2. NILAI-NILAI DAN AJARAN SOSIAL KEMANUSIAAN
MUHAMMADIYAH
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gerakan sosial adalah
tindakan atau agitasi terencana yang dilakukan oleh suatu
kelompok masyarakat yang disertai program terencana dan
ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan
perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga
masyarakat yang ada.
Surat Al-Ma'un termasuk ke dalam surat-surat pendek yang
terdapat di dalam juz 30. Surat ini terdiri atas sebanyak 7 ayat,
yang tergolong Makkiyah (yang diturunkan di Mekkah).
3. NILAI-NILAI DAN
AJARAN SOSIAL
KEMANUSIAAN
KEAGAMAAN
DALAM PERSPEKTIF
MUHAMMADIYAH
(TEOLOGI AL-MAUN)
3
1. Nilai Kemanusiaan
Manusia merupakan makhluk yang sangat mulia, indikator kemuliaan
seseorang dapat dilihat dari lima aspek antara lain:
a. Hubungan dirinya dengan Tuhan
b. Hubungan dirinya dengan alam
c. Hubungan dirinya dengan masyarakat
d. Hubungan dirinya dengan keluarga
e. Hubungan dengan dirinya sendiri
2. Ajaran Sosial Kemanusiaan dalam Muhammadiyah
Ajaran sosial kemanusiaan yang dipopulerkan dengan istilah teologi al-Maun
ini mengandung empat nilai, yakni:
a. Nilai religi atau nilai iman
b. Nilai belas kasih atau nilai al-rahmah
c. Nilai syukur
d. Nilai tolong-menolong
Teologi dalam bahasa
Yunani dikenal dengan
"theos" yang berarti
Tuhan dan "logia" yang
berarti kata-kata, ucapan,
atau wacana. Jadi, teologi
adalah wacana yang
berdasar nalar tentang
agama, spiritualitas, dan
Tuhan.
4. 4
Gerakan Peduli
Kepada
Fakir Miskin dan
Anak Yatim
Tujuan dakwah
Muhammadiyah ialah
meningkatkan kualitas
atau taraf hidup
manusia. Segala amal
usaha Muhammadiyah
digerakkan untuk tujuan
tersebut.
Salah satu teologi Al-Ma'un, KH Ahmad Dahlan secara
organisatoris menggerakkan usaha-usaha di bidang
ekonomi, dalam mengangkat dan mengentaskan
kemiskinan umat Islam.
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim
piatu salah satunya dengan melakukan zakat.
ِنْيِكٰسَمْلاَو ِءۤاَرَقُفْلِل ُتَٰقدَّصال اَمَّنِا
َّلَؤُمْلاَو اَهْيَلَع َنْيِلِامَعْلاَو
ىِف َو ْمُهُب ْوُلُق ِةَف
َو ِ ه
ّٰللا ِلْيِبَس ْيِف َو َنْيِم ِ
ارَغْلاَو ِباَق ِ
الر
ِم ًةَضْي ِ
رَف ِِۗلْيِبَّسال ِنْبا
ٌمْيِلَع ُ ه
ّٰللاَِۗو ِ ه
ّٰللا َن
ٌمْيِكَح
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang
yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban
dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan
yang wajib menerima zakat, terutama fakir miskin dan
yatim piatu.
5. BENTUK DAN MODEL GERAKAN SOSIAL-KEMANUSIAAN
MUHAMMADIYAH
5
1. BIDANG
PENDIDIKAN
2. BIDANG
KESEHATAN
3. BIDANG EKONOMI 4. BIDANG
KADERISASI
Pendidikan yang
dirintis oleh
Muhammadiyah
merupakan pendidikan
yang berorientasi
terhadap 2 hal, yakni
perpaduan antara
sistem sekolah umum
dan madrasah atau
pesantren.
Sejak awal
berdiri,
Muhammadiya
h meletakkan
perhatian besar
terhadap
kesejahteraan
masyarakat,
terlebih
masyarakat
dhuafa.
Dalam bidang ekonomi,
memiliki tujuan guna
membimbing dan
mendampingi
masyarahat ke arah
perbaikan dan
mengembangkan
ekonomi, sesuai dengan
ajaran Islam dan untuk
meningkatkan kualitas
pengelolaan amal usaha
Muhammadiyah.
Di bidang
kaderisasi,
Muhammadiyah
mencoba untuk
terus tetap
mengepakkan
sayapnya dengan
berbagai macam
jalan yang harus
ditempuh.
6. REVITALISASI GERAKAN SOSIAL MUHAMMADIYAH 6
merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam
menghidupkan kembali hal yang sebelumnya terberdaya,
sehingga konsep revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau
perbuatan untuk menjadi vital.
Beberapa langkah revitalisasi gerakan Muhammadiyah dalam menguatkan dan
menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar,
dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan bermasyarakat di daerah lokal,
nasional, dan global, dengan cara menjalankan fungsi dakwah dan tajdid, serta mengembangkan ukhuwah
dan kerja sama dengan semua pihak.
2. Mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam
Muhammadiyah, dengan mengedepankan uswah hasanah.
3. Mengembangkan pemikiran Islam, sesuai dengan prinsip Manhaj Tajrih dan ijtihad, yang
menjadi salah satu acuan atau pedoman Muhammadiyah.
4. Mengembangkan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yang mampu
menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan kian mengarah terhadap pencapaian tujuan
Muhammadiyah.
7. 7
5. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di berbagai tingkatan, dalam lingkup wilayah, daerah,
cabang, dan ranting.
6. Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha
Muhammadiyah.
7. Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih sensitif dalam hal umat, masyarakat,
dan dunia, yang berkaitan dengan kemanusiaan, secara konsisten.
8. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan ortom (organisasi
otonom) Muhammadiyah.
9. Meningkatkan berbagai macam arahan, bimbingan, dan panduan,
kepada seluruh tingkatan pimpinan dan warga Muhammadiyah.
10. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan Muhammadiyah.
8. Dalam masalah sosial, Muhammadiyah mengambil surat
Al-Ma'un dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan
manusia.
Muhammadiyah gencar dan banyak memiliki amal usaha,
mulai di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga
tengah melakukan upaya revitalisasi, sehingga bisa
berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih
maju.