SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
1 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, inayah 
serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Teoriy Model 
Keperawatan (Sister Calista Roy) “ tanpa halangan apa pun. 
Makalah ini di susun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah setudy 
Pengantar Keperawatan Setikes Harapan Bangsa Purwokerto. 
Makalah ini berisi tentang pengertian dan pembahasan mengenai pengertian Sister Calista Roy. 
Dalam makala ini juga terdapat penjelasan yang lebih terpelinci mengenai bagaimana fungsi dan 
manfaat dari Sister Calista Roy. 
Makala ini Alhamdulilah dapat terselesaikan tepat waktu atas usaha, doa, serta dukungan dari 
anggota kelompok (Penulis). Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Atun Raudotul Ma’rifah 
yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun makala ini kemudian mempresentasikanya 
untuk bahan diskursi kelas. 
Kami sebagai manusia biasa yang lemah tentunya mempunyai kekurangan. Kami menyadari bahwa 
makala ini masih mempunyai banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan disempurnakan. Untuk 
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dan akan kami terima dengan lapang demi 
kesempurnaan makala berikutnya. Atas kekurangan tersebut, kami mohon maaf, dan kami juga 
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makala 
ini, semoga Allah SWT senantiasa meridoi segala usaha kita. Amin
2 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………..1 
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………2 
BAB I…………………………………………………………………………………………………………………………….3 
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………….3 
Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………..3 
Tujuan Penulis………………………………………………………………………………………………………………3 
BAB II……………………………………………………………………………………………………………………………4 
Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………………………………………………..4 
BAB III…………………………………………………………………………………………………………………………..7 
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………...7 
Pengertian Sister Calista Roy……………………………………………………………………………………………………7 
Karakteristik Teori Keperawatan……………………………………………………………………………………………….8 
Faktor Pengaruh Keperawatan………………………………………………………………………………………………….8 
Tujuan Teori Keperawatan………………………………………………………………………………………………………..10 
Konsep Dasar dan Medel Keperawatan Calista Roy…………………………………………………………………..10 
Teori Callista Roy……………………………………………………………………………………………………………………….17 
Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy…………………………………………………………………………….27 
BAB IV……………………………………………………………………………………………………………………………………….29 
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………………….29 
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………..31
3 
BAB I 
PENDAHULUAN 
Latar Belakang 
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok situasi atau kejadian 
tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori -teori yang terbentuk dari penggabungan 
konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pasa suatu kejadian dan fenomena dari suatu 
disiplin ilmu. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli 
keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari paradigma keperawatan. Model konseptual 
dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam 
batas kewenangan sebagai seorang perawat. Perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka 
konsep dalam memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi 
dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan. 
Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang 
keperawatan, salah satunya adalh model adaptasi Roy. Roy dalam teorinya menjelaskan empat 
macam elemen esensial dalam adaptasi keperawatan , yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan, dan 
keperawatan. Model adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu meningkatkan 
kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif karena menurut Roy, manusia 
adalah makhluk holistic yang memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptsi. 
1.2 Tujuan Penulisan 
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : 
Ø Menjelaskan pengertian dan konsep dasar model keperawatan Callista Roy. 
Ø Mengetahui kelebihan dan kelemahan konse3p dan teori model praktek Sister Callista Roy.
4 
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
2.1 Riwayat Calista Roy 
Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy dilahirkan pada tanggal 
14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 
dari Mount Saint Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di 
University of California Los Angeles. 
Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari 
University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar dengan Dorrothy E. Johnson, Roy 
tertantang untuk mengembangkan sebuah model konsep keperawatan. Konsep adaptasi 
mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan keperawatan. Dimul ai dengan 
pendekatan teori sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis 
– psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif 
sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang di butuhkan 
individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu : focal stimuli, konsektual 
stimuli dan residual stimuli. 
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia 
sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “ 
Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali 
keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan, 
terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan. 
Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli -ahli lain dari ahli-ahli lain di 
area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic ( 1970) dan Selye (1978). 
Setelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi sebagai suatu kerangka kerja pendidikan
keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Tahun 1970, model adaptasi keperawatan 
diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana muda keperawatan di Mount Saint Mary’s 
College. Sejak saat itu lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk 
mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang 
5 
peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model. 
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun 1976-1977 menunjukkan 
beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. Perkembangan model adaptasi keperawatan 
dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayai 
kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah membantu 
perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. Keyakinan 
filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan. 
2.2 Sumber Teori 
Dimulai dengan pendekatan teori sistem Roy menambahkan kerja adaptasi dari 
Harry Helson ( 1964 ) seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai membangun pengertian 
konsepnya Harry Helson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai 
tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga 
jenis stimulus yaitu : 
o Focal stimuli : Individu segera menghadap 
o Konsektual stimuli : semua kehadiran stimuli yang menyumbangkan efek dari focal stimuli 
o Residual stimuli : faktor lingkungan mengakibatkan tercemarnya keadaan. 
Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana menentukan stimulus akan 
mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai dengan teori Helson, adaptasi adalah 
proses yang berdampak positif terhadap perubahan lingkungan.
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia 
sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson Roy mengembangkan dan memperluas 
model dengan konsep dan teori dari Dohrenwed,R.S. Latarus, N.Malaznik, D.Mechanic dan H.Selye. 
Roy memberi kredit spesial ke Driever penulis, Subdivisi garis besar dari kej ujuran sendiri dan 
Martinez serta Sarto, identitas keduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Teman 
sekerja lain konsepnya juga rumit yaitu M.Poush dan J.Van Landingham dalam keadaan saling 
6 
bergantung dan B. Randa untuk fungsi aturan mode. 
Setelah mengembangkan teorinya Roy mengembangkan model sebagai suatu kerangka kerja 
pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Sejak itu lebih dari 1500 staf pengajar 
dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklasifikasi, menyaring dan memperluas model. 
Penggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk penyaringan model. 
Perkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. 
Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai kemanusiaan. Pengalaman klinisnya 
membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh manusia dan spiritnya.
7 
BAB III 
PEMBAHASAN 
Pengertian Sister Calista Roy 
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstak dan dapat di organisir 
menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun 
suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok 
konsep yang membentuk sebuah pola nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, 
peristiwa atau kejadian yang du dasari oleh fakta-fakta yang telah di obserfasi tapi kurang absolute 
atau bukti secara langsung. 
Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau 
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat di bedakan 
apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya. 
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga 
model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang 
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai 
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek 
keperawatan, mengingat dalam model keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya 
keyakinan dan nilai yang di dasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin di capai dalam 
memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan 
keterampilan alam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
8 
Karakteristik Teori Keperawatan 
Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan 
konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya 
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan 
dengan hal-hal nyata dalam keparawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan 
yang ada di alam 
b. Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan 
yang ada 
c. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan. 
d. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat 
digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan 
e. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan 
dalam pedoman praktek keperawatan. 
3.3 Faktor Pengaruh Teori Keperawatan 
Dalam pengembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat 
mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari Florence nigtingale, 
kebudayaan, system pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan. 
1. Filosofi Florence Nigtingale 
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keprawatan yang melalui 
filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan 
dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang 
sakit dikenal dengan teori lingkungannya. Selain itu Florence juga membuat standar pada pendidikan
keparawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau juga membedekan 
praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan 
9 
yang sehat. 
2. Kebudayaan 
Kebudayaan juga mempunyai pengharuh dala perkembangan teori -teori keperawatan diantaranya 
dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik 
dilkukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan 
tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan 
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung 
dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak otonomi 
keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan dibawah pengawasan 
langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim 
kesehatan. 
3. System Pendidikan 
Pada system pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. 
Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas, 
akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistim pendidikan keperawatan yang terarah sesuai 
dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori -teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi 
pada pelayanan keperawatan. 
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan 
engembangan ilmu keperawatan di tandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar 
menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu 
keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan 
datang akan slalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus ataw sub spesialisasi yang diakui
sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori -teori keperawatan dapat di kembangkan sesuai 
10 
dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan. 
3.4 Tujuan Teori Keperawatan 
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan 
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin di capai diantaranya: 
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan 
yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model 
praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi. 
2. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan 
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan 
tindakan dapat dipertimbangkan. 
3. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai 
pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam 
penyelesaian berbagai masalah keperawatan 
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan 
sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan 
berkembang. 
3.5 Konsep Dasar dan Model Keperawatan Callista Roy 
Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik jika mengetahui filosofi, 
falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari
realitas serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis dan 
11 
metode empiris. 
Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) : Roy memiliki delapan falsafah 
yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah humanisme dan empat yang 
lainnya berdasarkan falsafah veritivity. 
Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin tahu dan 
menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi dengan sesama dalam 
kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk 
mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan 
integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain. 
Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang bersifat absolut. 
Empat falsafah tersebut adalah : 
a) tujuan eksistensi manusia 
b) gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia 
c) aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum. 
d) nilai dan arti kehidupan. 
Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi dari konsep 
mayor Callista Roy, 
a. sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan 
sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input, control, proses, output dan 
umpan balik.
b. derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konsektual dan 
12 
residual. 
c. problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan. 
d. stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif. 
e. stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi perubahan tingkah 
laku yang disebabkan oleh stimulus fokal. 
f. stimulus residual adalah seluruh faktor yang memberikan kontribusi terhadap perubaha 
tingkah laku tetapi belum dapat di validasi. 
g. regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui neural, 
cemikal dan proses endokrin. 
h. kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang komplek 
dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan belajar. 
i. model efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran, interdependensi dan 
konsep diri. 
j. respon adaptif adalah respon yang meningkatkan integritas manusia dalam mencapai tujuan 
manusia untuk mempertahankan kehidupan. 
k. fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana prose s 
adaptasi dilakukan. 
l. konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan 
m. penampilan peran adalah penampilan fungsi peran dalam hubungannya di dalam hubungannya 
di lingkungan sosial. 
n. interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain sebagai support sistem.
13 
3.5.1 Model Konseptual Callista Roy 
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang 
menerangkan tentang serangkain ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau 
kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia 
terdapat 4 elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan. 
Berikut akan kami jelaskan definisi dari keempat elemen esensial menurut Roy : 
Ø Keperawatan 
Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai 
disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh 
terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan 
pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan 
kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu 
keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan 
perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan 
lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep 
diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada 
dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping 
yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini 
dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan. 
Ø Manusia. 
Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang adaptif manusia 
digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki input, control, output dan proses 
umpan balik. Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator 
dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis,
konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia digambarkan 
dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar 
14 
unit secara keseluruhan atau beberapa unit untuk beberapa tujuan. 
Ø Kesehatan 
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi 
secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. 
Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan 
sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan 
lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai dengan perubahan dalam 
lingkungan internal dan eksternal dan proses yang kedua adalah mekanisme koping yang 
menghasilkan respon adaptif dan inefektif. 
Ø Lingkungan 
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di luar manusia. Lingkungan 
merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem yang adaptif. 
3.5.2 TEORI PENEGASAN 
Dalam teorinya sister Callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu 
· Fungsi atau proses control yang terdiri dari kognator dan regulator. 
· Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan 
Interpendensi. Regulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor 
cara adaptasi yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Berikut 
penjelasan dari empat efektor yang telah disebutkan. 
a. Mode Fungsi Fisiologi
Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi sembilan 
kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi 
menjadi dua bagian, mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi 
15 
fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu : 
1. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi, pertukaran gas 
dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy 1991). 
2. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk mempertahankan fungsi, 
meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991). 
3. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal. ( Servonsky, 1984 
dalam Roy 1991). 
4. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat yang digunakan 
untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan memulihkan semua komponen-komponen 
tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991). 
5. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan struktur 
integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, 
trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984 dalam Roy 1991). 
6. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau memungkinkan 
seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri penting dipertimbangkan dalam pengkajian 
perasaan.( Driscoll, 1984, dalam Roy, 1991). 
7. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya termasuk air, elektrolit, 
asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis 
dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984, dalam Roy 1991).
8. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan bagian integral dari 
regulator koping mekanisme seseorang. Mereka mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan 
mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur 
16 
aktivitas organ-organ tubuh (Robertson, 1984 dalam Roy, 1991). 
9. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan fungsi neurologis, 
untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai peran yang 
signifikan dalam respon stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme ( Howard & 
Valentine dalam Roy,1991) 
b. Mode Konsep Diri 
Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada aspek 
psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas 
psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri 
dari dua komponen yaitu the physical self dan the personal self. 
1. The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang di rinya berhubungan dengan sensasi 
tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat merasa 
kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas. 
2. The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan spiritual diri 
orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal yang berat dalam 
area ini. 
c. Mode fungsi peran 
Mode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan 
orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana 
seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya .
17 
d. Mode Interdependensi 
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy. Fokusnya adalah 
interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan saling menghargai. 
Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima 
sesuatu untuk dirinya. 
Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain. Kemandirian 
ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya. Interdependensi 
dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima. 
Output dari manusia sebagai suatu sistem adaptif adalah respon inefektif. Respon-respon yang 
adaptif itu mempertahankan atau meningkatkan integritas, sedangkan respon yang tidak efektif atau 
maladaptif itu mengganggu integritas. Melalui proses umpan balik respon-respon memberikan lebih 
lanjut masukan (input) pada manusia sebagai suatu sisem.Subsistem regulator dan kognator adalah 
mekanisme adaptasi atau koping dengan perubahan lingkungan, dan diperlihatkan melalui 
perubahan biologis, psikologis, dan social. Subsistem regulator adalah gambaran respon yang 
kaitannya dengan perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh dan organ endokrin serta subsistem 
kognator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi, termasuk 
didalamnya persepsi, proses informasi, pembelajaran, dan membuat alasan dan emosional, yang 
termasuk didalamnya mempertahankan untuk mencari bantuan. 
3.6 Teori Calista Roy 
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini 
dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar 
model adaptasi Roy adalah :
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus -menerus berinteraksi 
18 
dengan lingkungan. 
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan 
biopsikososial. 
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. 
Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun 
negatif. 
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang 
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi 
rangsangan baik positif maupun negatif. 
5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan 
manusia. 
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah 
individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic adaptif system”dalam 
segala aspek yang merupakan satu kesatuan. 
System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk 
beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. System terdiri dari 
proses input, autput, kontrol dan umpan balik ( Roy, 1991 ), dengan penjelasan sebagai berikut : 
1. Input 
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan kesatuan informasi, bahan-bahan 
atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan 
yaitu stimulus fokal, kontekstual dan stimulus residual.
a) Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan seseorang, efeknya segera, 
19 
misalnya infeksi . 
b) Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal maupun 
eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara subyektif dilaporkan. 
Rangsangan ini muncul secara bersamaan dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus 
fokal seperti anemia, isolasi sosial. 
c) Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi 
sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat individu berkembang sesuai pengalaman 
yang lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi. Misalnya pengalaman nyeri pada pinggang 
ada yang toleransi tetapi ada yang tidak. 
2. Kontrol 
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang di gunakan. 
Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator yang merupakan subsistem. 
a) Subsistem regulator 
Subsistem regulator mempunyai komponen-komponen : input-proses dan output. Input stimulus 
berupa internal atau eksternal. Transmiter regulator sistem adalah kimia, neural atau endok rin. 
Refleks otonom adalah respon neural dan brain sistem dan spinal cord yang diteruskan sebagai 
perilaku output dari regulator sistem. Banyak proses fisiologis yang dapat dinilai sebagai perilaku 
regulator subsistem. 
b) Subsistem kognator 
Stimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal maupun internal. Perilaku output dari regulator 
subsistem dapat menjadi stimulus umpan balik untuk kognator subsistem. Kognator kontrol proses
berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian dan emosi. Persepsi atau 
proses informasi berhubungan dengan proses internal dalam memilih atensi, mencatat dan 
mengingat. Belajar berkorelasi dengan proses imitasi, reinforcement (penguatan) dan insight 
(pengertian yang mendalam). Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan adalah proses 
internal yang berhubungan dengan penilaian atau analisa. Emosi adalah proses pertahanan untuk 
20 
mencari keringanan, mempergunakan penilaian dan kasih sayang. 
3. Output 
Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati, diukur atau secara subyektif dapat 
dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar . Perilaku ini merupakan umpan balik untuk 
sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon yang adaptif atau respon yang tidak mal - 
adaptif. Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas seseorang yang secara keseluruhan 
dapat terlihat bila seseorang tersebut mampu melaksanakan tujuan yang berkenaan dengan 
kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon yang mal 
adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini. 
Roy telah menggunakan bentuk mekanisme koping untuk menjelaskan proses kontrol seseorang 
sebagai adaptif sistem. Beberapa mekanisme koping diwariskan atau diturunkan secara genetik 
(misal sel darah putih) sebagai sistem pertahanan terhadap bakteri yang menyerang tubuh. 
Mekanisme yang lain yang dapat dipelajari seperti penggunaan antiseptik untuk membersihkan luka. 
Roy memperkenalkan konsep ilmu Keperawatan yang unik yaitu mekanisme kontrol yang disebut 
Regulator dan Kognator dan mekanisme tersebut merupakan bagian sub sistem adaptasi. 
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan 
model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya 
diantaranya:
a. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi dengan 
21 
lingkungannya. 
b. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai 
dengan perubahan yang terjadi. 
c. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh roy, diantaranya: 
o Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan mempunyai 
pengaruh kuat terhadap seseorang individu. 
o Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulus internal 
maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi, diukur secara 
subjektif. 
o Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau sesuai 
dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan observasi. 
d. System adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya: 
o Fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang adaptasi fisiologis diantaranya oksigenasi, 
nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi 
neurologis dan fungsi endokrin. 
o Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi 
social dalam berhubungan dengan orang lain. 
o Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran 
seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
o Interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih sayang, 
cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu maupun 
22 
kelompok. 
e. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu melaksanakan 
tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan keunggulan sehingga proses 
ini memiliki tujuan meningkatkan respon adaptasi. 
Teori adaptasi suster Callista Roy memeandang klien sebagai suatu system adaptasi. Sesuai dengan 
model Roy, tujuan dari keperawatan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap 
perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan interdependensi selama 
sehat dan sakit (Marriner-Tomery,1994). Kebutuhan asuhan keperawatan muncul ketika klien tidak 
dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan eksternal. Seluruh individu harus 
beradaptasi terhadap kebutuhan berikut : 
o Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar 
o Pengembangan konsep diri positif 
o Penampilan peran sosial 
o Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan 
Perawat menetukan kebutuhan di atas menyebabkan timbulnya masalah bagi klien dan mengkaji 
bagaimana klien beradaptasi terhadap hal tersebut. Kemudian asuhan keperawatan diberikan 
dengan tujuan untuk membantu klien beradaptasi. Menurut Roy terdapat empat objek utama dalam 
ilmu keperawatan, yaitu : 
1. Manusia (individu yang mendapatkan asuhan keperawatan) 
Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok, 
komunitas atau social. Masing-masing dilakukan oleh perawat sebagai system adaptasi yang holistic
dan terbuka. System terbuka tersebut berdampak terhadap perubahan yang konstan terhadap 
informasi, kejadian, energi antara system dan lingkungan. Interaksi yang konstan antara individu dan 
lingkungan dicirikan oleh perubahan internal dan eksternal. Dengan perubahan tersebut individu 
harus mempertahankan intergritas dirinya, dimana setiap individu secara kontunyu beradaptasi. 
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai si stem adaptif, manusia 
dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put 
dan proses umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan 
cara- cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai sebuah sistem adaptif dengan 
aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara-cara adaptasi 
yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Dalam model adaptasi 
keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat 
mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat 
digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, jadi manusia dilihat sebagai satu-kesatuan yang 
saling berhubungan antara unit fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk 
beberapa tujuan. Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima 
masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus 
termasuk variabel standar yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel 
standar ini adalah stimulus internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang 
stimulus manusia yang dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol 
manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme koping yang telah 
23 
diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator. 
2. Keperawatan 
Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan kebutuhan dasar dan 
diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis dan social 
agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Roy mendefinisikan bahwa tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi berhubungan 
dengan empat mode respon adaptasi. Perubahan internal dan eksternal dan stimulus input 
tergantung dari kondisi koping individu. Kondisi koping seseorang atau keadaan koping seseorang 
merupakan tingkat adaptasi seseorang. Tingkat adaptasi seseorang akan ditentukan oleh stimulus 
fokal, kontekstual, dan residual. Fokal adalah suatu respon yang diberikan secara langsung terhadap 
ancaman/input yang masuk. Penggunaan fokal pada umumnya tergantung tingkat perubahan yang 
berdampak terhadap seseorang. Stimulus kontekstual adalah semua stimulus lain seseorang baik 
internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur, dan secara 
subjektif disampaikan oleh individu. Stimulus residual adalah karakteristik/riwayat dari seseorang 
24 
yang ada dan timbul releva dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur secara objektif. 
3. Konsep sehat 
Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan tertinggi sehat. 
Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya dan menjadikan 
dirinya secara terintegrasisecara keseluruhan, fisik, mental dan social. Integritas adaptasi individu 
dimanifestasikan oleh kemampuan individu untuk memenuhi tujuan mempertahankan 
pertumbuhan dan reproduksi. 
Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap rangsangan yang 
berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat individual dipersepsikan oleh 
individu. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping) tergantung dari latar belakang individu 
tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan, 
pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain. 
4. Konsep lingkungan 
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal,yang 
mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku seseorang dan kelompok.
Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima indiv idu dan 
dipersepsikan sebagai suatu ancaman. Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental 
dalam tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses 
stressor biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi yang 
tampak akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan pemahaman yang baik 
tentang lingkungan akan membantu perawat dalam meningkatkan adaptasi dalam merubah dan 
25 
mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar. 
Model adaptasi Roy memberikan petunjuk untuk perawat dalam mengembangkan proses 
keperawatan. Elemen dalam proses keperawatan menurut Roy meliputi pengkajian tahap pertama 
dan kedua, diagnosa, tujuan, intervensi, dan evaluasi, langkah-langkah tersebut sama dengan proses 
keperawatan secara umum. 
a) Pengkajian 
Roy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengkajian tahap I dan 
pengkajian tahap II. Pengkajian pertama meliputi pengumpulan data tentang perilaku klien sebagai 
suatu system adaptif berhubungan dengan masing-masing mode adaptasi: fisiologis, konsep diri, 
fungsi peran dan ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama diartikan sebagai pengkajian 
perilaku,yaitu pengkajian klien terhadap masing-masing mode adaptasi secara sistematik dan 
holistic. 
Setelah pengkajian pertama, perawat menganalisa pola perubahan perilaku klien tentang 
ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang memerlukan dukungan perawat. Jika ditemukan 
ketidakefektifan respon (mal-adaptif), perawat melaksanakan pengkajian tahap kedua. Pada tahap 
ini, perawat mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontekstual dan residual yang berdampak 
terhadap klien. Menurut Martinez, factor yang mempengaruhi respon adaptif meliputi: genetic; jenis 
kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alcohol, merokok, konsep diri, fungsi peran,
ketergantungan, pola interaksi social; mekanisme koping dan gaya, strea fisik dan emosi; budaya;dan 
26 
lingkungan fisik 
b) Perumusan diagnosa keperawatan 
Roy mendefinisikan 3 metode untuk menyusun diagnosa keperawatan : 
· Menggunakan tipologi diagnosa yang dikembangkan oleh Roy dan berhubungan dengan 4 
mode adaptif . dalam mengaplikasikan diagnosa ini, diagnosa pada kasus Tn. Smith adalah 
“hypoxia”. 
· Menggunakan diagnosa dengan pernyataan/mengobservasi dari perilaku yang tampak dan 
berpengaruh tehadap stimulusnya. Dengan menggunakan metode diagnosa ini maka diagnosanya 
adalah “nyeri dada disebabkan oleh kekurangan oksigen pada otot jantung berhubungan dengan 
cuaca lingkungan yang panas”. 
· Menyimpulkan perilaku dari satu atau lebih adaptif mode berhubungan dengan stimulus yang 
sama, yaitu berhubungan Misalnya jika seorang petani mengalami nyeri dada, dimana ia bekerja di 
luar pada cuaca yang panas. Pada kasus ini, diagnosa yang sesuai adalah “kegagalan peran 
berhubungan dengan keterbatasan fisik (myocardial) untuk bekerja di cuaca yang panas” 
c) Intervensi keperawatan 
Intervensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan tujuan merubah ataumemanipulasi 
stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Pelaksanaannya juga ditujukan kepada kemampuan klien 
dalam koping secara luas, supaya stimulus secara keseluruhan dapat terjadi pada klien, sehinga total 
stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat. 
Tujuan intervensi keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal, dengan menggunakan 
koping yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat menggambarkan penyelesaian masalah 
adaptif dan ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut (mempertahankan,
pertumbuhan, reproduksi). Tujuan jangka pendek mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah 
27 
manipulasi stimulus fokal, kontekstual dan residual. 
d) Implementasi 
Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan merubah atau memanipulasi fokal, 
kontextual dan residual stimuli dan juga memperluas kemampuan koping seseorang pada zona 
adaptasi sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat. 
e) Evaluasi 
Penilaian terakhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan keperawatan yang ditetapkan. 
Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria 
hasil yang ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada individu. 
3.7 Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy 
Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat 
mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi pegangan bagi para 
perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau memiliki kelebihan dalam penerapan 
konsepnya dibanding dengan konsep lainnya. Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah 
terletak pada teori praktek dan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji 
respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode f ungsi 
peran dan mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh 
pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat 
bisa lebih lengkap dan akurat. 
Dengan penerapan dari teory adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat 
mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal -hal yang menyebabkan stress pada individu,
proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi stress. Sedangkan 
kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya. Model adaptasi Roy ini 
hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana pemecahan masalah pasien dengan 
menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara 
merawat ( caring ) pada pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak mempunyai perilaku caring ini 
28 
akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.
29 
BAB IV 
KESIMPULAN 
Kesimpulan 
Ada tiga tipe teori keperawatan yaitu : terpusat pada keterikatan, timbal balik dan out come. Model 
penyesuaian roy dikelomppokan dalam teori out come ditegaskan oleh penulisnya sebagai “ konsep 
artikulasi yang baik dari seseorang sebagai pasien dan perawat dalam mekanisme luar yang 
beraturan “ roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang berasal dari system dan disesuaikan 
kepada pasien yang telah mempersembahkan artikulasinya untuk perawat dalam menggunakan 
peralatan untuk praktik, pendidikan, dan penelitian. Konsep-konsepnya tentang person (Roy 
menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan 
masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang person secara menyeluruh atau 
holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan 
lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran informasi bahan dan energi. 
Interaksi yang konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik internal 
maupun eksternal. Dalam menghadapi perubahan ini individu harus memelihara integritas dirinya 
dan selalu beradaptasi ) dan proses kontribusi perawat terhadap ilmu pengetahuan dan seni 
merawat 
SaranSecara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap konsep dan 
model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan teori dan model praktik 
yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika, norma 
dan budaya. 
Secara khusus, perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau 
sakit . Perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun
residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat 
harus mampu bertindak untuk mempersiapkan pasien mengantisipasi perubahan melalui penguatan 
30 
regulator, cognator dan mekanisme koping yang lain. 
Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu mempertahankan 
kondisinya sehingga integritasnya akan tetap terjaga. Misalnya melalui tindakan promotif perawat 
dapat mengajarkan bagaimana meningkatkan respon adaptif. 
Pada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya akibat adanya perubahan 
lingkungan baik internal maupun eksternal. Misalnya, seseorang yang mengalami kecacatan akibat 
amputasi karena kecelakaan. Perawat perlu mempersiapkan pasien untuk menghadapi realita. 
Dimana pasien harus mampu berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi didalam 
dirinya. Kehilangan salah satu anggota badan bukanlah keadaan yang mudah untuk diterima. Jika 
perawat dapat berperan secara maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan fungsi 
perannya secara optimal.
31 
DAFTAR PUSTAKA 
Dwidiyanti M. Aplikasi model konseptual Keperawatan, Semarang: Akper Dep.Kes. 1987. 
Roy S.C-Andrews H.A. The Roy Adaptation Model: The Definitive

More Related Content

What's hot

Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Phiea Elizabeth
 
Makalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. oremMakalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. oremMuhammad Iqbal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Sains 3 tingkatan teori keperawatan
Sains 3 tingkatan teori keperawatanSains 3 tingkatan teori keperawatan
Sains 3 tingkatan teori keperawatanSherlyBakita
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanmiftahul ulum
 
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxMuhtadiHanif
 
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanIkd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanNursestikes
 
Teknologi Keperawatan "Teori Virginia Henderson"
Teknologi Keperawatan "Teori Virginia Henderson"Teknologi Keperawatan "Teori Virginia Henderson"
Teknologi Keperawatan "Teori Virginia Henderson"NINING14
 
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadi
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadiTeori madeleine leininger a.n ridwan abadi
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadiRIDWANABADI3
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahRumandani Choirunisa
 
Konsep kebutuhan dasar manusia oleh haryani
Konsep kebutuhan dasar manusia  oleh haryaniKonsep kebutuhan dasar manusia  oleh haryani
Konsep kebutuhan dasar manusia oleh haryanitio123
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanCahya
 

What's hot (20)

Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
 
Makalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. oremMakalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. orem
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Sains 3 tingkatan teori keperawatan
Sains 3 tingkatan teori keperawatanSains 3 tingkatan teori keperawatan
Sains 3 tingkatan teori keperawatan
 
Hubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p kHubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p k
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologiMakalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
 
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanIkd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
 
Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi
 
2. teori keperawatan
2. teori keperawatan2. teori keperawatan
2. teori keperawatan
 
Teknologi Keperawatan "Teori Virginia Henderson"
Teknologi Keperawatan "Teori Virginia Henderson"Teknologi Keperawatan "Teori Virginia Henderson"
Teknologi Keperawatan "Teori Virginia Henderson"
 
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadi
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadiTeori madeleine leininger a.n ridwan abadi
Teori madeleine leininger a.n ridwan abadi
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
Konsep kebutuhan dasar manusia oleh haryani
Konsep kebutuhan dasar manusia  oleh haryaniKonsep kebutuhan dasar manusia  oleh haryani
Konsep kebutuhan dasar manusia oleh haryani
 
Teori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea oremTeori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea orem
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Makalah_12 Makalah kel 8 mikrobiologi basidiomycota 2007
Makalah_12 Makalah kel 8 mikrobiologi basidiomycota 2007Makalah_12 Makalah kel 8 mikrobiologi basidiomycota 2007
Makalah_12 Makalah kel 8 mikrobiologi basidiomycota 2007
 
Makalah mikrobiologi dosen
Makalah mikrobiologi                                 dosenMakalah mikrobiologi                                 dosen
Makalah mikrobiologi dosen
 
Kdk final AKPER PEMKAB MUNA
Kdk final  AKPER PEMKAB MUNA Kdk final  AKPER PEMKAB MUNA
Kdk final AKPER PEMKAB MUNA
 
Callista roy
Callista royCallista roy
Callista roy
 
Teori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea oremTeori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea orem
 
Teori model adaptasi sister callista roy
Teori model adaptasi sister callista royTeori model adaptasi sister callista roy
Teori model adaptasi sister callista roy
 
Basidio
BasidioBasidio
Basidio
 
Teori dan model_keperawatan
Teori dan model_keperawatanTeori dan model_keperawatan
Teori dan model_keperawatan
 

Similar to TEORI CALISTA ROY

Filosofi calista roy
Filosofi calista royFilosofi calista roy
Filosofi calista royNoviTiara1
 
Makalah Roy adaptation model
Makalah Roy adaptation modelMakalah Roy adaptation model
Makalah Roy adaptation modelSalamun Picassa
 
01 model-konsep-teori-keperawatan okew
01 model-konsep-teori-keperawatan okew01 model-konsep-teori-keperawatan okew
01 model-konsep-teori-keperawatan okewAde Rahman
 
Presentasi kdk kel 11
Presentasi kdk kel 11Presentasi kdk kel 11
Presentasi kdk kel 11RatihWES
 
Tugas alin sandra tfukain
Tugas alin sandra tfukainTugas alin sandra tfukain
Tugas alin sandra tfukainAlin Sandra
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanZharfa Setiawan
 
Sain keperawatan Model Callista Roy
Sain keperawatan Model  Callista RoySain keperawatan Model  Callista Roy
Sain keperawatan Model Callista RoyElvia Malbeni HarLen
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theoryanmeyshie
 
Ppt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theoryPpt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theorydara72
 
Irfan-PPT-FIlsafat MPI.pptx
Irfan-PPT-FIlsafat MPI.pptxIrfan-PPT-FIlsafat MPI.pptx
Irfan-PPT-FIlsafat MPI.pptxIrfanAkram35
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxNatasyaAlBaihaqi1
 
Falsafah dan Paradigma keperawatan
Falsafah dan Paradigma keperawatanFalsafah dan Paradigma keperawatan
Falsafah dan Paradigma keperawatanpjj_kemenkes
 

Similar to TEORI CALISTA ROY (20)

Filosofi calista roy
Filosofi calista royFilosofi calista roy
Filosofi calista roy
 
Makalah Roy adaptation model
Makalah Roy adaptation modelMakalah Roy adaptation model
Makalah Roy adaptation model
 
01 model-konsep-teori-keperawatan okew
01 model-konsep-teori-keperawatan okew01 model-konsep-teori-keperawatan okew
01 model-konsep-teori-keperawatan okew
 
Presentasi kdk kel 11
Presentasi kdk kel 11Presentasi kdk kel 11
Presentasi kdk kel 11
 
Tugas alin sandra tfukain
Tugas alin sandra tfukainTugas alin sandra tfukain
Tugas alin sandra tfukain
 
Makalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatanMakalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatan
 
2 teori pemusatan insan
2 teori pemusatan insan2 teori pemusatan insan
2 teori pemusatan insan
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Makalah kep. keluarga
Makalah kep. keluargaMakalah kep. keluarga
Makalah kep. keluarga
 
Sain keperawatan Model Callista Roy
Sain keperawatan Model  Callista RoySain keperawatan Model  Callista Roy
Sain keperawatan Model Callista Roy
 
Makalah kep. keluarga
Makalah kep. keluargaMakalah kep. keluarga
Makalah kep. keluarga
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theory
 
Callista roy
Callista royCallista roy
Callista roy
 
Ppt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theoryPpt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theory
 
Irfan-PPT-FIlsafat MPI.pptx
Irfan-PPT-FIlsafat MPI.pptxIrfan-PPT-FIlsafat MPI.pptx
Irfan-PPT-FIlsafat MPI.pptx
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Teori humanistic dan filosofinya
Teori humanistic dan filosofinyaTeori humanistic dan filosofinya
Teori humanistic dan filosofinya
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
 
Falsafah dan Paradigma keperawatan
Falsafah dan Paradigma keperawatanFalsafah dan Paradigma keperawatan
Falsafah dan Paradigma keperawatan
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

TEORI CALISTA ROY

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, inayah serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Teoriy Model Keperawatan (Sister Calista Roy) “ tanpa halangan apa pun. Makalah ini di susun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah setudy Pengantar Keperawatan Setikes Harapan Bangsa Purwokerto. Makalah ini berisi tentang pengertian dan pembahasan mengenai pengertian Sister Calista Roy. Dalam makala ini juga terdapat penjelasan yang lebih terpelinci mengenai bagaimana fungsi dan manfaat dari Sister Calista Roy. Makala ini Alhamdulilah dapat terselesaikan tepat waktu atas usaha, doa, serta dukungan dari anggota kelompok (Penulis). Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Atun Raudotul Ma’rifah yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun makala ini kemudian mempresentasikanya untuk bahan diskursi kelas. Kami sebagai manusia biasa yang lemah tentunya mempunyai kekurangan. Kami menyadari bahwa makala ini masih mempunyai banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan disempurnakan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dan akan kami terima dengan lapang demi kesempurnaan makala berikutnya. Atas kekurangan tersebut, kami mohon maaf, dan kami juga sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makala ini, semoga Allah SWT senantiasa meridoi segala usaha kita. Amin
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………..1 DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………2 BAB I…………………………………………………………………………………………………………………………….3 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………….3 Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………..3 Tujuan Penulis………………………………………………………………………………………………………………3 BAB II……………………………………………………………………………………………………………………………4 Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………………………………………………..4 BAB III…………………………………………………………………………………………………………………………..7 PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………...7 Pengertian Sister Calista Roy……………………………………………………………………………………………………7 Karakteristik Teori Keperawatan……………………………………………………………………………………………….8 Faktor Pengaruh Keperawatan………………………………………………………………………………………………….8 Tujuan Teori Keperawatan………………………………………………………………………………………………………..10 Konsep Dasar dan Medel Keperawatan Calista Roy…………………………………………………………………..10 Teori Callista Roy……………………………………………………………………………………………………………………….17 Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy…………………………………………………………………………….27 BAB IV……………………………………………………………………………………………………………………………………….29 KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………………….29 Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………..31
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori -teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pasa suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin ilmu. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari paradigma keperawatan. Model konseptual dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan. Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, salah satunya adalh model adaptasi Roy. Roy dalam teorinya menjelaskan empat macam elemen esensial dalam adaptasi keperawatan , yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Model adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptsi. 1.2 Tujuan Penulisan Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : Ø Menjelaskan pengertian dan konsep dasar model keperawatan Callista Roy. Ø Mengetahui kelebihan dan kelemahan konse3p dan teori model praktek Sister Callista Roy.
  • 4. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Riwayat Calista Roy Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los Angeles. Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar dengan Dorrothy E. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model konsep keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan keperawatan. Dimul ai dengan pendekatan teori sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis – psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang di butuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli. Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “ Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli -ahli lain dari ahli-ahli lain di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic ( 1970) dan Selye (1978). Setelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi sebagai suatu kerangka kerja pendidikan
  • 5. keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Tahun 1970, model adaptasi keperawatan diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana muda keperawatan di Mount Saint Mary’s College. Sejak saat itu lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang 5 peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model. Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun 1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. Perkembangan model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah membantu perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan. 2.2 Sumber Teori Dimulai dengan pendekatan teori sistem Roy menambahkan kerja adaptasi dari Harry Helson ( 1964 ) seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya Harry Helson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu : o Focal stimuli : Individu segera menghadap o Konsektual stimuli : semua kehadiran stimuli yang menyumbangkan efek dari focal stimuli o Residual stimuli : faktor lingkungan mengakibatkan tercemarnya keadaan. Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana menentukan stimulus akan mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai dengan teori Helson, adaptasi adalah proses yang berdampak positif terhadap perubahan lingkungan.
  • 6. Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson Roy mengembangkan dan memperluas model dengan konsep dan teori dari Dohrenwed,R.S. Latarus, N.Malaznik, D.Mechanic dan H.Selye. Roy memberi kredit spesial ke Driever penulis, Subdivisi garis besar dari kej ujuran sendiri dan Martinez serta Sarto, identitas keduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Teman sekerja lain konsepnya juga rumit yaitu M.Poush dan J.Van Landingham dalam keadaan saling 6 bergantung dan B. Randa untuk fungsi aturan mode. Setelah mengembangkan teorinya Roy mengembangkan model sebagai suatu kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Sejak itu lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklasifikasi, menyaring dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk penyaringan model. Perkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai kemanusiaan. Pengalaman klinisnya membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh manusia dan spiritnya.
  • 7. 7 BAB III PEMBAHASAN Pengertian Sister Calista Roy Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstak dan dapat di organisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang du dasari oleh fakta-fakta yang telah di obserfasi tapi kurang absolute atau bukti secara langsung. Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat di bedakan apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang di dasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin di capai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan alam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
  • 8. 8 Karakteristik Teori Keperawatan Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keparawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam b. Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada c. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan. d. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan e. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan. 3.3 Faktor Pengaruh Teori Keperawatan Dalam pengembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari Florence nigtingale, kebudayaan, system pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan. 1. Filosofi Florence Nigtingale Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keprawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit dikenal dengan teori lingkungannya. Selain itu Florence juga membuat standar pada pendidikan
  • 9. keparawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau juga membedekan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan 9 yang sehat. 2. Kebudayaan Kebudayaan juga mempunyai pengharuh dala perkembangan teori -teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilkukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan dibawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan. 3. System Pendidikan Pada system pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistim pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori -teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan. 4. Pengembangan Ilmu Keperawatan engembangan ilmu keperawatan di tandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan slalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus ataw sub spesialisasi yang diakui
  • 10. sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori -teori keperawatan dapat di kembangkan sesuai 10 dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan. 3.4 Tujuan Teori Keperawatan Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin di capai diantaranya: 1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi. 2. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan. 3. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan 4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang. 3.5 Konsep Dasar dan Model Keperawatan Callista Roy Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik jika mengetahui filosofi, falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari
  • 11. realitas serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis dan 11 metode empiris. Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) : Roy memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity. Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi dengan sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain. Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah : a) tujuan eksistensi manusia b) gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia c) aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum. d) nilai dan arti kehidupan. Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi dari konsep mayor Callista Roy, a. sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input, control, proses, output dan umpan balik.
  • 12. b. derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konsektual dan 12 residual. c. problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan. d. stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif. e. stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal. f. stimulus residual adalah seluruh faktor yang memberikan kontribusi terhadap perubaha tingkah laku tetapi belum dapat di validasi. g. regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui neural, cemikal dan proses endokrin. h. kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang komplek dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan belajar. i. model efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran, interdependensi dan konsep diri. j. respon adaptif adalah respon yang meningkatkan integritas manusia dalam mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan. k. fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana prose s adaptasi dilakukan. l. konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan m. penampilan peran adalah penampilan fungsi peran dalam hubungannya di dalam hubungannya di lingkungan sosial. n. interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain sebagai support sistem.
  • 13. 13 3.5.1 Model Konseptual Callista Roy Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang serangkain ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat 4 elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan. Berikut akan kami jelaskan definisi dari keempat elemen esensial menurut Roy : Ø Keperawatan Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan. Ø Manusia. Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki input, control, output dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis,
  • 14. konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar 14 unit secara keseluruhan atau beberapa unit untuk beberapa tujuan. Ø Kesehatan Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal dan proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif. Ø Lingkungan Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di luar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem yang adaptif. 3.5.2 TEORI PENEGASAN Dalam teorinya sister Callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu · Fungsi atau proses control yang terdiri dari kognator dan regulator. · Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan Interpendensi. Regulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor cara adaptasi yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Berikut penjelasan dari empat efektor yang telah disebutkan. a. Mode Fungsi Fisiologi
  • 15. Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi 15 fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu : 1. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi, pertukaran gas dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy 1991). 2. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991). 3. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal. ( Servonsky, 1984 dalam Roy 1991). 4. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan memulihkan semua komponen-komponen tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991). 5. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan struktur integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984 dalam Roy 1991). 6. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan.( Driscoll, 1984, dalam Roy, 1991). 7. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984, dalam Roy 1991).
  • 16. 8. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur 16 aktivitas organ-organ tubuh (Robertson, 1984 dalam Roy, 1991). 9. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai peran yang signifikan dalam respon stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme ( Howard & Valentine dalam Roy,1991) b. Mode Konsep Diri Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan the personal self. 1. The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang di rinya berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas. 2. The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal yang berat dalam area ini. c. Mode fungsi peran Mode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya .
  • 17. 17 d. Mode Interdependensi Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan saling menghargai. Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya. Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain. Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima. Output dari manusia sebagai suatu sistem adaptif adalah respon inefektif. Respon-respon yang adaptif itu mempertahankan atau meningkatkan integritas, sedangkan respon yang tidak efektif atau maladaptif itu mengganggu integritas. Melalui proses umpan balik respon-respon memberikan lebih lanjut masukan (input) pada manusia sebagai suatu sisem.Subsistem regulator dan kognator adalah mekanisme adaptasi atau koping dengan perubahan lingkungan, dan diperlihatkan melalui perubahan biologis, psikologis, dan social. Subsistem regulator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh dan organ endokrin serta subsistem kognator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi, termasuk didalamnya persepsi, proses informasi, pembelajaran, dan membuat alasan dan emosional, yang termasuk didalamnya mempertahankan untuk mencari bantuan. 3.6 Teori Calista Roy Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
  • 18. 1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus -menerus berinteraksi 18 dengan lingkungan. 2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan biopsikososial. 3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif. 4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif. 5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia. Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic adaptif system”dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan. System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. System terdiri dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik ( Roy, 1991 ), dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Input Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan kesatuan informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu stimulus fokal, kontekstual dan stimulus residual.
  • 19. a) Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan seseorang, efeknya segera, 19 misalnya infeksi . b) Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara subyektif dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus fokal seperti anemia, isolasi sosial. c) Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat individu berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi. Misalnya pengalaman nyeri pada pinggang ada yang toleransi tetapi ada yang tidak. 2. Kontrol Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang di gunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator yang merupakan subsistem. a) Subsistem regulator Subsistem regulator mempunyai komponen-komponen : input-proses dan output. Input stimulus berupa internal atau eksternal. Transmiter regulator sistem adalah kimia, neural atau endok rin. Refleks otonom adalah respon neural dan brain sistem dan spinal cord yang diteruskan sebagai perilaku output dari regulator sistem. Banyak proses fisiologis yang dapat dinilai sebagai perilaku regulator subsistem. b) Subsistem kognator Stimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal maupun internal. Perilaku output dari regulator subsistem dapat menjadi stimulus umpan balik untuk kognator subsistem. Kognator kontrol proses
  • 20. berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian dan emosi. Persepsi atau proses informasi berhubungan dengan proses internal dalam memilih atensi, mencatat dan mengingat. Belajar berkorelasi dengan proses imitasi, reinforcement (penguatan) dan insight (pengertian yang mendalam). Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan adalah proses internal yang berhubungan dengan penilaian atau analisa. Emosi adalah proses pertahanan untuk 20 mencari keringanan, mempergunakan penilaian dan kasih sayang. 3. Output Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati, diukur atau secara subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar . Perilaku ini merupakan umpan balik untuk sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon yang adaptif atau respon yang tidak mal - adaptif. Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas seseorang yang secara keseluruhan dapat terlihat bila seseorang tersebut mampu melaksanakan tujuan yang berkenaan dengan kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon yang mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini. Roy telah menggunakan bentuk mekanisme koping untuk menjelaskan proses kontrol seseorang sebagai adaptif sistem. Beberapa mekanisme koping diwariskan atau diturunkan secara genetik (misal sel darah putih) sebagai sistem pertahanan terhadap bakteri yang menyerang tubuh. Mekanisme yang lain yang dapat dipelajari seperti penggunaan antiseptik untuk membersihkan luka. Roy memperkenalkan konsep ilmu Keperawatan yang unik yaitu mekanisme kontrol yang disebut Regulator dan Kognator dan mekanisme tersebut merupakan bagian sub sistem adaptasi. Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya diantaranya:
  • 21. a. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi dengan 21 lingkungannya. b. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi. c. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh roy, diantaranya: o Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu. o Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi, diukur secara subjektif. o Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan observasi. d. System adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya: o Fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang adaptasi fisiologis diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan fungsi endokrin. o Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain. o Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
  • 22. o Interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu maupun 22 kelompok. e. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan respon adaptasi. Teori adaptasi suster Callista Roy memeandang klien sebagai suatu system adaptasi. Sesuai dengan model Roy, tujuan dari keperawatan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan interdependensi selama sehat dan sakit (Marriner-Tomery,1994). Kebutuhan asuhan keperawatan muncul ketika klien tidak dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan eksternal. Seluruh individu harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut : o Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar o Pengembangan konsep diri positif o Penampilan peran sosial o Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan Perawat menetukan kebutuhan di atas menyebabkan timbulnya masalah bagi klien dan mengkaji bagaimana klien beradaptasi terhadap hal tersebut. Kemudian asuhan keperawatan diberikan dengan tujuan untuk membantu klien beradaptasi. Menurut Roy terdapat empat objek utama dalam ilmu keperawatan, yaitu : 1. Manusia (individu yang mendapatkan asuhan keperawatan) Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok, komunitas atau social. Masing-masing dilakukan oleh perawat sebagai system adaptasi yang holistic
  • 23. dan terbuka. System terbuka tersebut berdampak terhadap perubahan yang konstan terhadap informasi, kejadian, energi antara system dan lingkungan. Interaksi yang konstan antara individu dan lingkungan dicirikan oleh perubahan internal dan eksternal. Dengan perubahan tersebut individu harus mempertahankan intergritas dirinya, dimana setiap individu secara kontunyu beradaptasi. Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai si stem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara- cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, jadi manusia dilihat sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan antara unit fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variabel standar yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme koping yang telah 23 diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator. 2. Keperawatan Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan kebutuhan dasar dan diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis dan social agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
  • 24. Roy mendefinisikan bahwa tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi berhubungan dengan empat mode respon adaptasi. Perubahan internal dan eksternal dan stimulus input tergantung dari kondisi koping individu. Kondisi koping seseorang atau keadaan koping seseorang merupakan tingkat adaptasi seseorang. Tingkat adaptasi seseorang akan ditentukan oleh stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Fokal adalah suatu respon yang diberikan secara langsung terhadap ancaman/input yang masuk. Penggunaan fokal pada umumnya tergantung tingkat perubahan yang berdampak terhadap seseorang. Stimulus kontekstual adalah semua stimulus lain seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur, dan secara subjektif disampaikan oleh individu. Stimulus residual adalah karakteristik/riwayat dari seseorang 24 yang ada dan timbul releva dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur secara objektif. 3. Konsep sehat Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya dan menjadikan dirinya secara terintegrasisecara keseluruhan, fisik, mental dan social. Integritas adaptasi individu dimanifestasikan oleh kemampuan individu untuk memenuhi tujuan mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi. Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat individual dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping) tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain. 4. Konsep lingkungan Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal,yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku seseorang dan kelompok.
  • 25. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima indiv idu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman. Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi yang tampak akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan pemahaman yang baik tentang lingkungan akan membantu perawat dalam meningkatkan adaptasi dalam merubah dan 25 mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar. Model adaptasi Roy memberikan petunjuk untuk perawat dalam mengembangkan proses keperawatan. Elemen dalam proses keperawatan menurut Roy meliputi pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tujuan, intervensi, dan evaluasi, langkah-langkah tersebut sama dengan proses keperawatan secara umum. a) Pengkajian Roy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengkajian tahap I dan pengkajian tahap II. Pengkajian pertama meliputi pengumpulan data tentang perilaku klien sebagai suatu system adaptif berhubungan dengan masing-masing mode adaptasi: fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama diartikan sebagai pengkajian perilaku,yaitu pengkajian klien terhadap masing-masing mode adaptasi secara sistematik dan holistic. Setelah pengkajian pertama, perawat menganalisa pola perubahan perilaku klien tentang ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang memerlukan dukungan perawat. Jika ditemukan ketidakefektifan respon (mal-adaptif), perawat melaksanakan pengkajian tahap kedua. Pada tahap ini, perawat mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontekstual dan residual yang berdampak terhadap klien. Menurut Martinez, factor yang mempengaruhi respon adaptif meliputi: genetic; jenis kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alcohol, merokok, konsep diri, fungsi peran,
  • 26. ketergantungan, pola interaksi social; mekanisme koping dan gaya, strea fisik dan emosi; budaya;dan 26 lingkungan fisik b) Perumusan diagnosa keperawatan Roy mendefinisikan 3 metode untuk menyusun diagnosa keperawatan : · Menggunakan tipologi diagnosa yang dikembangkan oleh Roy dan berhubungan dengan 4 mode adaptif . dalam mengaplikasikan diagnosa ini, diagnosa pada kasus Tn. Smith adalah “hypoxia”. · Menggunakan diagnosa dengan pernyataan/mengobservasi dari perilaku yang tampak dan berpengaruh tehadap stimulusnya. Dengan menggunakan metode diagnosa ini maka diagnosanya adalah “nyeri dada disebabkan oleh kekurangan oksigen pada otot jantung berhubungan dengan cuaca lingkungan yang panas”. · Menyimpulkan perilaku dari satu atau lebih adaptif mode berhubungan dengan stimulus yang sama, yaitu berhubungan Misalnya jika seorang petani mengalami nyeri dada, dimana ia bekerja di luar pada cuaca yang panas. Pada kasus ini, diagnosa yang sesuai adalah “kegagalan peran berhubungan dengan keterbatasan fisik (myocardial) untuk bekerja di cuaca yang panas” c) Intervensi keperawatan Intervensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan tujuan merubah ataumemanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Pelaksanaannya juga ditujukan kepada kemampuan klien dalam koping secara luas, supaya stimulus secara keseluruhan dapat terjadi pada klien, sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat. Tujuan intervensi keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal, dengan menggunakan koping yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat menggambarkan penyelesaian masalah adaptif dan ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut (mempertahankan,
  • 27. pertumbuhan, reproduksi). Tujuan jangka pendek mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah 27 manipulasi stimulus fokal, kontekstual dan residual. d) Implementasi Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan merubah atau memanipulasi fokal, kontextual dan residual stimuli dan juga memperluas kemampuan koping seseorang pada zona adaptasi sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat. e) Evaluasi Penilaian terakhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan keperawatan yang ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria hasil yang ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada individu. 3.7 Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya dibanding dengan konsep lainnya. Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori praktek dan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode f ungsi peran dan mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan akurat. Dengan penerapan dari teory adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal -hal yang menyebabkan stress pada individu,
  • 28. proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi stress. Sedangkan kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya. Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara merawat ( caring ) pada pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak mempunyai perilaku caring ini 28 akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.
  • 29. 29 BAB IV KESIMPULAN Kesimpulan Ada tiga tipe teori keperawatan yaitu : terpusat pada keterikatan, timbal balik dan out come. Model penyesuaian roy dikelomppokan dalam teori out come ditegaskan oleh penulisnya sebagai “ konsep artikulasi yang baik dari seseorang sebagai pasien dan perawat dalam mekanisme luar yang beraturan “ roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang berasal dari system dan disesuaikan kepada pasien yang telah mempersembahkan artikulasinya untuk perawat dalam menggunakan peralatan untuk praktik, pendidikan, dan penelitian. Konsep-konsepnya tentang person (Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang person secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran informasi bahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam menghadapi perubahan ini individu harus memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi ) dan proses kontribusi perawat terhadap ilmu pengetahuan dan seni merawat SaranSecara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika, norma dan budaya. Secara khusus, perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau sakit . Perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun
  • 30. residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat harus mampu bertindak untuk mempersiapkan pasien mengantisipasi perubahan melalui penguatan 30 regulator, cognator dan mekanisme koping yang lain. Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu mempertahankan kondisinya sehingga integritasnya akan tetap terjaga. Misalnya melalui tindakan promotif perawat dapat mengajarkan bagaimana meningkatkan respon adaptif. Pada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya akibat adanya perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Misalnya, seseorang yang mengalami kecacatan akibat amputasi karena kecelakaan. Perawat perlu mempersiapkan pasien untuk menghadapi realita. Dimana pasien harus mampu berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi didalam dirinya. Kehilangan salah satu anggota badan bukanlah keadaan yang mudah untuk diterima. Jika perawat dapat berperan secara maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan fungsi perannya secara optimal.
  • 31. 31 DAFTAR PUSTAKA Dwidiyanti M. Aplikasi model konseptual Keperawatan, Semarang: Akper Dep.Kes. 1987. Roy S.C-Andrews H.A. The Roy Adaptation Model: The Definitive