Makalah ini membahas empat topik yaitu abortus, menstrual religion, eugenetika, dan transplantasi dari perspektif Islam. Topik-topik tersebut membahas tentang definisi, jenis, dan pandangan hukum Islam mengenai setiap topik.
1. ABORTUS,MENSTRUAL RELIGION ,EUGENETIKA DAN
TRANSPLANTASI DALAM PANDANGAN ISLAM
Dosen Pengampu : Aman Nurkhayanto, S.AG.S.Pd.I
Disusun oleh:
1. ANGKEN PUNDI ANTIKA
2. ANIFAH
3. ANISA KAMALA SYARA
4. ANISA NUR FITRI
5. ANITA PUJIYATI
S1 Keperawatan 1B
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2014/2015
i
2. KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Abortus, Menstrual Religion, Eugenetika , dan Transplantasi
dalam pandangan islam.
Makalah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
ii
sekalian.
Purwokerto, 26 November 2014
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Abortus ............................................................................................ 3
B. Menstrual Religion .......................................................................... 4
C. Eugenetika ....................................................................................... 5
D. Transplantasi .................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11
A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang suci, yang dibawa oleh nabi Muhammad saw
sebagai rahmat untuk semesta alam. Setiap makhluk hidup mempunyai hak
untuk menikmati kehidupan baik hewan, tumbuhan maupun manusia yang
menyandang gelar khalifah di muka bumi ini. Oleh karena itu ajaran Islam
sangat mementingkan pemeliharaan terhadap 5 hal yaitu agama, jiwa, akal,
keturunan dan harta.
Memelihara jiwa dan melindunginya dari berbagai ancaman berarti
memelihara eksistensi kehidupan umat manusia. Namun, tidak semua orang
merasa senang dan bahagia dengan setiap kelahiran yang tidak direncanakan,
karena faktor kemiskinan, hubungan di luar nikah dan alasan-alasan lainnya.
Hal ini mengakibatkan, ada sebagian wanita yang menggugurkan
kandungannya setelah janin bersemi dalam rahimnya. Aborsi tidak hanya
dilakukan oleh para wanita berstatus istri yang bermaksud menghentikan
kelangsungan kandungannya, tetapi juga banyak penyandang hamil pra-nikah
melakukannya. Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan
terhadap hakikat kapan kehidupan anak manusia dimulai. Aborsi merupakan
masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral dan
ilmiah.
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia juga
mengalami perkembangannya di berbagai bidang.Seperti Eugenetika dan
teknik transplantasi organ. Eugenetika arinya seleksi ras unggul agar janin
dapat lahit normal. Transplantasi organ merupakan suatu teknologi medis
untuk penggantian organ tubuh pasien yang tidak berfungsi dengan organ dari
individu yang lain. Sampai sekarang penelitian tentang transplantasi organ
masih terus dilakukan.
5. 2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi Abortus ,Menstual religion, Eugenetika dan transplantasi?
2. Apa Saja Jenis Jenis Aborsi ?
3. Bagaimana Hukum Aborsi, Menstual religion, Eugenetika dan
transplantasi dalam pandangan Islam ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi Abortus ,Menstual religion, Eugenetika dan
transplantasi
2. Untuk mengetahui jenis Abortus
3. Untuk mengetahui pandangan islam terhadap Abortus ,Menstual religion,
Eugenetika dan transplantasi
6. BAB II
PEMBAHASAN
3
A. ABORTUS /ABORSI
1. Definisi Abortus.
Perkataan abortus dalam bahasa Inggris disebut abortion. Istilah
abortus berasal dari bahasa latin yang berarti gugur kandungan atau
keguguran. Abortus menurut Sardikin Ginaputra (Fakultas Kedokteran UI)
ialah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan. Sedangkan menurut Moryono Reksediputra
(Fakultas Hukum UI) ialah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum
waktunya (sebelum dapat lahir secara alamiah).
Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
abortus adalah suatu perbuatan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan
mengeluarkan janin dari kandungan sebelum janin tersebut dapat hidup
diluar kandungan
2. Macam-macam Abortus
a. Abortus Spontan (Spontaneus Abortus), ialah abortus yang tidak
disengaja. Abortus spontan bisa terjadi karena penyakit syphilis,
kecelakaan dan sebagainya.
b. Abortus yang disengaja (Abortus Provocatus/ Induced Pro Abortion)
c. Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang
dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang
hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit
jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun
janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis
yang matang dan tidak tergesa-gesa.
3. Pandangan Islam terhadap Abortus
Hukum abortus dan menstrual dan menstrual regulation adalah
haram, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah surat Al Isra ayat
31 yang artinya :“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu Karena
7. takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan
juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang
besar.”
Menurut pandangan Islam apabila abortus dilakukan sesudah janin
bernyawa atau janin beumur 4 bulan, maka telah ada kesepakatan ulama
tentang keharaman abortus itu, karena dipandang sebagai pembunuhan
terhadap manusia. Tetapi apabila abortus dilakukan sebelum diberi
roh/nyawa pada janin itu, yaitu sebelum berumur empat bulan, ada
beberapa pendapat ulama yaitu :
a. Muhammad Ramli dalam kitab An-Nihayah, membolehkan abortus
dengan alasan belum bernyawa.
b. Ada pula ulama yang memandangnya makhruh, dengan alasan karena
janin yang sedang mengalami pertumbuhan.
c. Ibnu Hajar dalam kitabnya At-Tuhfah dan Al-Ghazali dalam kitabnya
Ihya”Ulumuddin mengharamkan abortus pada tahap ini (belum
bernyawa)
d. Mahmud Syaltut mengatakan bahwa sejak bertemu sel sperma dengan
ovum (sel telur), maka pengguguran adalah suatu kejahatan dan haram
hukumnya, sekalipun si janin belum diberi nyawa, sebab sudah ada
kehidupan pada kandungan yang sedang mengalami pertumbuhan dan
persiapan untuk menjadi manusia. Tetapi apabila abortus dilakukan
karena benar-benar terpaksa demi menyelamtkan si ibu, maka islam
membolehkan.
4
B. MENSTRUAL RELIGION
1. Definisi Menstrual Religion
Menstrual Regulation merupakan istilah bahasa Inggris, yang telah
diterjemahkan oleh dokter Arab yang artinya pengguguran kandungan
yang masih muda. Menstrual Regulation secara harfiah artiya pengaturan
menstuasi atau datang bulan atau haid. Tetapi dalam praktek menstrual
regulation ini dilaksanakan terhadap wanita yang merasa terlambat waktu
8. mentruasi dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ternyata positif
mengandung. Maka ia meminta janinnya dihilangkan atu dilenyapkan.
2. Pandangan Islam terhadap Menstrual Religion
Islam juga melarang menstrual regulation,karena pada hakikatnya
sama dengan abortus, merusak atau menghancurkan janin calon manusia
yang dimuliakan Allah, karena ia berhak tetap survive dan alhir dalam
keadaan hidup, sekalipun eksistensinya hasil dari hubungan yang tidak sah
(di luar perkawinan yang sah). Sebab menurut Islam setiap anak lahir
dalam keadaan suci (tidak bernoda)
5
C. EUGENETIKA
1. Definisi Eugenetika
Eugenetika yaitu sebuah pemikiran yang berpijak pada konsep
evolusi dan genetika dimana menganggap suatu ras, suku, agama, atau
kelompok tertentu lebih pantas unggul dan dihormati dibandingkan
kelompok lainnya. Sedangkan para pengangguran, orang-orang cacat,
penjahat, dan idiot dianggap sebagai pembawa masalah dan harus
dimusnahkan. Dalam teori eugenetika, faktor gen sangatlah penting, sakral
dan menjadi penentu keunggulan suatu bangsa. Menurut mereka, orang
cerdas akan melahirkan anak yang cerdas
2. Pandangan islam terhadap eugenetika
Eugenetika sebagai bentuk usaha dalam mencegah lahirnya bayi
yang cacat, pada dasarnya memeiliki hukum yang sama dalam masalah
abortus ataupun menstrual regulation. Karena pembunuhan terhadap
makhluk ciptaan Allah, baik yang telah lahir ataupun yang masih dalam
kandugan, merupakan perbuatan zalim atau penganiyaan, karena setiap
makhluk memiliki hak untuk menikmati kehidupan.
Dalil yang sama dijelaskan Allah dalam QS. al-Anám : 151 dan
QS. al-Isra’: 33
QS. al-Anám : 151
... وَلاَ تَقْتُلوُْا اَوْلاَدَكُمْ مِّنْ اِّمْلاَقٍ...
9. “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena
kemiskinan. Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu.”
QS. al-Isra’: 33
وَلاَ تقَْتلُُوا النَّفْسَ الَّتِّيْ حَرَّمَ الله اِّلاَّ بِّالْحَ قِّ...
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut
syara’).”
Namun,apabila pengguguran dilakukan dengan alasan down
syndrome,masih dapat ditolerir karena mengingat resikonya jauh lebih
besar daripada mashlahatnya,jika mempertahankan kehidupan janin itu.
Akan tetapi eugenetika yang dilakukan atas dasar permintaan ibu atau
keluarga dengan alasan jenis kelaminnya tidak sesuai dengan
harapannya’maka perbuatan tersebutlah yang sangat dilarang sebagai
bentuk perbuatan yang tidak manusiawi dan perbuatan kriminal. Selain itu
juga bertentangan dengan norma agama, pancasila, dan peraturan per-UU-an
yang berlaku (KUH Pidana dan UU No. 23 Tahun 1992 tentang
6
kesehatan)
D. TRANSPLANTASI ORGAN
1. Definisi Transplantasi
Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ
manusia tertentu, dari suatu tempat ke tempat lain, pada tubuhnya sendiri
atau tubuh orang lain untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat
atau tidak berfungsi dengan baik. Dalam dunia medis, masih sering
ditemukan orang yang melakukan transplantasi organ. Disamping
kebutuhan jasmani, ada juga yang melakukan hal tersebut dengan alasan
kebutuhan ekonomi, yaitu dengan menjual organ yang bertujuan untuk
mendapatkan imbalan.
2. Tipe transplantasi
a. Transplantasi dalam keadaan sehat
b. Transplantasi dalam keadaan koma
10. c. Transplantasi dalam keadaan mati
3. Pandangan islam terhadap Transplantasi
Hukum tentang transplantasi sangat bermacam-macam, ada yang
mendukung dan ada pula yang menolaknya. Ada beberapa alasan yang
menolak akan transplantasi organ baik dari orang yang masih sehat sampai
orang yang sudah meninggal. Hal ini dapat diperkuat dengan hadits Nabi
SAW, “Mematahkan tulang mayat seseorang adalah sama berdosa dan
melanggarnya dengan mematahkan tulang orang itu ketika ia masih
hidup”.
Dan ada juga yang mendukung pelaksanaan transplantasi organ,
karena hal ini sama halnya dengan menolong sesama umat manusia
terutama umat muslim, sesuai firman Allah swt “Dan saling tolong
menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu saling
tolong monolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan” (Qs.Al-Ma’idah
2).
Transplantasi organ ketika masih hidup.
Donor yang dilakukan dalam keadaan masih hidup hukumnya tidak
Boleh (Haram).Meskipun pendonoran tersebut untuk keperluan medis
(pengobatan) bahkan sekalipun telah sampai dalam kondisi darurat. Ini
termuat dalam Firman Allah SWT “Dan janganlah kamu membunuh dirimu
sendiri, sesungguhnya Allah mah penyayang kepadamu“ ( Q.S.An-
Nisa’:4:29) dan Firman Allah SWT Surat Al Baqarah ayat 195 “Dan
Janganlah kamu jatuhkan dirimu dalam kebinasaan dan berbuat baiklah
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik”
Maksudnya adalah bahwa Allah SWT melarang manusia untuk
membunuh dirinya atau melakukan perbuatan yang membawa kepada
kehancuran dan kebinasaan. Sedangkan orang yang mendonorkan salah satu
organ tubuhnya secara tidak langsung telah melakukan perbuatan yang
membawa kepada kehancuran dan kebinasaan. Padahal manusia tidak disuruh
berbuat demikian, manusia hanya disuruh untuk menjaganya (organ tubuhnya)
7
11. sesuai ayat di atas. Manusia tidak memiliki hak atas organ tubuhnya
seluruhnya,karena pemilik organ tubuh manusia Adalah Allah swt.
Transplantasi organ ketika dalam keadaan koma.
Melakukan transplantasi organ tubuh donor dalam keadaan masih
hidup, meskipun dalam keadaan koma, hukumnya haram seperti Dalil yang
menyebtkan bahwa Sesungguhnya perbuatan mengambil salah satu organ
tubuh manusia dapat membawa kepada kemudlaratan, sedangkan perbuatan
yang membawa kepada kemudlaratan merupakan perbuatan yang terlarang
sesuai Hadist nabi Muhammad saw “Tidak boleh melakukan pekerjaan yang
membawa kemudlaratan dan tidak boleh ada kemudlaratan”
Manusia wajib berusaha untuk menyembuhkan penyakitnya dem
mempertahankan hidupnya, karena hidup dan mati itu berada ditangan Allah
SWT. Oleh sebab itu, manusia tidak boleh mencabut nyawanya sendiri atau
mempercepat kematianorang lain, meskipun mengurangi atau menghilangkan
penderitaan pasien.
Transplantasi organ ketika dalam keadaan telah meninggal.
Ada 2 pendapat yaitu mengharamkan dan memperbolehkan
1. Hukumnya Haram karena kesucian tubuh manusia setiap bentuk agresi atas
tubuh manusia merupakan hal yang terlarang.
Ada beberapa perintah Al-Qur’an dan Hadist yang melarang.
Diantara hadist yang terkenal, yaitu:
“Mematahkan tulang mayat seseorang sama berdosanya dan
melanggarnya dengan mematahkan tulang orang tersebut ketika ia masih
hidup”
Tubuh manusia adalah amanah, pada dasarnya bukanlah milik
manusia tapi merupakan amanah dari Allah yang harus dijaga, karena itu
manusia tidak memiliki hak untuk mendonorkannya kepada orang lain.
8
2. Hukumnya Boleh.
Dalam kaidah fiqiyah menjelaskan bahwa “Apabila bertemu dua hal
yang mendatangkan mafsadah (kebinasaan), maka dipertahankan yang
mendatangkan madharat yang paling besar dengan melakukan perbuatan
12. yang paling ringan madharatnya dari dua madharat”. Selama dalam
pekerjaan transplantasi itu tidak ada unsur merusak tubuh mayat sebagai
penghinaan kepadanya.
3. Alasan Dasar Pandangan-Pandangan Transplantasi
Pandangan yang menentang pencangkokan organ. Ada tiga alasan
yang mendasar, yaitu:
a. Kesucian hidup/tubuh manusia.
Setiap bentuk agresi terhadap tubuh manusia dilarang, karena
ada beberapa perintah yang jelas mengenai ini dalam Al-Qur’an.
Dalam kaitan ini ada satu hadis (ucapan) Nabi Muhammad yang
terkenal yang sering dikutip untuk menunjukkan dilarangnya
manipulasi atas tubuh manusia, meskipun sudah menjadi mayat,
“Mematahkan tulang mayat seseorang adalah sama berdosa dan
melanggarnya dengan mematahkan tulang orang itu ketika ia masih
hidup”
b. Tubuh manusia adalah amanah.
Hidup dan tubuh manusia pada dasarnya adalah bukan miliknya
sendiri, tapi pinjaman dari Tuhan dengan syarat untuk dijaga, karena
itu manusia tidak boleh untuk merusak pinjaman yang diberikan oleh
Allah SWT.
c. Tubuh tak boleh diperlakukan sebagai benda material semata
Pencangkokan dilakukan dengan mengerat organ tubuh
seseorang untuk dicangkokkan pada tubuh orang lain, disini tubuh
dianggap sebagai benda material semata yang bagian-bagiannya bisa
dipindah-pindah tanpa mengurangi ketubuh seseorang.
Pandangan yang mendukung pencangkokan organ.
a. Kesejahteraan publik (maslahah).
Pada dasarnya manipulasi organ memang tak diperkenankan,
meski demikian ada beberapa pertimbangan lain yang bisa
mengalahkan larangan itu, yaitu potensinya untuk menyelamatkan
hidup manusia yang mendapat bobot amat tinggi dalam hukum Islam.
9
13. 10
b. Altruisme.
Ada kewajiban yang amat kuat bagi muslim untuk membantu
manusia lain khususnya sesama muslim, pendonoran organ secara
sukarela merupakan bentuk altruisme yang amat tinggi (tentu ini
dengan anggapan bahwa si donor tak menerima uang untuk
tindakannya), dan karenanya dianjurkan.
14. BAB III
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
Agama Islam mengizinkan wanita mencegah kehamilan karena sesuatu
sebab, tetapi melarangnya mengakhiri kehamilannya dengan cara abortus, atau
bahkan melalui praktek menstrual regulation. Hal yang sama juga berlaku
dalam raktek eugenetika, sebagai bentuk penyesalan atas nikmat atau rezki
yang diberikan Allah. Dari sisi pandang islam, ketiga kasus ini, tidak
bergantung pada masalah apakah janin itu berstatus manusia (sudah
bernyawa) atau tidak. Kendatipun islam tidak mengakui janin sebagai
manusia, namun islam tetap memberinya hak untuk kemungkinan hidup.
Transplantasi merupakan hal yang sangat rumit dalam pengambilan
tindakan yang tepat, karena banyak pendapat yang menentang dan mendukung
tentang pelaksanaan transplantasi dengan berbagai alasan yang berbeda-beda.
dari uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hukum
pelaksanaan transplantasi organ itu bergantung pada alasana mengapa harus
melakukan hal tersebut. jika alasannya tidak mendukung maka kegiatan
transplantasi tesebut sangat dilarang dan hukumnya haram serta ilegal.
B. Saran
Kehidupan merupakan anugrah dari Allah SWT. Semua makhluk
ciptaan Allah berhak untuk merasakan kehidupan. Maka hendaklah kita saling
menghargai kehidupan semua makhluk karena tidak satupun alasan yang bisa
dibenarkan untuk mengakhiri kehidupan makhluk hidup apalagi manusia.
15. DAFTAR PUSTAKA
http://indahbyduri.blogspot.com/2012/07/abortus-menstrual-regulation-dan.html
M.Ali Hasan, Masail Fiqhiyah Al-Haditsah pada Masalah-masalah Kontemporer
Hukum Islam,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 1998),hal.44
Masjfuk Zuhdi,Masail Fiqhiyah (Kapita Selekta Hukum Islam),(Jakarta:PT Toko
12
Gunung Agung,1997)
Masjfuk Zuhdi, ibid
Nata, Abudin (Ed). 2006. Masail Al-Fiqhiyah. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Baiquni,Achmad. 1994. Al-Qur’an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Yogyakarta
: PT Dana Bhakti Wakaf.