Dokumen tersebut membahas konsep model keperawatan Roy yang mencakup riwayat Calista Roy, definisi konsep utama modelnya, dan penjelasan model konseptual adaptasi Roy yang terdiri atas empat elemen yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.
1. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
1
Makalah
PENEMUAN ROY ADAPTATION
MODEL (17-20)
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 5
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN PIDIE
TAHUN 2012/2013
2. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penemuan Roy Adaptation
Model (17-20)” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah Kewarganegaraan.
Ucapan terima kasih, kepada Bapak Junaidi, S.Kep selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam
hal struktur maupun penyusunan makalah ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan, untuk ini
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi untuk
perbaikan pada masa yang akan datang.
Sigli, 30 November
2012
Penulis
3. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Riwayat Calista Roy ................................................................................. 3
B. Definisi dan Konsep Mayor...................................................................... 4
C. Model Konseptual Adaptasi Roy.............................................................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 13
4. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap
profesi yang kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan dalam
hal finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk
menunjukkan pada dunia luar, di luar dunia keperawatan bahwa keperawatan juga
bisa sejajar dengan profesi – profesi lain. Tugas ini akan terasa berat bila perawat-
perawat Indonesia tidak menyadari bahwa eksistensi keperawatan hanya akan
dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri untuk menunjukkan
profesionalismenya dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama pelayanan
keperawatan baik kepada individu, keluarga maupun masyarakat.
Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah dengan
mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang sesuai dengan
kondisi masyarakat Indonesia. model keperawatan Roy, dikenal dengan model
adaptasi dimana Roy memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk
dapat beradaptasi terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan
kemampuan adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia.Aplikasi proses
keperawatan menurut konsep teori Roy di Rumah Sakit telah banyak diterapkan
namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan
keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan
keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien
adalah penerapan konsep teori Roy.
5. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
5
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan
mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan
teori Sister Roy diilapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah
teori Roy dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan/ asuhan
keperawatan .
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Roy dalam manajemen
Asuhan Keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep model teori Roy
b. Mampu menghubungkan model konsep Roy dengan proses keperawatan
c. Mampu mengevaluasi/menilai proses keperawatan di RS dengan konsep
Roy pada mode fisiologi sub kebutuhan cairan
d. Mendapatkan gambaran kondisi pelaksanaan konsep Roy di RS pada mode
fisiologis sub kebutuhan cairan
6. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Calista Roy
Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet.
Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy
menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys
College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of
California Los Angeles.
Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964
ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar
dengan Dorrothy E. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah
model konsep keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka
konsepnya yang sesuai dengan keperawatan. Dimulai dengan pendekatan teori
sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli
fisiologis – psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen
mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai
tercapainya derajat adaptasi yang di butuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk
oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli dan
residual stimuli.
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep
tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “ Humanisme” dalam model konseptualnya
berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari
7. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
7
manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan,
terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli
lain dari ahli-ahli lain di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus
(1966), Mechanic ( 1970) dan Selye (1978). Setelah beberapa tahun, model ini
berkembang menjadi sebagai suatu kerangka kerja pendidikan keperawatan,
praktek keperawatan dan penelitian. Tahun 1970, model adaptasi keperawatan
diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana muda keperawatan di Mount
Saint Mary’s College. Sejak saat it lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-
mahasiswa terbantu untuk mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model.
Penggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk klarifikasi
lebih lanjut dan penyaringan model.
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun
1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi.
Perkembangan model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy
dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayai kemampuan bawaan,
tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah membantu
perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan
spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model
adaptasi keperawatan.
B. Definisi dan Konsep Mayor
Konsep Mayor yang membangun kerangka konseptual model adaptasi roy adalah:
1. Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan
8. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
8
membentuk satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, control,
proses, output, dan umpan balik.
2. Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,
konstektual dan residual dengan standar individual, sehingga manusia dapat
berespon adaptif sendiri.
3. Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuat terhadap
penurunan atau peningkatan kebutuhan.
4. Stimulus fokal adalah derajat perubahan atau stimulus yang secara langsung
mengharuskan manusia berespon adaptif. Stimulus fokal adalah presipitasi
perubahan tingkah laku.
5. Stimulus konstektual adalah seluruh stimulus lain yang menyertai dan
memberikan konstribusi terhadap perubahan tingkah laku yang disebabkan
atau dirangsang oleh stimulus fokal.
6. Stimulus residual adalah seluruh factor yang mungkin memberikan konstribusi
terhadap perubahan tingkah laku, akan tetapi belum dapat di validasi.
7. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik
melalui neural, cemikal, dan proses endokrin.
8. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui
proses yang kompleks dari persepsi informasi, mengambil, keputusan dan
belajar.
9. Model efektor adaptif adalah kognator yaitu ; Fisiologikal, fungsi pean,
interdependensi dan konsep diri.
10. Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan intergritas manusia dalam
mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
9. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
9
reproduksi.
11. Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan
bagaimana proses adaptasi dilakukan untuk pengaturan cairan dan elektrolit,
aktivits dan istirahat, eliminasi, nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap
suhu, sensasi, dan proses endokrin.
12. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu
dalam satu waktu berbentuk : persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang lain
dan tingkah laku langsung. Termasuk pandangan terhadap fisiknya (body
image dan sensasi diri) Kepribadian yang menghasilkan konsistensi diri, ideal
diri, atau harapan diri, moral dan etika pribadi.
13. Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungan dengan
tugasnya di lingkungan social.
14. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain yang penting dan
sebagai support sistem. Di dalam model ini termasuk bagaimana cara
memelihara integritas fisik dengan pemeliharaan dan pengaruh belajar.
C. Model Konseptual Adaptasi roy
Empat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi keperawatan
adalah : (1) manusia; (2) Lingkungan; (3) kesehatan; (4) keperawatan. Unsur
keperawatan terdiri dari dua bagian yaitu tujua keperawatan dan aktivitas
keperawatan, juga termasuk dalam elememn penting pada konsep adaptasi.
1.Manusia
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif.
Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu
10. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
10
kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses
control adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi.
Lebih spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan
aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat
cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan
interdependensi.
Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu
sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat
dengan perubahan lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan
dalam istilah karakteristik sistem, Jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang
saling berhubungan antar unit fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit
fungsional untuk beberapa tujuan. Sebagai suatu sistem manusia juga dapat
digambarkan dengan istilah input, proses control dan umpan balik serta output.
Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima
masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri.
Input atau stimulus termasuk variable satandar yang berlawanan yang umpan
baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang
mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang
dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasanya dilakukan.
Proses control manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme
koping yang telah diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem
kognator. Regulator dan kognator adalah digambarkan sebagai aksi dalam
hubunganya terhadap empat efektor cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep
diri, fungsi peran dan interdependensi.
11. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
11
Manusia
1. Manusia didefinisikan sebagai penerima asuhan keperawatan. Manusia
sebagai sistem hidup yang berada dalam interaksi yang konstan dengan
lingkungan ditandai oleh perubahan-perubahan internal maupun eksternal
2. Perubahan-perubahan tersebut mengharuskan manusia mempertahankan
integritasnya, yaitu adaptasi terus menerus
3. Roy mengidentifikasikan unit sebagai stimulus. Stimulus adalah unit dari
4. informasi materi atau energi dari lingkungan atau dirinya sebagai respon.
5. seiring dengan stimulus, tingkat adaptasi adalah jangkauan stimulus
manusia yang dapat mengadaptasi responnya dengan usaha yang wajar.
6. Tingkat adaptasi dan sistem manusia dipengaruhi oleh pertumbuhan
individu dan pemakaian dari mekanisme koping
7. Roy mengkategorikan hasil sistem sebagai respon adaptif dan inefektif
8. Respon adaptif adalah semua yang mengacu pada integritas manusia yaitu
semua tingkah laku yang tampak ketika manusia dapat mengerti tentang
tujuan hidup, tumbuh, produksi dan kekuasaan
9. Respon inefektif tidak mendukung tujuan tersebut
10. Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menjelaskan proses
pengendalian manusia sebagai sistem adaptasi
Diagram respon adaptasi
PROSES
1. Koping
2. Mekanisme regulator dan kognator
12. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
12
INPUT
1. Stimulus
2. Tingkat
adaptasi
OUTPUT
1. Adaptasi
2. Respon inefekti
Efektor dijelaskan oleh Roy sebagai berikut :
1. Model adaptasi fisiologi
Model adaptasi fisiologi terdiri dari :
1. Oksigenasi
2. Nutrisi
3. Eliminasi
4. Aktifitas dan istirahat
5. Sensori
6. Cairan dan elektrolit
7. Integritas kulit
8. Fungsi saraf
9. Fungsi endokrin
2. Konsep diri
Merujuk pada nilai, kepercayaan, emosi, cita-cita serta perhatian yang diberikan
untuk mengatasi keadaan fisik tersebut
13. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
13
3. Fungsi peran
Menggambarkan hubungan interaksi perorangan dengan orang lain yang
tercermin pada peran pertama, kedua dan seterusnya.
4. Model ketergantungan
Mengidentifikasi nilai manusia, cinta dan keseriusan. Proses ini terjadi dalam
hubungan manusia dengan individu dan kelompok.
KEPERAWATAN
Roy mengidentifikasikan tujuan dari keperawatan sebagai peningkatan dari
proses adaptasi. Tingkat adaptasi ditentukan oleh besarnya rangsang baik fokal,
konstektual maupun residual
Aktivitas perawatan direncanakan model sebagai peningkatan respon
adaptasi atas situasi sehat atau sakit. Sebagai batasan adalah pendekatan yang
merupakan aksi perawat untuk memanipulasi stimuli fokal, konstektual dan
residual yang menyimpang pada manusia. Rangsang fokal dapat diubah dan
perawat dapat meningkatkan respon adaptasi dengan memanipulasi rangsangan
konstektual dan residual. Perawat dapat mengantisipasi kemungkinan respon
sekunder yang tidak efektif pada rangsang yang sama pada keadaan tertentu.
Perawat juga dapat menyiapkan manusia untuk diantisipasi dengan
memperkuat regulator kognator dan mekanisme koping.
KESEHATAN
Roy mengidentifikasikan sebagai status dan proses keadaan yang
digabungkan dari manusia yang diekspresikan sebagai kemampuan untuk
menentukan tujuan, hidup, berkembang, tumbuh, memproduksi dan memimpin
14. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
14
LINGKUNGAN
Roy mengidentifikasikan keadaan lingkungan secara khusus yaitu semua
keadaan, kondisi dan pengaruh dari sekeliling dan perasaan lingkungan serta
tingkah laku individu dan kelompok
15. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Roy (1984) menyampaikan bahwa secara umum tujuan pada intervensi
keperawatan adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif
dan mengubah perilaku inefektif menjadi adaptif. Penentuan tujuan dibagi atas
tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang yang
akan dicapai meliputi : Hidup, tumbuh, reproduksi dan kekeuasaan. Tujuan jangka
pendek meliputi tercapainya tingkah laku yang diharapkan setelah dilakukan
manipulasi terhadap stimulus focal, konteksual dan residual.
B. Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama
mahasiswa keperawatan
2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa
keperawatan.
16. salamunpicassa.blogspot.com | rakusshare.blogspot.com | bull-share.blogspot.com
16
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, AA.2004.Pengantar Konsep Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi,Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan/Nursalam.Jakarta:
Salemba Medika
Ferry,Efendi.2007.Model Konsep Adaptasi Roy.http://www.blogspot.co.id.
diakses tanggal 27 Oktober 2012
Abi, Muhlis.2007. Model Adaptasi Roy.http://www.blogspot.co.id. diakses
tanggal 27 Oktober 2012