SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
MAKALAH
MAKMUR MASJIDNYA SEJAHTERA UMATNYA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Masjid
Dosen Pengampu : Suharna, S.E., M.M.
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Happy Rosiyani (D2.1901567)
Intan Mutiarasani (D2.1901574)
Lela Rizqi Amaliah (D2.1901637)
Riana Skar Kurniawati (D2.1901605)
Rini Kurniasari (D2.1901608)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
SEBELAS APRIL SUMEDANG
2021
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun karena dengan izin-Nya
lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi akhir zaman Muhammad SAW,
beserta keluarga dan sahabat sahabatnya, hingga kepada kita sebagai umatnya.
Makalah yang berjudul “Makmur Masjidnya Sejahtera Umatnya” ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Ekonomi Masjid di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Sebelas April Sumedang.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya konstruktif untuk perbaikan makalah ini. Demikian rasa
terimakasih yang dapat penyusun sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan umumnya yang turut membacanya.
Aamiin.
Sumedang, 26 Maret 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.2 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3
2.1 Permasalahan Ummat ......................................................... 3
2.2 Kedudukan Zakat dalam Islam ........................................... 4
2.3 Usaha Ekonomi Masjid....................................................... 7
2.4 Tujuan Usaha Ekonomi Masjid .......................................... 8
2.5 Langkah-langkah mewujudkan Usaha Ekonomi Masjid.... 8
2.6 Teknik Pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid...................... 10
BAB III PENUTUP............................................................................... 14
3.1 Kesimpulan............................................................................ 14
3.2 Saran...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masjid merupakan pusat tempat ibadah kaum muslim, selain itu masjid
juga merupakan tempat rang berkumpul dan melakukan sholat berjamaah,
dengan tujuan untuk meningkatkan solidaritas dan silaturahmi dikalangan kaum
muslim, dimasjid pula merupakan tempat untuk melangsungkan shlat Jumat.
Adanya pengetahuan mengenai konsep dasar masjid sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan rasa solidaritas akan pentingnya keberadaan masjid, dan tetap
menjaga eksistensi keberadaanya. Khususnya bagi kalangan muda yang
semestinya mengetahui akan pentingnya keberadaan masjid dilingkungan
mereka.
Di Indonesia jumlah masjid yang mencapai 700.000 jelas merupakan
potensi yang sangat besar bagi umat islam baik secara ekonomi, politik dan
sosial budaya. Sayang potensi ini belum tergerak dengan baik, masih banyak
kendala yang dihadapi oleh pengelola masjid, salah satunya adalah masalah
menejemen sebagian masjid masih dikelola secara tradisional. Segala
sesuatunya dikerjakan tanpa ada perencanaandan pengevaluasian yang matang.
Akibatnya, masjid menjadi tempat yang ramai ketika shalat jum’at atau saat
bulan Ramadan semata, setelah itu seringkali tekunci rapat tanpa adanya
aktivitassebagai umat islam tentu tidak ingin hal it uterus terjadi.
Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat islam sudah dikenal oleh
masyarakat dari berbagai agama. Sebagai umat islam juga mengenal greja
sebagai tempat beribadah bagi umat Kristen dan katolik, pura sebagai tempat
ibadah umat Hindu, dan wihara sebagai tempat ibadah bagi umat Budha.
Masyarakat pada umumnya mengartikan ibadah dalam arti yang sempit, yaitu
ibadah yang bersifat hubungan manusia dengan tuhan (hablumminallah).
Padahal ibadah lainnya yaitu hubungan antara manusia dengan manusia
(hablumminannas) juga perlu dilakukan.
2
Masjid sebagai pusat ibadah dapat dimaksimalkan perannya untuk
mensejahterakan umatnya melalui kegiatan produktif dalam bidang ekonomi.
Umumnya pengelola masjid mengetahui pengetahuan dalam bidang agama
kususnya ibadah yang bersifat hablumminallah sedangkan dalam bidang
hablumminannas khususnya dalam bidang ekonomi cenderung kurang
memadai. Oleh karena itu untuk mencapai kebahagiaan dunia perlu pula
mengelola masjid yang memiliki kemampuan mengelola ekonomi untuk
mensejahterakan umat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja yang menjadi Permasalahan Umat ?
1.2.2 Bagaimana kedudukan Zakat dalam Islam?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Usaha Ekonomi Masjid?
1.2.4 Apa tujuan Usaha Ekonomi Masjid?
1.2.5 Bagaimana langkah-langkah mewujudkan Usaha Ekonomi Masjid?
1.2.6 Bagaimana teknik pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa saja yang menjadi permaslahan ummat.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana kedudukan zakat dalam islam.
1.3.3 Untuk mengetahui mengenai Usaha Ekonomi Masjid.
1.3.4 Untuk mengetaui tujuan dari Usaha Ekonomi Masjid
1.3.5 Untuk mengetahui langkah – langkah mewujudkan Usaha Ekonomi
Masjid
1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan Ummat
Ukuran kesejahteraan di Indonesia saat ini diukur oleh Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Yang menjadi bidang kajiannya adalah
status kemampuan penduduk dengan indikator indeks pendidikan, indeks
peluang hidup, dan indeks daya beli. Persoalannya apakah angka-angka
indeks itu merupakan sesuatu gambaran tentang status kesejahteraan
manusia secara individu, ataukah standar yang menunjukan kesejahteraan
manusia secara keseluruhan (aggregate)?
Terkait dengan kesejahteraan manusia, Islam telah mengatur
kesejahteraan manusia, sebagai jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan
primer (basic needs) setiap orang secara menyeluruh. Serta membantu
mendorong setiap orang untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan
tersiernya sesuai kadar kemampuannya. Dengan memandang manusia :
1. Secara individu (bukan secara kolektif) sebagai komunitas yang hidup
dalam sebuah Negara
2. Terkait dengan sesamanya dengan interaksi tertentu, melalui
mekanisme tertentu, dan dengan gaya hidup tertentu pula
Dalam hal meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
terdapat beberapa permasalahan diantaranya :
Pertama, rendahnya kualitas keterampilan tenaga kerja pada
umumnya dalam hal penguasaan bidang teknologi, berakibat pada
rendahnya produktivitas kerja, ini disebabkan oleh rendahnya kualitas hasil
pendidikan.
Kedua, rendahnya kemampuan usaha-usaha sector informal dalam
mengakses permodalan, disebabkan oleh rendahnya kemampuan menejerial
dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
4
Ketiga, masih adanya perusahaan yang memberikan upah dibawah
ketentuan perundang-undangan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian pada umumnya akibat dari krisis ekonomi yang
belum pulih.
Keempat, belum optimalnya pemberdayaan sumber dana umat yang
berasal dari zakat, infaq, dan shodaqoh yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, disebabkan oleh pengetahuan
umat Muslim terhadap kewajiban agamanya.
Disamping itu sifat kikir manusia pada umumnya, seperti yang
disinyalir dalam Al-Qur’an : kecenderungan untuk menghitung dan
menumpuk kekayaan. Bahkan ada yang berfikir bahwa kekayaan itu akan
bersifat kekal. Sulitnya mencari harta dan mengumpulkan kekayaan
menjadi alasan, yang tiba-tiba harus dikeluarkan orang lain yang bukan
kerabatnya.
2.2 Kedudukan Zakat dalam Islam
Berdasarkan sebuah hadist dan laporan para sahabat, diketahui bahwa
urutan rukun islam setelah sholat lima waktu (setelah Isra dan Mi’raj) adalah
puasa (diwajibkan pada tahun 2 H) yang bersamaan dengan zakat fitrah.
Baru kemudian perintah diwajibkannya zakat kekayaan. Namun demikian,
Yusuf Al-Qaradhawy menegaskan bahwa zakat adalah rukun islam ketiga
berdasarkan banyak hadist shahih, misalnya hadist peristiwa Jibril ketika
mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah SAW. Urutan ini tidak terlepas
dari perintahnya kewajiban zakat ( setelah shalat), dipuji orang yang
melaksanakannya dengan berbagai upaya dan cara. Peringatan keras
terhadap orang yang tidak membayar zakat tidak hanya berupa hukuman
yang sangat pedih di akhirat.
Firman Allah:
ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ٌّ‫َر‬‫ش‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ٖ‫ِه‬‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ‫ه‬
‫ّٰللا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬‫ى‬ٰ‫ت‬ٰ‫ا‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬َ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬ َ‫و‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ ِ‫خ‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ َّ‫و‬َ‫ط‬ُ‫ي‬َ‫س‬ ۗ ْ‫م‬
ٖ‫ه‬ِ‫ب‬
ࣖ ٌ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ ‫ه‬
‫ّٰللا‬ َ‫و‬ ِۗ
‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ
‫اَل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬ ٰ
‫و‬ ٰ‫َّم‬‫س‬‫ال‬ ُ‫اث‬َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫م‬ ِ ‫ه‬ ِ
‫ّلِل‬ َ‫و‬ ۗ ِ‫ة‬َ‫م‬ٰ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬
5
“Sekali- kali janganlah orang – orang yang bakhil dengan harta yang
Allah berikan kepada mereka dari karunianya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk
bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak
dilehernya kelak di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (
yang ada ) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S.,Ali’ Imran : 180 )
Juga terdapat hukum di dunia, hadist sahih menjelaskan bahwa :
a. Orang yang tidak mengeluarkan zakat akan ditimpa kelaparan dan
kemarau panjang
b. Bila zakat bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu akan
binas
c. Pembangkang zakat dapat dihukum dengan denda ahkan dapat
diperangi dan dibunuh. Hal ini dilakukan oleh Abu Bakar setelah
Rasulullah wafat dimana banyak suku arab yang membangkang tidak
mau membayar zakat dan hanya mau mengerjakan sholat.
Pernyataan Abu Bakar :“Demi Allah, saya akan memerangi siapapun
yang membeda-bedakan zakat dari sholat ……”
Bedasarkan pembasana diatas, dapat dimengerti bahwa zakat adalah
asasi sekali dalam islam. Dan dapat dikatakan bahwa orang yang
mengingkari zakat itu wajib adalah kafir dan sudah keluar dari islam
(murtad).
Zakat bukan bertujuan sekedar untuk memenuhi baitul mal dan
menolong orang yang lemah dari kejatuhan yang semakin parah. Tapi tujuan
utamanya adalah agar manusia lebih tinggi nilainya dari pada harta,
sehingga manusia menjadi tuannya harta bukan menjadi budaknya. Dengan
demikian kepentingan tujuan zakat terhadap si pemberi sama dengan
kepentingannya terhadap si penerima.
6
• Beberapa Tujuan dan Dampak Zakat bagi si pemberi:
a. Zakat mensucikan jiwa dari sifat kikir.
b. Zakat mendidik berinfak dan memberi.
c. Berakhlaq dengan Akhlaq Allah
d. Zakat merupakan manifestasi syukur atas Nikmat Allah
e. Zakat mengobati hati dari cinta dunia.
f. Zakat mengembangkan kekayaan bathin.
g. Zakat menarik rasa simpati/cinta.
h. Zakat mensucikan harta dari bercampurnya dengan hak orang lain
(tetapi zakat tidak dapat mensucikan harta yang didapat dari jalan
haram).
i. Zakat mengembangkan dan memberkahkan harta.
• Tujuan dan Dampak Zakat Bagi si penerima :
a. Zakat akan membebaskan si penerima dari kebutuhan, sehingga
dapat merasa hidup tentram dan dapat meningkatkan khusyu
ibadah kepada Tuhan nya.
b. Sesungguhnya Islam membenci kefakiran dan menghendaki
manusia meningkat dari memikirkan kebutuhan materi saja
kepada sesuatu yang lebih besar dan lebih pantas akan nilai-nilai
kemanusiaan yang mulia sebagai khalifah Allah dimuka bumi.
c. Zakat menghilangkan sifat dengki dan benci
Keharusan Penguasa Memungut Zakat
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penguasa (Negara)
bekewajiban melayani ummat dengan menjamin kebutuhan pokok,
mendorong dan membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan sekunder
dan tersier menurut kadar kemampuan mereka serta membiayai berbagai
kewajiban Negara lainnya.
Syara’ memberikan wewenang kepada Negara untuk memungut harta
yang diwajibkan kepada seluruh Muslimin. Penegasan mengenai wewenang
ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Firman Allah :
7
ُ ‫ه‬
‫ّٰللا‬ َ‫و‬ ْۗ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ٌ‫ن‬َ‫ك‬َ‫س‬ َ‫ك‬َ‫ت‬‫و‬ٰ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ ْۗ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ز‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ِ‫ه‬َ‫ط‬ُ‫ت‬ ً‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ذ‬ُ‫خ‬
ٌ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬
ٌ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬
“ Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengan lagi Maha Mengetahui. (At-Taubah 103).”
Maksudnya : Zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta
yang berlebih-lebihan kepada harta benda.
2.3 Usaha Ekonomi Masjid (UEM)
Kalimat usaha Ekonomi Masjid menggambarkan adanya tiga suku
kata yang memiliki makna berbeda. Usaha adalah kegiatan manusia dalam
melakukan sesuatu, dan berharap mewujudkan sesuatu lainnya berubah
sesuai dengan apa yang diinginkannya. Ekonomi adalah kehidupan manusia
dalam satu rupa dari satu keinginan unruk mendapatkan rezeki dan berusaha
untuk mendapatkannya. Masjid adalah tempat sholat/sujud umat muslim.
Keganjilan menyelaraskan masjid dan ekonomi akan terasa apabila kita
memahami bahwa sifat masjid yang menonjol dalam tanggapan Muslim
dewasa ini adalah kesucian, sedangkan ekonomi dianggap sekuler
(terpisahnya antara urusan dunia dan agama), sehingga tidak heran kalau
mendengar bahwa dalam perdagangan orang berbohong, dalam persaingan
orang melakukan kedzaliman, dalam perburuhan orang melakukan
penindasan, dalam dunia perusahaan orang melakukan rekayasa dan tipu
daya, dan sebagainya. sehingga dalam situasi ekonomi seperti inilah
Rasulullah SAW bersabda : “Bagian yang paling dicintai Allah dari sesuatu
kota ialah masjid-masjid dan yang paling dibenci-Nya ialah pasar-
pasarnya.”(HR. Muslim)
Sementara yang kita bicarakan disini adalah peranan masjid dalam hal
ruhnya/dasarnya/idil ekonomi, misalnya strategi mengenai hubungan modal
dan kerja, sikap majikan dan pekerja, hutang, piutang, dan kontrak,
pembagian kekayaan/hukum waris, cara jual beli yang dikehendaki syara’,
8
hukum takaran atau menimbang,. Dasar dan prinsip-prinsip ekonomi yang
telah digariskan dalam Qur’an dan hadist. Walaupun dalam pernyataan dan
wujudnya tidak terdapat di dalamnya, karena kenyataan dan wujudnya
berbeda dan berubah-ubah sesuai dengan erubahan kebudayaan
(peradaban). Namun demikian memiliki dasar dan prinsipnya yang
bersamaan.
2.4 Tujuan Usaha Ekonomi Masjid
Sesuai dengan latar belakang awal munculnya konsep ini, maka
“Usaha Ekonomi Masjid” mempunyai maksud memecah masalah ekonomi
ummat Islam khususnya yang berada di sekitar masjid dengan
memanfaatkan potensi ummat Islam yang ada untuk bershodaqoh, dan
sekaligus memecah kecenderungan menurunnya akhli/jamaah masjid.
Adapun tujuannya ialah :
a. Menanamkan kebiasaan beshodaqoh bagi seluruh ummat Islam
b. Meningkatkan kesadaran ummat Islam khususnya bagi yang sudah
cukup secara materi untuk membantu mereka yang masi lemah atau
golongan ekonomi kecil, sehingga terjalin Ukhuwah Islamiyah
diantara keduanya.
c. Mengantisipasi berkembangnya rentenir dengan berbagai jenisnya,
khususnya rentenir dengan gaya modern
d. Meningkatkan kesejahteraan ummat islam terutama masyarakat yang
berada di sekitar masjid
e. Meningkatkan kemakmuran masjid, khusunya meningkatkan Jemaah
masjidnya
f. Memperluas pemerataan, kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha
2.5 Langkah-langkah Mewujudkan Usaha Ekonomi Masjid
Dalam mewujudkan usaha ekonomi masjid diperlukan adanya
lembaga dan susunan organisasi “Usaha Ekonomi Masjid”. Hal ini berkaitan
erat dengan tugas pokok, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap
individu dalam organisasi untuk tercapainya tujuan yang diinginkan.
9
Firman Allah:
‫ن‬ََٰ‫ي‬ْ‫ن‬ُ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ك‬ ‫ا‬ًّ‫ف‬َ‫ص‬ ‫ۦ‬
ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬ََٰ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ َّ
‫ٱَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
‫وص‬ُ‫ص‬ ْ‫ر‬َّ‫م‬
“Sesungguhnya allah menyukai orang yang berperang dijalannya
dalam barisan yang teratur seakan – akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh” ( AshShaff :4 )
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pembentukan Lembaga Usaha Ekonomi Masjid
Dengan berorientasi kepada suatu aktivitas ekonomi, sudah tentu
Usaha Ekonomi Masjid harus terorganisasi secara baik, karena harus
menggerakan/mendayagunakan berbagai unsur untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Selanjutnya mengingat usaha ekonomi masjid bukan merupakan
aktivitas/fungsi yang terpisah dari aktivitas/fungsi masjid yang telah ada,
maka dalam organisasinya harus mempunyai keterkaitan dengan
organisasi kepengurusan masjid yang ada yang dikenal dengan Dewan
Keluarga Masjid (DKM), pengertiannya sebagai berikut :
a. Usaha Ekonomi Masjid merupakan salah satu lembaga kegiatan
yang dilaksanakan oleh pengelola masjid dalam rangka
meningkatkan kemakmuran masjid dan ummatnya
b. Usaha Ekonomi Masjid dapat diartikan sebagai suatu lembaga
yang bergerak dalam kegiatan ekonomi (Khidmat/pelayanan
sosial masyarakat) yang dimiliki masjid dan atau berada dibawah
organisasi pengurus DKM.
2. Susunan Organisasi Usaha Ekonomi Masjid
Susunan organisasi tersebut diformulasikan dalam bagan
organisasi sebagai berikut :
10
SUSUNAN ORGANISASI UEM
2.6 Teknik Pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid
• Tahap pengajuan dan realisasi permohonan pinjaman
1. Pemohon datang ke masjid untuk menyampaikan kehendaknya.
2. Pemohon mengisi formulir permohonan pinjaman ( Formulir
permohonan disediakan oleh usaha ekonomi masjid )
SIE
PRODUKSI
SIE
KEUANGAN
SIE
PERSONALIA
SIE
GUDANG
DKM
(ORGANISASI PENGURUS MASJID)
USAHA EKONOMI MASJID
MANAJER
BAGIAN OPERASIONAL
BAGIAN ADMINISTRASI
& KEUANGAN
BAGIAN BIMBINGAN
& KONSULTASI
BAGIAN
PEMASARAN
SIE
PENGUMPUL
SHODAQOH
SIE
PENGUMPUL
CICILAN
KASIR
SIE
PEMBUKUAN
SIE
DESAIN
11
3. Permohonan yang diterima oleh usaha ekonomi masjid
4. Formulir permohonan yang sudah disetujui tersebut disampaikan
kepada kasir usaha ekonomi masjid untuk dilaksanakan
pembayaran
5. Sebagai bukti bahwa uang tersebut telah diserahkan dan ditetima,
maka permohonan dari kasir membubuhkan tanda tangan nya
pada formulir tersebut ( Formulir permohonan )
6. Bersama dengan menyerahkan uang nya permohonan juga di beri
kartu untuk melaksanakan cicilannya (kartu cicilan )7. Pada saat
setelah di beri pinjaman kepada si pemohon di beri wejangan dan
penjelasan yang secukupnya baik mengenai kesanggupan
maupun kewajiban yang harus dilaksanakannya ( hal ini sesuai
dengan kondisi yang ada )
• Tahapan pengembalian pinjaman
Sesuai dengan perjanjian permojonan maka pengambilan
pinjaman sebaiknya ditampung pada saat akan - sesudah
melaksanakan shalat Pardu berjamaah dengan kata lain sipeminjam
diharapkan membawa uang cicilannya bersamaan dengan
keberangkatan untuk melaksanakan sholat fardhu berjamaah di
masjid. Bila hal tersebut dapat dilaksanakan, minimal ada dua
keuntungan yang dapat diperoleh yaitu: pertama Usaha ekonomi
masjid akan terjamin kelancarannya: kedua, kehidupan sholat
berjamaah akan nampak adanya walaupun demikian cita-cita tersebut
jangan terlalu diharapkan terwujudnya. Oleh karenanya usaha
ekonomi masjid diharapkan membuat alternatif lain yakni sistem
jemput bola :
1. Siapkan tugas penagih
2. Latih atau arahkan petugas tersebut dengan pemahaman
terhadap agama, keikhlasan, dan kesabaran dalam
melaksanakan tugasnya
3. Kelompokan para peminjam atas dasar jadwal waktu
kesediaan membayar cicilannya
12
4. Usahakan waktu penagihan pada saat sipeminjam sudah
selesai istirahat, misalnya pada sore hari.
5. Petugas tagih mendatangi si peminjam dengan membawa
kartu cicilan sipinjaman
6. Apabila sipeminjam belum siap untuk mencicil maka jangan
melakukan pemaksaan dan datangi kembali sesuai dengan
waktu yang telah dijanjikan kemudian.
• Administrasi unit usaha ekonomi masjid
Mengingat pentingnya tertib administrasi dalam hal
pengelolaan usaha ekonomi masjid, dan perkembangan kemampuan
masyarakat yang berbeda beda di setiap masjid. maka diperlukan
adanya kegiatan sistem administrasi yang sederhana dalam mengelola
usaha ekonomi masjid. Administrasi sederhana ini dimulai dengan :
1. Penyiapan tenaga pengelolaan administrasi
2. Penyiapan buku - buku
▪ Penyiapan tenaga pengelola administrasi
1. Inventarisasi tenaga ahli masjid / jamaah yang memiliki
kemampuan pendidikan / pengalaman di dalam bidang
pembukuan
2. Jika tenaga tersebut tidak tersedia, cari tenaga yang minimal
berpendidikan sekolah dasar untuk bisa dibimbing
melaksanakan kegiatan ini.
3. Upayakan untuk tahap awal mereka itu sebagai tenaga
sukarela yang tidak mengharapkan imbalan atas
tanggungannya, tetapi semata mencari ridho Allah SWT.
▪ Penyiapan buku-buku dan cara mengerjakannya
Dalam kegiatan administrasi ini diusahakan hanya dipakai satu
buku harian yaitu buku kas dan beberapa buku/kartu pembantu.
Adapun buku atau kartu pembantu yang diperlukan yaitu :
1. Berita acara pengumpulan shodaqoh
2. Buku bank/simpanan sukarela pada koperasi sebagai buku
pembantu
13
3. Formulir permohonan pinjaman dan keputusan pemberian
pinjaman
4. Kartu cicilan
5. Daftar hasil pemungutan uang dari para peminjam
6. Daftar rekapitulasi penerimaan dan pengembalian serta sisa
pinjaman para peminjam
7. Kwitansi
8. Laporan bulanan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat islam sudah dikenal oleh
masyarakat dari berbagai agama. Masjid sebagai pusat ibadah dapat
dimaksimalkan perannya untuk mensejahterakan umatnya melalui kegiatan
produktif dalam bidang ekonomi. Kalimat usaha Ekonomi Masjid
menggambarkan adanya tiga suku kata yang memiliki makna berbeda. Usaha
adalah kegiatan manusia dalam melakukan sesuatu, dan berharap mewujudkan
sesuatu lainnya berubah sesuai dengan apa yang diinginkannya. Ekonomi adalah
kehidupan manusia dalam satu rupa dari satu keinginan unruk mendapatkan
rezeki dan berusaha untuk mendapatkannya.
Masjid adalah tempat sholat/sujud umat muslim. maksud memecah
masalah ekonomi ummat Islam khususnya yang berada di sekitar masjid dengan
memanfaatkan potensi ummat Islam yang ada untuk bershodaqoh, dan sekaligus
memecah kecenderungan menurunnya akhli/jamaah masjid. Tujuan usaha
ekonomi masjid yaitu Menanamkan kebiasaan beshodaqoh bagi seluruh ummat
Islam, Meningkatkan kesadaran ummat Islam khususnya bagi yang sudah cukup
secara materi untuk membantu mereka yang masi lemah atau golongan ekonomi
kecil, sehingga terjalin Ukhuwah Islamiyah diantara keduanya, Mengantisipasi
berkembangnya rentenir dengan berbagai jenisnya, khususnya rentenir dengan
gaya modern, Meningkatkan kesejahteraan ummat islam terutama masyarakat
yang berada di sekitar masjid, Meningkatkan kemakmuran masjid, khusunya
meningkatkan Jemaah masjidnya, Memperluas pemerataan, kesempatan kerja,
dan kesempatan berusaha.
3.2 Saran
Sebagai generasi muda muslim, kita diharuskan untuk senantiasa menjaga
dan merawat akan adanya keberadaan masjid. Masjid tidak hanya dijadikan
sebagai tempat ibadah saja, melainkan sebagai sarana pendidikan dan tempat
kegiatan sosial lainnya. Dengan adanya pengelolaan masjid dengan baik maka
akanmampu menciptakan lingkungan kehidupan yang baik disekitar masjid.
15
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Wawan. 2007. Ekonomi Masjid. Sumedang : STIE Sebelas April
Sumedang.
http://digilib.uinsby.ac.id/44378/2/Aki%20Edi%20Susanto_F02418137.pdf
https://radarjember.jawapos.com/pendidikan/pascasarjana_iain/01/08/2019/ekono
mi-masjid/
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/lentera/article/download/245
6/1810/#:~:text=Masjid%20dalam%20sejarah%20peradaban%20Islam,y
ang%20ada%20di%20sekitar%20masjid.
16
NOTULENSI PRESENTASI
1. Moderator : Happy Rosiyani
2. Penyaji 1 : Intan Mutiarasani
3. Penyaji 2 : Lela Rizqi Amaliah
4. Penyaji 3 : Rini Kurniasari
5. Tanya Jawab
a. Nama Penanya : Syamsudin
Pertanyaan : Apa solusi para pengurus dalam hal pengadaan modal?
Apa hanya berdasarkan infak yang didapat?
Jawaban : Dalam hal pengadaan modal selain dari hasil infaq dan
atau sedekah masyarakat, para pengelola UEM juga dapat
mengajukan proposal kepada pemerintah setempat, seperti
Desa ataupun Baznas, selain itu juga dapat mengajukan
proposal kepada masyarakat yang mampu dalam sisi
ekonomi (Agniya).
b. Nama Penanya : Amadda Rahmadini
Pertanyaan : Bagaimana cara agar masyarakat memberi kepercayaan
kepada UEM dan cara untuk meningkatkan kesadaran
terkait pendirian UEM?
Jawaban : Dalam hal ini sosialisasi sangatlah diperlukan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
UEM, selain itu penjelasan mengenai lebih jelasnya
bagaimana pengelolaan UEM dapat menambah sedikit
kepercayaan masyarakat sebelum UEM benar-benar
direalisasikan. Diharapkan dengan adanya UEM dapat
membuat Masjid menjadi makmur dan menjadikan
masyarakat yang ada disekitar Masjid sejahtera.

More Related Content

What's hot

Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Sifa Siti Mukrimah
 
Bank pengkreditan rakyat syariah
Bank pengkreditan rakyat syariahBank pengkreditan rakyat syariah
Bank pengkreditan rakyat syariahMarya Fitria
 
Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Leonardus Transetio
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahnurul agustina
 
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahRegulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPristiyanto SS
 
Akuntansi keuangan satuan pendidikan
Akuntansi keuangan satuan pendidikanAkuntansi keuangan satuan pendidikan
Akuntansi keuangan satuan pendidikanPuji Astutik
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahRidwan Munir
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamZein Yusuf
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilsinupid
 
Pandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoPandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoAdam Hastawa
 
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisPengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisAnita Julia
 
Pengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahPengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahYISC Al-Azhar
 
Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)febyapratiwi
 
Teori permintaan islami
Teori permintaan islamiTeori permintaan islami
Teori permintaan islamiRian Ramdani
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.Futurum2
 

What's hot (20)

Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
 
Bank pengkreditan rakyat syariah
Bank pengkreditan rakyat syariahBank pengkreditan rakyat syariah
Bank pengkreditan rakyat syariah
 
Akuntansi koperasi
Akuntansi koperasiAkuntansi koperasi
Akuntansi koperasi
 
Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariah
 
Ppt perusahaan dagang
Ppt perusahaan dagangPpt perusahaan dagang
Ppt perusahaan dagang
 
Ekonomi Makro Islam
Ekonomi Makro IslamEkonomi Makro Islam
Ekonomi Makro Islam
 
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahRegulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
 
Akuntansi keuangan satuan pendidikan
Akuntansi keuangan satuan pendidikanAkuntansi keuangan satuan pendidikan
Akuntansi keuangan satuan pendidikan
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islam
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasil
 
Dasar Dasar Investasi
Dasar Dasar InvestasiDasar Dasar Investasi
Dasar Dasar Investasi
 
Pandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoPandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resiko
 
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisPengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
 
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal SyariahPasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
 
Pengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahPengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariah
 
Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)
 
Teori permintaan islami
Teori permintaan islamiTeori permintaan islami
Teori permintaan islami
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 

Similar to Makmur Masjid Ekonomi

Bab 1, bab ii, bab iii, bab iv
Bab 1, bab ii, bab iii, bab ivBab 1, bab ii, bab iii, bab iv
Bab 1, bab ii, bab iii, bab ivAkbar Bako
 
PROBLEM PENGELOLAAN MASJID.pdf
PROBLEM PENGELOLAAN MASJID.pdfPROBLEM PENGELOLAAN MASJID.pdf
PROBLEM PENGELOLAAN MASJID.pdfDMI
 
Metodologi dakwah Persatuan Belia Masjid Selangor (PBMS)
Metodologi dakwah Persatuan Belia Masjid Selangor (PBMS)Metodologi dakwah Persatuan Belia Masjid Selangor (PBMS)
Metodologi dakwah Persatuan Belia Masjid Selangor (PBMS)IzharFahmi
 
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi UmatWakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi UmatFebrie Dwi Cahya
 
Proposal program lembaga pendidikan al quran sma islam cendekia muda
Proposal program lembaga pendidikan al quran sma islam cendekia mudaProposal program lembaga pendidikan al quran sma islam cendekia muda
Proposal program lembaga pendidikan al quran sma islam cendekia mudasyaefulginanjar
 
Fungsi masjid di kampus
Fungsi masjid di kampusFungsi masjid di kampus
Fungsi masjid di kampusyunitasal
 
Tugas fauziyah tik[1]
Tugas fauziyah tik[1]Tugas fauziyah tik[1]
Tugas fauziyah tik[1]nurfauziyah31
 
MODUL_MANAJEMEN_MASJID_docx.docx
MODUL_MANAJEMEN_MASJID_docx.docxMODUL_MANAJEMEN_MASJID_docx.docx
MODUL_MANAJEMEN_MASJID_docx.docxDMI
 
Lmcp 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
Lmcp 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAMLmcp 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
Lmcp 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAMKhairunnisa Mustaffa
 
PPT YUNI AGAMA TTG MESJID.pptx
PPT YUNI AGAMA TTG MESJID.pptxPPT YUNI AGAMA TTG MESJID.pptx
PPT YUNI AGAMA TTG MESJID.pptxYuniListianingrum
 
Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Proposal pemberdayaan sdm_masjid1Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Proposal pemberdayaan sdm_masjid1Kazzu Triviji
 
MASJID AL-WUSTHO MANGKUNEGARAN BY DIESTY PARAMITHA
MASJID AL-WUSTHO MANGKUNEGARAN BY DIESTY PARAMITHAMASJID AL-WUSTHO MANGKUNEGARAN BY DIESTY PARAMITHA
MASJID AL-WUSTHO MANGKUNEGARAN BY DIESTY PARAMITHADiesty Paramitha
 
Jurnal lengkap Manajemen Dakwah UIN Jakarta Edisi I
Jurnal lengkap Manajemen Dakwah UIN Jakarta Edisi IJurnal lengkap Manajemen Dakwah UIN Jakarta Edisi I
Jurnal lengkap Manajemen Dakwah UIN Jakarta Edisi IMuhammad Zen
 
Makalah pendidikan agama islam diana
Makalah pendidikan agama islam dianaMakalah pendidikan agama islam diana
Makalah pendidikan agama islam dianaDianaPuspa03
 
WORKSHOP MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN MASJID DI KE...
WORKSHOP MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN MASJID DI KE...WORKSHOP MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN MASJID DI KE...
WORKSHOP MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN MASJID DI KE...AliMZebua
 
Jawaban uas agama fix banget
Jawaban uas agama fix bangetJawaban uas agama fix banget
Jawaban uas agama fix bangetainunnaim14
 
Syarifudin, ta'mir masjid 2013
Syarifudin,  ta'mir masjid 2013Syarifudin,  ta'mir masjid 2013
Syarifudin, ta'mir masjid 2013Syarifudin Amq
 
Kelompok 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL Sudarto Satrio SM.pptx
Kelompok 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL Sudarto Satrio SM.pptxKelompok 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL Sudarto Satrio SM.pptx
Kelompok 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL Sudarto Satrio SM.pptxDartoSudarto2
 

Similar to Makmur Masjid Ekonomi (20)

Tugas makalah
Tugas makalah Tugas makalah
Tugas makalah
 
Bab 1, bab ii, bab iii, bab iv
Bab 1, bab ii, bab iii, bab ivBab 1, bab ii, bab iii, bab iv
Bab 1, bab ii, bab iii, bab iv
 
RI dan MR agama
RI dan MR agamaRI dan MR agama
RI dan MR agama
 
PROBLEM PENGELOLAAN MASJID.pdf
PROBLEM PENGELOLAAN MASJID.pdfPROBLEM PENGELOLAAN MASJID.pdf
PROBLEM PENGELOLAAN MASJID.pdf
 
Metodologi dakwah Persatuan Belia Masjid Selangor (PBMS)
Metodologi dakwah Persatuan Belia Masjid Selangor (PBMS)Metodologi dakwah Persatuan Belia Masjid Selangor (PBMS)
Metodologi dakwah Persatuan Belia Masjid Selangor (PBMS)
 
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi UmatWakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
 
Proposal program lembaga pendidikan al quran sma islam cendekia muda
Proposal program lembaga pendidikan al quran sma islam cendekia mudaProposal program lembaga pendidikan al quran sma islam cendekia muda
Proposal program lembaga pendidikan al quran sma islam cendekia muda
 
Fungsi masjid di kampus
Fungsi masjid di kampusFungsi masjid di kampus
Fungsi masjid di kampus
 
Tugas fauziyah tik[1]
Tugas fauziyah tik[1]Tugas fauziyah tik[1]
Tugas fauziyah tik[1]
 
MODUL_MANAJEMEN_MASJID_docx.docx
MODUL_MANAJEMEN_MASJID_docx.docxMODUL_MANAJEMEN_MASJID_docx.docx
MODUL_MANAJEMEN_MASJID_docx.docx
 
Lmcp 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
Lmcp 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAMLmcp 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
Lmcp 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
 
PPT YUNI AGAMA TTG MESJID.pptx
PPT YUNI AGAMA TTG MESJID.pptxPPT YUNI AGAMA TTG MESJID.pptx
PPT YUNI AGAMA TTG MESJID.pptx
 
Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Proposal pemberdayaan sdm_masjid1Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
 
MASJID AL-WUSTHO MANGKUNEGARAN BY DIESTY PARAMITHA
MASJID AL-WUSTHO MANGKUNEGARAN BY DIESTY PARAMITHAMASJID AL-WUSTHO MANGKUNEGARAN BY DIESTY PARAMITHA
MASJID AL-WUSTHO MANGKUNEGARAN BY DIESTY PARAMITHA
 
Jurnal lengkap Manajemen Dakwah UIN Jakarta Edisi I
Jurnal lengkap Manajemen Dakwah UIN Jakarta Edisi IJurnal lengkap Manajemen Dakwah UIN Jakarta Edisi I
Jurnal lengkap Manajemen Dakwah UIN Jakarta Edisi I
 
Makalah pendidikan agama islam diana
Makalah pendidikan agama islam dianaMakalah pendidikan agama islam diana
Makalah pendidikan agama islam diana
 
WORKSHOP MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN MASJID DI KE...
WORKSHOP MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN MASJID DI KE...WORKSHOP MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN MASJID DI KE...
WORKSHOP MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN MASJID DI KE...
 
Jawaban uas agama fix banget
Jawaban uas agama fix bangetJawaban uas agama fix banget
Jawaban uas agama fix banget
 
Syarifudin, ta'mir masjid 2013
Syarifudin,  ta'mir masjid 2013Syarifudin,  ta'mir masjid 2013
Syarifudin, ta'mir masjid 2013
 
Kelompok 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL Sudarto Satrio SM.pptx
Kelompok 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL Sudarto Satrio SM.pptxKelompok 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL Sudarto Satrio SM.pptx
Kelompok 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL Sudarto Satrio SM.pptx
 

Recently uploaded

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 

Recently uploaded (17)

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 

Makmur Masjid Ekonomi

  • 1. MAKALAH MAKMUR MASJIDNYA SEJAHTERA UMATNYA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Masjid Dosen Pengampu : Suharna, S.E., M.M. Disusun Oleh : Kelompok 7 Happy Rosiyani (D2.1901567) Intan Mutiarasani (D2.1901574) Lela Rizqi Amaliah (D2.1901637) Riana Skar Kurniawati (D2.1901605) Rini Kurniasari (D2.1901608) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SEBELAS APRIL SUMEDANG 2021
  • 2. i KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun karena dengan izin-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi akhir zaman Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat sahabatnya, hingga kepada kita sebagai umatnya. Makalah yang berjudul “Makmur Masjidnya Sejahtera Umatnya” ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Ekonomi Masjid di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas April Sumedang. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif untuk perbaikan makalah ini. Demikian rasa terimakasih yang dapat penyusun sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan umumnya yang turut membacanya. Aamiin. Sumedang, 26 Maret 2021 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................... i DAFTAR ISI.......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1 1.2 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2 1.3 Tujuan ................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3 2.1 Permasalahan Ummat ......................................................... 3 2.2 Kedudukan Zakat dalam Islam ........................................... 4 2.3 Usaha Ekonomi Masjid....................................................... 7 2.4 Tujuan Usaha Ekonomi Masjid .......................................... 8 2.5 Langkah-langkah mewujudkan Usaha Ekonomi Masjid.... 8 2.6 Teknik Pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid...................... 10 BAB III PENUTUP............................................................................... 14 3.1 Kesimpulan............................................................................ 14 3.2 Saran...................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15
  • 4. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masjid merupakan pusat tempat ibadah kaum muslim, selain itu masjid juga merupakan tempat rang berkumpul dan melakukan sholat berjamaah, dengan tujuan untuk meningkatkan solidaritas dan silaturahmi dikalangan kaum muslim, dimasjid pula merupakan tempat untuk melangsungkan shlat Jumat. Adanya pengetahuan mengenai konsep dasar masjid sangat dibutuhkan untuk meningkatkan rasa solidaritas akan pentingnya keberadaan masjid, dan tetap menjaga eksistensi keberadaanya. Khususnya bagi kalangan muda yang semestinya mengetahui akan pentingnya keberadaan masjid dilingkungan mereka. Di Indonesia jumlah masjid yang mencapai 700.000 jelas merupakan potensi yang sangat besar bagi umat islam baik secara ekonomi, politik dan sosial budaya. Sayang potensi ini belum tergerak dengan baik, masih banyak kendala yang dihadapi oleh pengelola masjid, salah satunya adalah masalah menejemen sebagian masjid masih dikelola secara tradisional. Segala sesuatunya dikerjakan tanpa ada perencanaandan pengevaluasian yang matang. Akibatnya, masjid menjadi tempat yang ramai ketika shalat jum’at atau saat bulan Ramadan semata, setelah itu seringkali tekunci rapat tanpa adanya aktivitassebagai umat islam tentu tidak ingin hal it uterus terjadi. Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat islam sudah dikenal oleh masyarakat dari berbagai agama. Sebagai umat islam juga mengenal greja sebagai tempat beribadah bagi umat Kristen dan katolik, pura sebagai tempat ibadah umat Hindu, dan wihara sebagai tempat ibadah bagi umat Budha. Masyarakat pada umumnya mengartikan ibadah dalam arti yang sempit, yaitu ibadah yang bersifat hubungan manusia dengan tuhan (hablumminallah). Padahal ibadah lainnya yaitu hubungan antara manusia dengan manusia (hablumminannas) juga perlu dilakukan.
  • 5. 2 Masjid sebagai pusat ibadah dapat dimaksimalkan perannya untuk mensejahterakan umatnya melalui kegiatan produktif dalam bidang ekonomi. Umumnya pengelola masjid mengetahui pengetahuan dalam bidang agama kususnya ibadah yang bersifat hablumminallah sedangkan dalam bidang hablumminannas khususnya dalam bidang ekonomi cenderung kurang memadai. Oleh karena itu untuk mencapai kebahagiaan dunia perlu pula mengelola masjid yang memiliki kemampuan mengelola ekonomi untuk mensejahterakan umat. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa saja yang menjadi Permasalahan Umat ? 1.2.2 Bagaimana kedudukan Zakat dalam Islam? 1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Usaha Ekonomi Masjid? 1.2.4 Apa tujuan Usaha Ekonomi Masjid? 1.2.5 Bagaimana langkah-langkah mewujudkan Usaha Ekonomi Masjid? 1.2.6 Bagaimana teknik pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid? 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui apa saja yang menjadi permaslahan ummat. 1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana kedudukan zakat dalam islam. 1.3.3 Untuk mengetahui mengenai Usaha Ekonomi Masjid. 1.3.4 Untuk mengetaui tujuan dari Usaha Ekonomi Masjid 1.3.5 Untuk mengetahui langkah – langkah mewujudkan Usaha Ekonomi Masjid 1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Permasalahan Ummat Ukuran kesejahteraan di Indonesia saat ini diukur oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Yang menjadi bidang kajiannya adalah status kemampuan penduduk dengan indikator indeks pendidikan, indeks peluang hidup, dan indeks daya beli. Persoalannya apakah angka-angka indeks itu merupakan sesuatu gambaran tentang status kesejahteraan manusia secara individu, ataukah standar yang menunjukan kesejahteraan manusia secara keseluruhan (aggregate)? Terkait dengan kesejahteraan manusia, Islam telah mengatur kesejahteraan manusia, sebagai jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan primer (basic needs) setiap orang secara menyeluruh. Serta membantu mendorong setiap orang untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai kadar kemampuannya. Dengan memandang manusia : 1. Secara individu (bukan secara kolektif) sebagai komunitas yang hidup dalam sebuah Negara 2. Terkait dengan sesamanya dengan interaksi tertentu, melalui mekanisme tertentu, dan dengan gaya hidup tertentu pula Dalam hal meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terdapat beberapa permasalahan diantaranya : Pertama, rendahnya kualitas keterampilan tenaga kerja pada umumnya dalam hal penguasaan bidang teknologi, berakibat pada rendahnya produktivitas kerja, ini disebabkan oleh rendahnya kualitas hasil pendidikan. Kedua, rendahnya kemampuan usaha-usaha sector informal dalam mengakses permodalan, disebabkan oleh rendahnya kemampuan menejerial dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
  • 7. 4 Ketiga, masih adanya perusahaan yang memberikan upah dibawah ketentuan perundang-undangan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian pada umumnya akibat dari krisis ekonomi yang belum pulih. Keempat, belum optimalnya pemberdayaan sumber dana umat yang berasal dari zakat, infaq, dan shodaqoh yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, disebabkan oleh pengetahuan umat Muslim terhadap kewajiban agamanya. Disamping itu sifat kikir manusia pada umumnya, seperti yang disinyalir dalam Al-Qur’an : kecenderungan untuk menghitung dan menumpuk kekayaan. Bahkan ada yang berfikir bahwa kekayaan itu akan bersifat kekal. Sulitnya mencari harta dan mengumpulkan kekayaan menjadi alasan, yang tiba-tiba harus dikeluarkan orang lain yang bukan kerabatnya. 2.2 Kedudukan Zakat dalam Islam Berdasarkan sebuah hadist dan laporan para sahabat, diketahui bahwa urutan rukun islam setelah sholat lima waktu (setelah Isra dan Mi’raj) adalah puasa (diwajibkan pada tahun 2 H) yang bersamaan dengan zakat fitrah. Baru kemudian perintah diwajibkannya zakat kekayaan. Namun demikian, Yusuf Al-Qaradhawy menegaskan bahwa zakat adalah rukun islam ketiga berdasarkan banyak hadist shahih, misalnya hadist peristiwa Jibril ketika mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah SAW. Urutan ini tidak terlepas dari perintahnya kewajiban zakat ( setelah shalat), dipuji orang yang melaksanakannya dengan berbagai upaya dan cara. Peringatan keras terhadap orang yang tidak membayar zakat tidak hanya berupa hukuman yang sangat pedih di akhirat. Firman Allah: ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ٌّ‫َر‬‫ش‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ٖ‫ِه‬‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ‫ه‬ ‫ّٰللا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬‫ى‬ٰ‫ت‬ٰ‫ا‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬َ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ ِ‫خ‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ َّ‫و‬َ‫ط‬ُ‫ي‬َ‫س‬ ۗ ْ‫م‬ ٖ‫ه‬ِ‫ب‬ ࣖ ٌ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ ‫ه‬ ‫ّٰللا‬ َ‫و‬ ِۗ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ ‫اَل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬ ٰ ‫و‬ ٰ‫َّم‬‫س‬‫ال‬ ُ‫اث‬َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫م‬ ِ ‫ه‬ ِ ‫ّلِل‬ َ‫و‬ ۗ ِ‫ة‬َ‫م‬ٰ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬
  • 8. 5 “Sekali- kali janganlah orang – orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunianya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya kelak di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan ( yang ada ) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.,Ali’ Imran : 180 ) Juga terdapat hukum di dunia, hadist sahih menjelaskan bahwa : a. Orang yang tidak mengeluarkan zakat akan ditimpa kelaparan dan kemarau panjang b. Bila zakat bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu akan binas c. Pembangkang zakat dapat dihukum dengan denda ahkan dapat diperangi dan dibunuh. Hal ini dilakukan oleh Abu Bakar setelah Rasulullah wafat dimana banyak suku arab yang membangkang tidak mau membayar zakat dan hanya mau mengerjakan sholat. Pernyataan Abu Bakar :“Demi Allah, saya akan memerangi siapapun yang membeda-bedakan zakat dari sholat ……” Bedasarkan pembasana diatas, dapat dimengerti bahwa zakat adalah asasi sekali dalam islam. Dan dapat dikatakan bahwa orang yang mengingkari zakat itu wajib adalah kafir dan sudah keluar dari islam (murtad). Zakat bukan bertujuan sekedar untuk memenuhi baitul mal dan menolong orang yang lemah dari kejatuhan yang semakin parah. Tapi tujuan utamanya adalah agar manusia lebih tinggi nilainya dari pada harta, sehingga manusia menjadi tuannya harta bukan menjadi budaknya. Dengan demikian kepentingan tujuan zakat terhadap si pemberi sama dengan kepentingannya terhadap si penerima.
  • 9. 6 • Beberapa Tujuan dan Dampak Zakat bagi si pemberi: a. Zakat mensucikan jiwa dari sifat kikir. b. Zakat mendidik berinfak dan memberi. c. Berakhlaq dengan Akhlaq Allah d. Zakat merupakan manifestasi syukur atas Nikmat Allah e. Zakat mengobati hati dari cinta dunia. f. Zakat mengembangkan kekayaan bathin. g. Zakat menarik rasa simpati/cinta. h. Zakat mensucikan harta dari bercampurnya dengan hak orang lain (tetapi zakat tidak dapat mensucikan harta yang didapat dari jalan haram). i. Zakat mengembangkan dan memberkahkan harta. • Tujuan dan Dampak Zakat Bagi si penerima : a. Zakat akan membebaskan si penerima dari kebutuhan, sehingga dapat merasa hidup tentram dan dapat meningkatkan khusyu ibadah kepada Tuhan nya. b. Sesungguhnya Islam membenci kefakiran dan menghendaki manusia meningkat dari memikirkan kebutuhan materi saja kepada sesuatu yang lebih besar dan lebih pantas akan nilai-nilai kemanusiaan yang mulia sebagai khalifah Allah dimuka bumi. c. Zakat menghilangkan sifat dengki dan benci Keharusan Penguasa Memungut Zakat Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penguasa (Negara) bekewajiban melayani ummat dengan menjamin kebutuhan pokok, mendorong dan membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier menurut kadar kemampuan mereka serta membiayai berbagai kewajiban Negara lainnya. Syara’ memberikan wewenang kepada Negara untuk memungut harta yang diwajibkan kepada seluruh Muslimin. Penegasan mengenai wewenang ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Firman Allah :
  • 10. 7 ُ ‫ه‬ ‫ّٰللا‬ َ‫و‬ ْۗ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ٌ‫ن‬َ‫ك‬َ‫س‬ َ‫ك‬َ‫ت‬‫و‬ٰ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ ْۗ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ز‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ِ‫ه‬َ‫ط‬ُ‫ت‬ ً‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ذ‬ُ‫خ‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬ ٌ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ “ Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengan lagi Maha Mengetahui. (At-Taubah 103).” Maksudnya : Zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda. 2.3 Usaha Ekonomi Masjid (UEM) Kalimat usaha Ekonomi Masjid menggambarkan adanya tiga suku kata yang memiliki makna berbeda. Usaha adalah kegiatan manusia dalam melakukan sesuatu, dan berharap mewujudkan sesuatu lainnya berubah sesuai dengan apa yang diinginkannya. Ekonomi adalah kehidupan manusia dalam satu rupa dari satu keinginan unruk mendapatkan rezeki dan berusaha untuk mendapatkannya. Masjid adalah tempat sholat/sujud umat muslim. Keganjilan menyelaraskan masjid dan ekonomi akan terasa apabila kita memahami bahwa sifat masjid yang menonjol dalam tanggapan Muslim dewasa ini adalah kesucian, sedangkan ekonomi dianggap sekuler (terpisahnya antara urusan dunia dan agama), sehingga tidak heran kalau mendengar bahwa dalam perdagangan orang berbohong, dalam persaingan orang melakukan kedzaliman, dalam perburuhan orang melakukan penindasan, dalam dunia perusahaan orang melakukan rekayasa dan tipu daya, dan sebagainya. sehingga dalam situasi ekonomi seperti inilah Rasulullah SAW bersabda : “Bagian yang paling dicintai Allah dari sesuatu kota ialah masjid-masjid dan yang paling dibenci-Nya ialah pasar- pasarnya.”(HR. Muslim) Sementara yang kita bicarakan disini adalah peranan masjid dalam hal ruhnya/dasarnya/idil ekonomi, misalnya strategi mengenai hubungan modal dan kerja, sikap majikan dan pekerja, hutang, piutang, dan kontrak, pembagian kekayaan/hukum waris, cara jual beli yang dikehendaki syara’,
  • 11. 8 hukum takaran atau menimbang,. Dasar dan prinsip-prinsip ekonomi yang telah digariskan dalam Qur’an dan hadist. Walaupun dalam pernyataan dan wujudnya tidak terdapat di dalamnya, karena kenyataan dan wujudnya berbeda dan berubah-ubah sesuai dengan erubahan kebudayaan (peradaban). Namun demikian memiliki dasar dan prinsipnya yang bersamaan. 2.4 Tujuan Usaha Ekonomi Masjid Sesuai dengan latar belakang awal munculnya konsep ini, maka “Usaha Ekonomi Masjid” mempunyai maksud memecah masalah ekonomi ummat Islam khususnya yang berada di sekitar masjid dengan memanfaatkan potensi ummat Islam yang ada untuk bershodaqoh, dan sekaligus memecah kecenderungan menurunnya akhli/jamaah masjid. Adapun tujuannya ialah : a. Menanamkan kebiasaan beshodaqoh bagi seluruh ummat Islam b. Meningkatkan kesadaran ummat Islam khususnya bagi yang sudah cukup secara materi untuk membantu mereka yang masi lemah atau golongan ekonomi kecil, sehingga terjalin Ukhuwah Islamiyah diantara keduanya. c. Mengantisipasi berkembangnya rentenir dengan berbagai jenisnya, khususnya rentenir dengan gaya modern d. Meningkatkan kesejahteraan ummat islam terutama masyarakat yang berada di sekitar masjid e. Meningkatkan kemakmuran masjid, khusunya meningkatkan Jemaah masjidnya f. Memperluas pemerataan, kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha 2.5 Langkah-langkah Mewujudkan Usaha Ekonomi Masjid Dalam mewujudkan usaha ekonomi masjid diperlukan adanya lembaga dan susunan organisasi “Usaha Ekonomi Masjid”. Hal ini berkaitan erat dengan tugas pokok, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap individu dalam organisasi untuk tercapainya tujuan yang diinginkan.
  • 12. 9 Firman Allah: ‫ن‬ََٰ‫ي‬ْ‫ن‬ُ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ك‬ ‫ا‬ًّ‫ف‬َ‫ص‬ ‫ۦ‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬ََٰ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ َّ ‫ٱَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫وص‬ُ‫ص‬ ْ‫ر‬َّ‫م‬ “Sesungguhnya allah menyukai orang yang berperang dijalannya dalam barisan yang teratur seakan – akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” ( AshShaff :4 ) Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Pembentukan Lembaga Usaha Ekonomi Masjid Dengan berorientasi kepada suatu aktivitas ekonomi, sudah tentu Usaha Ekonomi Masjid harus terorganisasi secara baik, karena harus menggerakan/mendayagunakan berbagai unsur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya mengingat usaha ekonomi masjid bukan merupakan aktivitas/fungsi yang terpisah dari aktivitas/fungsi masjid yang telah ada, maka dalam organisasinya harus mempunyai keterkaitan dengan organisasi kepengurusan masjid yang ada yang dikenal dengan Dewan Keluarga Masjid (DKM), pengertiannya sebagai berikut : a. Usaha Ekonomi Masjid merupakan salah satu lembaga kegiatan yang dilaksanakan oleh pengelola masjid dalam rangka meningkatkan kemakmuran masjid dan ummatnya b. Usaha Ekonomi Masjid dapat diartikan sebagai suatu lembaga yang bergerak dalam kegiatan ekonomi (Khidmat/pelayanan sosial masyarakat) yang dimiliki masjid dan atau berada dibawah organisasi pengurus DKM. 2. Susunan Organisasi Usaha Ekonomi Masjid Susunan organisasi tersebut diformulasikan dalam bagan organisasi sebagai berikut :
  • 13. 10 SUSUNAN ORGANISASI UEM 2.6 Teknik Pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid • Tahap pengajuan dan realisasi permohonan pinjaman 1. Pemohon datang ke masjid untuk menyampaikan kehendaknya. 2. Pemohon mengisi formulir permohonan pinjaman ( Formulir permohonan disediakan oleh usaha ekonomi masjid ) SIE PRODUKSI SIE KEUANGAN SIE PERSONALIA SIE GUDANG DKM (ORGANISASI PENGURUS MASJID) USAHA EKONOMI MASJID MANAJER BAGIAN OPERASIONAL BAGIAN ADMINISTRASI & KEUANGAN BAGIAN BIMBINGAN & KONSULTASI BAGIAN PEMASARAN SIE PENGUMPUL SHODAQOH SIE PENGUMPUL CICILAN KASIR SIE PEMBUKUAN SIE DESAIN
  • 14. 11 3. Permohonan yang diterima oleh usaha ekonomi masjid 4. Formulir permohonan yang sudah disetujui tersebut disampaikan kepada kasir usaha ekonomi masjid untuk dilaksanakan pembayaran 5. Sebagai bukti bahwa uang tersebut telah diserahkan dan ditetima, maka permohonan dari kasir membubuhkan tanda tangan nya pada formulir tersebut ( Formulir permohonan ) 6. Bersama dengan menyerahkan uang nya permohonan juga di beri kartu untuk melaksanakan cicilannya (kartu cicilan )7. Pada saat setelah di beri pinjaman kepada si pemohon di beri wejangan dan penjelasan yang secukupnya baik mengenai kesanggupan maupun kewajiban yang harus dilaksanakannya ( hal ini sesuai dengan kondisi yang ada ) • Tahapan pengembalian pinjaman Sesuai dengan perjanjian permojonan maka pengambilan pinjaman sebaiknya ditampung pada saat akan - sesudah melaksanakan shalat Pardu berjamaah dengan kata lain sipeminjam diharapkan membawa uang cicilannya bersamaan dengan keberangkatan untuk melaksanakan sholat fardhu berjamaah di masjid. Bila hal tersebut dapat dilaksanakan, minimal ada dua keuntungan yang dapat diperoleh yaitu: pertama Usaha ekonomi masjid akan terjamin kelancarannya: kedua, kehidupan sholat berjamaah akan nampak adanya walaupun demikian cita-cita tersebut jangan terlalu diharapkan terwujudnya. Oleh karenanya usaha ekonomi masjid diharapkan membuat alternatif lain yakni sistem jemput bola : 1. Siapkan tugas penagih 2. Latih atau arahkan petugas tersebut dengan pemahaman terhadap agama, keikhlasan, dan kesabaran dalam melaksanakan tugasnya 3. Kelompokan para peminjam atas dasar jadwal waktu kesediaan membayar cicilannya
  • 15. 12 4. Usahakan waktu penagihan pada saat sipeminjam sudah selesai istirahat, misalnya pada sore hari. 5. Petugas tagih mendatangi si peminjam dengan membawa kartu cicilan sipinjaman 6. Apabila sipeminjam belum siap untuk mencicil maka jangan melakukan pemaksaan dan datangi kembali sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan kemudian. • Administrasi unit usaha ekonomi masjid Mengingat pentingnya tertib administrasi dalam hal pengelolaan usaha ekonomi masjid, dan perkembangan kemampuan masyarakat yang berbeda beda di setiap masjid. maka diperlukan adanya kegiatan sistem administrasi yang sederhana dalam mengelola usaha ekonomi masjid. Administrasi sederhana ini dimulai dengan : 1. Penyiapan tenaga pengelolaan administrasi 2. Penyiapan buku - buku ▪ Penyiapan tenaga pengelola administrasi 1. Inventarisasi tenaga ahli masjid / jamaah yang memiliki kemampuan pendidikan / pengalaman di dalam bidang pembukuan 2. Jika tenaga tersebut tidak tersedia, cari tenaga yang minimal berpendidikan sekolah dasar untuk bisa dibimbing melaksanakan kegiatan ini. 3. Upayakan untuk tahap awal mereka itu sebagai tenaga sukarela yang tidak mengharapkan imbalan atas tanggungannya, tetapi semata mencari ridho Allah SWT. ▪ Penyiapan buku-buku dan cara mengerjakannya Dalam kegiatan administrasi ini diusahakan hanya dipakai satu buku harian yaitu buku kas dan beberapa buku/kartu pembantu. Adapun buku atau kartu pembantu yang diperlukan yaitu : 1. Berita acara pengumpulan shodaqoh 2. Buku bank/simpanan sukarela pada koperasi sebagai buku pembantu
  • 16. 13 3. Formulir permohonan pinjaman dan keputusan pemberian pinjaman 4. Kartu cicilan 5. Daftar hasil pemungutan uang dari para peminjam 6. Daftar rekapitulasi penerimaan dan pengembalian serta sisa pinjaman para peminjam 7. Kwitansi 8. Laporan bulanan
  • 17. 14 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat islam sudah dikenal oleh masyarakat dari berbagai agama. Masjid sebagai pusat ibadah dapat dimaksimalkan perannya untuk mensejahterakan umatnya melalui kegiatan produktif dalam bidang ekonomi. Kalimat usaha Ekonomi Masjid menggambarkan adanya tiga suku kata yang memiliki makna berbeda. Usaha adalah kegiatan manusia dalam melakukan sesuatu, dan berharap mewujudkan sesuatu lainnya berubah sesuai dengan apa yang diinginkannya. Ekonomi adalah kehidupan manusia dalam satu rupa dari satu keinginan unruk mendapatkan rezeki dan berusaha untuk mendapatkannya. Masjid adalah tempat sholat/sujud umat muslim. maksud memecah masalah ekonomi ummat Islam khususnya yang berada di sekitar masjid dengan memanfaatkan potensi ummat Islam yang ada untuk bershodaqoh, dan sekaligus memecah kecenderungan menurunnya akhli/jamaah masjid. Tujuan usaha ekonomi masjid yaitu Menanamkan kebiasaan beshodaqoh bagi seluruh ummat Islam, Meningkatkan kesadaran ummat Islam khususnya bagi yang sudah cukup secara materi untuk membantu mereka yang masi lemah atau golongan ekonomi kecil, sehingga terjalin Ukhuwah Islamiyah diantara keduanya, Mengantisipasi berkembangnya rentenir dengan berbagai jenisnya, khususnya rentenir dengan gaya modern, Meningkatkan kesejahteraan ummat islam terutama masyarakat yang berada di sekitar masjid, Meningkatkan kemakmuran masjid, khusunya meningkatkan Jemaah masjidnya, Memperluas pemerataan, kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha. 3.2 Saran Sebagai generasi muda muslim, kita diharuskan untuk senantiasa menjaga dan merawat akan adanya keberadaan masjid. Masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah saja, melainkan sebagai sarana pendidikan dan tempat kegiatan sosial lainnya. Dengan adanya pengelolaan masjid dengan baik maka akanmampu menciptakan lingkungan kehidupan yang baik disekitar masjid.
  • 18. 15 DAFTAR PUSTAKA Gunawan, Wawan. 2007. Ekonomi Masjid. Sumedang : STIE Sebelas April Sumedang. http://digilib.uinsby.ac.id/44378/2/Aki%20Edi%20Susanto_F02418137.pdf https://radarjember.jawapos.com/pendidikan/pascasarjana_iain/01/08/2019/ekono mi-masjid/ http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/lentera/article/download/245 6/1810/#:~:text=Masjid%20dalam%20sejarah%20peradaban%20Islam,y ang%20ada%20di%20sekitar%20masjid.
  • 19. 16 NOTULENSI PRESENTASI 1. Moderator : Happy Rosiyani 2. Penyaji 1 : Intan Mutiarasani 3. Penyaji 2 : Lela Rizqi Amaliah 4. Penyaji 3 : Rini Kurniasari 5. Tanya Jawab a. Nama Penanya : Syamsudin Pertanyaan : Apa solusi para pengurus dalam hal pengadaan modal? Apa hanya berdasarkan infak yang didapat? Jawaban : Dalam hal pengadaan modal selain dari hasil infaq dan atau sedekah masyarakat, para pengelola UEM juga dapat mengajukan proposal kepada pemerintah setempat, seperti Desa ataupun Baznas, selain itu juga dapat mengajukan proposal kepada masyarakat yang mampu dalam sisi ekonomi (Agniya). b. Nama Penanya : Amadda Rahmadini Pertanyaan : Bagaimana cara agar masyarakat memberi kepercayaan kepada UEM dan cara untuk meningkatkan kesadaran terkait pendirian UEM? Jawaban : Dalam hal ini sosialisasi sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya UEM, selain itu penjelasan mengenai lebih jelasnya bagaimana pengelolaan UEM dapat menambah sedikit kepercayaan masyarakat sebelum UEM benar-benar direalisasikan. Diharapkan dengan adanya UEM dapat membuat Masjid menjadi makmur dan menjadikan masyarakat yang ada disekitar Masjid sejahtera.