SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1
TEORI PERMINTAAN ISLAMI
A.PengertianPermintaan
Menurut Ibnu Taimiyyah, permintaan suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu,
yang digambarkan dengan istilah raghbahfil al-syai. Diartikan juga sebagai
jumlah barang yang diminta. Secara garis besar, permintaan dalam ekonomi islam
sama dengan ekonomi konvensional, namun ada prinsip-prinsip tertentu yang
harus diperhatikan oleh individu muslim dalam keinginannya.
Islam mengharuskan orang untuk mengkonsumsi barang yang halal dan thayyib.
Aturan islam melarang seorang muslim memakan barang yang haram, kecuali
dalam keadaan darurat dimana apabila barang tersebut tidak dimakan, maka akan
berpengaruh terhadap nya muslim tersebut. Di saat darurat seorang muslim
dibolehkan mengkonsumsi barang haram secukupnya.
Selain itu, dalam ajaran islam, orang yang mempunyai uang banyak tidak serta
merta diperbolehkan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli apa saja dan
dalam jumlah berapapun yang diinginkannya. Batasan anggaran (budget constrain)
belum cukup dalam membatasi konsumsi. Batasan lain yang harus diperhatikan
adalah bahwa seorang muslim tidak berlebihan (israf), dan harus mengutamakan
kebaikan (maslahah).
Islam tidak menganjurkan permintaan terhadap suatu barang dengan tujuan
kemegahan, kemewahan dan kemubadziran. Bahkan islam memerintahkan bagi
yang sudah mencapai nisab, untuk menyisihkan dari anggarannya untuk membayar
zakat, infak dan shadaqah.
B.PermintaanTerhadap Barang Halal
Ketika seorang muslim dihadapkan pada kondisi ini, maka sesungguhnya
pola pemilihan permintaannya sama saja dengan teori ekonomi konvensional.
Pembeli akan memaksimalkan permintaannya terhadap dua barang yang sesuai
dengan budgetConstruin-nya.
Semakin tinggi tingkat harga, maka permintaan konsumen terhadap barang
tersebut semakin rendah. Begitu juga sebaiknya. Kurva permintaan yang dapat
dibentuk adalah sebagai berikut:
C.PermintaanBarang Halal dalam Pilihan Halal-Haram
Ketika seorang muslim dihadapkan pada dua pilihan barang yang halal (X)
dan yang haram (Y), maka optimal solutionnya adalah dengan menggunakan
“Corner Solution”.
Corner Solution berusaha menuju titik nol barang haram dan menuju titik
maksimal permintaan terhadap barang halal. Hal ini senafas dengan ajaran islam
JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1
tentang pelanggarran untuk mencampuradukkan barang halal dengan barang yang
haram.
GAMBAR KURVA HALAL & HARAM
Ibnu Taimiyyah (1263-1328 M) dalam kitab Majmu’Fatawa menjelaskan, bahwa
hal-hal yang mempengaruhi terhadap permintaan suatu barang antara lain:
1. Keinginan atau selera masyarakat (Raghbah)terhadap berbagai jenis barang
yang berbeda dan selalu berubah-ubah. Di mana ketika masyarakat telah memiliki
selera terhadap suatu barang maka hal ini akan mempengaruhi jumlah permintaan
terhadap barang tersebut.
2. Jumlah para peminat (Tullab)terhadap suatu barang. Jika jumlah masyarakat
yang menginginkan suatu barang semakin banyak, maka harga barang tersebut
akan semakin meningkat. Dalam hal ini dapat disamakan dengan jumlah
penduduk, di mana semakin banyak jumlah penduduk maka semakin banyak
jumlah para peminat terhadap suatu barang.
3. Kualitas pembeli (Al-Mu’awid). Di mana tingkat pendapatan merupakan
salah satu ciri kualitas pembeli yang baik. Semakin besar tingkat pendapatan
masyarakat, maka kualitas masyarakat untuk membeli suatu barang akan naik.
4. Lemah atau kuatnya kebutuhan terhadap suatu barang. Apabila kebutuhan
terhadap suatu barang tinggi, maka permintaan terhadap barang tersebut tinggi.
5. Cara pembayaran yang dilakukan, tunai atau angsuran. Apabila pembayaran
dilakukan dengan tunai, maka permintaan tinggi.
6. Besarnya biaya transaksi. Apabila biaya transaksi dari suatu barang rendah,
maka besar permintaan meningkat.
D. KEADAAN DARURAT TIDAK OPTIMAL
Dalam konsep Islam, yang haram telah jelas dan begitu pula yang halal telah jelas.
Secara logika ekonomi kita telah menjelaskan bahwa bila kita dihadapkan kepada
dua pilihan, yaitu barang halal dan barang haram, optimal
solutionnya adalah “corner solution”, yaitu mengalokasikan seluruh pendapatan
kita untuk mengonsumsi barang yang halal.
Sekarang bayangkanlah keadaan hipotesis yang diambil dari kisah nyata di tahun
1970 an. Sebuah pesawat terbang yang penuh dengan penumpang jatuh di tengah
gunung salju. Setelah bertahan beberapa hari tanpa persediaan yang cukup, tidak
adanya hewan atau tumbuhan yang dapat dimakan, dan dinginnya cuaca, beberapa
diantara penumpang meninggal. Bagi mereka yang hidup pilihannya banyak, yaitu
terus bertahan sambil mengharapkan agar tim penyelamat segera tiba di tempat,
JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1
atau memakan daging penumpang yang meninggal untuk bertahan hidup.
Memakan bangkai manusia jelas haram, namun bila pilihannya anatara memakan
yang haram atau kita akan binasa, maka islam memberikan kelonggaran untuk
dapat mengonsumsi barang haram sekadarnya untuk bertahan hidup.
Maka setiap keadaan darurat, yaitu keadaan yang secara terpaksa harus
mengonsumsi barang haram, pastilah bukan corner solution oleh karenanya bukan
optimal solution. Keadaan darurat selalu bukan keadaan optimal,
GAMBAR KURVA TIDAK OPTIMAL
E. KONSUMSIINTER-TEMPORALKONVENSIONAL
Konsumsi intertemporal (dua periode) merupakan konsumsi yang dilakukan dalam
dua waktu yakni masa sekarang (periode pertama) dan masa yang akan datang
(periode kedua).
Teori konsumsi pada ekonomi konvensional bahwa pendapatan merupakan
penjumlah konsumsi dan tabungan, dapat di rumuskan sebagai berikut :
“ Y = C + S”
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
S = Tabungan
Maka dapat dirumuskan
- Pendapatan periode pertama adalah
Y1 = C1 + S1
- Pendapatan periode kedua adalah
Y2 = C2 + S2
Apabila konsumsi diperiode pertama lebih kecil daripada pendapatan, maka
tabungan dan konsumsi di periode kedua semakin besar, hal tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y1 = C1 + S1, dan C1 < Y1
Y2 = C2 + S2
= ( C2 + S1) + S2
Dari persamaan diatas dapat diketahui semakin besar konsumsi pada
periode pertama, akan semakin kecil tabungan dan konsumsi diperiode kedua.
E. KONSUMSIINTER-TEMPORALDALAM ISLAM
Monzer Kahf (1981) berusaha mengembangkan pemikiran konsumsi intertemporal
islami, dengan memulai membuat asumsi sebagai berikut :
1. Islam dilaksanakan oleh masyarakat.
JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1
2. Zakat hukumnya wajib
3. Tidak ada riba dalam perekonomian
4. Mudharabah merupakan wujub perekonomian
5. Pelaku ekonomi mempunyai perilaku memaksimalkan.
Konsep konsumsi intertemporal dijelaskan oleh hadits Nabi Muhammad SAW
yakni :
“Tidakada sedikit pun diantara yang kamipunyai( yakni harta dan penghasilan)
benar-benar jadi milikmu kecuali yang kamu makan dan gunakan habis, yang
kamu pakaidan kamu tanggalkan, dan yang kamu belanjakan untuk kepentingan
bersedekah, yang imbalan pahalanya kamu simpan untukmu”. (H.R. Muslim dan
Ahmad)
Sehingga persamaan pendapatnya sebagai berikut :
Y = ( C+ Infak) + S
Secara grafis sebenarnya digambar secara tiga dimensi, namum memudahkan
penyajian akan digambarkan menjadi dua dimensi sehingga persamaan
disederhanakan sebagai berikut:
Y = FS + S
Dimana FS = C + Infak
FS adalah final spending (Konsumsi akhir) di jalan Allah SWT.
Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk menggunakan alat analisis
grafis yang bisa digunakan dalam teori konsumsi, yakni memaksimalkan fungsi
utilitas dengan garis anggaran tertentu, atau meminimalkan garis anggaran dengan
fungsi utilitas tertentu.
Pola konsumsi satu periode, sumbu X dan Y menunjukan jumlah barang X
dan barang Y, dalam pola konsumsi intertemporal(dua periode), sumbu X
menunjukkan jumlah pendapatan, konsumsi dan tabungan pada periode
pertama dan secara matematis dinotasikan Yt, Ct dan St. dan Konsumsi dalam
Islam dikenal dengan C + infak maka symbol digunakan adalah FSt. Sumbu Y
menunjukkan jumlah tabungan periode pertama (St) yang digunakan sebagai
konsumsi periode kedua (Ct-1). Atau dengan kata lain St = Ct+1. Dalam konsep
Islam, symbol yang digunakan FSt-1 atau persamaannya menjadi St = FSt-1.
Konsumsi intertemporal dibatasi hanya pada dua periode saja yakni periode
t dan periode t+1. Oleh kerena digunakan pola konsumsi dua periode saja, maka
JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1
pendapatan diasumsikan hanya muncul pada periode pertama, dan tidak muncul
pada periode kedua, karena pada sumbu Y tidak ditemui Y.
F.Hubungan terbalik Riba dengan Sedekah
Diasumsikan keadaan sebagai berikut :
1. Orang tidak mau bekerja untuk mencari pendapatan.
2. Praktek Riba nmenjadi tradisi di masyarakat.
3. Zakat wajib dilaksanakan
Dalam keadaan ini berarti sumber pendapatan masyarakat hanya dari riba saja, dan
tidak ada sumber pendapatan lain.
Dari keadaan ini dapat digambarkan tiga kombinasi utility function (dalam hal ini
disebut indifference curve atau IC) dengan budget line.
E. Kesimpulan
Perbedaan yang menjadi asumsi dasar konsep permintaan baik konvensional
maupun Islami memiliki keterkaitan langsung terhadap implementasi konsep
permintaan tersebut. Perbedaan yang perlu diperhatikan terutama pada permintaan
dalam islam adalah sumber hukum dan adanya batasan syariah, sudut pandang
barangnya, motif dari permintaan dan tujuannya.
Dengan asumsi bahwa tidak ada hubungan keterkaitan antara permintaan dalam
ekonomi konvensional dengan permintaan dalam ekonomi islam, maka kita harus
memilih salah satu dari keduanya. Oleh karenanya kita mengharapkan bahwa
permintaan dalam eonomi islam ini benar-benar bisa diaplikasikan oleh kita
sehingga tercipta perekonomian masyarakat yang islami.

More Related Content

What's hot

TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"anggitacxcx
 
ruang lingkup ekonomi mikro islam
ruang lingkup ekonomi mikro islam ruang lingkup ekonomi mikro islam
ruang lingkup ekonomi mikro islam Desi Ariani
 
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Neyna Fazadiq
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamEris Hariyanto
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamEka Widia
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamAbida Muttaqiena
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalKrilekz
 
Sejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahSejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahNisa Ell
 
Distribusi Bagi Hasil
Distribusi Bagi HasilDistribusi Bagi Hasil
Distribusi Bagi HasilDwi Wahyu
 
penawaran dalam ekonomi islam
penawaran dalam ekonomi islampenawaran dalam ekonomi islam
penawaran dalam ekonomi islamJuliana Rahmawati
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islamNurdin Al-Azies
 
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariahcollege
 
Distribusi pendapatan dalam presfektif islam
Distribusi pendapatan dalam presfektif islamDistribusi pendapatan dalam presfektif islam
Distribusi pendapatan dalam presfektif islamaziz abdul
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islamHerna Ferari
 
6 kurs valuta asing
6 kurs valuta asing6 kurs valuta asing
6 kurs valuta asingJuni Effendi
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahAbida Muttaqiena
 

What's hot (20)

TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
 
ruang lingkup ekonomi mikro islam
ruang lingkup ekonomi mikro islam ruang lingkup ekonomi mikro islam
ruang lingkup ekonomi mikro islam
 
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
 
Fungsi konsumsi makro eko islam
Fungsi konsumsi makro eko islamFungsi konsumsi makro eko islam
Fungsi konsumsi makro eko islam
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
Sejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahSejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariah
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Distribusi Bagi Hasil
Distribusi Bagi HasilDistribusi Bagi Hasil
Distribusi Bagi Hasil
 
penawaran dalam ekonomi islam
penawaran dalam ekonomi islampenawaran dalam ekonomi islam
penawaran dalam ekonomi islam
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islami
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
 
Distribusi pendapatan dalam presfektif islam
Distribusi pendapatan dalam presfektif islamDistribusi pendapatan dalam presfektif islam
Distribusi pendapatan dalam presfektif islam
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islam
 
6 kurs valuta asing
6 kurs valuta asing6 kurs valuta asing
6 kurs valuta asing
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
 

Viewers also liked

MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARBiyah Djauhar
 
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaranNurdin Al-Azies
 
Morales SBA deck 2-10-15
Morales SBA deck 2-10-15Morales SBA deck 2-10-15
Morales SBA deck 2-10-15Mark Morales
 
Nadya nurul azizah
Nadya nurul azizahNadya nurul azizah
Nadya nurul azizahpanglimaagus
 
mp singh 20 04 15satyam
mp singh 20 04 15satyammp singh 20 04 15satyam
mp singh 20 04 15satyamManindra Singh
 
Design Portfolio
Design PortfolioDesign Portfolio
Design PortfolioCindy Van
 
MansurAliH -Resume
MansurAliH -ResumeMansurAliH -Resume
MansurAliH -ResumeMansoor Ali
 
Global Pack Hungary Presentation ENG - Tape & Go
Global Pack Hungary Presentation ENG  - Tape & GoGlobal Pack Hungary Presentation ENG  - Tape & Go
Global Pack Hungary Presentation ENG - Tape & GoDragana Jokic Babic
 
IT Solutions zorgt voor uw groei!
IT Solutions zorgt voor uw groei!IT Solutions zorgt voor uw groei!
IT Solutions zorgt voor uw groei!IT Solutions
 
Unit 121 imaging software work
Unit 121   imaging software workUnit 121   imaging software work
Unit 121 imaging software workDeclan Brophy
 
High Impact Leadership for Emerging Leaders
High Impact Leadership for Emerging LeadersHigh Impact Leadership for Emerging Leaders
High Impact Leadership for Emerging LeadersCraig Bihari
 

Viewers also liked (19)

MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
 
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
 
Morales SBA deck 2-10-15
Morales SBA deck 2-10-15Morales SBA deck 2-10-15
Morales SBA deck 2-10-15
 
Factoring mechanics
Factoring mechanicsFactoring mechanics
Factoring mechanics
 
Dia Care-2014--S14-80
Dia Care-2014--S14-80Dia Care-2014--S14-80
Dia Care-2014--S14-80
 
Solus Informatic Pvt. Ltd
Solus Informatic Pvt. LtdSolus Informatic Pvt. Ltd
Solus Informatic Pvt. Ltd
 
Nadya nurul azizah
Nadya nurul azizahNadya nurul azizah
Nadya nurul azizah
 
mp singh 20 04 15satyam
mp singh 20 04 15satyammp singh 20 04 15satyam
mp singh 20 04 15satyam
 
IGF Norway 2014 12-09
IGF Norway 2014 12-09IGF Norway 2014 12-09
IGF Norway 2014 12-09
 
Design Portfolio
Design PortfolioDesign Portfolio
Design Portfolio
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Leal
LealLeal
Leal
 
Sales skill presentation
Sales skill  presentationSales skill  presentation
Sales skill presentation
 
MansurAliH -Resume
MansurAliH -ResumeMansurAliH -Resume
MansurAliH -Resume
 
NG_NOW_newsletter_July_2014
NG_NOW_newsletter_July_2014NG_NOW_newsletter_July_2014
NG_NOW_newsletter_July_2014
 
Global Pack Hungary Presentation ENG - Tape & Go
Global Pack Hungary Presentation ENG  - Tape & GoGlobal Pack Hungary Presentation ENG  - Tape & Go
Global Pack Hungary Presentation ENG - Tape & Go
 
IT Solutions zorgt voor uw groei!
IT Solutions zorgt voor uw groei!IT Solutions zorgt voor uw groei!
IT Solutions zorgt voor uw groei!
 
Unit 121 imaging software work
Unit 121   imaging software workUnit 121   imaging software work
Unit 121 imaging software work
 
High Impact Leadership for Emerging Leaders
High Impact Leadership for Emerging LeadersHigh Impact Leadership for Emerging Leaders
High Impact Leadership for Emerging Leaders
 

Similar to TEORI PERMINTAAN

Ppt ekonomi islam bab 3 &amp; 4
Ppt ekonomi islam bab 3 &amp; 4Ppt ekonomi islam bab 3 &amp; 4
Ppt ekonomi islam bab 3 &amp; 4TyoSuliez
 
KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2
KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2
KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2calonmayat
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
MEDIEVAL ISLAMIC ECONOMIC TOUGHT: PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH
MEDIEVAL ISLAMIC ECONOMIC TOUGHT: PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAHMEDIEVAL ISLAMIC ECONOMIC TOUGHT: PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH
MEDIEVAL ISLAMIC ECONOMIC TOUGHT: PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAHMohammad Azazi
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori KonsumsiRia Widia
 
Kepentingan pengguna yang bijak
Kepentingan pengguna yang bijakKepentingan pengguna yang bijak
Kepentingan pengguna yang bijakRozlee Mian
 
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi MikroTeori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi MikroDian Kirtley Kristi
 
Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7NofiTriyanti
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMiftah Iqtishoduna
 
Intisari ilmu ekonomi
Intisari ilmu ekonomiIntisari ilmu ekonomi
Intisari ilmu ekonomifamil25
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNMiftah Iqtishoduna
 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiCloudys04
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariahibnuarpan
 
Pengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahPengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahYISC Al-Azhar
 
Bank sampah, implikasi antara ekonomi hijau & ekonomi syari'ah
Bank sampah, implikasi antara ekonomi hijau & ekonomi syari'ahBank sampah, implikasi antara ekonomi hijau & ekonomi syari'ah
Bank sampah, implikasi antara ekonomi hijau & ekonomi syari'ahAgung Nugroho
 
PPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxPPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxGarniseka
 
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamIslam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamAsikin Aja
 

Similar to TEORI PERMINTAAN (20)

Ppt ekonomi islam bab 3 &amp; 4
Ppt ekonomi islam bab 3 &amp; 4Ppt ekonomi islam bab 3 &amp; 4
Ppt ekonomi islam bab 3 &amp; 4
 
KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2
KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2
KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2
 
1.muamalah1
1.muamalah11.muamalah1
1.muamalah1
 
Kapitalisme akar masalah penyebab kemiskinan
Kapitalisme  akar masalah penyebab kemiskinanKapitalisme  akar masalah penyebab kemiskinan
Kapitalisme akar masalah penyebab kemiskinan
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
MEDIEVAL ISLAMIC ECONOMIC TOUGHT: PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH
MEDIEVAL ISLAMIC ECONOMIC TOUGHT: PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAHMEDIEVAL ISLAMIC ECONOMIC TOUGHT: PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH
MEDIEVAL ISLAMIC ECONOMIC TOUGHT: PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Kepentingan pengguna yang bijak
Kepentingan pengguna yang bijakKepentingan pengguna yang bijak
Kepentingan pengguna yang bijak
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi Islam
 
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi MikroTeori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
 
Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
 
Intisari ilmu ekonomi
Intisari ilmu ekonomiIntisari ilmu ekonomi
Intisari ilmu ekonomi
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
 
Pengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahPengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariah
 
Bank sampah, implikasi antara ekonomi hijau & ekonomi syari'ah
Bank sampah, implikasi antara ekonomi hijau & ekonomi syari'ahBank sampah, implikasi antara ekonomi hijau & ekonomi syari'ah
Bank sampah, implikasi antara ekonomi hijau & ekonomi syari'ah
 
PPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxPPT PAI.pptx
PPT PAI.pptx
 
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamIslam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

TEORI PERMINTAAN

  • 1. JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1 TEORI PERMINTAAN ISLAMI A.PengertianPermintaan Menurut Ibnu Taimiyyah, permintaan suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu, yang digambarkan dengan istilah raghbahfil al-syai. Diartikan juga sebagai jumlah barang yang diminta. Secara garis besar, permintaan dalam ekonomi islam sama dengan ekonomi konvensional, namun ada prinsip-prinsip tertentu yang harus diperhatikan oleh individu muslim dalam keinginannya. Islam mengharuskan orang untuk mengkonsumsi barang yang halal dan thayyib. Aturan islam melarang seorang muslim memakan barang yang haram, kecuali dalam keadaan darurat dimana apabila barang tersebut tidak dimakan, maka akan berpengaruh terhadap nya muslim tersebut. Di saat darurat seorang muslim dibolehkan mengkonsumsi barang haram secukupnya. Selain itu, dalam ajaran islam, orang yang mempunyai uang banyak tidak serta merta diperbolehkan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli apa saja dan dalam jumlah berapapun yang diinginkannya. Batasan anggaran (budget constrain) belum cukup dalam membatasi konsumsi. Batasan lain yang harus diperhatikan adalah bahwa seorang muslim tidak berlebihan (israf), dan harus mengutamakan kebaikan (maslahah). Islam tidak menganjurkan permintaan terhadap suatu barang dengan tujuan kemegahan, kemewahan dan kemubadziran. Bahkan islam memerintahkan bagi yang sudah mencapai nisab, untuk menyisihkan dari anggarannya untuk membayar zakat, infak dan shadaqah. B.PermintaanTerhadap Barang Halal Ketika seorang muslim dihadapkan pada kondisi ini, maka sesungguhnya pola pemilihan permintaannya sama saja dengan teori ekonomi konvensional. Pembeli akan memaksimalkan permintaannya terhadap dua barang yang sesuai dengan budgetConstruin-nya. Semakin tinggi tingkat harga, maka permintaan konsumen terhadap barang tersebut semakin rendah. Begitu juga sebaiknya. Kurva permintaan yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut: C.PermintaanBarang Halal dalam Pilihan Halal-Haram Ketika seorang muslim dihadapkan pada dua pilihan barang yang halal (X) dan yang haram (Y), maka optimal solutionnya adalah dengan menggunakan “Corner Solution”. Corner Solution berusaha menuju titik nol barang haram dan menuju titik maksimal permintaan terhadap barang halal. Hal ini senafas dengan ajaran islam
  • 2. JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1 tentang pelanggarran untuk mencampuradukkan barang halal dengan barang yang haram. GAMBAR KURVA HALAL & HARAM Ibnu Taimiyyah (1263-1328 M) dalam kitab Majmu’Fatawa menjelaskan, bahwa hal-hal yang mempengaruhi terhadap permintaan suatu barang antara lain: 1. Keinginan atau selera masyarakat (Raghbah)terhadap berbagai jenis barang yang berbeda dan selalu berubah-ubah. Di mana ketika masyarakat telah memiliki selera terhadap suatu barang maka hal ini akan mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang tersebut. 2. Jumlah para peminat (Tullab)terhadap suatu barang. Jika jumlah masyarakat yang menginginkan suatu barang semakin banyak, maka harga barang tersebut akan semakin meningkat. Dalam hal ini dapat disamakan dengan jumlah penduduk, di mana semakin banyak jumlah penduduk maka semakin banyak jumlah para peminat terhadap suatu barang. 3. Kualitas pembeli (Al-Mu’awid). Di mana tingkat pendapatan merupakan salah satu ciri kualitas pembeli yang baik. Semakin besar tingkat pendapatan masyarakat, maka kualitas masyarakat untuk membeli suatu barang akan naik. 4. Lemah atau kuatnya kebutuhan terhadap suatu barang. Apabila kebutuhan terhadap suatu barang tinggi, maka permintaan terhadap barang tersebut tinggi. 5. Cara pembayaran yang dilakukan, tunai atau angsuran. Apabila pembayaran dilakukan dengan tunai, maka permintaan tinggi. 6. Besarnya biaya transaksi. Apabila biaya transaksi dari suatu barang rendah, maka besar permintaan meningkat. D. KEADAAN DARURAT TIDAK OPTIMAL Dalam konsep Islam, yang haram telah jelas dan begitu pula yang halal telah jelas. Secara logika ekonomi kita telah menjelaskan bahwa bila kita dihadapkan kepada dua pilihan, yaitu barang halal dan barang haram, optimal solutionnya adalah “corner solution”, yaitu mengalokasikan seluruh pendapatan kita untuk mengonsumsi barang yang halal. Sekarang bayangkanlah keadaan hipotesis yang diambil dari kisah nyata di tahun 1970 an. Sebuah pesawat terbang yang penuh dengan penumpang jatuh di tengah gunung salju. Setelah bertahan beberapa hari tanpa persediaan yang cukup, tidak adanya hewan atau tumbuhan yang dapat dimakan, dan dinginnya cuaca, beberapa diantara penumpang meninggal. Bagi mereka yang hidup pilihannya banyak, yaitu terus bertahan sambil mengharapkan agar tim penyelamat segera tiba di tempat,
  • 3. JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1 atau memakan daging penumpang yang meninggal untuk bertahan hidup. Memakan bangkai manusia jelas haram, namun bila pilihannya anatara memakan yang haram atau kita akan binasa, maka islam memberikan kelonggaran untuk dapat mengonsumsi barang haram sekadarnya untuk bertahan hidup. Maka setiap keadaan darurat, yaitu keadaan yang secara terpaksa harus mengonsumsi barang haram, pastilah bukan corner solution oleh karenanya bukan optimal solution. Keadaan darurat selalu bukan keadaan optimal, GAMBAR KURVA TIDAK OPTIMAL E. KONSUMSIINTER-TEMPORALKONVENSIONAL Konsumsi intertemporal (dua periode) merupakan konsumsi yang dilakukan dalam dua waktu yakni masa sekarang (periode pertama) dan masa yang akan datang (periode kedua). Teori konsumsi pada ekonomi konvensional bahwa pendapatan merupakan penjumlah konsumsi dan tabungan, dapat di rumuskan sebagai berikut : “ Y = C + S” Y = Pendapatan C = Konsumsi S = Tabungan Maka dapat dirumuskan - Pendapatan periode pertama adalah Y1 = C1 + S1 - Pendapatan periode kedua adalah Y2 = C2 + S2 Apabila konsumsi diperiode pertama lebih kecil daripada pendapatan, maka tabungan dan konsumsi di periode kedua semakin besar, hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Y1 = C1 + S1, dan C1 < Y1 Y2 = C2 + S2 = ( C2 + S1) + S2 Dari persamaan diatas dapat diketahui semakin besar konsumsi pada periode pertama, akan semakin kecil tabungan dan konsumsi diperiode kedua. E. KONSUMSIINTER-TEMPORALDALAM ISLAM Monzer Kahf (1981) berusaha mengembangkan pemikiran konsumsi intertemporal islami, dengan memulai membuat asumsi sebagai berikut : 1. Islam dilaksanakan oleh masyarakat.
  • 4. JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1 2. Zakat hukumnya wajib 3. Tidak ada riba dalam perekonomian 4. Mudharabah merupakan wujub perekonomian 5. Pelaku ekonomi mempunyai perilaku memaksimalkan. Konsep konsumsi intertemporal dijelaskan oleh hadits Nabi Muhammad SAW yakni : “Tidakada sedikit pun diantara yang kamipunyai( yakni harta dan penghasilan) benar-benar jadi milikmu kecuali yang kamu makan dan gunakan habis, yang kamu pakaidan kamu tanggalkan, dan yang kamu belanjakan untuk kepentingan bersedekah, yang imbalan pahalanya kamu simpan untukmu”. (H.R. Muslim dan Ahmad) Sehingga persamaan pendapatnya sebagai berikut : Y = ( C+ Infak) + S Secara grafis sebenarnya digambar secara tiga dimensi, namum memudahkan penyajian akan digambarkan menjadi dua dimensi sehingga persamaan disederhanakan sebagai berikut: Y = FS + S Dimana FS = C + Infak FS adalah final spending (Konsumsi akhir) di jalan Allah SWT. Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk menggunakan alat analisis grafis yang bisa digunakan dalam teori konsumsi, yakni memaksimalkan fungsi utilitas dengan garis anggaran tertentu, atau meminimalkan garis anggaran dengan fungsi utilitas tertentu. Pola konsumsi satu periode, sumbu X dan Y menunjukan jumlah barang X dan barang Y, dalam pola konsumsi intertemporal(dua periode), sumbu X menunjukkan jumlah pendapatan, konsumsi dan tabungan pada periode pertama dan secara matematis dinotasikan Yt, Ct dan St. dan Konsumsi dalam Islam dikenal dengan C + infak maka symbol digunakan adalah FSt. Sumbu Y menunjukkan jumlah tabungan periode pertama (St) yang digunakan sebagai konsumsi periode kedua (Ct-1). Atau dengan kata lain St = Ct+1. Dalam konsep Islam, symbol yang digunakan FSt-1 atau persamaannya menjadi St = FSt-1. Konsumsi intertemporal dibatasi hanya pada dua periode saja yakni periode t dan periode t+1. Oleh kerena digunakan pola konsumsi dua periode saja, maka
  • 5. JundiHizrian. Perbankan Syari’ah.UMT.SMT1 pendapatan diasumsikan hanya muncul pada periode pertama, dan tidak muncul pada periode kedua, karena pada sumbu Y tidak ditemui Y. F.Hubungan terbalik Riba dengan Sedekah Diasumsikan keadaan sebagai berikut : 1. Orang tidak mau bekerja untuk mencari pendapatan. 2. Praktek Riba nmenjadi tradisi di masyarakat. 3. Zakat wajib dilaksanakan Dalam keadaan ini berarti sumber pendapatan masyarakat hanya dari riba saja, dan tidak ada sumber pendapatan lain. Dari keadaan ini dapat digambarkan tiga kombinasi utility function (dalam hal ini disebut indifference curve atau IC) dengan budget line. E. Kesimpulan Perbedaan yang menjadi asumsi dasar konsep permintaan baik konvensional maupun Islami memiliki keterkaitan langsung terhadap implementasi konsep permintaan tersebut. Perbedaan yang perlu diperhatikan terutama pada permintaan dalam islam adalah sumber hukum dan adanya batasan syariah, sudut pandang barangnya, motif dari permintaan dan tujuannya. Dengan asumsi bahwa tidak ada hubungan keterkaitan antara permintaan dalam ekonomi konvensional dengan permintaan dalam ekonomi islam, maka kita harus memilih salah satu dari keduanya. Oleh karenanya kita mengharapkan bahwa permintaan dalam eonomi islam ini benar-benar bisa diaplikasikan oleh kita sehingga tercipta perekonomian masyarakat yang islami.