SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MAKALAH 
KANKER GENITALIA 
Dosen Pengampu Linda Yanti, S.ST., M. Keb 
DISUSUN OLEH : 
1. EUIS NOVIYANI ( 141540134220025 ) 
2. EVI NURLUT FIANI ( 141540134250028 ) 
3. MUJI SOLIH ASTUTI ( 141540134450048 ) 
4. RIFAATUL MAHMUDAH ( 141540134560059 ) 
5. SITI APSOH ( 141540134650068 ) 
6. INDALIA NUPI HERAWAN ( 141540134330036 ) 
KELAS : 1B 
KELOMPOK : 2 
PRODI D3 KEBIDANAN 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas 
terselesaikannya makalah ini dengan judul “Kanker Genitalia”. 
Makalah ini disusun sesederhana mungkin agar lebih muda dipahami 
tentang bagaimana proses kerja dari saraf dan indra kita. Tanpa kita sadari betapa 
sangat berartinya organ tubuh kita, dari itu kita harus tahu bagaimana kerja sistem 
tubuh kita dalam memenuhi kebutuhan diri kita sendiri. Penulis mengharapkan 
semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan tentang sistem 
endokrin. Selain itu makalah ini juga sebagai syarat tugas dari mata kuliah 
kebidanan dasar 1. 
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dapat memberi manfaat 
kepada para pembaca sebagai dasar untuk lebih memudahkan dalam mempelajari 
Biologi lebih lanjut. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam 
penyusunan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan mudah karena 
dukungan dan doa yang telah diberikan,kami mengucapkan banyak terima kasih. 
Segala saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan dan 
dengan ini diucapkan banyak terima kasih. Wassalam. 
ii 
Purwokerto, 5 November 2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat 
kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yangtidak sehat. Kanker dapat 
menyerang berbagai jaringan di dalam organ tubuh, termasuk organ repoduksi 
wanita yang terdiri dari payudara, rahim, indung telur, dan vagina. 
Di Negara negara berkembang seperti Indonesia, seperti yang termasuk 
di organ genetalia adalah kanker serviks, kanker ovarium dan kanker vagina. 
salah satunya seperti kanker servik merupakan penyebab utama kematian 
akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia 
akibat kanker serviks. Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis 
penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim yaitu, bagian rahim yang 
terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher 
rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke 
organ-organ lain diseluruh tubuh. 
B. Tujuan 
Untuk mengetahui bahaya dan cara pencegahan yang terjadi di kanker 
genetalia. 
C. Rumusan masalah 
1. Apa pengertian dari genetalia? 
2. Bagaimana cara pencegahan pada kanker genetalia? 
3. Bagaimana kanker itu terjadi ?
BAB II 
PEMBAHASAN 
2 
A. Genitalia 
Genitalia (alat kelamin) adalah bagian-bagian tubuh seksual eksternal 
.Pada wanita yang termasuk adalah labia majora (bibir luar), labia minora 
(bibir bagian dalam), klitoris, mons pubis (gundukan lembut yang ditutupi 
dengan rambut kemaluan) dan vestibule (di mana pembukaan kemih dan 
vagina ditemukan).Pada pria, genitalia adalah penis dan skrotum. Tetapi 
didalam genitalia juga terjadi adanya kanker, Kanker itu sendiri di sebut 
dengan kanker genetalia.Salah satu gangguan atau kelainan pada alat 
reproduksi wanita adalah. 
B. Kanker serviks/leher Rahim 
Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical 
Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker 
leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada 
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang 
terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini 
biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik 
menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang 
berumur antara 20 sampai 30 tahun. 
Memang istilah "kanker" sendiri sudah pasti memberi kesan 
menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima 
hukuman mati. 
1. Bagaimana pula dengan kanker leher rahim? 
Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker 
lainnya? 
Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu 
jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari 
semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat
saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker 
leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas 
menjadi korban keganasan kanker ini. 
2. Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi? 
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai 
dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim 
(abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi 
beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel 
tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel 
tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan 
yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut 
sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat 
dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", 
sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah 
resiko seseorang menderita kanker leher rahim. 
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah 
dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan 
yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama 
kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. 
Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari 
leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat 
perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher 
rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan 
pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi 
sel kanker. 
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam 
keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan 
dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka 
dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga 
memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan 
jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher 
3
rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang 
menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada 
obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk 
pemeriksaan yang lebih teliti. 
Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak 
menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. 
Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada 
umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat 
dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah 
melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu 
setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap 
smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan 
leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi 
pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi 
melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko 
menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap 
dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus 
selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear 
test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan 
aktifitas seksual. 
3. Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks? 
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu 
merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang 
teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan 
awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat 
menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa 
menstruasi. 
Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda 
segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun 
keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan 
pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja 
4
melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah 
dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker. 
5 
4. Pengobatan 
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal 
dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan 
sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang 
umum diberikan adalah dengan: 
a. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser. 
b. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher 
rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini 
memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan 
adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat 
dilakukan oleh ahli kandungan. 
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan 
kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, 
beberapa hal yang dapat dilakukan adalah: 
a. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, 
biasanya uterus beserta leher rahimnya. 
b. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi 
yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. 
5. Resiko untuk terserang kanker: 
Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual 
mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim 
mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan 
Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah 
mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok 
kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar. 
Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai 
penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim. 
Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas
seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko 
kemungkinan mendapat kanker leher rahim. 
6. Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ? 
Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda 
harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini 
dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin 
dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering. 
Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak 
normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama). 
Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa 
resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita 
merokok. 
Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil 
resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher 
rahim ini. Semoga. 
Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika 
mengetahui hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda memberikan hasil 
abnormal? Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda 
mendapati bahwa hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda abnormal. Tetapi 
janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel 
yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang 'Pap Smear' dapat 
mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. 
Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya 
kelainan-kelainan pada pemeriksaan 'Pap Smear', maka akan semakin 
mudah pula diatasi masalahnya. 
Apakah artinya jika 'Pap Smear' anda abnormal. 
Hasil 'Pap Smear' dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher 
rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan 
penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya 
terjadi 1 dari 10 pemeriksaan 'Pap Smear'. Beberapa faktor yang dapat 
6
memberikan indikasi diketemukannya penampakan 'Pap Smear' yang 
abnormal adalah: 
a. Unsatisfactory 'Pap Smear' 
Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa 
melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk 
membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika 
kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan 
'Pap Smear' pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda. 
7 
b. Jika ada infeksi atau inflamasi 
Kadang-kadang pada pemeriksaan 'Pap Smear' memberikan 
penampakan terjadinya inflamasi. Ini berarti bahwa sel-sel di dalam 
leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang 
kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan 'Pap 
Smear', biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak 
terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. 
Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, 
atau karena jamur'. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai 
masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan 
anda harus menjalani 'Pap Smear' lagi. 
c. Atypia atau Minor Atypia 
Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada 
pemeriksaan 'Pap Smear' terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher 
rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus 
ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai 'atypia'. Biasanya terjadinya 
perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya 
peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk 
membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada 
tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk 
menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, 
sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat
penting bagi anda untuk melakukan 'Pap Smear' lagi untuk memastikan 
bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama 
tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan 
menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk 
menjalani kolposkopi. 
8 
7. Apakah kolposkopi itu? 
Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher 
rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. 
Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan 
penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan 
dalam pemeriksaan 'Pap Smear'. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah 
sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina 
dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang 
membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang 
abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher 
rahims melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah 
suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang 
kuat dengan pembesaran yang tinggi. 
Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan 
mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk 
kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. 
Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan 
kolposkopi anda. 
8. Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda? 
Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual 
anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena 
pemeriksaan 'Pap Smear' anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker 
yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. 
Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya 
tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan
sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut. 
9. Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan? 
Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah 
mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah 
diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda 
dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat 
kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang 
lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. 
Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk 
menjalani pemeriksaan 'Pap Smear' setiap tiga bulan atau enam bulan 
sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil 'Pap Smear' 
anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda 
dapat melakukan pemeriksaan 'Pap Smear' tersebut setiap tahun sekali 
secara kontinyu. 
9 
C. Kanker vagina 
Kanker vagina biasanya merupakan akibat dari metastatis 
koriokarsinoma atau dari kanker serviks atau kanker organ yang berkaitan 
seperti uterus, vulva, kandung kemih, atau rectum. Kanker vagina primer 
tidak umum. Faktor-faktor resiko kanker serviks, pemajanan dietilstillbestron 
(DES) dalam uterus, kanker vagina atauu kanker vulva sebelumnya, terapi 
radias terdahulu, riwayat papilomavirus manusia (HPV) atau penggunaan 
kontrasepsi. Kubah vagina mencakup bagian terbawah dari leher rahim 
dengan mulut rahim. Di sebelah bawah, vagina berlanjut ke dalam vulva. 
Meliputi seluruh panjangnya, vagina terletak diantara jalan kemih dan rectum. 
Hubungan anatomis yang erat ini menentukan hubungan klinis satu sama lain 
dari keganasan ketiga daerah ini. Karena situasi anatomis ini, mudah terjadi 
pertumbhan masuk dari kanker vagina ke dalam kandung kemih, leher 
kandung kemih dan saluran kemih sebelah depan serta ke poros usus disebelah 
belakang, Pengaliran limfe dari vagina adalah terlebih dahlu ke kelnjar limfe
di panggul kecil. Tumor ganas di daerah yang berbatasan dengan 
vulva,mempunyai aliran limfe ke kelenjar lipat paha. 
Kanker primer dari vagina jarang ditemukan. Namun pertumbuhan 
masuk dari kanker leher rahim di puncak vagina, banyak terjadi. Tidak 
diketahui adaya faktor penyebab pada kanker vagina atau peningkat resiko 
yang prominen. Kebanyakan kanker vagina adalah kanker sel lempeng. 
Lainnya adalah adenokarsinoma. Disini jarang sekali muncul tumor ganas 
asing, yaitu melanoma dan kanker sel jaringan limfe. Tingkatan TNM-nya 
adalah sebagai berikut stadium I tumor terbatas sampai dinding vagina, 
stadium II pertumbuhan lanjur tumor menembus dinding vagina tanpa tumbuh 
masuk keorgan-organ diseputarnya dan tanpa mencapai dinding panggul, 
Stadium III pertumbuhan lanjut tumor sampai ke dinding panggul, Syadium Iv 
pertumbuhan masuk ke kandung kemih atauu rectum atau penyebaran diluar 
panggul kecil. 
Kanker vagina biasanya ditemukan di bagian teratas dari vagina. Baik 
pemeriksa maupun yang diperiksa harus menyadari bahwa kanker ini mudah 
terlewatkan pada pemeriksaan. Hal ini dapat terjadi jika pemeriksa hanya 
memusatkan perhatian pada leher dan mulut rahim, sementara kanker vagina 
terletak tersembunyi di belakang salah satu bilah speculum paruh bebek. 
Pengontrolan seksama harus dilakukan untuk selutuh vagina. 
Untuk penanganan kanker vagina, harus dipilih antara bedah dan 
radiologi. Tumor kecil yang tidak tumbuh lanjut dapat dieksisi. Bedah radikal 
pertumbuhan lanjut memerlukan pengosongan total dari panggul kecil dengan 
memasang stoma usus besar dan urostoma. Untuk radioterapi, dapat 
dipertimbangkan kombinasi penyinaran luar dan dalam. Pada satidum I, lebih 
dari separuh penderita hidup lebih dari lima tahun. Sementara untuk stadium 
lanjut, prognosisnya jauh lebih buruk. 
10 
D. Penyebab Kanker Vagina 
Faktor risiko dari kanker vagina sama dengan kanker serviks. 
Penyebab kanker vagina umumnya paling banyak disebabkan oleh infeksi
Human Virus Papilloma atau HPV. Risiko untuk kanker vagina adalah kanker 
terdahulu, seperti kanker serviks atau vulva yang mengindikasikan penyebab 
yang sama. Human virus papilloma telah secara tetap ditemukan pada kanker 
vagina. Faktor risiko terbesar untuk kanker vagina yaitu wanita yang 
sebelumnya menderita karsinoma serviks dan vulva. 
Berikut ini beberapa penyebab dan gejala dari kanker vagina, yakni : 
1. Penyebab kanker vagina 
11 
a. Usia 
wanita yang berusia diatas 60 tahun umumnya menderita kanker 
vagina dengan jenis karsinoma skuamosa dan kanker vagina itu sendiri 
menyerang wanita yang berusia sekitar 50-70 tahun. 
b. DES (dietilstilbestrol) 
DES merupakan suatu jenis obat hormonal yang dahulu banyak 
digunakan untuk mencegah keguguran pada wanita hamil. Apabila DES 
ini dikonsumsi oleh wanita hamil ketika masa kehamilan memasuki usia 
16 minggu akan beresiko tinggi pada keguguran. Untuk mengkonsumsi 
DES ini harus melalui petunjuk dokter. Selain itu dari kasus yang terjadi 
1 diantara 1000 wanita yang mengkonsumsi DES adalah mereka yang 
menderita adenokarsinoma yang menyerang sel bersih pada vagina 
mapun serviks. 
c. Adenosis vagina 
Sekitar 40 % wanita yang telah mengalami measa menstruasi, 
umumnya pada vagina akan ditemukan daerah-daerah tertentu yang 
dilapisi dengan sel gepeng yang disebut dengan sel skuamosa. Sel ini 
hampir ditemukan di dalam kelenjar rahim bagian bawah dan lapisan
rahim. Umumnya terjadi pada wanita yang terpapar leh DES selama 
perkembangan janin. 
4. Infeksi Human virus papilloma (HPV) 
Infeksi virus ini merupakan infeksi yang banyak terjadi dan 
merupakan virus penyebab yang banyak ditularkan melalui hubungan 
intim. HPV ini juga disebut sebagai virus penyebab kutil pada kelamin. 
5. Hubungan intim yang dilakukan saat usia dini 
6. Sering melakukan hubungan intim dengan pasangan berbeda 
7. Menderita kanker serviks sebelumnya 
8. Vagina yang terinfeksi atau teriritasi 
9. Merokok 
2. Gejala kanker vagina 
Organ reproduksi wanita rentan sekali dengan berbagai resiko 
penyakit. Vagina merupakan salah satu organ yang mudah terinfeksi oleh 
suatu mikroorganisme yang ditimbulkan oleh diri sendiri atau oleh 
pasangannya. Kanker vagina menyebabkan kerusakan pada lapisan vagina 
dan menyebabkan terbentuknya luka terbuka yang dapat mengakibatkan 
perdarahan dan vagina terinfeksi. 
Seseorang yang menderita kanker vagina mungkin akan mengalami 
perdarahan melalui vagina atau keluar cairan encer dari vagina yang 
umumnya timbul usai melakukan hubungan intim. Jika ukuran kanker 
vagina memasuki stadium lanjut dengan ukuran kanker yang besar dapat 
mempengaruhi fungsi dari kandung kemih dan rektum, kemudian 
mengalami urgensi atau kesulitan untuk berkemih dan ketika berkemih 
terasa sakit dan nyeri. 
Gejala lainnya yang mungkin timbul dan dirasakan adalah : 
a. Dari vagina keluar cairan dalam jumlah banyak seperti keputihan atau 
terkadang seperti darah (bukan darah menstruasi). 
b. Merasakan seperti adanya benjolan atau ada sesuatu yang menganjal di 
12 
dalam vagina. 
c. Rasa nyeri ketika melakukan hubungan intim
d. Jika sudah memasuki stadium lanjut, akan mengalami kesulitan dalam 
berkemih, rasa sembelit dan nyeri panggul yang tertahankan. 
13 
E. Jenis-Jenis Kanker Vagina 
Di Amerika Serikat, kanker vagina dua kali lebih sering dialami oleh 
wanita kulit hitam dibanding dengan wanita kulit putih. Walaupun tidak ada 
data kuat selain dari AS, dapat diperkirakan bahwa angka kejadiannya di 
negara berkembang jauh lebih tinggi daripada dari AS. 
Kanker vagina memiliki beberapa katergori kanker dengan tingkat 
risiko yang berbeda pula, yakni : 
1. Karsinoma sel skuamosa 
Karsinoma sel skuamosa yang merupakan salah satu jenis dari 
kanker vagina banyak terjadi sekitar 85-90 %. Karsinoma sel skuamosa ini 
berawal dari epitelium vagina, umumnya banyak ditemukan pada wanita 
yang berusia 60-80 tahun. Karsinoma verukosa merupakan jenis dari 
karsinoma sel skuamosa dengan pertumbuhan kanker yang cukup lambat. 
Karsinoma ini tumbuh ke arah vagina dan terlihat seperti seperti kutil atau 
bunga kol. Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-tiba, kanker 
ini berkembang selama bertahun-tahun dari suatu perubahan prekanker 
pada vagina yang disebut neoplasi intraepitel vagina (NIVA). 
2. Adenokarsinoma 
Jenis kanker vagina yang angka kejadian atau kasus yang terjadi 
hanya 5-10 % , umumnya terjadi pada wanita yang berusia 12-30 tahun.
Kanker Vagina 
14 
3. Melanoma maligna 
bagian dari jenis kanker yang kasus terjadinya hanya 2-3 %. Jenis 
kanker vagina ini berawal dari sel-sel penghasil pigmen dan lebih sering 
terjadi di vagina bagian bawah. 
4. Sarkoma 
Jenis kanker vagina yang terakhir adalah kanker sarkoma yang 
angka kejadiannya hanya 2-3 %. Sarkoma ini tumbuh jauh di dalam 
dinding vagina, bukan pada epitelium. Beberapa jenis sarkoma yang paling 
banyak terjadi ditemukan adalah leiomiosarkoma yang umumnya 
menyerang wanita yang berusia diatas 50 tahun. Rabdomiosarkoma 
merupakan jenis kanker vagina yang umum dialami oleh anak-anak dan 
umumnya banyak terjadi sebelum usia 3 tahun. Sel-sel kanker dari 
rabdomiosarkoma hampir menyerupai dengan sel otot volunter yang 
merupakan suatu jaringan yang dalam keadaan normal tidak ditemukan 
pada dinding vagina. 
F. KANKER OVARIUM
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (organ yang 
berfungsi dalam produksi sel telur). Kanker ini merupakan 3 – 4 % dari 
seluruh jenis kanker pada wanita. Secara umum, kanker ovarium adalah 
penyakit pada wanita post-menopause, dengan angka kejadian tertinggi pada 
usia 65 – 74 tahun. 
15 
G. GEJALA 
Letak tumor yang tersembunyi dalam rongga perut dapat menjadi besar 
tanpa disadari oleh penderita. Sebagian besar tumor hanya menimbulkan 
sedikit gejala sampai tumor menyebar. Pada tahap awal, gejala hanya minimal, 
tidak spesifik, atau tidak bergejala. Oleh karena itu, sebagian besar penderita 
didiagnosis pada tahap yang sudah lanjut. Gejala dapat dibagi menjadi 3 
kelompok, yaitu: 
1. Gejala desakan 
Tumor yang semakin membesar akan mendesak organ – organ lain 
di sekitarnya. Hal ini dirasakan penderita sebagai keluhan saluran cerna 
seperti mual, kembung, perubahan pola buang air besar (konstipasi atau 
diare), atau rasa tidak nyaman pada perut. Tumor yang sangat besar dapat 
menimbulkan rasa berat atau tertekan pada perut. 
Pada sebagian kecil penderita, kanker ovarium dapat terpelintir 
(inkarserasi) sehingga menimbulkan nyeri hebat, rasa tidak nyaman pada 
dubur, dan ketidakmampuan buang air besar atau kecil. Pada perabaan 
perut, dapat teraba benjolan jika tumor sangat besar; benjolan ini tidak 
dapat digerakkan, keras, dan berbenjol - benjol. Jika tumor besar ini 
menekan pembuluh darah balik dari tungkai, maka dapat ditemui 
pembengkakan tungkai. Secara umum, wanita post-menopause dan 
perempuan pre-pubertas berisiko paling besar menderita kanker ovarium 
ganas. Sedangkan benjolan pada perut wanita usia reproduktif umumnya 
merupakan kista ovarium atau pembelahan sel rahim berlebihan 
(endometrioma) yang lebih jinak.
16 
2. Gejala penyebaran 
Penyebaran sel tumor pada lapisan rongga perut (peritoneum) 
menyebabkan terkumpulnya cairan pada rongga perut (ascites). Hal ini 
ditandai dengan bertambahnya lingkar perut, rasa kembung dan cepat 
kenyang. Umumnya gejala penyebaran dirasakan jika kanker mencapai 
tahap lanjut. 
3. Gejala hormonal 
Ovarium merupakan organ yang menghasilkan hormon estrogen 
dan progesteron; adanya sel yang berlebihan pada kanker menyebabkan 
peningkatann hormon – hormon ini. Gejala peningkatan hormon antara lain 
gangguan menstruasi dan perdarahan dari vagina. 
Gejala umum lain seperti penurunan berat badan, kelemahan, dan 
sesak napas dapat ditemui. Komplikasi yang dapat terjadi adalah 
penyebaran ke organ lain (metastasis), cairan pada perut, dan penyumbatan 
usus. Kanker ovarium dapat menyebar ke organ – organ sekitarnya melalui 
lapisan dinding perut; melalui kelenjar getah bening; dan melalui aliran 
darah ke berbagai organ jauh. Organ yang menjadi target penyebaran 
adalah lapisan dinding perut (85%), jaringan lemak di dalam rongga perut 
(70%), hati (35%), lapisan pembungkus paru (25%), dan tulang (15%). 
Kanker ovarium dibagi menjadi 4 stadium. Penentuan stadium 
kanker ini memerlukan pemeriksaan lanjut seperti USG atau CTscan. Pada 
waktu diagnosis, 70% penderita kanker ovarium sudah memasuki stadium 
III. 
a. Stadium I: kanker yang terbatas pada ovarium (satu atau dua ovarium) 
dengan atau tanpa cairan pada rongga perut; 
b. Stadium II: kanker ovarium yang telah menyebar ke rongga panggul 
(rahim, saluran rahim atau organ panggul lain) dengan atau tanpa adanya 
cairan pada rongga perut; 
c. Stadium III: kanker ovarium yang telah meluas ke usus halus dalam 
panggul atau penyebaran melalui lapisan rongga perut; 
d. Stadium IV: kanker telah menyebar ke organ – organ jauh.
17 
H. PENYEBAB 
Penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui; namun, diduga bahwa 
kanker ovarium berkaitan dengan peristiwa pelepasan sel telur (ovulasi). 
Adanya kerusakan berulang pada lapisan permukaan ovarium saat ovulasi 
menyebabkan perubahan pada gen yang mengatur pembelahan sel ovarium 
sehingga terjadi pembelahan sel yang berlebihan dan ganas. 
Kanker ovarium ditemui 60% pada wanita usia sekitar menopause, 
30% pada wanita usia reproduksi, dan 10% pada usia yang lebih muda. 
Kanker ovarium banyak ditemui pada orang kulit putih dan orang yang tinggal 
di Amerika Serikat atau Eropa (jarang ditemui di India dan Asia). Kanker 
endometrium dapat terjadi pada wanita mulai usia 15 tahun, namun rata – rata 
usia penderita adalah 56 tahun. Sebanyak 25% kanker ovarium ditemui pada 
kedua ovarium. 
Selain berkembang dari sel ovarium sendiri (kanker ovarium primer), 
kanker ovarium juga dapat merupakan hasil penyebaran kanker organ lain 
(kanker ovarium sekunder) seperti kanker payudara dan kanker saluran cerna. 
Sebanyak 7% dari penderita kanker ovarium adalah sekunder dari tempat lain. 
Terdapat beberapa faktor risiko yang berperan dalam terjadinya kanker 
ovarium primer, antara lain: 
1. Faktor reproduksi 
Riwayat melahirkan anak adalah faktor risiko yang penting. Risiko 
kanker ovarium lebih tinggi pada wanita yang tidak pernah melahirkan, 
wanita dengan menstruasi pertama pada usia sangat muda, atau wanita 
dengan menopause terlambat. Riwayat kehamilan berkaitan dengan 
penurunan risiko kanker ovarium sebanyak 13 – 19% per 1 kehamilan. 
Riwayat penggunaan kontrasepsi pil dan riwayat menyusui juga 
menurunkan risiko kanker ovarium. Wanita yang menggunakan kontrasepsi 
pil selama lebih dari 5 tahun menurunkan risiko kanker ovarium sebanyak 
50%. 
2. Faktor genetik
Riwayat keluarga juga berperan penting dalam kanker ovarium. 
Risiko lebih tinggi pada orang dengan keluarga inti penderita kanker 
ovarium (risiko sebesar 4 – 5%). Sebanyak 10 - 20% penderita kanker 
ovarium memiliki riwayat keluarga positif. Kanker ovarium yang 
diturunkan dapat menimbulkan gejala lebih dini, namun memiliki 
perjalanan penyakit dan hasil yang lebih baik dibanding kanker ovarium 
yang tidak diturunkan. Wanita dengan kanker payudara berisiko menderita 
kanker ovarium karena kemiripan kerusakan genetik. 
18 
3. Riwayat terapi hormon 
Risiko kanker ovarium hampir 2 kali lebih besar pada orang dengan 
terapi hormon esterogen atau progestin setelah menopause, tanpa 
memandang durasi, dosis, sediaan obat, dan rute pemberian obat. 
4. Faktor lain 
Konsumsi makanan dengan lemak hewani yang tinggi 
meningkatkan risiko kanker ovarium. Penggunaan bedak pada alat kelamin 
luar dan sekitar dubur juga diduga berperan dalam terjadinya kanker 
ovarium. Pada hal ini, bedak berperan sebagai benda asing yang memicu 
terjadinya kanker. 
I. PENGOBATAN 
Pengobatan kanker ovarium terdiri dari operasi, kemoterapi, dan 
radioterapi. Operasi adalah pengobatan dasar kanker ovarium pada stadium 
apapun. Dokter bedah dapat mengangkat 1 ovarium, 2 ovarium, saluran rahim, 
atau rahim tergantung dari stadium kanker. Pada stadium yang lanjut, 
dilakukan operasi luas dimana diambil sebanyak mungkin tumor dan organ 
sekitar yang terkena (debulking surgery). 
Untuk kanker stadium lanjut, operasi dilanjutkan dengan kemoterapi 
untuk menuntaskan pengobatan terhadap sel – sel kanker yang tersisa setelah 
operasi. Radioterapi umumnya digunakan sebagai terapi lanjutan pada kanker 
ovarium stadium I atau II yang diberikan pada daerah panggul saja atau 
seluruh rongga perut. Untuk stadium lanjut, radioterapi kurang efektif namun
dapat digunakan sebagai penambah pengobatan sebelum atau sesudah 
kemoterapi dan bedah. Namun, radiasi hanya efektif pada jenis tumor yang 
peka terhadap sinar (radiosensitif). Jika terdapat cairan dalam rongga perut 
yang sangat banyak, dapat dilakukan penyedotan cairan untuk mengurangi 
volume cairan dan memeriksa karakteristik cairan tersebut. Dengan 
dikeluarkannya cairan, dokter dapat melakukan pemeriksaan perut dengan 
lebih baik dan penderita merasa lebih nyaman. 
Tingkat kematian kanker ovarium tergolong tinggi karena kurangnya 
deteksi dini. Sebanyak 60% penderita saat dideteksi telah mencapai stadium 
III atau IV. Tingkat kematian tergantung dari usia dan terutama luas proses 
kanker. Stadium I dan II memiliki angka harapan hidup dalam 5 tahun sebesar 
60 – 70%; stadium III sebesar 30 – 60%; dan stadium IV hampir 0%. 
Deteksi dini belum direkomendasikan secara rutin oleh perhimpunan 
dokter spesialis, karena penelitian menunjukkan peningkatan harapan hidup 
tidak meningkat pada wanita yang menjalankan deteksi dini. Deteksi dini 
untuk kanker memerlukan metode yang akurat dan terpercaya; namun, sampai 
saat ini tidak ada teknik untuk deteksi dini ovarium yang dapat memenuhi 
kriteria tersebut. Namun, pada berberapa negara seperti Inggris, wanita dengan 
risiko tinggi kanker ovarium dapat ditawarkan untuk menjalankan deteksi dini 
secara individual meskipun cara ini mungkin tidak dapat mendeteksi kanker 
stadium awal. Cara deteksi dini yang tersedia saat ini adalah pengukuran kadar 
penanda tumor CA-125 di darah dan USG melalui vagina. Namun metode 
tersebut kurang spesifik dalam mendeteksi kanker ovarium. 
19
BAB III 
KESIMPULAN 
Genitalia (alat kelamin) adalah bagian-bagian tubuh seksual eksternal 
.Pada wanita yang termasuk adalah labia majora (bibir luar), labia minora (bibir 
bagian dalam), klitoris, mons pubis (gundukan lembut yang ditutupi dengan 
rambut kemaluan) dan vestibule (di mana pembukaan kemih dan vagina 
ditemukan).Pada pria, genitalia adalah penis dan skrotum. Tetapi didalam 
genitalia juga terjadi adanya kanker, Kanker itu sendiri di sebut dengan kanker 
genetalia.Salah satu gangguan atau kelainan pada alat reproduksi wanita adalah. 
20
DAFTAR PUSTAKA 
Prawirohardjo S. Tumor Ganas Ovarium dalam Ilmu Kandungan Edisi Kedua. 
Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008. 
Roett MA. Ovarian Cancer: an Overview. Am Fam Physician. 2009 Sep 
21 
15;80(6):609-616. 
Chapter 52: Premalignant & Malignant Disorders of the Ovaries & Oviducts 
dalam Current Diagnosis and Treatment

More Related Content

What's hot (18)

Ppt kelompok iii
Ppt kelompok iiiPpt kelompok iii
Ppt kelompok iii
 
Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)
 
Kanker seviks
Kanker seviksKanker seviks
Kanker seviks
 
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa OperasiFakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
 
Merissa
MerissaMerissa
Merissa
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Mengenal penyakit kanker payudara
Mengenal penyakit kanker payudaraMengenal penyakit kanker payudara
Mengenal penyakit kanker payudara
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Kanker Serviks
Kanker ServiksKanker Serviks
Kanker Serviks
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
Tumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliahTumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliah
 
Pbl ca mammae
Pbl ca mammaePbl ca mammae
Pbl ca mammae
 
217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul
 
Mengenal kanker serviks sejak dini
Mengenal kanker serviks sejak diniMengenal kanker serviks sejak dini
Mengenal kanker serviks sejak dini
 
Askeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratanAskeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratan
 

Viewers also liked

Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifefahmiganteng
 
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSPatologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSVrilisda Sitepu
 
Botani Farmasi (Tanaman Saga)
Botani Farmasi (Tanaman Saga)Botani Farmasi (Tanaman Saga)
Botani Farmasi (Tanaman Saga)Nisrina Mawaddah
 
Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)Okta-Shi Sama
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitarayiputri
 
Makalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisMakalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisQueen Anaqi
 

Viewers also liked (11)

Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of life
 
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSPatologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
 
Botani Farmasi (Tanaman Saga)
Botani Farmasi (Tanaman Saga)Botani Farmasi (Tanaman Saga)
Botani Farmasi (Tanaman Saga)
 
Makalah english ''hiv aids''
Makalah english ''hiv aids''Makalah english ''hiv aids''
Makalah english ''hiv aids''
 
Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)
 
Makalah lengkap tentang hiv aids
Makalah lengkap tentang hiv aidsMakalah lengkap tentang hiv aids
Makalah lengkap tentang hiv aids
 
Kumpulan rumus fisika kelas 7 smp
Kumpulan rumus fisika kelas 7 smpKumpulan rumus fisika kelas 7 smp
Kumpulan rumus fisika kelas 7 smp
 
Cancer of the Vulva
Cancer of the VulvaCancer of the Vulva
Cancer of the Vulva
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
 
Makalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisMakalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggris
 
CANCER DE VULVA
CANCER DE VULVACANCER DE VULVA
CANCER DE VULVA
 

Similar to KANKER GENITALIA

Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikYenniy Ismullah
 
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.pptMATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.pptnila586062
 
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa OperasiFakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa OperasiDimasKuncoro4
 
ppt Kanker Serviks - edited.pptx
ppt Kanker Serviks - edited.pptxppt Kanker Serviks - edited.pptx
ppt Kanker Serviks - edited.pptxMFADLI23
 
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcBreast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcVina Habibah
 
Slide Kanker Serviks
Slide Kanker ServiksSlide Kanker Serviks
Slide Kanker Serviksjati_purnama
 
59592899 kangker-serviks
59592899 kangker-serviks59592899 kangker-serviks
59592899 kangker-serviksSatria Kino
 
PENYAKIT KANKER 2015 BALI.ppt
PENYAKIT KANKER 2015 BALI.pptPENYAKIT KANKER 2015 BALI.ppt
PENYAKIT KANKER 2015 BALI.pptarief eve
 
Kanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker Leher Rahim dan PencegahannyaKanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker Leher Rahim dan PencegahannyaPramadhya Bachtiar
 
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptxdeteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptxNoniek1
 

Similar to KANKER GENITALIA (20)

Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servik
 
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.pptMATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
 
Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servik
 
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa OperasiFakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
 
ppt Kanker Serviks - edited.pptx
ppt Kanker Serviks - edited.pptxppt Kanker Serviks - edited.pptx
ppt Kanker Serviks - edited.pptx
 
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
 
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcBreast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
SAP kanker serviks
SAP kanker serviksSAP kanker serviks
SAP kanker serviks
 
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
 
Slide Kanker Serviks
Slide Kanker ServiksSlide Kanker Serviks
Slide Kanker Serviks
 
Asuransi kesehatan aku
Asuransi kesehatan akuAsuransi kesehatan aku
Asuransi kesehatan aku
 
59592899 kangker-serviks
59592899 kangker-serviks59592899 kangker-serviks
59592899 kangker-serviks
 
PENYAKIT KANKER 2015 BALI.ppt
PENYAKIT KANKER 2015 BALI.pptPENYAKIT KANKER 2015 BALI.ppt
PENYAKIT KANKER 2015 BALI.ppt
 
Kanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker Leher Rahim dan PencegahannyaKanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker Leher Rahim dan Pencegahannya
 
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptxdeteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
 
Kanker Serviks
Kanker ServiksKanker Serviks
Kanker Serviks
 
Kanker Serviks
Kanker ServiksKanker Serviks
Kanker Serviks
 
Bab i bab ii
Bab i bab iiBab i bab ii
Bab i bab ii
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

KANKER GENITALIA

  • 1. MAKALAH KANKER GENITALIA Dosen Pengampu Linda Yanti, S.ST., M. Keb DISUSUN OLEH : 1. EUIS NOVIYANI ( 141540134220025 ) 2. EVI NURLUT FIANI ( 141540134250028 ) 3. MUJI SOLIH ASTUTI ( 141540134450048 ) 4. RIFAATUL MAHMUDAH ( 141540134560059 ) 5. SITI APSOH ( 141540134650068 ) 6. INDALIA NUPI HERAWAN ( 141540134330036 ) KELAS : 1B KELOMPOK : 2 PRODI D3 KEBIDANAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini dengan judul “Kanker Genitalia”. Makalah ini disusun sesederhana mungkin agar lebih muda dipahami tentang bagaimana proses kerja dari saraf dan indra kita. Tanpa kita sadari betapa sangat berartinya organ tubuh kita, dari itu kita harus tahu bagaimana kerja sistem tubuh kita dalam memenuhi kebutuhan diri kita sendiri. Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan tentang sistem endokrin. Selain itu makalah ini juga sebagai syarat tugas dari mata kuliah kebidanan dasar 1. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dapat memberi manfaat kepada para pembaca sebagai dasar untuk lebih memudahkan dalam mempelajari Biologi lebih lanjut. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan mudah karena dukungan dan doa yang telah diberikan,kami mengucapkan banyak terima kasih. Segala saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan dan dengan ini diucapkan banyak terima kasih. Wassalam. ii Purwokerto, 5 November 2014
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yangtidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai jaringan di dalam organ tubuh, termasuk organ repoduksi wanita yang terdiri dari payudara, rahim, indung telur, dan vagina. Di Negara negara berkembang seperti Indonesia, seperti yang termasuk di organ genetalia adalah kanker serviks, kanker ovarium dan kanker vagina. salah satunya seperti kanker servik merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain diseluruh tubuh. B. Tujuan Untuk mengetahui bahaya dan cara pencegahan yang terjadi di kanker genetalia. C. Rumusan masalah 1. Apa pengertian dari genetalia? 2. Bagaimana cara pencegahan pada kanker genetalia? 3. Bagaimana kanker itu terjadi ?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2 A. Genitalia Genitalia (alat kelamin) adalah bagian-bagian tubuh seksual eksternal .Pada wanita yang termasuk adalah labia majora (bibir luar), labia minora (bibir bagian dalam), klitoris, mons pubis (gundukan lembut yang ditutupi dengan rambut kemaluan) dan vestibule (di mana pembukaan kemih dan vagina ditemukan).Pada pria, genitalia adalah penis dan skrotum. Tetapi didalam genitalia juga terjadi adanya kanker, Kanker itu sendiri di sebut dengan kanker genetalia.Salah satu gangguan atau kelainan pada alat reproduksi wanita adalah. B. Kanker serviks/leher Rahim Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun. Memang istilah "kanker" sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati. 1. Bagaimana pula dengan kanker leher rahim? Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya? Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat
  • 5. saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini. 2. Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi? Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim. Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker. Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher 3
  • 6. rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti. Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual. 3. Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks? Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi. Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja 4
  • 7. melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker. 5 4. Pengobatan Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan: a. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser. b. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan. Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah: a. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya. b. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. 5. Resiko untuk terserang kanker: Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar. Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim. Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas
  • 8. seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim. 6. Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ? Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering. Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama). Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok. Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini. Semoga. Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika mengetahui hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda memberikan hasil abnormal? Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda abnormal. Tetapi janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang 'Pap Smear' dapat mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada pemeriksaan 'Pap Smear', maka akan semakin mudah pula diatasi masalahnya. Apakah artinya jika 'Pap Smear' anda abnormal. Hasil 'Pap Smear' dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan 'Pap Smear'. Beberapa faktor yang dapat 6
  • 9. memberikan indikasi diketemukannya penampakan 'Pap Smear' yang abnormal adalah: a. Unsatisfactory 'Pap Smear' Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan 'Pap Smear' pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda. 7 b. Jika ada infeksi atau inflamasi Kadang-kadang pada pemeriksaan 'Pap Smear' memberikan penampakan terjadinya inflamasi. Ini berarti bahwa sel-sel di dalam leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan 'Pap Smear', biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena jamur'. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan anda harus menjalani 'Pap Smear' lagi. c. Atypia atau Minor Atypia Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada pemeriksaan 'Pap Smear' terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai 'atypia'. Biasanya terjadinya perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat
  • 10. penting bagi anda untuk melakukan 'Pap Smear' lagi untuk memastikan bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk menjalani kolposkopi. 8 7. Apakah kolposkopi itu? Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan 'Pap Smear'. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahims melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi. Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda. 8. Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda? Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan 'Pap Smear' anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan
  • 11. sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut. 9. Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan? Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan 'Pap Smear' setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil 'Pap Smear' anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda dapat melakukan pemeriksaan 'Pap Smear' tersebut setiap tahun sekali secara kontinyu. 9 C. Kanker vagina Kanker vagina biasanya merupakan akibat dari metastatis koriokarsinoma atau dari kanker serviks atau kanker organ yang berkaitan seperti uterus, vulva, kandung kemih, atau rectum. Kanker vagina primer tidak umum. Faktor-faktor resiko kanker serviks, pemajanan dietilstillbestron (DES) dalam uterus, kanker vagina atauu kanker vulva sebelumnya, terapi radias terdahulu, riwayat papilomavirus manusia (HPV) atau penggunaan kontrasepsi. Kubah vagina mencakup bagian terbawah dari leher rahim dengan mulut rahim. Di sebelah bawah, vagina berlanjut ke dalam vulva. Meliputi seluruh panjangnya, vagina terletak diantara jalan kemih dan rectum. Hubungan anatomis yang erat ini menentukan hubungan klinis satu sama lain dari keganasan ketiga daerah ini. Karena situasi anatomis ini, mudah terjadi pertumbhan masuk dari kanker vagina ke dalam kandung kemih, leher kandung kemih dan saluran kemih sebelah depan serta ke poros usus disebelah belakang, Pengaliran limfe dari vagina adalah terlebih dahlu ke kelnjar limfe
  • 12. di panggul kecil. Tumor ganas di daerah yang berbatasan dengan vulva,mempunyai aliran limfe ke kelenjar lipat paha. Kanker primer dari vagina jarang ditemukan. Namun pertumbuhan masuk dari kanker leher rahim di puncak vagina, banyak terjadi. Tidak diketahui adaya faktor penyebab pada kanker vagina atau peningkat resiko yang prominen. Kebanyakan kanker vagina adalah kanker sel lempeng. Lainnya adalah adenokarsinoma. Disini jarang sekali muncul tumor ganas asing, yaitu melanoma dan kanker sel jaringan limfe. Tingkatan TNM-nya adalah sebagai berikut stadium I tumor terbatas sampai dinding vagina, stadium II pertumbuhan lanjur tumor menembus dinding vagina tanpa tumbuh masuk keorgan-organ diseputarnya dan tanpa mencapai dinding panggul, Stadium III pertumbuhan lanjut tumor sampai ke dinding panggul, Syadium Iv pertumbuhan masuk ke kandung kemih atauu rectum atau penyebaran diluar panggul kecil. Kanker vagina biasanya ditemukan di bagian teratas dari vagina. Baik pemeriksa maupun yang diperiksa harus menyadari bahwa kanker ini mudah terlewatkan pada pemeriksaan. Hal ini dapat terjadi jika pemeriksa hanya memusatkan perhatian pada leher dan mulut rahim, sementara kanker vagina terletak tersembunyi di belakang salah satu bilah speculum paruh bebek. Pengontrolan seksama harus dilakukan untuk selutuh vagina. Untuk penanganan kanker vagina, harus dipilih antara bedah dan radiologi. Tumor kecil yang tidak tumbuh lanjut dapat dieksisi. Bedah radikal pertumbuhan lanjut memerlukan pengosongan total dari panggul kecil dengan memasang stoma usus besar dan urostoma. Untuk radioterapi, dapat dipertimbangkan kombinasi penyinaran luar dan dalam. Pada satidum I, lebih dari separuh penderita hidup lebih dari lima tahun. Sementara untuk stadium lanjut, prognosisnya jauh lebih buruk. 10 D. Penyebab Kanker Vagina Faktor risiko dari kanker vagina sama dengan kanker serviks. Penyebab kanker vagina umumnya paling banyak disebabkan oleh infeksi
  • 13. Human Virus Papilloma atau HPV. Risiko untuk kanker vagina adalah kanker terdahulu, seperti kanker serviks atau vulva yang mengindikasikan penyebab yang sama. Human virus papilloma telah secara tetap ditemukan pada kanker vagina. Faktor risiko terbesar untuk kanker vagina yaitu wanita yang sebelumnya menderita karsinoma serviks dan vulva. Berikut ini beberapa penyebab dan gejala dari kanker vagina, yakni : 1. Penyebab kanker vagina 11 a. Usia wanita yang berusia diatas 60 tahun umumnya menderita kanker vagina dengan jenis karsinoma skuamosa dan kanker vagina itu sendiri menyerang wanita yang berusia sekitar 50-70 tahun. b. DES (dietilstilbestrol) DES merupakan suatu jenis obat hormonal yang dahulu banyak digunakan untuk mencegah keguguran pada wanita hamil. Apabila DES ini dikonsumsi oleh wanita hamil ketika masa kehamilan memasuki usia 16 minggu akan beresiko tinggi pada keguguran. Untuk mengkonsumsi DES ini harus melalui petunjuk dokter. Selain itu dari kasus yang terjadi 1 diantara 1000 wanita yang mengkonsumsi DES adalah mereka yang menderita adenokarsinoma yang menyerang sel bersih pada vagina mapun serviks. c. Adenosis vagina Sekitar 40 % wanita yang telah mengalami measa menstruasi, umumnya pada vagina akan ditemukan daerah-daerah tertentu yang dilapisi dengan sel gepeng yang disebut dengan sel skuamosa. Sel ini hampir ditemukan di dalam kelenjar rahim bagian bawah dan lapisan
  • 14. rahim. Umumnya terjadi pada wanita yang terpapar leh DES selama perkembangan janin. 4. Infeksi Human virus papilloma (HPV) Infeksi virus ini merupakan infeksi yang banyak terjadi dan merupakan virus penyebab yang banyak ditularkan melalui hubungan intim. HPV ini juga disebut sebagai virus penyebab kutil pada kelamin. 5. Hubungan intim yang dilakukan saat usia dini 6. Sering melakukan hubungan intim dengan pasangan berbeda 7. Menderita kanker serviks sebelumnya 8. Vagina yang terinfeksi atau teriritasi 9. Merokok 2. Gejala kanker vagina Organ reproduksi wanita rentan sekali dengan berbagai resiko penyakit. Vagina merupakan salah satu organ yang mudah terinfeksi oleh suatu mikroorganisme yang ditimbulkan oleh diri sendiri atau oleh pasangannya. Kanker vagina menyebabkan kerusakan pada lapisan vagina dan menyebabkan terbentuknya luka terbuka yang dapat mengakibatkan perdarahan dan vagina terinfeksi. Seseorang yang menderita kanker vagina mungkin akan mengalami perdarahan melalui vagina atau keluar cairan encer dari vagina yang umumnya timbul usai melakukan hubungan intim. Jika ukuran kanker vagina memasuki stadium lanjut dengan ukuran kanker yang besar dapat mempengaruhi fungsi dari kandung kemih dan rektum, kemudian mengalami urgensi atau kesulitan untuk berkemih dan ketika berkemih terasa sakit dan nyeri. Gejala lainnya yang mungkin timbul dan dirasakan adalah : a. Dari vagina keluar cairan dalam jumlah banyak seperti keputihan atau terkadang seperti darah (bukan darah menstruasi). b. Merasakan seperti adanya benjolan atau ada sesuatu yang menganjal di 12 dalam vagina. c. Rasa nyeri ketika melakukan hubungan intim
  • 15. d. Jika sudah memasuki stadium lanjut, akan mengalami kesulitan dalam berkemih, rasa sembelit dan nyeri panggul yang tertahankan. 13 E. Jenis-Jenis Kanker Vagina Di Amerika Serikat, kanker vagina dua kali lebih sering dialami oleh wanita kulit hitam dibanding dengan wanita kulit putih. Walaupun tidak ada data kuat selain dari AS, dapat diperkirakan bahwa angka kejadiannya di negara berkembang jauh lebih tinggi daripada dari AS. Kanker vagina memiliki beberapa katergori kanker dengan tingkat risiko yang berbeda pula, yakni : 1. Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa yang merupakan salah satu jenis dari kanker vagina banyak terjadi sekitar 85-90 %. Karsinoma sel skuamosa ini berawal dari epitelium vagina, umumnya banyak ditemukan pada wanita yang berusia 60-80 tahun. Karsinoma verukosa merupakan jenis dari karsinoma sel skuamosa dengan pertumbuhan kanker yang cukup lambat. Karsinoma ini tumbuh ke arah vagina dan terlihat seperti seperti kutil atau bunga kol. Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-tiba, kanker ini berkembang selama bertahun-tahun dari suatu perubahan prekanker pada vagina yang disebut neoplasi intraepitel vagina (NIVA). 2. Adenokarsinoma Jenis kanker vagina yang angka kejadian atau kasus yang terjadi hanya 5-10 % , umumnya terjadi pada wanita yang berusia 12-30 tahun.
  • 16. Kanker Vagina 14 3. Melanoma maligna bagian dari jenis kanker yang kasus terjadinya hanya 2-3 %. Jenis kanker vagina ini berawal dari sel-sel penghasil pigmen dan lebih sering terjadi di vagina bagian bawah. 4. Sarkoma Jenis kanker vagina yang terakhir adalah kanker sarkoma yang angka kejadiannya hanya 2-3 %. Sarkoma ini tumbuh jauh di dalam dinding vagina, bukan pada epitelium. Beberapa jenis sarkoma yang paling banyak terjadi ditemukan adalah leiomiosarkoma yang umumnya menyerang wanita yang berusia diatas 50 tahun. Rabdomiosarkoma merupakan jenis kanker vagina yang umum dialami oleh anak-anak dan umumnya banyak terjadi sebelum usia 3 tahun. Sel-sel kanker dari rabdomiosarkoma hampir menyerupai dengan sel otot volunter yang merupakan suatu jaringan yang dalam keadaan normal tidak ditemukan pada dinding vagina. F. KANKER OVARIUM
  • 17. Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (organ yang berfungsi dalam produksi sel telur). Kanker ini merupakan 3 – 4 % dari seluruh jenis kanker pada wanita. Secara umum, kanker ovarium adalah penyakit pada wanita post-menopause, dengan angka kejadian tertinggi pada usia 65 – 74 tahun. 15 G. GEJALA Letak tumor yang tersembunyi dalam rongga perut dapat menjadi besar tanpa disadari oleh penderita. Sebagian besar tumor hanya menimbulkan sedikit gejala sampai tumor menyebar. Pada tahap awal, gejala hanya minimal, tidak spesifik, atau tidak bergejala. Oleh karena itu, sebagian besar penderita didiagnosis pada tahap yang sudah lanjut. Gejala dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: 1. Gejala desakan Tumor yang semakin membesar akan mendesak organ – organ lain di sekitarnya. Hal ini dirasakan penderita sebagai keluhan saluran cerna seperti mual, kembung, perubahan pola buang air besar (konstipasi atau diare), atau rasa tidak nyaman pada perut. Tumor yang sangat besar dapat menimbulkan rasa berat atau tertekan pada perut. Pada sebagian kecil penderita, kanker ovarium dapat terpelintir (inkarserasi) sehingga menimbulkan nyeri hebat, rasa tidak nyaman pada dubur, dan ketidakmampuan buang air besar atau kecil. Pada perabaan perut, dapat teraba benjolan jika tumor sangat besar; benjolan ini tidak dapat digerakkan, keras, dan berbenjol - benjol. Jika tumor besar ini menekan pembuluh darah balik dari tungkai, maka dapat ditemui pembengkakan tungkai. Secara umum, wanita post-menopause dan perempuan pre-pubertas berisiko paling besar menderita kanker ovarium ganas. Sedangkan benjolan pada perut wanita usia reproduktif umumnya merupakan kista ovarium atau pembelahan sel rahim berlebihan (endometrioma) yang lebih jinak.
  • 18. 16 2. Gejala penyebaran Penyebaran sel tumor pada lapisan rongga perut (peritoneum) menyebabkan terkumpulnya cairan pada rongga perut (ascites). Hal ini ditandai dengan bertambahnya lingkar perut, rasa kembung dan cepat kenyang. Umumnya gejala penyebaran dirasakan jika kanker mencapai tahap lanjut. 3. Gejala hormonal Ovarium merupakan organ yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron; adanya sel yang berlebihan pada kanker menyebabkan peningkatann hormon – hormon ini. Gejala peningkatan hormon antara lain gangguan menstruasi dan perdarahan dari vagina. Gejala umum lain seperti penurunan berat badan, kelemahan, dan sesak napas dapat ditemui. Komplikasi yang dapat terjadi adalah penyebaran ke organ lain (metastasis), cairan pada perut, dan penyumbatan usus. Kanker ovarium dapat menyebar ke organ – organ sekitarnya melalui lapisan dinding perut; melalui kelenjar getah bening; dan melalui aliran darah ke berbagai organ jauh. Organ yang menjadi target penyebaran adalah lapisan dinding perut (85%), jaringan lemak di dalam rongga perut (70%), hati (35%), lapisan pembungkus paru (25%), dan tulang (15%). Kanker ovarium dibagi menjadi 4 stadium. Penentuan stadium kanker ini memerlukan pemeriksaan lanjut seperti USG atau CTscan. Pada waktu diagnosis, 70% penderita kanker ovarium sudah memasuki stadium III. a. Stadium I: kanker yang terbatas pada ovarium (satu atau dua ovarium) dengan atau tanpa cairan pada rongga perut; b. Stadium II: kanker ovarium yang telah menyebar ke rongga panggul (rahim, saluran rahim atau organ panggul lain) dengan atau tanpa adanya cairan pada rongga perut; c. Stadium III: kanker ovarium yang telah meluas ke usus halus dalam panggul atau penyebaran melalui lapisan rongga perut; d. Stadium IV: kanker telah menyebar ke organ – organ jauh.
  • 19. 17 H. PENYEBAB Penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui; namun, diduga bahwa kanker ovarium berkaitan dengan peristiwa pelepasan sel telur (ovulasi). Adanya kerusakan berulang pada lapisan permukaan ovarium saat ovulasi menyebabkan perubahan pada gen yang mengatur pembelahan sel ovarium sehingga terjadi pembelahan sel yang berlebihan dan ganas. Kanker ovarium ditemui 60% pada wanita usia sekitar menopause, 30% pada wanita usia reproduksi, dan 10% pada usia yang lebih muda. Kanker ovarium banyak ditemui pada orang kulit putih dan orang yang tinggal di Amerika Serikat atau Eropa (jarang ditemui di India dan Asia). Kanker endometrium dapat terjadi pada wanita mulai usia 15 tahun, namun rata – rata usia penderita adalah 56 tahun. Sebanyak 25% kanker ovarium ditemui pada kedua ovarium. Selain berkembang dari sel ovarium sendiri (kanker ovarium primer), kanker ovarium juga dapat merupakan hasil penyebaran kanker organ lain (kanker ovarium sekunder) seperti kanker payudara dan kanker saluran cerna. Sebanyak 7% dari penderita kanker ovarium adalah sekunder dari tempat lain. Terdapat beberapa faktor risiko yang berperan dalam terjadinya kanker ovarium primer, antara lain: 1. Faktor reproduksi Riwayat melahirkan anak adalah faktor risiko yang penting. Risiko kanker ovarium lebih tinggi pada wanita yang tidak pernah melahirkan, wanita dengan menstruasi pertama pada usia sangat muda, atau wanita dengan menopause terlambat. Riwayat kehamilan berkaitan dengan penurunan risiko kanker ovarium sebanyak 13 – 19% per 1 kehamilan. Riwayat penggunaan kontrasepsi pil dan riwayat menyusui juga menurunkan risiko kanker ovarium. Wanita yang menggunakan kontrasepsi pil selama lebih dari 5 tahun menurunkan risiko kanker ovarium sebanyak 50%. 2. Faktor genetik
  • 20. Riwayat keluarga juga berperan penting dalam kanker ovarium. Risiko lebih tinggi pada orang dengan keluarga inti penderita kanker ovarium (risiko sebesar 4 – 5%). Sebanyak 10 - 20% penderita kanker ovarium memiliki riwayat keluarga positif. Kanker ovarium yang diturunkan dapat menimbulkan gejala lebih dini, namun memiliki perjalanan penyakit dan hasil yang lebih baik dibanding kanker ovarium yang tidak diturunkan. Wanita dengan kanker payudara berisiko menderita kanker ovarium karena kemiripan kerusakan genetik. 18 3. Riwayat terapi hormon Risiko kanker ovarium hampir 2 kali lebih besar pada orang dengan terapi hormon esterogen atau progestin setelah menopause, tanpa memandang durasi, dosis, sediaan obat, dan rute pemberian obat. 4. Faktor lain Konsumsi makanan dengan lemak hewani yang tinggi meningkatkan risiko kanker ovarium. Penggunaan bedak pada alat kelamin luar dan sekitar dubur juga diduga berperan dalam terjadinya kanker ovarium. Pada hal ini, bedak berperan sebagai benda asing yang memicu terjadinya kanker. I. PENGOBATAN Pengobatan kanker ovarium terdiri dari operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Operasi adalah pengobatan dasar kanker ovarium pada stadium apapun. Dokter bedah dapat mengangkat 1 ovarium, 2 ovarium, saluran rahim, atau rahim tergantung dari stadium kanker. Pada stadium yang lanjut, dilakukan operasi luas dimana diambil sebanyak mungkin tumor dan organ sekitar yang terkena (debulking surgery). Untuk kanker stadium lanjut, operasi dilanjutkan dengan kemoterapi untuk menuntaskan pengobatan terhadap sel – sel kanker yang tersisa setelah operasi. Radioterapi umumnya digunakan sebagai terapi lanjutan pada kanker ovarium stadium I atau II yang diberikan pada daerah panggul saja atau seluruh rongga perut. Untuk stadium lanjut, radioterapi kurang efektif namun
  • 21. dapat digunakan sebagai penambah pengobatan sebelum atau sesudah kemoterapi dan bedah. Namun, radiasi hanya efektif pada jenis tumor yang peka terhadap sinar (radiosensitif). Jika terdapat cairan dalam rongga perut yang sangat banyak, dapat dilakukan penyedotan cairan untuk mengurangi volume cairan dan memeriksa karakteristik cairan tersebut. Dengan dikeluarkannya cairan, dokter dapat melakukan pemeriksaan perut dengan lebih baik dan penderita merasa lebih nyaman. Tingkat kematian kanker ovarium tergolong tinggi karena kurangnya deteksi dini. Sebanyak 60% penderita saat dideteksi telah mencapai stadium III atau IV. Tingkat kematian tergantung dari usia dan terutama luas proses kanker. Stadium I dan II memiliki angka harapan hidup dalam 5 tahun sebesar 60 – 70%; stadium III sebesar 30 – 60%; dan stadium IV hampir 0%. Deteksi dini belum direkomendasikan secara rutin oleh perhimpunan dokter spesialis, karena penelitian menunjukkan peningkatan harapan hidup tidak meningkat pada wanita yang menjalankan deteksi dini. Deteksi dini untuk kanker memerlukan metode yang akurat dan terpercaya; namun, sampai saat ini tidak ada teknik untuk deteksi dini ovarium yang dapat memenuhi kriteria tersebut. Namun, pada berberapa negara seperti Inggris, wanita dengan risiko tinggi kanker ovarium dapat ditawarkan untuk menjalankan deteksi dini secara individual meskipun cara ini mungkin tidak dapat mendeteksi kanker stadium awal. Cara deteksi dini yang tersedia saat ini adalah pengukuran kadar penanda tumor CA-125 di darah dan USG melalui vagina. Namun metode tersebut kurang spesifik dalam mendeteksi kanker ovarium. 19
  • 22. BAB III KESIMPULAN Genitalia (alat kelamin) adalah bagian-bagian tubuh seksual eksternal .Pada wanita yang termasuk adalah labia majora (bibir luar), labia minora (bibir bagian dalam), klitoris, mons pubis (gundukan lembut yang ditutupi dengan rambut kemaluan) dan vestibule (di mana pembukaan kemih dan vagina ditemukan).Pada pria, genitalia adalah penis dan skrotum. Tetapi didalam genitalia juga terjadi adanya kanker, Kanker itu sendiri di sebut dengan kanker genetalia.Salah satu gangguan atau kelainan pada alat reproduksi wanita adalah. 20
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Prawirohardjo S. Tumor Ganas Ovarium dalam Ilmu Kandungan Edisi Kedua. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008. Roett MA. Ovarian Cancer: an Overview. Am Fam Physician. 2009 Sep 21 15;80(6):609-616. Chapter 52: Premalignant & Malignant Disorders of the Ovaries & Oviducts dalam Current Diagnosis and Treatment