PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
pendekatan trait and factor
1.
2.
3. Teori ini tergolong pada pandangan kognitif atau
pendekatan rasional. Pendekatan ini mencoba secara
intelektual logis dan rasional menerangkan
kesulitan-kesulitan secara proses konselingnya
didekati secara logis rasional. Menurut teori trait and
factor, kepribadian merupakan sistem atau faktor
yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya
seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen.
Tokoh utama teori sifat dan faktor adalah Walter
bingham, Jhon Darley, Donald G. Paterson, dan E. G.
Williamson.
4. B. PENGERTIAN TRAIT AND FACTOR
Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang
khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan
berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati
(berperasaan), dan agresif (berprilaku). Ciri itu
dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang
masing-masing membentuk suatu kontinum atau
skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat
rendah.
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang
mengatakan bahwa kepsibadian seseorang dapat
dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri,
sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang
mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu.
5. C. KEPRIBADIAN MENURUT TRAIT AND FACTOR
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan
kepribadian manusia tentukan oleh faktor pembawaan
maupun lingkungannya. Pada tiap orang ada sifat-sifat
umum dan sifat khusus terdapat pada seseorang yang
merupakan sifat yang unik. Hal ini terjadi karena
pembawaan dan lingkungan tiap orang tidak sama.
Pendirian ini memandang bahwa kepribadian adalah
suatu sistem saling ketergantungan dengan trait and
factor seperti kecakapan, sikap, tempramen dan lain-
lain.
6. Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori
konseling trait and factor, adalah:
1. Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan
dan kemampuan yang terorganisasikan secara unik, dank
arena kualitas yang relative stabil setelah remaja, maka
tes objektif dapat digunakan untuk mengindentifikasi
karakteristik tersebut.
2. Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan
perilaku kerja tertentu.
3. Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut
kapasitas dan minat yang berbeda dalam hal ini dapat
ditentukan.
4. Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa
potensi siswa untuk mengawali penempatan dalam
kurikulum atau pekerjaan.
5. Setiap orang memiliki kecakapan dan keinginan untuk
mengindentifikasi secara kognitif kemampuan sendiri.
7. 1. Manusia membawa potensi baik dan buruk.
2. Bergantung dan berkembang optimal di masyarakat.
3. Ingin mencapai kehidupan yang baik (good life).
4. Berhadapan dengan "pengintroduksi" konsep hidup
baik, dihadapkan pilihan- pilihan.
5. Hubungan manusia berkait dengan konsep alam
semesta (the universe)
6. Memiliki perbedaan individu
7. Memiliki sifat-sifat yang umum.
8. Bukan penerima pasif bawaan dan lingkungan.
8. Peranan yang dilakukan oleh seorang konselor trait
and factor (Surya, 2003:5) adalah sebagai berikut:
1. Konselor memberitahu kepada klien tentang berbagai
kemampuan yang diperoleh melalui penyelenggaraan
testing psikologis, angket dan alat ukur lainnya.
2. Konselor memberitahukan tentang bidang-bidang yang
cocok sesuai dengan kemampuan serta karakteristiknya.
3. Konselor secara aktif mempengaruhi perkembangan
klien.
4. Konselor membantu klien mencari atau menemukan
sebab-sebab kesulitan atau gangguannya dengan diagnosis
eksternal.
5. Secara esensial peranan konselor adalah seperti guru,
dimana “memberi informasi” dan “mengarahkan secara
efektif”.
9. G. HUBUNGAN KONSELOR DAN KLIEN
Situasi hubungan dalam konseling trait and factor (Fauzan,
2004:88) adalah.
1.Konseling merupakan suatu thinking relationship yang lebih
mementingkan peranan berfikir rasional, tetapi tidak
meninggalkan sama sekali aspek emosional seseorang.
2.Konseling berlangsung dalam situasi hubungan yang
bersifat pribadi, bersahabat, akrab, dan empati.
3.Konseling yang berlangsung dapat bersifat remediatif
maupun developmental
4.Setiap pihak (konselor-klien) melakukan perannya secara
proporsional.
10. Analisis
Mengumpulkan data tentang diri siswa, dapat dilakukan
dengan wawancara, catatan anekdot, catatan harian,
otobiografi dan tes psikologi.
Sintesis
Sintesis adalah usaha merangkum, mengolong-
golongkan, dan menghubungkan data yang telah
terkumpul pada tahap analisis, yang disusun sedemikian
sehingga dapat menunjukkan keseluruhan gambaran
tentang diri klien. Rumusan diri klien dalam sistesis ini
bersifat ringkas dan padat.
11. Diagnosis
Dalam tahap ini terdapat kegiatan yang dilakukan, yaitu :
a. Identiffikasi masalah, berdasar pada data yang
diperoleh, dapat merumuskan dan menarik kesimpulan
permasalahan klien.
b. Etiologi, merumuskan sumber-sumber penyebab masalah
internal dan eksternal. Dilakukan dengan cara mencari
hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Prognosis
Menurut Williamson prognosis ini bersangkutan dengan
upaya memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi berdasarkan data yang ada sekarang. Misalnya:
bila seorang klien berdasarkan data sekarang dia malas, maka
kemungkinan nilainya akan rendah
12. Konseling (Treatment)
Dalam konseling, konselor membantu klien untuk
menemukan sumber-sumber pada dirinya sendiri,
sumber-sumber lembaga dalam masyarakat guna
membantu klien dalam penyesuaian yang optimum
sejauh dia bisa.
Follow Up
a.Hal-hal yang perlu direncanakan dari alternatif
pemecahan masalah yang dipilih.
b. Tindak lanjut dari alternatif yang telah dilaksanakan di
lapangan.
13. 1. Forcing Conformity (memaksa
penyesuaian).
2. Changing the environment (mengubah
lingkungan).
3. Selecting the appropriate environment
(memilih lingkungan yang cocok).
4. Learning neded skills (belajar
keterampilan-keterampilan yang
diperlukan).
5. Changing attitute (mengubah sikap),
14. Kelebihan dari konseling trait and factor adalah:
1. Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada
konseling
2. Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa
kepada upaya perbaikan dalam pengembangan tes dan
penggunanya, serta perbaikan dalam pengumpulan data
lingkungan.
3. Penekanan yang diberikan pada diagnosa mengandung
makna sebagai suatu perhatian terhadap masalah dan
sumbernya mengarahkan kepada upaya pengkreasian teknik-
teknik untuk mengatasinya.
4. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya
menyeimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan
afektif atau emosional.
15. Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai
berikut:
1.Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan,
keinginan, dambaan aneka nilai budaya (cultural values),
nilai-nalai kehudupan (personal values), dan cita-cita
hidup, terhadap perkembangan jabatan anak dan remaja
(vocational development) serta pilihan program/bidang
studi dan bidang pekerjaan (vocational choice).
2.Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut
mempengaruhi rangkaian pilihan anak dengan cara
mengungkapkan harapan, dambaan dan memberikan
pertimbangan untung-rugi
16. 4. Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang
dituntut untuk mencapai sukses di suatu bidang
pekerjaan atau program studi dapat berubah selama
tahun-tahun yang akan datang.
5. Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat
membatasi jumlah kesempatan yang terbuka bagi
seseorang, karena orang dari berbagai pola ciri
kepribadian dapat mencapai sukses di bidang pekerjaan
yang sama.