SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PERISTIWA YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM 
ISLAM (ABORSI) 
PENGAMPUH : 
Drs. H. Endang Baihaqi 
PENYUSUN : 
Raisha Humairah D.R (210110140120) 
UNIVERSITAS PADJAJARAN 
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI 
AGAMA ISLAM 
JATINANGOR 2014
KATA PENGANTAR 
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan 
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya 
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata 
kuliah Agama Islam. 
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat di 
kaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berke 
mbang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang per 
lu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun re 
alitas sosial, politik, ekonomi dan budaya 
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Etos 
Kerja Bangsa Jepang dan Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari 
berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh 
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun 
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama 
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. 
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi 
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa.
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahaan, 
terutama para pelajar dan mahasiswa hari ini sudah sampai batas yang sangat 
mengkawatirkan. Ini akibat hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan 
masyarakat, ditambah dengan gencarnya media massa yang menawarkan 
kehidupan glamor, bebas dan serba hedonis yang menyebabkan generasi muda 
terseret dalam jurang kehancuran. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya 
melakukan hubungan seks di luar pernikahan dan hamil, kemudian berakhir dengan 
pengguran kandungan dengan paksa. 
Data statistis BKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 
menunjukkan bahwa sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap tahun di 
Indonesia. Untuk kasus aborsi di luar negeri – khususnya di Amerika – data-datanya 
telah dikumpulkan oleh dua badan utama, yaitu Federal Centers for Disease 
Control (CDC) dan Alan Guttmacher Institute (AGI) yang menunjukkan hampir 2 
juta jiwa terbunuh akibat aborsi. Jumlah ini jauh lebih banyak dari jumlah nyawa 
manusia yang dibunuh dalam perang manapun dalam sejarah negara itu. Begitu 
juga lebih banyak dari kematian akibat kecelakaan, maupun akibat penyakit . ( 
Aborsi.com )
Dengan demikian, aborsi secara umum merupakan perbuatan keji, tidak 
berperikemanusiaan dan bertentangan hukum dan ajaran agama. 
Walaupun demikian, hukum Aborsi secara khusus perlu dikaji secara lebih 
mendalam, karena Aborsi bukanlah dalam satu bentuk, tetapi mempunyai berbagai 
macam. Sementara itu Islam bukanlah agama yang kaku, tetapi agama yang 
memandang kehidupan manusia ini dari berbagai sudut, sehingga ditemukan di 
dalamnya solusi atas segala problematika yang dihadapi oleh manusia. 
1.2 Perumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang, pembahasan makalah ini akan difokuskan pada 
pentingnya pemahaman motivasi berkomunikasi dan pentingnya persiapan diri bagi 
setiap orang sebelum berbicara di depan banyak pendengar. Untuk itu dibuat 
rumusan masalah sebagai berikut: 
1. Apakah pengertian dari aborsi ? 
2. Apa saja macam macam aborsi ? 
3. Bagaimana hukum aborsi dalam pandangan islam ?
1.3 Tujuan 
Adapun tujuan penyusunan makalah ini antara lain, yaitu: 
1. Untuk mengetahui apa itu aborsi. 
2. Untuk mengetahui macam macam aborsi. 
3. Untuk menambah pengetahuan tentang aborsi dalam hukum islam. 
4. Untuk memenuhi tugas agama islam.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Aborsi 
Aborsi menurut pengertian medis adalah mengeluarkan hasil konsepsi atau 
pembuahan, sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibunya. Sedang menurut 
bahasa Arab disebut dengan al-Ijhadh yang berasal dari kata “ ajhadha - yajhidhu 
“ yang berarti wanita yang melahirkan anaknya secara paksa dalam keadaan belum 
sempurna penciptaannya. Atau juga bisa berarti bayi yang lahir karena dipaksa atau 
bayi yang lahir dengan sendirinya. Aborsi di dalam istilah fikih juga sering disebut 
dengan “ isqhoth “ ( menggugurkan ) atau “ ilqaa’ ( melempar ) atau “ tharhu “ ( 
membuang ) ( al Misbah al Munir , hlm : 72 ) 
Dari Pengertian di atas dapat dikatakan, bahwa Aborsi adalah suatu perbuatan untuk 
mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan janin dari kandungan sebelum 
janin itu dapat hidup di luar kandungan. berdasarkan Kitab UU Hukum Pidana 
(KUHP) pasal 299, 346, 348 dan 349, negara melarang aborsi dan sangsi 
hukumannya cukup berat bahwa hukumannya tidak hanya ditujukan kepada wanita 
yang bersangkutan, tetapi semua orang yang terlibat dalam kejahatan ini dapat 
dituntut seperti dokter, dukun bayi, tukang obat dan sebagainya yang mengobati 
atau menyuruh/ membantu/ melakukannya sendiri.
2.2 Macam Macam Aborsi 
Aborsi tidak terbatas pada satu bentuk, tetapi aborsi mempunyai banyak 
macam dan bentuk, sehingga untuk menghukuminya tidak bisa disamakan dan 
dipukul rata. Diantara pembagiaan Aborsi adalah sebagai berikut : 
Aborsi ini dibagi menjadi dua : 
Pertama : Aborsi Kriminalitas adalah aborsi yang dilakukan dengan sengaja 
karena suatu alasan dan bertentangan dengan undang-undang yang berlaku. 
Kedua : Aborsi Legal, yaitu Aborsi yang dilaksanakan dengan sepengetahuan 
pihak yang berwenang. 
Menurut medis Aborsi dibagi menjadi dua juga : 
1. Aborsi spontan ( Abortus Spontaneus ), yaitu aborsi secara secara tidak sengaja 
dan berlangsung alami tanpa ada kehendak dari pihak-pihak tertentu. Masyarakat 
mengenalnya dengan istilah keguguran. 
2. Aborsi buatan ( Aborsi Provocatus ), yaitu aborsi yang dilakukan secara 
sengaja dengan tujuan tertentu. Aborsi Provocatus ini dibagi menjadi dua : 
 Jika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan, maka 
disebut dengan Abortus Profocatus Therapeuticum. Sebagai contoh: calon 
ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun 
atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu
maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan 
medis yang matang dan tidak tergesa-gesa. 
 Jika dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang 
berlaku, maka disebut Abortus Profocatus Criminalis 
Pandangan Islam Terhadap Nyawa, Janin dan Pembunuhan 
Sebelum menjelaskan secara mendetail tentan hukum Aborsi, lebih dahulu perlu 
dijelaskan tentang pandangan umum ajaran Islam tentang nyawa, janin dan 
pembunuhan, yaitu sebagai berikut : 
Pertama: Manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak boleh dihinakan baik 
dengan merubah ciptaan tersebut, dengan cara memperjual belikannya, maupun 
menghilangkannya sama sekali yaitu dengan membunuhnya, sebagaiman firman 
Allah swt : . 
مَََدَ نَ باَكَم رَك قََلَ 
“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia “ ( Qs. al-Isra’:70) 
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. 
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. 
م هَنَأَ مِك منَ رَ أي مََ مََ أَ ا اَرَ أ يَ م نَنَ كَم رَك غ بَبَ يْأَ اَ ق اَ هَنَأَ مََََ ر إَيَ ب كَََ اَ نَ مََكق ن لِجََ أ ن اَََ اَ يَََملَم نَ مََ أَم اَ يَََم مِك منَ رَ أي مََ
“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, maka seakan-akan dia telah 
membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan 
nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan 
nyawa manusia semuanya.” (Qs. Al Maidah:32) 
Ketiga: Dilarang membunuh anak ( termasuk di dalamnya janin yang masih dalam 
kandungan ) , hanya karena takut miskin. Sebagaimana firman Allah swt : 
اَركي بَ ه واَ غََ ت م نا غ هَنَ واَ نَم لنَ نَ يبَ وَََِ ةَدَن اَ وََقَ ناَ لَتَيَتَ غ 
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah 
yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya 
membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (Qs al Isra’ : 31) 
Keempat : Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan kehendak Allah swt, 
sebagaimana firman Allah swt 
دشب ن لَِجََ مََ ل اَم تَم غ مَ اَرَكأ شااََأ ا رَ ب ر اََ ر رَََ 
“Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama 
umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai 
bayi.” (QS al Hajj : 5) 
Kelima : Larangan membunuh jiwa tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt : 
و ر مم ت ب وَََ ةَدَن مِك مِ ن بلَ تَِ غ
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan 
alasan yang benar “ ( Qs al Isra’ : 33 ) 
2.3 Hukum Aborsi Dalam Islam 
Di dalam teks-teks al Qur’an dan Hadist tidak didapati secara khusus hukum 
aborsi, tetapi yang ada adalah larangan untuk membunuh jiwa orang tanpa hak, 
sebagaimana firman Allah swt : 
ق ظٍََ رَِم ذيأَم اَََ تَدَن أَ ا اكَم شانَ تأ نَ وا رَوَك ا لَم م ن يوَم تَِ يٍَََْ ق مَََ كَََق اَََ مَ 
“ Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka 
balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka 
kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang besar( Qs An 
Nisa’ : 93 ) 
Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwasanya Rosulullah 
saw bersabda : 
ا إَََتَ ا تَ ن يَ م غٍ اَ ناَ ت أََِ لَ دَْ ق ن رَكَ ا تا ق اَجَرَ ي تَ اََْم ا تَ ن يَ م دٍَََْتَ ا أََُ يَ م اَ بَ ي ي ق مِشب هََ تََ اَََ ب ر مجََرَ نَ أَمك ر نَََ ج هََ ق اَََرَ ق أٍََََ ق اَََ د ا أََُ يَ م ا ت بَبَ أ مَِأَ نَيَكَ ن 
“ Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut 
ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua,
terbentuklah segumlah darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga , 
berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk 
meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu 
penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun 
yang bahagia. “ ( Bukhari dan Muslim ) 
Maka, untuk mempermudah pemahaman, pembahasan ini bisa dibagi menjadi dua 
bagian sebagai berikut : 
1. Menggugurkan Janin Sebelum Peniupan Roh 
Dalam hal ini, para ulama membagi menjadi tiga pendapat : 
Pendapat Pertama : 
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya boleh. Bahkan sebagian dari 
ulama membolehkan menggugurkan janin tersebut dengan obat. ( Hasyiat Al 
Qalyubi : 3/159 ) 
Pendapat ini dianut oleh para ulama dari madzhab Hanafi, Syafi’I, dan 
Hambali. Tetapi kebolehan ini disyaratkan adanya ijin dari kedua orang tuanya,( 
Syareh Fathul Qadir : 2/495 ) 
Mereka berdalil dengan hadist Ibnu Mas’ud di atas yang menunjukkan bahwa 
sebelum empat bulan, roh belum ditiup ke janin dan penciptaan belum sempurna, 
serta dianggap benda mati, sehingga boleh digugurkan.
Pendapat kedua : 
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya makruh. Dan jika sampai 
pada waktu peniupan ruh, maka hukumnya menjadi haram. 
Dalilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti, maka tidak boleh 
menggugurkan janin jika telah mendekati waktu peniupan ruh , demi untuk kehati-hatian 
. Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama madzhab Hanafi dan Imam Romli 
salah seorang ulama dari madzhab Syafi’I . ( Hasyiyah Ibnu Abidin : 
6/591, Nihayatul Muhtaj : 7/416 ) 
Pendapat ketiga : 
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya haram. Dalilnya bahwa air 
mani sudah tertanam dalam rahim dan telah bercampur dengan ovum wanita 
sehingga siap menerima kehidupan, maka merusak wujud ini adalah tindakan 
kejahatan . Pendapat ini dianut oleh Ahmad Dardir , Imam Ghozali dan Ibnu Jauzi 
( Syareh Kabir : 2/ 267, Ihya Ulumuddin : 2/53, Inshof : 1/386) 
Adapun status janin yang gugur sebelum ditiup rohnya (empat bulan) , telah 
dianggap benda mati, maka tidak perlu dimandikan, dikafani ataupun disholati. 
Sehingga bisa dikatakan bahwa menggugurkan kandungan dalam fase ini tidak 
dikatagorikan pembunuhan, tapi hanya dianggap merusak sesuatu yang bermanfaat. 
Ketiga pendapat ulama di atas tentunya dalam batas-batas tertentu, yaitu jika di 
dalamnya ada kemaslahatan, atau dalam istilah medis adalah salah satu bentuk
Abortus Profocatus Therapeuticum, yaitu jika bertujuan untuk kepentingan medis 
dan terapi serta pengobatan. Dan bukan dalam katagori Abortus Profocatus 
Criminalis, yaitu yang dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar 
hukum yang berlaku, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. 
2. Menggugurkan Janin Setelah Peniupan Roh 
Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa menggugurkan janin setelah 
peniupan roh hukumnya haram. Peniupan roh terjadi ketika janin sudah berumur 
empat bulan dalam perut ibu, Ketentuan ini berdasarkan hadist Ibnu Mas’ud di atas. 
Janin yang sudah ditiupkan roh dalam dirinya, secara otomatis pada saat itu, 
dia telah menjadi seorang manusia, sehingga haram untuk dibunuh. Hukum ini 
berlaku jika pengguguran tersebut dilakukan tanpa ada sebab yang darurat. 
Namun jika disana ada sebab-sebab darurat, seperti jika sang janin nantinya akan 
membahayakan ibunya jika lahir nanti, maka dalam hal ini, para ulama berbeda 
pendapat: 
Pendapat Pertama : 
Menyatakan bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya tetap 
haram, walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan membahayakan 
keselamatan ibu yang mengandungnya. Pendapat ini dianut oleh Mayoritas Ulama. 
Dalilnya adalah firman Allah swt :
وَََ ةَدَن مِك مِ ن بلَ تَِ غ و ر مم ت ب 
“ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), 
melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. “ ( Q.S. Al Israa’: 33 ) 
Kelompok ini juga mengatakan bahwa kematian ibu masih diragukan, sedang 
keberadaan janin merupakan sesuatu yang pasti dan yakin, maka sesuai dengan 
kaidah fiqhiyah : “ Bahwa sesuatu yang yakin tidak boleh dihilanngkan dengan 
sesuatu yang masih ragu.”, yaitu tidak boleh membunuh janin yang sudah ditiup 
rohnya yang merupakan sesuatu yang pasti , hanya karena kawatir dengan kematian 
ibunya yang merupakan sesuatu yang masih diragukan. ( Hasyiyah Ibnu Abidin : 
1/602 ). 
Selain itu, mereka memberikan permisalan bahwa jika sebuah perahu akan 
tenggelam, sedangkan keselamatan semua perahu tersebut bisa terjadi jika sebagian 
penumpangnya dilempar ke laut, maka hal itu juga tidak dibolehkan. 
Pendapat Kedua : 
Dibolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan roh kepadanya, jika hal 
itu merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan ibu dari kematian. Karena 
menjaga kehidupan ibu lebih diutamakan dari pada menjaga kehidupan janin, 
karena kehidupan ibu lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan 
janin belum yakin dan keberadaannya terakhir.( Mausu’ah Fiqhiyah : 2/57 )
Prediksi tentang keselamatan Ibu dan janin bisa dikembalikan kepada ilmu 
kedokteran, walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu A’lam. 
Dari keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa para ulama sepakat bahwa 
Abortus Profocatus Criminalis, yaitu aborsi kriminal yang menggugurkan 
kandungan setelah ditiupkan roh ke dalam janin tanpa suatu alasan syar’I hukumnya 
adalah haram dan termasuk katagori membunuh jiwa yang diharamkan Allah swt.
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Simpulan dan Saran 
Dari makalah di atas, bisa diambil simpulan bahwa para ulama sepakat bahwa 
Abortus Profocatus Criminalis, yaitu aborsi kriminal yang menggugurkan 
kandungan setelah ditiupkan roh ke dalam janin tanpa suatu alasan syar’I hukumnya 
adalah haram dan termasuk katagori membunuh jiwa yang diharamkan Allah swt. 
Bagi para penerus bangsa seharusnya mempunyai bekal ilmu agama yang kuat agar 
tidak mudah terjerumus kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
DAFTAR PUSTAKA 
Dr. Abdurrahman al-Baghdadi,Emansipasi Adakah Dalam Islam, Raja Grafindo. 
Jakarta : 1998. 
Hasan, M.Ali. Masail Fiqhiyah al-Haditsah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.1996. 
Abdul Hamid Hakim 1927, Mabadi’ Awaliyah fi Ushul al-Fiqh wa Al Dawa’id al- 
Fiqhiyah, Ma’ruf, Farid. Aborsi dalam Pandangan Hukum Islam. 
http://elangjawa-hidup.blogspot.com/2011/05/makalah-tentang-aborsi.html 
http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/258/hukum-aborsi-dalam-islam/

More Related Content

What's hot

ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesiaalsalcunsoed
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsievie_tobeli
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Warnet Raha
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBErlina Wati
 
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruDialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruOperator Warnet Vast Raha
 
Ketuban pecah sebelum waktunya. by surangga
Ketuban pecah sebelum waktunya. by suranggaKetuban pecah sebelum waktunya. by surangga
Ketuban pecah sebelum waktunya. by suranggaSurangga Jaya
 
Standar Profesi Kebidanan
Standar Profesi KebidananStandar Profesi Kebidanan
Standar Profesi Kebidananaisyaahhh
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasRahayu Pratiwi
 
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...Operator Warnet Vast Raha
 
Diapositivas del aborto
Diapositivas del abortoDiapositivas del aborto
Diapositivas del abortoancacrs
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
ILMU HUKUM - Asas Asas Hukum Pidana
ILMU HUKUM - Asas Asas Hukum PidanaILMU HUKUM - Asas Asas Hukum Pidana
ILMU HUKUM - Asas Asas Hukum PidanaDiana Amelia Bagti
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Persuasive speech
Persuasive speechPersuasive speech
Persuasive speechlidiarusnac
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriDokter Tekno
 
Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KB
 
Definisi Bidan
Definisi BidanDefinisi Bidan
Definisi Bidan
 
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruDialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
 
Ketuban pecah sebelum waktunya. by surangga
Ketuban pecah sebelum waktunya. by suranggaKetuban pecah sebelum waktunya. by surangga
Ketuban pecah sebelum waktunya. by surangga
 
Standar Profesi Kebidanan
Standar Profesi KebidananStandar Profesi Kebidanan
Standar Profesi Kebidanan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
LAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docxLAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docx
 
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
 
Diapositivas del aborto
Diapositivas del abortoDiapositivas del aborto
Diapositivas del aborto
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
ILMU HUKUM - Asas Asas Hukum Pidana
ILMU HUKUM - Asas Asas Hukum PidanaILMU HUKUM - Asas Asas Hukum Pidana
ILMU HUKUM - Asas Asas Hukum Pidana
 
El aborto
El abortoEl aborto
El aborto
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Persuasive speech
Persuasive speechPersuasive speech
Persuasive speech
 
Totok payudara new
Totok payudara newTotok payudara new
Totok payudara new
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uri
 
Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatan
 

Similar to Aborsi dalam hukum islam

Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinSeptian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Septian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinWarnet Raha
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfRulHas SulTra
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinSeptian Muna Barakati
 
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxAborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxsalmairmasuryani1203
 
Masail Fiqhiyyah - Makalah Pandangan Hukum Islam Terhadap Aborsi
Masail Fiqhiyyah - Makalah Pandangan Hukum Islam Terhadap AborsiMasail Fiqhiyyah - Makalah Pandangan Hukum Islam Terhadap Aborsi
Masail Fiqhiyyah - Makalah Pandangan Hukum Islam Terhadap AborsiHaristian Sahroni Putra
 
Pertemuan 2 Pendidikan Agama - Pandangan Agama Islam terhadap Aborsi.pdf
Pertemuan 2 Pendidikan Agama - Pandangan Agama Islam terhadap Aborsi.pdfPertemuan 2 Pendidikan Agama - Pandangan Agama Islam terhadap Aborsi.pdf
Pertemuan 2 Pendidikan Agama - Pandangan Agama Islam terhadap Aborsi.pdfYusufLangsa
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniSeptian Muna Barakati
 
Aborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islamAborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islammahreza
 

Similar to Aborsi dalam hukum islam (20)

Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxAborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Masail Fiqhiyyah - Makalah Pandangan Hukum Islam Terhadap Aborsi
Masail Fiqhiyyah - Makalah Pandangan Hukum Islam Terhadap AborsiMasail Fiqhiyyah - Makalah Pandangan Hukum Islam Terhadap Aborsi
Masail Fiqhiyyah - Makalah Pandangan Hukum Islam Terhadap Aborsi
 
Pertemuan 2 Pendidikan Agama - Pandangan Agama Islam terhadap Aborsi.pdf
Pertemuan 2 Pendidikan Agama - Pandangan Agama Islam terhadap Aborsi.pdfPertemuan 2 Pendidikan Agama - Pandangan Agama Islam terhadap Aborsi.pdf
Pertemuan 2 Pendidikan Agama - Pandangan Agama Islam terhadap Aborsi.pdf
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Ltm agama islam aborsi
Ltm agama islam aborsiLtm agama islam aborsi
Ltm agama islam aborsi
 
Aborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islamAborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islam
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Aborsi dalam hukum islam

  • 1. PERISTIWA YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM ISLAM (ABORSI) PENGAMPUH : Drs. H. Endang Baihaqi PENYUSUN : Raisha Humairah D.R (210110140120) UNIVERSITAS PADJAJARAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI AGAMA ISLAM JATINANGOR 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat di kaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berke mbang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang per lu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun re alitas sosial, politik, ekonomi dan budaya Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Etos Kerja Bangsa Jepang dan Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahaan, terutama para pelajar dan mahasiswa hari ini sudah sampai batas yang sangat mengkawatirkan. Ini akibat hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat, ditambah dengan gencarnya media massa yang menawarkan kehidupan glamor, bebas dan serba hedonis yang menyebabkan generasi muda terseret dalam jurang kehancuran. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya melakukan hubungan seks di luar pernikahan dan hamil, kemudian berakhir dengan pengguran kandungan dengan paksa. Data statistis BKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menunjukkan bahwa sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap tahun di Indonesia. Untuk kasus aborsi di luar negeri – khususnya di Amerika – data-datanya telah dikumpulkan oleh dua badan utama, yaitu Federal Centers for Disease Control (CDC) dan Alan Guttmacher Institute (AGI) yang menunjukkan hampir 2 juta jiwa terbunuh akibat aborsi. Jumlah ini jauh lebih banyak dari jumlah nyawa manusia yang dibunuh dalam perang manapun dalam sejarah negara itu. Begitu juga lebih banyak dari kematian akibat kecelakaan, maupun akibat penyakit . ( Aborsi.com )
  • 4. Dengan demikian, aborsi secara umum merupakan perbuatan keji, tidak berperikemanusiaan dan bertentangan hukum dan ajaran agama. Walaupun demikian, hukum Aborsi secara khusus perlu dikaji secara lebih mendalam, karena Aborsi bukanlah dalam satu bentuk, tetapi mempunyai berbagai macam. Sementara itu Islam bukanlah agama yang kaku, tetapi agama yang memandang kehidupan manusia ini dari berbagai sudut, sehingga ditemukan di dalamnya solusi atas segala problematika yang dihadapi oleh manusia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, pembahasan makalah ini akan difokuskan pada pentingnya pemahaman motivasi berkomunikasi dan pentingnya persiapan diri bagi setiap orang sebelum berbicara di depan banyak pendengar. Untuk itu dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pengertian dari aborsi ? 2. Apa saja macam macam aborsi ? 3. Bagaimana hukum aborsi dalam pandangan islam ?
  • 5. 1.3 Tujuan Adapun tujuan penyusunan makalah ini antara lain, yaitu: 1. Untuk mengetahui apa itu aborsi. 2. Untuk mengetahui macam macam aborsi. 3. Untuk menambah pengetahuan tentang aborsi dalam hukum islam. 4. Untuk memenuhi tugas agama islam.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Aborsi Aborsi menurut pengertian medis adalah mengeluarkan hasil konsepsi atau pembuahan, sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibunya. Sedang menurut bahasa Arab disebut dengan al-Ijhadh yang berasal dari kata “ ajhadha - yajhidhu “ yang berarti wanita yang melahirkan anaknya secara paksa dalam keadaan belum sempurna penciptaannya. Atau juga bisa berarti bayi yang lahir karena dipaksa atau bayi yang lahir dengan sendirinya. Aborsi di dalam istilah fikih juga sering disebut dengan “ isqhoth “ ( menggugurkan ) atau “ ilqaa’ ( melempar ) atau “ tharhu “ ( membuang ) ( al Misbah al Munir , hlm : 72 ) Dari Pengertian di atas dapat dikatakan, bahwa Aborsi adalah suatu perbuatan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan janin dari kandungan sebelum janin itu dapat hidup di luar kandungan. berdasarkan Kitab UU Hukum Pidana (KUHP) pasal 299, 346, 348 dan 349, negara melarang aborsi dan sangsi hukumannya cukup berat bahwa hukumannya tidak hanya ditujukan kepada wanita yang bersangkutan, tetapi semua orang yang terlibat dalam kejahatan ini dapat dituntut seperti dokter, dukun bayi, tukang obat dan sebagainya yang mengobati atau menyuruh/ membantu/ melakukannya sendiri.
  • 7. 2.2 Macam Macam Aborsi Aborsi tidak terbatas pada satu bentuk, tetapi aborsi mempunyai banyak macam dan bentuk, sehingga untuk menghukuminya tidak bisa disamakan dan dipukul rata. Diantara pembagiaan Aborsi adalah sebagai berikut : Aborsi ini dibagi menjadi dua : Pertama : Aborsi Kriminalitas adalah aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena suatu alasan dan bertentangan dengan undang-undang yang berlaku. Kedua : Aborsi Legal, yaitu Aborsi yang dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak yang berwenang. Menurut medis Aborsi dibagi menjadi dua juga : 1. Aborsi spontan ( Abortus Spontaneus ), yaitu aborsi secara secara tidak sengaja dan berlangsung alami tanpa ada kehendak dari pihak-pihak tertentu. Masyarakat mengenalnya dengan istilah keguguran. 2. Aborsi buatan ( Aborsi Provocatus ), yaitu aborsi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan tertentu. Aborsi Provocatus ini dibagi menjadi dua :  Jika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan, maka disebut dengan Abortus Profocatus Therapeuticum. Sebagai contoh: calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu
  • 8. maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.  Jika dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlaku, maka disebut Abortus Profocatus Criminalis Pandangan Islam Terhadap Nyawa, Janin dan Pembunuhan Sebelum menjelaskan secara mendetail tentan hukum Aborsi, lebih dahulu perlu dijelaskan tentang pandangan umum ajaran Islam tentang nyawa, janin dan pembunuhan, yaitu sebagai berikut : Pertama: Manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak boleh dihinakan baik dengan merubah ciptaan tersebut, dengan cara memperjual belikannya, maupun menghilangkannya sama sekali yaitu dengan membunuhnya, sebagaiman firman Allah swt : . مَََدَ نَ باَكَم رَك قََلَ “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia “ ( Qs. al-Isra’:70) Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. م هَنَأَ مِك منَ رَ أي مََ مََ أَ ا اَرَ أ يَ م نَنَ كَم رَك غ بَبَ يْأَ اَ ق اَ هَنَأَ مََََ ر إَيَ ب كَََ اَ نَ مََكق ن لِجََ أ ن اَََ اَ يَََملَم نَ مََ أَم اَ يَََم مِك منَ رَ أي مََ
  • 9. “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (Qs. Al Maidah:32) Ketiga: Dilarang membunuh anak ( termasuk di dalamnya janin yang masih dalam kandungan ) , hanya karena takut miskin. Sebagaimana firman Allah swt : اَركي بَ ه واَ غََ ت م نا غ هَنَ واَ نَم لنَ نَ يبَ وَََِ ةَدَن اَ وََقَ ناَ لَتَيَتَ غ “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (Qs al Isra’ : 31) Keempat : Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan kehendak Allah swt, sebagaimana firman Allah swt دشب ن لَِجََ مََ ل اَم تَم غ مَ اَرَكأ شااََأ ا رَ ب ر اََ ر رَََ “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS al Hajj : 5) Kelima : Larangan membunuh jiwa tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt : و ر مم ت ب وَََ ةَدَن مِك مِ ن بلَ تَِ غ
  • 10. “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan alasan yang benar “ ( Qs al Isra’ : 33 ) 2.3 Hukum Aborsi Dalam Islam Di dalam teks-teks al Qur’an dan Hadist tidak didapati secara khusus hukum aborsi, tetapi yang ada adalah larangan untuk membunuh jiwa orang tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt : ق ظٍََ رَِم ذيأَم اَََ تَدَن أَ ا اكَم شانَ تأ نَ وا رَوَك ا لَم م ن يوَم تَِ يٍَََْ ق مَََ كَََق اَََ مَ “ Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang besar( Qs An Nisa’ : 93 ) Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwasanya Rosulullah saw bersabda : ا إَََتَ ا تَ ن يَ م غٍ اَ ناَ ت أََِ لَ دَْ ق ن رَكَ ا تا ق اَجَرَ ي تَ اََْم ا تَ ن يَ م دٍَََْتَ ا أََُ يَ م اَ بَ ي ي ق مِشب هََ تََ اَََ ب ر مجََرَ نَ أَمك ر نَََ ج هََ ق اَََرَ ق أٍََََ ق اَََ د ا أََُ يَ م ا ت بَبَ أ مَِأَ نَيَكَ ن “ Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua,
  • 11. terbentuklah segumlah darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia. “ ( Bukhari dan Muslim ) Maka, untuk mempermudah pemahaman, pembahasan ini bisa dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut : 1. Menggugurkan Janin Sebelum Peniupan Roh Dalam hal ini, para ulama membagi menjadi tiga pendapat : Pendapat Pertama : Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya boleh. Bahkan sebagian dari ulama membolehkan menggugurkan janin tersebut dengan obat. ( Hasyiat Al Qalyubi : 3/159 ) Pendapat ini dianut oleh para ulama dari madzhab Hanafi, Syafi’I, dan Hambali. Tetapi kebolehan ini disyaratkan adanya ijin dari kedua orang tuanya,( Syareh Fathul Qadir : 2/495 ) Mereka berdalil dengan hadist Ibnu Mas’ud di atas yang menunjukkan bahwa sebelum empat bulan, roh belum ditiup ke janin dan penciptaan belum sempurna, serta dianggap benda mati, sehingga boleh digugurkan.
  • 12. Pendapat kedua : Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya makruh. Dan jika sampai pada waktu peniupan ruh, maka hukumnya menjadi haram. Dalilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti, maka tidak boleh menggugurkan janin jika telah mendekati waktu peniupan ruh , demi untuk kehati-hatian . Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama madzhab Hanafi dan Imam Romli salah seorang ulama dari madzhab Syafi’I . ( Hasyiyah Ibnu Abidin : 6/591, Nihayatul Muhtaj : 7/416 ) Pendapat ketiga : Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya haram. Dalilnya bahwa air mani sudah tertanam dalam rahim dan telah bercampur dengan ovum wanita sehingga siap menerima kehidupan, maka merusak wujud ini adalah tindakan kejahatan . Pendapat ini dianut oleh Ahmad Dardir , Imam Ghozali dan Ibnu Jauzi ( Syareh Kabir : 2/ 267, Ihya Ulumuddin : 2/53, Inshof : 1/386) Adapun status janin yang gugur sebelum ditiup rohnya (empat bulan) , telah dianggap benda mati, maka tidak perlu dimandikan, dikafani ataupun disholati. Sehingga bisa dikatakan bahwa menggugurkan kandungan dalam fase ini tidak dikatagorikan pembunuhan, tapi hanya dianggap merusak sesuatu yang bermanfaat. Ketiga pendapat ulama di atas tentunya dalam batas-batas tertentu, yaitu jika di dalamnya ada kemaslahatan, atau dalam istilah medis adalah salah satu bentuk
  • 13. Abortus Profocatus Therapeuticum, yaitu jika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan. Dan bukan dalam katagori Abortus Profocatus Criminalis, yaitu yang dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlaku, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. 2. Menggugurkan Janin Setelah Peniupan Roh Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya haram. Peniupan roh terjadi ketika janin sudah berumur empat bulan dalam perut ibu, Ketentuan ini berdasarkan hadist Ibnu Mas’ud di atas. Janin yang sudah ditiupkan roh dalam dirinya, secara otomatis pada saat itu, dia telah menjadi seorang manusia, sehingga haram untuk dibunuh. Hukum ini berlaku jika pengguguran tersebut dilakukan tanpa ada sebab yang darurat. Namun jika disana ada sebab-sebab darurat, seperti jika sang janin nantinya akan membahayakan ibunya jika lahir nanti, maka dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat: Pendapat Pertama : Menyatakan bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya tetap haram, walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan membahayakan keselamatan ibu yang mengandungnya. Pendapat ini dianut oleh Mayoritas Ulama. Dalilnya adalah firman Allah swt :
  • 14. وَََ ةَدَن مِك مِ ن بلَ تَِ غ و ر مم ت ب “ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. “ ( Q.S. Al Israa’: 33 ) Kelompok ini juga mengatakan bahwa kematian ibu masih diragukan, sedang keberadaan janin merupakan sesuatu yang pasti dan yakin, maka sesuai dengan kaidah fiqhiyah : “ Bahwa sesuatu yang yakin tidak boleh dihilanngkan dengan sesuatu yang masih ragu.”, yaitu tidak boleh membunuh janin yang sudah ditiup rohnya yang merupakan sesuatu yang pasti , hanya karena kawatir dengan kematian ibunya yang merupakan sesuatu yang masih diragukan. ( Hasyiyah Ibnu Abidin : 1/602 ). Selain itu, mereka memberikan permisalan bahwa jika sebuah perahu akan tenggelam, sedangkan keselamatan semua perahu tersebut bisa terjadi jika sebagian penumpangnya dilempar ke laut, maka hal itu juga tidak dibolehkan. Pendapat Kedua : Dibolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan roh kepadanya, jika hal itu merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan ibu dari kematian. Karena menjaga kehidupan ibu lebih diutamakan dari pada menjaga kehidupan janin, karena kehidupan ibu lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan janin belum yakin dan keberadaannya terakhir.( Mausu’ah Fiqhiyah : 2/57 )
  • 15. Prediksi tentang keselamatan Ibu dan janin bisa dikembalikan kepada ilmu kedokteran, walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu A’lam. Dari keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa para ulama sepakat bahwa Abortus Profocatus Criminalis, yaitu aborsi kriminal yang menggugurkan kandungan setelah ditiupkan roh ke dalam janin tanpa suatu alasan syar’I hukumnya adalah haram dan termasuk katagori membunuh jiwa yang diharamkan Allah swt.
  • 16. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan dan Saran Dari makalah di atas, bisa diambil simpulan bahwa para ulama sepakat bahwa Abortus Profocatus Criminalis, yaitu aborsi kriminal yang menggugurkan kandungan setelah ditiupkan roh ke dalam janin tanpa suatu alasan syar’I hukumnya adalah haram dan termasuk katagori membunuh jiwa yang diharamkan Allah swt. Bagi para penerus bangsa seharusnya mempunyai bekal ilmu agama yang kuat agar tidak mudah terjerumus kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Dr. Abdurrahman al-Baghdadi,Emansipasi Adakah Dalam Islam, Raja Grafindo. Jakarta : 1998. Hasan, M.Ali. Masail Fiqhiyah al-Haditsah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.1996. Abdul Hamid Hakim 1927, Mabadi’ Awaliyah fi Ushul al-Fiqh wa Al Dawa’id al- Fiqhiyah, Ma’ruf, Farid. Aborsi dalam Pandangan Hukum Islam. http://elangjawa-hidup.blogspot.com/2011/05/makalah-tentang-aborsi.html http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/258/hukum-aborsi-dalam-islam/