikurangi dengan
hasil penghitungan bunga anuitas. Berikut adalah contoh kasusnya.
Budi mengajukan kredit KPR sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan
dikenai bunga pinjaman sebesar 10% per tahun secara anuitas. berapakah angsuran per bulan
yang harus dibayar?
Data:
Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 12 bulan
Cicilan pokok:
= Rp10.549.906
Saat menghitung bunga anuitas, Anda perlu berkosentrasi dengan pokok pinjaman yang terpakai
pada bulan ini untuk menyisakan sisa pokok tabungan guna menghitung bunga di bulan
berikutnya. Dari sana terlihat, meskipun suku bunganya sama dengan bunga efektif, dengan cara
penghitugan bunga anuitas yang berbeda, hasilnya pun akan lain.
16
Bunga Tetap dan Mengambang
Ketiga jenis bunga di atas menurut cara penghitungannya masih menerapkan sistem bunga tetap
atau fixed. Ya, selain mesti memperhatikan cara penghitungannya, ada baiknya Anda juga
mengetahui bunga yang dikenakan kepada Anda nantinya termasuk jenis tetap atau mengambang
(floating).
a. Bunga Tetap
Secara sederhana adalah bunga yang diberikan kepada kreditur dalam tenor kredit tidak berubah-
ubah. Persentase bunga tetap akan selalu sama dari awal pinjaman hingga pelunasan tagihannya.
Jadi misalnya pada pinjaman telah ditetapkan suku bunganya adalah 10 persen, angka tersebut
akan terus dipakai sampai pinjaman tersebut berakhir.
Jenis bunga tetap dapat dihitung baik dengan cara bunga fix, efektif, hingga anuitas. Penggunaan
bunga ini ada untung ruginya tersendiri. Untungnya, jika di pasar ada kenaikan suku bunga, hal
tersebut tidak akan terlalu berpengaruh kepada pinjaman Anda sebab bunganya telah ditetapkan.
Namun ruginya, jika bunga di pasaran turun, Anda pun tidak bisa menuai pengurangan
persentase bunga. Berikut kami berikan contoh kasus.
Dimas mengajukan kredit KPR sebesar Rp500 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan
dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% secara fixed 3 tahun per tahun efektif. Berapakah
angsuran per bulan yang harus dibayar Dimas selama periode tersebut?
Data:
Pokok pinjaman: Rp500.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 36 bulan
Cicilan pokok:
Rp500.000.000 : 36 = Rp13.888.889
17
Bunga bulan 1:
((500.000.000 – ((1-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp4.166.667
Maka, cicilan bulan ke 1 = 13.888.889 + 4.166.667 = Rp18.055.556
Bunga bulan 2:
((500.000.000 – ((2-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp4.050.926
Maka, cicilan bulan ke 2 = 13.888.889 + 4.050.926 = Rp17.939.815
Bunga bulan 3:
((500.000.000 – ((3-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp3.395.185
Maka, cicilan bulan ke 3 = 13.888.889 + 3.395.185= Rp17.824.074
Dan seterusnya, hingga...
Bunga bulan 36:
((500.000.000 – ((36-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp115.741
Maka, cicilan bulan ke 36 = 13.888.889 + 115.741 = Rp14.004.630
Dapat dilihat bahwa besaran bunga dari bulan 1 sampai bulan 36 adalah sama besar yaitu sebesar
10%.
b. Bunga Mengambang
Tidak berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat pada awal peminjaman, jenis bunga
mengambang sangat dipengaruhi oleh pergerakan kondisi pasar. Jika persentase bunga pasaran
sedang menurun, bunga pinjaman Anda juga akan ikut turun. Sebaliknya, apabila ada kenaikan
suku bunga, Anda akan terkena imbasnya sebab pinjaman Anda akan dibebankan bunga yang
lebih tinggi, sesuai dengan dinamika pasar.
Untuk jenis bunga yang satu ini, Anda akan sulit menghitungnya jika menggunakan
penghitungan bunga fix. Yang bisa dilakukan untuk melihat besaran angsuran dari bunga
18
mengambang adalah menghitungnya dengan cara bunga efektif maupun anuitas. Hanya saja yang
berbeda adalah persentase bunganya dari bulan ke bulan.
Berikut diberikan contoh dengan angka yang sama dengan yang diterapkan pada contoh
penghitungan bunga efektif. Cara penghitungannya tidak berubah, namun persentase bulan
keduanya saja yang dibedakan.
Vira mengajukan kredit KPR sebesar Rp500 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan
dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% secara fixed 3 tahun per tahun efektif, dan sisanya
adalah floating rate hingga tenor pinjaman berakhir. Berapakah angsuran per bulan yang harus
dibayar Vira selama periode floating tersebut?
Diasumsikan bahwa besaran bunga dari bulan 1 sampai bulan ke 36 adalah sama besar sebesar
10%, sementara untuk tahun ke 4 sampai ke 7 sebesar 12%, dan di tahun ke 8 hingga tenor
selesai dikenakan bunga sebesar 14%.
Tenor tahun ke-4 sampai tahun ke-7 (bulan ke 37 hingga bulan ke 84)
Data:
Pokok pinjaman: Rp500.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 48 bulan (bulan ke 37 hingga bulan ke 84)
Cicilan pokok:
500.000.000 : 48 = Rp10.416.667
Bunga bulan 37:
((500.000.000 – ((1-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp4.166.667
Maka, cicilan bulan ke 37 = 10.416.667 + 4.166.667 = Rp14.583.333
Bunga bulan 38:
((500.000.000 – ((2-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp4.079.861
Maka, cicilan bulan ke 2 = 10.416.667 + 4.079.861 = Rp14.496.528
19
Dan seterusnya, hingga...
Bunga bulan 84:
((500.000.000 – ((48-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp86.806
Maka, cicilan bulan ke 36 = 10.416.667 + 86.806= Rp10.503.472
Tenor tahun ke-8 sampai tahun ke-10 (bulan ke 85 hingga bulan ke 120)
Data:
Pokok pinjaman: Rp500.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 36 bulan (bulan ke 85 hingga bulan ke 120)
Cicilan pokok:
500.000.000 : 36 = Rp13.888.889
Bunga bulan 85:
((500.000.000 – ((1-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp4.166.667
Maka, cicilan bulan ke 1 = 13.888.889 + 4.166.667 = Rp18.055.556
Bunga bulan 86:
((500.000.000 – ((2-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp4.050.926
Maka, cicilan bulan ke 2 = 13.888.889 + 4.050.926 = Rp17.939.815
Dan seterusnya, hingga...
Bunga bulan 120:
((500.000.000 – ((36-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp115.741
Maka, cicilan bulan ke 36 = 13.888.889 + 115.741 = Rp14.004.630
Saat mendapat pinjaman yang menerapkan bunga mengambang, Anda bisa untung jika kondisi
suku bunga di pasar tengah turun. Sebab itu berarti, bunga yang dibebankan kepada juga bisa
ikut berkurang. Namun sebaliknya, Anda juga harus menanggung pertambahan bunga jika ada
kenaikan suku bunga di pasar.
20
2.2 NILAI WAKTU UANG
A. Pengertian Nilai Waktu Dari Uang
Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam
perhitungan aliran kas. Nili uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang tersebut
di waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga. Suatu jumlah uang
tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut
harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga dalam kasus ini dinamakan faktor
diskonto (discount factor). Sebaliknya apabila suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk
waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga
tertentu. Faktor bunga pada kasus penggandaan ini dinamakan faktor pengganda atau
pemajemukan (compound faktor).
Sebagai contoh, nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki saat ini berbeda dengan nilai uang
Rp. 1000,- yang dimiliki lima tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000,- saat sekarang (present value)
diniai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut diwaktu yang akan datang (future value). Hal ini
dikarena uang Rp. 1000,- yang diterima sekarang tersebut mempunyai kesempatan
menghasilkan pendapatan, misalnya untuk berdagang dan menjalankan usaha atau ditabung di
bank dengan penghasilan bunga. Apabila semua aliran kas di dunia usaha sudah pasti, maka
tingkat bunga dapat digunakan untuk menyatakan nili waktu dari uang. Kenyataannya dalam
kehidupan bisnis terdapat ketidakpastian aliran-aliran kas tersebut. Untuk itu perlu menambah
suatu premi resiko pada tingkat bunga sebagai kompensasi adanya ketidakpastian tersebut.
Pembahasan kali inni dipusatkan pada nilai waktu dari uang dan penggunaan tingkat bunga
untuk menyesuaikan nilai aliran kas pada suatu periode tertentu.
B. Nilai Waktu Yang Akan Datang (Future Value)
Nilai waktu yang akan datang atau nilai masa depan (future value disingkat FV)
merupakan suatu jumlah yang dicapai dari suatu nilai (uang) tertentu dengan pertumbuhan
pembayaran selama periode waktu yang akan datang apabila dimajemukkan dengan suku bunga
21
tertentu. Pemajemukan (compounding) merupakan proses perhitungan nilai akhir dari suatu
pembayaran atau rangkaian pembayaran apabila digunakan bunga majemuk.
1. Bunga Sederhana
Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses pemajemukan
dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga sederhana adalah bunga yang
dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja.
Jumlah uang dari bunga sedeerhana merupakan fungsi dari variabel-variabel : pinjaman pokok,
tingkat bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjam.
Rumus untuk menghitung jumlah bunga sederhana adalah :
Dimana : Si = jumlah bunga sederhana
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga per periode waktu dalam persen
n = jangka waktu
Contoh 1.
Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,- yang ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun selama
10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunganya adalah :
Si = 80.000 (0.10) (10) = Rp. 80.000,-
Sedangkan untuk mencari nilai masa depan (future value, FV) atau nilai akhir tabungan tersebut
diakhir tahun kesepuluh (FV10), yaitu dengan menjumlahkan pinjaman pokok dan penghasilan
bunganya.
Maka : FV10 = 80.000 + [80.000 (0.10)(10)]
Si = Po (i) (n)
22
= Rp. 160.000,-
Untuk setiap tingkat bunga sederhana, maka nilai akhir untuk perhitungan akhir n periode
adalah:
FVn = Po + Si = Po + Po (i)(n)
Untuk contoh diatas maka : FV10 = 80.000 [1 + (0.1)(10)]
FV10 = 80.000 (1 + 1) FV10 = Rp. 160.000,-
Kadang-kadang diketahui nilai akhir suatu deposito dengan bunga i% pertahun selama n tahun,
tetapi pinjaman pokoknya tidak diketahui. Untuk mencari pinjaman pokok yang diinvestasikan
tersebut yaitu nilai sekarang (present value) dari pinjaman tersebut (PVo = Po) dengan rumus
sebagai berikut :
𝑷𝑽𝒐 = 𝑷𝒐 =
FVn
{1 + ( 𝑖)( 𝑛)}
Contoh 2.
Nilai akhir dari sejumlah uang yang didepositokan selama 10 tahun dengan bunga 10% pertahun
adalah Rp. 160.000,-. Berapa jumlah uang yang didepositokan tersebut (Po) ?
𝑃𝑜 =
160.000
1 + (0.10)(10)
→ 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝. 80.000, −
2. Bunga Majemuk
Bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman
(investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. Hasilnya, bunga yang
dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama dengan pokok pinjaman tersebut,
demikian seterusnya. Bunga atas bunga atau penggandaan inilah yang merupakan efek yang
FVn = Po [1 + (i)(n)]
23
mnghasilkan perbedaan yang dramatis antara bunga sederhana dan bunga majemuk. Konsep
bunga majemuk dapat menyelesaikan berbagai macam masalah di bidang keuangan. Perbedaan
hasil yang diperoleh antara menggunakan bunga sederhana dan bunga majemuk dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1. Nilai akhir dari Rp. 8.000 untuk berbagai waktu periode dengan bunga 8%
Tahun
Bunga Sederhana
FVn = Po [1 + (i)(n)]
Bunga Majemuk*)
FVn = Po (1 + i)n
0 (awal) Rp. 8.000 Rp. 8.000
1 8.640 8.640
2 9.280 9.331
20 20.800 37.288
50 40.000 375.213
*) Lihat Rumus
Dari tabel diatas terlihat bahwa perhitungan nilai amsa depan antara bunga sederhana dan
bunga majemuk menghasilkan nilai yang berbeda. Semakin lama uang dibungakan, maka
semakin besar perbedaan hasil antara bunga sederhana dan bunga mejemuk.
Contoh 2.
Misalkan seseorang ingin mendepositokan uangnya di Bank PT “MANDIRI JAYA”sebesar Rp.
800.000,-. Jika tingkat bunga deposito adalah 8% per tahun dan dimajemukkan setiap tahun,
maka menjadi berapakah investasi orang tersebut pada akhir tahun pertama, kedua, ketiga ?
Pembahasan dari pertanyaan tersebut adalah :
FV1 = Po (1 + i)
= Rp. 800.000 (1 + 0.08)
= Rp. 864.000,-
Apabila deposito Rp. 800.000,- tersebut kita biarkan selama 2 tahun, maka nilai akhir tahun
ke-2 adalah :
FV2 = FV1 (1 + i) = Po (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)2
= Rp. 864.000 (1+0.08) = 800.000 (1.08)(1.08) = 800.000 (1.08)2
= Rp. 933.120,-
24
Pada akhir tahun ke-3 menjadi :
FV3 = FV2 (1 + i) = FV1 (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)3
= Rp. 933.120 (1+0.08) = 864.000 (1.08)(1.08) = 800.000 (1.08)3
= Rp. 1.007.770,-
Secara umum nilai masa depan (future value) dari deposito pada akhir periode n adalah :
Dimana :
FVn = Future Value (nila masa depan atau nilai yang akan datang) tahun ke-n
FVIFi,n = Future Value Interest Factor (yaitu nilai majemuk dengan tingkat bunga i%
untuk n periode). Faktor bunga tersebut sama dengan (1 + i)n
Perhitungan nilai majemuk dengan faktor bunga tertentu untuk suatu jumlah uang ditunjukkan
pada tabel 2. Tabel ini menunjukan nilai majemuk untuk contoh 3 diatas pada akhir tahun ke-
1 sampai tahun ke-5.
Tabel 2. Ilustrasi bunga majemuk dari tabungan awal Rp. 800.000,- dengan bunga 8%
Tahun
Jumlah Awal
(1)
Jumlah Akhir (FVn)
(2)
Bunga Majemuk
(3) = (2) – (1)
1 Rp. 800.000 Rp. 864.000 Rp. 64.000
2 864.000 933.120 69.120
3 933.120 1.007.770 74.650
4 1.007.770 1.088.390 80.620
5 1.088.390 1.175.462 87.072
Persamaan FVn = Po (1 + i)n dapat dihitung dengan mudah menggunakan kalkulator. Mula-mula
kita tulis angka 1,08 (apabila bunga 8%), kemudian dipangkatkan untuk nilai n tertentu, misalnya
2, kemudian hasilnya kalikan 800.000, maka hasil akhirnya adalah Rp. 933.120. Tabel di atas
untuk menghitung nilai dari (1 + i)n = FVIF i,n untuk beberapa tingkat bunga (i) selama beberapa
FVn = Po (1 + i)n atau FVn = Po (FVIFi,n)
25
tahun. Tabel tersebut dinamakan tabel Faktor Bunga Nilai Majemuk (Future Value Interest
Factor) atau Faktor Bunga Nilai Akhir (Terminal Value Interest Factor).
Faktor bunga nilai mejemuk tersebut digunakan untuk menyelesaikan persamaan FVn = Po
(FVIF i,n) di atas. Untuk mengilustrasikan lebih jelas lagi, berikut ini adalah contoh tabel faktor
bunga majemuk beberapa tingkat bunga selama 5 tahun.
C. Nilai Sekarang (Present Value)
Present Value atau nilai sekarang merupakan besarnya jumlah uang pada awal periode
yang diperhitungkan atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang yang baru akan
diterima atau dibayarkan beberapa periode kemudian. Misalkan, berapakah jumlah sekarang
yang yang dapat berkembang menjadi Rp. 16.000.000,- pada akhir tahun ke-5 dengan bunga
11%. Untuk lebih jelasnya lihat di skema berikut :
0 tahun ke-5
Rp ??? dengan bunga 11% Rp. 16.000.000
Jumlah ini disebut dengan nilai sekarang dari Rp.16.000.000,- yang didiskontokan dengan
bunga 11% selama 5 tahun.
Dalam mencari nilai sekarang seperti contoh di atas, tingkat bunga yang digunakan
dikenal dengan sebutan tingkat faktor diskonto (discount factor). Faktor diskonto tersebut
digunakan untuk mendiskontokan suatu nilai tertentu yang akan diterima pada waktu yang akan
datang ntuk dinilai sekarang (saat ini). Menentukan nilai sekarang sebenarnya hanya kebalikan
dari pemajemukan. Oleh karena itu, kita kembali ke masalah rumus pemajemukan sebelumnya
yaitu :
FVn = Po (1 + i)n
Dengan pengaturan ulang, maka nilai sekarang (Pvo) menjadi :
PVo= Po= FVn/ (1 + i)n
atau
Po = FVn[1/(1 + i)n
]
26
Perhatikan bahwa [1/(1 + i)n] sebenarnya merupakan faktor diskonto sebagai kebalikan
dari faktor bunga nilai majemuk pada i% untuk periode n atau (1+i)n yang telah dikenal dengan
sebutan Present Value Interest Faktor i% sampai tahun ke n (PVIFi,n).
Dari persamaan di atas dapat digunakan untuk memecahkan contoh di atas yaitu nilai
sekarang dari Rp. 16.000.000,- yang diterima pada akhir tahun ke-5, diskonto 11%, yaitu :
𝑃𝑜 =
16.000.000
(1+0,11)5 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝. 16.000.000 (0,593) 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝. 9.488.000
Perhitungan di atas dapat diartikan bahwa apabila kita menginginkan uang kita menjadi
Rp. 16.000.000 pada 5 tahun yang akan datang (FV5), maka saat ini (Po) kita harus menanamkan
uang sejumlah Rp. 9.488.000,-. Untuk mencari nilai dari faktor diskonto dapat digunakan tabel
nilai sekarang dari Rp. 1 suatu faktor bunga yang terdapat di akhir buku ini. Sebagai contoh, kita
perhatikan nilai sekarang dari Rp. 1 pada tabel 2-5. Dari tabel tersebut dapat diketahui, misalkan
kita ingin melihat faktor diskonto tingkat bunga 11% untuk 5 tahun. Pada tabel tersebut dicari
persimpangan antara kolom 11% dengan baris 5 (mengacu kepada PVIF11%,5), dan diperoleh
angka 0,593. Hal ini menunjukkan bahwa uang sebesar Rp. 1 yang akan diterima 5 tahun lagi
bernilai kurang lebih Rp. 0,593 apabila diterima saat ini dengan tingkat diskonto 11%.
Nilai sekarang dari berbagai tingkat bunga sebagai faktor diskontonya dapat dilihat pada
tabel berikut (secara lengkap dapat dilihat pada lampiran buku ini).
Tabel .2.5 : contoh nilai sekarang dari Rp. 1,-
N 11% 12% 13% 14% 15%
1
2
3
4
5
0,901
0,812
0,731
0,659
0,593
0,893
0,797
0,712
0,536
0,567
0,885
0,783
0,693
0,613
0,543
0,877
0,769
0,675
0,592
0,519
0,870
0,756
0,658
0,572
0,497
27
Nilai-nilai tersebut pada tabel di atas adalah nilai yang telah dibulatkan sampai 3 desimal.
Apabila kita menggunakan kalkulator (tidak menggunakn tabel), kita juga dapat menghitung
nilai sekarang tersebut, yaitu:
𝑃𝑜 =
16.000.000
(1+0,11 )5 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝.16.000.000 (0,593451328) 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝. 9.495.221,−
Adanya selisih sebesar Rp. 9.494.221 – Rp. 9.488.000 = Rp. 7.211 disebabkan karena
adanya pembulatan. Langkah-langkah mencari nilai sekarang atau discount factor (disingkat DF)
dari Rp. 1,- untuk bunga, misalnya, 10% adalah sebagai berikut:
 Tekan angka 1,10 (berasal dari 1+10%)
 Tekan tanda : (tanda bagi) sebanyak 2 kali
 Tekan tanda = (tanda sama dengan)
 Kalkulator akan memunculkan angka 1, artinya discount factor tahun ke 0=1
 Tekan tanda = (tanda sama dengan) untuk mencari DF tahun ke 1,2,3 dan seterusnya.
D. Anuitas (Anuuity)
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi
dalam periode waktu tertentu. Ada 2 macam anuitas biasa (ordinary annuity) dan anuitas jatuh
tempo (due annuity). Anuitas biasa atau juga disebut anuitas tertunda merupakan anuitas dari
suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode untuk setiap periode tertentu. Apabila kita
akan membayar uang sebesar Rp. 8.000.000 per tahun selama 3 tahun, maka rangkaian
pembayaran menurut anuitas biasa dapat dilihat pada skema berikut:
Akhir Tahun
0 1 2 3
Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000
Skema diatas menunjukkan aliran kas selama 3 tahun di mana setiap akhir tahun sebesar
Rp.8.000.000. garis waktu menunjukkan urutan aliran kas dari tahun 1 sampai tahun ke-3
28
masing-masing sebesar Rp. 8.000.000,-. Apabila pembayaran dilakukan pada awal periode, maka
rangkaian pembayaran tersebut dinamakan anuitas jatuh tempo. Konsep anuitas biasa dan
anuitas jatuh tempo dapat diterapkan dengan konsep pemajemukan baik untuk nilai yang akan
datang (nilai masa depan) maupun nilai sekarang.
1. Anuitas Nilai Masa Datang
Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity disingkat FVAn)
didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang (masa depan) dengan pembayaran atau
penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas. Misalkan kita menerima
pembayaran sebesar rp. 8.000 tiap tahun dan uang itu kita simpan di bank dengan bunga 8% per
tahun, maka aliran kas pertahun adalah:
Akhir Tahun
0 1 2 3
Pembayaran: = Rp. 8.000
8.000 x 1,08 = Rp. 8.640
8.000 x 1,1664 = Rp. 9.331
Nilai masa datang anuitas = Rp. 25.971
Skema diatas dapat dijelaskan bahwa aliran kas pembayaran uang sejumlah Rp.8.000
selam 3 tahun akan dibungakan dengan bunga 8% per tahun. Uang sejumlah Rp. 8.000 yang
dibayar pada tahun ke 3 dikalikan dengan faktor nilai bunga tahun ke 3 sebesar 1,000, sehingga
nilai anuitasnya adalah = Rp. 8.000 x 1,000= Rp.8.000. uang sejumlah Rp.8.000 yang dibayar
tahun kedua sebesar 1,0800, sehingga nilai anuitasnya adalah = Rp. 8.000 x 1,0800 = Rp. 8.640.
artinya bahwa uang sebesar Rp.8.000 yang dibayarkan pada akhir tahun kedua dan jika dinilai
pada akhir tahun ketiga, maka uang tersebut akan dibungakan selama 1 tahun. Demikian pula
uang sejumlah Rp.8.000 yang dibayar pada tahun pertama dikalikan faktor nilai bunga tahun ke 1
sebesar 1,1664, sehingga anuitasnya = Rp.8.000 x 1,1664 = Rp.9.331. artinya bahwa uang
sebesar Rp.8.000 yang dibayarkan pada akhir tahun pertama jika dinilai pada akhir tahun ke tiga,
secara aljabar, formula FVAn adalah sebagai berikut :
29
FVAn = R(1+i)n-1 + R(1+i)n-2 + .... R(1+i)1 + R(1+i)0
= R[FVIFi,n-1 + FVIFi,n-2 + .... + FVIAi,1 + FVIAi,0]
Dapat dilihat bahwa nilai masa datang anuitas (FVAn) sama dengan penerimaan periodik
dikalikan dengan jumlah dari nilai faktor bunga masa depan pada tingkat bunga i% untuk periode
waktu 0 sampai dengan n-1. Dengan demikian rumus untuk mencari nilai masa datang suatu
anuitas biasa adalah:
FVAn= R [∑(1+i)n – 1]/i
Atau FVAn= R(FVIFAi,n)
Di mana: FVAn = Nilai masa depan anuitas sampai periode n
R =Pembayaran atau penerimaan setiap periode
n =Jumlah waktu anuitas
i =Tingkat bunga
FVIFAi,n =Nilai akhir faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode
Tabel 2.6: contoh nilai akhir faktor bunga anuitas Rp.1 pada i% selama n periode
Periode
(n)
Tingkat Bunga (i)
1% 3% 5% 8% 10% 15%
1
2
3
1,000
2,010
3,030
1,000
2,030
3,090
1,000
2,050
3,153
1,000
2,080
3,246
1,000
2,100
3,310
1,000
2,150
3,473
30
4
5
4,060
5,101
4,184
5,309
4,310
5,526
4,506
5,867
4,641
6,105
4,993
6,742
Contoh 5:
Apabila aliran kas Rp.8.000,- per tahun selama 3 tahun dengan tingkat bunga 8% sebagaimana
contoh di atas dihitung dengan nilai anuitas akan diperoleh:
FVAn = R 1+i)n-1]/i}
FVA3= 8.000 {[(1+0,08)3-1]/0,08}
= 8.000(3,246)
= Rp.25.968
Jika menggunakan tabel diperoleh nilai:
FVAj = 8.000 (3,246)
= Rp. 25.968
Hasil diatas apabila kita abndingkan dengan hasil sebelumnya (lihat penjelasan
sebelumnya) yang menggunakan nilai anuitas per tahun dengan hasil Rp.25.971. adanya selisih
sebesar Rp.25.971-Rp.25.968 = Rp.3 karena pembulatan.
Perhitungan nilai majemuk di atas selalu diasumsikan bahwa bunga dibayarkan sekali
dalam satu tahun. Dengan asumsi ini, pemahaman akan nilai waktu uang dapat dicapai dengan
mudah. Namun kadang-kadang pembayaran bunga tidak dibayarkan sekali dalam setahun.
Maksudnya bunga diperhitungkan hanya sekali dalam satu tahun pembukuan. Namun kadang-
kadang pembayaran bunga tidak dibayarkan sekali dlam setahun, mungkin 2 kali setahun, 4 kali
setahun bahkan bunga dibayarkan setiap bulan (12 kali setahun) dan sekarang banyak sekali
produk tabungan yang menawarkan pembayaran bunga harian. Bila pembayaran bunga
dibayarkan sebanyak m kali dalam setahun, maka nilai yang akan datang dapat dihitung dengan
rumus:
31
FVn=Pvo[1+(i/m)]m.n
Dimana:
FVn =nilai waktu yang akan datang pada tahun ke n
PVo=nilai sekarang
m =frekuensi pembayaran bunga dalam setahun
n =jumlah tahun
2. Anuitas Nilai Sekarang
Nilai sekarang dari suatu anuitas (Present Value of Annuity, disingkat PVAn)
didefinisikan sebagai nilai i anuitas majemuk saat ini (sekarang) dengan pembayaran atau
penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas.
32
2.3 ANALISIS LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN
A.Pengertian Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan
dalam suatu periode. Secara umum dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Maksud dari laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat
ini adalah merupakan kondisi keuangan perusahaan terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah
keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk
laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat perperiode, misalnya tiga bulan, atau enam
bulan untuk kepentingan intern perusahaan. Adapun untuk laporan lebih luas dilakukan 1 tahun
sekali. Disamping itu dengan adanya laporan keuangan, kita akan mengetahui posisi perusahaan
terkini setelah menganaisis laporan keuangan tersebut tentunya.
Inti dari laporan keuangan adalah menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang
diperoleh dalam suatu periode. Dalam perusahaan kita mengenal beberapa macam laporan
keuangan seperti:
 Neraca, merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang),
dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Artinya dari suatu neraca
akan tergambar berapa jumlah harta, kewajiban, dan modal suatu perusahaan.
 Laporan laba rugi, menunjukkan kondisi usaha suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Artinya, laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu
guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan (penjualan) dan biaya yang telah
dikeluarkan, sehingga dapat diketahui, perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
 Laporan perubahan modal, merupakan laporan yang menggambarkan jumlah modal yang
dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian laporan ini juga menunjukkan perubahan modal
serta sebab-sebab berubahnya modal
 Laporan catatan atas laporan, keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan
laporan keungan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan
yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab
33
penyebabnya. Tujuannya agar pengguna laporan keuangan menjadi jelas akan data yang
disajikan.
 Laporan arus kas, merupakan laporan yang menunjukkan arus kas yang masuk dan arus
kas yang keluar diperusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari
pihak lain. Adapun arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
B. Tujuan dan Sifat Laporan Keuangan
Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi, menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomik. Beberapa tujuan lainnya
adalah sebagai berikut.
 Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.
 Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset, liabilitas,
pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana
perolehan dan penggunaannya.
 Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah
terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan
yang layak.
 Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan
pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation)
fungsi sosial entitas syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan
wakaf.
Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagai pengguna
laporan keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan. Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode
tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak untuk kebutuhan perusahaan
34
maupun secara berkala (rutin). Yang jelas bahwa laporan keuangan mampu memberikan
informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan
terhadap perusahaan. Berikut ini, beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan
yaitu
 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan
pada saat ini
 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu
periode tertentu.
 Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
 Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal
perusahaan.
 Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
 Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan dan informasi keuangan
lainnya
Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, maka akan dapat diketahui
kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian laporan keuangan tidak hanya
sekedar cukup dibaca saja, akan tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi
keuangan perusahaan saat ini. Caranya d.engan melakukan analisis keuangan melalui berbagai
rasio keuangan yang lazim dilakukan.
Di samping memiliki tujuan seperti yang telah dikemukakan di atas, laporan keuangan juga
memiliki sifat tertentu. Demikian pula dengan pencatatan yang dilakukan dalam menyusunan
laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam praktiknya sifat
laporan keuangan dibuat
1. Bersifat historis.
2. Menyeluruh.
35
Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu
atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya, laporan keuangan disusun
berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode
sebelumnya).
Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Artinya
laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau
penyusunan yang hanya sebagian (tidak lengkap), tidak akan memberikan informasi yang
lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.
Selanjutnya data masa lalu perusahaan yang ditampilkan dalam laporan keuangan
merupakan kombinasi dari:
1. Fakta yang telah dicatat.
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi.
3. Pendapat pribadi.
Fakta yang telah dicatat, artinya laporan keuangan disusun atau dibuat berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi.
Kemudian yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi, artinya
pencatatan yang terjadi dalam laporan keuangan jelas didasarkan kepada prosedur atau anggapan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.
Pendapat pribadi, artinya walaupun pencatatan akuntansi dalam laporan keuangan
didasarkan kepada dalil-dalil tertentu, namun penggunaan dari dasar dalil tersebut tergantung
dari pendapat manajemen.
C. PERAMALAN KEUANGAN
Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan
datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk melakukan
peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan berbagai
ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya
ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal berikut:
36
• Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi),
kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor
lainnya.
• Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan
produk yang ditawarkan
• Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya
hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.
• Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku,
maupun faktor bencana alam
Untuk mengadakan peramalan, terlebih dahulu dikumpulkan data historis suatu kegiatan bisnis
kemudian diolah menjadi informasi relefan untuk mengambil keputusan manajemen dalam
membuat perencanaan keuangan. Ada 4 metode yang dilakukan, yaitu :
• Siklus arus kas
Siklus arus kas dimulai dari uang sebagai modal untuk menjalankan kegiatan bisnis.
Kemudian menjadi uang/modal yang lebih besar lagi.
• Pola pembiayaan
Pola pembiayaan adalah pembiayaan untuk modal kerja dan harta pertama. Manajemen
harus memperhitungkan umur ekonomis harta tetap dan model penyusutan yang akan
dibebankan kepada produk yang dijual.
• Perubahan penjualan
Perubahan penjualan mengakibatkan perubahan harta dan perubahan hutang jangka
pendek. Tujuannya adalah untuk memenuhi kenaikkan penjualan yang membutuhkan
tambahan harta dan hutang jangka pendek atau hutang secara keseluruhan khususnya
hutang dagang.
• Regresi
37
Regresi adalah suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola
hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan utama analisis regresi adalah untuk
membuat ramalan nilai suatu variabel (variabel dependen) jika nilai variabel lainna
(variabel independen) sudah ditentukan.
Untuk meramalkan nilai suatu variabel dependen bila variabel independen diketahui digunakan
persamaan garis regresi dengan persamaan sebagai berikut :
• Y = a + bX
• Keterangan :
• Y = adalah variabel dependen
• a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
• b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
• X = adalah variabel independen
38
2.4 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
A. Pengertian
Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan
aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan
sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.
Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan
diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan
untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai
tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi
B. TUJUAN PERENCANAA
• Memperbaiki profitabilitas
• Menghindari situasi terjaminnya keadaan untuk kas
• Meningkatkankemampuansedangbagaiandemipeusahaanuntukmencapaitingkatdemipeusa
haanuntukmencapaitingkatefisisensidanefektivitas
C. METODE PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
a) BEP ( BREAK EVEN POINT )
BEP adalah titik dimana Entity/company/business dalam keadaan belum memperoleh
keuntungan, tetapi juga sudah tidak merugi. Break Even point atau BEP dapat diartikan suatu
analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada
konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan
keuntungan / profit.
39
BEP dapat diartikan suatu keadaan di mana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak
memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan yang dinilai menggunakan total
biaya). Tetapi analisa BEP tidak hanya semata-mata untuk mengetahui keadaan perusahaan
apakah mencapai titik BEP, akan tetapi analisa BEP mampu memberikan informasi kepada
pinjaman perusahaan mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya
dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
Rumus BEP yang pertama adalah menghitung break even point yang harus diketahui adalah
jumlah total biaya tetap, biaya variabel per unit atau total variabel, hasil penjualan total atau
harga jual per unit. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1. Break even point dalam unit.
Keterangan :
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
S : Sales Volume
2. Break even point dalam rupiah.
Berikut Contoh Kasus :
40
Diketahui PT. Gear Second memiliki usaha di bidang alat perkakas martil dengan data sebagai
berikut :
1. Kapasitas produksi yang mampu dipakai 100.000 unit mesin martil.
2. Harga jual persatuan diperkirakan Rp. 5000,- unit
3. Total biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000,- dan total biaya variabel sebesar
Rp.250.000.000,-
Perincian masing-masing biaya adalah sebagai berikut :
1. Fixed Cost
Overhead Pabrik : Rp. 60.000.000,-
Biaya disribusi : Rp. 65.000.000,-
Biaya administrasi : Rp. 25.000.000,-
Total FC : Rp.150.000.000,-
2. Variable Cost
Biaya bahan : Rp. 70.000.000,-
Biaya tenaga kerja : Rp. 85.000.000,-
Overhead pabrik : Rp. 20.000.000,-
Biaya distribusi : Rp. 45.000.000,-
Biaya administrasi : Rp. 30.000.000,-
Total VC : Rp.250.000.000,-
41
Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalam unit maupun rupiah.
Penyelesaian :
Kapasitas produksi 100.000 unit
Harga jual per unit Rp. 5000,-
Total Penjualan 100.000 unit x Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,-
Untuk mencari BEP dalam unit adalah sebagai berikut :
Keterangan : Jadi perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil agar BEP.
Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :
Keterangan : Jadi perusahaan harus mendapatkan omset sebesarRp. 300.000.000,- agar
terjadi BEP.
Untuk membuktikan kedua hasil tersebut dengan :
BEP = Unit BEP x harga jual unit
42
BEP = 60.000 unit x Rp.5000 = Rp.300.000.000,-
b) Leverage operasi (operating leverage) menggambarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari biaya tetapnya. Semakin banyak laba yang dihasilkan perusahaan
pada tingkat biaya tetap yang konstan, semakin tinggi leverage operasinya. Leverage operasi
dapat dihitung dengan menggunakan beberapa rumus. Rumus yang paling umum digunakan
adalah rasio margin kontribusi terhadap pendapatan operasi.
c) Anggaran kas (Cash Budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa
pengeluaran kas.
Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian
keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan dan pengeluaran
kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa diketahui kapan perusahaan
dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
43
2.5 KEBIJAKAN MODAL KERJA
A.Pengertian Modal Kerja
Pengertian modal kerja adalah jumlah kekayaan atau aktiva lancar, seperti kas atau uang
tunai di peti kas dan di bank, piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan
barang jadi, ditambah kewajiban atau pasiva lancar, seperti hutang usaha dan pinjaman jangka
pendek. Dengan demikia maka manajemen modal kerja merupakan semua kegiatan dalam
rangka pengelolaan aktiva lancar dan pasiva lancar.
Kebijakan modal kerja dihubungkan dengan jangka waktu pinjaman dan tingkat
bunga, makin panjang umur pinjaman makin tinggi tingkat bunganya. Pinjaman jangka panjang
untuk modal kerja, pihak yang meminjam harus membayar bunga yang lebih besar daripada
pinjaman jangka pendek. Karena masa mendatang adalah penuh ketidakpastian sehingga pihak
yang memberi pinjaman memperhitungkan risiko ketidakpastian tersebut. Modal kerja yang
dipenuhi dengan pinjaman jangka panjang memiliki tingkat likuiditas tinggi, risiko kegagalan
memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo kecil. Pada umumnya perusahaan
menggunakan pinjaman jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dan
perusahaan yang demikian disebut menganut kebijakan modal kerja yang konservatif.
Kebijakan modal kerja yang lainnya adalah bahwa modal kerja harus dihubungkan
dengan harta. Harta lancar sebaiknya dibiayai dengan utang lancar, harta tetap sebauiknya
dibiayai dengan utang jangka panjang dan modal sendiri. Perusahaan yang mampu melaksanakan
kegiatan bisnis dengan kebijakan modal kerja yang demikian melakukan kebijakan modal kerja
yang agresif; risikonya besar karena semua kewajiban yang jatuh tempo harus dapat dipenuhi
oleh tersedianya harta lancar. Perusahaan yang melakukan kebijakan model ini lebih banyak
gagalnya, karena struktur harta lancar itu ada yang sulit dicairkan menjdai uang tunai yaitu
persediaan, khususnya persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam proses.
Perusahaan pada umumnya memiliki tiga jenis kebijakan modal kerja, yaitu:
44
1) Kebijakan yang agresif, yaitu modal kerja dipenuhi dengan seluruhnya dengan utang jangka
pendek
2) Kebijakan yang moderat, yaitu modal kerja dipenuhi 50% dengan utang jangka pendek dan
50% dipenuhi dengan utang jangka panjang
3) Kebijakan yang konservatif, yaitu seluruh modal kerja dipenuhi dengan utang jangka
panjang
B. Manajemen Kas dan Sekuritas Yang Bisa Diperdagangkan
Apa Aktiva Likuid Itu?
Kas merupakan mata uang dan koin plus rekening tabungan yang ada di tangan perusahaan
dalam laci petty cash atau dalam rekening cek dan pasar uang. Sekuritas yang bisa
diperdagangkan (marketable securities)/ near cash asset merupakan investasi sekuritas yang
dapat diubah dengan cepat menjadi kas. Aktiva liquid (liquid assets) merupakan jumlah kas dan
sekuritas yang bisa diperdagangkan. Kas yang diperlukan perusahaan baik digunakan untuk
membiayai perusahaan sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap memiliki sifat continue
maupun tidak continue.
C. Mengapa Perusahaan Memegang Kas
Motif Perusahaan Memegang Kas
Kas dan surat berharga dibahas bersama-sama karena surat berharga dapat secara cepat dialihkan
menjadi uang tunai hanya dengan biaya transaksi yang kecil saja. Jadi surat berharga bias
dianggap sebagai suatu bentuk kas pendukung.
Dalam ulasan ekonomi klasik, John Maynard Keynes membagi kebutuhan akan kas perusahaan
atau unit ekonomi apapun ke dalam 3 kategori:
1. Motif Transaksi: Saldo yang dipegang untuk transaksi memungkinkan perusahaan memenuhi
kebutuhan kas yang terjadi dalam kegiatan bisnis biasa. Jumlah relatif kas yang dibutuhkan
untuk memenuhi tuntutan transaksi dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti industri dimana
perusahaan beroperasi. Sudah dikenal luas bahwa industri utilitas bisa memprakirakan
45
penerimaan kas sangat akurat karena permintaan terhadap jasa mereka stabil. Namun berbeda
pada perusahaan software komputer yang mengalami kesulitan lebih besar dalam memprediksi
arus kas mereka. Produk baru dibawa ke pasar dengan cepat, sehingga sulit memproyeksikan
arus kas dan saldonya dengan tepat.
2. Motif Berjaga-Jaga: Saldo untuk berjaga-jaga merupakan buffer stock activa liquid. Motif
memegang kas ini berkaitan dengan usaha menjaga saldo yang akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang mungkin tapi masih belum tentu.
Prediktabilitas arus kas juga berpengaruh besar terhadap kebutuhan kas melalui motif
berjaga-jaga. Industri penerbangan memberikan ilustrasi tipikal. Maskapai pesawat pengangkut
penumpang menghadapi ketidakpastiaan arus kas yang sangat tinggi. Cuaca, kenaikan bahan
bakar, dan pemogokan personel operasi membuat sulit meramalkan kebutuhan kas untuk
maskapai mana pun. Akibat dari masalah ini adalah saldo kas minimum yang diinginkan oleh
manajemen maskapai penerbangan penumpang cenderung besar karena ada banyak hal yang
mungkin terjadi.
Dalam praktek bisnis aktual, motif berjaga-jaga dipenuhi dengan memegang portofolio
aktiva liquid, bukan hanya kas. Dalam organisasi korporat besar, dana bisa mengalir keluar
masuk portofolio sekuritas yang bisa diperdagangkan setiap hari.
3. Motif Spekulatif: Kas dipegang untuk keperluan spekulatif supaya bisa mendapatkan
keuntungan dari situasi profit taking yang potensial. Perusahaan konstruksi yang membangun
pemukiman kerap kali mengakumulasikan kas sebagai antisipasi penurunan biaya kayu. Bila
harga bahan bangunan turun, perusahaan yang menumpuk kas bisa mendapat untung dengan
membeli bahan bangunan dalam jumlah besar. Secara umum, motif spekulasi merupakan
komponen yang paling tidak penting dari preferensi likuiditas. Motif transaksi dan berjaga-jaga
merupakan alasan terbesar mengapa perusahaan memegang kas.
D. Prosedur Penagihan dan Pembayaran
Mengelola Arus Kas Masuk
Untuk mempercepat penerimaan kas, penting sekali kita pahami bagaimana mengurangi float.
Float adalah panjangnya waktu dari saat cek ditulis sampai kas benar benar diterima
46
Ada 4 elemen float;
1. Mail float, disebabkan oleh waktu antara saat pelanggan mengirimkan cek sampai
perusahaan mulai memprosesnya.
2. Processing float, disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
memproses cek pelanggan sebelum dapat didepositokan di bank.
3. Transit float, disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk mengkliringkan melalui
sistem perbankan komersial atas cek yang didepositokan pelanggan sampai bisa
digunakan oleh perusahaan.
4. Disbursing float, berasal dari kenyataan bahwa dana pelanggan tersedia di rekening bank
perusahaan sampai cek pembayaran dikliringkan melalui sistem perbankan. Biasanya
dana yang ada di bank perusahaan melebihi saldo yang tertera pada bukunya.
47
2.6 PENGELOLAAN PIUTANG USAHA DAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
A. Pengertian Piutang
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang
karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli
masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan
dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas,
sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian
karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin
besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya
dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang
akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.
B. Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus
menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan
adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.
Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi
persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi
dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang
48
sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum. Kegiatan pengawasan
persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan
penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang
optimum di dalam suatu perusahaan. Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan
penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan
khusus persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah
minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan.
C. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
1) Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang
atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu
perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya
jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan
persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen
perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan.
2) Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan
yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis.
Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis
berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk
perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat
perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah
uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
3) Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini
meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan
dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis.
Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai
dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan.
D. Jenis-jenis Persediaan
Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
49
1) Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau
membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size
Inventory antara lain :
memperoleh potongan pada harga pembelian
memperoleh efisiensi produksi
adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2) Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3) Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan
yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara
lain :
Biaya pemesanan (ordering costs)
Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
E. Metode penilaian persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :
1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang
yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk.
2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata
dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga.
3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah
terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih
ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
50
2.7 PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan
pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar)
untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif
terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada
peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing)
adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber
pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar
(accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account
payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan
jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnyA
tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang
dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi
dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
51
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
G. Sumber – Sumber Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Pinjaman
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri
dari bank loan dan commercial papers.
1) Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek
tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan
pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat
menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman
dapat diperoleh dengan sendirinya.
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur
membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat
bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta
terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya
adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
52
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran
(misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time
value of money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan
demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik
kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread
(margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit
.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread
(margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo.
53
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang
atau koperasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam
bentuk sekuritas keuangan ( seperti saham dan obligasi ). Tanpa adanya pasar keuangan ini maka
peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitann dalam menemukan debitur yang bersedia
untuk memberikan pinjaman kepadanya.
Dalam konteks layanana perbankan, suku atau rasio bunga bisa diartikan dari pihak bank atau
dari pihak konsumen, sesuai fungsi mereka sebagai debitur atau kreditur. Untuk nasabah sebagai
debitur (pemilik dana atau penabun), bank memberikan balas jasa kepada masyarakat atau
nasabah dengan memberikan bunga karena mempercayakan dananya untuk ditabung pada suatu
bank tertentu. Besarnya nilai bunga tergantung dari jumlah dana yang disimpan. Sementara itu,
kreditur atau masyarakat yang meminjam uang kepada bank, harus membayarkan sebesar sekian
persen dari jumlah pinjaman pokok. Inilah pengertian suku bunga secara sederhana.
Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam
perhitungan aliran kas. Nili uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang tersebut
di waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga.
Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan
dalam suatu periode. Secara umum dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang.
54
Kebijakan modal kerja dihubungkan dengan jangka waktu pinjaman dan tingkat bunga,
makin panjang umur pinjaman makin tinggi tingkat bunganya. Pinjaman jangka panjang untuk
modal kerja, pihak yang meminjam harus membayar bunga yang lebih besar daripada pinjaman
jangka pendek.
3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat
kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang
tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
55
DAFTAR PUSTAKA
 http://wienachantikaa.blogspot.co.id/2013/11/pembiayaan-jangka-pendek.html
 https://novarian200.wordpress.com/2015/04/07/materi-pasar-keuangan/
 http://www.analisaforex.com/18/03/2014/apa-itu-suku-bunga/5755.html
 https://www.cermati.com/artikel/bunga-kredit-jenis-dan-cara-perhitungannya
 https://www.academia.edu/19077466/MAKALAH_NILAI_WAKTU_UANG
 http://www.bisnisrumahanpemula.com/rumus-bep/

More Related Content

What's hot

Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Lisda Dewi
 
ekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uang
yuniar putri
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalRissa Deskya
 
Aminullah assagaf mil2 manj inv lanjutan_ 20 mrt 2021
Aminullah assagaf mil2 manj inv lanjutan_ 20 mrt 2021Aminullah assagaf mil2 manj inv lanjutan_ 20 mrt 2021
Aminullah assagaf mil2 manj inv lanjutan_ 20 mrt 2021
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mil1 manj inv lanjutan_8 mrt 2021
Aminullah assagaf mil1 manj inv lanjutan_8 mrt 2021Aminullah assagaf mil1 manj inv lanjutan_8 mrt 2021
Aminullah assagaf mil1 manj inv lanjutan_8 mrt 2021
Aminullah Assagaf
 
Makalah m.keuangan
Makalah m.keuanganMakalah m.keuangan
Makalah m.keuangan
YuliaFauziyanti
 
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangMakalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Yesica Adicondro
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Ayulestari1234
 
Aminullah assagaf mil3 manj inv lanjutan_ 31 mrt 2021
Aminullah assagaf mil3 manj inv lanjutan_ 31 mrt 2021Aminullah assagaf mil3 manj inv lanjutan_ 31 mrt 2021
Aminullah assagaf mil3 manj inv lanjutan_ 31 mrt 2021
Aminullah Assagaf
 
Resume bab 9 sd 14
Resume bab 9 sd 14Resume bab 9 sd 14
Resume bab 9 sd 14
aryaninovi
 
Resume uas sinta
Resume uas sintaResume uas sinta
Resume uas sinta
SintaSarnata10
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
Yustikapuri99
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANGKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
ferrys123
 
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah Assagaf
 
Pasar Uang dan Pasar Modal
Pasar Uang dan Pasar ModalPasar Uang dan Pasar Modal
Pasar Uang dan Pasar Modal
Arieska D. Saputri Carrotist
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of moneyKhairul Alonx
 
Pasar uang dan valas
Pasar uang dan valasPasar uang dan valas
Pasar uang dan valas
Syafril Djaelani,SE, MM
 

What's hot (20)

Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
 
ekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uang
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modal
 
Aminullah assagaf mil2 manj inv lanjutan_ 20 mrt 2021
Aminullah assagaf mil2 manj inv lanjutan_ 20 mrt 2021Aminullah assagaf mil2 manj inv lanjutan_ 20 mrt 2021
Aminullah assagaf mil2 manj inv lanjutan_ 20 mrt 2021
 
Aminullah assagaf mil1 manj inv lanjutan_8 mrt 2021
Aminullah assagaf mil1 manj inv lanjutan_8 mrt 2021Aminullah assagaf mil1 manj inv lanjutan_8 mrt 2021
Aminullah assagaf mil1 manj inv lanjutan_8 mrt 2021
 
Makalah m.keuangan
Makalah m.keuanganMakalah m.keuangan
Makalah m.keuangan
 
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangMakalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Aminullah assagaf mil3 manj inv lanjutan_ 31 mrt 2021
Aminullah assagaf mil3 manj inv lanjutan_ 31 mrt 2021Aminullah assagaf mil3 manj inv lanjutan_ 31 mrt 2021
Aminullah assagaf mil3 manj inv lanjutan_ 31 mrt 2021
 
Resume bab 9 sd 14
Resume bab 9 sd 14Resume bab 9 sd 14
Resume bab 9 sd 14
 
Slk pasar uang slk ch 11
Slk pasar uang  slk ch 11Slk pasar uang  slk ch 11
Slk pasar uang slk ch 11
 
Resume uas sinta
Resume uas sintaResume uas sinta
Resume uas sinta
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANGKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
 
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
 
Pasar Uang dan Pasar Modal
Pasar Uang dan Pasar ModalPasar Uang dan Pasar Modal
Pasar Uang dan Pasar Modal
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of money
 
Pasar uang dan valas
Pasar uang dan valasPasar uang dan valas
Pasar uang dan valas
 
Pasar uang& valas
Pasar uang& valasPasar uang& valas
Pasar uang& valas
 

Similar to Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan

Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
tarmidi_saputra
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
roslinais
 
MAKALAH SEBELUM UTS
MAKALAH SEBELUM UTSMAKALAH SEBELUM UTS
MAKALAH SEBELUM UTS
lindaauli29
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
EndangSupandi
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
ainamarsela
 
Pasar Uang Syariah.pdf
Pasar Uang Syariah.pdfPasar Uang Syariah.pdf
Pasar Uang Syariah.pdf
Zukét Printing
 
Pasar Uang Syariah.docx
Pasar Uang Syariah.docxPasar Uang Syariah.docx
Pasar Uang Syariah.docx
Zukét Printing
 
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Riasusanti874
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
Lutpicexle
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
Hasan Gaus
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
ayuruby
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan uts
erikkahfi
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]
erikkahfi
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuangan
yogga adiwigunaa
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Silvia290
 
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMakalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
SitiMursadahh
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Mahiroh Iyoh
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
mufliah R
 
Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1
Star Team
 

Similar to Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan (20)

Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
MAKALAH SEBELUM UTS
MAKALAH SEBELUM UTSMAKALAH SEBELUM UTS
MAKALAH SEBELUM UTS
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
 
Pasar Uang Syariah.pdf
Pasar Uang Syariah.pdfPasar Uang Syariah.pdf
Pasar Uang Syariah.pdf
 
Pasar Uang Syariah.docx
Pasar Uang Syariah.docxPasar Uang Syariah.docx
Pasar Uang Syariah.docx
 
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan uts
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuangan
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMakalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 
Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1
 

Recently uploaded

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 

Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan

  • 1. MAKALAH DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI SALAH SATU MK MANAJEMEN KEUANGAN I Disusun Oleh : Nama : Susilowati Nim : 11011700254 Kelas : 2T-MA Ruangan : B 1.2 Hari : Minggu, 08.00 -09.30 UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI BISNIS TAHUN 2017-2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini . Serang, 04 Maret 2018 Susilowati
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………... i DAFTARISI ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………….…. 1 1.2 RumusanMasalah …………………………………………………………………………………………………….. 2 1.3 TujuanMakalah ………………………………………………………………………………………………………... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 ManajemenKeuangandanBursaKeuangan………………………………………………………….… 3 2.2 Nilai WaktuUang …………………………………………………………………………………………………….. 20 2.3 AnalisisLaporandanPeramalanKeuangan……………………………………………………………… 32 2.4 PerencanandanPengendalianKeuangan………………………………………………………………… 38 2.5 KebijakanModal Kerja……………………………………………………………………………………………… 43 2.6 PengelolaanKredit( PiutangUsaha) dan PenglolaanPersediaan…………………….………47 2.7 PembiayaanJangkaPendek…………………………………………………………………….………………. 50 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………… 53 3.2 Saran ………………………………………………………………………………………………………………………. 54 DAFTARPUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………………... 55
  • 4. 1 BAB II PEMBAHASAAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik. Apa bila seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur hidupnya, pastinya sebuah organisasi atau pun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi atau pun perusahaan. Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal. Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
  • 5. 2 1.2 Rumusan Masalah a) Pengertian – Pengertian Permateri b) Jenis – Jenis Permateri c) Metode – Metode Permateri d) Contoh – Contoh Permateri 1.3 Tujuan Makalah a) Untuk Mengetahui Definisi Materai – Materi b) Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis – Jenis Materi c) Untuk Mengetahui Cara Menghitung Materi Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang materi ini.
  • 6. 3 2.1 MANAJEMEN KEUANGAN DAN BURSA KEUANGAN A. PENGERTIAN PASAR/BURSA KEUANGAN Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koperasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan ( seperti saham dan obligasi ). Dalam sekuritas komoditas dimungkinkan dapat melakukan pembeliaan dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam seperti produk pertanian dan pertambangan dan lain sebagainya. Pasar keuangan (Money Market) juga merupakan pasar dengan instrumen finansial jangka pendek, umumnya yang diperjualbelikan berkualitas tinggi. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun. Dalam dunia keuangan, pasar keuangan ini meliputi :  Penjual saham dalam memperoleh modal melalui pasar modal  Penghasilan atas resiko transaksi pasar derivative  Perdagangan internasional melalui pasar valuta asing. Pasar keuangan dapat berarti : 1. Suatu sistem pasar yang menfasilitasi terjadinya perdagangan antara produk dan turunan kaungan seperti misalnya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan waran. 2. Pertemuan antara pembelia dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan pembeli ( over- the-counter ). Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange, misalnya di USA: Bursa Wall Street, New York, di Indonesia: Bursa Efek Jakarta (Jakarta Stock Exchange), Bursa Efek Surabaya (Surabaya Stock Exchange).
  • 7. 4 Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta. Sarana yang digunakan dalam melakukan transaksi Pasar Uang dapat berupa:  Reuters Monitor Dealing Screen (RMDS)  Telex  Telepon  Fax, dan  Sarana telekomunikasi lainnya yg diperkenankan untuk transaksi tsb. B. JENIS-JENIS PASAR KEUANGAN Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu : a) Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi :  Pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan merupakan sarana perdagangan saham.  Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi. b) Pasar komoditi, yang menfasilitasi perdagangan komodil. c) Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi d) Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola risiko keuangan.  Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasi kontrak berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang. e) Pasar asuransi, yang menfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko. f) Pasar valuta asing, yang menfasilitasi perdagangan valuta asing.
  • 8. 5 C. CIRI-CIRI PASAR KEUANGAN  Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.  Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.  Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal. Pelaku Pasar Uang, antara lain :  Bank  Yayasan  Dana Pensiun  Perusahaan Asuransi  Perusahaan-perusahaan besar  Lembaga Pemerintah  Lembaga Keuangan lain  Individu Masyarakat D. TUJUAN PASAR KEUANGAN Dari pihak yang membutuhkan dana :  Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek  Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas  Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja  Sedang mengalami kalah keliring. Dari pihak yang menanamkan dana :  Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu  Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan  Spekulasi
  • 9. 6 E. MANFAAT PASAR KEUANGAN Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitann dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabungkan dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah. F. INDIKATOR PASAR KEUANGAN Indikator pasar uang sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak mengamati perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi: 1. Suku Bunga Antar Bank (Rp), Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah. 2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp), Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah. 3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$), Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk US $. 4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$), Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $. 5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered), Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank. 6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th), Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah. 7. Suku bunga deposito US$ (%/Th), Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk US $. 8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. 9. Suku bunga kredit, Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada para kreditor.
  • 10. 7 10. Inflasi, kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu waktu tertentu. 11. Indeks Harga Konsumen (IHK), angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu. 12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI), Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko. G. SUKU BUNGA Perbankan, dengan segala fasilitas dan layanannya, saat ini memang merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tetapi tahukah Anda semua hal mendasar yang berkaitan dengan perbankan seperti bunga atau suku bunga? Dan bagaimana bunga dikatakan mengalami kenaikan atau penurunan? Secara sederhana, suku bunga didefinisikan kompensasi atau imbalan jasa atas pinjaman uang kepada pemberi pinjaman kepada peminjam atas manfaat ke depan dari investasi dari uang pinjaman tersebut. Uang yang dipinjam itu disebut sebagai pokok utang dan sekian persen dari pokok utang yang dibayarkan oleh peminjam kepada pemilik modal disebut sebagai bunga. Pengertian Suku Bunga Beberapa ekonom dan ahli keuangan dunia mengajukan definisi yang beragam seputar bunga dan sukunga.  Menurut Karl dan Fair, suku bunga adalah bunga dari suatu pinjaman yang dibayarkan secara tahunan dalam bentuk persentase pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima setiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.  Menurut Miller, RL, dan Vanhoose, sejumlah dana dalam bentuk uang yang diterima oleh kreditor yang merupakan rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.  Menurut ekonom Indonesia, Sunariyah, apa itu suku bunga adalah nilai dari pinjaman yang dinyatakan sebagai sekian persen dari uang pokok pada tiap waktu yang disepakati. Debitur (peminjam) harus membayar kepada kreditur (pemberi pinjaman) sejumlah uang yang merupakan ukuran harga sumber daya dari pinjaman.
  • 11. 8 Sementar itu, dalam konteks layanana perbankan, suku atau rasio bunga bisa diartikan dari pihak bank atau dari pihak konsumen, sesuai fungsi mereka sebagai debitur atau kreditur. Untuk nasabah sebagai debitur (pemilik dana atau penabun), bank memberikan balas jasa kepada masyarakat atau nasabah dengan memberikan bunga karena mempercayakan dananya untuk ditabung pada suatu bank tertentu. Besarnya nilai bunga tergantung dari jumlah dana yang disimpan. Sementara itu, kreditur atau masyarakat yang meminjam uang kepada bank, harus membayarkan sebesar sekian persen dari jumlah pinjaman pokok. Inilah pengertian suku bunga secara sederhana. Fungsi Suku Bunga Bagi Masyarakat Masih menurut Sunariyah, suku bunga mempunyai manfaat bagi masyarakat, yaitu  Untuk merangsang masyarakat agar mau menyimpan sebagian uangnya pada bank sebagai investasi.  Mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam perekonomian atau sebagai alat moneter.  Bunga dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Masyarakat yang meminjam sejumlah dana kepada bank berkewajiban tidak hanya membayarkan pinjaman pokoknya melainkan disertai sejumlah uang yang disebut bunga. Tingkat bunga akan mengalami kenaikan atau penurunan dan hal ini berpengaruh pada gairah masyarakat untuk meminjam atau menginvestasikan dananya kepada bank. Semakin tinggi rasio bunga maka keinginan masyarakat untuk meminjam dana kepada bank akan semakin rendah, dan sebaliknya, jika bank menetapkan bunga yang rendah, maka keinginan masyarakat untuk meminjam dana di bank akan semakin tinggi. Secara rinci, berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi besarnya nilai suku bunga  Jangka waktu pinjaman  Adanya koneksi atau kepercayaan kepada kreditur  Target profit yang akan diperoleh
  • 12. 9  Kebijakan pemerintah  Kebutuhan dana yang ada  Reputasi perusahaan  Daya saing produk  Persaingan antar bank  Adanya rekomendasi dari pihak ketiga Suku atau rasio bunga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu permintaan investasi modal dari sektor bisnis yang utama, dan penawaran tabungan. Bunga majemuk artinya adalah nilai pinjaman pokok yang terus berubah pada setiap akhir periode dengan perhitungan bunga yang bertambah. Dengan demikian, masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih dapat menginvestasikan dananya kepada bank, sementara masyarakat yang membutuhkan modal mempunyai pilihan untuk mengambil kredit pada bank. Konsekuensi masyarakat yang meminjam dana adalah harus melunasi jumlah pinjaman ditambah bunga sebagai harga dana yang dipinjam. Pengaruh Tarif Suku Bunga Terhadap Harga Saham Nah, pertanyaan berikutnya setelah pengertian suku bunga adalah siapa saja yang berkepentingan untuk mengetahui tariff bunga selain penabung, pemilik deposito, atau peminjam dana bank. Jawabannya adalah para investor saham. Orang-orang yang menginvestasikan dananya pada bidang saham pastinya sering mengamati bahwa faktor yang sangat kuat mempengaruhi pergerakan harga saham pada bursa efek adalah nilai suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia atau fluktuasi pada tingkat bunga perbankan yang terjadi secara periodik. Berikut adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi harga saham dalam kaitannya dengan tarif bunga bank:  Fluktuasi tarif bunga Korelasi pergerakan harga saham dengan fluktuasi tarif bunga bank secara teori akan berbanding terbalik. Hal ini berarti bila tarif bunga mengalami kenaikan maka harga saham sebagai
  • 13. 10 komoditas transaksi pada bursa efek akan mengalami penurunan karena para investor lebih berminat mengalihkan investasinya pada produk perbankan seperti deposito dan sebagainya. Sebaliknya, bila fluktuasi tarif bunga bank menurun maka harga saham akan naik karena produk perbankan dinilai kurang menguntungkan bila dibandingkan investasi saham.  Hutang perusahaan Kasus lain yang memungkinkan hubungan saling mempengaruhi antara tingkat suku bunga dan harga saham adalah hutang yang dimiliki perusahaan. Semua perusahaan selalu memiliki kredit untuk memperbesar bidang usahanya demi meningkatkan pendapatan. Jika tingkat bunga mengalami kenaikan, maka beban perusahaan akan semakin berat yang berakibat pada berkurangnya profit serta bertambahnya resiko yang harus ditanggung perusahaan. Hal ini tentu merupakan faktor yang mempengaruhi nilai harga saham perusahaan yang bersangkutan.  Suku bunga internasional Nilai bunga domestik di Indonesia dipengaruhi oleh nilai suku bunga internasional karena kebijakan nilai tukar mata uang rupiah yang kurang fleksibel dan pengaruh pasar keuangan internasional terhadap pasar keuangan Indonesia. Di samping dipengaruhi oleh bunga internasional, tingkat diskonto suku bunga Indonesia (SBI) juga membawa pengaruh penting dalam penentuan besarnyatingkat bunga di tanah air. Jika bunga mengalami fluktuasi hal itu akan segera direspon oleh tariff bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sementara efek dalam bunga deposito baru terdeteksi dalam kurun waktu 7 hingga 8 bulan. Selain berpengaruh pada harga saham, fluktuasi tarif bunga juga akan mengakibatkan perubahan pada nilai surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi. Investasi sekuritas obligasi merupakan perjanjian resmi antara investor dengan penerbit obligasi dan investor mendapat balas jasa berupa bunga tetap yang dibayar per tahun hingga obligasi tiba pada masa jatuh tempo. Berdasarkan uraian di atas tentu sangat penting bagi kita terutama pelaku bisnis tidak untuk mengetahui informasi terkini tentang suku bunga.
  • 14. 11 1. Bunga Flat Cara penghitungan bunga flat bisa dianggap paling mudah dibandingkan dua jenis tipe bunga lainnya. Anda dapat menemukan contoh dari penggunaan cara hitung bunga ini umumnya pada kredit kepemilikan kendaraan bermotor atau kredit tanpa agunan. Dalam brosur-brosur iklan kredit kendaraan bermotor, Anda akan menemukan kolom-kolom yang menampilkan angsuran yang mesti dibayar tiap bulannya. Angka dalam kolom-kolom tersebut berlaku sampai akhir pinjaman Anda berakhir atau lunas. Jika Anda menemukan jumlah angsuran yang tetap seperti itu, bisa dipastikan cara penghitungan jenis bunga yang dipakai adalah flat atau rata. Di tipe ini, nilai plafon pinjaman beserta bunganya akan dihitung secara proporsional sesuai dengan jangka waktu atau tenor pinjaman. Untuk memudahkan Anda membayangkan penerapan cara hitung bunga flat tersebut, berikut adalah contoh kasus yang bisa Anda pelajari. Indra mengajukan KTA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% per tahun secara flat. Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar? Data: Pokok pinjaman: Rp120.000.000 Bunga per tahun: 10% Tenor pinjaman: 12 bulan Cicilan pokok: Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan Bunga: (Rp120.000.000 x 10%) : 12 bulan = Rp1.000.000 Angsuran per bulan: Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000
  • 15. 12 Jadi, dari pinjaman tersebut setelah dihitung dengan cara hitung bunga flat, angsuran yang harus Anda bayarkan hingga pinjaman tersebut lunas adalah Rp11.000.000 tiap bulan. Nilai angsuran ini tidak akan berubah-ubah sebab bunga yang dikenakan adalah jenis bunga flat. 2. Bunga Efektif Suku Bunga Efektif via cermati.com Nama lain dari jenis bunga yang satu ini adalah sliding rate. Jenis bunga ini biasa diterapkan pada kredit dengan jangka waktu atau tenor yang panjang. Contohnya saat Anda mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA). Alasan bunga efektif lebih ditujukan kepada kredit jangka panjang karena tenor yang lama membuat pinjaman tidak terburu-buru harus terlunasi, sementara suku bunganya tidak terlalu besar. Ya, suku bunga efektif biasa lebih rendah dibandingkan bunga flat. Inilah yang membuatnya cocok untuk digunakan dalam kredit jangka panjang.
  • 16. 13 Bunga yang lebih kecil itu didapatkan dari cara hitung bunga efektif yang melihat sisa pinjaman pokok dari debitur. Jika bunga flat melakukan penghitungan dengan mematok nilai pokok pinjaman dari awal pinjaman, berbeda dengan penerapan bunga efektif. Yang dihitung saat kreditur menggunakan jenis bunga ini adalah jumlah utang yang belum terbayarkan tiap bulannya. Jadi kian lama, nilai bunga pinjaman Anda akan semakin rendah sebab sisa pinjaman Anda semakin berkurang. Dari nilai bunganya yang semakin kecil itu, angsuran yang mesti Anda pertanggungjawabkan tiap bulannya juga semakin sedikit. Berikut adalah rumus untuk menghitung besaran bunga efektif dari sebuah pinjaman. Jika pada bunga flat, kreditur hanya menghitung pada awal pinjaman untuk menentukan angsuran, pada pinjaman dengan bunga efektif penghitungan akan dilakukan setiap bulan. Ini karena sisa pinjaman tentu akan semakin berkurang tiap bulannya sehingga perlu untuk melakukan penghitungan ulang. Agar lebih memahami cara hitung bunga efektif, berikut adalah contoh kasus yang menerapkan pemakaian jenis bunga yang satu ini. Dani mengajukan kredit KPA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% per tahun secara efektif. Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar? Data: Pokok pinjaman: Rp120.000.000 Bunga per tahun: 10% Tenor pinjaman: 12 bulan Cicilan pokok: Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan Bunga bulan 1: ((Rp120.000.000 - ((1-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp 1.000.000 Maka, cicilan bulan 1 = Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000
  • 17. 14 Bunga bulan 2: ((Rp120.000.000 - ((2-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp916.667 Maka, cicilan bulan 2 = Rp10.000.000 + Rp916.667 = Rp10.916.667 Bunga bulan 3: ((Rp120.000.000 - ((3-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp833.333 Maka, cicilan bulan 3 = Rp10.000.000 + Rp833.333 = Rp10.833.333 Dan seterusnya, hingga... Bunga bulan 12: ((Rp120.000.000 - ((12-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp83.333 Maka, cicilan bulan 12 = Rp10.000.000 + Rp83.333 = Rp10.083.333 Terlihat ada pengurangan nilai total angsuran dari bulan pertama, bulan kedua, dan seterusnya. Ini karena penerapan bunga efektif yang membuat bunga semakin kecil bergantung sisa pokok pinjaman. Untuk bulan-bulan berikut dengan contoh kasus di atas, hasil penghitungan bunga akan semakin kecil dan total angsuran akan semakin rendah. 3. Bunga Anuitas Suku Bunga Anuitas via cermati.com
  • 18. 15 Perhitungan bunga kredit yang satu ini merupakan modifikasi dari cara hitung bunga efektif. Nilai pembayaran total angsuran bunga efektif yang tiap bulannya berbeda sering kali membuat debitur menjadi bingung. Karena itu, pihak kreditur akhirnya membuat cara penghitungan yang kurang lebih sama seperti penghitungan bunga efektif tiap bulan, namun angsuran pokoknya yang berbeda. Jika pada penerapan bunga efektif angsuran pokok didapatkan dari jumlah pinjaman dibagi dengan tenor kredit, hal berbeda diaplikasikan di pinjaman yang menerapkan bunga anuitas. Angsuran pokok didapatkan dari total angsuran yang telah ditetapkan dikurangi dengan hasil penghitungan bunga anuitas. Berikut adalah contoh kasusnya. Budi mengajukan kredit KPR sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenai bunga pinjaman sebesar 10% per tahun secara anuitas. berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar? Data: Pokok pinjaman: Rp120.000.000 Bunga per tahun: 10% Tenor pinjaman: 12 bulan Cicilan pokok: = Rp10.549.906 Saat menghitung bunga anuitas, Anda perlu berkosentrasi dengan pokok pinjaman yang terpakai pada bulan ini untuk menyisakan sisa pokok tabungan guna menghitung bunga di bulan berikutnya. Dari sana terlihat, meskipun suku bunganya sama dengan bunga efektif, dengan cara penghitugan bunga anuitas yang berbeda, hasilnya pun akan lain.
  • 19. 16 Bunga Tetap dan Mengambang Ketiga jenis bunga di atas menurut cara penghitungannya masih menerapkan sistem bunga tetap atau fixed. Ya, selain mesti memperhatikan cara penghitungannya, ada baiknya Anda juga mengetahui bunga yang dikenakan kepada Anda nantinya termasuk jenis tetap atau mengambang (floating). a. Bunga Tetap Secara sederhana adalah bunga yang diberikan kepada kreditur dalam tenor kredit tidak berubah- ubah. Persentase bunga tetap akan selalu sama dari awal pinjaman hingga pelunasan tagihannya. Jadi misalnya pada pinjaman telah ditetapkan suku bunganya adalah 10 persen, angka tersebut akan terus dipakai sampai pinjaman tersebut berakhir. Jenis bunga tetap dapat dihitung baik dengan cara bunga fix, efektif, hingga anuitas. Penggunaan bunga ini ada untung ruginya tersendiri. Untungnya, jika di pasar ada kenaikan suku bunga, hal tersebut tidak akan terlalu berpengaruh kepada pinjaman Anda sebab bunganya telah ditetapkan. Namun ruginya, jika bunga di pasaran turun, Anda pun tidak bisa menuai pengurangan persentase bunga. Berikut kami berikan contoh kasus. Dimas mengajukan kredit KPR sebesar Rp500 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% secara fixed 3 tahun per tahun efektif. Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar Dimas selama periode tersebut? Data: Pokok pinjaman: Rp500.000.000 Bunga per tahun: 10% Tenor pinjaman: 36 bulan Cicilan pokok: Rp500.000.000 : 36 = Rp13.888.889
  • 20. 17 Bunga bulan 1: ((500.000.000 – ((1-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp4.166.667 Maka, cicilan bulan ke 1 = 13.888.889 + 4.166.667 = Rp18.055.556 Bunga bulan 2: ((500.000.000 – ((2-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp4.050.926 Maka, cicilan bulan ke 2 = 13.888.889 + 4.050.926 = Rp17.939.815 Bunga bulan 3: ((500.000.000 – ((3-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp3.395.185 Maka, cicilan bulan ke 3 = 13.888.889 + 3.395.185= Rp17.824.074 Dan seterusnya, hingga... Bunga bulan 36: ((500.000.000 – ((36-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp115.741 Maka, cicilan bulan ke 36 = 13.888.889 + 115.741 = Rp14.004.630 Dapat dilihat bahwa besaran bunga dari bulan 1 sampai bulan 36 adalah sama besar yaitu sebesar 10%. b. Bunga Mengambang Tidak berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat pada awal peminjaman, jenis bunga mengambang sangat dipengaruhi oleh pergerakan kondisi pasar. Jika persentase bunga pasaran sedang menurun, bunga pinjaman Anda juga akan ikut turun. Sebaliknya, apabila ada kenaikan suku bunga, Anda akan terkena imbasnya sebab pinjaman Anda akan dibebankan bunga yang lebih tinggi, sesuai dengan dinamika pasar. Untuk jenis bunga yang satu ini, Anda akan sulit menghitungnya jika menggunakan penghitungan bunga fix. Yang bisa dilakukan untuk melihat besaran angsuran dari bunga
  • 21. 18 mengambang adalah menghitungnya dengan cara bunga efektif maupun anuitas. Hanya saja yang berbeda adalah persentase bunganya dari bulan ke bulan. Berikut diberikan contoh dengan angka yang sama dengan yang diterapkan pada contoh penghitungan bunga efektif. Cara penghitungannya tidak berubah, namun persentase bulan keduanya saja yang dibedakan. Vira mengajukan kredit KPR sebesar Rp500 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% secara fixed 3 tahun per tahun efektif, dan sisanya adalah floating rate hingga tenor pinjaman berakhir. Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar Vira selama periode floating tersebut? Diasumsikan bahwa besaran bunga dari bulan 1 sampai bulan ke 36 adalah sama besar sebesar 10%, sementara untuk tahun ke 4 sampai ke 7 sebesar 12%, dan di tahun ke 8 hingga tenor selesai dikenakan bunga sebesar 14%. Tenor tahun ke-4 sampai tahun ke-7 (bulan ke 37 hingga bulan ke 84) Data: Pokok pinjaman: Rp500.000.000 Bunga per tahun: 10% Tenor pinjaman: 48 bulan (bulan ke 37 hingga bulan ke 84) Cicilan pokok: 500.000.000 : 48 = Rp10.416.667 Bunga bulan 37: ((500.000.000 – ((1-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp4.166.667 Maka, cicilan bulan ke 37 = 10.416.667 + 4.166.667 = Rp14.583.333 Bunga bulan 38: ((500.000.000 – ((2-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp4.079.861 Maka, cicilan bulan ke 2 = 10.416.667 + 4.079.861 = Rp14.496.528
  • 22. 19 Dan seterusnya, hingga... Bunga bulan 84: ((500.000.000 – ((48-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp86.806 Maka, cicilan bulan ke 36 = 10.416.667 + 86.806= Rp10.503.472 Tenor tahun ke-8 sampai tahun ke-10 (bulan ke 85 hingga bulan ke 120) Data: Pokok pinjaman: Rp500.000.000 Bunga per tahun: 10% Tenor pinjaman: 36 bulan (bulan ke 85 hingga bulan ke 120) Cicilan pokok: 500.000.000 : 36 = Rp13.888.889 Bunga bulan 85: ((500.000.000 – ((1-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp4.166.667 Maka, cicilan bulan ke 1 = 13.888.889 + 4.166.667 = Rp18.055.556 Bunga bulan 86: ((500.000.000 – ((2-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp4.050.926 Maka, cicilan bulan ke 2 = 13.888.889 + 4.050.926 = Rp17.939.815 Dan seterusnya, hingga... Bunga bulan 120: ((500.000.000 – ((36-1) x 13.888.889)) x 10% : 12 = Rp115.741 Maka, cicilan bulan ke 36 = 13.888.889 + 115.741 = Rp14.004.630 Saat mendapat pinjaman yang menerapkan bunga mengambang, Anda bisa untung jika kondisi suku bunga di pasar tengah turun. Sebab itu berarti, bunga yang dibebankan kepada juga bisa ikut berkurang. Namun sebaliknya, Anda juga harus menanggung pertambahan bunga jika ada kenaikan suku bunga di pasar.
  • 23. 20 2.2 NILAI WAKTU UANG A. Pengertian Nilai Waktu Dari Uang Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan aliran kas. Nili uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang tersebut di waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga dalam kasus ini dinamakan faktor diskonto (discount factor). Sebaliknya apabila suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga pada kasus penggandaan ini dinamakan faktor pengganda atau pemajemukan (compound faktor). Sebagai contoh, nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki saat ini berbeda dengan nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki lima tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000,- saat sekarang (present value) diniai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut diwaktu yang akan datang (future value). Hal ini dikarena uang Rp. 1000,- yang diterima sekarang tersebut mempunyai kesempatan menghasilkan pendapatan, misalnya untuk berdagang dan menjalankan usaha atau ditabung di bank dengan penghasilan bunga. Apabila semua aliran kas di dunia usaha sudah pasti, maka tingkat bunga dapat digunakan untuk menyatakan nili waktu dari uang. Kenyataannya dalam kehidupan bisnis terdapat ketidakpastian aliran-aliran kas tersebut. Untuk itu perlu menambah suatu premi resiko pada tingkat bunga sebagai kompensasi adanya ketidakpastian tersebut. Pembahasan kali inni dipusatkan pada nilai waktu dari uang dan penggunaan tingkat bunga untuk menyesuaikan nilai aliran kas pada suatu periode tertentu. B. Nilai Waktu Yang Akan Datang (Future Value) Nilai waktu yang akan datang atau nilai masa depan (future value disingkat FV) merupakan suatu jumlah yang dicapai dari suatu nilai (uang) tertentu dengan pertumbuhan pembayaran selama periode waktu yang akan datang apabila dimajemukkan dengan suku bunga
  • 24. 21 tertentu. Pemajemukan (compounding) merupakan proses perhitungan nilai akhir dari suatu pembayaran atau rangkaian pembayaran apabila digunakan bunga majemuk. 1. Bunga Sederhana Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses pemajemukan dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja. Jumlah uang dari bunga sedeerhana merupakan fungsi dari variabel-variabel : pinjaman pokok, tingkat bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjam. Rumus untuk menghitung jumlah bunga sederhana adalah : Dimana : Si = jumlah bunga sederhana Po = pinjaman atau tabungan pokok i = tingkat bunga per periode waktu dalam persen n = jangka waktu Contoh 1. Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,- yang ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunganya adalah : Si = 80.000 (0.10) (10) = Rp. 80.000,- Sedangkan untuk mencari nilai masa depan (future value, FV) atau nilai akhir tabungan tersebut diakhir tahun kesepuluh (FV10), yaitu dengan menjumlahkan pinjaman pokok dan penghasilan bunganya. Maka : FV10 = 80.000 + [80.000 (0.10)(10)] Si = Po (i) (n)
  • 25. 22 = Rp. 160.000,- Untuk setiap tingkat bunga sederhana, maka nilai akhir untuk perhitungan akhir n periode adalah: FVn = Po + Si = Po + Po (i)(n) Untuk contoh diatas maka : FV10 = 80.000 [1 + (0.1)(10)] FV10 = 80.000 (1 + 1) FV10 = Rp. 160.000,- Kadang-kadang diketahui nilai akhir suatu deposito dengan bunga i% pertahun selama n tahun, tetapi pinjaman pokoknya tidak diketahui. Untuk mencari pinjaman pokok yang diinvestasikan tersebut yaitu nilai sekarang (present value) dari pinjaman tersebut (PVo = Po) dengan rumus sebagai berikut : 𝑷𝑽𝒐 = 𝑷𝒐 = FVn {1 + ( 𝑖)( 𝑛)} Contoh 2. Nilai akhir dari sejumlah uang yang didepositokan selama 10 tahun dengan bunga 10% pertahun adalah Rp. 160.000,-. Berapa jumlah uang yang didepositokan tersebut (Po) ? 𝑃𝑜 = 160.000 1 + (0.10)(10) → 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝. 80.000, − 2. Bunga Majemuk Bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. Hasilnya, bunga yang dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama dengan pokok pinjaman tersebut, demikian seterusnya. Bunga atas bunga atau penggandaan inilah yang merupakan efek yang FVn = Po [1 + (i)(n)]
  • 26. 23 mnghasilkan perbedaan yang dramatis antara bunga sederhana dan bunga majemuk. Konsep bunga majemuk dapat menyelesaikan berbagai macam masalah di bidang keuangan. Perbedaan hasil yang diperoleh antara menggunakan bunga sederhana dan bunga majemuk dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Nilai akhir dari Rp. 8.000 untuk berbagai waktu periode dengan bunga 8% Tahun Bunga Sederhana FVn = Po [1 + (i)(n)] Bunga Majemuk*) FVn = Po (1 + i)n 0 (awal) Rp. 8.000 Rp. 8.000 1 8.640 8.640 2 9.280 9.331 20 20.800 37.288 50 40.000 375.213 *) Lihat Rumus Dari tabel diatas terlihat bahwa perhitungan nilai amsa depan antara bunga sederhana dan bunga majemuk menghasilkan nilai yang berbeda. Semakin lama uang dibungakan, maka semakin besar perbedaan hasil antara bunga sederhana dan bunga mejemuk. Contoh 2. Misalkan seseorang ingin mendepositokan uangnya di Bank PT “MANDIRI JAYA”sebesar Rp. 800.000,-. Jika tingkat bunga deposito adalah 8% per tahun dan dimajemukkan setiap tahun, maka menjadi berapakah investasi orang tersebut pada akhir tahun pertama, kedua, ketiga ? Pembahasan dari pertanyaan tersebut adalah : FV1 = Po (1 + i) = Rp. 800.000 (1 + 0.08) = Rp. 864.000,- Apabila deposito Rp. 800.000,- tersebut kita biarkan selama 2 tahun, maka nilai akhir tahun ke-2 adalah : FV2 = FV1 (1 + i) = Po (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)2 = Rp. 864.000 (1+0.08) = 800.000 (1.08)(1.08) = 800.000 (1.08)2 = Rp. 933.120,-
  • 27. 24 Pada akhir tahun ke-3 menjadi : FV3 = FV2 (1 + i) = FV1 (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)3 = Rp. 933.120 (1+0.08) = 864.000 (1.08)(1.08) = 800.000 (1.08)3 = Rp. 1.007.770,- Secara umum nilai masa depan (future value) dari deposito pada akhir periode n adalah : Dimana : FVn = Future Value (nila masa depan atau nilai yang akan datang) tahun ke-n FVIFi,n = Future Value Interest Factor (yaitu nilai majemuk dengan tingkat bunga i% untuk n periode). Faktor bunga tersebut sama dengan (1 + i)n Perhitungan nilai majemuk dengan faktor bunga tertentu untuk suatu jumlah uang ditunjukkan pada tabel 2. Tabel ini menunjukan nilai majemuk untuk contoh 3 diatas pada akhir tahun ke- 1 sampai tahun ke-5. Tabel 2. Ilustrasi bunga majemuk dari tabungan awal Rp. 800.000,- dengan bunga 8% Tahun Jumlah Awal (1) Jumlah Akhir (FVn) (2) Bunga Majemuk (3) = (2) – (1) 1 Rp. 800.000 Rp. 864.000 Rp. 64.000 2 864.000 933.120 69.120 3 933.120 1.007.770 74.650 4 1.007.770 1.088.390 80.620 5 1.088.390 1.175.462 87.072 Persamaan FVn = Po (1 + i)n dapat dihitung dengan mudah menggunakan kalkulator. Mula-mula kita tulis angka 1,08 (apabila bunga 8%), kemudian dipangkatkan untuk nilai n tertentu, misalnya 2, kemudian hasilnya kalikan 800.000, maka hasil akhirnya adalah Rp. 933.120. Tabel di atas untuk menghitung nilai dari (1 + i)n = FVIF i,n untuk beberapa tingkat bunga (i) selama beberapa FVn = Po (1 + i)n atau FVn = Po (FVIFi,n)
  • 28. 25 tahun. Tabel tersebut dinamakan tabel Faktor Bunga Nilai Majemuk (Future Value Interest Factor) atau Faktor Bunga Nilai Akhir (Terminal Value Interest Factor). Faktor bunga nilai mejemuk tersebut digunakan untuk menyelesaikan persamaan FVn = Po (FVIF i,n) di atas. Untuk mengilustrasikan lebih jelas lagi, berikut ini adalah contoh tabel faktor bunga majemuk beberapa tingkat bunga selama 5 tahun. C. Nilai Sekarang (Present Value) Present Value atau nilai sekarang merupakan besarnya jumlah uang pada awal periode yang diperhitungkan atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang yang baru akan diterima atau dibayarkan beberapa periode kemudian. Misalkan, berapakah jumlah sekarang yang yang dapat berkembang menjadi Rp. 16.000.000,- pada akhir tahun ke-5 dengan bunga 11%. Untuk lebih jelasnya lihat di skema berikut : 0 tahun ke-5 Rp ??? dengan bunga 11% Rp. 16.000.000 Jumlah ini disebut dengan nilai sekarang dari Rp.16.000.000,- yang didiskontokan dengan bunga 11% selama 5 tahun. Dalam mencari nilai sekarang seperti contoh di atas, tingkat bunga yang digunakan dikenal dengan sebutan tingkat faktor diskonto (discount factor). Faktor diskonto tersebut digunakan untuk mendiskontokan suatu nilai tertentu yang akan diterima pada waktu yang akan datang ntuk dinilai sekarang (saat ini). Menentukan nilai sekarang sebenarnya hanya kebalikan dari pemajemukan. Oleh karena itu, kita kembali ke masalah rumus pemajemukan sebelumnya yaitu : FVn = Po (1 + i)n Dengan pengaturan ulang, maka nilai sekarang (Pvo) menjadi : PVo= Po= FVn/ (1 + i)n atau Po = FVn[1/(1 + i)n ]
  • 29. 26 Perhatikan bahwa [1/(1 + i)n] sebenarnya merupakan faktor diskonto sebagai kebalikan dari faktor bunga nilai majemuk pada i% untuk periode n atau (1+i)n yang telah dikenal dengan sebutan Present Value Interest Faktor i% sampai tahun ke n (PVIFi,n). Dari persamaan di atas dapat digunakan untuk memecahkan contoh di atas yaitu nilai sekarang dari Rp. 16.000.000,- yang diterima pada akhir tahun ke-5, diskonto 11%, yaitu : 𝑃𝑜 = 16.000.000 (1+0,11)5 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝. 16.000.000 (0,593) 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝. 9.488.000 Perhitungan di atas dapat diartikan bahwa apabila kita menginginkan uang kita menjadi Rp. 16.000.000 pada 5 tahun yang akan datang (FV5), maka saat ini (Po) kita harus menanamkan uang sejumlah Rp. 9.488.000,-. Untuk mencari nilai dari faktor diskonto dapat digunakan tabel nilai sekarang dari Rp. 1 suatu faktor bunga yang terdapat di akhir buku ini. Sebagai contoh, kita perhatikan nilai sekarang dari Rp. 1 pada tabel 2-5. Dari tabel tersebut dapat diketahui, misalkan kita ingin melihat faktor diskonto tingkat bunga 11% untuk 5 tahun. Pada tabel tersebut dicari persimpangan antara kolom 11% dengan baris 5 (mengacu kepada PVIF11%,5), dan diperoleh angka 0,593. Hal ini menunjukkan bahwa uang sebesar Rp. 1 yang akan diterima 5 tahun lagi bernilai kurang lebih Rp. 0,593 apabila diterima saat ini dengan tingkat diskonto 11%. Nilai sekarang dari berbagai tingkat bunga sebagai faktor diskontonya dapat dilihat pada tabel berikut (secara lengkap dapat dilihat pada lampiran buku ini). Tabel .2.5 : contoh nilai sekarang dari Rp. 1,- N 11% 12% 13% 14% 15% 1 2 3 4 5 0,901 0,812 0,731 0,659 0,593 0,893 0,797 0,712 0,536 0,567 0,885 0,783 0,693 0,613 0,543 0,877 0,769 0,675 0,592 0,519 0,870 0,756 0,658 0,572 0,497
  • 30. 27 Nilai-nilai tersebut pada tabel di atas adalah nilai yang telah dibulatkan sampai 3 desimal. Apabila kita menggunakan kalkulator (tidak menggunakn tabel), kita juga dapat menghitung nilai sekarang tersebut, yaitu: 𝑃𝑜 = 16.000.000 (1+0,11 )5 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝.16.000.000 (0,593451328) 𝑃𝑜 = 𝑅𝑝. 9.495.221,− Adanya selisih sebesar Rp. 9.494.221 – Rp. 9.488.000 = Rp. 7.211 disebabkan karena adanya pembulatan. Langkah-langkah mencari nilai sekarang atau discount factor (disingkat DF) dari Rp. 1,- untuk bunga, misalnya, 10% adalah sebagai berikut:  Tekan angka 1,10 (berasal dari 1+10%)  Tekan tanda : (tanda bagi) sebanyak 2 kali  Tekan tanda = (tanda sama dengan)  Kalkulator akan memunculkan angka 1, artinya discount factor tahun ke 0=1  Tekan tanda = (tanda sama dengan) untuk mencari DF tahun ke 1,2,3 dan seterusnya. D. Anuitas (Anuuity) Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Ada 2 macam anuitas biasa (ordinary annuity) dan anuitas jatuh tempo (due annuity). Anuitas biasa atau juga disebut anuitas tertunda merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode untuk setiap periode tertentu. Apabila kita akan membayar uang sebesar Rp. 8.000.000 per tahun selama 3 tahun, maka rangkaian pembayaran menurut anuitas biasa dapat dilihat pada skema berikut: Akhir Tahun 0 1 2 3 Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000 Skema diatas menunjukkan aliran kas selama 3 tahun di mana setiap akhir tahun sebesar Rp.8.000.000. garis waktu menunjukkan urutan aliran kas dari tahun 1 sampai tahun ke-3
  • 31. 28 masing-masing sebesar Rp. 8.000.000,-. Apabila pembayaran dilakukan pada awal periode, maka rangkaian pembayaran tersebut dinamakan anuitas jatuh tempo. Konsep anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo dapat diterapkan dengan konsep pemajemukan baik untuk nilai yang akan datang (nilai masa depan) maupun nilai sekarang. 1. Anuitas Nilai Masa Datang Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity disingkat FVAn) didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang (masa depan) dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas. Misalkan kita menerima pembayaran sebesar rp. 8.000 tiap tahun dan uang itu kita simpan di bank dengan bunga 8% per tahun, maka aliran kas pertahun adalah: Akhir Tahun 0 1 2 3 Pembayaran: = Rp. 8.000 8.000 x 1,08 = Rp. 8.640 8.000 x 1,1664 = Rp. 9.331 Nilai masa datang anuitas = Rp. 25.971 Skema diatas dapat dijelaskan bahwa aliran kas pembayaran uang sejumlah Rp.8.000 selam 3 tahun akan dibungakan dengan bunga 8% per tahun. Uang sejumlah Rp. 8.000 yang dibayar pada tahun ke 3 dikalikan dengan faktor nilai bunga tahun ke 3 sebesar 1,000, sehingga nilai anuitasnya adalah = Rp. 8.000 x 1,000= Rp.8.000. uang sejumlah Rp.8.000 yang dibayar tahun kedua sebesar 1,0800, sehingga nilai anuitasnya adalah = Rp. 8.000 x 1,0800 = Rp. 8.640. artinya bahwa uang sebesar Rp.8.000 yang dibayarkan pada akhir tahun kedua dan jika dinilai pada akhir tahun ketiga, maka uang tersebut akan dibungakan selama 1 tahun. Demikian pula uang sejumlah Rp.8.000 yang dibayar pada tahun pertama dikalikan faktor nilai bunga tahun ke 1 sebesar 1,1664, sehingga anuitasnya = Rp.8.000 x 1,1664 = Rp.9.331. artinya bahwa uang sebesar Rp.8.000 yang dibayarkan pada akhir tahun pertama jika dinilai pada akhir tahun ke tiga, secara aljabar, formula FVAn adalah sebagai berikut :
  • 32. 29 FVAn = R(1+i)n-1 + R(1+i)n-2 + .... R(1+i)1 + R(1+i)0 = R[FVIFi,n-1 + FVIFi,n-2 + .... + FVIAi,1 + FVIAi,0] Dapat dilihat bahwa nilai masa datang anuitas (FVAn) sama dengan penerimaan periodik dikalikan dengan jumlah dari nilai faktor bunga masa depan pada tingkat bunga i% untuk periode waktu 0 sampai dengan n-1. Dengan demikian rumus untuk mencari nilai masa datang suatu anuitas biasa adalah: FVAn= R [∑(1+i)n – 1]/i Atau FVAn= R(FVIFAi,n) Di mana: FVAn = Nilai masa depan anuitas sampai periode n R =Pembayaran atau penerimaan setiap periode n =Jumlah waktu anuitas i =Tingkat bunga FVIFAi,n =Nilai akhir faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode Tabel 2.6: contoh nilai akhir faktor bunga anuitas Rp.1 pada i% selama n periode Periode (n) Tingkat Bunga (i) 1% 3% 5% 8% 10% 15% 1 2 3 1,000 2,010 3,030 1,000 2,030 3,090 1,000 2,050 3,153 1,000 2,080 3,246 1,000 2,100 3,310 1,000 2,150 3,473
  • 33. 30 4 5 4,060 5,101 4,184 5,309 4,310 5,526 4,506 5,867 4,641 6,105 4,993 6,742 Contoh 5: Apabila aliran kas Rp.8.000,- per tahun selama 3 tahun dengan tingkat bunga 8% sebagaimana contoh di atas dihitung dengan nilai anuitas akan diperoleh: FVAn = R 1+i)n-1]/i} FVA3= 8.000 {[(1+0,08)3-1]/0,08} = 8.000(3,246) = Rp.25.968 Jika menggunakan tabel diperoleh nilai: FVAj = 8.000 (3,246) = Rp. 25.968 Hasil diatas apabila kita abndingkan dengan hasil sebelumnya (lihat penjelasan sebelumnya) yang menggunakan nilai anuitas per tahun dengan hasil Rp.25.971. adanya selisih sebesar Rp.25.971-Rp.25.968 = Rp.3 karena pembulatan. Perhitungan nilai majemuk di atas selalu diasumsikan bahwa bunga dibayarkan sekali dalam satu tahun. Dengan asumsi ini, pemahaman akan nilai waktu uang dapat dicapai dengan mudah. Namun kadang-kadang pembayaran bunga tidak dibayarkan sekali dalam setahun. Maksudnya bunga diperhitungkan hanya sekali dalam satu tahun pembukuan. Namun kadang- kadang pembayaran bunga tidak dibayarkan sekali dlam setahun, mungkin 2 kali setahun, 4 kali setahun bahkan bunga dibayarkan setiap bulan (12 kali setahun) dan sekarang banyak sekali produk tabungan yang menawarkan pembayaran bunga harian. Bila pembayaran bunga dibayarkan sebanyak m kali dalam setahun, maka nilai yang akan datang dapat dihitung dengan rumus:
  • 34. 31 FVn=Pvo[1+(i/m)]m.n Dimana: FVn =nilai waktu yang akan datang pada tahun ke n PVo=nilai sekarang m =frekuensi pembayaran bunga dalam setahun n =jumlah tahun 2. Anuitas Nilai Sekarang Nilai sekarang dari suatu anuitas (Present Value of Annuity, disingkat PVAn) didefinisikan sebagai nilai i anuitas majemuk saat ini (sekarang) dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas.
  • 35. 32 2.3 ANALISIS LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN A.Pengertian Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Secara umum dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud dari laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini adalah merupakan kondisi keuangan perusahaan terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat perperiode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan intern perusahaan. Adapun untuk laporan lebih luas dilakukan 1 tahun sekali. Disamping itu dengan adanya laporan keuangan, kita akan mengetahui posisi perusahaan terkini setelah menganaisis laporan keuangan tersebut tentunya. Inti dari laporan keuangan adalah menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam perusahaan kita mengenal beberapa macam laporan keuangan seperti:  Neraca, merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Artinya dari suatu neraca akan tergambar berapa jumlah harta, kewajiban, dan modal suatu perusahaan.  Laporan laba rugi, menunjukkan kondisi usaha suatu perusahaan dalam periode tertentu. Artinya, laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan (penjualan) dan biaya yang telah dikeluarkan, sehingga dapat diketahui, perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.  Laporan perubahan modal, merupakan laporan yang menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian laporan ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal  Laporan catatan atas laporan, keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keungan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab
  • 36. 33 penyebabnya. Tujuannya agar pengguna laporan keuangan menjadi jelas akan data yang disajikan.  Laporan arus kas, merupakan laporan yang menunjukkan arus kas yang masuk dan arus kas yang keluar diperusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain. Adapun arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu. B. Tujuan dan Sifat Laporan Keuangan Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi, menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomik. Beberapa tujuan lainnya adalah sebagai berikut.  Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.  Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya.  Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak.  Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagai pengguna laporan keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak untuk kebutuhan perusahaan
  • 37. 34 maupun secara berkala (rutin). Yang jelas bahwa laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Berikut ini, beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu  Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini  Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.  Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.  Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.  Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.  Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.  Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, maka akan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian laporan keuangan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja, akan tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya d.engan melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan. Di samping memiliki tujuan seperti yang telah dikemukakan di atas, laporan keuangan juga memiliki sifat tertentu. Demikian pula dengan pencatatan yang dilakukan dalam menyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam praktiknya sifat laporan keuangan dibuat 1. Bersifat historis. 2. Menyeluruh.
  • 38. 35 Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya, laporan keuangan disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode sebelumnya). Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian (tidak lengkap), tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan. Selanjutnya data masa lalu perusahaan yang ditampilkan dalam laporan keuangan merupakan kombinasi dari: 1. Fakta yang telah dicatat. 2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi. 3. Pendapat pribadi. Fakta yang telah dicatat, artinya laporan keuangan disusun atau dibuat berdasarkan kenyataan yang sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi. Kemudian yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi, artinya pencatatan yang terjadi dalam laporan keuangan jelas didasarkan kepada prosedur atau anggapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Pendapat pribadi, artinya walaupun pencatatan akuntansi dalam laporan keuangan didasarkan kepada dalil-dalil tertentu, namun penggunaan dari dasar dalil tersebut tergantung dari pendapat manajemen. C. PERAMALAN KEUANGAN Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk melakukan peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal berikut:
  • 39. 36 • Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi), kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor lainnya. • Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan • Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang. • Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku, maupun faktor bencana alam Untuk mengadakan peramalan, terlebih dahulu dikumpulkan data historis suatu kegiatan bisnis kemudian diolah menjadi informasi relefan untuk mengambil keputusan manajemen dalam membuat perencanaan keuangan. Ada 4 metode yang dilakukan, yaitu : • Siklus arus kas Siklus arus kas dimulai dari uang sebagai modal untuk menjalankan kegiatan bisnis. Kemudian menjadi uang/modal yang lebih besar lagi. • Pola pembiayaan Pola pembiayaan adalah pembiayaan untuk modal kerja dan harta pertama. Manajemen harus memperhitungkan umur ekonomis harta tetap dan model penyusutan yang akan dibebankan kepada produk yang dijual. • Perubahan penjualan Perubahan penjualan mengakibatkan perubahan harta dan perubahan hutang jangka pendek. Tujuannya adalah untuk memenuhi kenaikkan penjualan yang membutuhkan tambahan harta dan hutang jangka pendek atau hutang secara keseluruhan khususnya hutang dagang. • Regresi
  • 40. 37 Regresi adalah suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan utama analisis regresi adalah untuk membuat ramalan nilai suatu variabel (variabel dependen) jika nilai variabel lainna (variabel independen) sudah ditentukan. Untuk meramalkan nilai suatu variabel dependen bila variabel independen diketahui digunakan persamaan garis regresi dengan persamaan sebagai berikut : • Y = a + bX • Keterangan : • Y = adalah variabel dependen • a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y) • b = adalah kemiringan (slope) kurva linier • X = adalah variabel independen
  • 41. 38 2.4 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN A. Pengertian Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut. Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi B. TUJUAN PERENCANAA • Memperbaiki profitabilitas • Menghindari situasi terjaminnya keadaan untuk kas • Meningkatkankemampuansedangbagaiandemipeusahaanuntukmencapaitingkatdemipeusa haanuntukmencapaitingkatefisisensidanefektivitas C. METODE PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN a) BEP ( BREAK EVEN POINT ) BEP adalah titik dimana Entity/company/business dalam keadaan belum memperoleh keuntungan, tetapi juga sudah tidak merugi. Break Even point atau BEP dapat diartikan suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
  • 42. 39 BEP dapat diartikan suatu keadaan di mana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan yang dinilai menggunakan total biaya). Tetapi analisa BEP tidak hanya semata-mata untuk mengetahui keadaan perusahaan apakah mencapai titik BEP, akan tetapi analisa BEP mampu memberikan informasi kepada pinjaman perusahaan mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. Rumus BEP yang pertama adalah menghitung break even point yang harus diketahui adalah jumlah total biaya tetap, biaya variabel per unit atau total variabel, hasil penjualan total atau harga jual per unit. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: 1. Break even point dalam unit. Keterangan : BEP : Break Even Point FC : Fixed Cost VC : Variabel Cost P : Price per unit S : Sales Volume 2. Break even point dalam rupiah. Berikut Contoh Kasus :
  • 43. 40 Diketahui PT. Gear Second memiliki usaha di bidang alat perkakas martil dengan data sebagai berikut : 1. Kapasitas produksi yang mampu dipakai 100.000 unit mesin martil. 2. Harga jual persatuan diperkirakan Rp. 5000,- unit 3. Total biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000,- dan total biaya variabel sebesar Rp.250.000.000,- Perincian masing-masing biaya adalah sebagai berikut : 1. Fixed Cost Overhead Pabrik : Rp. 60.000.000,- Biaya disribusi : Rp. 65.000.000,- Biaya administrasi : Rp. 25.000.000,- Total FC : Rp.150.000.000,- 2. Variable Cost Biaya bahan : Rp. 70.000.000,- Biaya tenaga kerja : Rp. 85.000.000,- Overhead pabrik : Rp. 20.000.000,- Biaya distribusi : Rp. 45.000.000,- Biaya administrasi : Rp. 30.000.000,- Total VC : Rp.250.000.000,-
  • 44. 41 Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalam unit maupun rupiah. Penyelesaian : Kapasitas produksi 100.000 unit Harga jual per unit Rp. 5000,- Total Penjualan 100.000 unit x Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,- Untuk mencari BEP dalam unit adalah sebagai berikut : Keterangan : Jadi perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil agar BEP. Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut : Keterangan : Jadi perusahaan harus mendapatkan omset sebesarRp. 300.000.000,- agar terjadi BEP. Untuk membuktikan kedua hasil tersebut dengan : BEP = Unit BEP x harga jual unit
  • 45. 42 BEP = 60.000 unit x Rp.5000 = Rp.300.000.000,- b) Leverage operasi (operating leverage) menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari biaya tetapnya. Semakin banyak laba yang dihasilkan perusahaan pada tingkat biaya tetap yang konstan, semakin tinggi leverage operasinya. Leverage operasi dapat dihitung dengan menggunakan beberapa rumus. Rumus yang paling umum digunakan adalah rasio margin kontribusi terhadap pendapatan operasi. c) Anggaran kas (Cash Budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
  • 46. 43 2.5 KEBIJAKAN MODAL KERJA A.Pengertian Modal Kerja Pengertian modal kerja adalah jumlah kekayaan atau aktiva lancar, seperti kas atau uang tunai di peti kas dan di bank, piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan barang jadi, ditambah kewajiban atau pasiva lancar, seperti hutang usaha dan pinjaman jangka pendek. Dengan demikia maka manajemen modal kerja merupakan semua kegiatan dalam rangka pengelolaan aktiva lancar dan pasiva lancar. Kebijakan modal kerja dihubungkan dengan jangka waktu pinjaman dan tingkat bunga, makin panjang umur pinjaman makin tinggi tingkat bunganya. Pinjaman jangka panjang untuk modal kerja, pihak yang meminjam harus membayar bunga yang lebih besar daripada pinjaman jangka pendek. Karena masa mendatang adalah penuh ketidakpastian sehingga pihak yang memberi pinjaman memperhitungkan risiko ketidakpastian tersebut. Modal kerja yang dipenuhi dengan pinjaman jangka panjang memiliki tingkat likuiditas tinggi, risiko kegagalan memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo kecil. Pada umumnya perusahaan menggunakan pinjaman jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dan perusahaan yang demikian disebut menganut kebijakan modal kerja yang konservatif. Kebijakan modal kerja yang lainnya adalah bahwa modal kerja harus dihubungkan dengan harta. Harta lancar sebaiknya dibiayai dengan utang lancar, harta tetap sebauiknya dibiayai dengan utang jangka panjang dan modal sendiri. Perusahaan yang mampu melaksanakan kegiatan bisnis dengan kebijakan modal kerja yang demikian melakukan kebijakan modal kerja yang agresif; risikonya besar karena semua kewajiban yang jatuh tempo harus dapat dipenuhi oleh tersedianya harta lancar. Perusahaan yang melakukan kebijakan model ini lebih banyak gagalnya, karena struktur harta lancar itu ada yang sulit dicairkan menjdai uang tunai yaitu persediaan, khususnya persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam proses. Perusahaan pada umumnya memiliki tiga jenis kebijakan modal kerja, yaitu:
  • 47. 44 1) Kebijakan yang agresif, yaitu modal kerja dipenuhi dengan seluruhnya dengan utang jangka pendek 2) Kebijakan yang moderat, yaitu modal kerja dipenuhi 50% dengan utang jangka pendek dan 50% dipenuhi dengan utang jangka panjang 3) Kebijakan yang konservatif, yaitu seluruh modal kerja dipenuhi dengan utang jangka panjang B. Manajemen Kas dan Sekuritas Yang Bisa Diperdagangkan Apa Aktiva Likuid Itu? Kas merupakan mata uang dan koin plus rekening tabungan yang ada di tangan perusahaan dalam laci petty cash atau dalam rekening cek dan pasar uang. Sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable securities)/ near cash asset merupakan investasi sekuritas yang dapat diubah dengan cepat menjadi kas. Aktiva liquid (liquid assets) merupakan jumlah kas dan sekuritas yang bisa diperdagangkan. Kas yang diperlukan perusahaan baik digunakan untuk membiayai perusahaan sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap memiliki sifat continue maupun tidak continue. C. Mengapa Perusahaan Memegang Kas Motif Perusahaan Memegang Kas Kas dan surat berharga dibahas bersama-sama karena surat berharga dapat secara cepat dialihkan menjadi uang tunai hanya dengan biaya transaksi yang kecil saja. Jadi surat berharga bias dianggap sebagai suatu bentuk kas pendukung. Dalam ulasan ekonomi klasik, John Maynard Keynes membagi kebutuhan akan kas perusahaan atau unit ekonomi apapun ke dalam 3 kategori: 1. Motif Transaksi: Saldo yang dipegang untuk transaksi memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan kas yang terjadi dalam kegiatan bisnis biasa. Jumlah relatif kas yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan transaksi dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti industri dimana perusahaan beroperasi. Sudah dikenal luas bahwa industri utilitas bisa memprakirakan
  • 48. 45 penerimaan kas sangat akurat karena permintaan terhadap jasa mereka stabil. Namun berbeda pada perusahaan software komputer yang mengalami kesulitan lebih besar dalam memprediksi arus kas mereka. Produk baru dibawa ke pasar dengan cepat, sehingga sulit memproyeksikan arus kas dan saldonya dengan tepat. 2. Motif Berjaga-Jaga: Saldo untuk berjaga-jaga merupakan buffer stock activa liquid. Motif memegang kas ini berkaitan dengan usaha menjaga saldo yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin tapi masih belum tentu. Prediktabilitas arus kas juga berpengaruh besar terhadap kebutuhan kas melalui motif berjaga-jaga. Industri penerbangan memberikan ilustrasi tipikal. Maskapai pesawat pengangkut penumpang menghadapi ketidakpastiaan arus kas yang sangat tinggi. Cuaca, kenaikan bahan bakar, dan pemogokan personel operasi membuat sulit meramalkan kebutuhan kas untuk maskapai mana pun. Akibat dari masalah ini adalah saldo kas minimum yang diinginkan oleh manajemen maskapai penerbangan penumpang cenderung besar karena ada banyak hal yang mungkin terjadi. Dalam praktek bisnis aktual, motif berjaga-jaga dipenuhi dengan memegang portofolio aktiva liquid, bukan hanya kas. Dalam organisasi korporat besar, dana bisa mengalir keluar masuk portofolio sekuritas yang bisa diperdagangkan setiap hari. 3. Motif Spekulatif: Kas dipegang untuk keperluan spekulatif supaya bisa mendapatkan keuntungan dari situasi profit taking yang potensial. Perusahaan konstruksi yang membangun pemukiman kerap kali mengakumulasikan kas sebagai antisipasi penurunan biaya kayu. Bila harga bahan bangunan turun, perusahaan yang menumpuk kas bisa mendapat untung dengan membeli bahan bangunan dalam jumlah besar. Secara umum, motif spekulasi merupakan komponen yang paling tidak penting dari preferensi likuiditas. Motif transaksi dan berjaga-jaga merupakan alasan terbesar mengapa perusahaan memegang kas. D. Prosedur Penagihan dan Pembayaran Mengelola Arus Kas Masuk Untuk mempercepat penerimaan kas, penting sekali kita pahami bagaimana mengurangi float. Float adalah panjangnya waktu dari saat cek ditulis sampai kas benar benar diterima
  • 49. 46 Ada 4 elemen float; 1. Mail float, disebabkan oleh waktu antara saat pelanggan mengirimkan cek sampai perusahaan mulai memprosesnya. 2. Processing float, disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproses cek pelanggan sebelum dapat didepositokan di bank. 3. Transit float, disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk mengkliringkan melalui sistem perbankan komersial atas cek yang didepositokan pelanggan sampai bisa digunakan oleh perusahaan. 4. Disbursing float, berasal dari kenyataan bahwa dana pelanggan tersedia di rekening bank perusahaan sampai cek pembayaran dikliringkan melalui sistem perbankan. Biasanya dana yang ada di bank perusahaan melebihi saldo yang tertera pada bukunya.
  • 50. 47 2.6 PENGELOLAAN PIUTANG USAHA DAN MANAJEMEN PERSEDIAAN A. Pengertian Piutang Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran. B. Pengertian Persediaan Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi. Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien. Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang
  • 51. 48 sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum. Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan. Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan. C. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu : 1) Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. 2) Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut. 3) Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. D. Jenis-jenis Persediaan Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
  • 52. 49 1) Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain : memperoleh potongan pada harga pembelian memperoleh efisiensi produksi adanya penghematan didalam biaya pengangkutan 2) Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. 3) Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat. Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara lain : Biaya pemesanan (ordering costs) Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs) Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs) Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs) E. Metode penilaian persediaan Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu : 1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk. 2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga. 3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
  • 53. 50 2.7 PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek : 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnyA tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka : • Strategi pendanaan secara keseluruhan • Biaya
  • 54. 51 • Kerersediaan • Fleksibilitas G. Sumber – Sumber Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Pinjaman Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers. 1) Pinjaman Bank (bank loans) Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya. Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates) Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga: a. Collect basis Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya: (Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%. b. Discount basis Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah: (Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65% c. Add-on basis
  • 55. 52 Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar: {Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-. Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time value of money: 12 9.583.000 100.000.000 = Σ t = 1 (1 + i) 12 dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar: (1 + 0.022)12 – 1 = 29,84% Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah: 1. Prime rate of interest Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi. 2. Fixed rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit . 3. Floating-rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo.
  • 56. 53 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koperasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan ( seperti saham dan obligasi ). Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitann dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Dalam konteks layanana perbankan, suku atau rasio bunga bisa diartikan dari pihak bank atau dari pihak konsumen, sesuai fungsi mereka sebagai debitur atau kreditur. Untuk nasabah sebagai debitur (pemilik dana atau penabun), bank memberikan balas jasa kepada masyarakat atau nasabah dengan memberikan bunga karena mempercayakan dananya untuk ditabung pada suatu bank tertentu. Besarnya nilai bunga tergantung dari jumlah dana yang disimpan. Sementara itu, kreditur atau masyarakat yang meminjam uang kepada bank, harus membayarkan sebesar sekian persen dari jumlah pinjaman pokok. Inilah pengertian suku bunga secara sederhana. Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan aliran kas. Nili uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang tersebut di waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga. Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Secara umum dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang.
  • 57. 54 Kebijakan modal kerja dihubungkan dengan jangka waktu pinjaman dan tingkat bunga, makin panjang umur pinjaman makin tinggi tingkat bunganya. Pinjaman jangka panjang untuk modal kerja, pihak yang meminjam harus membayar bunga yang lebih besar daripada pinjaman jangka pendek. 3.2 Saran Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
  • 58. 55 DAFTAR PUSTAKA  http://wienachantikaa.blogspot.co.id/2013/11/pembiayaan-jangka-pendek.html  https://novarian200.wordpress.com/2015/04/07/materi-pasar-keuangan/  http://www.analisaforex.com/18/03/2014/apa-itu-suku-bunga/5755.html  https://www.cermati.com/artikel/bunga-kredit-jenis-dan-cara-perhitungannya  https://www.academia.edu/19077466/MAKALAH_NILAI_WAKTU_UANG  http://www.bisnisrumahanpemula.com/rumus-bep/