SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI
NOMOR IMI.1917-OT.02.01 TAHUN 2013
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
RUMAH DETENSI IMIGRASI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian;
b. bahwa Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian merupakan bagian dari Sistem Informasi
Manajemen Keimigrasian yang dibangun Direktorat Jenderal
Imigrasi seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi dalam rangka manajemen penindakan
keimigrasian yang berkesinambungan pada Rumah Detensi
Imigrasi;
c. bahwa guna memberikan kejelasan dan keseragaman alur
yang menjamin kepastian dan kemudahan pemahaman bagi
petugas pelaksana pendetensian, pengisolasian dan
pendeportasian/pemulangan Deteni dan implementasinya
secara kesisteman dalam Sistem Aplikasi Penyidikan dan
Penindakan Keimigrasian perlu adanya ketatalaksanaan
operasional prosedur yang terstandardisasi pada Rumah
Detensi Imigrasi;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi tentang Standar
Operasional Prosedur Pendetensian, Pengisolasian, dan
Pendeportasian/Pemulangan di Rumah Detensi Imigrasi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20011 Nomor
52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5216);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
2
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5409);
5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun
2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara;
6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;
7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 676);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RUMAH DETENSI
IMIGRASI.
Pasal 1
Standar Operasional Prosedur Rumah Detensi Imigrasi merupakan pedoman
bagi petugas imigrasi dalam pendetensian, pengisolasian, pendeportasian,
pemulangan, pemindahan dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi
Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi dan implementasinya secara
kesisteman dalam Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian.
Pasal 2
Tata cara dan alur kerja pendetensian, pengisolasian, pendeportasian,
pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi
Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi dan implementasinya secara
kesisteman dalam Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian
dilaksanakan berdasarkan Standar Operasional Prosedur sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal ini.
3
Pasal 3
Standar Operasional Prosedur pendetensian, pengisolasian, pendeportasian,
pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi
Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
I. UMUM;
II. MAKSUD DAN TUJUAN;
III. RUANG LINGKUP;
IV. DASAR HUKUM;
V. PROSEDUR;
VI. ALUR TAHAPAN PELAKSANAAN MENU APLIKASI SISTEM APLIKASI
PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN KEIMIGRASIAN;
VII. PENUTUP.
Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Juli 2013
4
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi
Nomor : IMI.1917-OT.02.01 Tahun 2013
Tanggal : 26 Juli 2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RUMAH DETENSI IMIGRASI
I. UMUM
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
telah mendorong kebutuhan akan peningkatan kinerja pelaksanaan tugas
secara efektif dan efisien, melalui penerapan sistem informasi manajemen
keimigrasian yang dibangun dan dikembangkan oleh Direktorat Jenderal
Imigrasi dalam rangka memberikan dukungan pengelolaan administrasi
secara akurat, tepat, dan akuntabel yang diantaranya dalam manajemen
kegiatan penindakan keimigrasian.
Bahwa manajemen kegiatan penindakan keimigrasian bagi Deteni
yang berada di Rumah Detensi Imigrasi meliputi pendetensian, pengisolasian,
pendeportasian, pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke
negara ketiga merupakan Tindakan Administratif Keimigrasian yang
diterapkan terhadap Orang Asing di Wilayah Indonesia yang melakukan
pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga untuk
memberikan kejelasan, keseragaman alur dan kemudahan pemahaman
mengenai pedoman ketatalaksanaan yang terstandardisasi bagi petugas
imigrasi serta pengimplementasiannya secara kesisteman dalam Sistem
Aplikasi e-Office dan Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian, maka Direktorat Jenderal Imigrasi menetapkan Standar
Operasional Prosedur pendetensian, pengisolasian, pendeportasian,
pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi
Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
A. Maksud
Memberikan pedoman dan keseragaman bagi petugas imigrasi pada
Rumah Detensi Imigrasi dalam pendetensian, pengisolasian,
pendeportasian, pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke
negara ketiga terhadap Orang Asing di Wilayah Indonesia yang
melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan, serta
fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi Deteni secara tertib dan dapat
dipertanggungjawabkan.
B. Tujuan
Terciptanya standardisasi pendetensian, pengisolasian, pendeportasian,
pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga
terhadap Orang Asing di Wilayah Indonesia yang melakukan pelanggaran
ketentuan peraturan perundang-undangan, serta fasilitasi penempatan ke
negara ketiga bagi Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi.
5
III. RUANG LINGKUP
A. Pengertian.
Dalam Standar Operasional Prosedur ini yang dimaksud dengan:
1. Deteni adalah Orang Asing penghuni Rumah Detensi Imigrasi yang
telah mendapatkan keputusan pendetensian dari Pejabat Imigrasi.
2. Rumah Detensi Imigrasi yang selanjutnya disebut Rudenim adalah Unit
Pelaksana Teknis yang menjalankan Fungsi Keimigrasian sebagai
tempat penampungan sementara bagi Orang Asing yang dikenai
Tindakan Administratif Keimigrasian.
B. Prosedur:
1. Pendetensian meliputi:
a. penerimaan;
b. registrasi;
1) penerimaan calon Deteni dari Direktorat Jenderal Imigrasi dan
Kantor Imigrasi; dan
2) pemindahan Deteni ke Rudenim;
c. perawatan;
d. penempatan; dan
e. pengamanan.
2. Pelayanan Deteni:
a. persediaan air bersih;
b. penyediaan kebutuhan makanan dan minuman;
c. kesehatan dan kebersihan;
d. ibadah;
e. kunjungan; dan
f. penyegaran/hiburan.
3. Penjatuhan sanksi pelanggaran tata tertib:
a. teguran secara lisan; dan
b. teguran tertulis, penjatuhan hukuman disiplin dalam bentuk:
1) pengisolasian (straf sel); dan
2) pencabutan hak tertentu dalam waktu yang ditentukan.
4. Pemindahan Deteni:
a. pemindahan antar kamar sel;
b. pemindahan antar Rudenim;
c. pemindahan dari Rudenim ke “tempat lain”; dan
d. pemindahan dari Rudenim ke Direktorat Jenderal Imigrasi.
5. Penanganan Kelahiran, Kematian, Pelanggaran, Mogok Makan,
Pemeriksaan Kesehatan dan Melarikan Diri:
a. kelahiran;
b. kematian;
c. pelanggaran;
d. mogok makan;
e. pemeriksaan kesehatan; dan
f. melarikan diri.
6. Pemulangan dan Deportasi:
a. persiapan;
b. pelaksanaan; dan
c. pelaporan dan usulan penangkalan.
6
IV. DASAR HUKUM
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5409).
V. PELAKSANAAN
1. PENDETENSIAN
a. Penerimaan
1) Penerimaan calon Deteni dari Direktorat Jenderal Imigrasi, Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia u.p. Divisi
Keimigrasian, dan/atau Kantor Imigrasi dilakukan di Rudenim oleh
Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi,
Administrasi dan Pelaporan atau petugas yang ditunjuk.
2) Terhadap penerimaan calon Deteni tersebut, Kepala Bidang
Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan
Pelaporan, atau petugas yang ditunjuk harus memeriksa
kelengkapan administrasi yang menyertai dengan penyerahan calon
Deteni.
3) Kelengkapan administrasi bagi calon Deteni yang diterima dari
Direktorat Jenderal Imigrasi, meliputi:
a) Surat Keputusan Tindakan Administratif Keimigrasian;
b) Berita Acara Serah Terima calon Deteni, yang dilampiri:
(1) Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat;
(2) Dokumen Perjalanan bagi calon Deteni yang memiliki; dan
(3) barang-barang milik calon Deteni.
c) kelengkapan administrasi bagi calon Deteni diterima dari Kepala
Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, berupa:
(1) Surat Keputusan Tindakan Administrasi Keimigrasian;
(2) Berita Acara Serah Terima calon Deteni, yang dilampiri:
(a) Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat;
(b) Dokumen Perjalanan bagi calon Deteni yang memiliki;
dan
(c) barang-barang milik calon Deteni.
d) kelengkapan administrasi bagi calon Deteni diterima dari Kepala
Kantor Imigrasi, berupa:
(1) Surat Keputusan Tindakan Administrasi Keimigrasian;
(2) Berita Acara Serah Terima calon Deteni, yang dilampiri:
(a) Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat;
(b) Dokumen Perjalanan bagi calon Deteni yang memiliki;
dan
(c) barang-barang milik calon Deteni.
e) dalam hal kelengkapan administrasi bagi Pencari Suaka yang
diterima dari Kantor Imigrasi, Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Direktorat Jenderal
Imigrasi cukup melampirkan Berita Acara yang menerangkan
identitas diri.
4) Dalam hal:
7
a) kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada angka 2)
tidak terpenuhi, Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan,
Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, atau
petugas yang ditunjuk untuk menolak penerimaan Deteni
berdasarkan perintah Kepala Rudenim, yang kemudian
ditindaklanjuti dengan membuat surat penolakan yang
ditandatangani oleh Kepala Rudenim; atau
b) kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada angka 2)
terpenuhi, Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala
Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan atau petugas yang
ditunjuk menyerahkan calon Deteni kepada Kepala Seksi
Kesehatan, Kepala Seksi Perawatan dan Kesehatan, atau
petugas yang ditunjuk untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan
calon Deteni setelah ada rekomendasi medis.
5) Untuk pemeriksaan calon Deteni perempuan, dapat dilakukan pula
pemeriksaan kehamilan oleh petugas kesehatan yang ditunjuk.
6) Terhadap hasil pemeriksaan kesehatan calon Deteni, diketahui hamil
dan/atau mengidap penyakit menular dan berbahaya, petugas
kesehatan atau petugas yang ditunjuk membuat surat keterangan
hasil pemeriksaan kesehatan yang ditujukan kepada Kepala Bidang
Registrasi atau Kepala Rudenim.
7) Terhadap calon Deteni yang hamil, sakit, anak, dapat ditempatkan di
tempat lain di luar Rudenim yang ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Rudenim;
8) Deteni yang telah dinyatakan lengkap persyaratan administrasinya
dan hasil pemeriksaan kesehatannya dinyatakan baik, ditindaklanjuti
oleh Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi
Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, atau petugas yang ditunjuk
dengan menerbitkan Berita Acara Serah Terima sejumlah dua
rangkap dan ditandatangani, dengan rincian:
a) satu rangkap diserahkan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi,
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia u.p.
Divisi Keimigrasian, atau Kantor Imigrasi sebagai pengirim;
b) satu rangkap lainnya pertinggal pada Bidang Registrasi dan
Perawatan atau Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan.
dan kemudian diserahkan kepada Kepala Bidang Registrasi dan
Perawatan atau Kepala Seksi Registrasi.
b. Registrasi
1) Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi
Registrasi mengajukan keputusan pendetensian kepada Kepala
Rudenim.
2) Kepala Rudenim menandatangani keputusan pendetensian.
3) Berdasarkan keputusan pendetensian, petugas registrasi melakukan
registrasi dengan tahapan meliputi:
a) mengidentifikasi dan memverifikasi identitas diri Deteni;
b) melakukan penggeledahan terhadap badan Deteni berikut
barang bawaannya. Dalam hal penggeledahan terhadap Deteni
wanita dilakukan oleh petugas wanita;
c) apabila dalam penggeledahan diketemukan barang bawaan
berupa alat komunikasi (telepon selular, portable computer,
8
tablet), uang, dokumen perjalanan, dan barang lainnya yang
dapat membahayakan diri sendiri dan/atau orang lain (seperti
gunting, pisau dan sejenisnya), harus diamankan petugas dan
kepada Deteni diberikan surat tanda penerimaan berdasarkan
pertimbangan Kepala Rudenim;
d) melakukan input data meliputi:
(1) registrasi manual terdiri atas:
(a) pemberian nomor berkas;
(b) pencatatan data pada buku registrasi;
(c) pengambilan foto dan sidik jari;
(d) pencatatan data pada kartu Deteni sejumlah dua
rangkap; dan
(e) penyimpanan dan pengamanan barang bawaan.
(2) registrasi secara elektronik:
(a) pendetensian manual, dengan tahapan:
- pilih menu “Pendetensian”, dan sistem akan
menampilkan 3 tabel yang berisi pendetensian
manual, pendetensian kanim, dan pemindahan Deteni
dari rudenim lain;
- tekan tombol pendetensian manual, dan sistem
menampilkan form data diri Deteni, data keimigrasian
dan data sponsor; dan
- inputkan data identitas lengkap diri Deteni, data
keimigrasian dan data sponsor, dan kemudian tekan
tombol ”Selanjutnya” untuk melakukan penyimpanan.
(b) pendetensian dari kanim, dengan tahapan:
- pilih menu “Pendetensian”, dan sistem akan
menampilkan 3 tabel yang berisi pendetensian
manual, pendetensian kanim, dan pemindahan Deteni
dari rudenim lain;
- pilih Deteni yang akan masuk rudenim pada tabel
pendetensian dari kanim;
- sistem akan menampilkan data diri, data keimigrasian
dan sponsor, lakukan validasi dari data tersebut, dan
selanjutnya tekan tombol ”Selanjutnya” untuk
melakukan penyimpanan.
(c) pendetensian Deteni dari rudenim lain, dengan tahapan:
- pilih menu “Pendetensian”, dan sistem akan
menampilkan 3 tabel yang berisi pendetensian
manual, pendetensian kanim, dan pemindahan Deteni
dari rudenim lain;
- pilih Deteni yang akan masuk rudenim pada tabel
pemindahan Deteni dari rudenim lain;
- sistem akan menampilkan data diri, data keimigrasian
dan sponsor, lakukan validasi dari data tersebut, dan
selanjutnya tekan tombol ”Selanjutnya” untuk
melakukan penyimpanan.
e) pengambilan data biometrik foto dan sidik jari:
(1) biometrik foto, dengan tahapan:
- setelah memasukkan data diri Deteni sistem akan
menampilkan form pengambilan biometrik foto;
9
- tekan tombol yang bergambar kamera untuk
pengambilan foto. Kemudian tekan tombol ”Upload”, dan
tekan tombol ”selanjutnya” untuk proses penyimpanan.
(2) biometrik sidik jari, dengan tahapan:
- setelah melakukan proses pengambilan foto, dan sistem
akan menampilkan form pengambilan biometrik sidik
jari;
- tekan tombol yang bergambar sidik jari untuk
pengambilan foto. Kemudian tekan tombol ”Upload”, dan
tekan tombol ”Selanjutnya” untuk proses penyimpanan.
f) pemindaian dokumen Laporan Kejadian (LK) yang terlampir
pada Berita Acara Serah Terima, dengan tahapan:
(1) setelah melakukan pengambilan sidik jari, dan sistem akan
menampilkan form pindai dokumen;
(2) tekan tombol yang bergambar scan, maka sistem
menampilkan form untuk pindai dokumen, lalu tekan tombol
“Tools”;
(3) tekan tombol “Upload”, dan tekan tombol “Selanjutnya”.
g) inventarisasi barang titipan termasuk dokumen perjalanan yang
dimiliki Deteni, yang terlampir pada Berita Acara Serah Terima,
dengan tahapan:
(1) setelah melakukan pindai dokumen LK maka sistem akan
menampilkan form barang titipan;
(2) masukkan setiap jenis barang titipan, dan tekan tombol
“Selanjutnya” untuk melakukan penyimpanan;
(3) dalam hal perubahan data inventaris barang titipan Deteni,
dengan tahapan:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, dan akan muncul
tampilan seluruh data Deteni;
(b) tekan “Detail” untuk memilih Deteni diminta, akan
muncul tampilan seluruh data Deteni diminta/dipilih;
(c) pilih menu tab “Daftar Barang Titipan”, maka akan
tampil tabel “Daftar Barang Titipan”. Kemudian untuk
mengubah jenis barang titipan tekan tombol “Ubah”;
(d) input data pada format “Penitipan Jenis Barang” yang
diubah, dan tekan “Simpan”.
(4) dalam hal pengambilan barang titipan Deteni, dengan
tahapan:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan muncul
tampilan seluruh data Deteni;
(b) tekan “Detail” untuk memilih Deteni diminta, dan akan
menampilkan seluruh data Deteni yang diminta/dipilih;
(c) pilih menu “Daftar Barang Titipan”, maka akan muncul
tampilan tabel “Daftar Barang Titipan”. Kemudian untuk
mengubah jenis barang titipan tekan tombol “Ubah”;
(d) input data tanggal pada kolom “Tanggal Ambil” pada
format “Ubah Titipan Barang”, dan tekan “Simpan”.
h) pemeriksaan kesehatan Deteni sebelum penempatan dalam
ruangan, dengan tahapan:
(1) tampilkan form pemeriksaan kesehatan dalam sistem;
(2) masukkan hasil pemeriksaan, tekan tombol “Selanjutnya”
untuk proses penyimpanan;
10
(3) sistem akan menampilkan form buat surat hasil kesehatan
Deteni, dan tekan tombol “Selanjutnya” untuk melanjutkan
proses;
(4) setelah mencetak surat hasil kesehatan, maka surat
ditandatangani oleh petugas kesehatan (dokter,
paramedis);
(5) surat hasil kesehatan yang sudah ditandatangani dilakukan
pemindaian dengan menekan tombol “Pindai”.
i) penerbitan Surat Perintah Pendetensian untuk penempatan
Deteni, dengan tahapan:
(1) setelah surat hasil pemeriksaan kesehatan, akan muncul
tampilan form surat perintah pendetensian;
(2) masukkan data yang harus diisikan, dan tekan tombol
”Selanjutnya” untuk melanjutkan proses;
(3) untuk proses mencetak surat pendetensian tekan tombol
”Cetak”;
(4) surat perintah pendetensian diajukan kepada Kepala
Rudenim untuk penandatanganan;
(5) surat perintah pendetensian yang telah ditandatangani
Kepala Rudenim, dilakukan pemindaian dengan menekan
tombol ”Pindai”.
j) dalam hal adanya perubahan/perbaikan Surat Perintah
Pendetensian untuk penempatan Deteni, dengan tahapan:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan muncul tampilan
seluruh nama Deteni;
(2) pilih salah satu Deteni yang diminta dengan menekan
tombol “Detail”;
(3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(4) lengkapi isian data surat perintah pendetensian sesuai
format, dan tekan “Simpan”.
k) penerbitan surat pemberitahuan kepada perwakilan negara asal
Deteni dalam rangka pendeportasian/pemulangan dengan
tembusan kepada Direktur Jenderal Imigrasi dan Kepala Divisi
Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia, dengan tahapan:
(1) tampilkan surat pemberitahuan perwakilan negara asing
dalam sistem;
(2) masukkan data pada format “Surat Pemberitahuan
Perwakilan Negara Asing”, dan tekan tombol “Selanjutnya”;
(3) untuk proses cetak tekan tombol ”Cetak”, dan surat
pemberitahuan kepada perwakilan negara asal Deteni
diajukan kepada Kepala Rudenim untuk penandatanganan;
(4) surat pemberitahuan kepada perwakilan negara asal Deteni
yang telah ditandatangani Kepala Rudenim, dilakukan
pemindaian dengan menekan tombol ”Pindai”;
l) pencetakan Kartu Deteni, dengan tahapan:
(1) tampilkan form cetak kartu Deteni dalam sistem; dan
(2) masukkan data Deteni yang diperlukan, dan cetak kartu
Deteni dengan menekan tombol ”Cetak”.
11
4) Dalam hal Deteni berstatus pengungsi dimungkinkan untuk
ditempatkan di luar Rudenim, dan untuk itu petugas registrasi dapat
menghubungi United Nation High Commission for Refugee
(UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) dalam
rangka pemindahan ke tempat lainnya yang ditunjuk.
5) Setelah selesainya proses registrasi sebagaimana dimaksud pada
angka 3), Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan,
Kepala Subseksi Registrasi atau petugas registrasi yang ditunjuk
melaporkan kepada Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau
Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan.
6) Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi,
Administrasi dan Pelaporan atau petugas yang ditunjuk lebih lanjut
menyerahkan Deteni kepada Kepala Bidang Penempatan,
Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi, Kepala Seksi Keamanan
dan Ketertiban atau petugas yang ditunjuk untuk penempatan pada
kamar/ruang di Rudenim.
c. Perawatan
1) Kepala Seksi Perawatan, Kepala Subseksi Perawatan atau petugas
perawatan yang ditunjuk mempersiapkan kebutuhan makan dan
minum Deteni, peralatan tidur, mandi dan cuci, serta perlengkapan
ibadah.
2) Kepala Seksi Perawatan, Kepala Subseksi Perawatan atau petugas
perawatan yang ditunjuk dapat juga memberikan kebutuhan lain
seperti olahraga, rekreasi, atau buku bacaan.
3) Kepala Seksi Perawatan, Kepala Subseksi Perawatan atau petugas
perawatan yang ditunjuk melaporkan kepada Kepala Bidang
Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi Registrasi,
Administrasi dan Pelaporan.
4) Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi
Registrasi, Administrasi dan Pelaporan menyerahkan Deteni kepada
Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan
Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban untuk
penempatan pada kamar/ruang di Rudenim.
d. Penempatan
1) Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan
Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban menerima
Deteni dari Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala
Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, dengan kelengkapan
daftar Deteni, dan dicatatkan dalam buku ekspedisi.
2) Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan
Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban
menugaskan Kepala Seksi Penempatan atau Kepala Subseksi
Ketertiban untuk:
a) Menyiapkan tempat/blok/ruangan;
b) Menempatkan Deteni sesuai klasifikasi:
(1) jenis kelamin;
(2) status Deteni;
(3) agama;
(4) keamanan; dan
12
(5) status ada atau tidak adanya cacat fisik atau cacat jiwa
pada Deteni.
c) Membuat daftar nama pada tempat/blok/ruangan dimana Deteni
ditempatkan.
3) Kepala Seksi Penempatan atau Kepala Subseksi Ketertiban
menyerahkan daftar Deteni penghuni tempat/blok/ruangan kepada
Kepala Seksi Keamanan atau Kepala Subseksi Ketertiban dalam
rangka pengamanan.
e. Pengamanan
1) Kepala Seksi Keamanan atau Kepala Subseksi Keamanan
menyiapkan jadwal penjagaan tempat/blok/ruangan dan lingkungan
kantor dengan sistem bergilir.
2) Membentuk regu pengamanan/penjagaan yang wilayah
penjagaannya berganti secara rutin.
3) Membentuk regu pengawalan yang bertugas melakukan
pengawalan terhadap Deteni yang keluar dari Rudenim untuk
keperluan antara lain deportasi, dipindahkan ke Rudenim lain,
berobat, keperluan ke perwakilan negaranya, atau dibutuhkan
dalam rangka kepentingan pemeriksaan di Direktorat Jenderal
Imigrasi sesuai kebutuhan dan pertimbangan keamanan.
4) Dalam hal terjadi pelanggaran tata tertib dan/atau gangguan
keamanan yang dilakukan oleh Deteni, Kepala Seksi Keamanan
atau Kepala Subseksi Keamanan dapat menempatkan Deteni di
ruang isolasi.
5) Membuat laporan mengenai perkembangan situasi keamanan
lingkungan rudenim dan pelaksanaan pengamanan kepada Kepala
Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi atau
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban untuk diteruskan kepada
Kepala Rudenim.
6) Berkaitan dengan perawatan kesehatan Deteni, Kepala Bidang
Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi atau Kepala
Seksi Keamanan dan Ketertiban bekerjasama dengan Kepala
Bidang Registrasi dan Perawatan atau Seksi Perawatan dan
Kesehatan untuk pelayanan kesehatan secara berkala dan
berkesinambungan.
2. PELAYANAN DETENI
a. Persediaan Air bersih
Kepala bidang registrasi, perawatan dan kesehatan atau seksi
perawatan dan kesehatan bertugas untuk mengupayakan tersedianya
air bersih yang cukup.
b. Penyediaan kebutuhan Makanan dan minuman
Kepala bidang registrasi, perawatan dan kesehatan atau seksi
perawatan dan kesehatan bertugas menyediakan:
1) makanan dan minuman yang layak sebanyak 3 (tiga) kali sehari;
2) makanan tambahan untuk kesehatan atau daya tahan tubuh Deteni
(extra fooding);
13
3) pengaturan pemberian makanan, seperti cara pembagian, jadwal
makan bagi Deteni yang menjalankan ibadah keagamaan, seperti
puasa, disesuaikan dengan waktu sahur dan berbuka;
4) pemberian jenis makanan dan minuman tertentu bagi Deteni
berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan;
5) pemberian makanan dan minuman bagi Deteni baru yang datang
untuk ditempatkan di Rudenim diluar jam makan, berdasarkan
rekomendasi Kepala Rudenim.
c. Kesehatan dan Kebersihan
Kepala bidang registrasi, perawatan dan kesehatan atau seksi
perawatan dan kesehatan bertugas mengupayakan kesehatan dan
kebersihan dengan melakukan:
1) pemeriksaan kesehatan Deteni secara rutin;
2) dalam hal kondisi kesehatan Deteni tidak dapat ditangani oleh
petugas kesehatan rudenim, pemeriksaan kesehatan Deteni dapat
dilakukan di klinik, puskesmas, atau rumah sakit untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut;
3) bagi Deteni dalam kondisi kesehatan kritis, dapat diberikan fasilitas
pemeriksaan kesehatan di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit;
4) Deteni yang mengidap penyakit akut, dapat dirawat di rumah sakit;
5) fasilitas sebagaimana dimaksud pada angka 2) sampai dengan
angka 4) harus mendapatkan izin dari Kepala Rudenim;
6) setiap tempat, blok, atau ruangan di Rudenim dilakukan perawatan
kebersihan untuk pencegahan penularan penyakit, seperti
pengasapan (foging) untuk mencegah berkembangnya penyakit
demam berdarah, penyebaran kutu, atau serangga;
7) menyiapkan peralatan mandi, mencuci dan kebersihan ruangan.
d. Ibadah
Kepala bidang registrasi, perawatan dan kesehatan atau seksi
perawatan dan kesehatan bertugas:
1) memfasilitasi agar Deteni dapat beribadah menurut agama dan
kepercayaannya disesuaikan dengan kondisi Rudenim;
2) pelaksanaan hari raya keagamaan yang tidak dapat dilaksanakan
dalam Rudenim, dapat difasilitasi untuk dilaksanakan di luar
Rudenim atas izin Kepala Rudenim dengan tetap
mempertimbangkan kondisi keamanan.
e. Kunjungan
Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi
atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban bertugas:
1) memfasilitasi kunjungan keluarga, penasehat hukum dan dokter,
rohaniwan, dan penjamin setelah mendapatkan izin dari Kepala
Rudenim;
2) selain memfasilitasi kunjungan sebaagaimana dimaksud pada
angka 1), juga memfasilitasi kunjungan perwakilan negara Deteni,
instansi/badan terkait, organisasi, lembaga baik nasional maupun
internasional yang tugasnya terkait dengan penanganan Deteni,
14
setelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi
atau Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM;
3) kunjungan jurnalistik hanya dapat melakukan dokumentasi tanpa
wawancara terhadap Deteni dan harus ada izin Kepala Rudenim.
4) melakukan pencatatan dalam buku tamu, memuat nomor urut,
nama, jenis kelamin dan alamat lengkap pengunjung, pekerjaan,
maksud dan tujuan kunjungan, tanggal dan jam kunjungan serta
nama lengkap Deteni yang dikunjungi.
5) memberikan atau menolak permohonan izin keluar sementara yang
diajukan oleh Deteni karena kepentingan pemeriksaan keimigrasian
atau kesehatan, keperluan pembuatan dokumen perjalanan,
kunjungan keluarga (perkawinan, kelahiran, kematian atau keluarga
sakit keras) yang bertempat tinggal di Indonesia;
6) apabila permohonan izin keluar sementara disetujui, Kepala
Rudenim menerbitkan surat izin keluar sementara dengan
mencantumkan tujuan dan jangka waktu kunjungan;
7) pelaksanaan izin keluar sementara dilaksanakan dengan
pengawalan petugas rudenim;
8) untuk penerbitan izin keluar sementara dilaksanakan dengan
tahapan:
a) pilih menu “Halaman Utama”;
b) maka akan tampil nama-nama Deteni;
c) kemudian pilih Deteni, tekan tombol “Detail”;
d) masukkan pilih aksi “Keluar Sementara”;
e) akan muncul tampilan form keluar sementara;
f) masukkan data Deteni, lalu pindahkan tab ke “data penjamin”
kemudian masukkan data penjamin;
g) setelah memasukkan data Deteni dan data penjamin, sistem
akan menampilkan form “Surat Penjamin”;
h) masukkan data surat yang harus diisikan, dan tekan tombol
”Selanjutnya”;
i) untuk proses pencetakan tekan tombol ”Cetak”, dan surat izin
keluar sementara diajukan kepada Kepala Rudenim untuk
penandatanganan;
j) surat izin keluar sementara yang telah ditandatangani oleh
Kepala Rudenim dilakukan pemindaian dengan menekan
tombol ”Pindai”.
9) dalam hal mengubah Surat Penjamin dilakukan dengan cara:
a) pilih menu “Halaman Utama”, dan akan muncul tampilan
seluruh nama Deteni;
b) pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
c) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
d) lengkapi isian data Surat Penjamin pada format, dan
selanjutnya tekan tombol “Simpan”.
10)pembuatan Surat Ijin Keluar Sementara, dengan tahapan:
a) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol
”Selanjutnya”;
b) tekan tombol ”Cetak”;
15
c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Izin Keluar
Sementara yang telah ditandatangani oleh Kepala Rudenim,
dengan menekan tombol ”Pindai”.
11)dalam hal mengubah Surat Izin Keluar Sementara dilakukan dengan
cara:
a) pilih menu “Halaman Utama”, akan menampilkan seluruh nama
Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni yang akan dilakukan
pemindahan dengan menekan tombol “Detail”;
b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan menekan tombol “Ubah”;
c) isi data Surat Izin Keluar Sementara pada format, dan tekan
tombol “Simpan”;
d) langkah berikutnya memilih nama petugas yang akan
mengawal Deteni selama proses keluar sementara.
12)pembuatan Surat Tugas Pengawalan, dengan cara:
a) setelah memilih petugas maka sistem akan menampilkan form
“Surat Tugas Pengawalan”;
b) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol
”Selanjutnya” ;
c) tekan tombol ”Cetak”;
d) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Tugas
Pengawalan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rudenim,
dengan menekan tombol ”Pindai”;
e) dalam hal mengubah Surat Tugas Pengawalan dilakukan
dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, akan menampilkan seluruh
nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni yang akan
dilakukan pemindahan dengan menekan tombol “Detail”;
(2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan menekan tombol “Ubah”;
(3) isi data Surat Tugas Pengawalan pada format, dan tekan
tombol “Simpan”.
13)kunjungan keluar sementara dilaksanakan dengan pengawalan
berdasarkan Surat Perintah Tugas Pengawalan dari Kepala
Rudenim, dan setelah tugas pengawalan, petugas yang ditunjuk
melaporkan kepada Kepala Seksi Keamanan atau Kepala Subseksi
Keamanan.
f. Penyegaran/Hiburan
Deteni diberikan waktu untuk kegiatan penyegaran/hiburan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi antara jumlah Deteni dan
fasilitas yang tersedia. Penyegaran/hiburan tersebut antara lain:
1) senam pagi dan olah raga lain dalam rangka menjaga kesehatan
jasmani;
2) penyediaan buku dan ruang tempat membaca;
3) kegiatan lain seperti menonton televisi, mendengarkan radio.
3. PENJATUHAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB
Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban memberikan:
16
a. Teguran lisan
1) Deteni yang melakukan pelanggaran tata tertib dipanggil oleh
Kepala Seksi Keamanan atau Kasubsi keamanan untuk diberikan
peringatan;
2) Deteni yang melakukan pelanggaran lebih dari 1 (satu) kali,
dipanggil oleh Kepala Bidang Penempatan, Keamanan,
Pemulangan dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan
Ketertiban untuk diberi peringatan dan menandatangani surat
pernyataan tidak akan melakukan pelanggaran tata tertib.
b. Teguran tertulis
1) Terhadap Deteni yang melakukan pelanggaran berulang-ulang
dan/atau pelanggaran berat, dilakukan pemeriksaan dalam Berita
Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Kepala Seksi Keamanan atau
Kepala Sub Seksi Keamanan;
2) Hasil BAP ditindaklanjuti Kepala Bidang Penempatan, Keamanan,
Pemulangan dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan
Ketertiban dengan pembuatan Berita Acara Pendapat;
3) Berita Acara Pendapat memuat rangkuman jenis perbuatan,
pelanggaran yang dilakukan Deteni dan rekomendasi sanksi yang
perlu dijatuhkan oleh Kepala Rudenim;
4) Kepala Rudenim menjatuhkan sanksi sesuai rekomendasi dalam
Berita Acara Pendapat atau berdasarkan pertimbangannya, yang
dapat berupa teguran secara lisan atau teguran tertulis berupa
pengisolasian (sel) atau pencabutan hak tertentu dalam waktu yang
ditentukan.
5) Dalam bentuk teguran tertulis berupa pengisolasian atau straf sel
diajukan oleh Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan
dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban secara
tertulis kepada Kepala Rudenim melalui tahapan:
a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan tampil nama-nama
Deteni. Pilih nama Deteni, lalu tekan tombol “Detail”;
b) masukkan pilih aksi “Pengisolasian”, maka akan menampilkan
form Pengisolasian;
c) masukkan data pengisolasian dan lakukan persetujuan dari
ROLE Kepala Rumah Deteni Imigrasi dengan menekan tombol
“Setuju”;
d) setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Rumah Deteni
Imigrasi, sistem akan menampilkan form Surat Perintah Isolasi,
pembuatan atau perubahan/perbaikan Surat Perintah Isolasi,
yang pelaksanaannya dengan cara:
(1) masukkan data surat yang harus diisikan, kemudian tekan
tombol ”Cetak”;
(2) tekan tombol ”Selanjutnya”;
(3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah
Isolasi yang telah ditandatangani oleh Kepala Rudenim,
dengan menekan tombol ”Pindai”;
(4) dalam hal mengubah Surat Perintah Isolasi, dilakukan
dengan cara:
17
(a) pilih menu “Halaman Utama”, akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan menekan tombol
“Ubah”;
(c) isi data Surat Perintah Isolasi pada format, dan
selanjutnya menekan tombol “Simpan”.
(5) Jika dipandang perlu, pengisian perpanjangan isolasi sama
seperti pendaftaran awal isolasi.
4. PROSEDUR PEMINDAHAN DETENI
a. Pemindahan antar kamar sel
1) Pengajuan pemindahan blok/kamar sel diajukan oleh Kepala
Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban kepada Kepala Rudenim.
2) Pengajuan usulan pemindahan tersebut berdasarkan alasan yang
jelas dan rasional.
3) Pelaksanaan pemindahan dilakukan dengan pengawalan oleh
petugas Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan
Deportasi atau Seksi Keamanan dan Ketertiban.
b. Pemindahan Antar Rudenim
1) Pemindahan Deteni antar Rudenim dilakukan berdasarkan
pertimbangan:
a) memudahkan pemulangan atau pendeportasian;
b) memudahkan untuk berhubungan dengan perwakilan
negaranya;
c) Deteni dalam keadaan sakit (atas rujukan dokter ke rumah sakit
tertentu);
d) melebihi kapasitas (over capacity);
e) kepentingan keamanan;
f) penyatuan keluarga Deteni.
2) Pelaksanaan pemindahan dalam sistem melalui tahapan:
a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan tampil nama Deteni;
b) pilih nama Deteni, lalu tekan tombol “Detail”;
c) masukkan pilih aksi “Pemindahan”, maka akan menampilkan
form Pemindahan;
d) masukkan pilihan nama Deteni yang akan dilakukan
pemindahan, dan selanjutnya meminta persetujuan Kepala
Rumah Deteni Imigrasi dengan menekan tombol “Setuju”;
e) setelah mendapatkan persetujuan Kepala Rumah Deteni
Imigrasi, sistem akan menampilkan form Surat Permohonan
Pemindahan;
f) untuk pembuatan Surat Permohonan Pemindahan, dilakukan
dengan cara:
(1) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol
”Selanjutnya”;
(2) tekan tombol ”Cetak”;
18
(3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pemohonan
Pemindahan yang telah ditandatangani oleh Kepala
Rudenim, dengan menekan tombol ”Pindai”;
g) dalam hal mengubah Surat Permohonan Pemindahan dilakukan
dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, akan menampilkan seluruh
nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni yang akan
dilakukan pemindahan dengan menekan tombol “Detail”;
(2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan menekan tombol “Ubah”;
(3) isi data Surat Permohonan Pemindahan pada format, dan
tekan tombol “Simpan”.
h) untuk meminta persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi tekan
tombol “Setuju”;
i) setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal
Imigrasi, sistem akan menampilkan form Surat Balasan.
j) dalam hal pembuatan Surat Balasan, dengan cara:
(1) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol
”Selanjutnya”;
(2) tekan tombol ”Cetak”;
(3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Balasan
yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi
Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
(4) untuk mengubah Surat Balasan dilakukan dengan cara:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(c) isi data Surat Balasan pada format, dan tekan tombol
“Simpan”.
k) menerbitkan Surat Pengeluaran Deteni, dengan cara:
(1) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol
”Selanjutnya”;
(2) tekan tombol ”Cetak”;
(3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pengeluaran
Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
(4) dalam hal mengubah Surat Pengeluaran Deteni dilakukan
dengan cara:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(c) isi data Surat Pengeluaran Deteni pada format, dan
tekan tombol “Simpan”.
l) memilih nama petugas yang akan mengawal Deteni selama
proses keluar sementara
m) untuk membuat Surat Tugas Pengawalan, dengan cara:
(1) setelah memilih petugas maka sistem akan menampilkan
form “Surat Tugas Pengawalan”
19
(2) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol
”Selanjutnya”
(3) tekan tombol ”Cetak”
(4) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Tugas
Pengawalan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”
(5) dalam hal mengubah Surat Tugas Pengawalan dilakukan
dengan cara:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”
(c) isi data Surat Tugas Pengawalan pada format, dan
tekan tombol “Simpan”
n) melakukan pembuatan Berita Acara Serah Terima Deteni,
dengan cara:
(1) masukkan data Berita Acara yang harus diisikan dan tekan
tombol ”Selanjutnya”
(2) tekan tombol ”Cetak”
(3) melakukan proses pemindaian terhadap Berita Acara Serah
Terima yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”
(4) dalam hal mengubah Berita Acara Serah Terima dilakukan
dengan cara:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”
(c) isi data Berita Acara Serah Terima pada format, dan
selanjutnya tekan “Simpan”
c. Pemindahan dari Rudenim ke “tempat lain”
1) Pemindahan Deteni dapat dilakukan dari Rumah Detensi Imigrasi
ke ”tempat lain” dengan pertimbangan sakit, hamil atau anak di
bawah umur berdasarkan perintah Direktur Jenderal Imigrasi,
dengan cara:
a) pilih menu “Penempatan Sementara”, untuk menampilkan nama
Deteni;
b) pilih nama Deteni yang akan ditempatkan sementara dengan
menekan tombol “Pilih”;
c) sistem akan menampilkan form Lokasi Penempatan Sementara;
d) masukkan data lokasi kemudian tekan tombol “Selanjutnya” dan
sistem secara otomatis akan menyimpan data;
e) meminta persetujuan dari Kepala Rumah Deteni Imigrasi
dengan menekan tombol “Setuju”;
f) membuat Surat Perintah Pengeluaran, dengan cara:
(1) masukkan data isian Surat Perintah Pengeluaran Deteni,
dan tekan tombol ”Cetak”;
(2) tekan tombol ”Selanjutnya”;
20
(3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah
Pengeluaran Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala
Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
(4) dalam hal mengubah Surat Perintah Pengeluaran Deteni
dengan cara:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”
(c) isi data Surat Perintah Pengeluaran Deteni pada
format, dan selanjutnya tekan tombol “Simpan.
g) pilih nama petugas yang akan mengawal Deteni selama proses
keluar sementara
h) membuat Surat Tugas Pengawalan, dengan cara:
(1) setelah memilih petugas maka sistem akan menampilkan
form “Surat Tugas Pengawalan”
(2) masukkan data isian Surat Tugas Pengawalan, dan tekan
tombol ”Cetak”;
(3) tekan tombol ”Selanjutnya”;
(4) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Tugas
Pengawalan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
(5) dalam hal mengubah Surat Tugas Pengawalan dengan
cara:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”
(c) isi data Surat Tugas Pengawalan pada format, dan
selanjutnya tekan tombol “Simpan.
i) membuat Berita Acara Serah Terima, dengan cara:
(1) masukkan data isian Berita Acara Serah Terima, dan tekan
tombol ”Cetak”;
(2) tekan tombol ”Selanjutnya”;
(3) melakukan proses pemindaian terhadap Berita Acara Serah
Terima yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
(4) dalam hal mengubah Berita Acara Serah Terima dengan
cara:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”
(c) isi data Berita Acara Serah Terima pada format, dan
selanjutnya tekan tombol “Simpan.
j) prosedur pengeluaran dan pemindahan dilaksanakan
sebagaimana tahapan pemindahan Deteni antar Rumah
Detensi Imigrasi.
21
d. Pemindahan dari Rudenim ke Direktorat Jenderal Imigrasi
1) Pemindahan Deteni dapat dilakukan dari Rumah Detensi Imigrasi
ke Ruang Detensi Imigrasi Direktorat Jenderal Imigrasi untuk
kepentingan pemeriksaan keimigrasian berdasarkan perintah
Direktur Jenderal Imigrasi.
2) Prosedur pengeluaran dan pemindahan dilaksanakan sebagaimana
tahapan pemindahan Deteni antar Rumah Detensi Imigrasi.
5. PENANGANAN KELAHIRAN, KEMATIAN, PELANGGARAN, MOGOK
MAKAN DETENI, PEMERIKSAAN KESEHATAN, DAN MELARIKAN DIRI
a. Kelahiran
1) Dalam hal adanya kelahiran Deteni dicatat oleh Kepala Bidang
Registrasi dan Perawatan/Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan
Pelaporan guna penanganan lebih lanjut.
2) Urutan pelaksanaan:
a) pilih menu “Halaman Utama”;
b) maka akan tampil nama-nama Deteni;
c) kemudian pilih Deteni, lalu tekan tombol “Detail”;
d) langkah selanjutnya masukkan pilih aksi “Kelahiran”;
e) maka akan menampilkan form Kelahiran;
f) input data kelahiran, lalu tekan tombol “Selanjutnya” untuk
proses penyimpanan dan melanjutkan ke proses berikutnya;
g) kemudian sistem menampilkan form Pindai Dokumen;
h) pindai dokumen dari riwayat kandungan dari Deteni dengan
menekan tombol “Pindai”.
b. Kematian Deteni
1) Dalam hal adanya kematian Deteni dilaporkan oleh Kepala Bidang
Registrasi dan Perawatan/Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan
Pelaporan kepada Kepolisian guna penanganan lebih lanjut.
2) Urutan pelaksanaan:
a) petugas pengamanan melakukan pengamanan Tempat
Kejadian Perkara (TKP).
b) membuat Berita Acara Kematian, dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan tampil nama
Deteni;
(2) pilih nama Deteni, dan tekan tombol “Detail”;
(3) pilih aksi “Kematian”, maka akan menampilkan form
Kematian;
(4) melakukan pembuatan Surat Keterangan Kematian,
dengan cara:
(a) masukkan data isian Surat Keterangan Kematian, dan
tekan tombol ”Cetak”;
(b) tekan tombol ”Selanjutnya”;
(c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat
Keterangan Kematian yang telah ditandatangani oleh
Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan
tombol ”Pindai”;
22
c) dalam hal mengubah Surat Keterangan Kematian dilakukan
dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(3) isi data Surat Keterangan Kematian pada format, dan
selanjutnya tekan “Simpan”.
1) Membuat Surat Pemberitahuan Kematian Deteni kepada Kepolisian
dengan tembusan yang ditujukan kepada Perwakilan negara asal
Deteni, Direktur Jenderal Imigrasi dan Kantor Wilayah, dengan cara:
a) masukkan data isian Surat Pemberitahuan Kematian Deteni,
dan tekan tombol ”Cetak”;
b) tekan tombol ”Selanjutnya”;
c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pemberitahuan
Kematian Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
d) dalam hal mengubah Surat Pemberitahuan Kematian Deteni
dilakukan dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(3) isi data Surat Pemberitahuan Kematian Deteni pada format,
dan selanjutnya tekan “Simpan”.
2) Adminstrasi pencatatan kematian memuat data :
a) nama lengkap;
b) kebangsaan;
c) tempat/tanggal lahir;
d) hari, tanggal, waktu, dan tempat kematian;
e) penyebab kematian;
f) langkah penanganan;
g) nama dan alamat keluarga/perwakilan negara asal Deteni;
h) riwayat medis singkat;
i) keterangan;
3) Petugas Kepolisian dalam rangka penyelidikan kematian dapat
meminta keterangan dari Petugas Detensi Imigrasi dan Deteni
dengan terlebih dahulu mendapatkan izin Kepala Rumah Detensi
Imigrasi.
c. Pelanggaran Deteni
1) Petugas Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan
Deportasi atau Seksi Keamanan dan Ketertiban melakukan tindakan
terhadap pelanggaran yang dilakukan Deteni yang tidak mematuhi
tata tertib Rumah Detensi Imigrasi
2) Penanganan yang dapat dilakukan:
a) penanganan pelanggaran tata tertib ringan dengan cara
persuasif;
23
b) apabila cara persuasif tidak berhasil, dapat dilakukan tindakan
represif;
c) alat pengamanan yang bersifat melumpuhkan seperti alat kejut
listrik, tongkat, borgol dan lain-lain dapat digunakan dalam
keadaan yang mendesak seperti kerusuhan dan perkelahian
antar Deteni;
d) dalam hal pelarian Deteni, Kepala Bidang Penempatan,
Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Seksi Keamanan
dan Ketertiban melaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi
u.p. Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian,
dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama” untuk menampilkan nama
Deteni;
(2) pilih nama Deteni, lalu tekan tombol “Detail”;
(3) pilih aksi “Melarikan Diri”, untuk menampilkan form
Melarikan Diri;
(4) sistem menampilkan nama-nama Deteni, kemudian pilih
nama Deteni yang melarikan diri;
(5) kemudian akan tampil form Laporan Atensi;
(6) membuat Laporan Atensi, dengan cara:
(a) masukkan data isian Laporan Atensi, dan tekan tombol
”Cetak”;
(b) tekan tombol ”Selanjutnya”;
(c) melakukan proses pemindaian terhadap Laporan Atensi
yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi
Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
(d) dalam hal mengubah Laporan Atensi dilakukan dengan
cara:
1. pilih menu “Halaman Utama”, maka akan
menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah
satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
2. pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol
“Ubah”;
3. isi data Laporan Atensi pada format, dan
selanjutnya tekan “Simpan”.
(7) sistem akan menampilkan form Laporan Kejadian
(8) membuat Laporan Kejadian, dengan cara:
(a) masukkan data isian Laporan Kejadian, dan tekan
tombol ”Cetak”;
(b) tekan tombol ”Selanjutnya”;
(c) melakukan proses pemindaian terhadap Laporan
Kejadian yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
(d) dalam hal mengubah Laporan Kejadian dilakukan
dengan cara:
1. pilih menu “Halaman Utama”, maka akan
menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah
satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
2. pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol
“Ubah”;
24
3. isi data Laporan Kejadian pada format, dan
selanjutnya tekan “Simpan”.
(9) sistem menampilkan form Daftar Pencarian Orang ditujukan
kepala pihak Kepolisian;
(10) membuat Daftar Pencarian Orang, dengan cara:
(a) masukkan data isian Daftar Pencarian Orang, dan
tekan tombol ”Cetak”;
(b) tekan tombol ”Selanjutnya”;
(c) melakukan proses pemindaian terhadap Daftar
Pencarian Orang yang telah ditandatangani oleh
Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan
tombol ”Pindai”;
(d) dalam hal mengubah Daftar Pencarian Orang dilakukan
dengan cara:
1. pilih menu “Halaman Utama”, maka akan
menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah
satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
2. pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol
“Ubah”;
3. isi data Daftar Pencarian Orang pada format, dan
selanjutnya tekan “Simpan”.
(11) sistem akan menampilkan form Surat Pemberitahuan
Kedutaan;
(12) membuat Surat Pemberitahuan Kedutaan, dengan cara:
(a) masukkan data isian Surat Pemberitahuan Kedutaan,
dan tekan tombol ”Cetak”;
(b) tekan tombol ”Selanjutnya”;
(c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat
Pemberitahuan Kedutaan yang telah ditandatangani
oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan
tombol ”Pindai”;
(d) dalam hal mengubah Surat Pemberitahuan Kedutaan
dilakukan dengan cara:
1. pilih menu “Halaman Utama”, maka akan
menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah
satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
2. pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol
“Ubah”;
3. isi data Surat Pemberitahuan Kedutaan pada
format, dan selanjutnya tekan “Simpan”.
d. Mogok Makan
1) Petugas Bidang Registrasi dan Perawatan/Seksi Perawatan dan
Kesehatan mencatat dan mendokumentasikan Deteni yang menolak
makan dalam rangka aksi mogok makan.
2) Jika Deteni mogok makan selama 72 (tujuh puluh dua) jam, maka
Petugas Bidang Registrasi dan Perawatan atau Seksi Perawatan
dan Kesehatan harus segera menghubungi dokter.
3) Keterangan dokter menyatakan Deteni benar melakukan mogok
makan atau tidak.
25
4) Jika keterangan dokter menyatakan bahwa Deteni tidak makan
karena alasan kesehatan, dokter melakukan pemeriksaan dan
penanganan lanjutan.
5) Petugas Rumah Detensi Imigrasi tidak boleh memaksa Deteni yang
mogok makan untuk makan.
6) Petugas Bidang Registrasi dan Perawatan/Seksi Perawatan dan
Kesehatan memberikan pengobatan pada situasi yang
membahayakan jiwa.
7) Kepala Rumah Detensi Imigrasi melaporkan kepada Direktur
Jenderal Imigrasi pada kesempatan pertama mengenai setiap
terjadi aksi mogok makan Deteni.
8) Petugas Bidang Registrasi dan Perawatan/Seksi Perawatan dan
Kesehatan harus memastikan bahwa Deteni dapat mengakses
makanan dan minuman walaupun mereka menolak, serta
melakukan pendokumentasian pelaksanaan pemberian makanan
dan minuman kepada Deteni.
e. Pemeriksaan Kesehatan
1) Pemeriksaan kesehatan Deteni dilakukan dengan cara:
a) pilih menu “Halaman Utama”;
b) maka akan tampil nama-nama Deteni;
c) kemudian pilih Deteni, lalu tekan tombol “Detail”;
d) langkah selanjutnya masukkan pilih aksi “Pemeriksaan
Kesehatan”;
e) maka akan menampilkan form Pemeriksaan Kesehatan;
f) input data kesehatan Deteni, lalu tekan tombol “Selanjutnya”
untuk proses penyimpanan dan melanjutkan keproses
berikutnya;
g) kemudian sistem menampilkan form Buat Surat Hasil
Pemeriksaan Kesehatan;
h) masukkan data surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai
dengan format yang sudah ada, kemudian tekan tombol “Cetak”
untuk proses mencetak;
i) setelah mencetak surat hasil kesehatan, maka surat yang sudah
ditandatangani oleh petugas dapat melakukan proses pindai
surat hasil kesehatan dengan menekan tombol “Pindai”.
f. Melarikan Diri
Dalam hal terjadi pelarian Deteni dilakukan administrasi pelaporan
dengan cara:
1) pilih menu “Halaman Utama”;
2) maka akan tampil nama-nama Deteni;
3) kemudian pilih Deteni, lalu tekan tombol “Detail”;
4) langkah selanjutnya masukkan pilih aksi “Melarikan Diri”;
5) maka akan menampilkan form Melarikan Diri;
6) sistem menampilkan nama-nama Deteni, kemudian pilih nama
Deteni yang melarikan diri;
7) kemudian akan tampil form Laporan Atensi;
26
8) kemudian lakukan pembuatan atau perubahan/perbaikan Berita
Acara Serah Terima, dengan cara:
a) masukkan data-data Laporan Atensi yang harus diisikan,
kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melanjutkan proses;
b) untuk proses mencetak tekan tombol ”Cetak”, setelah mencetak
Laporan Atensi maka surat harus ditandatangani oleh petugas,
dan setelah itu surat dapat melakukan proses pindai Laporan
Atensi dengan menekan ”Pindai”;
c) dalam hal mengubah Laporan Atensi dilakukan dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”;
(2) maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, kemudian
pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
(3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(4) isi data Laporan Atensi pada format, dan selanjutnya tekan
“Simpan”.
9) kemudian sistem akan menampilkan form Laporan Kejadian
10) kemudian lakukan pembuatan atau perubahan/perbaikan Laporan
Kejadian, dengan cara:
a) masukkan data-data Laporan Kejadian yang harus diisikan,
kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melanjutkan proses;
b) untuk proses mencetak tekan tombol ”Cetak”, setelah mencetak
Laporan Kejadian maka surat harus ditandatangani oleh
petugas, dan setelah itu surat dapat melakukan proses pindai
Laporan Kejadian dengan menekan ”Pindai”;
c) dalam hal mengubah Laporan Kejadian dilakukan dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”;
(2) maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, kemudian
pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
(3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(4) isi data Laporan Kejadian pada format, dan selanjutnya
tekan “Simpan”.
11) lalu sistem menampilkan form Daftar Pencarian Orang kepada pihak
kepolisian
12) kemudian lakukan pembuatan atau perubahan/perbaikan Daftar
Pencarian Orang, dengan cara:
a) masukkan data-data Daftar Pencarian Orang yang harus
diisikan, kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk
melanjutkan proses;
b) untuk proses mencetak tekan tombol ”Cetak”, setelah mencetak
Daftar Pencarian Orang maka surat harus ditandatangani oleh
petugas, dan setelah itu surat dapat melakukan proses pindai
Daftar Pencarian Orang dengan menekan ”Pindai”;
c) dalam hal mengubah Daftar Pencarian Orang dilakukan dengan
cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”;
(2) maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, kemudian
pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
(3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
27
(4) isi data Daftar Pencarian Orang pada format, dan
selanjutnya tekan “Simpan”.
13) maka langkah berikutnya sistem akan menampilkan form Surat
Pemberitahuan Kedutaan
14) kemudian lakukan pembuatan atau perubahan/perbaikan Surat
Pemberitahuan Kedutaan, dengan cara:
a) masukkan data-data Surat Pemberitahuan Kedutaan yang
harus diisikan, kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk
melanjutkan proses;
b) untuk proses mencetak tekan tombol ”Cetak”, setelah mencetak
Surat Pemeberitahuan Kedutaan maka surat harus
ditandatangani oleh petugas, dan setelah itu surat dapat
melakukan proses pindai Surat Pemberitahuan Kedutaan
dengan menekan ”Pindai”;
c) dalam hal mengubah Surat Pemberitahuan Keduataan
dilakukan dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”;
(2) maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, kemudian
pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”;
(3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(4) isi data Surat Pemberitahuan Kedutaan pada format, dan
selanjutnya tekan “Simpan”;
6. PEMULANGAN DAN DEPORTASI
a. Persiapan
Petugas Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi
atau Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan mempersiapkan
administrasi pemulangan atau Deportasi, meliputi
1) Dokumen Perjalanan Deteni. Jika tidak memiliki, untuk:
a) mengkoordinasikannya dengan perwakilan negara asal Deteni.
Dalam hal pembuatan Surat Pemberitahuan ke perwakilan
negara asal, dengan cara:
(1) masukkan data isian Surat Pemberitahuan, dan tekan
tombol ”Selanjutnya”;
(2) tekan tombol ”Cetak”;
(3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah
Pengeluaran Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala
Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
(4) dalam hal mengubah Surat Pemberitahuan dilakukan
dengan cara:
(a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(c) isi data Surat Perintah Pengeluaran Deteni pada format
dan selanjutnya tekan tombol “Simpan.
b) melaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi untuk
mendapatkan persetujuan pemberian Surat Perjalanan Laksana
28
Paspor untuk Orang Asing, yang pelaksanaannya dilakukan di
Kantor Imigrasi yang ditunjuk.
2) tiket pesawat ke negara asal Deteni;
3) apabila transit di negara ketiga, untuk dipastikan Deteni tersebut
dapat melalui negara transit;
4) memastikan tidak ada keberatan dari maskapai penerbangan;
5) memberitahu Deteni mengenai tanggal pemulangan atau deportasi
yang bersangkutan;
6) memberikan kesempatan Deteni untuk menghubungi keluarga atau
staf perwakilan negara asalnya guna memberitahukan tentang
pemulangan atau deportasinya;
b. Pelaksanaan
Petugas Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan
Deportasi/Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan melakukan
pemulangan atau deportasi melalui tahapan:
1) pilih menu “Halaman Utama” untuk menampilkan nama Deteni;
2) pilih nama Deteni, lalu tekan tombol “Detail”;
3) masukkan pilih aksi “Pemulangan” atau “Deportasi” untuk
menampilkan form pemulangan atau Deportasi;
4) input data deportasi atau pemulangan lalu tekan tombol
“Selanjutnya” untuk menampilkan form Persetujuan;
5) tekan tombol “Setuju” untuk meminta persetujuan Direktur Jenderal
Imigrasi;
6) setelah mendapatkan persetujuan untuk menampilkan form Cekal
lalu tekan tombol “Selanjutnya”;
7) inputkan Data Cekal untuk menyimpan dan tekan tombol
”Selanjutnya”;
8) membuat Surat Perintah Pengeluaran Deteni dari Rumah Detensi
Imigrasi, dengan cara:
a) masukkan data isian Surat Perintah Pengeluaran Deteni, dan
tekan tombol ”Selanjutnya”;
b) tekan tombol ”Cetak”;
c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah
Pengeluaran Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala
Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
d) dalam hal mengubah Surat Perintah Pengeluaran Deteni,
dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”
(2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”
(3) isi data Surat Perintah Pengeluaran Deteni pada format
(4) dan selanjutnya tekan tombol “Simpan”.
9) menunjuk nama petugas yang akan mengawal Deteni selama
proses pemulangan atau deportasi;
29
10) membuat Surat Perintah Tugas Pengawalan, dengan cara:
a) pilih nama petugas dan tekan tombol “Pilih”, dan sistem akan
menampilkan form “Surat Perintah Tugas Pengawalan”;
b) masukkan data isian Surat Perintah Tugas Pengawalan, dan
tekan tombol ”Cetak”;
c) tekan tombol ”Selanjutnya”;
d) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah Tugas
Pengawalan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
e) dalam hal mengubah Surat Perintah Tugas Pengawalan dengan
cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(3) isi data Surat Perintah Tugas Pengawalan pada format, dan
selanjutnya tekan tombol “Simpan.
11) membuat Surat Pengawasan Keberangkatan, dengan cara:
a) masukkan data isian Surat Pengawasan Keberangkatan, dan
tekan tombol ”Cetak”;
b) tekan tombol ”Selanjutnya”;
c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pengawasan
Keberangkatan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah
Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
d) dalam hal mengubah Surat Pengawasan Keberangkatan
dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(3) isi data Surat Pengawasan Keberangkatan pada format,
dan selanjutnya tekan tombol “Simpan.
12) membuat Berita Acara Serah Terima, dengan cara:
a) masukkan data isian Berita Acara Serah Terima, dan tekan
tombol ”Cetak”;
b) tekan tombol ”Selanjutnya”;
c) melakukan proses pemindaian terhadap Berita Acara Serah
Terima yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi
Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
d) dalam hal mengubah Berita Acara Serah Terima dilakukan
dengan cara:
(1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan
seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni
dengan menekan tombol “Detail”;
(2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
(3) isi data Berita Acara Serah Terima pada format, dan
selanjutnya tekan tombol “Simpan”.
30
13) meminta peneraan tanda keluar di Tempat Pemeriksaan Imigrasi
(TPI) pada Surat Pengawasan Keberangkatan dan dokumen
perjalanan Deteni;
14) pengawalan dan pengawasan keberangkatan Deteni dilakukan di
TPI dengan berita acara serah terima dan peneraan tanda keluar
pada lembar pengawasan keberangkatan.
c. Pelaporan dan usulan penangkalan
1) Pelaksanaan pemulangan atau deportasi dilaporkan kepada
Direktur Jenderal Imigrasi u.p. Direktur Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian dengan tembusan Kepala Divisi Keimigrasian.
i. Pengusulan Penangkalan ditujukan kepada Direktur
Jenderal Imigrasi dengan tembusan Direktur Penyidikan dan
Penindakan Keimigrasian.
31
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi
Nomor : IMI.1917-OT.02.01 Tahun 2013
Tanggal : 26 Juli 2013
ALUR SISTEM APLIKASI RUMAH DETENSI IMIGRASI
PENDETENSIAN
USER (KASI) SISTEM
USER (STAFF)
START
MEANMPILKAN
FORM DATA
DETENI
MASUKKAN
DATA DETENI
MENAMPILKAN FORM
AMBIL FOTO
AMBIL FOTO
PROSES SIMPAN
FOTO
MENAMPILKAN FORM
AMBIL SIDIK JARI
YA
TIDAK
MENAMPILKAN FORM
PINDAI DOKUMEN
AMBIL SIDIK
JARI
PROSES SIMPAN
SIDIK JARI
YA
TIDAK
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN FORM
BARANG TITIPAN
PROSES SIMPAN
BARANG TITIPAN
MASUKKAN DATA
BARANG TITIPAN
MENAMPILKAN FORM
SURAT BRG TITIPAN
MASUKKAN DATA
SURAT BRG TITIPAN
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
A
MENAMPILKAN
FORM KESEHATAN
MASUKKAN DATA
KESEHATAN PROSES SIMPAN
HASIL PEMERIKSAAN
KESEHATAN
MENAMPILKAN FORM SURAT
KETERANGAN KESEHATAN
MASUKKAN DATA
SURAT KETERANGAN
KESEHATAN
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES
CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
32
PENDETENSIAN
USER (STAFF) SISTEM USER (KASI)
A
MENAMPILKAN FORM
SURAT PERINTAH
MASUKKAN
DATA SURAT
PERINTAH
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
TEKAN TOMBOL
PINDAI
KLIK TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MENAMPILKAN FORM
SURAT PEMBERITAHUAN
KEDUTAAN & KEPOLISIAN
MASUKKAN
DATA
SURAT
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
MENAMPILKAN
FORM PINDAI BA
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN FORM
BA PENDETENSIAN
MASUKKAN
DATA BA
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES PINDAI
DOKUMEN PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES SIMPAN
BA
MENAMPILKAN FORM
KARTU DETENI
MASUKKAN
DATA KARTU
DETENI
PROSES SIMPAN
KARTU
KONVERSI KE
PDF
PROSES TUTUP
FLOW
END
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
33
ISOLASI
USER (KASI)
SISTEM
USER (KARUDENIM)
START
MENAMPILKAN FORM
PENGAJUAN ISOLASI
MASUKKAN DATA
PENGAJUAN ISOLASI
PROSES SIMPAN
PENGAJUAN
MENAMPILKAN FORM
PREVIEW PENGAJUAN
PERSETUJUAN PROSES SIMPAN
PERSETUJUAN
MENAMPILKAN FORM
SURAT PERINTAH ISOLASI
MASUKKAN DATA
SURAT PERINTAH
ISOLASI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES TUTUP
FLOW
END
YA
TIDAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
34
PEMINDAHAN
USER
(DIEREKTORAT)
USER
(KARUDENIM)
SISTEM
USER (KASI)
A
B
MENAMPILKAN FORM
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
MENAMPILKAN
DATA SURAT
PENGELUARAN
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN FORM
PILIH PETUGAS
MASUKKAN
PILIHAN PETUGAS
PROSES SIMPAN
PETUGAS
MENAMPILKAN FORM
SURAT TUGAS
PENGAWALAN
MASUKKAN DATA
SURAT
PENGAWALAN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN FORM
BA SERAH TERIMA
MASUKKAN DATA
BA SERAH TERIMA
PROSES SIMPAN BA PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES PINDAI
DOKUMEN
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES TUTUP
FLOW
END
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
35
PEMINDAHAN
USER
(KARUDENIM)
USER
(DIREKTORAT)
SISTEM
USER (KASI)
START
MENAMPILKAN FORM
PEMINDAHAN
MASUKKAN DATA
PEMINDAHAN
PROSES SIMPAN
MENAMPILKAN
FORM PILIH DETENI
MASUKKAN
PILIHAN DETENI
PROSES SIMPAN
PILIHAN DETENI
MENAMPILKAN
FORM REVIEW
KARUDENIM
PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
PROSES SIMPAN
PERSETUJUAN
MASUKKA
N PILIHAN
DOKUMEN
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
MENAMPILKAN FORM
SURAT PERMOHONAN
PEMINDAHAN
MASUKKAN
DATA SURAT
PERMOHONAN
YA
MASUKKAN
DATA
SURAT
BALASAN
MENAMPILKAN FORM
SURAT BALASAN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
TEKAN
TOMBOL
PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN
FORM REVIEW
PROSES SIMPAN
PERSETUJUAN
TIDAK
TIDAK
YA
A
B
PROSES CETAK
TEKAN
TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN
TOMBOL
CETAK
36
KELUAR SEMENTARA
USER (KARUDENIM)
USER (KASI) SISTEM
START
MENAMPILKAN FORM DATA KELUAR
MASUKKAN
DATA KELUAR
SEMENTARA
PROSES SIMPAN
MASUKKAN
DATA
PENJAMIN
MENAMPILKAN FORM
SURAT PENJAMIN
MASUKKAN
DATA SURAT
PENJAMIN PROSES SIMPAN SURAT
PROSES KONVERSI KE PDF
PROSES PINDAI
DOKUMEN
REVIEW KELUAR
SEMENTARA
SETUJU
MENAMPILKAN FORM
SURAT IJIN KELUAR
SEMENTARA
YA
INPUT SURAT
IJIN KELUAR
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
SURAT
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN FORM
PILIH PETUGAS
MASUKKAN
PILIHAN PETUGAS
PROSES SIMPAN
NAMA PETUGAS
MENAMPILKAN FORM
SURAT TUGAS PENGAWAL
MASUKKAN DATA SURAT
TUGAS PENGAWALAN
PROSES PINDAI
DOKUMEN
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES KONVERSI KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES TUTUP
FLOW
END
TIDAK
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES
CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
37
PEMERIKSAAN KESEHATAN
USER (KASI)
SISTEM
START
MASUKKAN DATA KESEHATAN DETENI
MENAMPILKAN
FORM
KESEHATAN
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
DOKUMEN
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
PROSES TUTUP
FLOW
END
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN
FORM SURAT
HASIL KESEHATAN
MASUKKAN
DATA SURAT
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
38
KELAHIRAN DALAM DETENSI
USER (KASI)
SISTEM
PROSES PINDAI
DOKUMEN
START
MENAMPILKAN
FORM
KESEHATAN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
END
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
DOKUMEN
PROSES TUTUP
FLOW
PROSES SIMPAN
MASUKKAN DATA KESEHATAN DETENI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
39
MELARIKAN DIRI
USER (KASI) SISTEM
START
MENAMPILKAN FORM
LAPORAN ATENSI
MENAMPILKAN
NAMA-NAMA DETENI
PILIH NAMA-
NAMA DETENI
PROSES SIMPAN
MENAMPILKAN FORM
LAPORAN KEJADIAN
MASUKKAN
LAPORAN KEJADIAN
MASUKKAN
LAPORAN ATENSI
MENAMPILKAN FORM
SURAT DPO
MASUKKAN DATA
SURAT DPO
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN FORM
SURAT KEDUTAAN
MASUKKAN DATA
SURAT KEDUTAAN
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
ATENSI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
SURAT
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MASUKKAN
PILIHAN DOKUMEN
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
SURAT DPO
PROSES KONVERSI KE PDF
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT KEDUTAAN
PROSES KONVERSI KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES TUTUP
FLOW
END
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES
CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES
CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
40
EKSTRADISI
USER (RUDENIM)
SISTEM
USER (DIREKTORAT)
START
MENAMPILKAN FORM
DATA EKSTRADISI
MASUKKAN DATA
EKSTRADISI
PROSES
SIMPAN
MENAMPILKAN FORM SURAT
PENGAMBILAN DETENI
MASUKKAN DATA SURAT
PENGAMBILAN DETENI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN FORMSURAT
PERINTAH PENGELUARAN
MASUKKAN DATA
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES
KONVERSI KE PDF
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN FORM
PENGAWALAN
PILIH PETUGAS
PENGAWALAN
MENAMPILKAN FORM SURAT
TUGAS PENGAWALAN
MEMASUKKAN DATA
SURAT TUGAS
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES
KONVERSI KE PDF
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
A
MENAMPILKAN FORM
BA SERAH TERIMA
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
41
EKSTRADISI
USER (DIREKTORAT) SISTEM USER (RUDENIM)
A MASUKKAN DATA
BA SERAH TERIMA
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES TUTUP
FLOW
END
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
42
KEMATIAN DALAM DETENSI
USER (KASI) SISTEM
START
MENAMPILKAN FORM
DATA KEMATIAN
MASUKKAN DATA
KEMATIAN DETENI
PROSES
SIMPAN DATA
MENAMPILKAN FORM SURAT
KETERANGAN KEMATIAN
MASUKKAN DATA SURAT
KETERANGAN KEMATIAN
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT KETERANGAN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
MENAMPILKAN SURAT
PEMBERITAHUAN KPD KEDUTAAN
MASUKKAN DATA SURAT
PEMBERITAHUAN KEDUTAAN
PROSES SIMPAN
SURAT
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN FORM SURAT
PEMBERITAHUAN KPD KEPOLISIAN
MASUKKAN DATA SURAT
PEMBERITAHUAN KEPOLISIAN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES KONVERSI
KE PDF
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MENAMPILKAN FORM SURAT
PEMBERITAHUAN KPD ATASAN
MASUKKAN DATA SURAT
PEMBERITAHUAN ATASAN
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES TUTUP
FLOW
END
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
43
PEMULANGAN
USER (KASI)
SISTEM
USER (KARUDENIM)
START MENAMPILKAN
FORM DATA
PEMULANGAN
MASUKKAN DATA
PEMULANGAN
PROSES SIMPAN
MENAMPILKAN
FORM REVIEW
PERSETUJUAN
SIMPAN
PERSETUJUAN
MENAMPILKAN FORM
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
MASUKKAN DATA
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
SURAT
YA
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MASUKKAN
PILIHAN PETUGAS
MASUKKAN DATA
SURAT
PENGAWALAN
PROSES SIMPAN
SURAT
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN FORM
SURAT TUGAS
PENGAWALAN
MASUKKAN DATA SURAT
PEMBERITAHUAN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES
KONVERSI KE PDF
PROSES
KONVERSI KE PDF
PROSES SIMPAN
PETUGAS
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN FORM
SURAT PEMBERITAHUAN
PROSES PINDAI
DOKUMEN
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN FORM
PILIH PETUGAS
PROSES SIMPAN
SURAT
A
B
TIDAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
44
PEMULANGAN
USER (KASI)
USER (KARUDENIM) SISTEM
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN FORM
BA SERAH TERIMA
MASUKKAN DATA
BA SERAH TERIMA
PROSES SIMPAN BA
A
PROSES TUTUP
FLOW
END
B
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
45
DEPORTASI
USER (KASI)
SISTEM
USER (DIREKTORAT)
PROSES SIMPAN
MENAMPILKAN
FORM DATA
PEMULANGAN
MASUKKAN DATA
PEMULANGAN
START
MENAMPILKAN
FORM DATA CEKAL MASUKKAN
DATA CEKAL
SIMPAN DATA
CEKAL
MENAMPILKAN FORM
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
MENAMPILKAN
FORM REVIEW
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PERSETUJUAN
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MASUKKAN DATA
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
SIMPAN
PERSETUJUAN
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES KONVERSI
KE PDF
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES
KONVERSI KE PDF
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN FORM
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
PROSES SIMPAN
SURAT
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MASUKKAN DATA
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
MENAMPILKAN FORM
PILIH PETUGAS
MASUKKAN DATA
SURAT
PENGAWALAN
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN FORM
SURAT TUGAS
PENGAWALAN
PROSES
KONVERSI KE PDF
PROSES SIMPAN
PETUGAS
MASUKKAN
PILIHAN PETUGAS
YA
A
B
TIDAK
PROSES CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
46
DEPORTASI
USER (KASI)
SISTEM
A
PROSES PINDAI
DOKUMEN
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
B
PROSES
KONVERSI KE PDF
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN FORM
PINDAI
MASUKKAN DATA SURAT
PEMBERITAHUAN
MENAMPILKAN FORM SURAT
PEMBERITAHUAN
PROSES PINDAI
DOKUMEN
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES TUTUP
FLOW
END
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES SIMPAN BA
MENAMPILKAN FORM
BA SERAH TERIMA
MASUKKAN DATA
BA SERAH TERIMA
PROSES KONVERSI
KE PDF
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
47
PENEMPATAN SEMENTARA
USER (KARUDENIM) SISTEM USER (KASI)
START
MENAMPILKAN
NAMA-NAMA DETENI
MASUKKAN
PILIHAN DETENI
MENAMPILKAN FORM
LOKASI PENEMPATAN
MASUKKAN LOKASI
PENEMPATAN
SEMENTARA
MENAMPILKAN FORM
PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
PROSES SIMPAN
PROSES SIMPAN
PROSES SIMPAN
PERSETUJUAN
MENAMPILKAN FORM
SURAT PERINTAH
PENGELUARAN
MASUKKAN
DATA SURAT
PROSES CETAK
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES KONVERSI
KE PDF
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES SIMPAN
SURAT
YA
TEKAN TOMBOL
CETAK
MASUKKAN DATA
BA SERAH TERIMA
END
PROSES SIMPAN BA
TEKAN TOMBOL
CETAK
PROSES CETAK
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
MENAMPILKAN FORM
BA SERAH TERIMA
TEKAN TOMBOL
PINDAI
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
PROSES TUTUP
FLOW
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES KONVERSI
KE PDF
TIDAK
MASUKKAN
PILIHAN PETUGAS
PROSES SIMPAN
PETUGAS
MENAMPILKAN FORM
SURAT TUGAS
PENGAWALAN
PROSES SIMPAN
SURAT
MENAMPILKAN FORM
PILIH PETUGAS
PROSES SIMPAN
HASIL PINDAI
MENAMPILKAN
FORM PINDAI
PROSES PINDAI
DOKUMEN
PROSES CETAK
PROSES KONVERSI
KE PDF
TEKAN TOMBOL
PINDAI
MASUKKAN DATA
SURAT PENGAWALAN
TEKAN TOMBOL
CETAK
TEKAN TOMBOL
TUTUP FLOW
48
I. PENUTUP
Standar Operasional Prosedur ini dibuat untuk mendukung keseragaman dan
kejelasan alur pendetensian, pengisolasian dan pendeportasian/pemulangan
Deteni, serta mengikat bagi pihak yang terkait dalam pelaksanaan Sistem
Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian di Rumah Detensi Imigrasi.

More Related Content

What's hot

4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2. TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2. TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2. TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2. TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ...iniPurwokerto
 
Pembinaan Sikap dan Perilaku 27.pdf
Pembinaan Sikap dan Perilaku 27.pdfPembinaan Sikap dan Perilaku 27.pdf
Pembinaan Sikap dan Perilaku 27.pdfJuliaFrancisca3
 
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraReview UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraW. Riany
 
Surat pengantar proposal
Surat pengantar proposalSurat pengantar proposal
Surat pengantar proposalAgus Fitriyanto
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiKutsiyatinMSi
 
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...Dr. Zar Rdj
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahKaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahTri Widodo W. UTOMO
 
Pertamina & pln vs karaha bodas company
Pertamina & pln  vs karaha bodas companyPertamina & pln  vs karaha bodas company
Pertamina & pln vs karaha bodas companyAlexander Sutanto
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRIPeran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRITri Widodo W. UTOMO
 
Paparan MPP Jateng_1912_rev2.pptx
Paparan MPP Jateng_1912_rev2.pptxPaparan MPP Jateng_1912_rev2.pptx
Paparan MPP Jateng_1912_rev2.pptxSriChunasih
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
 
SURAT TUGAS VERSI BARU.docx
SURAT TUGAS VERSI BARU.docxSURAT TUGAS VERSI BARU.docx
SURAT TUGAS VERSI BARU.docxdenz33
 

What's hot (20)

Makalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatanMakalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatan
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2. TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2. TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2. TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2. TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ...
 
Pembinaan Sikap dan Perilaku 27.pdf
Pembinaan Sikap dan Perilaku 27.pdfPembinaan Sikap dan Perilaku 27.pdf
Pembinaan Sikap dan Perilaku 27.pdf
 
Formulir Ibadah qurban
Formulir Ibadah qurban Formulir Ibadah qurban
Formulir Ibadah qurban
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraReview UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
Surat pengantar proposal
Surat pengantar proposalSurat pengantar proposal
Surat pengantar proposal
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
 
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Surat permohonan dana
Surat permohonan danaSurat permohonan dana
Surat permohonan dana
 
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahKaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
 
Pertamina & pln vs karaha bodas company
Pertamina & pln  vs karaha bodas companyPertamina & pln  vs karaha bodas company
Pertamina & pln vs karaha bodas company
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
 
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRIPeran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
 
Paparan MPP Jateng_1912_rev2.pptx
Paparan MPP Jateng_1912_rev2.pptxPaparan MPP Jateng_1912_rev2.pptx
Paparan MPP Jateng_1912_rev2.pptx
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
Pola-Pola
Pola-PolaPola-Pola
Pola-Pola
 
SURAT TUGAS VERSI BARU.docx
SURAT TUGAS VERSI BARU.docxSURAT TUGAS VERSI BARU.docx
SURAT TUGAS VERSI BARU.docx
 

Similar to Peraturan Dirjenim

Penjelasan Atas PP RI Nomor 31 Tahun 2013
Penjelasan Atas PP RI Nomor 31 Tahun 2013 Penjelasan Atas PP RI Nomor 31 Tahun 2013
Penjelasan Atas PP RI Nomor 31 Tahun 2013 HumasRudenimKupang
 
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....HumasRudenimKupang
 
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...Bajang Perdana
 
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdfSK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdfJembiseRonald
 
Edaran Larangan Masuk WNA
Edaran Larangan Masuk WNAEdaran Larangan Masuk WNA
Edaran Larangan Masuk WNACIkumparan
 
(Kemenkes) Penegakan Disiplin PNS 05022024 share.pdf
(Kemenkes) Penegakan Disiplin PNS 05022024 share.pdf(Kemenkes) Penegakan Disiplin PNS 05022024 share.pdf
(Kemenkes) Penegakan Disiplin PNS 05022024 share.pdfangkymontolalu5766
 
MATERI TKA juli 2022.pptx
MATERI TKA juli 2022.pptxMATERI TKA juli 2022.pptx
MATERI TKA juli 2022.pptxrekkyprasetio1
 
Vidio audiensi komisi pkp4 tki kabupaten karawang
Vidio audiensi komisi pkp4 tki kabupaten karawangVidio audiensi komisi pkp4 tki kabupaten karawang
Vidio audiensi komisi pkp4 tki kabupaten karawangKomisi PKP4TKI
 
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT Version
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT VersionKomisi Pemberantasan Korupsi PPT Version
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT VersionBambang Rimalio
 
Salinan Peraturan Menteri Hukum dan HAM no. 34 tahun 2021
Salinan Peraturan Menteri Hukum dan HAM no. 34 tahun 2021Salinan Peraturan Menteri Hukum dan HAM no. 34 tahun 2021
Salinan Peraturan Menteri Hukum dan HAM no. 34 tahun 2021CIkumparan
 
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Azka Aldrich
 
2022 jan pembatasan sementara orang asing imported case
2022 jan pembatasan sementara orang asing imported case2022 jan pembatasan sementara orang asing imported case
2022 jan pembatasan sementara orang asing imported casebewedja
 
Pelayanan administrasi kependudukan
Pelayanan administrasi kependudukan Pelayanan administrasi kependudukan
Pelayanan administrasi kependudukan There Is
 
Penempatan tki
Penempatan tkiPenempatan tki
Penempatan tki12717605
 
KEPPRES_NO_3_2024_L.pdf Lampiran ini dapat mengindentifikasi Prosun
KEPPRES_NO_3_2024_L.pdf Lampiran ini dapat mengindentifikasi ProsunKEPPRES_NO_3_2024_L.pdf Lampiran ini dapat mengindentifikasi Prosun
KEPPRES_NO_3_2024_L.pdf Lampiran ini dapat mengindentifikasi Prosuniyaastikaa
 
PP no 31_2013 keimigrasian
PP no 31_2013 keimigrasianPP no 31_2013 keimigrasian
PP no 31_2013 keimigrasiantnt-akpar
 

Similar to Peraturan Dirjenim (20)

Penjelasan Atas PP RI Nomor 31 Tahun 2013
Penjelasan Atas PP RI Nomor 31 Tahun 2013 Penjelasan Atas PP RI Nomor 31 Tahun 2013
Penjelasan Atas PP RI Nomor 31 Tahun 2013
 
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
 
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
Petunjuk pelaksanaan direktur jenderal imigrasi nomor f 314 il 02 10 tahun 19...
 
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdfSK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
 
Materi Dari BP3TKI oleh Bapak Siwe, SE
Materi Dari BP3TKI oleh Bapak Siwe, SEMateri Dari BP3TKI oleh Bapak Siwe, SE
Materi Dari BP3TKI oleh Bapak Siwe, SE
 
Edaran Larangan Masuk WNA
Edaran Larangan Masuk WNAEdaran Larangan Masuk WNA
Edaran Larangan Masuk WNA
 
Peraturan Dirjen
Peraturan DirjenPeraturan Dirjen
Peraturan Dirjen
 
(Kemenkes) Penegakan Disiplin PNS 05022024 share.pdf
(Kemenkes) Penegakan Disiplin PNS 05022024 share.pdf(Kemenkes) Penegakan Disiplin PNS 05022024 share.pdf
(Kemenkes) Penegakan Disiplin PNS 05022024 share.pdf
 
MATERI TKA juli 2022.pptx
MATERI TKA juli 2022.pptxMATERI TKA juli 2022.pptx
MATERI TKA juli 2022.pptx
 
Vidio audiensi komisi pkp4 tki kabupaten karawang
Vidio audiensi komisi pkp4 tki kabupaten karawangVidio audiensi komisi pkp4 tki kabupaten karawang
Vidio audiensi komisi pkp4 tki kabupaten karawang
 
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT Version
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT VersionKomisi Pemberantasan Korupsi PPT Version
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT Version
 
Salinan Peraturan Menteri Hukum dan HAM no. 34 tahun 2021
Salinan Peraturan Menteri Hukum dan HAM no. 34 tahun 2021Salinan Peraturan Menteri Hukum dan HAM no. 34 tahun 2021
Salinan Peraturan Menteri Hukum dan HAM no. 34 tahun 2021
 
PMK
PMKPMK
PMK
 
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
2022 jan pembatasan sementara orang asing imported case
2022 jan pembatasan sementara orang asing imported case2022 jan pembatasan sementara orang asing imported case
2022 jan pembatasan sementara orang asing imported case
 
Pelayanan administrasi kependudukan
Pelayanan administrasi kependudukan Pelayanan administrasi kependudukan
Pelayanan administrasi kependudukan
 
Penempatan tki
Penempatan tkiPenempatan tki
Penempatan tki
 
KEPPRES_NO_3_2024_L.pdf Lampiran ini dapat mengindentifikasi Prosun
KEPPRES_NO_3_2024_L.pdf Lampiran ini dapat mengindentifikasi ProsunKEPPRES_NO_3_2024_L.pdf Lampiran ini dapat mengindentifikasi Prosun
KEPPRES_NO_3_2024_L.pdf Lampiran ini dapat mengindentifikasi Prosun
 
PP no 31_2013 keimigrasian
PP no 31_2013 keimigrasianPP no 31_2013 keimigrasian
PP no 31_2013 keimigrasian
 

More from HumasRudenimKupang

DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdfDOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdfHumasRudenimKupang
 
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...HumasRudenimKupang
 
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdfPemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdfHumasRudenimKupang
 
Sop pemindahan deteni antar rudenim
Sop pemindahan deteni antar rudenimSop pemindahan deteni antar rudenim
Sop pemindahan deteni antar rudenimHumasRudenimKupang
 
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021HumasRudenimKupang
 
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011 Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011 HumasRudenimKupang
 

More from HumasRudenimKupang (20)

DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdfDOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
DOKUMEN RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA RUMAH DETENSI IMIGRASI KUPANG.pdf
 
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
Kepmenkumham Jenis Kegiatan Orang Asing Dalam Rangka Pemberian Visa Dalam Mas...
 
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdfPemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
 
LAKIP RUDENIM FIX.pdf
LAKIP RUDENIM FIX.pdfLAKIP RUDENIM FIX.pdf
LAKIP RUDENIM FIX.pdf
 
Sop Inovasi SLAIN
Sop Inovasi SLAINSop Inovasi SLAIN
Sop Inovasi SLAIN
 
Sop Inovasi D'CAR
Sop Inovasi D'CARSop Inovasi D'CAR
Sop Inovasi D'CAR
 
Sop Inovasi Laru
Sop Inovasi LaruSop Inovasi Laru
Sop Inovasi Laru
 
Sop pengaduan
Sop pengaduanSop pengaduan
Sop pengaduan
 
Sop pendetensian
Sop pendetensianSop pendetensian
Sop pendetensian
 
Sop pemindahan deteni antar rudenim
Sop pemindahan deteni antar rudenimSop pemindahan deteni antar rudenim
Sop pemindahan deteni antar rudenim
 
Sop kunjungan
Sop kunjunganSop kunjungan
Sop kunjungan
 
Surat Edaran Menteri
Surat Edaran Menteri Surat Edaran Menteri
Surat Edaran Menteri
 
Surat Edaran
Surat EdaranSurat Edaran
Surat Edaran
 
Peraturan Dirjenim
Peraturan DirjenimPeraturan Dirjenim
Peraturan Dirjenim
 
Keputusan Dirjenim
Keputusan DirjenimKeputusan Dirjenim
Keputusan Dirjenim
 
Keputusan Dirjenim
Keputusan DirjenimKeputusan Dirjenim
Keputusan Dirjenim
 
Surat Edaran
Surat EdaranSurat Edaran
Surat Edaran
 
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
Standar Layanan Rudenim Kupang 2021
 
Keppres Nomor 111 Tahun 2001
Keppres Nomor 111 Tahun 2001Keppres Nomor 111 Tahun 2001
Keppres Nomor 111 Tahun 2001
 
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011 Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
Penjelasan Atas UU Nomor 6 Tahun 2011
 

Peraturan Dirjenim

  • 1. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR IMI.1917-OT.02.01 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RUMAH DETENSI IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian; b. bahwa Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian yang dibangun Direktorat Jenderal Imigrasi seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka manajemen penindakan keimigrasian yang berkesinambungan pada Rumah Detensi Imigrasi; c. bahwa guna memberikan kejelasan dan keseragaman alur yang menjamin kepastian dan kemudahan pemahaman bagi petugas pelaksana pendetensian, pengisolasian dan pendeportasian/pemulangan Deteni dan implementasinya secara kesisteman dalam Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian perlu adanya ketatalaksanaan operasional prosedur yang terstandardisasi pada Rumah Detensi Imigrasi; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi tentang Standar Operasional Prosedur Pendetensian, Pengisolasian, dan Pendeportasian/Pemulangan di Rumah Detensi Imigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5216); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
  • 2. 2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5409); 5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 676); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RUMAH DETENSI IMIGRASI. Pasal 1 Standar Operasional Prosedur Rumah Detensi Imigrasi merupakan pedoman bagi petugas imigrasi dalam pendetensian, pengisolasian, pendeportasian, pemulangan, pemindahan dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi dan implementasinya secara kesisteman dalam Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian. Pasal 2 Tata cara dan alur kerja pendetensian, pengisolasian, pendeportasian, pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi dan implementasinya secara kesisteman dalam Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian dilaksanakan berdasarkan Standar Operasional Prosedur sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
  • 3. 3 Pasal 3 Standar Operasional Prosedur pendetensian, pengisolasian, pendeportasian, pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi disusun dengan sistematika sebagai berikut: I. UMUM; II. MAKSUD DAN TUJUAN; III. RUANG LINGKUP; IV. DASAR HUKUM; V. PROSEDUR; VI. ALUR TAHAPAN PELAKSANAAN MENU APLIKASI SISTEM APLIKASI PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN KEIMIGRASIAN; VII. PENUTUP. Pasal 4 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. . Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Juli 2013
  • 4. 4 Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : IMI.1917-OT.02.01 Tahun 2013 Tanggal : 26 Juli 2013 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RUMAH DETENSI IMIGRASI I. UMUM Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah mendorong kebutuhan akan peningkatan kinerja pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, melalui penerapan sistem informasi manajemen keimigrasian yang dibangun dan dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi dalam rangka memberikan dukungan pengelolaan administrasi secara akurat, tepat, dan akuntabel yang diantaranya dalam manajemen kegiatan penindakan keimigrasian. Bahwa manajemen kegiatan penindakan keimigrasian bagi Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi meliputi pendetensian, pengisolasian, pendeportasian, pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga merupakan Tindakan Administratif Keimigrasian yang diterapkan terhadap Orang Asing di Wilayah Indonesia yang melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga untuk memberikan kejelasan, keseragaman alur dan kemudahan pemahaman mengenai pedoman ketatalaksanaan yang terstandardisasi bagi petugas imigrasi serta pengimplementasiannya secara kesisteman dalam Sistem Aplikasi e-Office dan Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, maka Direktorat Jenderal Imigrasi menetapkan Standar Operasional Prosedur pendetensian, pengisolasian, pendeportasian, pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi. II. MAKSUD DAN TUJUAN A. Maksud Memberikan pedoman dan keseragaman bagi petugas imigrasi pada Rumah Detensi Imigrasi dalam pendetensian, pengisolasian, pendeportasian, pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga terhadap Orang Asing di Wilayah Indonesia yang melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan, serta fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi Deteni secara tertib dan dapat dipertanggungjawabkan. B. Tujuan Terciptanya standardisasi pendetensian, pengisolasian, pendeportasian, pemulangan, pemindahan, dan fasilitasi penempatan ke negara ketiga terhadap Orang Asing di Wilayah Indonesia yang melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan, serta fasilitasi penempatan ke negara ketiga bagi Deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi.
  • 5. 5 III. RUANG LINGKUP A. Pengertian. Dalam Standar Operasional Prosedur ini yang dimaksud dengan: 1. Deteni adalah Orang Asing penghuni Rumah Detensi Imigrasi yang telah mendapatkan keputusan pendetensian dari Pejabat Imigrasi. 2. Rumah Detensi Imigrasi yang selanjutnya disebut Rudenim adalah Unit Pelaksana Teknis yang menjalankan Fungsi Keimigrasian sebagai tempat penampungan sementara bagi Orang Asing yang dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian. B. Prosedur: 1. Pendetensian meliputi: a. penerimaan; b. registrasi; 1) penerimaan calon Deteni dari Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kantor Imigrasi; dan 2) pemindahan Deteni ke Rudenim; c. perawatan; d. penempatan; dan e. pengamanan. 2. Pelayanan Deteni: a. persediaan air bersih; b. penyediaan kebutuhan makanan dan minuman; c. kesehatan dan kebersihan; d. ibadah; e. kunjungan; dan f. penyegaran/hiburan. 3. Penjatuhan sanksi pelanggaran tata tertib: a. teguran secara lisan; dan b. teguran tertulis, penjatuhan hukuman disiplin dalam bentuk: 1) pengisolasian (straf sel); dan 2) pencabutan hak tertentu dalam waktu yang ditentukan. 4. Pemindahan Deteni: a. pemindahan antar kamar sel; b. pemindahan antar Rudenim; c. pemindahan dari Rudenim ke “tempat lain”; dan d. pemindahan dari Rudenim ke Direktorat Jenderal Imigrasi. 5. Penanganan Kelahiran, Kematian, Pelanggaran, Mogok Makan, Pemeriksaan Kesehatan dan Melarikan Diri: a. kelahiran; b. kematian; c. pelanggaran; d. mogok makan; e. pemeriksaan kesehatan; dan f. melarikan diri. 6. Pemulangan dan Deportasi: a. persiapan; b. pelaksanaan; dan c. pelaporan dan usulan penangkalan.
  • 6. 6 IV. DASAR HUKUM Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5409). V. PELAKSANAAN 1. PENDETENSIAN a. Penerimaan 1) Penerimaan calon Deteni dari Direktorat Jenderal Imigrasi, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia u.p. Divisi Keimigrasian, dan/atau Kantor Imigrasi dilakukan di Rudenim oleh Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan atau petugas yang ditunjuk. 2) Terhadap penerimaan calon Deteni tersebut, Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, atau petugas yang ditunjuk harus memeriksa kelengkapan administrasi yang menyertai dengan penyerahan calon Deteni. 3) Kelengkapan administrasi bagi calon Deteni yang diterima dari Direktorat Jenderal Imigrasi, meliputi: a) Surat Keputusan Tindakan Administratif Keimigrasian; b) Berita Acara Serah Terima calon Deteni, yang dilampiri: (1) Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat; (2) Dokumen Perjalanan bagi calon Deteni yang memiliki; dan (3) barang-barang milik calon Deteni. c) kelengkapan administrasi bagi calon Deteni diterima dari Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, berupa: (1) Surat Keputusan Tindakan Administrasi Keimigrasian; (2) Berita Acara Serah Terima calon Deteni, yang dilampiri: (a) Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat; (b) Dokumen Perjalanan bagi calon Deteni yang memiliki; dan (c) barang-barang milik calon Deteni. d) kelengkapan administrasi bagi calon Deteni diterima dari Kepala Kantor Imigrasi, berupa: (1) Surat Keputusan Tindakan Administrasi Keimigrasian; (2) Berita Acara Serah Terima calon Deteni, yang dilampiri: (a) Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat; (b) Dokumen Perjalanan bagi calon Deteni yang memiliki; dan (c) barang-barang milik calon Deteni. e) dalam hal kelengkapan administrasi bagi Pencari Suaka yang diterima dari Kantor Imigrasi, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Direktorat Jenderal Imigrasi cukup melampirkan Berita Acara yang menerangkan identitas diri. 4) Dalam hal:
  • 7. 7 a) kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada angka 2) tidak terpenuhi, Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, atau petugas yang ditunjuk untuk menolak penerimaan Deteni berdasarkan perintah Kepala Rudenim, yang kemudian ditindaklanjuti dengan membuat surat penolakan yang ditandatangani oleh Kepala Rudenim; atau b) kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada angka 2) terpenuhi, Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan atau petugas yang ditunjuk menyerahkan calon Deteni kepada Kepala Seksi Kesehatan, Kepala Seksi Perawatan dan Kesehatan, atau petugas yang ditunjuk untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan calon Deteni setelah ada rekomendasi medis. 5) Untuk pemeriksaan calon Deteni perempuan, dapat dilakukan pula pemeriksaan kehamilan oleh petugas kesehatan yang ditunjuk. 6) Terhadap hasil pemeriksaan kesehatan calon Deteni, diketahui hamil dan/atau mengidap penyakit menular dan berbahaya, petugas kesehatan atau petugas yang ditunjuk membuat surat keterangan hasil pemeriksaan kesehatan yang ditujukan kepada Kepala Bidang Registrasi atau Kepala Rudenim. 7) Terhadap calon Deteni yang hamil, sakit, anak, dapat ditempatkan di tempat lain di luar Rudenim yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rudenim; 8) Deteni yang telah dinyatakan lengkap persyaratan administrasinya dan hasil pemeriksaan kesehatannya dinyatakan baik, ditindaklanjuti oleh Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, atau petugas yang ditunjuk dengan menerbitkan Berita Acara Serah Terima sejumlah dua rangkap dan ditandatangani, dengan rincian: a) satu rangkap diserahkan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia u.p. Divisi Keimigrasian, atau Kantor Imigrasi sebagai pengirim; b) satu rangkap lainnya pertinggal pada Bidang Registrasi dan Perawatan atau Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan. dan kemudian diserahkan kepada Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi Registrasi. b. Registrasi 1) Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi Registrasi mengajukan keputusan pendetensian kepada Kepala Rudenim. 2) Kepala Rudenim menandatangani keputusan pendetensian. 3) Berdasarkan keputusan pendetensian, petugas registrasi melakukan registrasi dengan tahapan meliputi: a) mengidentifikasi dan memverifikasi identitas diri Deteni; b) melakukan penggeledahan terhadap badan Deteni berikut barang bawaannya. Dalam hal penggeledahan terhadap Deteni wanita dilakukan oleh petugas wanita; c) apabila dalam penggeledahan diketemukan barang bawaan berupa alat komunikasi (telepon selular, portable computer,
  • 8. 8 tablet), uang, dokumen perjalanan, dan barang lainnya yang dapat membahayakan diri sendiri dan/atau orang lain (seperti gunting, pisau dan sejenisnya), harus diamankan petugas dan kepada Deteni diberikan surat tanda penerimaan berdasarkan pertimbangan Kepala Rudenim; d) melakukan input data meliputi: (1) registrasi manual terdiri atas: (a) pemberian nomor berkas; (b) pencatatan data pada buku registrasi; (c) pengambilan foto dan sidik jari; (d) pencatatan data pada kartu Deteni sejumlah dua rangkap; dan (e) penyimpanan dan pengamanan barang bawaan. (2) registrasi secara elektronik: (a) pendetensian manual, dengan tahapan: - pilih menu “Pendetensian”, dan sistem akan menampilkan 3 tabel yang berisi pendetensian manual, pendetensian kanim, dan pemindahan Deteni dari rudenim lain; - tekan tombol pendetensian manual, dan sistem menampilkan form data diri Deteni, data keimigrasian dan data sponsor; dan - inputkan data identitas lengkap diri Deteni, data keimigrasian dan data sponsor, dan kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melakukan penyimpanan. (b) pendetensian dari kanim, dengan tahapan: - pilih menu “Pendetensian”, dan sistem akan menampilkan 3 tabel yang berisi pendetensian manual, pendetensian kanim, dan pemindahan Deteni dari rudenim lain; - pilih Deteni yang akan masuk rudenim pada tabel pendetensian dari kanim; - sistem akan menampilkan data diri, data keimigrasian dan sponsor, lakukan validasi dari data tersebut, dan selanjutnya tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melakukan penyimpanan. (c) pendetensian Deteni dari rudenim lain, dengan tahapan: - pilih menu “Pendetensian”, dan sistem akan menampilkan 3 tabel yang berisi pendetensian manual, pendetensian kanim, dan pemindahan Deteni dari rudenim lain; - pilih Deteni yang akan masuk rudenim pada tabel pemindahan Deteni dari rudenim lain; - sistem akan menampilkan data diri, data keimigrasian dan sponsor, lakukan validasi dari data tersebut, dan selanjutnya tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melakukan penyimpanan. e) pengambilan data biometrik foto dan sidik jari: (1) biometrik foto, dengan tahapan: - setelah memasukkan data diri Deteni sistem akan menampilkan form pengambilan biometrik foto;
  • 9. 9 - tekan tombol yang bergambar kamera untuk pengambilan foto. Kemudian tekan tombol ”Upload”, dan tekan tombol ”selanjutnya” untuk proses penyimpanan. (2) biometrik sidik jari, dengan tahapan: - setelah melakukan proses pengambilan foto, dan sistem akan menampilkan form pengambilan biometrik sidik jari; - tekan tombol yang bergambar sidik jari untuk pengambilan foto. Kemudian tekan tombol ”Upload”, dan tekan tombol ”Selanjutnya” untuk proses penyimpanan. f) pemindaian dokumen Laporan Kejadian (LK) yang terlampir pada Berita Acara Serah Terima, dengan tahapan: (1) setelah melakukan pengambilan sidik jari, dan sistem akan menampilkan form pindai dokumen; (2) tekan tombol yang bergambar scan, maka sistem menampilkan form untuk pindai dokumen, lalu tekan tombol “Tools”; (3) tekan tombol “Upload”, dan tekan tombol “Selanjutnya”. g) inventarisasi barang titipan termasuk dokumen perjalanan yang dimiliki Deteni, yang terlampir pada Berita Acara Serah Terima, dengan tahapan: (1) setelah melakukan pindai dokumen LK maka sistem akan menampilkan form barang titipan; (2) masukkan setiap jenis barang titipan, dan tekan tombol “Selanjutnya” untuk melakukan penyimpanan; (3) dalam hal perubahan data inventaris barang titipan Deteni, dengan tahapan: (a) pilih menu “Halaman Utama”, dan akan muncul tampilan seluruh data Deteni; (b) tekan “Detail” untuk memilih Deteni diminta, akan muncul tampilan seluruh data Deteni diminta/dipilih; (c) pilih menu tab “Daftar Barang Titipan”, maka akan tampil tabel “Daftar Barang Titipan”. Kemudian untuk mengubah jenis barang titipan tekan tombol “Ubah”; (d) input data pada format “Penitipan Jenis Barang” yang diubah, dan tekan “Simpan”. (4) dalam hal pengambilan barang titipan Deteni, dengan tahapan: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan muncul tampilan seluruh data Deteni; (b) tekan “Detail” untuk memilih Deteni diminta, dan akan menampilkan seluruh data Deteni yang diminta/dipilih; (c) pilih menu “Daftar Barang Titipan”, maka akan muncul tampilan tabel “Daftar Barang Titipan”. Kemudian untuk mengubah jenis barang titipan tekan tombol “Ubah”; (d) input data tanggal pada kolom “Tanggal Ambil” pada format “Ubah Titipan Barang”, dan tekan “Simpan”. h) pemeriksaan kesehatan Deteni sebelum penempatan dalam ruangan, dengan tahapan: (1) tampilkan form pemeriksaan kesehatan dalam sistem; (2) masukkan hasil pemeriksaan, tekan tombol “Selanjutnya” untuk proses penyimpanan;
  • 10. 10 (3) sistem akan menampilkan form buat surat hasil kesehatan Deteni, dan tekan tombol “Selanjutnya” untuk melanjutkan proses; (4) setelah mencetak surat hasil kesehatan, maka surat ditandatangani oleh petugas kesehatan (dokter, paramedis); (5) surat hasil kesehatan yang sudah ditandatangani dilakukan pemindaian dengan menekan tombol “Pindai”. i) penerbitan Surat Perintah Pendetensian untuk penempatan Deteni, dengan tahapan: (1) setelah surat hasil pemeriksaan kesehatan, akan muncul tampilan form surat perintah pendetensian; (2) masukkan data yang harus diisikan, dan tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melanjutkan proses; (3) untuk proses mencetak surat pendetensian tekan tombol ”Cetak”; (4) surat perintah pendetensian diajukan kepada Kepala Rudenim untuk penandatanganan; (5) surat perintah pendetensian yang telah ditandatangani Kepala Rudenim, dilakukan pemindaian dengan menekan tombol ”Pindai”. j) dalam hal adanya perubahan/perbaikan Surat Perintah Pendetensian untuk penempatan Deteni, dengan tahapan: (1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan muncul tampilan seluruh nama Deteni; (2) pilih salah satu Deteni yang diminta dengan menekan tombol “Detail”; (3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (4) lengkapi isian data surat perintah pendetensian sesuai format, dan tekan “Simpan”. k) penerbitan surat pemberitahuan kepada perwakilan negara asal Deteni dalam rangka pendeportasian/pemulangan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Imigrasi dan Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan tahapan: (1) tampilkan surat pemberitahuan perwakilan negara asing dalam sistem; (2) masukkan data pada format “Surat Pemberitahuan Perwakilan Negara Asing”, dan tekan tombol “Selanjutnya”; (3) untuk proses cetak tekan tombol ”Cetak”, dan surat pemberitahuan kepada perwakilan negara asal Deteni diajukan kepada Kepala Rudenim untuk penandatanganan; (4) surat pemberitahuan kepada perwakilan negara asal Deteni yang telah ditandatangani Kepala Rudenim, dilakukan pemindaian dengan menekan tombol ”Pindai”; l) pencetakan Kartu Deteni, dengan tahapan: (1) tampilkan form cetak kartu Deteni dalam sistem; dan (2) masukkan data Deteni yang diperlukan, dan cetak kartu Deteni dengan menekan tombol ”Cetak”.
  • 11. 11 4) Dalam hal Deteni berstatus pengungsi dimungkinkan untuk ditempatkan di luar Rudenim, dan untuk itu petugas registrasi dapat menghubungi United Nation High Commission for Refugee (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) dalam rangka pemindahan ke tempat lainnya yang ditunjuk. 5) Setelah selesainya proses registrasi sebagaimana dimaksud pada angka 3), Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, Kepala Subseksi Registrasi atau petugas registrasi yang ditunjuk melaporkan kepada Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan. 6) Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan, Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan atau petugas yang ditunjuk lebih lanjut menyerahkan Deteni kepada Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban atau petugas yang ditunjuk untuk penempatan pada kamar/ruang di Rudenim. c. Perawatan 1) Kepala Seksi Perawatan, Kepala Subseksi Perawatan atau petugas perawatan yang ditunjuk mempersiapkan kebutuhan makan dan minum Deteni, peralatan tidur, mandi dan cuci, serta perlengkapan ibadah. 2) Kepala Seksi Perawatan, Kepala Subseksi Perawatan atau petugas perawatan yang ditunjuk dapat juga memberikan kebutuhan lain seperti olahraga, rekreasi, atau buku bacaan. 3) Kepala Seksi Perawatan, Kepala Subseksi Perawatan atau petugas perawatan yang ditunjuk melaporkan kepada Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan. 4) Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan menyerahkan Deteni kepada Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban untuk penempatan pada kamar/ruang di Rudenim. d. Penempatan 1) Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban menerima Deteni dari Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, dengan kelengkapan daftar Deteni, dan dicatatkan dalam buku ekspedisi. 2) Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban menugaskan Kepala Seksi Penempatan atau Kepala Subseksi Ketertiban untuk: a) Menyiapkan tempat/blok/ruangan; b) Menempatkan Deteni sesuai klasifikasi: (1) jenis kelamin; (2) status Deteni; (3) agama; (4) keamanan; dan
  • 12. 12 (5) status ada atau tidak adanya cacat fisik atau cacat jiwa pada Deteni. c) Membuat daftar nama pada tempat/blok/ruangan dimana Deteni ditempatkan. 3) Kepala Seksi Penempatan atau Kepala Subseksi Ketertiban menyerahkan daftar Deteni penghuni tempat/blok/ruangan kepada Kepala Seksi Keamanan atau Kepala Subseksi Ketertiban dalam rangka pengamanan. e. Pengamanan 1) Kepala Seksi Keamanan atau Kepala Subseksi Keamanan menyiapkan jadwal penjagaan tempat/blok/ruangan dan lingkungan kantor dengan sistem bergilir. 2) Membentuk regu pengamanan/penjagaan yang wilayah penjagaannya berganti secara rutin. 3) Membentuk regu pengawalan yang bertugas melakukan pengawalan terhadap Deteni yang keluar dari Rudenim untuk keperluan antara lain deportasi, dipindahkan ke Rudenim lain, berobat, keperluan ke perwakilan negaranya, atau dibutuhkan dalam rangka kepentingan pemeriksaan di Direktorat Jenderal Imigrasi sesuai kebutuhan dan pertimbangan keamanan. 4) Dalam hal terjadi pelanggaran tata tertib dan/atau gangguan keamanan yang dilakukan oleh Deteni, Kepala Seksi Keamanan atau Kepala Subseksi Keamanan dapat menempatkan Deteni di ruang isolasi. 5) Membuat laporan mengenai perkembangan situasi keamanan lingkungan rudenim dan pelaksanaan pengamanan kepada Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban untuk diteruskan kepada Kepala Rudenim. 6) Berkaitan dengan perawatan kesehatan Deteni, Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban bekerjasama dengan Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan atau Seksi Perawatan dan Kesehatan untuk pelayanan kesehatan secara berkala dan berkesinambungan. 2. PELAYANAN DETENI a. Persediaan Air bersih Kepala bidang registrasi, perawatan dan kesehatan atau seksi perawatan dan kesehatan bertugas untuk mengupayakan tersedianya air bersih yang cukup. b. Penyediaan kebutuhan Makanan dan minuman Kepala bidang registrasi, perawatan dan kesehatan atau seksi perawatan dan kesehatan bertugas menyediakan: 1) makanan dan minuman yang layak sebanyak 3 (tiga) kali sehari; 2) makanan tambahan untuk kesehatan atau daya tahan tubuh Deteni (extra fooding);
  • 13. 13 3) pengaturan pemberian makanan, seperti cara pembagian, jadwal makan bagi Deteni yang menjalankan ibadah keagamaan, seperti puasa, disesuaikan dengan waktu sahur dan berbuka; 4) pemberian jenis makanan dan minuman tertentu bagi Deteni berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan; 5) pemberian makanan dan minuman bagi Deteni baru yang datang untuk ditempatkan di Rudenim diluar jam makan, berdasarkan rekomendasi Kepala Rudenim. c. Kesehatan dan Kebersihan Kepala bidang registrasi, perawatan dan kesehatan atau seksi perawatan dan kesehatan bertugas mengupayakan kesehatan dan kebersihan dengan melakukan: 1) pemeriksaan kesehatan Deteni secara rutin; 2) dalam hal kondisi kesehatan Deteni tidak dapat ditangani oleh petugas kesehatan rudenim, pemeriksaan kesehatan Deteni dapat dilakukan di klinik, puskesmas, atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut; 3) bagi Deteni dalam kondisi kesehatan kritis, dapat diberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit; 4) Deteni yang mengidap penyakit akut, dapat dirawat di rumah sakit; 5) fasilitas sebagaimana dimaksud pada angka 2) sampai dengan angka 4) harus mendapatkan izin dari Kepala Rudenim; 6) setiap tempat, blok, atau ruangan di Rudenim dilakukan perawatan kebersihan untuk pencegahan penularan penyakit, seperti pengasapan (foging) untuk mencegah berkembangnya penyakit demam berdarah, penyebaran kutu, atau serangga; 7) menyiapkan peralatan mandi, mencuci dan kebersihan ruangan. d. Ibadah Kepala bidang registrasi, perawatan dan kesehatan atau seksi perawatan dan kesehatan bertugas: 1) memfasilitasi agar Deteni dapat beribadah menurut agama dan kepercayaannya disesuaikan dengan kondisi Rudenim; 2) pelaksanaan hari raya keagamaan yang tidak dapat dilaksanakan dalam Rudenim, dapat difasilitasi untuk dilaksanakan di luar Rudenim atas izin Kepala Rudenim dengan tetap mempertimbangkan kondisi keamanan. e. Kunjungan Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban bertugas: 1) memfasilitasi kunjungan keluarga, penasehat hukum dan dokter, rohaniwan, dan penjamin setelah mendapatkan izin dari Kepala Rudenim; 2) selain memfasilitasi kunjungan sebaagaimana dimaksud pada angka 1), juga memfasilitasi kunjungan perwakilan negara Deteni, instansi/badan terkait, organisasi, lembaga baik nasional maupun internasional yang tugasnya terkait dengan penanganan Deteni,
  • 14. 14 setelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi atau Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM; 3) kunjungan jurnalistik hanya dapat melakukan dokumentasi tanpa wawancara terhadap Deteni dan harus ada izin Kepala Rudenim. 4) melakukan pencatatan dalam buku tamu, memuat nomor urut, nama, jenis kelamin dan alamat lengkap pengunjung, pekerjaan, maksud dan tujuan kunjungan, tanggal dan jam kunjungan serta nama lengkap Deteni yang dikunjungi. 5) memberikan atau menolak permohonan izin keluar sementara yang diajukan oleh Deteni karena kepentingan pemeriksaan keimigrasian atau kesehatan, keperluan pembuatan dokumen perjalanan, kunjungan keluarga (perkawinan, kelahiran, kematian atau keluarga sakit keras) yang bertempat tinggal di Indonesia; 6) apabila permohonan izin keluar sementara disetujui, Kepala Rudenim menerbitkan surat izin keluar sementara dengan mencantumkan tujuan dan jangka waktu kunjungan; 7) pelaksanaan izin keluar sementara dilaksanakan dengan pengawalan petugas rudenim; 8) untuk penerbitan izin keluar sementara dilaksanakan dengan tahapan: a) pilih menu “Halaman Utama”; b) maka akan tampil nama-nama Deteni; c) kemudian pilih Deteni, tekan tombol “Detail”; d) masukkan pilih aksi “Keluar Sementara”; e) akan muncul tampilan form keluar sementara; f) masukkan data Deteni, lalu pindahkan tab ke “data penjamin” kemudian masukkan data penjamin; g) setelah memasukkan data Deteni dan data penjamin, sistem akan menampilkan form “Surat Penjamin”; h) masukkan data surat yang harus diisikan, dan tekan tombol ”Selanjutnya”; i) untuk proses pencetakan tekan tombol ”Cetak”, dan surat izin keluar sementara diajukan kepada Kepala Rudenim untuk penandatanganan; j) surat izin keluar sementara yang telah ditandatangani oleh Kepala Rudenim dilakukan pemindaian dengan menekan tombol ”Pindai”. 9) dalam hal mengubah Surat Penjamin dilakukan dengan cara: a) pilih menu “Halaman Utama”, dan akan muncul tampilan seluruh nama Deteni; b) pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”; c) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; d) lengkapi isian data Surat Penjamin pada format, dan selanjutnya tekan tombol “Simpan”. 10)pembuatan Surat Ijin Keluar Sementara, dengan tahapan: a) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol ”Selanjutnya”; b) tekan tombol ”Cetak”;
  • 15. 15 c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Izin Keluar Sementara yang telah ditandatangani oleh Kepala Rudenim, dengan menekan tombol ”Pindai”. 11)dalam hal mengubah Surat Izin Keluar Sementara dilakukan dengan cara: a) pilih menu “Halaman Utama”, akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni yang akan dilakukan pemindahan dengan menekan tombol “Detail”; b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan menekan tombol “Ubah”; c) isi data Surat Izin Keluar Sementara pada format, dan tekan tombol “Simpan”; d) langkah berikutnya memilih nama petugas yang akan mengawal Deteni selama proses keluar sementara. 12)pembuatan Surat Tugas Pengawalan, dengan cara: a) setelah memilih petugas maka sistem akan menampilkan form “Surat Tugas Pengawalan”; b) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol ”Selanjutnya” ; c) tekan tombol ”Cetak”; d) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Tugas Pengawalan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rudenim, dengan menekan tombol ”Pindai”; e) dalam hal mengubah Surat Tugas Pengawalan dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni yang akan dilakukan pemindahan dengan menekan tombol “Detail”; (2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan menekan tombol “Ubah”; (3) isi data Surat Tugas Pengawalan pada format, dan tekan tombol “Simpan”. 13)kunjungan keluar sementara dilaksanakan dengan pengawalan berdasarkan Surat Perintah Tugas Pengawalan dari Kepala Rudenim, dan setelah tugas pengawalan, petugas yang ditunjuk melaporkan kepada Kepala Seksi Keamanan atau Kepala Subseksi Keamanan. f. Penyegaran/Hiburan Deteni diberikan waktu untuk kegiatan penyegaran/hiburan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi antara jumlah Deteni dan fasilitas yang tersedia. Penyegaran/hiburan tersebut antara lain: 1) senam pagi dan olah raga lain dalam rangka menjaga kesehatan jasmani; 2) penyediaan buku dan ruang tempat membaca; 3) kegiatan lain seperti menonton televisi, mendengarkan radio. 3. PENJATUHAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban memberikan:
  • 16. 16 a. Teguran lisan 1) Deteni yang melakukan pelanggaran tata tertib dipanggil oleh Kepala Seksi Keamanan atau Kasubsi keamanan untuk diberikan peringatan; 2) Deteni yang melakukan pelanggaran lebih dari 1 (satu) kali, dipanggil oleh Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban untuk diberi peringatan dan menandatangani surat pernyataan tidak akan melakukan pelanggaran tata tertib. b. Teguran tertulis 1) Terhadap Deteni yang melakukan pelanggaran berulang-ulang dan/atau pelanggaran berat, dilakukan pemeriksaan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Kepala Seksi Keamanan atau Kepala Sub Seksi Keamanan; 2) Hasil BAP ditindaklanjuti Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban dengan pembuatan Berita Acara Pendapat; 3) Berita Acara Pendapat memuat rangkuman jenis perbuatan, pelanggaran yang dilakukan Deteni dan rekomendasi sanksi yang perlu dijatuhkan oleh Kepala Rudenim; 4) Kepala Rudenim menjatuhkan sanksi sesuai rekomendasi dalam Berita Acara Pendapat atau berdasarkan pertimbangannya, yang dapat berupa teguran secara lisan atau teguran tertulis berupa pengisolasian (sel) atau pencabutan hak tertentu dalam waktu yang ditentukan. 5) Dalam bentuk teguran tertulis berupa pengisolasian atau straf sel diajukan oleh Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban secara tertulis kepada Kepala Rudenim melalui tahapan: a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan tampil nama-nama Deteni. Pilih nama Deteni, lalu tekan tombol “Detail”; b) masukkan pilih aksi “Pengisolasian”, maka akan menampilkan form Pengisolasian; c) masukkan data pengisolasian dan lakukan persetujuan dari ROLE Kepala Rumah Deteni Imigrasi dengan menekan tombol “Setuju”; d) setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Rumah Deteni Imigrasi, sistem akan menampilkan form Surat Perintah Isolasi, pembuatan atau perubahan/perbaikan Surat Perintah Isolasi, yang pelaksanaannya dengan cara: (1) masukkan data surat yang harus diisikan, kemudian tekan tombol ”Cetak”; (2) tekan tombol ”Selanjutnya”; (3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah Isolasi yang telah ditandatangani oleh Kepala Rudenim, dengan menekan tombol ”Pindai”; (4) dalam hal mengubah Surat Perintah Isolasi, dilakukan dengan cara:
  • 17. 17 (a) pilih menu “Halaman Utama”, akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan menekan tombol “Ubah”; (c) isi data Surat Perintah Isolasi pada format, dan selanjutnya menekan tombol “Simpan”. (5) Jika dipandang perlu, pengisian perpanjangan isolasi sama seperti pendaftaran awal isolasi. 4. PROSEDUR PEMINDAHAN DETENI a. Pemindahan antar kamar sel 1) Pengajuan pemindahan blok/kamar sel diajukan oleh Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban kepada Kepala Rudenim. 2) Pengajuan usulan pemindahan tersebut berdasarkan alasan yang jelas dan rasional. 3) Pelaksanaan pemindahan dilakukan dengan pengawalan oleh petugas Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Seksi Keamanan dan Ketertiban. b. Pemindahan Antar Rudenim 1) Pemindahan Deteni antar Rudenim dilakukan berdasarkan pertimbangan: a) memudahkan pemulangan atau pendeportasian; b) memudahkan untuk berhubungan dengan perwakilan negaranya; c) Deteni dalam keadaan sakit (atas rujukan dokter ke rumah sakit tertentu); d) melebihi kapasitas (over capacity); e) kepentingan keamanan; f) penyatuan keluarga Deteni. 2) Pelaksanaan pemindahan dalam sistem melalui tahapan: a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan tampil nama Deteni; b) pilih nama Deteni, lalu tekan tombol “Detail”; c) masukkan pilih aksi “Pemindahan”, maka akan menampilkan form Pemindahan; d) masukkan pilihan nama Deteni yang akan dilakukan pemindahan, dan selanjutnya meminta persetujuan Kepala Rumah Deteni Imigrasi dengan menekan tombol “Setuju”; e) setelah mendapatkan persetujuan Kepala Rumah Deteni Imigrasi, sistem akan menampilkan form Surat Permohonan Pemindahan; f) untuk pembuatan Surat Permohonan Pemindahan, dilakukan dengan cara: (1) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol ”Selanjutnya”; (2) tekan tombol ”Cetak”;
  • 18. 18 (3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pemohonan Pemindahan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rudenim, dengan menekan tombol ”Pindai”; g) dalam hal mengubah Surat Permohonan Pemindahan dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni yang akan dilakukan pemindahan dengan menekan tombol “Detail”; (2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan menekan tombol “Ubah”; (3) isi data Surat Permohonan Pemindahan pada format, dan tekan tombol “Simpan”. h) untuk meminta persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi tekan tombol “Setuju”; i) setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal Imigrasi, sistem akan menampilkan form Surat Balasan. j) dalam hal pembuatan Surat Balasan, dengan cara: (1) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol ”Selanjutnya”; (2) tekan tombol ”Cetak”; (3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Balasan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (4) untuk mengubah Surat Balasan dilakukan dengan cara: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (c) isi data Surat Balasan pada format, dan tekan tombol “Simpan”. k) menerbitkan Surat Pengeluaran Deteni, dengan cara: (1) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol ”Selanjutnya”; (2) tekan tombol ”Cetak”; (3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pengeluaran Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (4) dalam hal mengubah Surat Pengeluaran Deteni dilakukan dengan cara: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (c) isi data Surat Pengeluaran Deteni pada format, dan tekan tombol “Simpan”. l) memilih nama petugas yang akan mengawal Deteni selama proses keluar sementara m) untuk membuat Surat Tugas Pengawalan, dengan cara: (1) setelah memilih petugas maka sistem akan menampilkan form “Surat Tugas Pengawalan”
  • 19. 19 (2) masukkan data surat yang harus diisikan dan tekan tombol ”Selanjutnya” (3) tekan tombol ”Cetak” (4) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Tugas Pengawalan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai” (5) dalam hal mengubah Surat Tugas Pengawalan dilakukan dengan cara: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail” (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah” (c) isi data Surat Tugas Pengawalan pada format, dan tekan tombol “Simpan” n) melakukan pembuatan Berita Acara Serah Terima Deteni, dengan cara: (1) masukkan data Berita Acara yang harus diisikan dan tekan tombol ”Selanjutnya” (2) tekan tombol ”Cetak” (3) melakukan proses pemindaian terhadap Berita Acara Serah Terima yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai” (4) dalam hal mengubah Berita Acara Serah Terima dilakukan dengan cara: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail” (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah” (c) isi data Berita Acara Serah Terima pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan” c. Pemindahan dari Rudenim ke “tempat lain” 1) Pemindahan Deteni dapat dilakukan dari Rumah Detensi Imigrasi ke ”tempat lain” dengan pertimbangan sakit, hamil atau anak di bawah umur berdasarkan perintah Direktur Jenderal Imigrasi, dengan cara: a) pilih menu “Penempatan Sementara”, untuk menampilkan nama Deteni; b) pilih nama Deteni yang akan ditempatkan sementara dengan menekan tombol “Pilih”; c) sistem akan menampilkan form Lokasi Penempatan Sementara; d) masukkan data lokasi kemudian tekan tombol “Selanjutnya” dan sistem secara otomatis akan menyimpan data; e) meminta persetujuan dari Kepala Rumah Deteni Imigrasi dengan menekan tombol “Setuju”; f) membuat Surat Perintah Pengeluaran, dengan cara: (1) masukkan data isian Surat Perintah Pengeluaran Deteni, dan tekan tombol ”Cetak”; (2) tekan tombol ”Selanjutnya”;
  • 20. 20 (3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah Pengeluaran Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (4) dalam hal mengubah Surat Perintah Pengeluaran Deteni dengan cara: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail” (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah” (c) isi data Surat Perintah Pengeluaran Deteni pada format, dan selanjutnya tekan tombol “Simpan. g) pilih nama petugas yang akan mengawal Deteni selama proses keluar sementara h) membuat Surat Tugas Pengawalan, dengan cara: (1) setelah memilih petugas maka sistem akan menampilkan form “Surat Tugas Pengawalan” (2) masukkan data isian Surat Tugas Pengawalan, dan tekan tombol ”Cetak”; (3) tekan tombol ”Selanjutnya”; (4) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Tugas Pengawalan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (5) dalam hal mengubah Surat Tugas Pengawalan dengan cara: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail” (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah” (c) isi data Surat Tugas Pengawalan pada format, dan selanjutnya tekan tombol “Simpan. i) membuat Berita Acara Serah Terima, dengan cara: (1) masukkan data isian Berita Acara Serah Terima, dan tekan tombol ”Cetak”; (2) tekan tombol ”Selanjutnya”; (3) melakukan proses pemindaian terhadap Berita Acara Serah Terima yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (4) dalam hal mengubah Berita Acara Serah Terima dengan cara: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail” (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah” (c) isi data Berita Acara Serah Terima pada format, dan selanjutnya tekan tombol “Simpan. j) prosedur pengeluaran dan pemindahan dilaksanakan sebagaimana tahapan pemindahan Deteni antar Rumah Detensi Imigrasi.
  • 21. 21 d. Pemindahan dari Rudenim ke Direktorat Jenderal Imigrasi 1) Pemindahan Deteni dapat dilakukan dari Rumah Detensi Imigrasi ke Ruang Detensi Imigrasi Direktorat Jenderal Imigrasi untuk kepentingan pemeriksaan keimigrasian berdasarkan perintah Direktur Jenderal Imigrasi. 2) Prosedur pengeluaran dan pemindahan dilaksanakan sebagaimana tahapan pemindahan Deteni antar Rumah Detensi Imigrasi. 5. PENANGANAN KELAHIRAN, KEMATIAN, PELANGGARAN, MOGOK MAKAN DETENI, PEMERIKSAAN KESEHATAN, DAN MELARIKAN DIRI a. Kelahiran 1) Dalam hal adanya kelahiran Deteni dicatat oleh Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan/Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan guna penanganan lebih lanjut. 2) Urutan pelaksanaan: a) pilih menu “Halaman Utama”; b) maka akan tampil nama-nama Deteni; c) kemudian pilih Deteni, lalu tekan tombol “Detail”; d) langkah selanjutnya masukkan pilih aksi “Kelahiran”; e) maka akan menampilkan form Kelahiran; f) input data kelahiran, lalu tekan tombol “Selanjutnya” untuk proses penyimpanan dan melanjutkan ke proses berikutnya; g) kemudian sistem menampilkan form Pindai Dokumen; h) pindai dokumen dari riwayat kandungan dari Deteni dengan menekan tombol “Pindai”. b. Kematian Deteni 1) Dalam hal adanya kematian Deteni dilaporkan oleh Kepala Bidang Registrasi dan Perawatan/Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan kepada Kepolisian guna penanganan lebih lanjut. 2) Urutan pelaksanaan: a) petugas pengamanan melakukan pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP). b) membuat Berita Acara Kematian, dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan tampil nama Deteni; (2) pilih nama Deteni, dan tekan tombol “Detail”; (3) pilih aksi “Kematian”, maka akan menampilkan form Kematian; (4) melakukan pembuatan Surat Keterangan Kematian, dengan cara: (a) masukkan data isian Surat Keterangan Kematian, dan tekan tombol ”Cetak”; (b) tekan tombol ”Selanjutnya”; (c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Keterangan Kematian yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”;
  • 22. 22 c) dalam hal mengubah Surat Keterangan Kematian dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (3) isi data Surat Keterangan Kematian pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. 1) Membuat Surat Pemberitahuan Kematian Deteni kepada Kepolisian dengan tembusan yang ditujukan kepada Perwakilan negara asal Deteni, Direktur Jenderal Imigrasi dan Kantor Wilayah, dengan cara: a) masukkan data isian Surat Pemberitahuan Kematian Deteni, dan tekan tombol ”Cetak”; b) tekan tombol ”Selanjutnya”; c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pemberitahuan Kematian Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; d) dalam hal mengubah Surat Pemberitahuan Kematian Deteni dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (3) isi data Surat Pemberitahuan Kematian Deteni pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. 2) Adminstrasi pencatatan kematian memuat data : a) nama lengkap; b) kebangsaan; c) tempat/tanggal lahir; d) hari, tanggal, waktu, dan tempat kematian; e) penyebab kematian; f) langkah penanganan; g) nama dan alamat keluarga/perwakilan negara asal Deteni; h) riwayat medis singkat; i) keterangan; 3) Petugas Kepolisian dalam rangka penyelidikan kematian dapat meminta keterangan dari Petugas Detensi Imigrasi dan Deteni dengan terlebih dahulu mendapatkan izin Kepala Rumah Detensi Imigrasi. c. Pelanggaran Deteni 1) Petugas Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Seksi Keamanan dan Ketertiban melakukan tindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan Deteni yang tidak mematuhi tata tertib Rumah Detensi Imigrasi 2) Penanganan yang dapat dilakukan: a) penanganan pelanggaran tata tertib ringan dengan cara persuasif;
  • 23. 23 b) apabila cara persuasif tidak berhasil, dapat dilakukan tindakan represif; c) alat pengamanan yang bersifat melumpuhkan seperti alat kejut listrik, tongkat, borgol dan lain-lain dapat digunakan dalam keadaan yang mendesak seperti kerusuhan dan perkelahian antar Deteni; d) dalam hal pelarian Deteni, Kepala Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi atau Seksi Keamanan dan Ketertiban melaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p. Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama” untuk menampilkan nama Deteni; (2) pilih nama Deteni, lalu tekan tombol “Detail”; (3) pilih aksi “Melarikan Diri”, untuk menampilkan form Melarikan Diri; (4) sistem menampilkan nama-nama Deteni, kemudian pilih nama Deteni yang melarikan diri; (5) kemudian akan tampil form Laporan Atensi; (6) membuat Laporan Atensi, dengan cara: (a) masukkan data isian Laporan Atensi, dan tekan tombol ”Cetak”; (b) tekan tombol ”Selanjutnya”; (c) melakukan proses pemindaian terhadap Laporan Atensi yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (d) dalam hal mengubah Laporan Atensi dilakukan dengan cara: 1. pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; 2. pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; 3. isi data Laporan Atensi pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. (7) sistem akan menampilkan form Laporan Kejadian (8) membuat Laporan Kejadian, dengan cara: (a) masukkan data isian Laporan Kejadian, dan tekan tombol ”Cetak”; (b) tekan tombol ”Selanjutnya”; (c) melakukan proses pemindaian terhadap Laporan Kejadian yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (d) dalam hal mengubah Laporan Kejadian dilakukan dengan cara: 1. pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; 2. pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
  • 24. 24 3. isi data Laporan Kejadian pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. (9) sistem menampilkan form Daftar Pencarian Orang ditujukan kepala pihak Kepolisian; (10) membuat Daftar Pencarian Orang, dengan cara: (a) masukkan data isian Daftar Pencarian Orang, dan tekan tombol ”Cetak”; (b) tekan tombol ”Selanjutnya”; (c) melakukan proses pemindaian terhadap Daftar Pencarian Orang yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (d) dalam hal mengubah Daftar Pencarian Orang dilakukan dengan cara: 1. pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; 2. pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; 3. isi data Daftar Pencarian Orang pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. (11) sistem akan menampilkan form Surat Pemberitahuan Kedutaan; (12) membuat Surat Pemberitahuan Kedutaan, dengan cara: (a) masukkan data isian Surat Pemberitahuan Kedutaan, dan tekan tombol ”Cetak”; (b) tekan tombol ”Selanjutnya”; (c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pemberitahuan Kedutaan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (d) dalam hal mengubah Surat Pemberitahuan Kedutaan dilakukan dengan cara: 1. pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; 2. pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; 3. isi data Surat Pemberitahuan Kedutaan pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. d. Mogok Makan 1) Petugas Bidang Registrasi dan Perawatan/Seksi Perawatan dan Kesehatan mencatat dan mendokumentasikan Deteni yang menolak makan dalam rangka aksi mogok makan. 2) Jika Deteni mogok makan selama 72 (tujuh puluh dua) jam, maka Petugas Bidang Registrasi dan Perawatan atau Seksi Perawatan dan Kesehatan harus segera menghubungi dokter. 3) Keterangan dokter menyatakan Deteni benar melakukan mogok makan atau tidak.
  • 25. 25 4) Jika keterangan dokter menyatakan bahwa Deteni tidak makan karena alasan kesehatan, dokter melakukan pemeriksaan dan penanganan lanjutan. 5) Petugas Rumah Detensi Imigrasi tidak boleh memaksa Deteni yang mogok makan untuk makan. 6) Petugas Bidang Registrasi dan Perawatan/Seksi Perawatan dan Kesehatan memberikan pengobatan pada situasi yang membahayakan jiwa. 7) Kepala Rumah Detensi Imigrasi melaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi pada kesempatan pertama mengenai setiap terjadi aksi mogok makan Deteni. 8) Petugas Bidang Registrasi dan Perawatan/Seksi Perawatan dan Kesehatan harus memastikan bahwa Deteni dapat mengakses makanan dan minuman walaupun mereka menolak, serta melakukan pendokumentasian pelaksanaan pemberian makanan dan minuman kepada Deteni. e. Pemeriksaan Kesehatan 1) Pemeriksaan kesehatan Deteni dilakukan dengan cara: a) pilih menu “Halaman Utama”; b) maka akan tampil nama-nama Deteni; c) kemudian pilih Deteni, lalu tekan tombol “Detail”; d) langkah selanjutnya masukkan pilih aksi “Pemeriksaan Kesehatan”; e) maka akan menampilkan form Pemeriksaan Kesehatan; f) input data kesehatan Deteni, lalu tekan tombol “Selanjutnya” untuk proses penyimpanan dan melanjutkan keproses berikutnya; g) kemudian sistem menampilkan form Buat Surat Hasil Pemeriksaan Kesehatan; h) masukkan data surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai dengan format yang sudah ada, kemudian tekan tombol “Cetak” untuk proses mencetak; i) setelah mencetak surat hasil kesehatan, maka surat yang sudah ditandatangani oleh petugas dapat melakukan proses pindai surat hasil kesehatan dengan menekan tombol “Pindai”. f. Melarikan Diri Dalam hal terjadi pelarian Deteni dilakukan administrasi pelaporan dengan cara: 1) pilih menu “Halaman Utama”; 2) maka akan tampil nama-nama Deteni; 3) kemudian pilih Deteni, lalu tekan tombol “Detail”; 4) langkah selanjutnya masukkan pilih aksi “Melarikan Diri”; 5) maka akan menampilkan form Melarikan Diri; 6) sistem menampilkan nama-nama Deteni, kemudian pilih nama Deteni yang melarikan diri; 7) kemudian akan tampil form Laporan Atensi;
  • 26. 26 8) kemudian lakukan pembuatan atau perubahan/perbaikan Berita Acara Serah Terima, dengan cara: a) masukkan data-data Laporan Atensi yang harus diisikan, kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melanjutkan proses; b) untuk proses mencetak tekan tombol ”Cetak”, setelah mencetak Laporan Atensi maka surat harus ditandatangani oleh petugas, dan setelah itu surat dapat melakukan proses pindai Laporan Atensi dengan menekan ”Pindai”; c) dalam hal mengubah Laporan Atensi dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”; (2) maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, kemudian pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (4) isi data Laporan Atensi pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. 9) kemudian sistem akan menampilkan form Laporan Kejadian 10) kemudian lakukan pembuatan atau perubahan/perbaikan Laporan Kejadian, dengan cara: a) masukkan data-data Laporan Kejadian yang harus diisikan, kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melanjutkan proses; b) untuk proses mencetak tekan tombol ”Cetak”, setelah mencetak Laporan Kejadian maka surat harus ditandatangani oleh petugas, dan setelah itu surat dapat melakukan proses pindai Laporan Kejadian dengan menekan ”Pindai”; c) dalam hal mengubah Laporan Kejadian dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”; (2) maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, kemudian pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (4) isi data Laporan Kejadian pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. 11) lalu sistem menampilkan form Daftar Pencarian Orang kepada pihak kepolisian 12) kemudian lakukan pembuatan atau perubahan/perbaikan Daftar Pencarian Orang, dengan cara: a) masukkan data-data Daftar Pencarian Orang yang harus diisikan, kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melanjutkan proses; b) untuk proses mencetak tekan tombol ”Cetak”, setelah mencetak Daftar Pencarian Orang maka surat harus ditandatangani oleh petugas, dan setelah itu surat dapat melakukan proses pindai Daftar Pencarian Orang dengan menekan ”Pindai”; c) dalam hal mengubah Daftar Pencarian Orang dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”; (2) maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, kemudian pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”;
  • 27. 27 (4) isi data Daftar Pencarian Orang pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”. 13) maka langkah berikutnya sistem akan menampilkan form Surat Pemberitahuan Kedutaan 14) kemudian lakukan pembuatan atau perubahan/perbaikan Surat Pemberitahuan Kedutaan, dengan cara: a) masukkan data-data Surat Pemberitahuan Kedutaan yang harus diisikan, kemudian tekan tombol ”Selanjutnya” untuk melanjutkan proses; b) untuk proses mencetak tekan tombol ”Cetak”, setelah mencetak Surat Pemeberitahuan Kedutaan maka surat harus ditandatangani oleh petugas, dan setelah itu surat dapat melakukan proses pindai Surat Pemberitahuan Kedutaan dengan menekan ”Pindai”; c) dalam hal mengubah Surat Pemberitahuan Keduataan dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”; (2) maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, kemudian pilih salah satu Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (3) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (4) isi data Surat Pemberitahuan Kedutaan pada format, dan selanjutnya tekan “Simpan”; 6. PEMULANGAN DAN DEPORTASI a. Persiapan Petugas Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi atau Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan mempersiapkan administrasi pemulangan atau Deportasi, meliputi 1) Dokumen Perjalanan Deteni. Jika tidak memiliki, untuk: a) mengkoordinasikannya dengan perwakilan negara asal Deteni. Dalam hal pembuatan Surat Pemberitahuan ke perwakilan negara asal, dengan cara: (1) masukkan data isian Surat Pemberitahuan, dan tekan tombol ”Selanjutnya”; (2) tekan tombol ”Cetak”; (3) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah Pengeluaran Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; (4) dalam hal mengubah Surat Pemberitahuan dilakukan dengan cara: (a) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (b) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (c) isi data Surat Perintah Pengeluaran Deteni pada format dan selanjutnya tekan tombol “Simpan. b) melaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi untuk mendapatkan persetujuan pemberian Surat Perjalanan Laksana
  • 28. 28 Paspor untuk Orang Asing, yang pelaksanaannya dilakukan di Kantor Imigrasi yang ditunjuk. 2) tiket pesawat ke negara asal Deteni; 3) apabila transit di negara ketiga, untuk dipastikan Deteni tersebut dapat melalui negara transit; 4) memastikan tidak ada keberatan dari maskapai penerbangan; 5) memberitahu Deteni mengenai tanggal pemulangan atau deportasi yang bersangkutan; 6) memberikan kesempatan Deteni untuk menghubungi keluarga atau staf perwakilan negara asalnya guna memberitahukan tentang pemulangan atau deportasinya; b. Pelaksanaan Petugas Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan, dan Deportasi/Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan melakukan pemulangan atau deportasi melalui tahapan: 1) pilih menu “Halaman Utama” untuk menampilkan nama Deteni; 2) pilih nama Deteni, lalu tekan tombol “Detail”; 3) masukkan pilih aksi “Pemulangan” atau “Deportasi” untuk menampilkan form pemulangan atau Deportasi; 4) input data deportasi atau pemulangan lalu tekan tombol “Selanjutnya” untuk menampilkan form Persetujuan; 5) tekan tombol “Setuju” untuk meminta persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi; 6) setelah mendapatkan persetujuan untuk menampilkan form Cekal lalu tekan tombol “Selanjutnya”; 7) inputkan Data Cekal untuk menyimpan dan tekan tombol ”Selanjutnya”; 8) membuat Surat Perintah Pengeluaran Deteni dari Rumah Detensi Imigrasi, dengan cara: a) masukkan data isian Surat Perintah Pengeluaran Deteni, dan tekan tombol ”Selanjutnya”; b) tekan tombol ”Cetak”; c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah Pengeluaran Deteni yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; d) dalam hal mengubah Surat Perintah Pengeluaran Deteni, dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail” (2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah” (3) isi data Surat Perintah Pengeluaran Deteni pada format (4) dan selanjutnya tekan tombol “Simpan”. 9) menunjuk nama petugas yang akan mengawal Deteni selama proses pemulangan atau deportasi;
  • 29. 29 10) membuat Surat Perintah Tugas Pengawalan, dengan cara: a) pilih nama petugas dan tekan tombol “Pilih”, dan sistem akan menampilkan form “Surat Perintah Tugas Pengawalan”; b) masukkan data isian Surat Perintah Tugas Pengawalan, dan tekan tombol ”Cetak”; c) tekan tombol ”Selanjutnya”; d) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Perintah Tugas Pengawalan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; e) dalam hal mengubah Surat Perintah Tugas Pengawalan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (3) isi data Surat Perintah Tugas Pengawalan pada format, dan selanjutnya tekan tombol “Simpan. 11) membuat Surat Pengawasan Keberangkatan, dengan cara: a) masukkan data isian Surat Pengawasan Keberangkatan, dan tekan tombol ”Cetak”; b) tekan tombol ”Selanjutnya”; c) melakukan proses pemindaian terhadap Surat Pengawasan Keberangkatan yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; d) dalam hal mengubah Surat Pengawasan Keberangkatan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (3) isi data Surat Pengawasan Keberangkatan pada format, dan selanjutnya tekan tombol “Simpan. 12) membuat Berita Acara Serah Terima, dengan cara: a) masukkan data isian Berita Acara Serah Terima, dan tekan tombol ”Cetak”; b) tekan tombol ”Selanjutnya”; c) melakukan proses pemindaian terhadap Berita Acara Serah Terima yang telah ditandatangani oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi, dengan menekan tombol ”Pindai”; d) dalam hal mengubah Berita Acara Serah Terima dilakukan dengan cara: (1) pilih menu “Halaman Utama”, maka akan menampilkan seluruh nama Deteni, dan pilih salah satu nama Deteni dengan menekan tombol “Detail”; (2) pilih tab “Dokumen Deteni”, dan tekan tombol “Ubah”; (3) isi data Berita Acara Serah Terima pada format, dan selanjutnya tekan tombol “Simpan”.
  • 30. 30 13) meminta peneraan tanda keluar di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) pada Surat Pengawasan Keberangkatan dan dokumen perjalanan Deteni; 14) pengawalan dan pengawasan keberangkatan Deteni dilakukan di TPI dengan berita acara serah terima dan peneraan tanda keluar pada lembar pengawasan keberangkatan. c. Pelaporan dan usulan penangkalan 1) Pelaksanaan pemulangan atau deportasi dilaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p. Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian dengan tembusan Kepala Divisi Keimigrasian. i. Pengusulan Penangkalan ditujukan kepada Direktur Jenderal Imigrasi dengan tembusan Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian.
  • 31. 31 Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : IMI.1917-OT.02.01 Tahun 2013 Tanggal : 26 Juli 2013 ALUR SISTEM APLIKASI RUMAH DETENSI IMIGRASI PENDETENSIAN USER (KASI) SISTEM USER (STAFF) START MEANMPILKAN FORM DATA DETENI MASUKKAN DATA DETENI MENAMPILKAN FORM AMBIL FOTO AMBIL FOTO PROSES SIMPAN FOTO MENAMPILKAN FORM AMBIL SIDIK JARI YA TIDAK MENAMPILKAN FORM PINDAI DOKUMEN AMBIL SIDIK JARI PROSES SIMPAN SIDIK JARI YA TIDAK PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM BARANG TITIPAN PROSES SIMPAN BARANG TITIPAN MASUKKAN DATA BARANG TITIPAN MENAMPILKAN FORM SURAT BRG TITIPAN MASUKKAN DATA SURAT BRG TITIPAN MENAMPILKAN FORM PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN SURAT PROSES SIMPAN HASIL PINDAI A MENAMPILKAN FORM KESEHATAN MASUKKAN DATA KESEHATAN PROSES SIMPAN HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN MENAMPILKAN FORM SURAT KETERANGAN KESEHATAN MASUKKAN DATA SURAT KETERANGAN KESEHATAN PROSES SIMPAN SURAT PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK
  • 32. 32 PENDETENSIAN USER (STAFF) SISTEM USER (KASI) A MENAMPILKAN FORM SURAT PERINTAH MASUKKAN DATA SURAT PERINTAH PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN SURAT PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF TEKAN TOMBOL PINDAI KLIK TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORM PINDAI MENAMPILKAN FORM SURAT PEMBERITAHUAN KEDUTAAN & KEPOLISIAN MASUKKAN DATA SURAT TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN SURAT PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF MENAMPILKAN FORM PINDAI BA TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORM BA PENDETENSIAN MASUKKAN DATA BA TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES SIMPAN BA MENAMPILKAN FORM KARTU DETENI MASUKKAN DATA KARTU DETENI PROSES SIMPAN KARTU KONVERSI KE PDF PROSES TUTUP FLOW END PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 33. 33 ISOLASI USER (KASI) SISTEM USER (KARUDENIM) START MENAMPILKAN FORM PENGAJUAN ISOLASI MASUKKAN DATA PENGAJUAN ISOLASI PROSES SIMPAN PENGAJUAN MENAMPILKAN FORM PREVIEW PENGAJUAN PERSETUJUAN PROSES SIMPAN PERSETUJUAN MENAMPILKAN FORM SURAT PERINTAH ISOLASI MASUKKAN DATA SURAT PERINTAH ISOLASI MENAMPILKAN FORM PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN SURAT PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES TUTUP FLOW END YA TIDAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 34. 34 PEMINDAHAN USER (DIEREKTORAT) USER (KARUDENIM) SISTEM USER (KASI) A B MENAMPILKAN FORM SURAT PERINTAH PENGELUARAN MENAMPILKAN DATA SURAT PENGELUARAN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PILIH PETUGAS MASUKKAN PILIHAN PETUGAS PROSES SIMPAN PETUGAS MENAMPILKAN FORM SURAT TUGAS PENGAWALAN MASUKKAN DATA SURAT PENGAWALAN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORM PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM BA SERAH TERIMA MASUKKAN DATA BA SERAH TERIMA PROSES SIMPAN BA PROSES KONVERSI KE PDF PROSES PINDAI DOKUMEN TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES TUTUP FLOW END PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 35. 35 PEMINDAHAN USER (KARUDENIM) USER (DIREKTORAT) SISTEM USER (KASI) START MENAMPILKAN FORM PEMINDAHAN MASUKKAN DATA PEMINDAHAN PROSES SIMPAN MENAMPILKAN FORM PILIH DETENI MASUKKAN PILIHAN DETENI PROSES SIMPAN PILIHAN DETENI MENAMPILKAN FORM REVIEW KARUDENIM PERSETUJUAN PERSETUJUAN PROSES SIMPAN PERSETUJUAN MASUKKA N PILIHAN DOKUMEN PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF MENAMPILKAN FORM SURAT PERMOHONAN PEMINDAHAN MASUKKAN DATA SURAT PERMOHONAN YA MASUKKAN DATA SURAT BALASAN MENAMPILKAN FORM SURAT BALASAN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM REVIEW PROSES SIMPAN PERSETUJUAN TIDAK TIDAK YA A B PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK
  • 36. 36 KELUAR SEMENTARA USER (KARUDENIM) USER (KASI) SISTEM START MENAMPILKAN FORM DATA KELUAR MASUKKAN DATA KELUAR SEMENTARA PROSES SIMPAN MASUKKAN DATA PENJAMIN MENAMPILKAN FORM SURAT PENJAMIN MASUKKAN DATA SURAT PENJAMIN PROSES SIMPAN SURAT PROSES KONVERSI KE PDF PROSES PINDAI DOKUMEN REVIEW KELUAR SEMENTARA SETUJU MENAMPILKAN FORM SURAT IJIN KELUAR SEMENTARA YA INPUT SURAT IJIN KELUAR TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN SURAT TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PILIH PETUGAS MASUKKAN PILIHAN PETUGAS PROSES SIMPAN NAMA PETUGAS MENAMPILKAN FORM SURAT TUGAS PENGAWAL MASUKKAN DATA SURAT TUGAS PENGAWALAN PROSES PINDAI DOKUMEN TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN SURAT PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES TUTUP FLOW END TIDAK MENAMPILKAN FORM PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 37. 37 PEMERIKSAAN KESEHATAN USER (KASI) SISTEM START MASUKKAN DATA KESEHATAN DETENI MENAMPILKAN FORM KESEHATAN MENAMPILKAN FORM PINDAI DOKUMEN PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN PROSES TUTUP FLOW END TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM SURAT HASIL KESEHATAN MASUKKAN DATA SURAT PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 38. 38 KELAHIRAN DALAM DETENSI USER (KASI) SISTEM PROSES PINDAI DOKUMEN START MENAMPILKAN FORM KESEHATAN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI END MENAMPILKAN FORM PINDAI DOKUMEN PROSES TUTUP FLOW PROSES SIMPAN MASUKKAN DATA KESEHATAN DETENI TEKAN TOMBOL PINDAI TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 39. 39 MELARIKAN DIRI USER (KASI) SISTEM START MENAMPILKAN FORM LAPORAN ATENSI MENAMPILKAN NAMA-NAMA DETENI PILIH NAMA- NAMA DETENI PROSES SIMPAN MENAMPILKAN FORM LAPORAN KEJADIAN MASUKKAN LAPORAN KEJADIAN MASUKKAN LAPORAN ATENSI MENAMPILKAN FORM SURAT DPO MASUKKAN DATA SURAT DPO PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM SURAT KEDUTAAN MASUKKAN DATA SURAT KEDUTAAN TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN ATENSI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN SURAT TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MASUKKAN PILIHAN DOKUMEN PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN SURAT DPO PROSES KONVERSI KE PDF TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN SURAT KEDUTAAN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES TUTUP FLOW END PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 40. 40 EKSTRADISI USER (RUDENIM) SISTEM USER (DIREKTORAT) START MENAMPILKAN FORM DATA EKSTRADISI MASUKKAN DATA EKSTRADISI PROSES SIMPAN MENAMPILKAN FORM SURAT PENGAMBILAN DETENI MASUKKAN DATA SURAT PENGAMBILAN DETENI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES SIMPAN SURAT TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORMSURAT PERINTAH PENGELUARAN MASUKKAN DATA SURAT PERINTAH PENGELUARAN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES SIMPAN SURAT TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PENGAWALAN PILIH PETUGAS PENGAWALAN MENAMPILKAN FORM SURAT TUGAS PENGAWALAN MEMASUKKAN DATA SURAT TUGAS PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES KONVERSI KE PDF TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES SIMPAN SURAT PROSES SIMPAN HASIL PINDAI A MENAMPILKAN FORM BA SERAH TERIMA PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK
  • 41. 41 EKSTRADISI USER (DIREKTORAT) SISTEM USER (RUDENIM) A MASUKKAN DATA BA SERAH TERIMA PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES TUTUP FLOW END PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 42. 42 KEMATIAN DALAM DETENSI USER (KASI) SISTEM START MENAMPILKAN FORM DATA KEMATIAN MASUKKAN DATA KEMATIAN DETENI PROSES SIMPAN DATA MENAMPILKAN FORM SURAT KETERANGAN KEMATIAN MASUKKAN DATA SURAT KETERANGAN KEMATIAN TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN SURAT KETERANGAN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF MENAMPILKAN SURAT PEMBERITAHUAN KPD KEDUTAAN MASUKKAN DATA SURAT PEMBERITAHUAN KEDUTAAN PROSES SIMPAN SURAT TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORM SURAT PEMBERITAHUAN KPD KEPOLISIAN MASUKKAN DATA SURAT PEMBERITAHUAN KEPOLISIAN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN SURAT PROSES KONVERSI KE PDF TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI MENAMPILKAN FORM SURAT PEMBERITAHUAN KPD ATASAN MASUKKAN DATA SURAT PEMBERITAHUAN ATASAN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES TUTUP FLOW END PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 43. 43 PEMULANGAN USER (KASI) SISTEM USER (KARUDENIM) START MENAMPILKAN FORM DATA PEMULANGAN MASUKKAN DATA PEMULANGAN PROSES SIMPAN MENAMPILKAN FORM REVIEW PERSETUJUAN SIMPAN PERSETUJUAN MENAMPILKAN FORM SURAT PERINTAH PENGELUARAN MASUKKAN DATA SURAT PERINTAH PENGELUARAN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN SURAT YA MENAMPILKAN FORM PINDAI MASUKKAN PILIHAN PETUGAS MASUKKAN DATA SURAT PENGAWALAN PROSES SIMPAN SURAT TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM SURAT TUGAS PENGAWALAN MASUKKAN DATA SURAT PEMBERITAHUAN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN PETUGAS PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM SURAT PEMBERITAHUAN PROSES PINDAI DOKUMEN TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PILIH PETUGAS PROSES SIMPAN SURAT A B TIDAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK
  • 44. 44 PEMULANGAN USER (KASI) USER (KARUDENIM) SISTEM PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORM BA SERAH TERIMA MASUKKAN DATA BA SERAH TERIMA PROSES SIMPAN BA A PROSES TUTUP FLOW END B PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 45. 45 DEPORTASI USER (KASI) SISTEM USER (DIREKTORAT) PROSES SIMPAN MENAMPILKAN FORM DATA PEMULANGAN MASUKKAN DATA PEMULANGAN START MENAMPILKAN FORM DATA CEKAL MASUKKAN DATA CEKAL SIMPAN DATA CEKAL MENAMPILKAN FORM SURAT PERINTAH PENGELUARAN MENAMPILKAN FORM REVIEW TEKAN TOMBOL PINDAI PERSETUJUAN MENAMPILKAN FORM PINDAI MASUKKAN DATA SURAT PERINTAH PENGELUARAN SIMPAN PERSETUJUAN PROSES SIMPAN SURAT PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES KONVERSI KE PDF MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM SURAT PERINTAH PENGELUARAN PROSES SIMPAN SURAT PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MASUKKAN DATA SURAT PERINTAH PENGELUARAN MENAMPILKAN FORM PILIH PETUGAS MASUKKAN DATA SURAT PENGAWALAN PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM SURAT TUGAS PENGAWALAN PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN PETUGAS MASUKKAN PILIHAN PETUGAS YA A B TIDAK PROSES CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK
  • 46. 46 DEPORTASI USER (KASI) SISTEM A PROSES PINDAI DOKUMEN TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI B PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM PINDAI MASUKKAN DATA SURAT PEMBERITAHUAN MENAMPILKAN FORM SURAT PEMBERITAHUAN PROSES PINDAI DOKUMEN TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES TUTUP FLOW END MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES SIMPAN BA MENAMPILKAN FORM BA SERAH TERIMA MASUKKAN DATA BA SERAH TERIMA PROSES KONVERSI KE PDF TEKAN TOMBOL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES SIMPAN HASIL PINDAI TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 47. 47 PENEMPATAN SEMENTARA USER (KARUDENIM) SISTEM USER (KASI) START MENAMPILKAN NAMA-NAMA DETENI MASUKKAN PILIHAN DETENI MENAMPILKAN FORM LOKASI PENEMPATAN MASUKKAN LOKASI PENEMPATAN SEMENTARA MENAMPILKAN FORM PERSETUJUAN PERSETUJUAN PROSES SIMPAN PROSES SIMPAN PROSES SIMPAN PERSETUJUAN MENAMPILKAN FORM SURAT PERINTAH PENGELUARAN MASUKKAN DATA SURAT PROSES CETAK TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES KONVERSI KE PDF PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES SIMPAN SURAT YA TEKAN TOMBOL CETAK MASUKKAN DATA BA SERAH TERIMA END PROSES SIMPAN BA TEKAN TOMBOL CETAK PROSES CETAK MENAMPILKAN FORM PINDAI MENAMPILKAN FORM BA SERAH TERIMA TEKAN TOMBOL PINDAI PROSES SIMPAN HASIL PINDAI PROSES TUTUP FLOW PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES KONVERSI KE PDF TIDAK MASUKKAN PILIHAN PETUGAS PROSES SIMPAN PETUGAS MENAMPILKAN FORM SURAT TUGAS PENGAWALAN PROSES SIMPAN SURAT MENAMPILKAN FORM PILIH PETUGAS PROSES SIMPAN HASIL PINDAI MENAMPILKAN FORM PINDAI PROSES PINDAI DOKUMEN PROSES CETAK PROSES KONVERSI KE PDF TEKAN TOMBOL PINDAI MASUKKAN DATA SURAT PENGAWALAN TEKAN TOMBOL CETAK TEKAN TOMBOL TUTUP FLOW
  • 48. 48 I. PENUTUP Standar Operasional Prosedur ini dibuat untuk mendukung keseragaman dan kejelasan alur pendetensian, pengisolasian dan pendeportasian/pemulangan Deteni, serta mengikat bagi pihak yang terkait dalam pelaksanaan Sistem Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian di Rumah Detensi Imigrasi.