2. Pengertian Pendekatan Konseling
Trait & Factor
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang
mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat
dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah
ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis
yang mengukur masing-masing dimensi
kepribadian itu.
3. Tokoh-Tokoh Dalam Pendekatan
Konseling Trait & Factor
Teori atau pendekatan “Trait and Factor” ini dipelopori oleh E.G.
Williamson dan J.G. Darley, serta pendukung-pendukung lainnya
seperti : Walter Bingham, Donald G, Paterson, Thurstone, Eysenk
dan Cattel.
4. Konsep Dasar Pendekatan Konseling
Trait & Factor
Manusia berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan
potensinya. Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik atau
buruk. Makna hidup adalah mencari kebenaran dan berbuat baik
serta menolak kejahatan. Menjadi manusia seutuhnya tergantung
pada hubungannya dengan orang lain.
5. Asumsi Perilaku Bermasalah dalam
Pendekatan Konseling Trait & Factor
Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori konseling
trait and factor, adalah:
• Bergantung pada orang lain.
• Konflik diri atau batin
• Kurang percaya diri
• Tidak mampu mengarahkan diri
• Tidak mampu memahami,menilai, menerima,
aktualisasi diri kie arah good life
6. Tujuan Pendekatan Konseling
Trait & Factor
Ada beberapa tujuan dalam pendekatan konseling Trait and
Factor diantaranya yaitu sebagai berikut :
a) Membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan
berbagai aspek kehidupan manusia.
b) Membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan
mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan
kelamahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-
tujuan hidup dan karir.
c) Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, tidak
mampuan, dan keterbatasan diri serta membantu pertumbuhan dan
integrasi kepribadian.
d) Mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diri
dengan mengggunakan metode ilmiah.
7. Peran Konseling dalam Pendekatan
Konseling Trait & Factor
Peranan yang dapat dan seharusnya dilakukan oleh seorang
konselor Trait and Factor adalah sebagai berikut :
a) Konselor memberitahu kepada klien tentang berbagai kemampuan
yang diperoleh melalui penyelenggaraan testing psikologis, angket
dan alat ukur lainnya.
b) Konselor memberitahukan tentang bidang-bidang yang cocok sesuai
dengan kemampuan serta karakteristiknya.
c) Konselor secara aktif mempengaruhi perkembangan klien.
d) Konselor membantu klien mencari atau menemukan sebab-sebab
kesulitan atau gangguannya dengan diagnosis eksternal.
e) Secara esensial peranan konselor adalah seperti guru, dimana
“memberi informasi” dan “mengarahkan secara efektif”.
8. Diskripsi Proses Pendekatan
Konseling Trait & Factor
Ada 6 (enam) tahap yang harus dilalui dalam konseling pendekatan
trait and factor , yaitu :
1. Analisis
2. Sintesis
3. Diagnosis
4. Prognosis
5. Konseling (Treatment)
6. Follow Up
9. Teknik Pendekatan Konseling
Trait & Factor
Teknik utama (major technique) yang digunakan dalam konseling
“Trait and Factor”, adalah :
1) Memperkuat persesuaian antara konselor dengan klien
2) Mengubah lingkungan klien
3) Memilih atau menempatkan pada lingkungan yang sesuai
4) Mendorong klien belajar tentang ketrampilan –ketrampilan
yang diperlukan
5) Mengubah sikap-sikap klien
10. Ada beberapa teknik umum yang digunakan dalam
pendekatan ini :
1. Attending
2. Opening
3. Acceptence
4. Restatement dan Pharaprasing
5. Reflection of Feeling
6. Clarification
7. Structuring
8. Summary
11. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan
Konseling Trait & Factor
Adapun kelebihan yang diberikan teori ini adalah:
Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling.
Penekanan pada penggunaan data tes objektif,
Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna
sebagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya
mengarahkan kepada upaya pengkreasian teknik-teknik untuk
mengatasinya.
Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan
pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional.
12. Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai berikut:
Kurang diperhatikan peran keluarga dekat
Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam
kehidupan masyarakat.
Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi
Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah
kesempatan yang terbuka bagi seseorang.