SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
NILAI PERSONAL
&
NILAI PROFESI
DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
PENGERTIAN NILAI
 A/ seperangkat keyakinan dan sikap2 pribadi
seseorang ttg kebenaran, keindahan, dan
penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau
perilaku yg berorientasi pada tindakan dan
pemberian arah serta makna pada kehidupan
seseorang (Simon, 1973 dalam Nila Ismani, 2001)
 A/ kebebasan pilihan dan kepercayaan atau perilaku
yg sangat berharga bagi seseorang, objek, ide atau
kegiatan. Etika a/ nilai mengenai benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat,
sedang nilai a/ keyakinan pribadi ttg kebenaran dan
manfaat dari pemikiran, objek atau perilaku. ( Kozier,
LANJUTAN,…..
A/ keyakinan personal mengenai harga atas
suatu ide, tingkah laku dan kebiasaan objek
yg menyusun suatu standar dan
mempengaruhi tingkah laku (Potter dan
Perry, 1997)
Kesimpulan :
 Nilai a/ keyakinan yg mendasari
seseorang utk melakukan tindakan dan
tindakan itu kemudian menjadi suatu
standar utk tindakan selanjutnya.
LANJUTAN…….
Nilai timbul dari pengalaman pribadi
seseorang dan akan berbeda utk
setiap orang.
Nilai dipelajari sejak kecil dirumah,
kemudian berkembang sepanjang
hidupnya.
CIRI-CIRI NILAI
1. Nilai2 membentuk dasar perilaku seseorang
2. Nilai2 nyata dari seseorang diperlihatkan mll
pola perilaku yg konsisten
3. Nilai2 mjd kontrol internal bagi perilaku
seseorang
4. Nilai2 mrpkan komponen intelektual dan
emosional dari seseorang yg secara
intelektual diyakinkan ttg suatu nilai serta
memegang teguh dan mempertahankannya.
METODE MEMPELAJARI NILAI
Keyakinan a/ suatu yg diterima sbg
kebenaran mll pertimbangan &
kemungkinan, tdk selalu
berdasarkan kenyataan.
LANJUTAN,…
 Keyakinan dpt mjd suatu nilai apabila keyakinan tsb
memenuhi 7 kriteria sbb :
1. Menjunjung dan menghargai keyakinan dan
perilaku seseorang
2. Menegaskannya di depan umum, apabila sesuai
dgn harapan, kondisi & situasi.
3. Memilih dari berbagai alternatif
4. Memilih setelah mempertimbangkan
konsekuensinya
5. Memilih secara bebas
6. Dapat diaplikasikan.
7. Menjadi tindakan yg terus dilakukan secara
konsisten.
LANJUTAN…..
Nilai dipelajari & sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosiokultural seseorang. Contoh :
jika ortu secara konsisten menunjukkan
kejujuran dlm berhadapan dgn orang lain,
anak mungkin akan mulai utk menghargai
kejujuran.
Nilai yg didpt adalah suatu proses bertahap,
biasanya terjadi pada tingkat yg tdk disadari.
Krn nilai dipelajari mll pengamatan &
pengalaman, nilai sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosiokultural seseorang.
METODE YG DIGUNAKAN UTK MEMPELAJARI &MENGAPLIKASIKAN NILAI
1. Memberi contoh, teladan atau model peran.
2. Membujuk atau meyakinkan.
3. Mempelajari nilai budaya yg hidup dan
berkembang.
4. Menetapkan pilihan terbatas yg tdk
melanggar hak orang lain.
5. Menetapkan peraturan dan sangsi.
6. Mempertimbangkan dengan hati nurani.
PEMBENTUKAN DAN
TRANSMISI NILAI
Individu tidak lahir dgn membawa
nilai.
Nilai ini diperoleh dan berkembang mll
informasi, lingkungan kelg serta
budaya sepanjang hidupnya.
LANJUTAN,…..
 Nilai tersebut diambil dgn berbagai cara antara lain :
1. Modelling
Model atau contoh, dimana individu belajar tentang
nilai-nilai yang baik atau buruk melalui observasi
perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan
masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul
2. Moralisasi
Orang tua dan pendidik memegang standar apa yg
benar dan apa yg salah serta memberlakukannya
secara keras guna membatasi anak agar mengikuti
perangkat nilai mereka.
LANJUTAN………….
3. Laissez-Faire
Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi
nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat
tergantung kepada nilai-nilai yang ada di
dalam diri seseorang dan memilih serta
mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut
menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini
lebih sering disebabkan karena kurangnya
pendekatan, atau tidak adanya bimbingan
atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan
kebingungan, dan konflik internal bagi
individu tersebut
LANJUTAN………….
4. Responsible Choice/Pilihan Bertanggung jawab
Keseimbangan antara kebebasan dan pembatasan
memungkinkan anak2 utk memilih nilai yg
mengarah pada kepuasan pribadi dan dukungan
orang tua. Pilihan nilai pada anak2 lebih terbatas
dibandingkan dgn pendekatan Laissez -Faire.
5. Reward and Punishment/Penguatan dan Hukuman
Pembeerian penguatan atau hadiah utk suatu sikap
dari n ilai tertentu akan membantu seseorang utk
mengendalikan tingkahlaku. Ketika seorang anak
gagal utk melakukan tingkah laku tertentu, orang
tua memberikan hukuman.
NILAI-NILAI ESENSIAL
DALAM PROFESI
7 Nilai-Nilai Esensial dlm kehidupan
profesional adalah :
1. Estetika (keindahan)
 Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian,
seseorang memberikan kepuasan termasuk
penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas
dan kepedulian. Contoh : Ciptakan lingk kerja yg
menyenangkan bagi diri sendiri dan bagi orang
lain.
LANJUTAN,….
2. Altruisme (mengutamakan orang lain)
 Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain,
komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan
hati serta ketekunan.Conton : berikan perhatian yg
penuh pada klien ketika memberikan askep.
3. Persamaan
 Memiliki hak atau status yang sama termasuk
penerimaan dengan sikap asertif, tidak berpihak,
dan toleransi. Contoh : berikan askep berdasarkan
kebutuhan individu bukan pada karekter pribadi.
LANJUTAN………
4. Freedom (Kebebasan)
 Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan
termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta
kebebasan dalam pengarahan diri sendiri. Contoh
: hargai individu yg menolak tindakan askep.
5. Human dignity (Martabat manusia)
 Berhubungan dengan penghargaan yang lekat
terhadap martabat manusia sebagai individu
termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan,
pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap
kepercayaan. Contoh : lakukan askep kepada
klien dgn hormat tanpa memandang latar
belakang.
LANJUTAN………
6. Justice (Keadilan)
 Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip
legal termasuk objektifitas, moralitas,
integritas, dorongan dan keadilan serta
kewajaran. Contoh : bertindak sebagai
advokat dlm perawatan kesehatan.
7. Kebenaran
 Jujur pada fakta atau realitas termasuk
akontabilitas, kejujuran, keunikan dan
reflektifitas yang rasional. Contoh :
dokumentasikan askep secara akurat dan
jujur.
KLARIFIKASI NILAI
Klarifikasi nilai-nilai merupakan suatu
proses dimana seseorang dapat mengerti
sistem nilai-nilai yang melekat pada
dirinya sendiri.
Klarifikasi a/ suatu proses yg digunakan
seseorang utk mengidentifikasi, mengkaji
dan mengembangkan nilai individual mrk
LANJUTAN,…
Prinsip klarifikasi nilai adalah bahwa tdk ada
satu pun kelompok nilai yg tepat bagi setiap
orang.
Saat orang mampu mengidentifikasi nilai mrk,
mrk dpt mempertahankan atau mengubah nilai
tsb dan tindakan ini berdasarkan pada nilai yg
bebas dipilih, bukan nilai yg tdk disadari
Klarifikasi nilai mencakup komponen kognitif,
afektif dan perilaku.
LANJUTAN…….
PROSES DOMAIN TINDAKAN
Memilih Kognitif Refleksi dan pertimbangan
alternatif menghasilkan
kebebasan dlm memilih
keyakinan
Menghargai Afektif Keyakinan yg dipilih dihargai
Bertindak Perilaku Keyakinan yg dipilih
digabungkan ke perilaku yg
ditegaskan ke orang lain dan
diulang secara konsisten
NILAI SOSIAL
Sebagian besar org mengambil beberapa
nilai dari masyarakat atau subkelompok
masyarakat di tempat mrk tinggal.
Seseorang dpt menginternalisasi beberapa
atau seluruh nilai ini dan menganggapnya
sbg nilai personal.
Org membutuhkan nilai sosial utk merasa
diterima dan mrk membutuhkan nilai
personal utk menghasilkan suatu rasa
individualitas.
LANJUTAN,…
Nilai sosial a/ nilai yg dianut oleh suatu
masy, mengenai apa yg dianggap baik dan
apa yg dianggap buruk oleh masy. Contoh :
orang menganggap menolong memiliki nilai
baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan
baik atau buruk, pantas atau tidak pantas
harus melalui proses menimbang. Hal ini
tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan
yang dianut masyarakat.
CIRI NILAI SOSIAL
 Merupakan konstruksi masyarakat
sebagai hasil interaksi antarwarga
masyarakat.
Disebarkan di antara warga masyarakat
(bukan bawaan lahir).
Terbentuk melalui sosialisasi (proses
belajar)
Merupakan bagian dari usaha pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
LANJUTAN…..
 Bervariasi antara kebudayaan yang satu
dengan kebudayaan yang lain.
Dapat memengaruhi pengembangan diri
social
Memiliki pengaruh yang berbeda antar
warga masyarakat.
Denderung berkaitan satu sama lain
Klasifikasi nilai sosial
 Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai
mendarah daging (internalized value)
Nilai dominan
 Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih
penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan
tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal
berikut.
Lanjutan,….
1. Banyak orang yang menganut nilai
tersebut
Contoh: sebagian besar anggota
masyarakat menghendaki perubahan ke
arah yang lebih baik di segala bidang,
seperti politik, ekonomi, hukum, dan social
2. Berapa lama nilai tersebut telah dianut
oleh anggota masyarakat.
LANJUTAN……
3. Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat
melaksanakan nilai tersebut.
 Contoh: orang Indonesia pada umumnya
berusaha pulang kampung (mudik) di
hari-hari besar keagamaan, seperti
Lebaran atau Natal.
4. Prestise atau kebanggaan bagi orang yang
melaksanakan nilai tersebut.
 Contoh: memiliki mobil dengan merek
terkenal dapat memberikan kebanggaan
atau prestise tersendiri.
LANJUTAN…….
5. Nilai mendarah daging (internalized value)
 adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan
kebiasaan sehingga ketika seseorang
melakukannya kadang tidak melalui proses
berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar).
 Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak
seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak
dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa
sangat bersalah.
 Contoh, seorang kepala keluarga yang belum
mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan
merasa sebagai kepala keluarga yang tidak
bertanggung jawab.
NILAI PROFESIONAL
Nilai profesional sering mencerminkan
dan menggambarkan secara detail ttg
nilai personal.
Perawat mendptkan nilai profesional
selama sosialisasi dgn perawatan – dari
kode etik, pengalaman perawatan,
pengajar, dan temen sebaya.
Sbg anggota profesi yg memberikan
askep, perawat memiliki nilai yg berhub
dgn kompetensi dan kasih sayang
LANJUTAN,….
Perawat sering kali perlu berperilaku
secara netral terhdp nilai, yg berarti tdk
menghakimi.
Cara pandang ini memungkinkan
perawat membina hub yg efektif dgn
klien yg memiliki nilai yg berbeda dgn
mrk.
LANJUTAN…..
Meskipun bidan tdk dpt dan sebaiknya
tdk mengabaikan atau menyangkal nilai
mrk dan nilai profesi, mrk hrs mampu
menerima nilai dan keyakinan klien,
bukan menganggap bahwa nilai mrk lah
yg paling baik.
Pendekatan yg menerima dan tanpa
menghakimi ini mengharuskan bidan
utk menyadari nilai mrk dan bagaimana
nilai mrk itu mempengaruhi perilaku.
MENGIDENTIFIKASI
NILAI PERSONAL
 Perawat perlu mengetahui secara spesifik nilai apa yg
mrk miliki mengenai hidup, kesehatan, penyakit dan
kematian.
 Saat mulai mjd mhs, Perawat perlu menggali nilai dan
keyakinan mrk sendiri mengenai situasi seperti
dibawah ini :
 Hak individu dlm mengambil keputusan utk diri
sendiri saat bertentangan dgn anjuran medis
 Aborsi
 Isu akhir kehidupan
 Kekerasan dlm rumahtangga
 Kloning
 Meminta anak utk menyediakan transplantasi
sumsum tulang
LANJUTAN…..
Krn Perawat/bidan diminta utk
memberikan askep/askeb pada individu
yg mungkin membuat keputusan yg
menimbulkan konflik nilai
perawat/bidan, kesadaran diri itu
penting.
Perawat/Bidan hrs menyadari nilai dan
sikap mrk agar dpt mengenali situasi
apa yg dpt mempengaruhi askep/askeb
yg mampu mrk berikan.
LANJUTAN…..
Sering kali, kesadaran mengenai konflik nilai
memungkinkan perawat/bidan utk
mengendalikan nilai personal mrk dan
memberikan askep/askeb yg efektif.
Dlm kondisi2 seperti itu, saat perawat/bidan
merasa tdk dpt memberikan askep/askeb yg
efektif krn konflik nilai mrk, mrk hrs mampu
mendiskusikan situasi tsb dgn rekan kerja yg
mungkin mampu membantu dlm memberikan
Askep/askeb.
MEMBANTU KLIEN
MENGIDENTIFIKASI NILAI
Bidan perlu membantu klien
mengidentifikasi nilai krn nilai
mempengaruhi dan terkait dgn masalah
kesehatan tertentu.
LANJUTAN,….
Proses dibawah ini dpt membantu klien
mengklarifikiasi nilai mrk :
1. Daftar alternatif : Pastikan bahwa klien
mengetahui semua tindakan alternatif dan
telah memikirkan ttg konsekuensi setiap
tindakan.
2. Kaji kemungkinan konsekuensi dari pilihan :
Tanyakan, menurut anda apa yg akan anda
dapatkan dgn melakukannya? Keuntungan
apa yg anda harapkan dari melakukan hal
tsb?
LANJUTAN…….
3. Pilih dengan bebas : utk menentukan
apakah klien memilih secara bebas,
tanyakan, apakah anda memiliki
pendapat dlm keputusan itu? Apakah
anda memiliki pilihan?
LANJUTAN…….
4. Merasa senang dengan pilihan : utk
menentukan apa yg klien rasakan,
tanyakan, apa yg anda rasakan mengenai
keputusan (tindakan) itu? Krn beberapa
klien dpt merasa tdk puas dgn keputusan
mrk, pertanyaan yg lebih sensitif mungkin
dpt diajukan.
5. Tegaskan pilihan : tanyakan, apa yg
akan anda katakan kepada orang lain
(kelg, teman) mengenai hal ini?
LANJUTAN…….
6. Bertindak sesuai dgn pilihan : utk
menentukan apakah klien siap
melakukan keputusan tsb, tanyakan, sbg
contoh, akankah sulit utk mengatakan
kepada isteri anda mengenai hal ini?
7. Bertindak sesuai pola : utk menentukan
apakah klien secara konsisten
berperilaku sesuai pola, tanyakan,
berapa kali anda melakukan hal ini
sebelumnya? Akankah anda bertindak
seperti itu lagi?
NILAI PERSONAL
DLM PELAYANAN KEPERAWATAN
Kewajiban personal seorang perawat
Kewajiban perawat terhadap klien dan
masyarakat (6 butir)
1.Setiap perawat senantiasa
menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya
dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
KANJUTAN,…
2. Setiap perawat dalam menjalankan
tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yang
utuh dan memelihara citra perawat.
3. Setiap perawat dalam menjalankan
tugasnya senantiasa berpedoman pada
peran, tugas dan tanggungjawab sesuai
dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
LANJUTAN……..
5. Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya
mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak
klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan
masyarakat dengan identitas yang sama sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang
serasi dalam hubungan pelaksanaan - tugasnya,
dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
KEWAJIBAN PERAWAT TERHADAP TUGASNYA
1. Setiap perawat senantiasa memberikan pelayanan
paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
2. Setiap perawat berhak memberikan pertolongan dan
mempunyai kewenangan dalam mengambil
keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3. Setiap perawat harus menjamin kerahasiaan
keterangan yang dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan
atau dipedukan sehubungan kepentingan klien.
LANJUTAN…….
Kewajiban perawat terhadap sejawat dan
tenaga kesehatan lainnya (2 butir) :
1. Setiap perawat harus menjalin hubungan
dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap perawat dalam menjalankan
tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga
kesehatan lainnya
LANJUTAN……..
 Kewajiban perawat terhadap profesinya (3 butir) :
1.Setiap perawat harus menjaga nama baik dan
menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.
2.Setiap perawat harus senantiasa
mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3.Setiap perawat senantiasa berperan serta dalam
kegiatan penelitian dan kegiatan sejenis yang
dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
LANJUTAN…….
Kewajiban perawat terhadap diri sendiri (2
butir) :
1.Setiap perawat harus memelihara
kesehatannya agar dapat melaksanakan
tugas profesinya dengan baik.
2.Setiap perawat harus berusaha secara
terus menerus untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
LANJUTAN……….
 Kewajiban perawat terhadap pemerintah, bangsa
dan tanah air (2 butir) :
1.Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya,
senantiasa melaksanakan ketentuan¬ketentuan
pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayanan keperawatan dan kesehatan
individu. Keluarga, kelompok tertentu dan
masyarakat.
2.Setiap perawat melalui profesinya berpartisipasi
dan menyumbangkan pemikirannya kepada
pemerintah untuk- meningkatkan mutu
jangakauan pelayanan kesehatan.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointPutriPamungkas8
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanJoni Iswanto
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiapjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanMrirfan
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 

What's hot (20)

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
Teori Nola. J.Pender
Teori Nola. J.PenderTeori Nola. J.Pender
Teori Nola. J.Pender
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Hubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidananHubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidanan
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika Keperawatan
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 

Viewers also liked

Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Catatan Medis
 
Hubungan dokter-pasien
Hubungan dokter-pasien Hubungan dokter-pasien
Hubungan dokter-pasien Dolly Jazmi
 
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab pjj_kemenkes
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)hardione
 
Makalah sejarah perkembangan komputer dari awal hingga saat ini
Makalah sejarah perkembangan komputer dari awal hingga saat iniMakalah sejarah perkembangan komputer dari awal hingga saat ini
Makalah sejarah perkembangan komputer dari awal hingga saat iniRohman Efendi
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananasep nababan
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanRina Septi Andriani
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 

Viewers also liked (9)

Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
 
Hubungan dokter-pasien
Hubungan dokter-pasien Hubungan dokter-pasien
Hubungan dokter-pasien
 
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
 
Inisiasi 4
Inisiasi 4Inisiasi 4
Inisiasi 4
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
 
Makalah sejarah perkembangan komputer dari awal hingga saat ini
Makalah sejarah perkembangan komputer dari awal hingga saat iniMakalah sejarah perkembangan komputer dari awal hingga saat ini
Makalah sejarah perkembangan komputer dari awal hingga saat ini
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidanan
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 

Similar to Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan

Etika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingEtika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingAde Rahman
 
Koneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdfKoneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdfHanifSaifullah
 
5. Nilai Personal dan Luhur Profesi.pdf
5. Nilai Personal dan Luhur Profesi.pdf5. Nilai Personal dan Luhur Profesi.pdf
5. Nilai Personal dan Luhur Profesi.pdfsherly228445
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxEnangCuhendi1
 
Silvia tiarani
Silvia tiaraniSilvia tiarani
Silvia tiaranisilviatrni
 
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdfSlide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdfwindasihombing3
 
Perkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapPerkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapFani Diamanti
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Nanang Galing
 
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNMembangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNSeta Wicaksana
 
Pembelajaran pkn di sd
Pembelajaran pkn di sdPembelajaran pkn di sd
Pembelajaran pkn di sdHesti Daryadi
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7rayn mboeik
 
PPT Sosialisasi, Nilai dan Norma.pptx
PPT Sosialisasi, Nilai dan Norma.pptxPPT Sosialisasi, Nilai dan Norma.pptx
PPT Sosialisasi, Nilai dan Norma.pptxTheresiaSimamora1
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxkikiaisyah
 
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptKonsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptriosetiawan32
 
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaHakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaJhony ferdiansyah
 

Similar to Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan (20)

Etika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingEtika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeeting
 
Semua norma dan nilai ^^
Semua norma dan nilai ^^Semua norma dan nilai ^^
Semua norma dan nilai ^^
 
Koneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdfKoneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdf
 
5. Nilai Personal dan Luhur Profesi.pdf
5. Nilai Personal dan Luhur Profesi.pdf5. Nilai Personal dan Luhur Profesi.pdf
5. Nilai Personal dan Luhur Profesi.pdf
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptx
 
Silvia tiarani
Silvia tiaraniSilvia tiarani
Silvia tiarani
 
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdfSlide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
 
Perkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapPerkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikap
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
 
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNMembangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
 
Pembelajaran pkn di sd
Pembelajaran pkn di sdPembelajaran pkn di sd
Pembelajaran pkn di sd
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
 
Suci 2a (1)
Suci 2a (1)Suci 2a (1)
Suci 2a (1)
 
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdfMateri EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
 
PPT Sosialisasi, Nilai dan Norma.pptx
PPT Sosialisasi, Nilai dan Norma.pptxPPT Sosialisasi, Nilai dan Norma.pptx
PPT Sosialisasi, Nilai dan Norma.pptx
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
 
Pendidikan Nilai
Pendidikan NilaiPendidikan Nilai
Pendidikan Nilai
 
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptKonsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaHakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
 

More from Cahya

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
BiooptikCahya
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panasCahya
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidurCahya
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSCahya
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasCahya
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardianCahya
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanCahya
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiCahya
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatanCahya
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
FarmakologiCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerCahya
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 

More from Cahya (20)

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDS
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 

Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan

  • 2. PENGERTIAN NILAI  A/ seperangkat keyakinan dan sikap2 pribadi seseorang ttg kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau perilaku yg berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang (Simon, 1973 dalam Nila Ismani, 2001)  A/ kebebasan pilihan dan kepercayaan atau perilaku yg sangat berharga bagi seseorang, objek, ide atau kegiatan. Etika a/ nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat, sedang nilai a/ keyakinan pribadi ttg kebenaran dan manfaat dari pemikiran, objek atau perilaku. ( Kozier,
  • 3. LANJUTAN,….. A/ keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide, tingkah laku dan kebiasaan objek yg menyusun suatu standar dan mempengaruhi tingkah laku (Potter dan Perry, 1997) Kesimpulan :  Nilai a/ keyakinan yg mendasari seseorang utk melakukan tindakan dan tindakan itu kemudian menjadi suatu standar utk tindakan selanjutnya.
  • 4. LANJUTAN……. Nilai timbul dari pengalaman pribadi seseorang dan akan berbeda utk setiap orang. Nilai dipelajari sejak kecil dirumah, kemudian berkembang sepanjang hidupnya.
  • 5. CIRI-CIRI NILAI 1. Nilai2 membentuk dasar perilaku seseorang 2. Nilai2 nyata dari seseorang diperlihatkan mll pola perilaku yg konsisten 3. Nilai2 mjd kontrol internal bagi perilaku seseorang 4. Nilai2 mrpkan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yg secara intelektual diyakinkan ttg suatu nilai serta memegang teguh dan mempertahankannya.
  • 6. METODE MEMPELAJARI NILAI Keyakinan a/ suatu yg diterima sbg kebenaran mll pertimbangan & kemungkinan, tdk selalu berdasarkan kenyataan.
  • 7. LANJUTAN,…  Keyakinan dpt mjd suatu nilai apabila keyakinan tsb memenuhi 7 kriteria sbb : 1. Menjunjung dan menghargai keyakinan dan perilaku seseorang 2. Menegaskannya di depan umum, apabila sesuai dgn harapan, kondisi & situasi. 3. Memilih dari berbagai alternatif 4. Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya 5. Memilih secara bebas 6. Dapat diaplikasikan. 7. Menjadi tindakan yg terus dilakukan secara konsisten.
  • 8. LANJUTAN….. Nilai dipelajari & sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosiokultural seseorang. Contoh : jika ortu secara konsisten menunjukkan kejujuran dlm berhadapan dgn orang lain, anak mungkin akan mulai utk menghargai kejujuran. Nilai yg didpt adalah suatu proses bertahap, biasanya terjadi pada tingkat yg tdk disadari. Krn nilai dipelajari mll pengamatan & pengalaman, nilai sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosiokultural seseorang.
  • 9. METODE YG DIGUNAKAN UTK MEMPELAJARI &MENGAPLIKASIKAN NILAI 1. Memberi contoh, teladan atau model peran. 2. Membujuk atau meyakinkan. 3. Mempelajari nilai budaya yg hidup dan berkembang. 4. Menetapkan pilihan terbatas yg tdk melanggar hak orang lain. 5. Menetapkan peraturan dan sangsi. 6. Mempertimbangkan dengan hati nurani.
  • 10. PEMBENTUKAN DAN TRANSMISI NILAI Individu tidak lahir dgn membawa nilai. Nilai ini diperoleh dan berkembang mll informasi, lingkungan kelg serta budaya sepanjang hidupnya.
  • 11. LANJUTAN,…..  Nilai tersebut diambil dgn berbagai cara antara lain : 1. Modelling Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul 2. Moralisasi Orang tua dan pendidik memegang standar apa yg benar dan apa yg salah serta memberlakukannya secara keras guna membatasi anak agar mengikuti perangkat nilai mereka.
  • 12. LANJUTAN…………. 3. Laissez-Faire Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut
  • 13. LANJUTAN…………. 4. Responsible Choice/Pilihan Bertanggung jawab Keseimbangan antara kebebasan dan pembatasan memungkinkan anak2 utk memilih nilai yg mengarah pada kepuasan pribadi dan dukungan orang tua. Pilihan nilai pada anak2 lebih terbatas dibandingkan dgn pendekatan Laissez -Faire. 5. Reward and Punishment/Penguatan dan Hukuman Pembeerian penguatan atau hadiah utk suatu sikap dari n ilai tertentu akan membantu seseorang utk mengendalikan tingkahlaku. Ketika seorang anak gagal utk melakukan tingkah laku tertentu, orang tua memberikan hukuman.
  • 14. NILAI-NILAI ESENSIAL DALAM PROFESI 7 Nilai-Nilai Esensial dlm kehidupan profesional adalah : 1. Estetika (keindahan)  Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian. Contoh : Ciptakan lingk kerja yg menyenangkan bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
  • 15. LANJUTAN,…. 2. Altruisme (mengutamakan orang lain)  Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain, komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.Conton : berikan perhatian yg penuh pada klien ketika memberikan askep. 3. Persamaan  Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif, tidak berpihak, dan toleransi. Contoh : berikan askep berdasarkan kebutuhan individu bukan pada karekter pribadi.
  • 16. LANJUTAN……… 4. Freedom (Kebebasan)  Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri. Contoh : hargai individu yg menolak tindakan askep. 5. Human dignity (Martabat manusia)  Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan. Contoh : lakukan askep kepada klien dgn hormat tanpa memandang latar belakang.
  • 17. LANJUTAN……… 6. Justice (Keadilan)  Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran. Contoh : bertindak sebagai advokat dlm perawatan kesehatan. 7. Kebenaran  Jujur pada fakta atau realitas termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional. Contoh : dokumentasikan askep secara akurat dan jujur.
  • 18. KLARIFIKASI NILAI Klarifikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri. Klarifikasi a/ suatu proses yg digunakan seseorang utk mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkan nilai individual mrk
  • 19. LANJUTAN,… Prinsip klarifikasi nilai adalah bahwa tdk ada satu pun kelompok nilai yg tepat bagi setiap orang. Saat orang mampu mengidentifikasi nilai mrk, mrk dpt mempertahankan atau mengubah nilai tsb dan tindakan ini berdasarkan pada nilai yg bebas dipilih, bukan nilai yg tdk disadari Klarifikasi nilai mencakup komponen kognitif, afektif dan perilaku.
  • 20. LANJUTAN……. PROSES DOMAIN TINDAKAN Memilih Kognitif Refleksi dan pertimbangan alternatif menghasilkan kebebasan dlm memilih keyakinan Menghargai Afektif Keyakinan yg dipilih dihargai Bertindak Perilaku Keyakinan yg dipilih digabungkan ke perilaku yg ditegaskan ke orang lain dan diulang secara konsisten
  • 21. NILAI SOSIAL Sebagian besar org mengambil beberapa nilai dari masyarakat atau subkelompok masyarakat di tempat mrk tinggal. Seseorang dpt menginternalisasi beberapa atau seluruh nilai ini dan menganggapnya sbg nilai personal. Org membutuhkan nilai sosial utk merasa diterima dan mrk membutuhkan nilai personal utk menghasilkan suatu rasa individualitas.
  • 22. LANJUTAN,… Nilai sosial a/ nilai yg dianut oleh suatu masy, mengenai apa yg dianggap baik dan apa yg dianggap buruk oleh masy. Contoh : orang menganggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat.
  • 23. CIRI NILAI SOSIAL  Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat. Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir). Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar) Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
  • 24. LANJUTAN…..  Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Dapat memengaruhi pengembangan diri social Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga masyarakat. Denderung berkaitan satu sama lain
  • 25. Klasifikasi nilai sosial  Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value) Nilai dominan  Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
  • 26. Lanjutan,…. 1. Banyak orang yang menganut nilai tersebut Contoh: sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan social 2. Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
  • 27. LANJUTAN…… 3. Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut.  Contoh: orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran atau Natal. 4. Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut.  Contoh: memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.
  • 28. LANJUTAN……. 5. Nilai mendarah daging (internalized value)  adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar).  Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah.  Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab.
  • 29. NILAI PROFESIONAL Nilai profesional sering mencerminkan dan menggambarkan secara detail ttg nilai personal. Perawat mendptkan nilai profesional selama sosialisasi dgn perawatan – dari kode etik, pengalaman perawatan, pengajar, dan temen sebaya. Sbg anggota profesi yg memberikan askep, perawat memiliki nilai yg berhub dgn kompetensi dan kasih sayang
  • 30. LANJUTAN,…. Perawat sering kali perlu berperilaku secara netral terhdp nilai, yg berarti tdk menghakimi. Cara pandang ini memungkinkan perawat membina hub yg efektif dgn klien yg memiliki nilai yg berbeda dgn mrk.
  • 31. LANJUTAN….. Meskipun bidan tdk dpt dan sebaiknya tdk mengabaikan atau menyangkal nilai mrk dan nilai profesi, mrk hrs mampu menerima nilai dan keyakinan klien, bukan menganggap bahwa nilai mrk lah yg paling baik. Pendekatan yg menerima dan tanpa menghakimi ini mengharuskan bidan utk menyadari nilai mrk dan bagaimana nilai mrk itu mempengaruhi perilaku.
  • 32. MENGIDENTIFIKASI NILAI PERSONAL  Perawat perlu mengetahui secara spesifik nilai apa yg mrk miliki mengenai hidup, kesehatan, penyakit dan kematian.  Saat mulai mjd mhs, Perawat perlu menggali nilai dan keyakinan mrk sendiri mengenai situasi seperti dibawah ini :  Hak individu dlm mengambil keputusan utk diri sendiri saat bertentangan dgn anjuran medis  Aborsi  Isu akhir kehidupan  Kekerasan dlm rumahtangga  Kloning  Meminta anak utk menyediakan transplantasi sumsum tulang
  • 33. LANJUTAN….. Krn Perawat/bidan diminta utk memberikan askep/askeb pada individu yg mungkin membuat keputusan yg menimbulkan konflik nilai perawat/bidan, kesadaran diri itu penting. Perawat/Bidan hrs menyadari nilai dan sikap mrk agar dpt mengenali situasi apa yg dpt mempengaruhi askep/askeb yg mampu mrk berikan.
  • 34. LANJUTAN….. Sering kali, kesadaran mengenai konflik nilai memungkinkan perawat/bidan utk mengendalikan nilai personal mrk dan memberikan askep/askeb yg efektif. Dlm kondisi2 seperti itu, saat perawat/bidan merasa tdk dpt memberikan askep/askeb yg efektif krn konflik nilai mrk, mrk hrs mampu mendiskusikan situasi tsb dgn rekan kerja yg mungkin mampu membantu dlm memberikan Askep/askeb.
  • 35. MEMBANTU KLIEN MENGIDENTIFIKASI NILAI Bidan perlu membantu klien mengidentifikasi nilai krn nilai mempengaruhi dan terkait dgn masalah kesehatan tertentu.
  • 36. LANJUTAN,…. Proses dibawah ini dpt membantu klien mengklarifikiasi nilai mrk : 1. Daftar alternatif : Pastikan bahwa klien mengetahui semua tindakan alternatif dan telah memikirkan ttg konsekuensi setiap tindakan. 2. Kaji kemungkinan konsekuensi dari pilihan : Tanyakan, menurut anda apa yg akan anda dapatkan dgn melakukannya? Keuntungan apa yg anda harapkan dari melakukan hal tsb?
  • 37. LANJUTAN……. 3. Pilih dengan bebas : utk menentukan apakah klien memilih secara bebas, tanyakan, apakah anda memiliki pendapat dlm keputusan itu? Apakah anda memiliki pilihan?
  • 38. LANJUTAN……. 4. Merasa senang dengan pilihan : utk menentukan apa yg klien rasakan, tanyakan, apa yg anda rasakan mengenai keputusan (tindakan) itu? Krn beberapa klien dpt merasa tdk puas dgn keputusan mrk, pertanyaan yg lebih sensitif mungkin dpt diajukan. 5. Tegaskan pilihan : tanyakan, apa yg akan anda katakan kepada orang lain (kelg, teman) mengenai hal ini?
  • 39. LANJUTAN……. 6. Bertindak sesuai dgn pilihan : utk menentukan apakah klien siap melakukan keputusan tsb, tanyakan, sbg contoh, akankah sulit utk mengatakan kepada isteri anda mengenai hal ini? 7. Bertindak sesuai pola : utk menentukan apakah klien secara konsisten berperilaku sesuai pola, tanyakan, berapa kali anda melakukan hal ini sebelumnya? Akankah anda bertindak seperti itu lagi?
  • 40. NILAI PERSONAL DLM PELAYANAN KEPERAWATAN Kewajiban personal seorang perawat Kewajiban perawat terhadap klien dan masyarakat (6 butir) 1.Setiap perawat senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
  • 41. KANJUTAN,… 2. Setiap perawat dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra perawat. 3. Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
  • 42. LANJUTAN…….. 5. Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. 5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. 6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
  • 43. KEWAJIBAN PERAWAT TERHADAP TUGASNYA 1. Setiap perawat senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. 2. Setiap perawat berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan. 3. Setiap perawat harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau dipedukan sehubungan kepentingan klien.
  • 44. LANJUTAN……. Kewajiban perawat terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir) : 1. Setiap perawat harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi. 2. Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya
  • 45. LANJUTAN……..  Kewajiban perawat terhadap profesinya (3 butir) : 1.Setiap perawat harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. 2.Setiap perawat harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 3.Setiap perawat senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenis yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
  • 46. LANJUTAN……. Kewajiban perawat terhadap diri sendiri (2 butir) : 1.Setiap perawat harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik. 2.Setiap perawat harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • 47. LANJUTAN……….  Kewajiban perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air (2 butir) : 1.Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan¬ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan keperawatan dan kesehatan individu. Keluarga, kelompok tertentu dan masyarakat. 2.Setiap perawat melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk- meningkatkan mutu jangakauan pelayanan kesehatan.