SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
ASKEB KEGAWATDARURATAN
Dosen : Maria Magdalena,S.ST,M.Kes
KELOMPOK:
 ARSIH
 LIA PIRDINAWATI
 MALAWIAH
 SANTI SEPTIANI
 SITI SOFIAH
1. Definisi Kehamilan Ektopik
Ektopik ialah suatu kehamilan
yang pertumbuhan sel telur
yang telah dibuahi tidak
menempel pada dinding
endometrium kavum uteri.
Lebih dari 95% kehamilan
ektopik berada di saluran
telur (tuba Fallopii).
Patofisiologi
• Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik tersering
karena sel telur yang telah dibuahi dalam
perjalanannya menuju endometrium tersendat
sehingga embrio sudah berkembang sebelum
mencapai kavum uteri dan akibatnya akan tumbuh di
luar rongga rahim.
• Bila kemudian tempat nidasi tersebut tidak dapat
menyesuaikan diri dengan besarnya buah kehamilan,
akan terjadi rupture dan menjadi Kehamilan Ektopik
Terganggu (Hadijanto, 2008).
Lokasi terjadinya Kehamilan Ektopik
Hadijanto (2008)
1. Kehamilan tuba, meliputi
>95 % yang terdiri atas Pars
ampularis (55%), Pars ismika
(25%), pars fimbriae (17%),
dan pars interstisialis(2%)
2. Kehamilan ektopik lain
(<5%) antara lain terjadi
diserviks uterus, ovarium, atau
abdominal.
3. Kehamilan intraligamenter,
jumlahnya sangat sedikit .
4. Kehamilan heterotopik,
merupakan kehamilan ganda
dimana satu janin berada di
kavum uteri sedangkan yang
lain merupakan kehamilan
ektopik. Kejadian sekitar satu
per 15.000-40.000 kehamilan.
5. Kehamilan ektopik bilateral,
kehamilan ini pernah
dilaporkan walaupun sangat
jarang terjadi.
Kehamilan ektopik dapat dibagi menjadi 5 yaitu:
2. Etiologi
• Faktor Tuba
Adanya peradangan atau
infeksi pada tuba, Keadaan
uterus yang mengalami
hipoplasia dan saluran tuba
yang berkelok-kelok panjang,
Faktor tuba yang lain ialah
adanya kelainan endometriosis
tuba atau divertikel saluran
tuba yang bersifat kongenital,
adanya tumor di saluran tuba.
• Faktor abnormalitas
dari zigot
Apabila tumbuh terlalu
cepat atau tumbuh dengan
ukuran besar, maka zigot
akan tersendat dalam
perjalanan pada saat
melalui tuba, kemudian
terhenti dan tumbuh di
saluran tuba.
• Faktor ovarium
Bila ovarium
memproduksi ovum dan
ditangkap oleh tuba yang
kontralateral, dapat
membutuhkan proses
khusus atau waktu yang
lebih panjang sehingga
kemungkinan terjadinya
kehamilan ektopik lebih
besar.
• Faktor hormonal
Pada akseptor, pil KB yang
hanya mengandung
progesteron dapat
mengakibatkan gerakan
tuba melambat. Apabila
terjadi pembuahan dapat
menyebabkan terjadinya
kehamilan ektopik.
Faktor lain.
Pemakaian IUD di mana proses peradangan yang dapat
timbul pada endometrium dan endosalping dapat
menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik. Faktor
umur penderita yang sudah menua dan faktor perokok
juga sering dihubungkan dengan terjadinya kehamilan
ektopik.
3. Tanda dan Gejala kehamilan ektopik
• Ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik akan
merasakan gejala pada usia kehamilan 6-10 minggu.
• Adapun tanda dan gejala yang dirasakan antara lain:
amenorea / tidak haid, nyeri perut bagian bawah,
perdarahan pervaginam irregular(biasanya dalam
bentuk bercak-bercak darah), rasa sakit pada salah satu
sisi panggul, tampak pucat, tekanan darah rendah,
denyut nadi meningkat, ibu hamil mengalami pingsan
dan terkadang diserta nyeri bahu akibat iritasi
diafragma dari hemoperitoneum.
Gejala yang timbul pada kehamilan ektopik
a. Kehamilan ektopik
yang belum terganggu.
Sama seperti hamil muda,
namun disertai
perdarahan bercak
berulang. Tanda tidak
umum adanya massa
lunak di adneksa dan nyeri
goyang pada porsio.
b. Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET).
Ditemui kondisi gawat
darurat dan abdominal
akut seperti
pucat/anemis, kesadaran
menurun, syok, perut
kembung, nyeri perut
bagian bawah dan nyeri
goyang pada porsio.
4. Jenis Kehamilan Ektopik
1. Kehamilan
Tuba
1. Ruptur Tuba
2. Abortus Tuba
2. Kehamilan
Servikal
3. Kehamilan
Ovarial
4. Kehamilan
Interstial
5.Kehamilan
Abdominal
6. Kehamilan
Ektopik
Terganggu(KET)
Diagnosis dari Kehamilan Ektopik Terganggu
• Anamnesis dan gejala klinis. Riwayat terlambat
haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat
ada atau tidak ada perdarahan per vaginam, ada
nyeri perut kanan / kiri bawah. Berat atau
ringannya nyeri tergantung pada banyaknya
darah yang terkumpul dalam peritoneum.
• Pemeriksaan fisik. Didapatkan rahim yang juga
membesar, adanya tumor di daerah adneksa.
• Pemeriksaan Penunjang.
• Laboratorium : Hb, Leukosit, urine B-hCG (+).
Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel
darah merah dapat meningkat.
• USG : Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri,
Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri, Adanya
massa komplek di rongga panggul.
• Kuldosentesis : suatu cara pemeriksaan untuk
mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada darah.
• Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.
• Ultrasonografi berguna pada 5 – 10% kasus bila
ditemukan kantong gestasi di luar uterus
(Mansjoer, dkk, 2001).
5. Penanganan Kehamilan Ektopik
1. Laparotomi.
Beberapa hal harus di perhatikan dan di pertimbangkan yaitu :
kondisi penderita saat itu, keinginan penderita akan fungsi
reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik, kondisi anatomi
organ pelvic, kemampuan teknik bedah mikro dokter operator,
dan kemampuan teknologi fertilisasi in vitro setempat.
2. Salpingektomi.
Apabila kondisi penderita buruk, misalnya dalam keadaan
syok, lebih baik dilakukan salpingektomi.
3. Kemoterapi.
Pada kasus kehamilan ektopik di pars ampularis tuba yang
belum pecah pernah dicoba ditangani dengan menggunakan
kemoterapi untuk menghindari tindakan pembedahan.
6. Komplikasi kehamilan ektopik
• Komplikasi yang dapat
timbul akibat kehamilan
ektopik, yaitu: ruptur
tuba atau uterus,
tergantung lokasi
kehamilan, dan hal ini
dapat menyebabkan
perdarahan masif, syok,
DIC, dan kematian.
• Komplikasi yang timbul
akibat pembedahan
antara lain: Perdarahan,
infeksi, kerusakan organ
sekitar (usus, kandung
kemih, ureter, dan
pembuluh darah besar).
Selain itu ada juga
komplikasi terkait
tindakan anestesi.
Askeb kegawatdaruratan

More Related Content

What's hot (19)

Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Makalah kanker vagina
Makalah kanker vaginaMakalah kanker vagina
Makalah kanker vagina
 
Tumor Ganas Ginekologi
Tumor Ganas GinekologiTumor Ganas Ginekologi
Tumor Ganas Ginekologi
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)
 
Tumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliahTumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliah
 
130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Makalah kanker genitalia
Makalah kanker genitaliaMakalah kanker genitalia
Makalah kanker genitalia
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSPatologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
 
Tumor payudara
Tumor payudaraTumor payudara
Tumor payudara
 
Kanker ovarium
Kanker ovariumKanker ovarium
Kanker ovarium
 
Ppt kelompok iii
Ppt kelompok iiiPpt kelompok iii
Ppt kelompok iii
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Kanker seviks
Kanker seviksKanker seviks
Kanker seviks
 

Similar to Askeb kegawatdaruratan

Similar to Askeb kegawatdaruratan (20)

Gestation
GestationGestation
Gestation
 
Is
IsIs
Is
 
Materi - Kehamilan Ektopik Terganggu.pptx
Materi - Kehamilan Ektopik Terganggu.pptxMateri - Kehamilan Ektopik Terganggu.pptx
Materi - Kehamilan Ektopik Terganggu.pptx
 
Kehamilan ektopik AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ektopik AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan ektopik AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ektopik AKPER PEMKAB MUNA
 
Kehamilan ektopik AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ektopik AKPER PEMKAB MUNAKehamilan ektopik AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ektopik AKPER PEMKAB MUNA
 
kehamilan ektopik.pptx
kehamilan ektopik.pptxkehamilan ektopik.pptx
kehamilan ektopik.pptx
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Kehamilan by Eka_P
Kehamilan by Eka_PKehamilan by Eka_P
Kehamilan by Eka_P
 
Kehamilan by eka_P
Kehamilan by eka_PKehamilan by eka_P
Kehamilan by eka_P
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.pptpresentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
 
Power point kehamilan ektopika
Power point kehamilan ektopikaPower point kehamilan ektopika
Power point kehamilan ektopika
 
Askep nina ket
Askep nina ketAskep nina ket
Askep nina ket
 
Askep nina ket
Askep nina ketAskep nina ket
Askep nina ket
 
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxperawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kehamilan ektopik 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kehamilan ektopik 2 AKBID PARAMATA RAHA Kehamilan ektopik 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kehamilan ektopik 2 AKBID PARAMATA RAHA
 

Recently uploaded

Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 

Recently uploaded (20)

Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 

Askeb kegawatdaruratan

  • 1. ASKEB KEGAWATDARURATAN Dosen : Maria Magdalena,S.ST,M.Kes KELOMPOK:  ARSIH  LIA PIRDINAWATI  MALAWIAH  SANTI SEPTIANI  SITI SOFIAH
  • 2. 1. Definisi Kehamilan Ektopik Ektopik ialah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada di saluran telur (tuba Fallopii).
  • 3.
  • 4. Patofisiologi • Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik tersering karena sel telur yang telah dibuahi dalam perjalanannya menuju endometrium tersendat sehingga embrio sudah berkembang sebelum mencapai kavum uteri dan akibatnya akan tumbuh di luar rongga rahim. • Bila kemudian tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan besarnya buah kehamilan, akan terjadi rupture dan menjadi Kehamilan Ektopik Terganggu (Hadijanto, 2008).
  • 5. Lokasi terjadinya Kehamilan Ektopik Hadijanto (2008) 1. Kehamilan tuba, meliputi >95 % yang terdiri atas Pars ampularis (55%), Pars ismika (25%), pars fimbriae (17%), dan pars interstisialis(2%) 2. Kehamilan ektopik lain (<5%) antara lain terjadi diserviks uterus, ovarium, atau abdominal. 3. Kehamilan intraligamenter, jumlahnya sangat sedikit . 4. Kehamilan heterotopik, merupakan kehamilan ganda dimana satu janin berada di kavum uteri sedangkan yang lain merupakan kehamilan ektopik. Kejadian sekitar satu per 15.000-40.000 kehamilan. 5. Kehamilan ektopik bilateral, kehamilan ini pernah dilaporkan walaupun sangat jarang terjadi. Kehamilan ektopik dapat dibagi menjadi 5 yaitu:
  • 6. 2. Etiologi • Faktor Tuba Adanya peradangan atau infeksi pada tuba, Keadaan uterus yang mengalami hipoplasia dan saluran tuba yang berkelok-kelok panjang, Faktor tuba yang lain ialah adanya kelainan endometriosis tuba atau divertikel saluran tuba yang bersifat kongenital, adanya tumor di saluran tuba. • Faktor abnormalitas dari zigot Apabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar, maka zigot akan tersendat dalam perjalanan pada saat melalui tuba, kemudian terhenti dan tumbuh di saluran tuba.
  • 7. • Faktor ovarium Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral, dapat membutuhkan proses khusus atau waktu yang lebih panjang sehingga kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik lebih besar. • Faktor hormonal Pada akseptor, pil KB yang hanya mengandung progesteron dapat mengakibatkan gerakan tuba melambat. Apabila terjadi pembuahan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.
  • 8. Faktor lain. Pemakaian IUD di mana proses peradangan yang dapat timbul pada endometrium dan endosalping dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik. Faktor umur penderita yang sudah menua dan faktor perokok juga sering dihubungkan dengan terjadinya kehamilan ektopik.
  • 9. 3. Tanda dan Gejala kehamilan ektopik • Ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik akan merasakan gejala pada usia kehamilan 6-10 minggu. • Adapun tanda dan gejala yang dirasakan antara lain: amenorea / tidak haid, nyeri perut bagian bawah, perdarahan pervaginam irregular(biasanya dalam bentuk bercak-bercak darah), rasa sakit pada salah satu sisi panggul, tampak pucat, tekanan darah rendah, denyut nadi meningkat, ibu hamil mengalami pingsan dan terkadang diserta nyeri bahu akibat iritasi diafragma dari hemoperitoneum.
  • 10. Gejala yang timbul pada kehamilan ektopik a. Kehamilan ektopik yang belum terganggu. Sama seperti hamil muda, namun disertai perdarahan bercak berulang. Tanda tidak umum adanya massa lunak di adneksa dan nyeri goyang pada porsio. b. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET). Ditemui kondisi gawat darurat dan abdominal akut seperti pucat/anemis, kesadaran menurun, syok, perut kembung, nyeri perut bagian bawah dan nyeri goyang pada porsio.
  • 11. 4. Jenis Kehamilan Ektopik 1. Kehamilan Tuba 1. Ruptur Tuba 2. Abortus Tuba 2. Kehamilan Servikal 3. Kehamilan Ovarial 4. Kehamilan Interstial 5.Kehamilan Abdominal 6. Kehamilan Ektopik Terganggu(KET)
  • 12. Diagnosis dari Kehamilan Ektopik Terganggu • Anamnesis dan gejala klinis. Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan / kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum. • Pemeriksaan fisik. Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa.
  • 13. • Pemeriksaan Penunjang. • Laboratorium : Hb, Leukosit, urine B-hCG (+). Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat. • USG : Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri, Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri, Adanya massa komplek di rongga panggul. • Kuldosentesis : suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada darah. • Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi. • Ultrasonografi berguna pada 5 – 10% kasus bila ditemukan kantong gestasi di luar uterus (Mansjoer, dkk, 2001).
  • 14. 5. Penanganan Kehamilan Ektopik 1. Laparotomi. Beberapa hal harus di perhatikan dan di pertimbangkan yaitu : kondisi penderita saat itu, keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik, kondisi anatomi organ pelvic, kemampuan teknik bedah mikro dokter operator, dan kemampuan teknologi fertilisasi in vitro setempat. 2. Salpingektomi. Apabila kondisi penderita buruk, misalnya dalam keadaan syok, lebih baik dilakukan salpingektomi. 3. Kemoterapi. Pada kasus kehamilan ektopik di pars ampularis tuba yang belum pecah pernah dicoba ditangani dengan menggunakan kemoterapi untuk menghindari tindakan pembedahan.
  • 15. 6. Komplikasi kehamilan ektopik • Komplikasi yang dapat timbul akibat kehamilan ektopik, yaitu: ruptur tuba atau uterus, tergantung lokasi kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan perdarahan masif, syok, DIC, dan kematian. • Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain: Perdarahan, infeksi, kerusakan organ sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah besar). Selain itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi.