SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Modul
1
Logika Matematika
Pendahuluan
Pada Modul ini akan dibahas materi yang berkaitan dengan logika proposisi dan logika
predikat, serta berbagai macam manipulasi didalamnya.
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa memahami dan mampu membangun kalimat, mengevaluasi kalimat dan menen-
tukan validitas suatu kalimat.
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian proposisi dan predikat
2. Memahami pengertian kwantor
3. Memahami penggunaan penghubung dan tabel kebenaran
4. Memahami pengertian interpretasi
5. Memahami dan mampu menentukan dua kalimat ekivalen
6. Memahami dan mampu mengevaluasi kalimat
1
1.1 Kegiatan Belajar I
Logika Proposisi dan Logika Predikat
1.1.1 Uraian dan Contoh
Logika proposisi(kalkulus proposisi) menelaah manipulasi antar proposisi. Logika predikat(kalkulus
predikat) menelaah manipulasi antar predikat. Oleh karena itu sebelum melangkah lebih
jauh, kita perlu memahami terlebih dahulu pengertian proposisi dan pengertian predikat.
Definisi 1.1.1: (Proposisi)
Sebuah proposisi(proposition) atau statement ialah sebuah kalimat deklaratif yang memiliki
tepat satu nilai kebenaran, yaitu: ”Benar”(B) atau ”Salah”(S)
CONTOH 1.1.1 : Beberapa contoh proposisi dan bukan proposisi:
1. Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia.
2. 7 merupakan sebuah bilangan prima.
3. Manusia adalah salah satu jenis makluk di Bumi.
4. Taufik Hidayat pandai main bulu tangkis atau tennes.
5. Jika 10 habis dibagi dengan 4, maka juga habis dibagi dengan 2.
6. Mudah-mudahan anda berhasil dalam meniti karier.
7. Berolahragalah secara teratur!
♦
Kalimat deklaratif pertama, kedua dan ketiga dalam contoh 1.1.1 tidak memuat penghubung
disebut proposisi primitip(primitif), dan dilambangkan dengan huruf kecil: p, q, r, s. Kali-
mat deklaratif keempat dan kelima memuat penghubung ”atau” dan ”jika...maka...” disebut
proposisi majemuk(composite). Kalimat keenam dan ketujuh bukan proposisi.
2
Penghubung atau konektif(connective)
Dalam logika matematika dikenal sebanyak 5 penghubung, yaitu:
1. Negasi(Negation)
2. Konjungsi(Conjunction)
3. Disjungsi(Disjunction)
4. Implikasi(Implication)
5. Ekuivalensi(Equivalence)
Definisi 1.1.2: (Penghubung)
Misalkan p dan q adalah proposisi.
1. Negasi:
Untuk sembarang proposisi, p, yang memiliki nilai kebenaran, B/S, maka negasinya
ditulis sebagai, p, memiliki nilai kebenaran lawannya, S/B.
2. Konjungsi:
Konjungsi p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah sebuah proposisi yang bernilai
benar jika proposisi p dan q keduanya bernilai benar.
3. Disjungsi:
Disjungsi p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah proposisi yang bernilai salah jika
proposisi p dan q keduanya bernilai salah.
4. Implikasi (proposisi bersyarat):
Implikasi dari p ke q dinyatakan dengan, p → q, ialah proposisi yang bernilai salah
jika dan hanya jika p bernilai benar dan q bernilai salah.
Proposisi p disebut anteseden(premis/hipotesa) dan proposisi q disebut konsekuen(konklusi/kesimpula
5. Ekuivalensi/Biimplikasi:
Ekivalensi dari p dan q dinyatakan dengan, p ↔ q, adalah proposisi yang bernilai
benar jika proposisi p dan q mempunyai nilai kebenaran sama.
CONTOH 1.1.2 : (Beberapa contoh proposisi majemuk)
Misalkan p, q dan r adalah proposisi, dimana:
p : Bumi adalah satu-satunya planet di jagat raya yang mempunyai kehidupan. (B)
q : Satu dekade sama dengan 10 tahun. (B)
r : 1 + 1 = 3. (S)
3
Maka:
1. p : Bumi bukan satu-satunya planet di jagat raya yang mempunyai kehidupan. (S)
2. q r : Satu dekade sama dengan 10 tahun dan 1 + 1 = 3. (S)
3. q r : Satu dekade sama dengan 10 tahun atau 1 + 1 = 3. (B)
4. q → r : Jika satu dekade sama dengan 10 tahun maka 1 + 1 = 3. (S)
5. q ↔ r : Satu dekade sama dengan 10 tahun jika dan hanya jika 1 + 1 = 3. (S)
♦
CONTOH 1.1.3
♦
Nyatakan proposisi berikut dengan simbol dan tentukan apakah benar atau salah.
”Blaise Pascal menemukan sejumlah mesin hitung dan tidak benar bahwa komputer digital
elektronik pertama dirakit pada abad ke dua puluh atau π dihitung hingga 1.000.000 angka
desimal pada tahun 1954”.
Jawaban:
Pertama, setiap proposisi primitip kita beri simbol, misalkan:
p : Blaise Pascal menemukan sejumlah mesin hitung.
q : Komputer digital elektronik pertama dirakit pada abad ke dua puluh.
r : π dihitung hingga 1.000.000 angka desimal pada tahun 1954.
Maka proposisi yang ditanyakan bisa ditulis secara simbolik sebagai
(p q) r
Untuk selanjutnya, karena pada tahun 1642 Blaise Pascal menemukan mesin hitung (calcu-
lator), komputer digital pertama kali dirakit sekitar tahun 1944 dan hingga tahun 1973 tidak
pernah π dihitung sampai 1.000.000 angka desimal, maka proposisi p dan q bernilai benar
dan proposisi r bernilai salah. Jika disubstitusikan ke dalam bentuk simbolik diatas, maka
diperoleh
(p q) r ↔ (B B) S
↔ (B S) S
↔ S S
↔ S
Jadi proposisi tersebut diatas bernilai salah.
4
Tabel kebenaran (Truth table)
Untuk mengevaluasi apakah sebuah proposisi majemuk benar atau salah kita perlu tabel
kebenaran dari konektif yang ada dalam proposisi tersebut. Untuk sembarang proposisi p
dan q, rangkuman tabel kebenaran dari semua konektif dapat dilihat pada Tabel 1.1.1.
Tabel 1.1.1: Tabel kebenaran konektif
p q p p q p q p → q p ↔ q
— — — — — — —
B B S B B B B
B S S S B S S
S B B S B B S
S S B S S B B
Logika proposisi tidak bisa menggambarkan sebagian besar proposisi dalam matematika
dan ilmu komputer. Sebagai ilustrasi, perhatikan pernyataan berikut:
p : n adalah bilangan ganjil.
Pernyataan p bukan sebuah proposisi karena nilai kebenaran p bergantung pada nilai kebe-
naran n. Sebagai contoh, p benar jika n=103 dan salah jika n=8. Karena kebanyakan
pernyataan dalam matematika dan ilmu komputer menggunakan peubah(variabel), maka
kita harus mengembangkan sistem logika yang mencakup pernyataan tersebut.
Definisi 1.1.3: (Fungsi proposisi/Predikat)
Misalkan P(x) merupakan sebuah pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah
sebuah himpunan. Kita sebut P sebuah fungsi proposisi (dalam D) jika untuk setiap x di
D, P(x) adalah proposisi. Kita sebut D daerah asal pembicaraan (domain of discourse)
dari P.
CONTOH 1.1.4 : Berikut ini beberapa contoh fungsi proposisi:
1. n2 + 2n adalah bilangan ganjil, dengan daerah asal himpunan bilangan bulat.
2. x2 − x − 6 = 0, dengan daerah asal himpunan bilangan real.
3. Seorang pemain bisbol memukul bola melampaui 300 pada tahun 1974, dengan daer-
ah asal himpunan pemain bisbol.
♦
5
Sebuah predikat seringkali menyatakan sebuah hubungan relasional antara: konstanta,
variabel dan fungsi.
Simbol-simbol yang digunakan dalam logika predikat:
1. Simbol konstanta : a, b, c, d.
2. Simbol variabel : x, y, z, w.
3. Simbol fungsi : f, g, h.
4. Simbol predikat : P, Q, R, S.
CONTOH 1.1.5 : Beberapa contoh predikat:
1. 2x+3 ≥ 5, dengan x bilangan bulat positip dapat ditulis sebagai untuk setiap x (bulat
positip), P(x) : f(x) ≥ 5
2. x + y ≤ x − y, dengan x dan y bilangan real dapat ditulis sebagai untuk setiap x,y
(real), Q(x, y) : f(x, y) ≤ g(x, y)
3. jika x > 0 maka 4x + 1 ≥ 1, dengan x bilangan bulat dapat ditulis sebagai beberapa
x (bulat), jika R(x) : x > 0, maka S(x) : h(x) ≥ 1
♦
Predikat P(x) menyatakan hubungan relasional antara fungsi f(x) dan konstanta 5.
Predikat Q(x, y) menyatakan hubungan relasional antara fungsi f(x, y) dengan fungsi g(x, y).
Contoh ketiga memuat penghubung bersyarat ”jika ... maka ... ” dengan premis predikat
R(x) dan konklusi predikat S(x).
Definisi 1.1.4: (Kuantor)
Misalkan P(x) adalah fungsi proposisi dengan daerah asal D.
1. Pernyataan ”untuk setiap x, P(x)” dikatakan sebagai pernyataan kuantor universal
dan secara simbolik ditulis sbb:
∀x, P(x)
Simbol ”∀” disebut kuantor universal.
2. Pernyataan ”untuk beberapa x, P(x)” dikatakan sebagai pernyataan kuantor eksis-
tensial dan secara simbolik ditulis sbb:
∃x, P(x)
Simbol ”∃” disebut kuantor eksistensial.
6
Pernyataan untuk setiap x, P(x) bernilai benar jika untuk setiap x ∈ D, maka P(x) berni-
lai benar. Pernyataan beberapa x, P(x) bernilai benar jika terdapat sekurang-kurangnya satu
x ∈ D sehingga P(x) bernilai benar. Jadi untuk mengevaluasi sebuah proposisi dalam
bentuk simbolik dan memuat predikat, kita harus menetapkan daerah asal dari setiap vari-
abelnya dan memberikan interpretasi terhadap fungsi dan predikat yang ada didalamnya.
CONTOH 1.1.6
♦
Tulislah proposisi berikut secara simbolik:
”Untuk setiap bilangan bulat positip yang habis dibagi dengan 6 juga habis dibagi dengan 3”
Jawaban:
Misalkan: Predikat ”x habis dibagi dengan y” secara simbolik ditulis sebagai P(x,y). Maka
predikat ”x habis dibagi 6 juga habis dibagi 3” secara simbolik dapat ditulis sbb:
Jika P(x,6) maka P(x,3)
Jadi proposisi yang ditanyakan secara simbolik dapat ditulis sbb:
∀x, Jika P(x,6), maka P(x,3)
dengan daerah asal himpunan bilangan bulat positip.
CONTOH 1.1.7
♦
Evaluasilah apakah proposisi berikut benar atau salah:
∀x∃y, Q(x,y)
dengan Q(x,y) mempunyai interpretasi 2x=y dan x,y mempunyai daerah asal himpunan bi-
langan ganjil.
Jawaban:
Proposisi tersebut dapat dikatakan sbb:
Untuk setiap bilangan ganjil x dapat ditemukan bilangan ganjil y sehingga 2x=y.
Karena untuk setiap x bilangan ganjil 2x bilangan genap, maka bilangan y adalah genap
(dengan kata lain bilangan ganjil y tak pernah ditemukan).
Jadi proposisi yang ditanyakan bernilai salah.
Definisi 1.1.5: (Ekuivalensi)
Dua proposisi yang memuat n variabel dikatakan ekivalen, jika untuk setiap pemberian nilai
kebenaran terhadap setiap variabel dari kedua proposisi tersebut, maka keduanya mempun-
yai nilai kebenaran sama.
7
CONTOH 1.1.8
♦
Dengan menggunakan tabel kebenaran penghubung maka dapat diperlihatkan bahwa propo-
sisi ” p → q” ekuivalen dengan proposisi ”p q”.
Jawaban:
p q p → q p q
— — ——– ——–
B B B B
B S S S
S B B B
S S B B
Dalam tabel dapat dilihat bahwa (p → q) ↔ (p q)
Catatan:
1. Kontraposisi : q → p ↔ p → q
2. Invers : p → q ↔ q → p : Konvers
Skema ekuivalensi
Untuk memudahkan mengevaluasi sebuah proposisi yang dinyatakan dalam bentuk formu-
la, maka diberikan tabel skema ekuivalensi seperti terlihat pada Tabel 1.1.2.
Tabel 1.1.2: Tabel ekuivalensi
8
E1. p ↔ p Double Negation
E2. p q ↔ q p Comutative Law
E3. p q ↔ q p idem
E4. (p q) r ↔ p (q r) Associative Law
E5. (p q) r ↔ p (q r) idem
E6. p (q r) ↔ (p q) (p r) Distributive Law
E7. p (q r) ↔ (p q) (p r) idem
E8. p q ↔ p q De Morgan Law
E9. p q ↔ p q idem
E10. p p ↔ p Idempotent Law
E11. p p ↔ p idem
E12. r (p p) ↔ r
E13. r (p p) ↔ r
E14. r (p p) ↔ S
E15. r (p p) ↔ B
E16. p → q ↔ p q
E17. p → q ↔ p q
E18. p → q ↔ q → p Contrapositive Law
E19. p → (q → r) ↔ (p q) → r
E20. p q ↔ p q
E21. p q ↔ (p → q) (q → p)
E22. (p q) ↔ (p q) (p q)
Sifat negasi/ekuivalensi kuantor:
1. Kuantor Universal: ∀x, P(x) ↔ ∃x, P(x)
2. Kuantor Eksistensial: ∃x, P(x) ↔ ∀x, P(x)
CONTOH 1.1.9 : ♦
Tentukan negasi dari formula yang memuat kuantor berikut:
1. ∀x∃y, (P(x) Q(y))
2. ∃x∀y, (Q(x) → R(y))
Jawaban:
1. ∀x∃y, (P(x) Q(y)) ↔ ∃x, (∃y, (P(x) Q(y)))
↔ ∃x∀y, (P(x) Q(y))
↔ ∃x∀y, (P(x) Q(y))
9
2. ∃x∀y, (Q(x) → R(y)) ↔ ∀x, (∀y, (Q(x) → R(y)))
↔ ∀x∃y, (Q(x) → R(y))
↔ ∀x∃y, (R(y) → Q(x))
Definisi 1.1.6: (Tautology, Contradiction and Satisfiable)
1. Tautologi:
Sebuah proposisi dikatakan bernilai Tautologi, jika proposisi tersebut bernilai benar
terhadap setiap pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya.
2. Kontradiksi:
Sebuah proposisi dikatakan bernilai Kontradiksi, jika proposisi tersebut bernilai salah
terhadap setiap pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya.
3. Satisfiabel:
Sebuah proposisi dikatakan Satisfiabel, jika bernilai benar terhadap suatu pemberian
nilai kebenaran bagi setiap variabelnya.
CONTOH 1.1.10 : ♦
1. Proposisi p p adalah tautologi dan proposisi p p adalah kontradiksi.
p p p p p
— ——- ——-
B B S
S B S
2. Proposisi p → q adalah satisfiabel.
p q p → q
— — ——-
B B B
B S S
S B B
S S B
10
Definisi 1.1.7: (Implikasi Tautologi)
Sebuah proposisi p dikatakan berakibat propisisi q, jika implikasi ”p → q” bernilai tautolo-
gi, dan ditulis ”p ⇒ q”.
CONTOH 1.1.11 : ♦
Dengan tabel kebenaran perlihatkan bahwa: (p → q) ⇒ (p q)
Jawaban:
p q p → q p q (p → q) ⇒ (p q)
— — ——- ——- ————————-
B B B B B
B S S S B
S B B B B
S S B B B
Skema Implikasi Tautologi:
Untuk memudahkan manipulasi proposisi yang memuat implikasi tautologi, maka diberikan
tabel skema implikasi tautologi seperti terlihat pada Tabel 1.1.3.
Tabel 1.1.3: Skema implikasi tautologi
I1. p q ⇒ p Simplification
I2. p q ⇒ q idem
I3. p ⇒ p q Addition
I4. q ⇒ p q idem
I5. p ⇒ p → q
I6. q ⇒ p → q
I7. p → q ⇒ p
I8. p → q ⇒ q
I9. p, q ⇒ p q
I10. p, p q ⇒ q Disjunctive syllogism
I11. p, p → q ⇒ q Modus ponens
I12. q, p → q ⇒ p Modus tollens
I13. p → q, q → r ⇒ p → r Hypothetical syllogism
I14. p q, p → r, q → r ⇒ r Dilema
CONTOH 1.1.12 : ♦
11
Tunjukkan bahwa: (p q) ⇒ (p → q)
Jawaban:
Harus ditunjukkan bahwa proposisi: (p q) → (p → q) bernilai tautologi.
p q p q p → q (p q) → (p → q)
— — ——- ——- ——————–
B B B B B
B S S S B
S B S B B
S S S B B
12
1.1.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Kerjakan semua soal Latihan 1.1 dan bandingkan jawaban anda dengan kunci jawaban pa-
da bagian belakang Modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi
Kegiatan Belajar I.
Rumus
Tingkat Penguasaan =
jumlah jawaban anda yang benar
banyakya soal latihan 1.1
× 100%
Arti tingkat penguasaan yang anda capai:
85% - 100% : Baik Sekali
75% - 84% : Baik
60% - 74% : Cukup
50% - 59% : Kurang
0% - 49% : Jelek
Jika anda mencapai tingkat penguasaan 75% ke atas, ”Bagus”, anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar II. Sebaliknya, jika penguasaan anda dibawah 75% anda harus
mengulangi Kegiatan Belajar I, khususnya bagian yang belum anda pahami, atau anda dapat
diskusikan dengan dosen/asisten dosen anda.
13
1.1.3 Daftar pustaka:
1. GRIMALDI, R.P., ”Discrete and Combinatorial Mathematics - An Applied Intro-
duction”, 2nd Edition, Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts, 1989.
2. JOHNSONBAUGH, R., ”Matematika Diskrit”, Edisi ke 4, Jilid I dan II, PT. Pren-
hallindo, Jakarta, 1998.
3. ROSEN, K.H., ”Discrete Mathematics and Its Application”, 5th Edition, McGraw-
Hill Book Company, New York, 2003.
4. TREMBLAY, J.P. AND MANOHAR,R., ”Discrete Mathematical Structures with
Apllications to Computer Science”, McGraw-Hill Book Company, New York, 1988.
14

More Related Content

What's hot

Kriptografi - Algoritma Kriptografi Modern
Kriptografi - Algoritma Kriptografi ModernKriptografi - Algoritma Kriptografi Modern
Kriptografi - Algoritma Kriptografi ModernKuliahKita
 
Laporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaLaporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaEnvaPya
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linierokti agung
 
Bab v persamaan-diferensial-parsial
Bab v persamaan-diferensial-parsialBab v persamaan-diferensial-parsial
Bab v persamaan-diferensial-parsialfekissombolayuk
 
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTURPENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUREDIS BLOG
 
Operasi string dan kondisi if
Operasi string dan kondisi ifOperasi string dan kondisi if
Operasi string dan kondisi ifAzharul Jamilah
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
contoh Flowchart Bahasa Pascal
contoh Flowchart Bahasa Pascal contoh Flowchart Bahasa Pascal
contoh Flowchart Bahasa Pascal Visca Amelia S
 
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda DeduksiLogika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksimiftahulive
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linieraulia rachmawati
 
Algoritma dan Struktur Data - Insertion Sort
Algoritma dan Struktur Data - Insertion SortAlgoritma dan Struktur Data - Insertion Sort
Algoritma dan Struktur Data - Insertion SortKuliahKita
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraOnggo Wiryawan
 
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam Pascal
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam PascalPerulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam Pascal
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam PascalTeknik Informatika UII
 
persamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
persamaan diferensial orde 2 Akar komplekspersamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
persamaan diferensial orde 2 Akar kompleksZulyy Zelyytta
 

What's hot (20)

Kriptografi - Algoritma Kriptografi Modern
Kriptografi - Algoritma Kriptografi ModernKriptografi - Algoritma Kriptografi Modern
Kriptografi - Algoritma Kriptografi Modern
 
Algoritma brute force
Algoritma brute forceAlgoritma brute force
Algoritma brute force
 
Laporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaLaporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum Algoritma
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
 
Aplikasi loop
Aplikasi loop Aplikasi loop
Aplikasi loop
 
Bab v persamaan-diferensial-parsial
Bab v persamaan-diferensial-parsialBab v persamaan-diferensial-parsial
Bab v persamaan-diferensial-parsial
 
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTURPENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
 
Operasi string dan kondisi if
Operasi string dan kondisi ifOperasi string dan kondisi if
Operasi string dan kondisi if
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
contoh Flowchart Bahasa Pascal
contoh Flowchart Bahasa Pascal contoh Flowchart Bahasa Pascal
contoh Flowchart Bahasa Pascal
 
GoLang_1
GoLang_1GoLang_1
GoLang_1
 
Kutub4
Kutub4Kutub4
Kutub4
 
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda DeduksiLogika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclid
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linier
 
Algoritma dan Struktur Data - Insertion Sort
Algoritma dan Struktur Data - Insertion SortAlgoritma dan Struktur Data - Insertion Sort
Algoritma dan Struktur Data - Insertion Sort
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
 
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam Pascal
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam PascalPerulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam Pascal
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam Pascal
 
persamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
persamaan diferensial orde 2 Akar komplekspersamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
persamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
 

Viewers also liked

Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritKarlFykr
 
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)KuliahKita
 
Logika
LogikaLogika
LogikaAv Ri
 
956 Sukatan Pelajaran Matematik Lanjutan STPM (Baharu)
956 Sukatan Pelajaran Matematik Lanjutan STPM (Baharu)956 Sukatan Pelajaran Matematik Lanjutan STPM (Baharu)
956 Sukatan Pelajaran Matematik Lanjutan STPM (Baharu)RAMLAH BINTI A. RANI
 
logika matematika
logika matematika logika matematika
logika matematika Erna S
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenarlanridfan farid
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskritfitri mhey
 
What’s new in Swarm 1.1
What’s new in Swarm 1.1What’s new in Swarm 1.1
What’s new in Swarm 1.1k z
 
Doc to be uploaded
Doc to be uploadedDoc to be uploaded
Doc to be uploadedizwan_ismail
 
Lect04 handout
Lect04 handoutLect04 handout
Lect04 handoutnomio0703
 
Community management for instructors Langara College 2015
Community management  for instructors Langara College 2015Community management  for instructors Langara College 2015
Community management for instructors Langara College 2015Anyssa Jane
 
Informasi produk nutrisi herbalife
Informasi produk nutrisi herbalifeInformasi produk nutrisi herbalife
Informasi produk nutrisi herbalifeSudier Cudier
 
2010 DFC Taiwan-Chi 052 社區公園go!go!go!
2010 DFC Taiwan-Chi 052 社區公園go!go!go!2010 DFC Taiwan-Chi 052 社區公園go!go!go!
2010 DFC Taiwan-Chi 052 社區公園go!go!go!dfctaiwan2010
 
Guia de calculo periodo 1
Guia de calculo periodo 1Guia de calculo periodo 1
Guia de calculo periodo 1Jack Toloza
 
Madressa Sponsor Letter3 With Reunion Letter Dec2011
Madressa Sponsor Letter3 With Reunion Letter Dec2011Madressa Sponsor Letter3 With Reunion Letter Dec2011
Madressa Sponsor Letter3 With Reunion Letter Dec2011ummeluqman
 

Viewers also liked (20)

Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
956 Sukatan Pelajaran Matematik Lanjutan STPM (Baharu)
956 Sukatan Pelajaran Matematik Lanjutan STPM (Baharu)956 Sukatan Pelajaran Matematik Lanjutan STPM (Baharu)
956 Sukatan Pelajaran Matematik Lanjutan STPM (Baharu)
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
logika matematika
logika matematika logika matematika
logika matematika
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
What’s new in Swarm 1.1
What’s new in Swarm 1.1What’s new in Swarm 1.1
What’s new in Swarm 1.1
 
Doc to be uploaded
Doc to be uploadedDoc to be uploaded
Doc to be uploaded
 
Lect04 handout
Lect04 handoutLect04 handout
Lect04 handout
 
Community management for instructors Langara College 2015
Community management  for instructors Langara College 2015Community management  for instructors Langara College 2015
Community management for instructors Langara College 2015
 
Informasi produk nutrisi herbalife
Informasi produk nutrisi herbalifeInformasi produk nutrisi herbalife
Informasi produk nutrisi herbalife
 
2010 DFC Taiwan-Chi 052 社區公園go!go!go!
2010 DFC Taiwan-Chi 052 社區公園go!go!go!2010 DFC Taiwan-Chi 052 社區公園go!go!go!
2010 DFC Taiwan-Chi 052 社區公園go!go!go!
 
технология стрекозы
технология стрекозытехнология стрекозы
технология стрекозы
 
Pertemuan tiga belas
Pertemuan tiga belasPertemuan tiga belas
Pertemuan tiga belas
 
Guia de calculo periodo 1
Guia de calculo periodo 1Guia de calculo periodo 1
Guia de calculo periodo 1
 
Madressa Sponsor Letter3 With Reunion Letter Dec2011
Madressa Sponsor Letter3 With Reunion Letter Dec2011Madressa Sponsor Letter3 With Reunion Letter Dec2011
Madressa Sponsor Letter3 With Reunion Letter Dec2011
 
Twiiter
TwiiterTwiiter
Twiiter
 

Similar to LOGIKA

Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2Gerrard Making
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)taufiq99
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikaSuryo Wedo Susilo
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.pptssuser2693661
 
Logika
LogikaLogika
LogikaAv Ri
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversIkak Waysta
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematikaarif_baehaqi
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematikamfebri26
 

Similar to LOGIKA (20)

Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
Definisi 1
Definisi 1Definisi 1
Definisi 1
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Pp. matek new
Pp. matek newPp. matek new
Pp. matek new
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 

More from Hana Zainab Mukarromah (9)

ayo-belajar-kalimat-aktif-dan-pasif
ayo-belajar-kalimat-aktif-dan-pasifayo-belajar-kalimat-aktif-dan-pasif
ayo-belajar-kalimat-aktif-dan-pasif
 
Phrasal verbs list
Phrasal verbs listPhrasal verbs list
Phrasal verbs list
 
Passive voice
Passive voicePassive voice
Passive voice
 
Passive verb formation
Passive verb formationPassive verb formation
Passive verb formation
 
Contoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iiiContoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iii
 
Sukses dalam Kalkulus
Sukses dalam KalkulusSukses dalam Kalkulus
Sukses dalam Kalkulus
 
Daftar Kata Baku dan Tidak Baku
Daftar Kata Baku dan Tidak BakuDaftar Kata Baku dan Tidak Baku
Daftar Kata Baku dan Tidak Baku
 
Pembahasan uts algoritma pemrograman 2
Pembahasan uts algoritma pemrograman 2Pembahasan uts algoritma pemrograman 2
Pembahasan uts algoritma pemrograman 2
 
Kumpulan program-pascal
Kumpulan program-pascalKumpulan program-pascal
Kumpulan program-pascal
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

LOGIKA

  • 1. Modul 1 Logika Matematika Pendahuluan Pada Modul ini akan dibahas materi yang berkaitan dengan logika proposisi dan logika predikat, serta berbagai macam manipulasi didalamnya. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami dan mampu membangun kalimat, mengevaluasi kalimat dan menen- tukan validitas suatu kalimat. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami pengertian proposisi dan predikat 2. Memahami pengertian kwantor 3. Memahami penggunaan penghubung dan tabel kebenaran 4. Memahami pengertian interpretasi 5. Memahami dan mampu menentukan dua kalimat ekivalen 6. Memahami dan mampu mengevaluasi kalimat 1
  • 2. 1.1 Kegiatan Belajar I Logika Proposisi dan Logika Predikat 1.1.1 Uraian dan Contoh Logika proposisi(kalkulus proposisi) menelaah manipulasi antar proposisi. Logika predikat(kalkulus predikat) menelaah manipulasi antar predikat. Oleh karena itu sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu memahami terlebih dahulu pengertian proposisi dan pengertian predikat. Definisi 1.1.1: (Proposisi) Sebuah proposisi(proposition) atau statement ialah sebuah kalimat deklaratif yang memiliki tepat satu nilai kebenaran, yaitu: ”Benar”(B) atau ”Salah”(S) CONTOH 1.1.1 : Beberapa contoh proposisi dan bukan proposisi: 1. Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia. 2. 7 merupakan sebuah bilangan prima. 3. Manusia adalah salah satu jenis makluk di Bumi. 4. Taufik Hidayat pandai main bulu tangkis atau tennes. 5. Jika 10 habis dibagi dengan 4, maka juga habis dibagi dengan 2. 6. Mudah-mudahan anda berhasil dalam meniti karier. 7. Berolahragalah secara teratur! ♦ Kalimat deklaratif pertama, kedua dan ketiga dalam contoh 1.1.1 tidak memuat penghubung disebut proposisi primitip(primitif), dan dilambangkan dengan huruf kecil: p, q, r, s. Kali- mat deklaratif keempat dan kelima memuat penghubung ”atau” dan ”jika...maka...” disebut proposisi majemuk(composite). Kalimat keenam dan ketujuh bukan proposisi. 2
  • 3. Penghubung atau konektif(connective) Dalam logika matematika dikenal sebanyak 5 penghubung, yaitu: 1. Negasi(Negation) 2. Konjungsi(Conjunction) 3. Disjungsi(Disjunction) 4. Implikasi(Implication) 5. Ekuivalensi(Equivalence) Definisi 1.1.2: (Penghubung) Misalkan p dan q adalah proposisi. 1. Negasi: Untuk sembarang proposisi, p, yang memiliki nilai kebenaran, B/S, maka negasinya ditulis sebagai, p, memiliki nilai kebenaran lawannya, S/B. 2. Konjungsi: Konjungsi p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah sebuah proposisi yang bernilai benar jika proposisi p dan q keduanya bernilai benar. 3. Disjungsi: Disjungsi p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah proposisi yang bernilai salah jika proposisi p dan q keduanya bernilai salah. 4. Implikasi (proposisi bersyarat): Implikasi dari p ke q dinyatakan dengan, p → q, ialah proposisi yang bernilai salah jika dan hanya jika p bernilai benar dan q bernilai salah. Proposisi p disebut anteseden(premis/hipotesa) dan proposisi q disebut konsekuen(konklusi/kesimpula 5. Ekuivalensi/Biimplikasi: Ekivalensi dari p dan q dinyatakan dengan, p ↔ q, adalah proposisi yang bernilai benar jika proposisi p dan q mempunyai nilai kebenaran sama. CONTOH 1.1.2 : (Beberapa contoh proposisi majemuk) Misalkan p, q dan r adalah proposisi, dimana: p : Bumi adalah satu-satunya planet di jagat raya yang mempunyai kehidupan. (B) q : Satu dekade sama dengan 10 tahun. (B) r : 1 + 1 = 3. (S) 3
  • 4. Maka: 1. p : Bumi bukan satu-satunya planet di jagat raya yang mempunyai kehidupan. (S) 2. q r : Satu dekade sama dengan 10 tahun dan 1 + 1 = 3. (S) 3. q r : Satu dekade sama dengan 10 tahun atau 1 + 1 = 3. (B) 4. q → r : Jika satu dekade sama dengan 10 tahun maka 1 + 1 = 3. (S) 5. q ↔ r : Satu dekade sama dengan 10 tahun jika dan hanya jika 1 + 1 = 3. (S) ♦ CONTOH 1.1.3 ♦ Nyatakan proposisi berikut dengan simbol dan tentukan apakah benar atau salah. ”Blaise Pascal menemukan sejumlah mesin hitung dan tidak benar bahwa komputer digital elektronik pertama dirakit pada abad ke dua puluh atau π dihitung hingga 1.000.000 angka desimal pada tahun 1954”. Jawaban: Pertama, setiap proposisi primitip kita beri simbol, misalkan: p : Blaise Pascal menemukan sejumlah mesin hitung. q : Komputer digital elektronik pertama dirakit pada abad ke dua puluh. r : π dihitung hingga 1.000.000 angka desimal pada tahun 1954. Maka proposisi yang ditanyakan bisa ditulis secara simbolik sebagai (p q) r Untuk selanjutnya, karena pada tahun 1642 Blaise Pascal menemukan mesin hitung (calcu- lator), komputer digital pertama kali dirakit sekitar tahun 1944 dan hingga tahun 1973 tidak pernah π dihitung sampai 1.000.000 angka desimal, maka proposisi p dan q bernilai benar dan proposisi r bernilai salah. Jika disubstitusikan ke dalam bentuk simbolik diatas, maka diperoleh (p q) r ↔ (B B) S ↔ (B S) S ↔ S S ↔ S Jadi proposisi tersebut diatas bernilai salah. 4
  • 5. Tabel kebenaran (Truth table) Untuk mengevaluasi apakah sebuah proposisi majemuk benar atau salah kita perlu tabel kebenaran dari konektif yang ada dalam proposisi tersebut. Untuk sembarang proposisi p dan q, rangkuman tabel kebenaran dari semua konektif dapat dilihat pada Tabel 1.1.1. Tabel 1.1.1: Tabel kebenaran konektif p q p p q p q p → q p ↔ q — — — — — — — B B S B B B B B S S S B S S S B B S B B S S S B S S B B Logika proposisi tidak bisa menggambarkan sebagian besar proposisi dalam matematika dan ilmu komputer. Sebagai ilustrasi, perhatikan pernyataan berikut: p : n adalah bilangan ganjil. Pernyataan p bukan sebuah proposisi karena nilai kebenaran p bergantung pada nilai kebe- naran n. Sebagai contoh, p benar jika n=103 dan salah jika n=8. Karena kebanyakan pernyataan dalam matematika dan ilmu komputer menggunakan peubah(variabel), maka kita harus mengembangkan sistem logika yang mencakup pernyataan tersebut. Definisi 1.1.3: (Fungsi proposisi/Predikat) Misalkan P(x) merupakan sebuah pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah sebuah himpunan. Kita sebut P sebuah fungsi proposisi (dalam D) jika untuk setiap x di D, P(x) adalah proposisi. Kita sebut D daerah asal pembicaraan (domain of discourse) dari P. CONTOH 1.1.4 : Berikut ini beberapa contoh fungsi proposisi: 1. n2 + 2n adalah bilangan ganjil, dengan daerah asal himpunan bilangan bulat. 2. x2 − x − 6 = 0, dengan daerah asal himpunan bilangan real. 3. Seorang pemain bisbol memukul bola melampaui 300 pada tahun 1974, dengan daer- ah asal himpunan pemain bisbol. ♦ 5
  • 6. Sebuah predikat seringkali menyatakan sebuah hubungan relasional antara: konstanta, variabel dan fungsi. Simbol-simbol yang digunakan dalam logika predikat: 1. Simbol konstanta : a, b, c, d. 2. Simbol variabel : x, y, z, w. 3. Simbol fungsi : f, g, h. 4. Simbol predikat : P, Q, R, S. CONTOH 1.1.5 : Beberapa contoh predikat: 1. 2x+3 ≥ 5, dengan x bilangan bulat positip dapat ditulis sebagai untuk setiap x (bulat positip), P(x) : f(x) ≥ 5 2. x + y ≤ x − y, dengan x dan y bilangan real dapat ditulis sebagai untuk setiap x,y (real), Q(x, y) : f(x, y) ≤ g(x, y) 3. jika x > 0 maka 4x + 1 ≥ 1, dengan x bilangan bulat dapat ditulis sebagai beberapa x (bulat), jika R(x) : x > 0, maka S(x) : h(x) ≥ 1 ♦ Predikat P(x) menyatakan hubungan relasional antara fungsi f(x) dan konstanta 5. Predikat Q(x, y) menyatakan hubungan relasional antara fungsi f(x, y) dengan fungsi g(x, y). Contoh ketiga memuat penghubung bersyarat ”jika ... maka ... ” dengan premis predikat R(x) dan konklusi predikat S(x). Definisi 1.1.4: (Kuantor) Misalkan P(x) adalah fungsi proposisi dengan daerah asal D. 1. Pernyataan ”untuk setiap x, P(x)” dikatakan sebagai pernyataan kuantor universal dan secara simbolik ditulis sbb: ∀x, P(x) Simbol ”∀” disebut kuantor universal. 2. Pernyataan ”untuk beberapa x, P(x)” dikatakan sebagai pernyataan kuantor eksis- tensial dan secara simbolik ditulis sbb: ∃x, P(x) Simbol ”∃” disebut kuantor eksistensial. 6
  • 7. Pernyataan untuk setiap x, P(x) bernilai benar jika untuk setiap x ∈ D, maka P(x) berni- lai benar. Pernyataan beberapa x, P(x) bernilai benar jika terdapat sekurang-kurangnya satu x ∈ D sehingga P(x) bernilai benar. Jadi untuk mengevaluasi sebuah proposisi dalam bentuk simbolik dan memuat predikat, kita harus menetapkan daerah asal dari setiap vari- abelnya dan memberikan interpretasi terhadap fungsi dan predikat yang ada didalamnya. CONTOH 1.1.6 ♦ Tulislah proposisi berikut secara simbolik: ”Untuk setiap bilangan bulat positip yang habis dibagi dengan 6 juga habis dibagi dengan 3” Jawaban: Misalkan: Predikat ”x habis dibagi dengan y” secara simbolik ditulis sebagai P(x,y). Maka predikat ”x habis dibagi 6 juga habis dibagi 3” secara simbolik dapat ditulis sbb: Jika P(x,6) maka P(x,3) Jadi proposisi yang ditanyakan secara simbolik dapat ditulis sbb: ∀x, Jika P(x,6), maka P(x,3) dengan daerah asal himpunan bilangan bulat positip. CONTOH 1.1.7 ♦ Evaluasilah apakah proposisi berikut benar atau salah: ∀x∃y, Q(x,y) dengan Q(x,y) mempunyai interpretasi 2x=y dan x,y mempunyai daerah asal himpunan bi- langan ganjil. Jawaban: Proposisi tersebut dapat dikatakan sbb: Untuk setiap bilangan ganjil x dapat ditemukan bilangan ganjil y sehingga 2x=y. Karena untuk setiap x bilangan ganjil 2x bilangan genap, maka bilangan y adalah genap (dengan kata lain bilangan ganjil y tak pernah ditemukan). Jadi proposisi yang ditanyakan bernilai salah. Definisi 1.1.5: (Ekuivalensi) Dua proposisi yang memuat n variabel dikatakan ekivalen, jika untuk setiap pemberian nilai kebenaran terhadap setiap variabel dari kedua proposisi tersebut, maka keduanya mempun- yai nilai kebenaran sama. 7
  • 8. CONTOH 1.1.8 ♦ Dengan menggunakan tabel kebenaran penghubung maka dapat diperlihatkan bahwa propo- sisi ” p → q” ekuivalen dengan proposisi ”p q”. Jawaban: p q p → q p q — — ——– ——– B B B B B S S S S B B B S S B B Dalam tabel dapat dilihat bahwa (p → q) ↔ (p q) Catatan: 1. Kontraposisi : q → p ↔ p → q 2. Invers : p → q ↔ q → p : Konvers Skema ekuivalensi Untuk memudahkan mengevaluasi sebuah proposisi yang dinyatakan dalam bentuk formu- la, maka diberikan tabel skema ekuivalensi seperti terlihat pada Tabel 1.1.2. Tabel 1.1.2: Tabel ekuivalensi 8
  • 9. E1. p ↔ p Double Negation E2. p q ↔ q p Comutative Law E3. p q ↔ q p idem E4. (p q) r ↔ p (q r) Associative Law E5. (p q) r ↔ p (q r) idem E6. p (q r) ↔ (p q) (p r) Distributive Law E7. p (q r) ↔ (p q) (p r) idem E8. p q ↔ p q De Morgan Law E9. p q ↔ p q idem E10. p p ↔ p Idempotent Law E11. p p ↔ p idem E12. r (p p) ↔ r E13. r (p p) ↔ r E14. r (p p) ↔ S E15. r (p p) ↔ B E16. p → q ↔ p q E17. p → q ↔ p q E18. p → q ↔ q → p Contrapositive Law E19. p → (q → r) ↔ (p q) → r E20. p q ↔ p q E21. p q ↔ (p → q) (q → p) E22. (p q) ↔ (p q) (p q) Sifat negasi/ekuivalensi kuantor: 1. Kuantor Universal: ∀x, P(x) ↔ ∃x, P(x) 2. Kuantor Eksistensial: ∃x, P(x) ↔ ∀x, P(x) CONTOH 1.1.9 : ♦ Tentukan negasi dari formula yang memuat kuantor berikut: 1. ∀x∃y, (P(x) Q(y)) 2. ∃x∀y, (Q(x) → R(y)) Jawaban: 1. ∀x∃y, (P(x) Q(y)) ↔ ∃x, (∃y, (P(x) Q(y))) ↔ ∃x∀y, (P(x) Q(y)) ↔ ∃x∀y, (P(x) Q(y)) 9
  • 10. 2. ∃x∀y, (Q(x) → R(y)) ↔ ∀x, (∀y, (Q(x) → R(y))) ↔ ∀x∃y, (Q(x) → R(y)) ↔ ∀x∃y, (R(y) → Q(x)) Definisi 1.1.6: (Tautology, Contradiction and Satisfiable) 1. Tautologi: Sebuah proposisi dikatakan bernilai Tautologi, jika proposisi tersebut bernilai benar terhadap setiap pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya. 2. Kontradiksi: Sebuah proposisi dikatakan bernilai Kontradiksi, jika proposisi tersebut bernilai salah terhadap setiap pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya. 3. Satisfiabel: Sebuah proposisi dikatakan Satisfiabel, jika bernilai benar terhadap suatu pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya. CONTOH 1.1.10 : ♦ 1. Proposisi p p adalah tautologi dan proposisi p p adalah kontradiksi. p p p p p — ——- ——- B B S S B S 2. Proposisi p → q adalah satisfiabel. p q p → q — — ——- B B B B S S S B B S S B 10
  • 11. Definisi 1.1.7: (Implikasi Tautologi) Sebuah proposisi p dikatakan berakibat propisisi q, jika implikasi ”p → q” bernilai tautolo- gi, dan ditulis ”p ⇒ q”. CONTOH 1.1.11 : ♦ Dengan tabel kebenaran perlihatkan bahwa: (p → q) ⇒ (p q) Jawaban: p q p → q p q (p → q) ⇒ (p q) — — ——- ——- ————————- B B B B B B S S S B S B B B B S S B B B Skema Implikasi Tautologi: Untuk memudahkan manipulasi proposisi yang memuat implikasi tautologi, maka diberikan tabel skema implikasi tautologi seperti terlihat pada Tabel 1.1.3. Tabel 1.1.3: Skema implikasi tautologi I1. p q ⇒ p Simplification I2. p q ⇒ q idem I3. p ⇒ p q Addition I4. q ⇒ p q idem I5. p ⇒ p → q I6. q ⇒ p → q I7. p → q ⇒ p I8. p → q ⇒ q I9. p, q ⇒ p q I10. p, p q ⇒ q Disjunctive syllogism I11. p, p → q ⇒ q Modus ponens I12. q, p → q ⇒ p Modus tollens I13. p → q, q → r ⇒ p → r Hypothetical syllogism I14. p q, p → r, q → r ⇒ r Dilema CONTOH 1.1.12 : ♦ 11
  • 12. Tunjukkan bahwa: (p q) ⇒ (p → q) Jawaban: Harus ditunjukkan bahwa proposisi: (p q) → (p → q) bernilai tautologi. p q p q p → q (p q) → (p → q) — — ——- ——- ——————– B B B B B B S S S B S B S B B S S S B B 12
  • 13. 1.1.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut Kerjakan semua soal Latihan 1.1 dan bandingkan jawaban anda dengan kunci jawaban pa- da bagian belakang Modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar I. Rumus Tingkat Penguasaan = jumlah jawaban anda yang benar banyakya soal latihan 1.1 × 100% Arti tingkat penguasaan yang anda capai: 85% - 100% : Baik Sekali 75% - 84% : Baik 60% - 74% : Cukup 50% - 59% : Kurang 0% - 49% : Jelek Jika anda mencapai tingkat penguasaan 75% ke atas, ”Bagus”, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar II. Sebaliknya, jika penguasaan anda dibawah 75% anda harus mengulangi Kegiatan Belajar I, khususnya bagian yang belum anda pahami, atau anda dapat diskusikan dengan dosen/asisten dosen anda. 13
  • 14. 1.1.3 Daftar pustaka: 1. GRIMALDI, R.P., ”Discrete and Combinatorial Mathematics - An Applied Intro- duction”, 2nd Edition, Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts, 1989. 2. JOHNSONBAUGH, R., ”Matematika Diskrit”, Edisi ke 4, Jilid I dan II, PT. Pren- hallindo, Jakarta, 1998. 3. ROSEN, K.H., ”Discrete Mathematics and Its Application”, 5th Edition, McGraw- Hill Book Company, New York, 2003. 4. TREMBLAY, J.P. AND MANOHAR,R., ”Discrete Mathematical Structures with Apllications to Computer Science”, McGraw-Hill Book Company, New York, 1988. 14