SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Definisi 1.1.1: (Proposisi)
Sebuah proposisi(proposition) atau statement ialah sebuah kalimat deklaratif yang memiliki tepat
satu nilai kebenaran, yaitu: ”Benar”(B) atau ”Salah”(S)
CONTOH 1.1.1 : Beberapa contoh proposisi dan bukan proposisi:

1. Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia.
2. 7 merupakan sebuah bilangan prima.
3. Manusia adalah salah satu jenis makluk di Bumi.
4. Taufik Hidayat pandai main bulu tangkis atau tennes.
5. Jika 10 habis dibagi dengan 4, maka juga habis dibagi dengan 2.
6. Mudah-mudahan anda berhasil dalam meniti karier.
7. Berolahragalah secara teratur!

Kalimat deklaratif pertama, kedua dan ketiga dalam contoh 1.1.1 tidak memuat penghubung
disebut proposisi primitip(primitif ), dan dilambangkan dengan huruf kecil: p, q, r, s. Kalimat
deklaratif keempat dan kelima memuat penghubung ”atau” dan ”jika…maka…” disebut
proposisi majemuk(composite). Kalimat keenam dan ketujuh bukan proposisi.
Penghubung atau konektif(connective)
Dalam logika matematika dikenal sebanyak 5 penghubung, yaitu:

1. Negasi(Negation)
2. Konjungsi(Conjunction)
3. Disjungsi(Disjunction)
4. Implikasi(Implication)
5. Ekuivalensi(Equivalence)

Definisi 1.1.2: (Penghubung)
Misalkan p dan q adalah proposisi.

1. Negasi:
Untuk sembarang proposisi, p, yang memiliki nilai kebenaran, B / S, maka negasinya ditulis
sebagai,   , memiliki nilai kebenaran lawannya, S / B.

2. Konjungsi:
Konjungsi p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah sebuah proposisi yang bernilaibenar jika
proposisi p dan q keduanya bernilai benar.

3. Disjungsi:
Disjungsi p dan q dinyatakan dengan, p     q, adalah proposisi yang bernilai salah jika proposisi
p dan q keduanya bernilai salah.

4. Implikasi (proposisi bersyarat):
Implikasi dari p ke q dinyatakan dengan, p q, ialah proposisi yang bernilai salah jika dan hanya
jika p bernilai benar dan q bernilai salah. Proposisi p disebut anteseden(premis/hipotesa) dan
proposisi q disebut konsekuen(konklusi/kesimpulan)
5. Ekuivalensi/Biimplikasi:
Ekivalensi dari p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah proposisi yang bernilai benar jika
proposisi p dan q mempunyai nilai kebenaran sama.

Tabel kebenaran (Truth table)
Untuk mengevaluasi apakah sebuah proposisi majemuk benar atau salah kita perlu tabel
kebenaran dari konektif yang ada dalam proposisi tersebut. Untuk sembarang proposisi p dan q,
rangkuman tabel kebenaran dari semua konektif dapat dilihat pada Tabel 1.1.1.
Logika proposisi tidak bisa menggambarkan sebagian besar proposisi dalam matematika dan
ilmu komputer. Sebagai ilustrasi, perhatikan pernyataan berikut:

p : n adalah bilangan ganjil.
Pernyataan p bukan sebuah proposisi karena nilai kebenaran p bergantung pada nilai kebenaran
n. Sebagai contoh, p benar jika n=103 dan salah jika n=8. Karena kebanyakan pernyataan dalam
matematika dan ilmu komputer menggunakan peubah(variabel), maka kita harus
mengembangkan sistem logika yang mencakup pernyataan tersebut.


Definisi 1.1.3: (Fungsi proposisi/Predikat)
Misalkan P(x) merupakan sebuah pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah sebuah
himpunan. Kita sebut P sebuah fungsi proposisi (dalam D) jika untuk setiap x di D, P(x) adalah
proposisi. Kita sebut D daerah asal pembicaraan (domain of discourse) dari P.
Sebuah predikat seringkali menyatakan sebuah hubungan relasional antara: konstanta, variabel
dan fungsi. Simbol-simbol yang digunakan dalam logika predikat:

1. Simbol konstanta : a, b, c, d.
2. Simbol variabel : x, y, z, w.
3. Simbol fungsi : f, g, h.
4. Simbol predikat : P, Q, R, S.
Definisi 1.1.4: (Kuantor)
Misalkan P(x) adalah fungsi proposisi dengan daerah asal D.

1. Pernyataan ”untuk setiap x, P(x)” dikatakan sebagai pernyataan kuantor universal dan secara
simbolik ditulis sbb:
x; P(x)
Simbol ” ” disebut kuantor universal.
2. Pernyataan ”untuk beberapa x, P(x)” dikatakan sebagai pernyataan kuantor eksistensial dan
secara simbolik ditulis sbb:
x; P(x)
Simbol ” ” disebut kuantor eksistensial.
Definisi 1.1.5: (Ekuivalensi)
Dua proposisi yang memuat n variabel dikatakan ekivalen, jika untuk setiap pemberian nilai
kebenaran terhadap setiap variabel dari kedua proposisi tersebut, maka keduanya mempunyai
nilai kebenaran sama.
Skema ekuivalensi
Untuk memudahkan mengevaluasi sebuah proposisi yang dinyatakan dalam bentuk formula,
maka diberikan tabel skema ekuivalensi seperti terlihat pada Tabel 1.1.2.
Tabel 1.1.2: Tabel ekuivalensi




Sifat negasi/ekuivalensi kuantor:

1. Kuantor Universal:
2. Kuantor Eksistensial:
Definisi 1.1.6: (Tautology, Contradiction and Satisfiable)
1. Tautologi:
Sebuah proposisi dikatakan bernilai Tautologi, jika proposisi tersebut bernilai benar terhadap
setiap pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya.
2. Kontradiksi:
Sebuah proposisi dikatakan bernilai Kontradiksi, jika proposisi tersebut bernilai salah terhadap
setiap pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya.
3. Satisfiabel:
Sebuah proposisi dikatakan Satisfiabel, jika bernilai benar terhadap suatu pemberian nilai
kebenaran bagi setiap variabelnya.
Definisi 1.1.7: (Implikasi Tautologi)
Sebuah proposisi p dikatakan berakibat propisisi q, jika implikasi ”p q” bernilai tautologi, dan
ditulis ”p     q”.
Skema Implikasi Tautologi:
Untuk memudahkan manipulasi proposisi yang memuat implikasi tautologi, maka diberikan
tabel skema implikasi tautologi seperti terlihat pada Tabel 1.1.3.




       Aljabar Boolean

Misalkan terdapat
- Dua operator biner: + dan .
- Sebuah operator uner: ’.
- B : himpunan yang didefinisikan pada opeartor +, . , dan ’
- 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.
Tupel
( B, +, . , ’ )
disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c ∈ B berlaku aksioma-aksioma atau postulat
Huntington berikut:
1. Closure : (i) a + b ∈ B
(ii) a . b ∈ B
2. Identitas                    : (i) a + 0 = a
(ii) a . 1 = a
3. Komutatif         : (i) a + b = b + a
(ii) a . b = b . a
4. Distributif        : (i) a . (b + c) = (a . b) + (a . c)
(ii) a + (b . c) = (a + b) . (a + c)
5. Komplemen1 : (i) a + a’ = 1
(ii) a . a’ = 0
Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus
diperlihatkan:
1. Elemen-elemen himpunan B,
2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner,
3. Memenuhi postulat Huntington.


Ekspresi Boolean

Misalkan (B, +, . , ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, . , ’)
adalah:
(i) setiap elemen di dalam B,
(ii) setiap peubah,
(iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 . e2, e1’        adalah ekspresi
Boolean
Prinsip Dualitas

Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +, . ,
dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti
. dengan +
+ dengan .
0 dengan 1
1 dengan 0
dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S*
disebut sebagai dual dari S.
Hukum-hukum Aljabar Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Contoh. f(x, y) = x’y + xy’ + y’
disederhanakan menjadi
f(x, y) = x’ + y’

Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara:
1. Secara aljabar
2. Menggunakan Peta Karnaugh
3. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey (metode Tabulasi)




…Semoga Bermanfaat… !.Semoga Sukses.! .send komentar ya.

More Related Content

What's hot

Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematikaNasifah LasMana
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & TautologiHuzairi Zairi
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematikasiska sri asali
 
Rs 11 g kelompok 13 aditya_yulianto_leni
Rs 11 g kelompok 13 aditya_yulianto_leniRs 11 g kelompok 13 aditya_yulianto_leni
Rs 11 g kelompok 13 aditya_yulianto_lenilenisari
 
Modul logika-matematika
Modul logika-matematikaModul logika-matematika
Modul logika-matematikaJannah Skylady
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Sukma Puspitorini
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematikaNasifah LasMana
 
tabel kebenaran&hukum
 tabel kebenaran&hukum tabel kebenaran&hukum
tabel kebenaran&hukumHuzairi Zairi
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAdie Suryadi
 
Jurnal modul 1 logika matematika
Jurnal modul 1 logika matematikaJurnal modul 1 logika matematika
Jurnal modul 1 logika matematikaDeni Solehudin
 
Aljabar sma 1
Aljabar sma 1Aljabar sma 1
Aljabar sma 1Rusmianty
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKANety24
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)dwi sekti
 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiEman Mendrofa
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORMustahal SSi
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritKarlFykr
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematikanurhikma12
 

What's hot (20)

Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematika
 
Rs 11 g kelompok 13 aditya_yulianto_leni
Rs 11 g kelompok 13 aditya_yulianto_leniRs 11 g kelompok 13 aditya_yulianto_leni
Rs 11 g kelompok 13 aditya_yulianto_leni
 
Modul logika-matematika
Modul logika-matematikaModul logika-matematika
Modul logika-matematika
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
tabel kebenaran&hukum
 tabel kebenaran&hukum tabel kebenaran&hukum
tabel kebenaran&hukum
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
 
Jurnal modul 1 logika matematika
Jurnal modul 1 logika matematikaJurnal modul 1 logika matematika
Jurnal modul 1 logika matematika
 
Aljabar sma 1
Aljabar sma 1Aljabar sma 1
Aljabar sma 1
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)
 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
Lecture3
Lecture3 Lecture3
Lecture3
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 

Similar to LOGPRO (20)

Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKADASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
 
Nur aliyah
Nur aliyahNur aliyah
Nur aliyah
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
PPT LOGIKA KEL 2.pptx
PPT LOGIKA KEL 2.pptxPPT LOGIKA KEL 2.pptx
PPT LOGIKA KEL 2.pptx
 
Matematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisiMatematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisi
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2
 
Pengertian Logika Informatika
Pengertian Logika InformatikaPengertian Logika Informatika
Pengertian Logika Informatika
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika[1]
Matematika[1]Matematika[1]
Matematika[1]
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 

LOGPRO

  • 1. Definisi 1.1.1: (Proposisi) Sebuah proposisi(proposition) atau statement ialah sebuah kalimat deklaratif yang memiliki tepat satu nilai kebenaran, yaitu: ”Benar”(B) atau ”Salah”(S) CONTOH 1.1.1 : Beberapa contoh proposisi dan bukan proposisi: 1. Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia. 2. 7 merupakan sebuah bilangan prima. 3. Manusia adalah salah satu jenis makluk di Bumi. 4. Taufik Hidayat pandai main bulu tangkis atau tennes. 5. Jika 10 habis dibagi dengan 4, maka juga habis dibagi dengan 2. 6. Mudah-mudahan anda berhasil dalam meniti karier. 7. Berolahragalah secara teratur! Kalimat deklaratif pertama, kedua dan ketiga dalam contoh 1.1.1 tidak memuat penghubung disebut proposisi primitip(primitif ), dan dilambangkan dengan huruf kecil: p, q, r, s. Kalimat deklaratif keempat dan kelima memuat penghubung ”atau” dan ”jika…maka…” disebut proposisi majemuk(composite). Kalimat keenam dan ketujuh bukan proposisi. Penghubung atau konektif(connective) Dalam logika matematika dikenal sebanyak 5 penghubung, yaitu: 1. Negasi(Negation) 2. Konjungsi(Conjunction) 3. Disjungsi(Disjunction) 4. Implikasi(Implication) 5. Ekuivalensi(Equivalence) Definisi 1.1.2: (Penghubung) Misalkan p dan q adalah proposisi. 1. Negasi: Untuk sembarang proposisi, p, yang memiliki nilai kebenaran, B / S, maka negasinya ditulis sebagai, , memiliki nilai kebenaran lawannya, S / B. 2. Konjungsi: Konjungsi p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah sebuah proposisi yang bernilaibenar jika proposisi p dan q keduanya bernilai benar. 3. Disjungsi: Disjungsi p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah proposisi yang bernilai salah jika proposisi p dan q keduanya bernilai salah. 4. Implikasi (proposisi bersyarat): Implikasi dari p ke q dinyatakan dengan, p q, ialah proposisi yang bernilai salah jika dan hanya jika p bernilai benar dan q bernilai salah. Proposisi p disebut anteseden(premis/hipotesa) dan proposisi q disebut konsekuen(konklusi/kesimpulan)
  • 2. 5. Ekuivalensi/Biimplikasi: Ekivalensi dari p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah proposisi yang bernilai benar jika proposisi p dan q mempunyai nilai kebenaran sama. Tabel kebenaran (Truth table) Untuk mengevaluasi apakah sebuah proposisi majemuk benar atau salah kita perlu tabel kebenaran dari konektif yang ada dalam proposisi tersebut. Untuk sembarang proposisi p dan q, rangkuman tabel kebenaran dari semua konektif dapat dilihat pada Tabel 1.1.1. Logika proposisi tidak bisa menggambarkan sebagian besar proposisi dalam matematika dan ilmu komputer. Sebagai ilustrasi, perhatikan pernyataan berikut: p : n adalah bilangan ganjil. Pernyataan p bukan sebuah proposisi karena nilai kebenaran p bergantung pada nilai kebenaran n. Sebagai contoh, p benar jika n=103 dan salah jika n=8. Karena kebanyakan pernyataan dalam matematika dan ilmu komputer menggunakan peubah(variabel), maka kita harus mengembangkan sistem logika yang mencakup pernyataan tersebut. Definisi 1.1.3: (Fungsi proposisi/Predikat) Misalkan P(x) merupakan sebuah pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah sebuah himpunan. Kita sebut P sebuah fungsi proposisi (dalam D) jika untuk setiap x di D, P(x) adalah proposisi. Kita sebut D daerah asal pembicaraan (domain of discourse) dari P. Sebuah predikat seringkali menyatakan sebuah hubungan relasional antara: konstanta, variabel dan fungsi. Simbol-simbol yang digunakan dalam logika predikat: 1. Simbol konstanta : a, b, c, d. 2. Simbol variabel : x, y, z, w. 3. Simbol fungsi : f, g, h. 4. Simbol predikat : P, Q, R, S. Definisi 1.1.4: (Kuantor) Misalkan P(x) adalah fungsi proposisi dengan daerah asal D. 1. Pernyataan ”untuk setiap x, P(x)” dikatakan sebagai pernyataan kuantor universal dan secara simbolik ditulis sbb: x; P(x) Simbol ” ” disebut kuantor universal. 2. Pernyataan ”untuk beberapa x, P(x)” dikatakan sebagai pernyataan kuantor eksistensial dan secara simbolik ditulis sbb: x; P(x) Simbol ” ” disebut kuantor eksistensial. Definisi 1.1.5: (Ekuivalensi) Dua proposisi yang memuat n variabel dikatakan ekivalen, jika untuk setiap pemberian nilai kebenaran terhadap setiap variabel dari kedua proposisi tersebut, maka keduanya mempunyai nilai kebenaran sama. Skema ekuivalensi
  • 3. Untuk memudahkan mengevaluasi sebuah proposisi yang dinyatakan dalam bentuk formula, maka diberikan tabel skema ekuivalensi seperti terlihat pada Tabel 1.1.2. Tabel 1.1.2: Tabel ekuivalensi Sifat negasi/ekuivalensi kuantor: 1. Kuantor Universal: 2. Kuantor Eksistensial:
  • 4. Definisi 1.1.6: (Tautology, Contradiction and Satisfiable) 1. Tautologi: Sebuah proposisi dikatakan bernilai Tautologi, jika proposisi tersebut bernilai benar terhadap setiap pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya. 2. Kontradiksi: Sebuah proposisi dikatakan bernilai Kontradiksi, jika proposisi tersebut bernilai salah terhadap setiap pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya. 3. Satisfiabel: Sebuah proposisi dikatakan Satisfiabel, jika bernilai benar terhadap suatu pemberian nilai kebenaran bagi setiap variabelnya. Definisi 1.1.7: (Implikasi Tautologi) Sebuah proposisi p dikatakan berakibat propisisi q, jika implikasi ”p q” bernilai tautologi, dan ditulis ”p q”. Skema Implikasi Tautologi: Untuk memudahkan manipulasi proposisi yang memuat implikasi tautologi, maka diberikan tabel skema implikasi tautologi seperti terlihat pada Tabel 1.1.3. Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan . - Sebuah operator uner: ’.
  • 5. - B : himpunan yang didefinisikan pada opeartor +, . , dan ’ - 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B. Tupel ( B, +, . , ’ ) disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c ∈ B berlaku aksioma-aksioma atau postulat Huntington berikut: 1. Closure : (i) a + b ∈ B (ii) a . b ∈ B 2. Identitas : (i) a + 0 = a (ii) a . 1 = a 3. Komutatif : (i) a + b = b + a (ii) a . b = b . a 4. Distributif : (i) a . (b + c) = (a . b) + (a . c) (ii) a + (b . c) = (a + b) . (a + c) 5. Komplemen1 : (i) a + a’ = 1 (ii) a . a’ = 0 Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan: 1. Elemen-elemen himpunan B, 2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner, 3. Memenuhi postulat Huntington. Ekspresi Boolean Misalkan (B, +, . , ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, . , ’) adalah: (i) setiap elemen di dalam B, (ii) setiap peubah, (iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 . e2, e1’ adalah ekspresi Boolean Prinsip Dualitas Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +, . , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti . dengan + + dengan . 0 dengan 1 1 dengan 0 dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S*
  • 6. disebut sebagai dual dari S. Hukum-hukum Aljabar Boolean
  • 7. Penyederhanaan Fungsi Boolean Contoh. f(x, y) = x’y + xy’ + y’ disederhanakan menjadi f(x, y) = x’ + y’ Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara: 1. Secara aljabar 2. Menggunakan Peta Karnaugh 3. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey (metode Tabulasi) …Semoga Bermanfaat… !.Semoga Sukses.! .send komentar ya.