SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Islam dan Kesehatan
“Aborsi menurut pandangan Islam dan
Kesehatan”
Kelompok 3 :
Anis Solihah
Feranica
Inas Farida

2011710009
2011710041
2012710083

Fakultas Kedokteran dan kesehatan
Prodi Kesehatan Masyarakat

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kasus aborsi di Indonesia diperkirakan semakin meningkat tiap
tahunnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), diperkirakan
setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta jiwa
dari 5 juta kelahiran pertahun. Bahkan, 1-1,5 juta diantaranya
adalah kalangan remaja. Data yang dihimpun Komnas
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan dalam kurun
waktu tiga tahun (2008-2010) kasus aborsi terus meningkat.
Rumusan masalah
• Bagaimana aborsi menurut pandangan
kesehatan?
• Bagaimana aborsi menurut pandangan Islam?
• Bagaimana hukum aborsi di Indonesia?
Tujuan masalah
• Mengetahui aborsi menurut pandangan
kesehatan
• Memahami aborsi menurut pandangan Islam
• Mengetahui hukum aborsi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
“Aborsi menurut pandangan
kesehatan”
Pengertian Aborsi
-Menurut Sardikin Ginaputra (Fakultas Kedokteran UI),
abortus adalah pengakhiran kehamilan atau hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
-Pada UU kesehatan, pengertian aborsi dibahas secara
tersirat pada pasal 15 (1) UU Kesehatan Nomor 23/1992
disebutkan bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya
untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya, dapat
dilakukan tindakan medis tertentu. Maksud dari ‘tindakan
medis tertentu, yaitu aborsi.
Klasifikasi Aborsi
1. Abortus spontanea
• Merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dan
terjadi secara tidak sengaja.

2. Abortus provokatus
• Merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan,
yaitu dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin
dapat hidup di luar tubuh ibu.
Abortus Provokatus

1. Abortus Provokatus
Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus,
abortus yang dilakukan dengan
disertai indikasi medik. MIsalnya jika
kehamilan diteruskan bisa membahayakan
jiwa si calon ibu, karena misalnya penyakitpenyakit yang berat, antara lain TBC yang
berat dan penyakit ginjal yang berat.

2. Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi
yang
sengaja
dilakukan
tanpa
adanya indikasi medik (ilegal). Biasanya
pengguguran
dilakukan
dengan
menggunakan alat-alat atau obat-obat
tertentu. Abortus provokatus kriminalis
sering terjadi pada kehamilan yang tidak
dikehendaki.
Cara pelaksanaan aborsi
• Currayage and Dilatage ( C & D )
• Mempergunakan alat khusus untuk meperlebar mulut rahim
kemudian janin dikiret (dicuret) dengan alat seperti sendok kecil.
• Aspirasi, yaitu penyedotan isi rahim dengan pompa kecil
• Hysterotomi (operasi)
• Disamping keempat cara diatas, pengguguran sering dilakukan
dengan menggunakan obat-obatan. Pemanfaatan obat-obatan itu
terkadang dengan ditelan melalui mulut, atau diletakkan ke dalam
vagina (alat kelamin) wanita.
Akibat pelaksanaan Aborsi
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan
aborsi:
1. Resiko kesehatan dan keselamatan fisik
• Kematian mendadak karena pendarahan hebat
• Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
• Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
• Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
• Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
Akibat pelaksanaan Aborsi
• Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada
wanita)
• Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
• Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
• Kanker hati (Liver Cancer)
• Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan
cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan
berikutnya.
• Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic
Pregnancy)
• Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
• Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Akibat pelaksanaan Aborsi
2. Resiko kesehatan mental
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi
akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
• Kehilangan harga diri (82%)
• Berteriak-teriak histeris (51%)
• Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
• Ingin melakukan bunuh diri (28%)
• Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
• Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
Contoh Kasus 1
( Aborsi provocatus kriminalis )
MAHASISWI ABORSI PAKAI PIL SAKIT KEPALA
TERNATE, KOMPAS.com
Warga Kota Ternate Utara, Kamis (3/5/2012), dibuat heboh dengan kasus aborsi yang
dilakukan seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama di Ternate berinisial IK.
IK diketahui merupakan anak seorang pegawai di Kementerian Agama Kabupaten Pulau
Morotai.
IK diketahui hamil bersama kekasihnya J yang juga sebagai salah satu mahasiswa di
universitas berbeda di Ternate. Keduanya langsung dibekuk polisi ke Mapolres Ternate,
Kamis. Di hadapan penyidik, J mengisahkan, awalnya dia mengajak IK untuk menikah
lantaran mengetahui kekasihnya hamil dua bulan.
Namun, IK yang mengaku takut kepada keluarganya memilih menggugurkan kandungan
dengan meminum pil sakit kepala yang dicampur dengan minuman bersoda. Namun,
diduga IK tidak hanya mengaborsi sendiri dengan cara meminum obat sakit kepala
dicampur minuman bersoda. “Waktu saya datang ke rumahnya, semua sudah bersih
(sudah diaborsi),” ungkap J.
Contoh Kasus 2
( Aborsi Provocatus Medisinialis)
RUU KUHP
Aborsi Demi Kesehatan, Dokter Tak Dipidana
Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Pemerintah dengan tegas mengusulkan dokter tidak bisa dipidana karena
mengaborsi jika alasannya untuk menyelamatkan bayi atau ibu hamil. Hal ini sebelumnya
tidak diatur dalam KUHP warisan kolonial Belanda yang berlaku sejak tahun 1918 hingga
sekarang. Usulan ini dituangkan dalam Rancangan KUHP yang diserahkan pemerintah ke
DPR. Dalam Pasal 589 ayat 2 tertulis 'Tidak dipidana dokter yang melakukan tindakan
medis tertentu dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil
dan/atau janinnya'.
"Dokter yang melakukan pengguguran kandungan karena alasan medis 'abortus
provocatus' sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak
dikenakan pidana," demikian penjelasan pasal tersebut seperti dikutip detikcom, Kamis
(14/3/2013).
Solusi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

Memberikan penyuluhan tentang seks yang benar.
Melakukan pendekatan
Memperdalam pemahaman akan agama pada klien
Memperkuat pendidikan agama agar moral mereka tinggi dan sadar
bahwa free seks tidak sesuai dengan agama dan berbahaya.
Sebelum bertindak, orang harus mulai berpikir : nanti bagaimana
bukannya bagaimana nanti.
Mendampingi memberikan support, agar tidak jadi mengaborsi.
Memberi tahu bahwa keputusan untuk aborsi, kemungkinan bisa
menghantui seumur hidupnya, mengaborsi anaknya, dan selama
beberapa minggu dia masih menyesali dan menangisi kejadian itu,
seperti kematian seorang anak.
Selanjutnya bisa memberikan pengertian tentang akibat-akibat yang
akan terjadi. Misalnya, aborsi seringkali mendatangkan maut.
BAB II
PEMBAHASAN
“Aborsi menurut pandangan
Islam”
Aborsi menurut pandangan Islam
Firman Allah SWT :
َََّ َّْ‫وال بِالحق إِ َّ ا َّّه َّ حرالاتِي الناف ََّ تَقتهلهو‬
‫ْس ْ ا‬
َ
‫َ ال الل م َ ا‬
َ
“ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang
benar. “ ( Q.S. Al Israa’: 33 ).

Yang dimaksud dengan Aborsi dalam pembahasan ini adalah
menggugurkan secara paksa janin yang belum sempurna
penciptaannya atas permintaan atau kerelaan ibu yang
mengandungnya.
Aborsi menurut pandangan Islam
Pembunuhan dengan sengaja terdapat di dalam banyak ayat, antara
lain firman Allah:

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang
mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah
jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya.” (Qs. AnNisaa’ (4): 93)
Fatwa MUI Tentang Aborsi
Pertama : Ketentuan Umum
1. Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak
melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mati atau
hampir mati.
2. Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak
melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mengalami
kesulitan besar.
Fatwa MUI Tentang Aborsi
Kedua : Ketentuan Hukum
1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada
dinding rahim ibu (nidasi).
2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat
ataupun hajat.
a. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang
membolehkan aborsi adalah:
• Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium
lanjut, TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya
yang harus ditetapkan oleh Tim Dokter.
• Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu
Fatwa MUI Tentang Aborsi
b. Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat
membolehkan aborsi adalah:
• Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic yang kalau
lahir kelak sulit disembuhkan.
• Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang
berwenang yang didalamnya terdapat antara lain keluarga korban,
dokter, dan ulama.
c. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b harus dilakukan
sebelum janin berusia 40 hari.
3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi
akibat zina
Hukum aborsi di Indonesia menurut Kitab Undang-undang
Hukum Pidana (KUHP)
•

•
•
•

Dari rumusan pasal-pasal KUHP dapat ditarik kesimpulan:
Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia menyuruh
orang lain, diancam hukuman empat tahun.
Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil, dengan
tanpa persetujuan ibu hamil tersebut diancam hukuman 12 tahun, dan jika
ibu hamil itu mati diancam 15 tahun
Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun
penjara dan bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun
penjara.
Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut
seorang dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan) ancaman
hukumannya ditambah sepertiganya dan hak untuk praktek dapat dicabut.
Pendapat penulis
• Pendapat penulis aborsi ditinjau menurut pandangan Islam, aborsi
yang dilakukan secara sengaja (aborsi kriminal) yaitu hukumnya
haram.
• Dan dilihat dari segi kesehatan pun tindakan aborsi kriminal sangat
berbahaya bagi kesehatan.
• Maka dari itu kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat harus
melakukan promosi dan memberikan edukasi bahaya dari segi
kesehatan terkait aborsi dan menjelaskan hukumnya berdasarkan
agama dan hukum yang ada di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
• Menurut Sardikin Ginaputra (Fakultas Kedokteran UI), abortus adalah
pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan.
• Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa
adanya indikasi medik (ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan
menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu. Abortus provokatus
kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki.
• Aborsi boleh dilakukan apabila dipandang dari segi kesehatan dan yang di
anjurkan oleh dokter demi kesehatan dan keselamatan pasien akan tetapi
aborsi yang dilakukan secara kriminal itu adalah tindakan pidana yang
akan ada hukumannya dan dalam sudut agama pun apabila melakukan
tindakan aborsi yang dilakukan secara sengaja tanpa ada yang benar itu
hukumnya haram.
Saran
• Untuk mencegah maraknya tejadi suatu tidak pidana kasus aborsi di
masyarakat dikalangan remaja,sebaiknya dilakukan dari lingkungan
keluarga dahulu,sehingga sang anak mendapatkan pengawasan, agar
tidak melakukan suatu penyimpangan dalam pergaulan nantinya baik di
lingkungan sekolah ataupun di masyarakat.
• Pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat terkait aborsi
kriminal ini, melakukan penghukuman yang telah ditetapkan agar
masyarakat jera dan tidak ada niatan untuk melakukan tindakan aborsi
kriminal tersebut. Dan adanya peran dari tenaga kesehatan untuk
memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya
kesehatan akibat melakukan aborsi.
Daftar Pustaka
Al-Hafidz Ahsin W. 2007. Fikih Kesehatan. Jakarta. AMZAH.
Aborsi.org.
2004.
Resiko
Aborsi.
Alamat
: http://www.aborsi.org/resiko.htm.
Kompas.com.2012. Mahasiswa Aborsi Pakai Pil Sakit Kepala. Alamat:
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/03/15561555/Mahasiswi.A
borsi.Pakai.Pil.Sakit.Kepala.
4syamm. 2010. Etika Keperawatan. Alamat:
http://4syamm.wordpress.com/2010/12/01/etika-keperawatan.
http://keperawatanreligiondiianpalupi.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan
http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2012/07/aborsi-menurutpandangan- islam_08.html
http://digilib.uin-suka.ac.id/4846/
http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan
http://rifkaanisa.blogdetik.com/2013/01/21/problematika-aborsi-diindonesia/

More Related Content

What's hot (20)

Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Jurnal Aborsi
Jurnal AborsiJurnal Aborsi
Jurnal Aborsi
 
Makalah iskes
Makalah iskesMakalah iskes
Makalah iskes
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsiPendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
 
Aborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islamAborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islam
 
Aborsiiiiii
AborsiiiiiiAborsiiiiii
Aborsiiiiii
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Dampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatanDampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatan
 
Bab i aborsi
Bab i aborsiBab i aborsi
Bab i aborsi
 
Presentasi aborsi
Presentasi aborsiPresentasi aborsi
Presentasi aborsi
 
aborsi (kesadaran wanita)
aborsi (kesadaran wanita)aborsi (kesadaran wanita)
aborsi (kesadaran wanita)
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
 
ABORSI
ABORSIABORSI
ABORSI
 
Askeb. saban pnc AKBID PARAMATA RAHA
Askeb. saban pnc AKBID PARAMATA RAHA Askeb. saban pnc AKBID PARAMATA RAHA
Askeb. saban pnc AKBID PARAMATA RAHA
 
Askeb. saban AKBID PARAMATA RAHA
Askeb. saban AKBID PARAMATA RAHA Askeb. saban AKBID PARAMATA RAHA
Askeb. saban AKBID PARAMATA RAHA
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Kti tiwi
Kti tiwiKti tiwi
Kti tiwi
 

Similar to Islam dan kesehatan (20)

Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptxSlide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
 
ABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docx
 
Bioetika dan abortus
Bioetika dan abortusBioetika dan abortus
Bioetika dan abortus
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
PPT Aborsi.pptx
PPT Aborsi.pptxPPT Aborsi.pptx
PPT Aborsi.pptx
 
PPT Aborsi.pptx
PPT Aborsi.pptxPPT Aborsi.pptx
PPT Aborsi.pptx
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
 
Makalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islamMakalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islam
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompokJawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 

Islam dan kesehatan

  • 1. Islam dan Kesehatan “Aborsi menurut pandangan Islam dan Kesehatan” Kelompok 3 : Anis Solihah Feranica Inas Farida 2011710009 2011710041 2012710083 Fakultas Kedokteran dan kesehatan Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • 3. Latar Belakang Kasus aborsi di Indonesia diperkirakan semakin meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta jiwa dari 5 juta kelahiran pertahun. Bahkan, 1-1,5 juta diantaranya adalah kalangan remaja. Data yang dihimpun Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan dalam kurun waktu tiga tahun (2008-2010) kasus aborsi terus meningkat.
  • 4. Rumusan masalah • Bagaimana aborsi menurut pandangan kesehatan? • Bagaimana aborsi menurut pandangan Islam? • Bagaimana hukum aborsi di Indonesia?
  • 5. Tujuan masalah • Mengetahui aborsi menurut pandangan kesehatan • Memahami aborsi menurut pandangan Islam • Mengetahui hukum aborsi di Indonesia
  • 6. BAB II PEMBAHASAN “Aborsi menurut pandangan kesehatan”
  • 7. Pengertian Aborsi -Menurut Sardikin Ginaputra (Fakultas Kedokteran UI), abortus adalah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. -Pada UU kesehatan, pengertian aborsi dibahas secara tersirat pada pasal 15 (1) UU Kesehatan Nomor 23/1992 disebutkan bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. Maksud dari ‘tindakan medis tertentu, yaitu aborsi.
  • 8. Klasifikasi Aborsi 1. Abortus spontanea • Merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dan terjadi secara tidak sengaja. 2. Abortus provokatus • Merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.
  • 9. Abortus Provokatus 1. Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang dilakukan dengan disertai indikasi medik. MIsalnya jika kehamilan diteruskan bisa membahayakan jiwa si calon ibu, karena misalnya penyakitpenyakit yang berat, antara lain TBC yang berat dan penyakit ginjal yang berat. 2. Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu. Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki.
  • 10. Cara pelaksanaan aborsi • Currayage and Dilatage ( C & D ) • Mempergunakan alat khusus untuk meperlebar mulut rahim kemudian janin dikiret (dicuret) dengan alat seperti sendok kecil. • Aspirasi, yaitu penyedotan isi rahim dengan pompa kecil • Hysterotomi (operasi) • Disamping keempat cara diatas, pengguguran sering dilakukan dengan menggunakan obat-obatan. Pemanfaatan obat-obatan itu terkadang dengan ditelan melalui mulut, atau diletakkan ke dalam vagina (alat kelamin) wanita.
  • 11. Akibat pelaksanaan Aborsi Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi: 1. Resiko kesehatan dan keselamatan fisik • Kematian mendadak karena pendarahan hebat • Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal • Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan • Rahim yang sobek (Uterine Perforation) • Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
  • 12. Akibat pelaksanaan Aborsi • Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita) • Kanker indung telur (Ovarian Cancer) • Kanker leher rahim (Cervical Cancer) • Kanker hati (Liver Cancer) • Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya. • Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy) • Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease) • Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
  • 13. Akibat pelaksanaan Aborsi 2. Resiko kesehatan mental Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini: • Kehilangan harga diri (82%) • Berteriak-teriak histeris (51%) • Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%) • Ingin melakukan bunuh diri (28%) • Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%) • Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
  • 14. Contoh Kasus 1 ( Aborsi provocatus kriminalis ) MAHASISWI ABORSI PAKAI PIL SAKIT KEPALA TERNATE, KOMPAS.com Warga Kota Ternate Utara, Kamis (3/5/2012), dibuat heboh dengan kasus aborsi yang dilakukan seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama di Ternate berinisial IK. IK diketahui merupakan anak seorang pegawai di Kementerian Agama Kabupaten Pulau Morotai. IK diketahui hamil bersama kekasihnya J yang juga sebagai salah satu mahasiswa di universitas berbeda di Ternate. Keduanya langsung dibekuk polisi ke Mapolres Ternate, Kamis. Di hadapan penyidik, J mengisahkan, awalnya dia mengajak IK untuk menikah lantaran mengetahui kekasihnya hamil dua bulan. Namun, IK yang mengaku takut kepada keluarganya memilih menggugurkan kandungan dengan meminum pil sakit kepala yang dicampur dengan minuman bersoda. Namun, diduga IK tidak hanya mengaborsi sendiri dengan cara meminum obat sakit kepala dicampur minuman bersoda. “Waktu saya datang ke rumahnya, semua sudah bersih (sudah diaborsi),” ungkap J.
  • 15. Contoh Kasus 2 ( Aborsi Provocatus Medisinialis) RUU KUHP Aborsi Demi Kesehatan, Dokter Tak Dipidana Andi Saputra - detikNews Jakarta - Pemerintah dengan tegas mengusulkan dokter tidak bisa dipidana karena mengaborsi jika alasannya untuk menyelamatkan bayi atau ibu hamil. Hal ini sebelumnya tidak diatur dalam KUHP warisan kolonial Belanda yang berlaku sejak tahun 1918 hingga sekarang. Usulan ini dituangkan dalam Rancangan KUHP yang diserahkan pemerintah ke DPR. Dalam Pasal 589 ayat 2 tertulis 'Tidak dipidana dokter yang melakukan tindakan medis tertentu dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan/atau janinnya'. "Dokter yang melakukan pengguguran kandungan karena alasan medis 'abortus provocatus' sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak dikenakan pidana," demikian penjelasan pasal tersebut seperti dikutip detikcom, Kamis (14/3/2013).
  • 16. Solusi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Memberikan penyuluhan tentang seks yang benar. Melakukan pendekatan Memperdalam pemahaman akan agama pada klien Memperkuat pendidikan agama agar moral mereka tinggi dan sadar bahwa free seks tidak sesuai dengan agama dan berbahaya. Sebelum bertindak, orang harus mulai berpikir : nanti bagaimana bukannya bagaimana nanti. Mendampingi memberikan support, agar tidak jadi mengaborsi. Memberi tahu bahwa keputusan untuk aborsi, kemungkinan bisa menghantui seumur hidupnya, mengaborsi anaknya, dan selama beberapa minggu dia masih menyesali dan menangisi kejadian itu, seperti kematian seorang anak. Selanjutnya bisa memberikan pengertian tentang akibat-akibat yang akan terjadi. Misalnya, aborsi seringkali mendatangkan maut.
  • 18. Aborsi menurut pandangan Islam Firman Allah SWT : َََّ َّْ‫وال بِالحق إِ َّ ا َّّه َّ حرالاتِي الناف ََّ تَقتهلهو‬ ‫ْس ْ ا‬ َ ‫َ ال الل م َ ا‬ َ “ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. “ ( Q.S. Al Israa’: 33 ). Yang dimaksud dengan Aborsi dalam pembahasan ini adalah menggugurkan secara paksa janin yang belum sempurna penciptaannya atas permintaan atau kerelaan ibu yang mengandungnya.
  • 19. Aborsi menurut pandangan Islam Pembunuhan dengan sengaja terdapat di dalam banyak ayat, antara lain firman Allah: “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (Qs. AnNisaa’ (4): 93)
  • 20. Fatwa MUI Tentang Aborsi Pertama : Ketentuan Umum 1. Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati. 2. Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.
  • 21. Fatwa MUI Tentang Aborsi Kedua : Ketentuan Hukum 1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu (nidasi). 2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun hajat. a. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang membolehkan aborsi adalah: • Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut, TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang harus ditetapkan oleh Tim Dokter. • Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu
  • 22. Fatwa MUI Tentang Aborsi b. Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat membolehkan aborsi adalah: • Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic yang kalau lahir kelak sulit disembuhkan. • Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang berwenang yang didalamnya terdapat antara lain keluarga korban, dokter, dan ulama. c. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari. 3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat zina
  • 23. Hukum aborsi di Indonesia menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) • • • • Dari rumusan pasal-pasal KUHP dapat ditarik kesimpulan: Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia menyuruh orang lain, diancam hukuman empat tahun. Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil, dengan tanpa persetujuan ibu hamil tersebut diancam hukuman 12 tahun, dan jika ibu hamil itu mati diancam 15 tahun Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun penjara dan bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun penjara. Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut seorang dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan) ancaman hukumannya ditambah sepertiganya dan hak untuk praktek dapat dicabut.
  • 24. Pendapat penulis • Pendapat penulis aborsi ditinjau menurut pandangan Islam, aborsi yang dilakukan secara sengaja (aborsi kriminal) yaitu hukumnya haram. • Dan dilihat dari segi kesehatan pun tindakan aborsi kriminal sangat berbahaya bagi kesehatan. • Maka dari itu kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat harus melakukan promosi dan memberikan edukasi bahaya dari segi kesehatan terkait aborsi dan menjelaskan hukumnya berdasarkan agama dan hukum yang ada di Indonesia.
  • 26. Kesimpulan • Menurut Sardikin Ginaputra (Fakultas Kedokteran UI), abortus adalah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. • Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu. Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki. • Aborsi boleh dilakukan apabila dipandang dari segi kesehatan dan yang di anjurkan oleh dokter demi kesehatan dan keselamatan pasien akan tetapi aborsi yang dilakukan secara kriminal itu adalah tindakan pidana yang akan ada hukumannya dan dalam sudut agama pun apabila melakukan tindakan aborsi yang dilakukan secara sengaja tanpa ada yang benar itu hukumnya haram.
  • 27. Saran • Untuk mencegah maraknya tejadi suatu tidak pidana kasus aborsi di masyarakat dikalangan remaja,sebaiknya dilakukan dari lingkungan keluarga dahulu,sehingga sang anak mendapatkan pengawasan, agar tidak melakukan suatu penyimpangan dalam pergaulan nantinya baik di lingkungan sekolah ataupun di masyarakat. • Pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat terkait aborsi kriminal ini, melakukan penghukuman yang telah ditetapkan agar masyarakat jera dan tidak ada niatan untuk melakukan tindakan aborsi kriminal tersebut. Dan adanya peran dari tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya kesehatan akibat melakukan aborsi.
  • 28. Daftar Pustaka Al-Hafidz Ahsin W. 2007. Fikih Kesehatan. Jakarta. AMZAH. Aborsi.org. 2004. Resiko Aborsi. Alamat : http://www.aborsi.org/resiko.htm. Kompas.com.2012. Mahasiswa Aborsi Pakai Pil Sakit Kepala. Alamat: http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/03/15561555/Mahasiswi.A borsi.Pakai.Pil.Sakit.Kepala. 4syamm. 2010. Etika Keperawatan. Alamat: http://4syamm.wordpress.com/2010/12/01/etika-keperawatan. http://keperawatanreligiondiianpalupi.wordpress.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2012/07/aborsi-menurutpandangan- islam_08.html http://digilib.uin-suka.ac.id/4846/ http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan http://rifkaanisa.blogdetik.com/2013/01/21/problematika-aborsi-diindonesia/