SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4
KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : M.01.PR.07.04 TAHUN 2004
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI
MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa kedatangan dan keberadaan migran di wilayah
Indonesia yang cenderung meningkat, berpotensi
menimbulkan berbagai permasalahan keimigrasian sehingga
diperlukan upaya penindakan menurut ketentuan
keimigrasian;
b. bahwa untuk lebih mengefektifkan dan mengefesiensikan
pelaksanaan tugas di bidang penindakan keimigrasian
diperlukan sarana dan prasarana pendukung berupa Rumah
Detensi Imigrasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di
dalam huruf a dan huruf b perlu merumuskan dan
menetapkan Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Detensi Imigrasi di Lingkungan
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3474);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1994 tentang
Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keimigrasian
(Lembaran Negara 1994 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara 3562);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1994 tentang Visa,
Izin Masuk dan Izin Keimigrasian (Lembaran Negara Tahun
1994 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3563);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen;
5. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor :
M.03-PR.07.04 Tahun 1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Imigrasi;
6. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor :
M.03-PR.07.10 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Departemen Kehakiman;
7. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor :
M.05.IZ.01.02 Tahun 1995 tentang Karantina Imigrasi;
Hal 1 dari 8
K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4
8. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor : M.01-PR.07.10 Tahun 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam
Suratnya Nomor : B/32/M.PAN/1/2004 tanggal 13 Januari 2004.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH DETENSI IMIGRASI.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Rumah Detensi Imigrasi selanjutnya dalam Keputusan ini disebut RUDENIM
adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang keimigrasian di lingkungan Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
(2) RUDENIM dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 2
RUDENIM mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bidang Pendetensian orang
asing.
Pasal 3
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 2, RUDENIM mempunyai fungsi :
a. melaksanakan tugas penindakan;
b. melaksanakan tugas pengisolasian;
c. melaksanakan tugas pemulangan dan pengusiran/deportasi.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI RUDENIM
Pasal 4
RUDENIM terdiri dari :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
Hal 2 dari 8
K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4
b. Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan;
c. Seksi Perawatan dan Kesehatan;
d. Seksi Keamanan dan Ketertiban.
Pasal 5
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan Tata Usaha, dan rumah
tangga RUDENIM.
Pasal 6
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 5, Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
a. melakukan urusan kepegawaian;
b. melakukan urusan keuangan;
c. melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.
Pasal 7
Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Urusan Kepegawaian;
b. Urusan Keuangan;
c. Urusan Umum.
Pasal 8
(1). Urusan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian.
(2). Urusan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.
(3). Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat,
perlengkapan dan rumah tangga.
Pasal 9
Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
pencatatan pada saat masuk dan keluar, membuat dokumentasi sidik jari, foto, dan
menyimpan benda-benda milik pribadi, serta melaksanakan pemulangan terdetensi
dan pelaporannya.
Pasal 10
Untuk menyelenggarakan tugas pada Pasal 9, Seksi Registrasi, Administrasi, dan
Pelaporan mempunyai fungsi :
a. melakukan pencatatan, registrasi, membuat dokumentasi sidik jari, foto dan
menyimpan serta mengamankan benda-benda milik pribadi terdetensi yang
dilarang oleh ketentuan yang berlaku;
Hal 3 dari 8
K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4
b. melaksanakan administrasi pengeluaran terdetensi dan pelaporannya.
Pasal 11
Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan terdiri dari :
a. Sub Seksi Registrasi;
b. Sub Seksi Administrasi dan Pelaporan.
Pasal 12
(1). Sub Seksi Registrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan, registrasi,
membuat dokumentasi sidik jari, foto dan menyimpan serta mengamankan
benda-benda pribadi terdetensi;
(2). Sub Seksi Administrasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
pemulangan terdetensi, dan pelaporannya.
Pasal 13
Seksi Perawatan dan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan kebutuhan
makan sehari-hari, kebutuhan perawatan kesehatan, dan kegiatan olah raga, serta
memfasilitasi kegiatan ibadah terdetensi.
Pasal 14
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 13, Seksi Perawatan dan
Kesehatan mempunyai fungsi :
a. melakukan penyiapan kebutuhan makan terdetensi;
b. melakukan penyiapan kebutuhan perawatan kesehatan, kegiatan olah raga, dan
memfasilitasi kegiatan ibadah terdetensi.
Pasal 15
Seksi Perawatan dan Kesehatan terdiri dari :
a. Sub Seksi Perawatan;
b. Sub Seksi Kesehatan.
Pasal 16
(1). Sub Seksi Perawatan mempunyai tugas melakukan penyiapan kebutuhan makan
terdetensi.
(2). Sub Seksi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan kebutuhan
perawatan kesehatan, kegiatan olah raga dan memfasilitasi kegiatan ibadah
terdetensi.
Hal 4 dari 8
K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4
Pasal 17
Seksi Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pengamanan, melakukan pengisolasian dan pemindahan terdetensi
antar Rudenim serta pengeluaran terdetensi dalam rangka pengusiran dan
pemulangannya.
Pasal 18
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 17, Seksi Keamanan dan
Ketertiban mempunyai fungsi :
a. melakukan pengaturan jadwal pembagian tugas pengamanan, melaksanakan
tugas penjagaan dalam rangka pengamanan di lingkungan Rudenim;
b. melakukan pengisolasian, pelaksanaan pemindahan terdetensi antar Rudenim,
menjaga ketertiban serta pengeluaran terdetensi dalam rangka pengusiran dan
pemulangannya.
Pasal 19
Seksi Keamanan dan Ketertiban terdiri dari :
a. Sub Seksi Keamanan;
b. Sub Seksi Ketertiban.
Pasal 20
(1). Sub Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal pembagian tugas
pengamanan, melaksanakan tugas penjagaan dan keamanan di lingkungan
Rudenim.
(2). Sub Seksi Ketertiban mempunyai tugas melakukan pengaturan penempatan,
pengisolasian, pelaksanaan pemindahan terdetensi, serta menjaga ketertiban
dan pengeluaran terdetensi dalam rangka pengusiran dan pemulangannya.
BAB III
TATA KERJA
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Rudenim, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi,
Kepala Sub Seksi, Kepala Urusan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi di lingkungan Rudenim dan instansi lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing.
Pasal 22
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing
dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal 5 dari 8
K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4
Pasal 23
Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan
petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
Pasal 24
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan
tepat pada waktunya.
Pasal 25
Setiap laporan yang diterima dari bawahan, pimpinan satuan organisasi wajib
mengolah dan selanjutnya dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan.
Pasal 26
Bimbingan teknis keimigrasian secara fungsional dilakukan oleh Direktur Jenderal
Imigrasi dan/ atau melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia (Koordinator Urusan Keimigrasian/ Kepala Bidang Imigrasi) kepada
Kepala Rudenim.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
(1). Pada saat ditetapkannya Keputusan ini jumlah Rudenim di Lingkungan
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebanyak 13
(tiga belas) Rudenim,
(2). Nama, dan wilayah kerja Rudenim yang tersebut pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.
Pasal 28
Dengan ditetapkannya keputusan ini, ketentuan yang bertentangan dengan
keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 29
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Maret 2004
MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
PROF. DR YUSRIL IHZA MAHENDRA
Hal 6 dari 8
K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4
LAMPIRAN KEPMENKEH DAN HAM RI
NOMOR :M.01.PR.07.04
TANGGAL :
BAGAN STRUKTUR
ORGANISASI RUDENIM
LAMPIRAN KEPMENKEH DAN HAM RI
NOMOR : M.01.PR.07.04 Tahun 2004
TANGGAL : 9-03-2004
BADAN STRUKTUR
ORGANISASI RUDENIM
SUB SEKSI
KETERTIBAN
SUB SEKSI
KEAMANAN
SUB SEKSI
KESEHATAN
SUB SEKSI
PERAWATAN
SUB SEKSI
ADMINISTRASI DAN
PELAPORAN
SUB SEKSI
REGISTRASI
SEKSI
REGISTRASI, ADMINISTRASI
DAN PELAPORAN
SEKSI
KEAMANAN DAN KETERTIBAN
SEKSI
PERAWATAN
DAN KESEHATAN
URUSAN
UMUM
URUSAN
KEUANGAN
URUSAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
TATA USAHA
RUDENIM
MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
PROF DR YUSRIL IHZA MAHENDRA
Hal 7 dari 8
K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4
LAMPIRAN : KEPUTUSAN MENTERI
KEHAKIMAN
DAN HAM R.I
NOMOR : M.01.PR.07.04
Tahun 2004
TANGGAL : 9 – 03 – 2004
DAFTAR RUMAH DETENSI IMIGRASI DAN WILAYAH KERJA
DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAM
REPUBLIK INDONESIA
No. N A M A WILAYAH KERJA
1. RUDENIM MEDAN 1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
2. Provinsi Sumatra Utara.
2. RUDENIM PEKANBARU 1. Provinsi Riau;
2. Provinsi Jambi; dan
3. Provinsi Sumatra Barat
3. RUDENIM BATAM Provinsi Kepulauan Riau.
4. RUDENIM JAKARTA 1. Provinsi DKI. Jaya;
2. Provinsi Jawa Barat;
3. Provinsi Banten;
4. Provinsi Lampung;
5. Provinsi Sumatra Selatan;
6. Provinsi Bangka Belitung; dan
7. Provinsi Bengkulu.
5. RUDENIM SEMARANG 1. Provinsi Jawa Tengah;
2. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
dan
3. Provinsi Kalimantan Tengah.
6. RUDENIM SURABAYA 1. Provinsi Jawa Timur;
2. Provinsi Kalimantan Selatan.
7. RUDENIM PONTIANAK Provinsi Kalimantan Barat.
8. RUDENIM BALIK PAPAN Provinsi Kalimantan Timur.
9. RUDENIM MANADO 1. Provinsi Sulawesi Utara;
2. Provinsi Sulawesi Tengah; dan
3. Provinsi Gorontalo.
10. RUDENIM MAKASSAR 1. Provinsi Sulawesi Selatan;
2. Provinsi Sulawesi Tenggara;
3. Provinsi Maluku Utara; dan
4. Provinsi Maluku.
11. RUDENIM DENPASAR 1. Provinsi Bali;
2. Provinsi Nusa Tenggara Barat.
12. RUDENIM KUPANG Provinsi Nusa Tenggara Timur.
13. RUDENIM JAYAPURA Provinsi Papua/Irian Jaya.
MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
PROF DR YUSRIL IHZA MAHENDRA
Hal 8 dari 8

More Related Content

What's hot

5. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 20195. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 2019KutsiyatinMSi
 
Lampiran permen pan rb no. 63 ttg pedoman penataan tunjangan kinerja
Lampiran permen pan rb no. 63 ttg pedoman penataan tunjangan kinerjaLampiran permen pan rb no. 63 ttg pedoman penataan tunjangan kinerja
Lampiran permen pan rb no. 63 ttg pedoman penataan tunjangan kinerjaRahmat Notosuwarno
 
Perka bkn juknis ASDMA
Perka bkn juknis ASDMAPerka bkn juknis ASDMA
Perka bkn juknis ASDMAKutsiyatinMSi
 
Buku 2 kepegawaian
Buku 2 kepegawaianBuku 2 kepegawaian
Buku 2 kepegawaianAdi Kuntarto
 
Cawangan standard ndcdb
Cawangan standard ndcdbCawangan standard ndcdb
Cawangan standard ndcdbMohd Asri
 
114342500 pengadministrasi-kepegawaian
114342500 pengadministrasi-kepegawaian114342500 pengadministrasi-kepegawaian
114342500 pengadministrasi-kepegawaianEdiMaskur
 
Sk pembentukan tim perencanaan teknis
Sk pembentukan tim perencanaan teknisSk pembentukan tim perencanaan teknis
Sk pembentukan tim perencanaan teknisChristine Roberts
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmtemanna #LABEDDU
 
Analsis jabatan pengelola kepegawaian
Analsis jabatan pengelola kepegawaianAnalsis jabatan pengelola kepegawaian
Analsis jabatan pengelola kepegawaianNanaS171717
 
Sop izin keluar masuk kawasan
Sop izin keluar masuk kawasanSop izin keluar masuk kawasan
Sop izin keluar masuk kawasanBenny Benny
 
Bahan analisis jabatan
Bahan analisis jabatanBahan analisis jabatan
Bahan analisis jabatanDamun Setiaji
 
Tupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuanganTupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuanganHeyden Balang
 
Anjab jfu analis jabatan
Anjab jfu analis jabatanAnjab jfu analis jabatan
Anjab jfu analis jabatanReddy Prayudie
 

What's hot (20)

HR : Safety and Health
HR : Safety and HealthHR : Safety and Health
HR : Safety and Health
 
C Elaun
C ElaunC Elaun
C Elaun
 
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 20195. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
 
Lampiran permen pan rb no. 63 ttg pedoman penataan tunjangan kinerja
Lampiran permen pan rb no. 63 ttg pedoman penataan tunjangan kinerjaLampiran permen pan rb no. 63 ttg pedoman penataan tunjangan kinerja
Lampiran permen pan rb no. 63 ttg pedoman penataan tunjangan kinerja
 
Perka bkn juknis ASDMA
Perka bkn juknis ASDMAPerka bkn juknis ASDMA
Perka bkn juknis ASDMA
 
Buku 2 kepegawaian
Buku 2 kepegawaianBuku 2 kepegawaian
Buku 2 kepegawaian
 
Cawangan standard ndcdb
Cawangan standard ndcdbCawangan standard ndcdb
Cawangan standard ndcdb
 
114342500 pengadministrasi-kepegawaian
114342500 pengadministrasi-kepegawaian114342500 pengadministrasi-kepegawaian
114342500 pengadministrasi-kepegawaian
 
Kak security
Kak securityKak security
Kak security
 
Sk pembentukan tim perencanaan teknis
Sk pembentukan tim perencanaan teknisSk pembentukan tim perencanaan teknis
Sk pembentukan tim perencanaan teknis
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
 
2010 ford-f-150-truck-brochure
2010 ford-f-150-truck-brochure2010 ford-f-150-truck-brochure
2010 ford-f-150-truck-brochure
 
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paserTelaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
 
Analsis jabatan pengelola kepegawaian
Analsis jabatan pengelola kepegawaianAnalsis jabatan pengelola kepegawaian
Analsis jabatan pengelola kepegawaian
 
Sop izin keluar masuk kawasan
Sop izin keluar masuk kawasanSop izin keluar masuk kawasan
Sop izin keluar masuk kawasan
 
Bahan analisis jabatan
Bahan analisis jabatanBahan analisis jabatan
Bahan analisis jabatan
 
Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
 
skp sasaran.pdf
skp sasaran.pdfskp sasaran.pdf
skp sasaran.pdf
 
Tupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuanganTupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuangan
 
Anjab jfu analis jabatan
Anjab jfu analis jabatanAnjab jfu analis jabatan
Anjab jfu analis jabatan
 

Similar to Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.01.PR.07.04 Tahun 2004

Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga PemasyarakatanKepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatanmbabudik
 
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumPermenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumWinarto Winartoap
 
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan hamPerpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan hamFaizal Putra
 
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020CIkumparan
 
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...IntanApriscaSari
 
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...Bajang Perdana
 
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianPerpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianRidwan Usman
 
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdfwbkmanicj
 
Pkn fungsi kementrian
Pkn fungsi kementrianPkn fungsi kementrian
Pkn fungsi kementrianathifah_h
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...iniPurwokerto
 
PP Nomor 39 Tahun 2020
PP Nomor 39 Tahun 2020PP Nomor 39 Tahun 2020
PP Nomor 39 Tahun 2020CIkumparan
 
PP_Nomor_39_Tahun_2020.pdf
PP_Nomor_39_Tahun_2020.pdfPP_Nomor_39_Tahun_2020.pdf
PP_Nomor_39_Tahun_2020.pdfIchaaBerliana
 

Similar to Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.01.PR.07.04 Tahun 2004 (20)

Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga PemasyarakatanKepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
 
Draft tupoksi
Draft tupoksiDraft tupoksi
Draft tupoksi
 
Peraturan Dirjenim
Peraturan DirjenimPeraturan Dirjenim
Peraturan Dirjenim
 
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumPermenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
 
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan hamPerpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
 
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
 
PMK
PMKPMK
PMK
 
Tata Kerja dan Organisasi Lapas.pdf
Tata Kerja dan Organisasi Lapas.pdfTata Kerja dan Organisasi Lapas.pdf
Tata Kerja dan Organisasi Lapas.pdf
 
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
 
Pmk 97 tahun 2010
Pmk 97 tahun 2010Pmk 97 tahun 2010
Pmk 97 tahun 2010
 
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
 
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianPerpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
 
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
 
Peraturan Dirjen
Peraturan DirjenPeraturan Dirjen
Peraturan Dirjen
 
Pkn fungsi kementrian
Pkn fungsi kementrianPkn fungsi kementrian
Pkn fungsi kementrian
 
Uu 12 1969
Uu 12 1969Uu 12 1969
Uu 12 1969
 
Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
 
PP Nomor 39 Tahun 2020
PP Nomor 39 Tahun 2020PP Nomor 39 Tahun 2020
PP Nomor 39 Tahun 2020
 
PP_Nomor_39_Tahun_2020.pdf
PP_Nomor_39_Tahun_2020.pdfPP_Nomor_39_Tahun_2020.pdf
PP_Nomor_39_Tahun_2020.pdf
 

More from HumasRudenimKupang

DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdfDOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdfHumasRudenimKupang
 
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...HumasRudenimKupang
 
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdfPemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdfHumasRudenimKupang
 
Sop pemindahan deteni antar rudenim
Sop pemindahan deteni antar rudenimSop pemindahan deteni antar rudenim
Sop pemindahan deteni antar rudenimHumasRudenimKupang
 
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021HumasRudenimKupang
 
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011 Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011 HumasRudenimKupang
 

More from HumasRudenimKupang (20)

DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdfDOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
 
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
 
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdfPemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
 
LAKIP RUDENIM FIX.pdf
LAKIP RUDENIM FIX.pdfLAKIP RUDENIM FIX.pdf
LAKIP RUDENIM FIX.pdf
 
Sop Inovasi SLAIN
Sop Inovasi SLAINSop Inovasi SLAIN
Sop Inovasi SLAIN
 
Sop Inovasi D'CAR
Sop Inovasi D'CARSop Inovasi D'CAR
Sop Inovasi D'CAR
 
Sop Inovasi Laru
Sop Inovasi LaruSop Inovasi Laru
Sop Inovasi Laru
 
Sop pengaduan
Sop pengaduanSop pengaduan
Sop pengaduan
 
Sop pendetensian
Sop pendetensianSop pendetensian
Sop pendetensian
 
Sop pemindahan deteni antar rudenim
Sop pemindahan deteni antar rudenimSop pemindahan deteni antar rudenim
Sop pemindahan deteni antar rudenim
 
Sop kunjungan
Sop kunjunganSop kunjungan
Sop kunjungan
 
Surat Edaran Menteri
Surat Edaran Menteri Surat Edaran Menteri
Surat Edaran Menteri
 
Surat Edaran
Surat EdaranSurat Edaran
Surat Edaran
 
Peraturan Dirjenim
Peraturan DirjenimPeraturan Dirjenim
Peraturan Dirjenim
 
Keputusan Dirjenim
Keputusan DirjenimKeputusan Dirjenim
Keputusan Dirjenim
 
Keputusan Dirjenim
Keputusan DirjenimKeputusan Dirjenim
Keputusan Dirjenim
 
Surat Edaran
Surat EdaranSurat Edaran
Surat Edaran
 
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
 
Keppres Nomor 111 Tahun 2001
Keppres Nomor 111 Tahun 2001Keppres Nomor 111 Tahun 2001
Keppres Nomor 111 Tahun 2001
 
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011 Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
 

Recently uploaded

PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (14)

PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.01.PR.07.04 Tahun 2004

  • 1. K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4 KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01.PR.07.04 TAHUN 2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kedatangan dan keberadaan migran di wilayah Indonesia yang cenderung meningkat, berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan keimigrasian sehingga diperlukan upaya penindakan menurut ketentuan keimigrasian; b. bahwa untuk lebih mengefektifkan dan mengefesiensikan pelaksanaan tugas di bidang penindakan keimigrasian diperlukan sarana dan prasarana pendukung berupa Rumah Detensi Imigrasi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di dalam huruf a dan huruf b perlu merumuskan dan menetapkan Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Detensi Imigrasi di Lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3474); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1994 tentang Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keimigrasian (Lembaran Negara 1994 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara 3562); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1994 tentang Visa, Izin Masuk dan Izin Keimigrasian (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3563); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 5. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.03-PR.07.04 Tahun 1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi; 6. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.03-PR.07.10 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Kehakiman; 7. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.05.IZ.01.02 Tahun 1995 tentang Karantina Imigrasi; Hal 1 dari 8
  • 2. K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4 8. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.01-PR.07.10 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam Suratnya Nomor : B/32/M.PAN/1/2004 tanggal 13 Januari 2004. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Rumah Detensi Imigrasi selanjutnya dalam Keputusan ini disebut RUDENIM adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang keimigrasian di lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. (2) RUDENIM dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 RUDENIM mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bidang Pendetensian orang asing. Pasal 3 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 2, RUDENIM mempunyai fungsi : a. melaksanakan tugas penindakan; b. melaksanakan tugas pengisolasian; c. melaksanakan tugas pemulangan dan pengusiran/deportasi. BAB II SUSUNAN ORGANISASI RUDENIM Pasal 4 RUDENIM terdiri dari : a. Sub Bagian Tata Usaha; Hal 2 dari 8
  • 3. K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4 b. Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan; c. Seksi Perawatan dan Kesehatan; d. Seksi Keamanan dan Ketertiban. Pasal 5 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan Tata Usaha, dan rumah tangga RUDENIM. Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 5, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. melakukan urusan kepegawaian; b. melakukan urusan keuangan; c. melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 7 Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Urusan Kepegawaian; b. Urusan Keuangan; c. Urusan Umum. Pasal 8 (1). Urusan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. (2). Urusan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. (3). Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 9 Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pencatatan pada saat masuk dan keluar, membuat dokumentasi sidik jari, foto, dan menyimpan benda-benda milik pribadi, serta melaksanakan pemulangan terdetensi dan pelaporannya. Pasal 10 Untuk menyelenggarakan tugas pada Pasal 9, Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. melakukan pencatatan, registrasi, membuat dokumentasi sidik jari, foto dan menyimpan serta mengamankan benda-benda milik pribadi terdetensi yang dilarang oleh ketentuan yang berlaku; Hal 3 dari 8
  • 4. K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4 b. melaksanakan administrasi pengeluaran terdetensi dan pelaporannya. Pasal 11 Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan terdiri dari : a. Sub Seksi Registrasi; b. Sub Seksi Administrasi dan Pelaporan. Pasal 12 (1). Sub Seksi Registrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan, registrasi, membuat dokumentasi sidik jari, foto dan menyimpan serta mengamankan benda-benda pribadi terdetensi; (2). Sub Seksi Administrasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemulangan terdetensi, dan pelaporannya. Pasal 13 Seksi Perawatan dan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan kebutuhan makan sehari-hari, kebutuhan perawatan kesehatan, dan kegiatan olah raga, serta memfasilitasi kegiatan ibadah terdetensi. Pasal 14 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 13, Seksi Perawatan dan Kesehatan mempunyai fungsi : a. melakukan penyiapan kebutuhan makan terdetensi; b. melakukan penyiapan kebutuhan perawatan kesehatan, kegiatan olah raga, dan memfasilitasi kegiatan ibadah terdetensi. Pasal 15 Seksi Perawatan dan Kesehatan terdiri dari : a. Sub Seksi Perawatan; b. Sub Seksi Kesehatan. Pasal 16 (1). Sub Seksi Perawatan mempunyai tugas melakukan penyiapan kebutuhan makan terdetensi. (2). Sub Seksi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan kebutuhan perawatan kesehatan, kegiatan olah raga dan memfasilitasi kegiatan ibadah terdetensi. Hal 4 dari 8
  • 5. K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4 Pasal 17 Seksi Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengamanan, melakukan pengisolasian dan pemindahan terdetensi antar Rudenim serta pengeluaran terdetensi dalam rangka pengusiran dan pemulangannya. Pasal 18 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 17, Seksi Keamanan dan Ketertiban mempunyai fungsi : a. melakukan pengaturan jadwal pembagian tugas pengamanan, melaksanakan tugas penjagaan dalam rangka pengamanan di lingkungan Rudenim; b. melakukan pengisolasian, pelaksanaan pemindahan terdetensi antar Rudenim, menjaga ketertiban serta pengeluaran terdetensi dalam rangka pengusiran dan pemulangannya. Pasal 19 Seksi Keamanan dan Ketertiban terdiri dari : a. Sub Seksi Keamanan; b. Sub Seksi Ketertiban. Pasal 20 (1). Sub Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal pembagian tugas pengamanan, melaksanakan tugas penjagaan dan keamanan di lingkungan Rudenim. (2). Sub Seksi Ketertiban mempunyai tugas melakukan pengaturan penempatan, pengisolasian, pelaksanaan pemindahan terdetensi, serta menjaga ketertiban dan pengeluaran terdetensi dalam rangka pengusiran dan pemulangannya. BAB III TATA KERJA Pasal 21 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Rudenim, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Sub Seksi, Kepala Urusan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di lingkungan Rudenim dan instansi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Pasal 22 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal 5 dari 8
  • 6. K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4 Pasal 23 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya. Pasal 24 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. Pasal 25 Setiap laporan yang diterima dari bawahan, pimpinan satuan organisasi wajib mengolah dan selanjutnya dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan. Pasal 26 Bimbingan teknis keimigrasian secara fungsional dilakukan oleh Direktur Jenderal Imigrasi dan/ atau melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (Koordinator Urusan Keimigrasian/ Kepala Bidang Imigrasi) kepada Kepala Rudenim. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 (1). Pada saat ditetapkannya Keputusan ini jumlah Rudenim di Lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebanyak 13 (tiga belas) Rudenim, (2). Nama, dan wilayah kerja Rudenim yang tersebut pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 28 Dengan ditetapkannya keputusan ini, ketentuan yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 29 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Maret 2004 MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PROF. DR YUSRIL IHZA MAHENDRA Hal 6 dari 8
  • 7. K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4 LAMPIRAN KEPMENKEH DAN HAM RI NOMOR :M.01.PR.07.04 TANGGAL : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUDENIM LAMPIRAN KEPMENKEH DAN HAM RI NOMOR : M.01.PR.07.04 Tahun 2004 TANGGAL : 9-03-2004 BADAN STRUKTUR ORGANISASI RUDENIM SUB SEKSI KETERTIBAN SUB SEKSI KEAMANAN SUB SEKSI KESEHATAN SUB SEKSI PERAWATAN SUB SEKSI ADMINISTRASI DAN PELAPORAN SUB SEKSI REGISTRASI SEKSI REGISTRASI, ADMINISTRASI DAN PELAPORAN SEKSI KEAMANAN DAN KETERTIBAN SEKSI PERAWATAN DAN KESEHATAN URUSAN UMUM URUSAN KEUANGAN URUSAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN TATA USAHA RUDENIM MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PROF DR YUSRIL IHZA MAHENDRA Hal 7 dari 8
  • 8. K e p u t u s a n M e n k e h & H A M R I 2 0 0 4 LAMPIRAN : KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAM R.I NOMOR : M.01.PR.07.04 Tahun 2004 TANGGAL : 9 – 03 – 2004 DAFTAR RUMAH DETENSI IMIGRASI DAN WILAYAH KERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAM REPUBLIK INDONESIA No. N A M A WILAYAH KERJA 1. RUDENIM MEDAN 1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; 2. Provinsi Sumatra Utara. 2. RUDENIM PEKANBARU 1. Provinsi Riau; 2. Provinsi Jambi; dan 3. Provinsi Sumatra Barat 3. RUDENIM BATAM Provinsi Kepulauan Riau. 4. RUDENIM JAKARTA 1. Provinsi DKI. Jaya; 2. Provinsi Jawa Barat; 3. Provinsi Banten; 4. Provinsi Lampung; 5. Provinsi Sumatra Selatan; 6. Provinsi Bangka Belitung; dan 7. Provinsi Bengkulu. 5. RUDENIM SEMARANG 1. Provinsi Jawa Tengah; 2. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; dan 3. Provinsi Kalimantan Tengah. 6. RUDENIM SURABAYA 1. Provinsi Jawa Timur; 2. Provinsi Kalimantan Selatan. 7. RUDENIM PONTIANAK Provinsi Kalimantan Barat. 8. RUDENIM BALIK PAPAN Provinsi Kalimantan Timur. 9. RUDENIM MANADO 1. Provinsi Sulawesi Utara; 2. Provinsi Sulawesi Tengah; dan 3. Provinsi Gorontalo. 10. RUDENIM MAKASSAR 1. Provinsi Sulawesi Selatan; 2. Provinsi Sulawesi Tenggara; 3. Provinsi Maluku Utara; dan 4. Provinsi Maluku. 11. RUDENIM DENPASAR 1. Provinsi Bali; 2. Provinsi Nusa Tenggara Barat. 12. RUDENIM KUPANG Provinsi Nusa Tenggara Timur. 13. RUDENIM JAYAPURA Provinsi Papua/Irian Jaya. MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PROF DR YUSRIL IHZA MAHENDRA Hal 8 dari 8